Topik 5 - Cedera Ekstremitas PDF
Topik 5 - Cedera Ekstremitas PDF
Cedera Ekstremitas
JOB SHEET IV
CEDERA EKSTREMITAS
1.1 Tujuan
1.1.1 Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan teori
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dalam cedera
ekstremitas (alat gerak tubuh).
1) Leher
4) Pergelangan Tangan
1) Pinggul
a) Hip Pointer
Kaki terdiri dari tulang dan jaringan lunak antara lain kulit,
pembuluh darah, saraf, dan jaringan ikat yang meliputi tendon, dan
ligamen (yang menahan dan memperkuat antar tulang persendian)
yang memungkinkan sendi untuk bergerak di arah tertentu saja.
Hindfoot adalah tulang tumit (calcaneus) sedangkan midfoot atau
pertengahan tulang (tarsal), dan kaki depan berisi tulang panjang
(metatarsal) yang mengarah pada jari-jari kaki. Kaki dan jari-jari
sebagai tumpuan utama saat aktivitas berjalan atau berlari yang
merupakan bagian tubuh yang riskan terkena cedera seperti Turf toe,
Tarsal tunnel syndrome, Plantar fascilitis, Forefoot neuromas.
Adapun beberapa pengertianya adalah sebagai berikut:
2.1.5 Luka
Luka adalah rusaknya kesatuan jaringan, dimana secara spesifik
terdapat substansi jaringan yang rusak atau hilang (Mansjoer et al.,
2000; Sjamsuhidajat & Jong, 1998). Luka secara umum terdiri dari
luka yang disengaja dan luka yang tidak disengaja. Luka yang
disengaja bertujuan sebagai terapi, misalnya pada prosedur operasi
atau pungsi vena, sedangkan luka yang tidak disengaja terjadi secara
accidental (Kozier et al., 2004).
a. Luka terbuka
Cedera jaringan lunak yang disertai dengan
kerusakanterputusnya jaringan kulit atau selaput lendir, jenis-
jenis luka terbuka adalah :
a. Luka Lecet
Penyebab luka karena kecelakaan atau jatuh yang
menyebabkan lecet pada permukaan kulit merupakan luka
terbuka tetapi yang terkena hanya daerah kulit
b. Luka Tusuk
Penyebab adalah benda runcing tajam atau sesuatu yang
masuk ke dalam kulit, merupakan luka terbuka dari luar
tampak kecil tapi didalam mungkin rusak berat, jika yang
mengenai abdomen/thorax disebut vulnus penetrosum
(luka tembus).
c. Luka Sayat
Penyebab dari luka jenis ini adalah sayatan benda tajam
atau jarum merupakan luka terbuka akibat dari terapi
untuk dilakukan tindakan invasif, tepi luka tajam dan licin.
d. Luka Robek
Jenis luka ini disebabkan oleh karena benturan dengan
benda tumpul, dengan ciri luka tepi luka tidak rata dan
perdarahan sedikit luka dan meningkatkan resiko.
e. Luka Terpotong
Luka potong, pancung dengan penyebab benda tajam
ukuran besar/berat, gergaji. Luka membentuk lingkaran
sesuai dengan organ yang dipotong.
f. Cedera remuk
Percobaan IV
Cedera Ekstremitas
b. Luka Tertutup
a. Memar
Lapisan epidermis kulit utuh, tetapi sel dan pembunuh
darah pada lapisan dermis rusak. Pada daerah luka
terdapat bengkak dan perubahan warna.
b. Hematoma
c. Luas area penumpukan daerah lebih luas dibandingkan dengan
memar. Pembuluh darah yang terlibat juga lebih besar, dan darah
juga lebih banyak keluar.
d. Cedera remuk.
2.1.6 Keseleo
2.1.7 Penilaian
a. Dislokasi
Ditemukan ciri-ciri dislokasi pada bahu kanan korban seperti
perubahan bentuk, nyeri dan bengkak. Maka perlu penanganan
dengan melakukan pembidaian untuk mempertahankan posisi
dislokasi supaya tidak semakin berubah posisi sendi yang
mengalami dislokasi tersebut. Ketika sudah selesai pembidaian
harus mengecek hasil pembidaian apakah sudah kuat dan benar
atau tidak. Kemudian memberikan sensasi kepada penderita.
b. Patah Tulang Terbuka
Ditemukan adanya cedera patah tulang terbuka pada lengan kiri.
Penanganan dilakukan dengan :
- Memberikan cairan antiseptic pada luka
- Menutup luka terbuka dengan penutup luka steril
- Membalut luka dengan mempertahankan penutup luka.
- Melakukan pembidaian : memasang bidai pada dua yang
mengapit lengan kiri kemudian diikat pada 3 titik yaitu bahu
kiri, lengan kiri dan siku hingga tangan bawah agar tidak
bergerak.
- Memastikan bidai sudah terpasang dengan baik dan kencang.
c. Luka Tusuk
Pada paha kanan dan betis kiri terdapat luka tusuk dimana benda
tajam masih tertancap pada korban. Penanganan yang dilakukan,
yaitu
- Membuat pembalut donat
- Memasukkan pembalut donat ke benda yang menancap dipaha
dan betis tanpa melakukan pencabutan benda yang menancap
tersebut.
- Membalut pembalut donat dengan pembalut gulung agar benda
yang menancap tidak bergerak dan untuk mengurangi laju
keluarnya darah.
d. Luka Sayat
Percobaan IV
Cedera Ekstremitas
1. Umur : 18 tahun
2. Jenis kelamin : Perempuan
3. Keluhan utama : Merasakan sakit pada bahu
kanan, lengan kiri, paha kanan, dan betis kiri
4. Tingkat respon : Nyeri
5. Keadaan jalan nafas : Terbuka – tidak ada sumbatan
6. Pernafasan : Ada
7. Sirkulasi : Ada, rendah
8. Pemeriksaan fisik penting : Dislokasi pada bahu kanan,
patah tulang terbuka pada lengan kiri, dan luka tusuk pada paha
kanan dan betis kiri.
9. Wawancara yang penting : Mengalami respon nyeri, ada
nafas dan masih ada denyut nadi, mengalami dislokasi pada bahu
kanan, patah tulang terbuka pada lengan kiri, dan luka tusuk pada
paha kanan dan betis kiri. Korban tidak sedang dalam pengobatan
apapun, makanan dan minuman terakhir dikonsumsi adalah mie
instan dan teh hangat, korban memiliki riwayat penyakit stroke,
tidak memiliki alergi apapun, dan kronologi kejadian adalah
korban terjatuh dari lantai 3 pada bangunan konstruksi.
Percobaan IV
Cedera Ekstremitas
10. Penatalaksanaan
11. Perkembangan lain yang dianggap penting
b. Luka Sobek
Pada kiri penderita juga ditemukan luka terbuka yaitu luka sobek
Penanganan yang dilakukan adalah :
- Memeberikan cairan antiseptic pada luka
- Menutup luka dengan penutup luka steril
- Membalut luka dengan pembalut gulung dan tetap
memepertahankan posisi penutup luka.
c. Luka Memar
Pada pemeriksaan fisik terakhir di temukan luka memar pada
tangan kanan lengan bawah. Penanganan yang dilakukan
penolong, yaitu :
Rest = istirahatkan anggota gerak tersebut dan dibuat
senyaman mungkin.
Ice = memberikan kompres dingin pada luka
Compression = ditekan pada bagian luka dengan kuat untuk
membantu proses pemulihan pembuluh darah.
Elevation = tinggikan anggota gerak tersebut, sehingga
lebih tinggi dari jantung.
1. Umur : 21 tahun
2. Jenis kelamin : Perempuan
3. Keluhan utama : Merasakan sakit pada tangan
kanan dan kiri lengan bawah
4. Tingkat respon : Awas
5. Keadaan jalan nafas : Terbuka – tidak ada sumbatan
6. Pernafasan : Ada
7. Sirkulasi : Ada, rendah
8. Pemeriksaan fisik penting : Patah tulang tertutup pada
tangan kiri lengan bawah, luka sobek dan memar pada tangan kiri
lengan bawah.
9. Wawancara yang penting : Mengalami respon awas, ada
nafas dan masih ada denyut nadi, mengalami patah tulang tertutup
pada tangan kiri lengan bawah, luka sobek dan memar pada tangan
kanan lengan bawah. Korban tidak sedang dalam pengobatan
apapun, makanan dan minuman terakhir dikonsumsi adalah nasi
pecel dan teh hangat, korban tidak memiliki riwayat penyakit,
tidak memiliki alergi apapun, dan kronologi kejadian adalah
Percobaan IV
Cedera Ekstremitas
1. Umur : 23 tahun
2. Jenis kelamin : Laki - laki
Percobaan IV
Cedera Ekstremitas
5. Sirkulasi : Ada
6. Keadaan jalan nafas : Terbuka – tidak ada sumbatan
7. Pernafasan : Ada
8. Pemeriksaan fisik penting : Luka patah tulang dan luka
memar di kepala.
9. Wawancara yang penting : Karena respon penderita respon
nyeri, maka tidak banyak informasi yang bisa didapat dari
wawancara korban, hanya diketahui ada penderita sadar dengan
respon nyeri, ada nafas, ada denyut nadi, luka patah tulang pada
kaki.
10. Penatalaksanaan
11. Perkembangan lain yang dianggap penting
Percobaan IV
Cedera Ekstremitas
Studi Kasus :
Nama : Agus
Umur : 21 tahun
Nafas :-
Nadi :-
Suhu tubuh : 34 °C
DAFTAR PUSTAKA