Anda di halaman 1dari 25

ISOLASI MIKROORGANISME

Rizka Aulia Putri1, Dhea Ayu Pratiwi2, Rahmat Taufik, M.A, S.Si, M.IL3

JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

Jl. A. H. Nasution 105 Cipadung, Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat

rizkaauliaap33@gmail.com

Abstrak
Isolasi mikroorganisme adalah upaya untuk memindahkan atau memisahkan
mikroba tertentu dari sebuah lingkungannya untuk mendapatkan biakan murni atau
kultur murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan
dari satu sel tunggal. Isolasi dilakukan dengan mengambil sebuah sampel tertentu dari
lingkungannya, lalu sampel tersebut dibiakkan disebuah media yang cocok tergantung
jenis mikroba tersebut. Sesuai dengan tujuan praktikum kali ini yaitu agar dapat
memisahkan mikroba dari campurannya sehingga dapat dikultur murni, dan agar
mahasiswa dapat mengidentifiasi mikroba tersebut.

Kata Kunci : isolasi, biakan murni, kultur murni, identifikasi mikroba.

I. DASAR TEORI dengan agak berjauhan dari


sesamanya, jugamemungkinkan
Media agar merupakan
setiap selnya berhimpun membentuk
substrat yang sangat baik untuk
koloni, yaitu sekelompok massasel
memisahkan
yang dapat dilihat dengan mata
campuranmikroorganisme sehingga
telanjang. Bahan yang diinokulasikan
masing-masing jenisnya menjadi
padamedium disebut inokulum,
terpisah-pisah. Teknik yang
dengan menginokulasi medium agar
digunakan untuk menumbuhkan
nutrient denganmetode cawan gores
mikroorganisme pada media
atau media cawan tuang, sel-sel
agarmemungkinkannya tumbuh
mikroorganisme akan
terpisahsendiri-sendiri. Setelah dalam penelaahan terhadap suatu
inkubasi, sel-sel mikroba individu mikroorganisme, selain ditumbuhkan
memperbanyak diri secaracepat juga perlu dilakukan isolasi. Isolasi
sehingga dalam waktu 18-24 jam mikroba berarti memisahkan satu
terbentuklah massa sel yang dapat jenis mikroba dari biakan campuran
dilihat dandinamakan koloni. Koloni menjadi satu biakan murni (populasi
dapat terlihat oleh mata telanjang. sel yang semuanya berasal dari satu
Setiap koloni merupakanbiakan sel induk) Penelitian yang layak
murni satu macam mikroorganisme. mengenai mikroorganisme dalam
(Pelczar, 2007). berbagai habitat ini memerlukan
teknik untuk memisahkan populasi
Populasi mikroorganisme
campuran yang rumit ini, atau yang
yang ada di alam sekitar kita ini
biasanya dikenal dengan istilah
sangatlah besar dan cukup kompleks.
biakan campuran, menjadi spesies
Beratus spesies mikroba menguasai
yang berbeda- beda yang dikenal
setiap bagian tubuh kita seperti
dengan istilah biakan murni, dengan
mulut, saluran pencernaan dan kulit.
kata lain terdiri dari beberapa jenis
Mereka terdapat dalam jumlah yang
mikroorganisme atau belum murni.
cukup besar. Sebagai contoh, sekali
Biakan murni ini terdiri dari satu
kita bersin dapat menebarkan beribu-
populasi sel yang semuanya berasal
ribu mikroorganisme. Udara, tanah,
dari satu sel induk. (Hans, 1996)
dan air yang merupakan komponen
alam sebagai tempat tinggal kita juga Mikroorganisme dapat
dihuni oleh beragam diperoleh dari lingkungan air, tanah,
mikroorganisme. Jenis dan udara, substratyang berupa
mikroorganismenya dapat berupa bahan pangan, tanaman dan hewan.
bakteri, khamir, kapang dan Jenis mikroorganismenya
sebagainya. Populasi dari mikroba sangatberupa bakteri, kamir, kapang,
yang ada di lingkungan ini sangatlah dan sebagainya. Populasi dari
beraneka ragam dan masih dalam mikroba yang adadilingkungan ini
bentuk campuran Oleh karena itu, di sangatlah beranekaragam sehingga
dalam mengisolasi Metode yang dapat
diperlukanbeberapa tahap digunakan untuk mengisolasi biakan
penanaman sehingga berhasil murnimikroorganisme yaitu teknik
diperoleh koloni mikroba yang pengenceran (dilusi). Cara ini
tunggal.Koloni yang tunggal ini dilakukan denganmengencerkan
kemudian yang akan diperbanyak suatu sample dari suatu suspensi
untuk suatu tujuanpenelitian yang berupa campuran bermacam-
misalnya untuk mengisolasi DNA macam spesies dalam suatu tabung
mikroba yang dapat mendeteksi yang tersendiri. Dari hasil
mikrobatelah resisten terhadap suatu pengenceran inikemudian diambil
antibiotik, atau untuk mengetahui kira-kira 1 mL untuk diencerkan
mikroba yang dipakaiuntuk lebih lanjut. Jika dari
bioremediasi holokarbon. pengenceranyang ketiga ini diambil
(Ferdiaz, 1992). 0.1 mL untuk disebarkan pada suatu
medium padat,kemungkinan besar
Pemindahan bakteri dari
kita akan mendapatkan beberapa
medium lama ke medium yang baru
koloni yang akan tumbuh
atau dikenaldengan istilah inokulasi
dalammedium tersebut, akan tetapi
bakteri ini memerlukan banyak
mungkin juga kita hanya
ketelitian. Terlebih dahulu kitaharus
mendapatkan satu koloni saja.Dalam
mengusahakan agar semua alat-alat
hal yang demikian ini dapat kita
yang akan digunakan untuk
jadikan piaraan murni, maka kita
pengerjaanmedium dan pengerjaan
dapatmengulang pengenceran dengan
inokulasi benar-beanr steril. Hal ini
menggunakan koloni sebagai sample.
untuk menghindariterjadinya
(Dwidjoseputro, 1990).
kontaminasi, yaitu masuknya
mikroba lain yang tidak diinginkan Ada beberapa cara atau
sehinggabiakan yang tumbuh di metode yang biasa digunakan untuk
dalam medium adalah benar-benar menanam biakandalam suatu
biakan murni. (Dwidjoseputro, medium yaitu :
1990).
1. Teknik Lempeng Tuang menumbuhkan
(Pour Plate) mikroorganisme didalam agar
Teknik Pour Plate adalah dengan cara menggoreskan
suatu teknik dalam permukaan agar dengan
menumbuhkan jarum inokulum(ose) yang
mikroorganismedalam media telah di inokulasikan dengan
agar dengan cara kultur bakteri. Dengan teknik
mencampurkan media agar inimikroorganisme yang
cair dengan stok kultur. tumbuh akan tampak dalam
2. Teknik Lempeng Gores goresan-goresan
(Sterak Plate) inokulumbekas goresan dari
Teknik Streak Plate adalah jarum inokulum (ose).
suatu teknik dalam (Sulistinah, 2006).

II. METODE
2.1. Alat dan Bahan

NO NAMA ALAT JUMLAH NO NAMA BAHAN JUMLAH

1. Cotton Bud 2 Buah 1. Akuades 50 ml

2. Neraca Analitik 2 Buah 2. Tempe 1 potong

3. Gelas Bekker 1 Buah 3. Roti 1 potong

4. Jarum ose 1 Buah 4. Daun 1 lembar

5. Mortar & Pestle 1 Buah 5. Tanah 1 sendok

6. Cawan Petri 1 Buah 6. Udara -

7. Pipet ukur 1 Buah 7. Air 10 ml


2.2.Cara Kerja b. Teknik Penanaman
a. Teknik Preparasi dengan Goresan
suspensi
Langkah pertama yaitu cawan
Pada teknik ini hal pertama dibagi menjadi 3 bagian dengan
yaitu sampel yang mengandung spidol marker, lalu daerah 1 di
bakteri dimasukkan kedalam tabung inokulasi dengan streak zigzag,
pengenceran pertama secara septis. jarum inokulum dipijarkan dan
Perbandingan berat sampel dengan ditunggu dingin kemudian streak
volume tabung pertama adalah 1:9, zigzag dilanjutkan pada daerah 2,
setelah sampel masuk dilarutkan cawan diputar agar memperoleh
dengan mengocoknya, kemudian gerakan sempurna, hal ini
diambil 1ml dari tabung 10-1 dengan dilanjutkan pada daerah 3 dengan
pipet kemudia pindahkan ke tabung cara yang sama.
10-2 secara aseptis kemudian dikocok
dengan membenturkan tabung ke
telapak tangan sampai homogen.
Pemindahan dilanjutkan hingga
tabung terakhir dengan cara yang
sama.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 MEDIA PERTUMBUHAN
3.1.1 Media pertumbuhan PDA
NO FOTO KETERANGAN

1 Tahapan pembukaan tutup pada labu


enlenmeyer (harus selalu dekat dengan
api ).
( Dokumen pribadi, 2019 )
2 Tahapan pemanasan mulut tabung
enlenmeyer.

( Dokumen pribadi, 2019 )


3 Tahapan pemasukan sampel kedalam
cawan petri (harus selalu dekat dengan
api).

( Dokumen pribadi, 2019 )


4 Tahapan pemanasan pinggir-pinggir
cawan petri.

( Dokumen pribadi, 2019 )


3.1.2 Media pertumbuhan NA
NO FOTO KETERANGAN
1 Disemprot meja kerja dengan alkohol
70%

Sumber: Doc. Pribadi 2019


2 Dibersihkan dengan lap

Sumber: Doc. Pribadi 2019


3 Disemprot tangan dengan alkohol 70%
diusapkan ke seluruh telapak tangan

Sumber: Doc. Pribadi 2019


4 Dipanaskan NA diatas bunsen burner

Sumber: Doc. Pribadi 2019


5 Dipanskan mulut cawan petri sambil
diputar dan dibuka sumbat penutup
labu erlenmeyer dipanaskan mulut labu
erlenmeyer

Sumbe: Doc. Pribadi 2019


6 Dipindahkan NA ke cawan petri sedikit
demi sedikit sambil diratakan

Sumber: Doc. Pribadi 2019


7 Dipanaskan kembali mulut cawan petri
dan dipanaskan kembali mulut labu
erlenmeyer serta ditutup sumbatnya

Sumber: Doc. Pribadi 2019


8 Diletakan NA ditunggu NA sampai
padat

Sumber: Doc. Pribadi 2019


3.2 ISOLASI BAKTERI
3.2.1 Isolasi jamur pada tempe

NO FOTO KETERANGAN

1 Tahapan pengambilan jamur pada


( tidak ada dokumentasi ) tempe menggunakan jarum ose (
sebelumnya jarum ose dipanaskan
terlebih dahulu ).

2 Tahapan streak zig-zag jamur tempe


pada media PDA didalam cawan petri.

( Dokumen pribadi, 2019 )


3 Tahapan pelekatan plastik warp pada
pinggir cawan petri agar tidak ada
oksigen yang masuk.

( Dokumen pribadi, 2019 )


4 Diamkan media pada cawan petri
sehingga membeku dan diberi label di
atas cawan petri.

( Dokumen pribadi, 2019 )


3.2.2 Isolasi bakteri pada air ( pengenceran )

NO FOTO KETERANGAN
1. Dimasukan 5 ml aquadest pada gelas
ukur

(Doc. Pribadi, 2019)


2. Dipindahkan aquadest ke dalam
tabung reaksi

(Doc. Pribadi, 2019)


3. Dilakukan sampai pada 5 tabung
reaksi

(Doc. Pribadi, 2019)


4. Dimasukan tip pada mikropipet

(Doc. Pribadi, 2019)


5. Dimasukan mikropiprt pada gelas
beker kemudian dimasukan ke dalam
tiap tabung reaksi yang berisi aquadest
dan dihomogenkan. Dilakukan
pengenceran air pada 5 tabung reaksi

(Doc. Pribadi, 2019)


6. Dipipet air yang sudah diencerkan ke
dalam cawan petri yang berisi media
NA dengan mikropipet

(Doc. Pribadi, 2019)


7. Ditutup cawan petri sambil dipanaskan
diatas bunsen

(Doc. Pribadi,2019)
8. Dilapisi cawan petri dengan plastik
crep

(Doc. Pribadi, 2019)


9. Disimpan ditempat yang aman

(Doc. Pribadi, 2019)

3.2.3 Isolasi bakteri pada udara

No Foto Keterangan
1 Cawan petri yang berisi media NA
disimpan ditempat yang ramai dalam
keadaan terbuka selama 15 menit

( Dok.Pribadi, 2019 )

2 Cawan petri yang berisi media NA


disimpan di tempat yang sepi dalam
keadaan terbuka selama 15 menit

( Dok.Pribadi, 2019 )

3 ( a) a) Media yang disimpan ditempat


sepi
b) Media yang disimpan ditempat
ramai
Cawan petri dibungkus menggunakan
plastik wrap dan didiamkan selama 2
hari dan diamati

(b)

( Dok.Pribadi, 2019 )

3.2.4 Isolasi jamur pada roti kadaluarsa

NO FOTO KETERANGAN

1. jarum ose dianaskan diatas Bunsen

(Dokumen
Pribadi, 2019)
2. Cawan petri didekatkan dengan api
sambil diputar sekelilingnya, agar
tidak terkontaminasi.

(Dokumen Pribadi, 2019)

3. Diambil jamur pada rori yg sudah


kadaluarsa menggunakan jarum ose.

(Dokumen Pribadi, 2019)

4. Jamur pada roti diisolasi kedalam


cawan petri dengan streak zigzag.

(Dokumen Pribadi, 2019)

5. Setelah diisolasi, cawan petri ditutup


dengan plastik wrap.

(Dokumen Pribadi, 2019)


6. Setelah selesai, cawan petri disimpan
untuk diamati pertumbuhan jamurnya.

(Dokumen Pribadi, 2019)

3.2.5 Isolasi bakteri pada daun

NO FOTO KETERANGAN

1 Daun direndam dalam aquades


sebanyak 20 ml.

( Dokumen pribadi, 2019 )


2 Mulut cawan petri didekatkan ke api

( Dokumen pribadi, 2019 )


3 Mulut labu erlenmeyer didekatkan ke
api
( Dokumen pribadi, 2019 )
4 PDA dituang ke cawan petri

( Dokumen pribadi, 2019 )


5 Mulut labu erlenmeyer didekatkan ke
api lagi

( Dokumen pribadi, 2019 )


6 Tip dimasukan ke mikropipet

( Dokumen pribadi, 2019 )


7 Larutan dari daun diambil
menggunakan mikropipet

( Dokumen pribadi, 2019 )


8 Larutan dimasukan kedalam tabung
reaksi kemudian dihomogenkan ,
setelah itu larutan diambil kembali dan
dipindahkan kedalam tabung reaksi
berikutnya , begitu seterusnya hingga
tabung terakhir

( Dokumen pribadi, 2019 )


9 Larutan diambil dari tabung reaksi
terakhir dan kemudian dimasukkan
kedalam cawan petri

( Dokumen pribadi, 2019 )


10 Mulut cawan petri didekatkan lagi ke
api

( Dokumen pribadi, 2019 )


11 Cawan petri yang sudah di beri
mikroba diberi plastik wrap
( Dokumen pribadi, 2019 )

3.2.5 Isolasi bakteri pada tanah

NO FOTO KETERANGAN

Sampel tanah ditimbang sebanyak 1


1.
gram

(Dokumen Pribadi, 2019)

Tanah yang sudah ditimbang


2. dimasukan ke dalam gelas beaker yang
berisi akuades 5 ml

(Dokumen Pribadi, 2019)


3. Tanah diaduk sampai larut

(Dokumen Pribadi, 2019)

Sampel tanah yang sudah larut dalam


4.
akuades

(Dokumen Pribadi, 2019)

Media Nutrient Agar (NA) dipanaskan


5.
diatas api bunsen

(Dokumen Pribadi, 2019)

Alkohol disemprotkan pada tangan


6.
agar tidak terjadi kontaminasi

(Dokumen Pribadi, 2019)


Cawan petri dipanaskan di dekat api
7.
bunsen

(Dokumen Pribadi, 2019)

8. Sumbat larutan NA dibuka

(Dokumen Pribadi, 2019)

Larutan Nutrient Agar (NA)


9.
dimasukkan ke dalam cawan petri

(Dokumen Pribadi, 2019)

10. Cawan petri dipanaskan kembali

(Dokumen Pribadi, 2019)


Hasil penuangan media, didiamkan
11. beberapa menit sampai media menjadi
padat

(Dokumen Pribadi, 2019)

10 ml akuades dimasukkan ke dalam


12.
tabung reaksi

(Dokumen Pribadi, 2019)

Sampel tanah diambil dengan


13.
menggunakan mikropipet dan tip

(Dokumen Pribadi, 2019)

Dimasukkan sampel pada tabung


14. reaksi dan dilakukan pengenceran
bertingkat sebanyak 5 kali

(Dokumen Pribadi, 2019)

Hasil pengenceran bertingkat 10


15.
pangkat -8

(Dokumen Pribadi, 2019)


Hasil pengenceran bertingka diambil
16. dan ditanam secara spread plate dalam
cawan petri

(Dokumen Pribadi, 2019)

17. Cawan petri dipanaskan kembali

(Dokumen Pribadi, 2019)

Cawan petri dibungkus dengan


18.
menggunakan plastic wrap

(Dokumen Pribadi, 2019)

Setelah dibungkus, cawan petri


19.
dipanaskan kembali

(Dokumen Pribadi, 2019)

20. Hasil isolasi mikroorganisme


(Dokumen Pribadi, 2019)

3.3. Pembahasan mendekati Bacillus thuringiensis.


Pada percobaan dengan daun bakteri
Pada percobaan ini dilakukan
yang dapat diidentifikasi adalah
isolasi pada sampel berupa tempe,
Pseudomonas Syringae.
roti, air, tanah, udara, dan daun.
Media yang digunakan adalah NA Menurut Harley dan Prescott
(Natrium Agar) dan PDA (Potato (2002) Ada beberapa macam teknik
Dextrose Agar). Media tersebut isolasi bakteri yang umum
adalah media yang baik karena digunakan, antara lainsebagai
meiliki cukup zat hara yang berikut.
diperlukan mikroorganisme untuk
1). Streak plate
pertumbuhan sel, sintesis sel,
keperluan energi dalam Teknik isolasi ini dilakukan
metabolisme, dan pergerakan yang se dengan cara menggoreskan ujung
suai dengan mikroorganisme. jarum oseyang telah mengandung
mikroorganisme dengan hati-hati di
Pada percobaan dengan
atas permukaan agar secara zig zag.
tempe, media yang digunakan adalah
Streak plate tergolong praktis, hemat
PDA. Jenis jamur yang ditemukan
biaya dan waktu, serta hanya
adalah Rhizopus oryzae. Memiliki
membutuhkan keterampilan.
banyak cabang berupa hifa- hifa,
Kesalahan - kesalahan yang umum
berwarna hitam dan diujungnya
dilakukan dalam metode ini adalah
terdapat sporangium. Pada percobaan
tidak memanfaatkan permukaan
dengan roti kadaluarsa didapatkan
medium dengan optimal dan
jamur yang diidentifikasi adalah
penggunaan inokulum yang terlalau
Rhyzopus stolonife. Selanjutnya pada
banyak sehingga menyulitkan pemisa
percobaan dengan tanah didapatkan
han koloni tunggal ketika digores.
bakteri yang diidentifikasi adalah
2). Pour plate jamur yang diinginkan tumbuh pada
sampel sampel yang telah dibuat.
Teknik isolasi ini dilakukan
Walaupun sulit untuk
dengan cara mengambil sedikit
mengidentifikasi bakteri dan jamur
sampel campuran bakteri yang telah
tersebut.
diencerkan dan sampel tersebut
kemudian dituang kedalam suatu IV. KESIMPULAN
medium agar cair. Kelemahan
Kesimpulan yang diperoleh
metode ini adalah
dari percobaan ini adalah bahwa
membutuhkanwaktu yang lama dan
mikroorganisme alamiahnya selalu
bahan yang banyak, tetapi tidak
dalam keadaan tercampur, dan isolasi
memerlukan keterampilantinggi.
ini sendiri adalah upaya untuk
3). Spread plate memisahkan sampel mikroba
tersebut sehingga didapat suatu
Teknik isolasi ini dilakukan
biakan murni. Biakan murni / Kultur
dengan cara menebarkan bahan
murni adalah mikroba yang sudah
yangmengandung mikroorganisme
terpisah dan tidak tercampur lagi
pada permukaan atas medium agar
dengan mikroba lainnya. Dalam
yang
percobaan ini teknik yang dipakai
sudah padat. Bahan yang mengandun
adalah penanaman dan suspensi yaitu
g bakteri disebarkan menggunakan tr
metode sebat dan tuang. Bahan yang
igalski yang steril. Trigalski harus
digunakan sebagai sampel adalah
selalu dalam keadaan sterilisasi,
roti, tempe, air, daun, tanah, dan
caranya dengandimasukkan ke dalam
udara. Sedangkan media yang
alkohol dan dipanaskan. Kelebihan
digunakan untuk biakan murni
teknik ini adalah mikroorganisme
adalah NA dan media yang
yang tumbuh dapat tersebar merata
digunakan untuk baiakan bakteri
pada bagian permukaan agar.
adalah PDA.
Percobaan kali ini dapat
dikatakan berhasil karena bakteri dan
DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, D. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Malang : Djambatan

Fardiaz, S., 1992. Mikrobiologi Pangan I. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Harley, J.P. dan Prescott, L.M. 2002. Harley


Prescott: Laboratory Exercises in Microbiology. The McGraw-Hill. New
York.

Pelczar, M dan E. C. S. Chan. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. UI Press: Jakarta.

Schagel, Hans G. 1996. Mikrobiologi Umum. Jogja : gajah mada

Sulistinah, N. 2006. Mikroba Pentranformasi Adiponitril di Palembang. Jurnal


Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia : 1-8

Sutedjo. 1991. Mikrobiologi Tanah. Rineka Cipta: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai