Anda di halaman 1dari 8

PENGGUNAAN POUR POINT ( PPD ) DALAM MENGATASI MINYAK

BEKU ( CONGEAL ) PADA SHIPPING LINE BANGKO - DUMAI

Vela Arisya, Ruth Juniati, Ellyta Sari, Maria Ulfah


Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta
Jl. Gajah Mada No.19, Olo Nanggalo Padang-25143
Ruthjuniati@yahoo.co.id, velaarisya13@gmail.com, ulfah_nad@yahoo.com, sariellyta@yahoo.com

Abstrak
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan minyak adalah proses
pengiriman minyak itu sendiri melalui jaringan pipa – pipa minyak, yaitu pada saat minyak
tersebut membeku (congeal) sehingga tidak dapat dipompakan. Penambahan pour point
depressant merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk mengatasi minyak beku di area
Benar terutama pada saat kondisi cuaca yang sering hujan dan mengakibatkan temperatur
rendah yang mengakibatkan viskositas naik. Dalam penelitian ini didapatkan bahwa
penggunaan pour point depressant dapat mengurangi viskositas.

Kata kunci : Depressant, viskositas, beku.

Abstract

One of the problem faced by oil company is process delivery of itself oil pass oil pipes
distribution, that is at the time of the oil congeal so that cannot pumped. Added pour point
depressant is one of way conducted to overcome congeal oil in area of Benar especially at the
time of wheater condition which often rain and result low temperature which result increase
viscosity. In this research is got that usage of pour point depressant can lessen viscosity.

Kata kunci : Pour point depressant, viscosity, congeal.

Pendahuluan merupakan salah satu permasalahan terbesar


Shipping Line Benar merupakan pipa yang dihadapi pada saat pengiriman minyak
yang menjadi transportasi minyak yang di ke Dumai karena menyebabkan tidak
pompakan dari shipping tank Benar GS mengalirnya minyak di dalam pipa sehingga
(stasiun pengumpul minyak area Bangko operator harus mematikan beberapa sumur
FMT) menuju Trunk line HCT, Dumai produksi akibat tekanan yang meningkat
(stasiun pengumpul terakhir sebelum di terus menerus dan berdampak pada
pasarkan).Congeal (minyak beku) penurunan produksi.Pour Point minyak
mentah adalah 1000F dan temperature normal segi keamanan, bahan kimia ini langsung
0
pengiriman minyak adalah 120-200 F. diinjeksikan ke dalam jalur pipa-pipa minyak
Perubahan kondisi cuaca (hujan) dan karakter dengan menggunakan bantuan pompa.
minyak yang mudah membeku (minyak Penambahan bahan kimia PPD
mulai membeku pada 110 0F, mengakibatkan tersebut memerlukan dosis tertentu terhadap
minyak tersebut susah untuk mengalir.Untuk minyak, jika dosisnya terlalu tinggi
mengatasinya diperlukan penambahan mengakibatkan pemborosan bahan
tekanan agar minyak tersebut bisa dialirkan, kimia.Demikian juga sebaliknya, jika dosis
tetapi hal ini mengakibatkan beberapa yang terlalu rendah maka tujuan untuk
kemungkinan diantaranya pipa pecah karena menurunkan viskositas tidak optimal.Untuk
kondisi pipa yang sudah semakin tua. itu perlu dilakukan penelitian tentang dosis
Pembatasan pemberian tekanan dilakukan penambahan bahan kimia yang tepat
mengingat umur pipa yang semakin tua dan sehingga penurunan viskositas dapat tercapai
korosi sehingga dapat mengakibatkan secara optimal.
terjadinya kebocoran pada pipa-pipa Adapun tujuan dari penelitian ini
pengiriman minyak.Oleh sebab itu, untuk adalah :
meningkatkan performa pengaliran minyak 1. Mengetahui dosis optimum penggunaan
ke Dumai dilakukan dengan beberapa metode bahan kimia pour point depressant dan
yaitu injeksi steam, electrical heater, dan suhu dimana PPD mulai di pompakan.
chemical treatment. Dua metode dari tiga 2. Mengetahui seberapa besar penurunan
metode diatas, memiliki efek yang bisa viskositas minyak setelah penambahan
menjadi masalah baru dalam mengatasi bahan kimia pour point depressant.
congeal di Benarshipping line. Jika
Manfaat dari penelitian agar
menggunakan metode injeksi steam efeknya
mahasiswa memahami serta mengetahui
adalah penambahan kandungan air dalam
kinerja pour point depressant dan
minyak, sedangkan hal ini harus dihindari
hubungannya dengan viskositas sehingga
karena persyaratan kualitas minyak yang
dapat memberikan masukan ke perusahaan
dikirim memiliki kandungan air dibawah 1
untuk penggunaan optimum dari PPD di
%.Begitu juga dengan electrical heater,
daerah kerja masing masing dalam mengatasi
karena kondisi pipa berada di area terbuka
masalah congeal.
maka pemakaian alat ini lebih beresiko dan
menambah biaya produksi.Metode perawatan
dengan bahan kimia lebih dipilih, ditinjau
dari segi keamanan dan nilai ekonomis.Dari
Metodologi Penelitian h. Batang pengaduk
Metodologi penelitian pengaruh
i. Tabung Viscometer
penggunaan PPD (Pour point depressant)
terhadap penurunan viskositas minyak j. Stopwatc / timer
mentah terdiri dari beberapa tahapan
k. Mesin shaker
(Gambar 1)
1.2. Bahan yang digunakan:
a. Minyak mentah / crude oil

b. Bahan kimia PPD ( pour point

depressant)

2. Parameter yang diamati


Penelitian ini dilakukan dengan
membandingkan minyak mentah tanpa
pemakaian PPD dan dengan menggunakan
PPD pada rasio tertentu. Parameter peubah
yang digunakan adalah dosis PPD :0, 100,
200, 300 ppm dan temperature di 92, 138,
146, dan 155oF.

Gambar 1. Tahapan metodologi penelitian 3. Langkah Kerja


Secara garis besar tahap penelitian ini
1. Alat dan bahan yang digunakan
terdiri dari persiapan bahan baku dan
1.1 Alat yang digunakan :
prosedur pengujian viskositas. (Gambar 2)
a. Beaker glass
Persiapan Pemanasa Penambahan
b. Gelas ukur alat dan n minyak bahan kimia
bahan h
c. Tabung silinder
Analisa viskositas Pengadukanm
d. Termometer minyak mentah minyak mentah
d b h ki i
e. Water bath
Gambar 2. Blok diagram prosedur penelitian
f. Magnetic stirrer
Prosedur utama dari penelitian ini terdiri dari
g. Alat uji pour point beberapa langkah antara lain:
a. Pemanasan minyak mentah terhadap viskositas. Prosdure analisa terlihat
Tuangkan minyak mentah ke dalam 3 pada Gambar 3.
botol silinder 200 ml yang telah
dikalibrasi kemudian panaskan Persiapan Persiapan Pencatatan
alat uji bahan uji waktu uji
sampel minyak mentah dari
Benarfield tersebut ke dalam Gambar.3. Blok diagram prosedur analisa
waterbath sampai dengan suhu 92oF. viskositas

b. Penambahan bahan kimia pour point


depressant Prosedur analisa ini terdiri dari beberapa

Setelah minyak dipanaskan ambil tahapan:

bahan kimia pour point depressant di a. Hidupkan temperatur konstan oil bath

ketiga botolnya, boto1= 200ppm, dan waktu.

botol 2=300 ppm, dan botol 3=400 b. Atur temperatur oil bath sesuai

ppm menggunakan alat attractive dan dengan kebutuhan

tambahkan ke dalam crude oil panas c. Isi tabung viskometer dengan contoh

tersebut yang akan diuji dengan cara.

c. Pengadukan PPD dan minyak mentah 1. Balikkan tabung viskometer dan

Kocok minyak mentah yang telah lakukan pengisapan diujung “F”

ditambahkan bahan kimia pour 2. Masukkan ujung “E” tabung

pointdepressant secara manual viskometer ke dalam cairan

menggunakan batang pengaduk. contoh dan hisap cairan sampai

Masukan campuran tersebut ke dalam batas “G” kemudian bersihkan

mesin shaker dengan ujung “E”

mempertahankan temperature pada 3. Balikkan tabung viskometer pada

kisaran 92oF. posisi normal tegak lurus.

Cara diatas dilakukan juga untuk d. Tempatkan tabung viskometer pada

temperatur yang lainnya 138, 146, pegangannya dan masukkan ke dalam

dan 155 oF. oil bath .


e. Biarkan contoh mengalir melaui
4. Prosedur analisa
pembuluh kapiler “H” dan kira – kira
Analisis viskositas minyak mentah ini terisi setengah rongga “B”
bertujuan untuk mengetahui pengaruh f. Pasang tutup karet diujung “E” dan
penambahan kimia pour point depressant pastikan contoh tidak di dalam rongga
“B” tidak mencapai batas garis “K”
g. Biarkan selama 15 menit untuk Keterangan :
menyamakan temperatur contoh
ν = Viskositas kinematik (cst)
dengan oil bath.
h. Cabut tutup karet dan biarkan contoh C = Nilai konstanta kalibrasi tabung
mengalir ke arah atas kedalam rongga viskometer
“C” dan “D”.
D = Nilai konstanta kalibrasi tabung
i. Ukur waktu contoh melewati tanda
viskometer
“K” ke tanda “J” sebagai t 1 dan dari
tanda “J” ke tanda “L” sebagai t 2 t 1 , t 2 = waktu (detik)
dengan menggunakan dua timer.
Hasil dan Pembahasan
j. Bersihkan tabung viskometer
Hasil dari penelitian diantaranya
(Gambar 4) dengan menggunakan
tentang pengaruh suhu terhadap viskositas
toluene, keringkan dan tiup dengan
dan pengaruh penambahan bahan kimia pour
udara untuk membersihkan dari
point depressant terhadap viskositas serta
solvent.
hubungannya untuk mengatasi congeal pada
minyak mentah Benar, dimana parameter
peubah yang digunakan adalah dosis PPD : 0,
100, 200, 300ppm dan temperature di 92,
138, 146, dan 155oF.
1. Pengaruh suhu terhadap viskositas
Dari Gambar 5 ditunjukkan bahwa
pada dosis PPD yang sama (misal 200 ppm),
kenaikan suhu: 90–130oF, sangat
mempengaruhi penurunan viskositas. Untuk
o
temperatur 90 F, 110oF dan 130oF,
Gambar 4. Tabung viskometer
viskositas minyak berturut-turut adalah
5 Analisa Data (Perhitungan nilai 30.718, 23.387 dan 13.436 cst..Semakin
viskositas) tinggi temperatur, viskositas minyak
menurun. Penurunan viskositas dari T= 90 oF
Apabila nilai t 1 dan t 2 pada pengujian
ke 110 oF adalah 23.86% dan dari 110 of ke
sudah didapatkan perhitungan nilai viskositas
130 oF adalah 42.5 %. Penurun viskositas
menggunakan rumus sebagai berikut :
yang signifikan dengan temperature yang
𝐶𝐶 . 𝑡𝑡1 + 𝐷𝐷 . 𝑡𝑡2
𝜈𝜈 =
2
berbeda juga yang terjadi pada dosis PPD
yang lainnya.

Gambar 5. Hubungan antara suhu dengan


viskositas

Dari Gambar 6 dapat disimpulkan bahwa Gambar 6. Hubungan antara specific gravity,
semakin tinggi suhu dari minyak mentah suhu dan viskositas
maka akan semakin rendah nilai
2. Pengaruh penambahan dosis bahan
viskositasnya. Hal itu dapat dilihat pada kimia pour point depressant terhadap
penurunan grafik dari suhu 90oF ke 110oF, viskositas

begitu juga dari 110oF ke 130oF.Kenaikan Pada Gambar 7 ditunjukkan bahwa


suhu menyebabkan penurunan nilai specific pada suhu 110 oF dengan dosis bahan kimia
gravity pada minyak mentah, semakin rendah pour point depressant yang semakin meningkat
nilai specific gravity minyak mentah maka menunjukkan penurunan nilai viskositas yang
nilai viskositas semakin rendah. Hal ini tidak jauh berbeda (nilai viskositas dari blank
sesuai dengan grafik American Standard for sampel sampai dosis bahan kimia pour point
Testing Material (ASTM) – D341 depressant 400 ppm berturut – turut adalah
23.502cst, 23.387cst, 23.206cst, dan
23.081cst). Hal itu juga terjadi pada suhu yang
lainnya pada 90oF dan 130oF meskipun tidak
signifikan. Penurunan viskositas pada
temperature 110 oF dengan tanpa PPD ke 200
ppm adalah 0.68% , dari dosis bahan kimia
200 ppm ke 300 ppm adalah 0.39% dan dari
300 ppm ke 400 ppm mengalami penurunan maka semakin rendah nilai
sebanyak 0.46%. viskositasnya
3. Semakin besar viskositasakan semakin
tinggi tahanan yang diberikan, semakin
rendah viskositasakan semakin mudah
minyak mengalir sehingga minyak
tidak akan mengalami pembekuan
(congeal).
4. Penambahan dosis bahan kimia pour
Gambar 7 Hubungan antara dosis bahan point depressant yang berbeda pada
kimia suhu yang sama memberikan dampak
pour point depressantterhadap nilai viskositas menurunnya viskositas minyak
Dari Gambar 7 dapat disimpulkan mentah meskipun kurang signifikan.
bahwa dengan penambahan bahan kimia 5. Pada penelitian ini dosis optimum
pour point depressant maka nilai untuk mendapatkan hasil penurunan
viskositasnya mengalami penurunan. viskositas adalah 200 ppm. Hal itu
Penambahan sedikit bahan kimia pour point dikarenakan penurunan viskositas
depressant dapat menurunkan nilai viskositas yang tidak begitu signifikan.
minyak mentah hal ini dikarenakan gugus Sedangkan suhu mulai pemompaan
alkil pada pour point depressant menyerap 110 oF agar terjadi pemerataan PPD
kandungan kristal lilin pada minyak dan pada aliran di sepanjang pipa
mencegah pertumbuhan pembentukan kristal produksi.
lilin, selain itu penambahan bahan kimia
Daftar Pustaka
pour point depressant mencegah terserapnya
Alfarizi, Salman, 2008,”Optimasi Jaringan
minyak oleh kristal lilin.
Pipa Minyak Dengan Titik Tuang
Tinggi – Pendekatan Secara Ekonomi
Kesimpulan
”, ITB, Bandung.From
Dari hasil penelitian yang dilakukan maka :http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=br
dapat disimpulkan owse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-
mariefsalm-29382
1. Semakin tinggi suhu dari minyak
Rosiana, H.2005.”AnalisisViskositas
mentah maka semakin rendah nilai Sukardjo.2003.”Kimia Fisika”.Rineka
viskositasnya. Cipta. Jakarta

2. Semakin besar dosis penambahan


bahan kimia pour point depressant
Bird, T. 1994. Kimia Fisik untuk http://www.post-energy.com/product-
Universitas”.Gramedia Pustaka Utama.
services/crude-oil-pour-point-depresant-
Jakarta.
ppd/ diunduh tanggal 12 Jan 2014
http://www.scribd.com/doc/50420808/21/Pen
entuan-Uji-Titik-Tuang-Pour- http://www.scribd.com/doc/104679124/8/Sif
Pointdiunduh tanggal 5 Nov 2013
at-Fisika-dan-Sifat-Kimia-Minyak-Bumi
http://rajaoli.com/teori-dasar-oli-pelumas- diunduh tanggal 10 October 2013
formula-pelumas/diunduh tanggal 5
Nov 2013 http://teori-

http://www.pdf.kq5.org/WAX-POUR- fisika.blogspot.com/2009/08/viskositas.ht
POINT-DEPRESSANT.htmldiunduh ml diunduh tanggal 20 November 2013
tanggal 5 Nov 2013
http://www.scribd.com/doc/57023008/analisi
http://www.scribd.com/doc/50420808/22/Pen
entuan-Uji-Viskositas-Kinematik- s-viskositas-minyak diunduh tanggal 20
Viscosity-Kinematicdiunduh tanggal November 2013
25 Nov 2013

http://asro.wordpress.com/2008/09/18/pengu
kuran-kinematic-viscosity-astm-d-
445/diunduh tanggal 17 Dec 2013

http://www.scribd.com/doc/71123890/VISK
OSITASdiunduh tanggal 25 Nov 2013

http://www.cleavebooks.co.uk/scol/ccviskin.
htmdiunduh tanggal 25 Nov 2013

Anda mungkin juga menyukai