Abstrak
Efek Faraday merupakan peristiwa aktivitas optis, yaitu terputarnya bidang polarisasi cahaya dalam
pengaruh medan magnet luar. Dalam hal ini telah diamati rotasi bidang polarisasi cahaya
monokromatik ketika melewati media kaca flinta dalam medan magnet, serta telah ditentukan juga
konstanta verdet dan ketergantungannya terhadap panjang gelombang. Dengan metode yang telah
dilakukan, metodenya adalah kalibrasi yang membandingkan antara nilai arus yang diberikan dengan
medan magnet yang ditimbulkan diperoleh grafik yang linier artinya nilai arus listrik berbanding lurus
dengan medan magnet yang dihasilkan. Selanjutnya telah dilakukan pengamatan dan pengambilan
data sehingga didapatkanlah konstanta verdet untuk panjang gelombang biru biru = 4,95 x 10-7 m
diperoleh V = 1186328 rad/Tm untuk merah = 7,50 x 10-7 m diperoleh V = 195930 rad/Tm dan untuk
-7
kuning = 5,95 x 10 m diperoleh V = 1495856 rad/Tm. Dari hasil ini dapat dinyatakan bahwa
konstanta verdet dipengaruhi oleh panjang gelombang monokromatik dari cahaya, dan konstanta
verdet ini menyatakan seberapa besar Efek Faraday yang terjadi pada proses polarisasi cahaya.
Gambar 2. Alur Percobaan Pengamatan Efek Selanjutnya dilakukan perhitungan pada filter biru
Faraday dengan I = 0,97 A , B = 0,04 mT, d = 0,01 m, фmin =
85o, фmax = 45o maka
III. Hasil dan Pembahasan
Menghitung nilai β (o)
3.1 Data Percobaan dan Pengolahan Data
Dari masing-masing percobaan yang dilakukan
mendapatkan data sebagai berikut
Menghitung βrad
Tabel 1. Data Kalibrasi Kuat arus dan Medan magnet
Menghitung KSR
| |
IV. Kesimpulan
1. Rotasi bidang polarisasi cahaya monokromatik
ketika melalui media kaca flinta dalam medan
magnet dapat diamati dimana hal tersebut
dipengaruhi oleh panjang kaca flinta, kuat medan
magnet, dan panjang gelombang cahaya.
Gambar 3. Grafik Arus terhadap Medan Magnet 2. Konstanta verdet dan ketergantungannya
terhadap panjang gelombang dapat ditentukan
dimana konstanta verdet yang diperoleh adalah
sebagai berikut V untuk cahaya bitu = 1186328
rad/Tm, V untuk cahaya merah = 1959530
rad/Tm, dan V untuk cahaya kuning = 1495856
rad/Tm.
Daftar Pustaka
[1] Sugiyarni, Anik. 2010. Penentuan Konsentrasi
Glukosa dalam Gula Pasir Menggunakan
Metode Efek Faraday. UNS
[2] Spears, Thomas G. 2003. The Verdet Constant
Of Light Flint Glass. Physics Department The
Gambar 4. Grafik β terhadap B Colledge of Wooster. Ohio.
[3] Yulianti, Erni. 2016. Efek Faraday. Scribd.com
3.2 Analisa Data
Dari hasil percobaan pada Efek Faraday pertama
dilakukan kalibrasi menganai medan magnet dengan
mengubah-ubah nilai arus listrik dari mulai 0,5 A
sampai 5 A didapatkan bahwa setiap kenaikan nilai
arus listrik didapatkan kuat medan magnet yang juga
meningkat itu artinya medan magnet berbanding lurus
dengan kuat arus yang diberikan hal ini sesuai dengan
teori pada induksi magnetik yang dijelakan oleh
hukum biot-savart dan juga hukum ampere bahwa
kuat arus mempengaruhi kuat medan magnet induksi
yang ditimbulkan dimana semakin besar kuat arus
maka semakin besar pula medan magnet yang terjadi
pada induksi magnetik. Sehingga ketika diplot
kedalam sebuah grafik maka mendapatkan grafik yang
linier. Kemudian untuk percobaan kedua ketika
dilakukan pengamatan terhadap rotasi sudut
penyimpangan ketika terjadi polarisasi cahaya
penyimpangan yang terjadi sulit dideteksi karena
pengamatan dilakukan secara manual, lalu perbedaan
antara panjang gelombang merah, biru, dan kuning
didapatkan bahwa konstanta verdet untuk panjang
gelombang biru λbiru = 4,95 x 10-7 m diperoleh V =
1186328 rad/Tm untuk λmerah = 7,50 x 10-7 m
diperoleh V = 195930 rad/Tm dan untuk λkuning =
5,95 x 10-7 m diperoleh V = 1495856 rad/Tm. Hal ini