Anda di halaman 1dari 5

Tugas mata kuliah farmakokinetika

Nama : Lutfiana Hani ( 170801011 )

Parameter-parameter Farmakokinetik

Farmakokinetika adalah segala sesuatu yang dilakukan tubuh terhadap obat yang
meliputi absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi.
 Absorpsi ( penyerapan ) jika secara oral jalur yg dilewati obat yaitu
kerongkongan (esofagus) → lambung (gaster) → usus halus (duodenum,
jejunum) → pembuluh darah (sistemik).
 Distribusi ( penyebaran ) Obat yg terikat protein darah (albumin) → mengikuti
aliran darah ke seluruh tubuh
 Metabolisme ( biotransformasi ) mengubah obat menjadi bentuk yg mudah
diekskresikan dari tubuh (metabolit)
 Ekskresi ( eliminasi ) yaitu suatu proses pembuangan sisa metabolisme dan
benda yang tidak berguna dari dalam tubuh. Contohnya seperti sisa-sisa
metabolism di ginjal akan dikeluarkan melalui urin, jika usus & empedu akan
dikeluarkan melalui feses, serta pembuangan terjadi bissa berupa keringat, air
liur, air mata, ASI, dan rambut.

Hubungan konsentrasi obat dan waktu

C = kadar (µg / ml)


T = waktu (min)
MEC = Minimum Effective Concentration → konsentrasi obat yang diperlukan reseptor untuk
menghasilkan efek yang diinginkan.
MTC = Minimum Toxic Concentration → konsentrasi obat yang diperlukan untuk mulai
menghasilkan suatu efek toxic.
Onset = waktu mulai kerja → waktu yang diperlukan obat untuk mencapai MEC
Durasi = lama kerja obat, dari mulai MEC sampai turun MEC lagi
Intensitas = sama dengan ∑reseptor yang ditempati

Parameter dari famakokinetika


1. Tetapan kecepatan Absorpsi → (Ka)
2. Kadar puncak obat dalam darah/ plasma/ serum → (Cmax)
3. Waktu untuk mencapai kadar puncak → (Tmax)
4. Tetapan kecepatan eliminasi → (Kel)
5. Waktu paruh eliminasi → ( T ½)
6. Luar area/ daerah dibawah kurva → (AUC)

 Tetapan kecepatan Absorpsi → (Ka)

Tetapan kecepatan absorpsi menggambarkan kecepatan absorpsi, yakni


masuknya obat ke dalam sirkulasi sistemik dari absorpsinya (saluran cerna pada
pemberian oral, jaringan otot pada pemberian intramuskuler, dsb). Ka diperoleh dengan
membuat kurva antara waktu absorpsi dengan log Cmax kemudian diregresikan
sehingga diperoleh persamaan regresi Ka dapat dihitung dengan rumus :

Ka = 2, 303 x (-slope) atau Ka = 2,303 x (-b)

Satuan dari parameter ini adalah fraksi persatuan waktu (jam-1 atau menit-1)

 Kadar puncak obat dalam darah/ plasma/ serum → (Cmax)

Kadar puncak adalah kadar tertinggi yang terukur dalam darah/serum/plasma


setelah pemberian obat secara oral. Selain menggambarkan derajat absorpsi, nilai Cmax
ini umumnya juga digunakan sebagai tolok ukur, apakah dosis yang diberikan
cenderung memberikan efek toksik atau tidak
 Waktu untuk mencapai kadar puncak → (Tmax)

Nilai ini menunjukkan waktu/ kapan kadar obat dalam sirkulasi sistemik
mencapai puncak. Di samping Ka, Tmax ini juga digunakan sebagai parameter untuk
menunjukkan kecepatan absorpsi, dan parameter ini lebih mudah diamati/dikalkulasi
dari pada Ka

Hambatan pada proses absorpsi obat dapat dengan mudah dilihat dari
mundurnya/memanjangnya T max. Satuan: jam atau menit

 Tetapan kecepatan eliminasi → (Kel)

Tetapan kecepatan eliminasi menunjukkan laju penurunan kadar obat setelah


proses-proses kinetik mencapai keseimbangan (Kel) diperoleh dengan membuat kurva
antara waktu eliminasi dengan log Cp kemudian diregresikan sehingga diperoleh
persamaan regresi.
Kel dapat dihitung dengan rumus:

Kel = 2, 303 x (-slope) atau Kel = 2,303 x (-b)

Satuan dari parameter ini adalah fraksi persatuan waktu (jam-1 atau menit-1)
Nilai ini menggambarkan proses eliminasi, walaupun perlu diingat bahwa pada
waktu itu mungkin proses absorpsi dan distribusi masih berlangsung Secara praktis,
nilai ini kemudian diterjemahkan kedalam parameter lain, yakni T 1/2. Tetapan ini
dapat ditentukan dengan rumus:

Kel = 0,693/ T ½

 Waktu paruh eliminasi → ( T ½)

Secara definitif, waktu paro eliminasi adalah waktu yang diperlukan agar kadar
obat dalam sirkulasi sistemik berkurang menjadi separonya. Nilai parameter ini
merupakan terjemahan praktis dari nilai Kel. Nilai T ½ ini dapat dihitung dengan
rumus : T ½ = 0,693/ Kel

Nilai T 1/2 ini banyak digunakan untuk memperkirakan berbagai kondisi kinetik,
seperti :
 Kapan obat akan habis dari dalam tubuh,
 Kapan sebaiknya dilakukan pemberian ulang (interval pemberian),
 Kapan kadar obat dalam sirkulasi sistemik mencapai keadaan tunak
(steady state) pada pemberian berulang, dsb

 Luar area/ daerah dibawah kurva → (AUC)

Nilai ini menggambarkan derajat absorpsi, yakni berapa banyak obat diabsorpsi
dari sejumlah dosis yang diberikan Nilai AUC (Area Under Curve) dapat dihitung pada
berbagai periode pengamatan, sesuai kebutuhan, misalnya AUC 0-12, AUC 0-24 atau
AUC 0- ~.
Namun demikian, parameter-parameter farmakokinetika suatu obat akan berbeda-beda
tergantung order reaksi masing-masing obat. Order reaksi suatu obat menunjukkan cara
bagaimana konsentrasi obat atau pereaksi mempengaruhi laju reaksi suatu kimia. Laju reaksi
kimia atau proses kimia diartikan sebagai kecepatan terjadinya suatu reaksi kimia.

Anda mungkin juga menyukai