K3 Manajemen SMKP
K3 Manajemen SMKP
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1
1.3.Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan Sistem Manajemen
Keselamatan Pertambangan (SMKP)
2. Menguraikan apa- apa saja yang termasuk dalam kebijakan manajemen
SMKP Minerba
3. Menjelaskan tentang bagaimana perencanaan manajemen SMKP Minerba
4. Menjelaskan tentang elemen organisasi dan personel SMKP Minerba
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Adapun Sanksi Administratif dapat dikenakan kepada Perusahaan Pemegang IUP,
IUPK, IUP OP Khusus, IUJP, SKT, oleh Dirjen atau Gubernur, apabila :
4
Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sektor
pertambangan ini selanjutnya dikembangkan menjadi istilahnya menjadi Sistem
Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP).
5
c. menciptakan kegiatan operasional tambang yang aman, e?sien, dan
produktif; dan
d. menciptakan tempat keja yang aman, sehat, nyaman, dan e?sien untuk
meningkatkan produktivitas
1. Penyusunan Kebijakan
Penyusunan kebijakan perusahaan dalam SMKP diawali dengan
melakukan Tinjauan awal yang berupa identifikasi potensi bahaya, penilaian dan
pengendalian risiko. Potensi bahaya yang dinilai adalah secara umum yaitu
mengakibatkan fatal, cidera ringan, cidera berat.
6
Selain itu kegiatan tinjauan awal ini bisa dilakukan dengan brainstorming
ke perusahaan-perusahaan yang dinilai lebih baik dalam menerapkan keselamatan
pertambangan. Kita dapat melihat kebijakan perusahaan tersebut dan kita adopsi
ke perusahaan kita (disesuaikan dengan kondisi perusahaan masing-masing).
Selain tinjauan awal, penyusunan kebijakan juga harus memperhatikan
peningkatan kinerja manajemen keselamatan pertambangan, dan
mempertimbangkan masukan dari pekerja.
2. Isi Kebijakan
Dalam membuat kebijakan perusahaan sekurang-kurangnya harus berisi
beberapa hal berikut:
3. Penetapan Kebijakan
Kebijakan yang telah ditulis harus disahkan oleh pemimpin tertinggi
perusahaan, tertulis, terdapat tanggal pengesahan, dan ditandatangani.
7
Kebijakan ini harus secara jelas menyatakan tujuan dan sasaran keselamatan
pertambangan.
Kebijakan perusahaan harus dipelihara dan didokumentasikan secara baik,
serta harus dilakukan peninjauan secara berkala terkait kesesuaian dengan kondisi
yang ada atau orang yang menandatangani sudah tidak ada di perusahaan tersebut
(review dan revisi).
4. Komunikasi Kebijakan
Kebijakan perusahaan yang telah disahkan harus dikomunikasikan ke
semua lini pekerja termasuk tamu dan kontraktor dan sub kontraktornya.
Metode yang digunakan dalam komunikasi sangat beragam, seperti saat induksi,
papan pengumuman, spanduk, safety talk atau briefing, dan lain sebagainya.
Komunkasi ini bertujuan untuk memastikan hal-hal yang menjadi tujuan
perusahaan yang tertera dalam kebijakan dapat diketahui oleh semua pekerja,
sehingga semua pekerja dapat berperan dalam tercapainya cita-cita dan komitmen
perusahaan.
5. Peninjauan Kebijakan
Kebijakan perusahaan harus dilakukan peninjauan ulang (review) secara
berkala untuk memastikan bahwa kebijakan masih relevan dengan kondisi yang
ada dan masih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada.
Seperti halnya suatu kebijakan yang sebelumnya tidak mencantumkan komitmen
Keselamatan Operasi Pertambangan, setelah keluarnya Permen ESDM No 38
Tentang SMKP maka kebijakan perusahaan harus direvisi untuk mencantumkan
komitmen tentang Keselamatan Operasi Pertambangan (KO Pertambangan).
Begitu pentingnya kebijakan perusahaan untuk menjadikan program-program
kerja lebih terarah, dan menjadi kunci untuk membangun sistem manajemen di
suatu perusahaan. Jika sebelumnya kebijakan perusahaan masih mengacu ke
sistem manajemen keselamatan yang ada, maka perlu dilakukan review dan revisi
mengacu ke Kriteria yang disyaratkan oleh Permen ESDM No 38 Tentang SMKP.
8
2.3. Perencanaan Manajemen SMKP Minerba
1. penelaahan awal;
2. manajemen risiko, perusahaan harus menyusun, menetapkan, menerapkan,
dan mendokumentasikan prosedur manajemen resiko sesuai dengan jenis
dan skala perusahaan. Proses manajemen resik harus dilakukan secara
terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan sesuai dengan bisnis
proses perusahaan.
9
PJO adalah orang yang menduduki jabatan tertinggi dalam struktur
organisasi perusahaan jasa pertambangan di wilayah kegiatan usaha jasa
pertambangan yang bertanggung jawab kepada KTT atas dilaksanakan dan
ditaatinya peraturan perundang-undangan.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
2. Kebijakan SMKP Minerba berisi visi dan misi perusahaan, serta tekad dan
komitmen sebagai dasar untuk menentukan program-program perencanaan
ke depannya.
3.2. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.mintecabadi.com/ind/communication/news/180.html
http://darmawansaputra.com/elemen-kebijakan-dalam-smkp/
https://duniatambang.co.id/Materi/readk3/2/Sistem-Manajemen-Keselamatan-
Kerja-SMKP
https://desdm.bantenprov.go.id/read/berita/53/PENERAPAN-SISTEM-
MANAJEMEN-KESELAMATAN-KERJA-PERTAMBANGAN-SMKP-
MINERAL-DAN-BATUBARA.html
12