Laporan Observasi Delapan Standar Nasional Pendidikan Sma 15 JKT PDF
Laporan Observasi Delapan Standar Nasional Pendidikan Sma 15 JKT PDF
Disusun untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester matakuliah Profesi Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
Dosen Pengampu :
Drs. Ahmad Tijari, M.Pd
Disusun oleh :
FAKULTAS EKONOMI
segala puji bagi allah swt yang telah memberikan kemudahan, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan laporan hasil observasi ini sebagai tugas ujian akhir semester
mata kuliah profesi pendidik dan tenaga kependidikan dengan judul “Laporan Observasi
Delapan Standar Nasional Pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 15 Jakarta Utara”.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
pembuatan makalah ini, khususnya kepada dosen kami yakni bapak Drs. Ahmad Tijari,
M.Pd yang telah membimbing dalam menulis laporan hasil observasi ini dan berbagai pihak
yang telah menyediakan informasi yang berkaitan dengan penyusunannya.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk laporan ini,
agar dapat menjadi lebih baik kedepannya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
BAB II ....................................................................................................................................... 5
BAB III...................................................................................................................................... 9
A. Profil Sekolah.................................................................................................................. 9
iii
F. Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan ............................................................... 12
BAB IV .................................................................................................................................... 14
A. Analisis hasil penyelengaraaan delapan standar pendidikan nasional pada sekolah .... 14
BAB V ..................................................................................................................................... 17
PENUTUP ............................................................................................................................... 17
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 17
B. Saran ............................................................................................................................. 17
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................................... 18
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
B. Fokus Penulisan
Dari latar belakang yang sudah dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa fokus penulisan ini adalah :
C. Metode Penulisan
Dalam melakukan penulisan ini ada beberapa metode yang dilakukan yaitu:
2
D. Sistematika Penulisan
Agar data tersusun secara sistematis maka laporan ini disusun dengan susunan
sebagai berikut :
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Standar Proses
B. Standar Kompetensi Lulusan
C. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
D. Standar Sarana dan Prasarana
E. Standar Pengelolaan
F. Standar Pembiayaan
G. Standar Penilaian
A. Profil Sekolah
B. Standar Isi
C. Standar Proses
D. Standar Kompetensi Lulusan
E. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
F. Standar Sarana dan Prasarana
G. Standar Pengelolaan
3
H. Standar Pembiayaan
I. Standar Penilaian
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Standar Proses
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65
Tahun 2013 menjelaskan sebagai berikut “Standar proses adalah kriteria mengenai
pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan. Standar Proses dikembangkan mengacu pada Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan”. Standar proses meliputi perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan
pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang
efektif dan efisien(Prambanan, 2016).
B. Standar Isi
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
ditetapkan bahwa Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan
tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Ruang lingkup materi dirumuskan berdasarkan kriteria muatan
wajib yang ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, konsep
keilmuan, dan karakteristik satuan pendidikan dan program pendidikan. Selanjutnya,
tingkat kompetensi dirumuskan berdasarkan kriteria tingkat perkembangan peserta
didik, kualifikasi kompetensi Indonesia, dan penguasaan kompetensi yang berjenjang
(Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 Tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah, 2016).
5
1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam
penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan,
2. Beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah,
3. Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan oleh satuan
pendidikan berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak
terpisahkan dari standar isi, dan
4. Kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan
pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Standar sarana dan prasarana dalam sistem pendidikan nasional adalah standar
nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar,
tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja,
tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang
1
www.DosenPendidikan.Com
6
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi.
F. Standar Pengelolaan
Standar Pengelolaan adalah kriteria mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota,
provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan
pendidikan (Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007).
7
memperbaiki kinerja, dalam pengelolaan pembelajaran dan pengelolaan secara
keseluruhan.
4. Kepemimpinan Sekolah/Madrasah, Setiap sekolah/madrasah dipimpin oleh
seorang kepala sekolah/madrasah. Kriteria untuk menjadi kepala dan wakil
kepala sekolah/madrasah berdasarkan ketentuan dalam standar pendidik dan
tenaga kependidikan.
5. Sistem Informasi Manajemen, Sistem Informasi Manajemen secara sederhana
dapat diartikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan
informasi bagi beberapa pemakai dalam rangka mempermudah dan
memperlancar kegiatan organisasi.
6. Penilaian Khusus. Keberadaan sekolah/madrasah yang pengelolaannya tidak
mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan dapat memperoleh pengakuan
Pemerintah atas dasar rekomendasi BSNP.
G. Standar Pembiayaan
Standar Pembiayaan adalah kriteria mengenai komponen dan besarnya biaya
operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun (PP 48 Tahun 2008
Tentang Pendanaan Pendidikan). Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur
komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu
tahun. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan menyebutkan bahwa pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi,
biaya operasi, dan biaya personal.Mengenai Pendanaan Pendidikan secara yuridis
formal telah diatur dan ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008
tentang Pendanaan Pendidikan. PP tersebut merupakan turunan dari UU Sistem
Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 46, Pasal 47, Pasal 48, dan Pasal
49, mengenai pendanaan pendidikan yang intinya adalah pendanaan pendidikan
menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah, pemerintah daerah, dan
masyarakat.
H. Standar Penilaian
Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur,
dan instrumen penilaian hasil belajar Peserta Didik(Pemerintah et al., 2013). Standar
penilaian pendidikan dimaksudkan untuk mengendalikan mutu hasil pendidikan
sesuai standar nasional pendidikan yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan.
8
BAB III
HASIL OBSERVASI
A. Profil Sekolah
Nama Sekolah : SMAN 15 JAKARTA
NPSN : 20100807
Jenjang Pendidikan : SMA
Status Sekolah : Negeri
Alamat : JL. Agung Utara Sts Blok A, Sunter Agung,
Kec.Tanjung Priok, Kota Jakarta Utara Prov.
D.K.I. Jakarta
Akreditasi :A
Kepala Sekolah : Dwi Priyo Eko Santoso
SK Pendirian Sekolah : 96/SK/B/1X/65
Tanggal SK Pendirian : 1965-09-07
Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
Email : sman15jakarta.utara@gmail.com
Website : http://sman15jakarta.sch.id
B. Standar Proses
Hasil wawancara:
9
Apakah sekolah memberikan pengalaman yang variatif, eksploratif, elaboratif
dan pemanfatan IPTEK?
Iya, karena sesuai dengan kurikulum 2013 dalam kegiatan pembelajaran harus
memuat hal-hal yang seperti itu, maka dalam RPP pun pasti terlihat kegiatan
belajar mengajar yang dikehendaki seperti itu.
Apakah sekolah memberikan penghargaan atau sanksi pendidikan?
Penghargaan terhadap siswa selama ini hanya memberikan sertifikat bagi para
juara 1,2,3 lalu untuk siswa-siswi yang bermasalah SMA 15 alhamdulilah
untuk tahun ajaran 2018/2019 belum pernah ada kasus yang begitu urgent
yang membuat siswa dikeluarkan dari sekolah. Ada ya standar aja, bisa diatasi
dengan pertama umpamanya dengan wali kelas lalu kelas. Jadi tidak ada kasus
yang heboh yang umpamanya sampai sekolah dikeluarkan itu tidak ada.
Lalu bagaimana dengan ketentuan sanksi ?
Oh iya itu tata tertib, itu semua kegiatan para siswa itu kita muat dalam tata
tertib dan tata tertib tersebut sudah disosialisasikan kepada para siswa baik
siswa kelas 10,11 maupun 12, kita berpegangannya ya tata tertib.
C. Standar Isi
Hasil wawancara:
Apakah sekolah telah memahami benar fungsi sekolah sebagai kawasan
wiyata mandala?
Iya betul, sebagai wawasan wiyata mandala maka sekolah memperhatikan
dimana lingkungan sekolah itu fungsinya adalah selain sebagai proses belajar
mengajar, lingkungan sekolah harus di perhatikan sebab jika tidak
memperhatikan lingkungan sekolah akan berkendala maka wiyata mandala
bagian yang tidak bisa dipisahkan dari proses belajar mengajar.
Apakah sekolah melakukan pengembangan kurikulum sekolah termasuk
silabus dengan melibatkan seluruh personel sekolah?
Iya, sekolah sebagai institusi tentunya silabus, rpp itu merupakan tupoksi
administrasi seorang guru, maka setiap guru wajib memiliki, karena itu
tupoksi administrasi.
Apakah sekolah telah menyelenggarakan kegiatan intrakulikuler,
ekstrakulikuler, serta memberikan layanan bimbingan konseling (BK) ?
10
Iya, melaksanakan intrakuler dengan KBM, belajar dengan baik sesuai dengan
jadwal yang sudah ditentukan. Ekstrakulikuler juga berjalan ada kurang lebih
20 estrakulikuler yang ada di SMA N 15. Lalu, pelayanan BK juga standar
seperti sekolah-sekolah pada umumnya dimana fungsi BK itu tidak hanya
melayani untuk siswa bermasalah saja tetapi siswa-siswa yang memiliki
potensi pun dilayani oleh BK. Untuk Estrakulikuler dilaksanakan dengan satu
pelatih untuk satu bidang ekstrakulikuler dan dilaksanakan ada yang satu
minggu 1 kali dan ada yang dua kali.
Apakah sekolah menetapkan alokasi waktu belajar dan pengaturan kalender
pendidikan sesuai ketentuan
Iya ada, sekolah mengatur waktu belajar sesuai dengan kalender pendidikan
yang sudah di sepakati oleh dinas pendidikan.
Apakah sekolah sudah menerapkan struktur program pembelajaran sesuai
standarnya ?
Iya, telah melaksanakan pembelajaran dengan struktur pembelajaran yang
sudah ditentukan.
11
Tahun kemarin alhamdulillah lulus semua, 100% . pernah ada ditahun 2015
yang tidak lulus.
Apakah guru melakukan analisis ketercapaian standar kompetensi ?
Iya melakukan, analisis itu kan berdasarkan hasil penilaian ya.
Kurikulum yang digunakan untuk menetukan standar kelulusan?
Standar kurikulum 2013 yang direvisi.
G. Standar Pengelolaan
SMA N 15 JAKARTA memiliki visi misi sekolah yang jelas dalam
pengelolaannya dan secara tertulis di pajang dalam ruang tata usaha sekolah. selain itu
juga tentu sebagai institusi pendidikan sekolah memiliki program kerja yang tentu
dibahas dalam rapat kerja yang dilakukan pada setiap tahun ajaran baru. Dan sekolah
juga memiliki struktur organisasi dan mekanisme yang jelas baik untuk tenaga
pendidik dan kependidikan. Selain itu sekolah menyelenggarakan pelayanan BK dan
menyelengarakan sistem administrasi yang tertib.(bukti terlampir)
H. Standar Pembiayaan
Pembiayaan Kurikulum 2013 didanai melalui tiga sumber, yakni Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) pusat, bantuan operasional sekolah (BOS), dan dana
alokasi khusus (DAK). Pos-pos anggaran itu akan difokuskan untuk penggandaan
12
buku dan pelatihan guru2. Dan Dana yang digunakan sekolah dalam pembiayaan
operasional SMAN 15 JAKARTA berasal dari dana BOS. (realisasi anggaran dana
BOS tahun ajaran 2018/2019 terlampir).
I. Standar Penilaian
Hasil wawancara :
2
https://publikasipendidikan.blogspot.com
13
BAB IV
14
kurikulum termasuk silabus sekolah dilakukan dengan melibatkan seluruh pihak
terkait, serta sekolah pun melakukan pengembangan kurikulum 2013 yang telah
direvisi guna mengikuti aturan dan petunjuk pelaksanaan pendidikan yang
disesuaikan pada zaman. Selain itu sekolah pun menyelenggarakan intrakulikuler,
ekstrakulikuler serta layanan BK, alokasi waktu belajar dan menerapkan struktur
pembelajaran sesuai standar dan yang telah ditetapkan dinas pendidikan.
Selain itu, dalam hal standar pendidik dan tenaga kependidikan jumlah
pendidik dan tenaga kependidikan yang ada disekolah sudah terbilang memadai untuk
dapat melakukan proses belajar mengajar, ditambah lagi dengan tenaga pendidik yang
memiliki kompetensi dimasing-masing bidang mata pelajaran, namun masih terdapat
tenaga pendidik yang mengajar mata pelajaran yang sedikit berbeda dengan latar
belakang pendidikan yang pernah diambil oleh pendidik, seperti guru yang berlatar
belakang pendidikan elektronika menjadi guru pendidikan kewirausahaan.
Segala hal yang berkaitan dengan standar pengelolaan sekolah seperti Visi
Misi, Program kerja, struktur organisasi dan sistem administrasi yang tertib sangat
diperlihatkan oleh sekolah, dimana hal ini dapat dilihat dari semua hal tersebut dapat
15
ditemukan menempel di dinding sekolah, hal ini menunjukan bahwa sekolah memang
ingin pengelolaan sekolah dapat berjalan dengan baik. Kemudian jika melihat
standar pembiayaan sekolah, sekolah dalam membiayai operasionalnya tidak
meminta pungutan hal ini berkaitan dengan aturan yang tidak memperbolehkan
sekolah untuk memungut dana kepada orang tua murid, namun demikian sekolah pun
sudah mendapatkan dana bantuan operasional sekolah (BOS) guna menjalankan
sekolah tersebut, dan jika di analisis dari realisasi anggaran dana BOS yang diterima
sekolah, terlihat bahwa sekolah dapat memanajerial keuangan dengan baik, hal ini
dapat dilihat dimana sekolah mengalami surplus anggaran.
16
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi sekolah dan menganalisisnya dapat disimpulkan
bahwa standar pendidikan nasional di SMA NEGERI 15 JAKARTA diterapkan
dengan baik sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, hal ini dapat dilihat
dari hasil tingkat akreditasi sekolah baik secara keseluruhan ataupun per standar
pendidikan. Walaupun masih terdapat kekurangan yang masih harus diperbaiki baik
dari mulai hal penempatan guru yang harusnya dapat sesuai dengan riwayat
pendidikan, penambahan sarana dan prasarana guna menunjang segala proses
pembelajaran, dan pengoptimalan jumlah siswa dengan kelas sehingga tercipta
pembelajaran yang efektif. Kedelapan standar nasional pendidikan ini saling
berkesinambungan sehingga semua aspek harus diperhatikan guna meningkatkan
mutu sekolah pada khususnya dan mutu pendidikan pada umumnya.
B. Saran
Seharusnya sekolah dan pemerintah saling bekerjasama dengan maksimal
untuk membangun mutu pendidikan Indonesia yang lebih baik lagi dengan
kewenangannya masing-masing. Dalam hal ini menteri pendidikan seharusnya
dapat membuat acuan standar pendidikan yang lebih baik lagi dan melakukan
pengawasan yang lebih terhadap semua sekolah pada setiap jenjang pendidikan dan
sekolah bisa menyelenggarakan pedidikan dengan mengikuti aturan berlaku yang
ditetapkan pemerintah atau dalam hal ini menteri pendidikan dan kebudayaan.
17
LAMPIRAN-LAMPIRAN
STANDAR PENGELOLAAN
18
3. Struktur Organisasi Tata Usaha
5. Sop Surat dan Mutasi Siswa Keluar (standar pengelolaan : bukti administrasi
tertib)
19
STANDAR PEMBIAYAAN
6. Realisasi Anggaran Dana Bos (Standar Pembiayaan)
20
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
21
POST
KEAMANAN
KANTIN
22
RUANG WAKIL
KEPALA
SEKOLAH
RUANG
KEPALA
SEKOLAH
LABORATORIUM
23
MADING
MUSHOLLA
UKS
24
LAPANGAN
RUANG
LAYANAN BK
SEKOLAH
TERDAPAT 4
LANTAI
25
STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
26
27
28
29
30
31
32
33
34
4. Tenaga Kependidikan
35
STANDAR ISI
7. Ekstrakulikuler
Peserta Didik
36
DAFTAR PUSTAKA
Pemerintah, P., Indonesia, R., Atas, P., Pemerintah, P., Rahmat, D., Yang, T., … Indonesia,
P. R. (2013). No Title.
http://sekolah.data.kemdikbud.go.id
https://publikasipendidikan.blogspot.com
http://sman15jakarta.sch.id
37