Anda di halaman 1dari 2

Angiosarcoma jaringan lunak

Definisi
Angiosarcoma adalah suatu tumor ganas yang terdiri dari gambaran morfologi dan fungsional endotel
dalam berbagai derajat.

Nama lain
Angiosarcoma; hemangiosarcoma; malignant haemangioendothelioma; malignant angioendotelioma.
Lymphoedema-associated angiosarcoma; lymphangiosarcoma.

Epidemiologi
Angiosarcoma jaringan lunak mengenai seluruh usia dan memiliki insiden puncak pada usia 70-an. Lebih
banyak pada laki-laki dibandingkan wanita. Angiosarcoma pada jaringan lunak dalam pada anak-anak
sangat jarang.

Etiologi
Sebagian besar kasus tidak diketahui. Sebagian kecil kasus berhubungan dengan paparan radiasi. Sebagian
kecil lainnya terjadi di sekitar skin graft sintetik atau akibat benda asing, atau di sekitar fistula
arteriovenosa pada pasien yang mendapat transplanstasi ginjal. Dapat juga diakibatkan beberapa sindrom
(seperti neurofibromatosis, meffucci syndrome) dan yang sangat jarang oleh karena tumor. Namun
hubungan ini lebih dikarenakan suatu kebetulan.

Tempat terkena
Angiosarcoma jaringan lunak muncul terutama pada otot bagian dalam ekstremitas bawah (sekitar 40%
kasus),diikuti retroperitoneum, mediastinum dan mesenterium.

Gambaran klinis
Tumor berupa massa yang nyeri yang tumbuh selama beberapa bulan, sepertiga kasus berhubungan
dengan gejala lain seperti koagulopati, anemia atau hematoma persisten.

Makroskopi
Angiosarcoma jaringan lunak berupa massa hemoragik multi-nodular yang seringkali disertai degenrasi
kistik sekunder dan nekrosis.

Histopatologi
Angiosarcoma jaringan lunak memperlihatkan gambaran morfologi yang sangat beragam mulai dari area
yang sangat well-formed, anastomosis pembuluh yang membentuk lapisan-lapisan padat (solid sheet)
yang terdiri dari epiteloid high-grade atau sel-sel spindle tanpa vasoformasi yang jelas. Pola multiple dapat
ditemukan pada tumor yang sama. Area vasofirmatif terdiri dari saluran bercabang-cabang dilapisi oleh
sel-sel endotel atipikal yang membentuk tunas-tunas (tonjolan) intraluminal dan papil-papil. Area solid
tidak memiliki vasoformasi dan terdiri dari sel-sel spindle dan epiteloid yang high-grade dengan
sitoplasma yang luas ampofilik sampai sedikit eosinofilik. Inti vesicular besar dengan anak inti yang
prominen. Tumor dengan sel epiteloid dominan diklasifikasikan sebagai “epitheloid angiosarcoma”.
Tumor ini menyerupai karsinoma karena kesamaan morfologi dan imunofenotip. Sebaguab besar
angiosarcoma jaringan lunak adalah neoplasma high-grade dengan aktivitas mitotik yang tinggi, nekrosis
koagulatif dan atypia inti yang bermakna. Hemoragik luas serignkali muncul dan dapat memberi kesan
hematoma. Sampling yang hati-hati kadang dibutuhkan untuk mengenali sel-sel ganas.

Imunofenotip
Angiosarcoma mengekspresikan marker vascular umumnya: CD34, CD31, ERG, FLI1 dan kadang-kadang
podoplanin (D2-40), suatu marker limfatik. Karena memberikan perbedaan sensitivitas dan spesifisitas,
sebaiknya digunakan suatu panel antibodi. Beberapa angisarcoma juga mengekspresikan antigen epitel
(keratin, dan yang lebih jarang EMA) yang dapat digunakna untuk membedakannya dari karsinoma.
IHK dengan HHVB negatif.

Ultrastruktur
Karena IHK cukup superior dalam mendiagnosis angiosarcoma, pemerriksaan ultrastruktur sudah jarang
dikejakan. Pada tumor yang well-diff, sel-sel endotel yang lebar tertanam pada lamina basalis dan
didapatkan tepi pericyte yang tidak komplit. Sel-sel memiliki ikatan yang kuat, vesikula-vesikulanya
pinositik yang mengarah ke permukaan, serta kadang-kadang didapatkan eritrosit intra-sitoplasmik.
Weibel-Pallade body, suatu organelle spesifik endotel, sangat jarang ditemukan pada angiosarcoma.

Genetik
Angiosarcoma secara umum memperlihatkan peningkatan reseptor vaskuler-spesifik tirosin kinase,
termasuk diantaranya adalah TIE1, KDR, TEK dan FLT1 dibandingkan dengan sarcoma jenis lain. Pada
sebagian kecil tumor (10%) ditemukan mutasi pada KDR (juga dikenal sebagai VEGFR) dan berhubungan
dengan ekspresi kuat protein KDR yang terletak di payudara yang terpapar radiasi. Lebih jauh, amplifikasi
tingkat tinggi MYC pada 8q24 merupakan ciri khas angiosarcoma yang diinduksi radiasi dan berhubungan
dengan limfedema. Koamplifikasi FLT4 (juga dikenal sebagai VEGFR3) pada 5q35 ditemukan pada 25%
angiosarcoma sekunder. Abnormalitas baik pada gen MYC dan MLT4 pernah dilaporkan pada
angiosarcoma primer jaringan lunak dalam atau lesi vascular atipikal yang berhubungan dengan radiasi.

Faktor prognostik
Angiosarcoma jaringan lunak adalah keganasan yang agresif dengan angka kematian akibat tumor yang
tinggi. Lebih dari setengah pasien mengalami kematian pada tahun pertama. Gambaran yang
berhubungan dengan outcome yang buruk diataranya adalah usia tua, terletak retroperitoneal, ukuran
yang besar dan nilai Ki67 yang tinggi. Faktor lain yang dilaporkan mempengaruhi prognosis yaitu nekrosis,
status margin dan perubahan epitelioid, namun belum dapat dibuktikan secara spesifik terhadap
angiosarcoma jaringan lunak.

Anda mungkin juga menyukai