689 607 2 PB PDF
689 607 2 PB PDF
Lilik S l a m e t S.
Perosot
31
Berita Dirgantara Vol. 2, No. 1 Maret 2001
Cm masuk ke dalam atmosfer lingkungan yang ekstrem seperti
melalui sumber-sumber metan seperti salinitas yang tinggi atau pH lahan yang
tersebut di atas. Dari tabel di atas rendah. Produksi CH4 berbanding
dapat dilihat bahwa CH4 yang lurus dengan kenaikkan suhu udara
dihasilkan dan diemisikan ke atmosfer (Cicerone et al , 1988 dalam Treenberth,
oleh kegiatan antropogenik sebesar 345 1994).
x 10 15 gram/tahun sementara yang
diproduksi oleh sumber alami hanya METANOL SEBAGAI SUMBER ENERGI
180 x 10 15 gram/tahun. Nilai emisi CH4
ini diestimasi selalu meningkat 1 % Salah satu sumber CH4 adalah
setiap tahunnya dan berpotensi untuk petemakan hewan besar dalam hal ini
memberi cfek pemanasan global adalah kotorannya. Secara rata-rata
terhadap bumi. kotoran yang dihasilkan seekor sapi
CH4 adalah salah satu gas yang dapat melepaskan gas CH4 200 liter
termasuk ke dalam golongan gas rumah setiap harinya. Jumlah ini sangat besar
kaca bersama dengan CO2 dan H2O. dan bila tidak diantisipasi akan mem-
Gas rumah kaca akan menycrap dan bahayakan lingkungan. Oleh karena itu
meneruskan panas radiasi dari diperkenalkan teknologi biogas yang
matahari serta akan memantulkan balik dapat mengolah dan mengubah kotoran
radiasi gelombang panjang yang ternak penghasil CH4 menjadi energi.
dilepaskan permukaan bumi sehingga Proses kimiawi adalah sebagai berikut:
bumi mendapatkan pemanasan dua
kali. Pada konsentrasi CH4 yang lebih CH4 + H2O —> CH3OH + H2
kecil dari konsentrasi CO2, efektifitas Metana + Air —> metanol +
CH4 dalam menangkap panas kira-kira gas hidrogen
25 kali lebih besar daripada CO2.
Menurut Etheridge et at (1992) laju
Pembuatan biogas dilakukan pada
pertambahan CH4 di atmosfer setiap
wadah yang diletakkan di dalam tanah
tahunnya 0,8 % dan bila ini terus
dan tertutup. Di mana kotoran sapi
dibiarkan, maka di masa datang efek
dimasukkan ke dalam wadah tersebut
rumah kaca dari CH4 akan jauh lebih
dengan campuran air dan konsentrat
berbahaya daripada CO2. Stauffer et at
urea dengan perbandingan tertentu.
(1985) menambahkan bahwa antara
Bakteri metan mulai bekerja tncmbu-
tahun 1800 sampai 1985 telah terjadi
sukkan kotoran tersebut menjadi metan
kenaikan konsentrasi CH4 di atmosfer
dan setelah beberapa hari metan yang
lebih dari dua kali lipat. Ini terjadi
telah dihasilkan dengan air akan
karena buruknya kualitas dan
membentuk CH3OH dari jenis alkohol.
pengelolaan lingkungan disamping
Melalui celah yang dibuat pada wadah
adanya sumber alami penghasil CH4.
tersebut metanol akan ke luar dari
Tidak mengalirnya air pada parit karena
wadah dan disalurkan ke rumah-rumah
tersumbat sampan, atau sampan yang
sebagai energi bahan bakar. Padatan
tidak terangkut ke tempat pembuangan
hasil sisa-sisa pembusukkan kotoran
akhir mengakibatkan bakteri penghasil
dapat dikeluarkan dari wadah dan
metan bersarang. Metanogenesis
dapat dipergunakan sebagai pupuk
kandang yang dapat menyuburkan
adalah proses produksi CrU oleh bakteri tanah (proses biogas ini disajikan pada
metan. Metanogenesis membutuhkan gambar 1). Bahan biogas tidak saja
keadaan anaerob dan kondisi ekosistem dapat berasal dari kotoran sapi juga
yang lahannya basah/lembab. Bakteri dapat berasal dari pembuangan limbah
metan masih dapat hidup pada keadaan
32
Pemanfaatan Gas Metan Sebagai SumberEnergi (Lilik Slamet S)
rumah tangga (septic tank). Di India ini bakar sehingga CH4 dapat dikurangi
telah dilakukan dengan tujuan diver- dan tidak membahayakan lingkungan.
sifikasi energi, hemat, juga mengurangi Kendala utama yang dihadapi adalah
konsentrasi CH4 di atmosfer. Tehnologi membuat alat yang dapat khusus
ini juga pernah diperkenalkan tetapi menangkap emisi metan, mengumpul-
perkembangannya kurang baik karena kan dan mengubahnya menjadi CH3OH.
kurang didukung oleh penelitian yang Mengingat metan adalah gas dengan
memadai. bobot molekul yang kecil (MR= massa
Teknologi biogas tersebut dapat molekul relatif = 16) sehingga sangat
dicontoh untuk diterapkannya pada mudah sekali bercampur dengan gas
sumber penghasil CH4 lain seperti padi lain. Realisasi teknologi ini masih harus
sawah, lahan tergenang, dan tanah dipikirkan lebih lanjut. CH4 yang
rawa. CH4 yang dilepaskan oleh dilepaskan oleh lahan padi sawah
berbentuk gelembung udara yang
sumber-sumber tersebut dapat disim-
berdifusi melalui batang tanaman
pan dan dikumpulkan serta dicampur
(jerami) atau permukaan air.
dengan air untuk menjadi CH3OH yang
dapat digunakan sebagai energi bahan
Keterangan : Tutup bak pengolah biogas (metanol) dapat dibuka untuk mengeluarkan sisa padatan
yang dapat dijadikan pupuk kandang siap pakai.
33
Benta Dirgartara Vol. 2, No. 1 Maret 2001
selanjutnya briket tersebut digunakan meningkatnya konsentrasi CH4 dan
sebagai bahan bakar. Sebagian besar efeknya pada kenaikan suhu di bumi.
tanah gambut di Belanda dan Jerman Dengan teknologi yang dapat
tidak saja digunakan untuk masyarakat mengubah CH4 menjadi CH3OH, maka
setempat, tetapi dipasarkan ke pusat- dampak negatif dari emisi CH4 terhadap
pusat industri sebagai bahan bakar. Di pemanasan global dapat dikurangi dan
negara-negara di mana kayu jarang CH3OH dapat dijadikan sumber energi
ditemukan, harga batubara mahal, bahan bakar. Sedangkan CO2 yang
endapan tanah gambut sangat berharga dihasilkan dari pembakaran CHjOH
sebagai energi bahan bakar alternatif dapat diabsorbsi oleh tumbuhan hijau
alamiah. Di negeri Belanda peraturan untuk bahan baku fotosintesis,
dan hukum tentang penggalian tanah sedangkan H2O dapat untuk menambah
gambut sangat baik dan dilaksanakan. kandungan uap air di udara.
Setelah penggalian, si penggali tanah Penggunaan tanah gambut men-
gambut wajib membuat sistem pem- jadi bahan bakar akan mempunyai
buangan air [drainage) ,sehingga lahan kelebihan : diversifikasi sumber energi,
gambut menjadi tidak tergenang dan memperluas lahan pertanian, mengu-
meninggalkan sebagian bahan organik rangi emisi CH4 ke atmosfer dan
untuk humus. Setelah itu lahan melestarikan lingkungan.
gambut siap untuk ditanami dan untuk
menambah kesuburan tanah perlu
pemupukan dengan dosis tinggi perlu
dilakukan untuk menambah kesuburan DAFTAR RUJUKAN
tanah. Di Amerika Serikat tanah
gambut sudah digunakan untuk Djoyodihardjo, H. 1993, Perkembangan
bertanam tanaman sayuran. Masa Depan Dan Pemilihan
Teknologi Ketenagatistrikan Di
Pengelolaan gambut seperti di Indonesia, Makalah Utama Pada
negeri Belanda dapat juga dicontoh dan Lokakarya Energi, KNI, WEC,
diterapkan di Indonesia karena sampai Jakarta.
saat ini tanah gambut di Indonesia
belum digunakan untuk bahan bakar. Etheridge, D. M, G. I, Pearman and P. J.
Fraser, 1992, Changes in
Tropospheric Methane between
PENUTUP 1841 and 1978 From A High
Accumulation Rate Antartic
Pertambahan jumlah penduduk Ice Core, Tellus 44B (282-294).
membawa konsekuensi akan tersedia-
nya sumber energi khususnya bahan Stauffer, B. G Fischer, A. Nettel and H.
bakar yang tidak saja bertumpu pada Oeschger, 1985, Jurnal Science
bahan bakar fosil, tetapi juga dari 229, Hal 1 3 8 6 - 1388.
sumber energi yang Iain. CH4 sebagai
gas rumah kaca dan polutan berpotensi Supardi, Goeswono, 1980, Ilmu Tanah,
untuk dikembangkan sebagai sumber IPB Press, Bogor.
energi bahan bakar yang baru.
Penanganan pengelolaan dan inovasi Treenberth, Kevin, 1994, Climate System
teknologi lingkungan untuk mengolah Modelling, Academy Press, New
CHa sebagai bahan yang berguna sangat
York.
diperlukan untuk mengantisipasi
34