OLEH :
NAMA KELOMPOK :
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2019
BAB I
1
PENDAHULUAN
2
secara cocok dan serasi. Oleh sebab itu, layanan home care diharapkan dapat
menjawab pertanyaan penderita DM dan keluarga tentang perawatan yang harus
dilakukan setelah rawat inap sehingga diharapkan kesinambungan program
rehabilitasi yang dilaksanakan tetap terjaga.
2. Manfaat Teoritis
3
Makalah ini disusun dengan semaksimal mungkin sehingga dapat dijadikan
bahan acuan untuk menambah referensi dalam pembuatan makalah selanjutnya
sehingga dapat menghasilkan makalah yang lebih baik darisebelumnya.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
merupakan sintesis dari pelayanan keperawatan pelayanan komunitas dan
keterampilan teknis keperawataan klinik yang berasal dari spesialisasi
keperawatan tertentu.
Pelayanan kesehatan di rumah mencakup upaya untuk menyembuhkan,
mempertahankan, memelihara dan meningkatkan kesehatan fisik, mental atau
emosi pasien. Pelayanan diberikan di rumah dengan melibatkan pasien dan
keluarganya atau pemberi pelayanan yang lain.
Perawatan kesehatan di rumah merupakan salah jenis dari perawatan
jangka panjang (long tern care) yang dapat diberikan oleh tenaga professional
maupun non professional yang telah mendapatkan pelatihan. Perawatan di
rumah merupakan lanjutan asuhan keperawatan yang dilakukan di rumah sakit
yang sudah termasuk dalam rencana pemulangan (discharge planning) dan
dapat dilaksanakan oleh perawat dari rumah sakit semula, oleh perawat
komunitas dimana pasien berada, atau tim keperawatan khusus yang
menangani perawatan di rumah. Perawatan di rumah harus diberikan sesuai
dengan kebutuhan individu dan keluarga, direncanakan, dikoordinasikan dan
disediakan oleh pemberi pelayanan yang diorganisir untuk memberi pelayanan
di rumah melalui pengaturan berdasarkan perjanjian. Pelayanan home care
merupakan suatu komponen rentang keperawatan yang berkesinambungan dan
komperhensif diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal
mereka, yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau
memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan
meminimalkan akibat dari penyakit termasuk penyakit terminal.
Menurut Stanhope (1996), tujuan utama dari home care adalah untuk
mencegah terjadinya suatu penyakit dan meningkatkan kesehatan pasien.
Tujuan paling mendasar dari pelayan home care adalah untuk meningkatkan,
mempertahankan atau memaksimalkan tingkat kemandirian, dan
6
meminimalkan akibat dari penyakit untuk mencapai kemampuan individu
secara optimal selama mungkin yang dilakukan secara komperhensif dan
berkesinambungan. Menuru t Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan
Departemen Kesehatan RI dalam makalahnya pada seminar nasional 2007
tentang home care: “Bukti kemandirian Perawat” menyebutkan bahwa tujuan
umum dari pelayanan kesehatan di rumah adalah untuk meningkatkan kualitas
hidup pasien dan keluarga.
Secarakhusus home care bertujuan untuk meningkatkan upaya promotive,
prefentif, kuratif, dan rehabilitative, mengurangi frekuensi hospitalisasi,
meningkatkan efisiensi waktu, biaya, tenaga, dan pikiran. Menurut Direktorat
Bina Pelayanan Keperwatan Departemen Kesehatan RI dalam makalahnya
pada seminar nasional 2007 tentang home care: “Bukti Kemandirian Perawat”
menyebutkan bahwa tujuan khusus dari pelayanan kesehatan di rumah antara
lain:
1. Terpenuhinya kebutuhan dasar bagi pasien secara bio-psiko-sosio-
spiritual.
2. Meningkatnya kemandirian pasien dan keluarga dalam
pemeliharaan dan perawatan anggota keluarga yang memiliki
masalah kesehatan.
3. Terpenuhinya kebutuhan pelayanan keperawatan kesehatan di
rumah sesuai kebutuhan pasien.
7
2.4 Prinsip-prinsip homecare
1. Pengelolaan pelayanan keperawatan kesehatan di rumah dilaksanakan oleh
perawat/ TIM yang memiliki keahlian khusus bidang tersebut.
2. Mengaplikasikan konsep sebagai dasar megambil keputusan dalam praktik.
3. Mengumpulkan dan mencatat data dengan sistematis, akurat dan
komprehensif secara terus menerus.
4. Menggunakan data hasil-hasil pengkajian untuk menetapkan diagnose
keperawatan.
5. Mengembangkan rencana keperawatan didasarkan pada diagnose
keperawatan yang dikaitkan dengan tindakan-tindakan pencegahan, terapi
dan pemulihan.
6. Memberikan pelayan keperawatan dalam rangka menjaga kenyamanan,
penyembuhan, peningkatan, kesehatan dan pencegahan komplikasi.
7. Mengevaluasi secara terus menerus respon pasien dan keluarganya terhadap
intervensi keperawatan.
8. Bertanggung jawab terhadap pasien dan keluarganya akan pelayanan yang
bermutu melalui manajemen kasus, rencana penghentian asuhan
keperawatan (discharge planning), dan koordinasi dengan sumber-sumber
di komunitas.
9. Memelihara hubungan diantara anggota tim untuk menjamin agar kegiatan
yang dilakukan anggota tim saling mendukung.
10. Mengembangkan kemampuan professional dan berkontribusi pada
pertumbuhan kemampuan professional tenaga yang lain.
11. Berpartisipasi dalam aktifitas riset untuk mengembangkan pengetahuan
pelayan keperawatan kesehatan dirumah.
12. Menggunakan kode etik keperawatan dalam melaksanakan praktik
keperawatan.
8
Diabetes Melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
yang disebabkan oleh karena adanya penigkatan kadar glukosa darah akibat
kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Noerm, 2003). Diabetes
Melitus adalah penyakit yang sering dijumpai sebaai akibat dari defisiensi
insulin atau penurunan efektivitas insulin (Brooker, 2001).
1. Klien pasca rawat inap atau rawat jalan harus diperiksa terlebih dahulu oleh
dokter untuk menentukan apakah secara medis layak untuk di rwata di rumah
atau tidak.
2. Selanjutnya apabila dokter telah menetapkan bahwa klien layak dirawat di
rumah, maka dilakukan pengkajian oleh koordinator kasus yang merupakan
staf dari pengelola atau agensi perawatan kesehatan dirumah.
3. Kemudian bersama-sama klien dan keluarga, akan menentukan masalahnya
dan membuat perencanaan, membuat keputusan, membat kesepakatan
mengenai pelayanan apa yang akan diterima oleh klien, kesepakatan juga
mencakup jenis pelayanan, jenis peralatan, dan jenis sistem embayaran, serta
jangka waktu pelayanan.
4. Selanjutnya klien akan menerima pelayanan dari pelaksana pelayanan yang
dikontrak atau pelaksana yang direkrut oleh pengelola perawatab dirumah.
Pelayanan dikoordinir dan dikendalikan oleh koordinator kasus, setiap
kegiatana yang dilaksanakan oleh tenaga pelaksana pelayanan harus
diketahui oleh koordinator kasus.
5. Secara periodik koordinator kasus akan melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai dengan
kesepakatan. Pelayanan kesehatan dirumah pada klien dengan penyakit
diabetes melitus biasanya meliputi :
a. Pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital
9
b. Pemberian obat (insulin)
c. Perawatan luka gangren
d. Pendidikan kesehatan (diet pada klien diabetes melitus)
10
i. Jangan biarkan luka sekecil apapun
4. Cara memilih sepatu yang baik bagi penderita Diabetes Melitus :
a. Ukuran : jangan terlalu sempit/longgar kurang lebih ½ inchi lebih
panjang dari kaki
b. Bentuk : ujung sepatu jangan runcing, tinggi tumin < 2 inchi
c. Bahan sepatu terbuat dari bahan yang lembut
d. Insole terbuat dari bahan yang tidak licin
5. Cara menyembuhkan gangren
Untuk mengobati luka gangren diabetes, sebelumnya harus dikenali
berbagai jenis gangren diabetes supaya nantinya pengobatan dapat tepat
target. Gangren diabetes dibagi menjad tiga jenis, yaitu gangren basah, gas,
dan kering. Ketiga jenis gangren diabetes tersebut dibedakan atas gejala dan
bentuk luka gangren atau tipe luka pada penderita gangren diabetes.
Gangren diabetes basah adalah jenis yang sangat mungkin terjadi
apabila terjadi kecelakaan atau kejadian yang menyebabkan trauma lainnya
pada penderita diabetes. Luka sekecil apapun dapat menyebabkan sirkulasi
darah pada tubuh terganggu, dan akhirnya berakhir pada berhentinya
sirkulasi darah ke bagian tertentu pada tubuh. Penderita diabetes memiliki
daya tahan tubuh yang sangat rendah, sehingga luka akibat kecelakaan dapat
menyebabkan sirkulasi darah pada tubuh semakin tersumbat, terutama pada
bagian betis ke bawah. Luka tersebut menyebabkan kulit terkelupas sehingga
memungkinkan untuk kuman dan bakteri masuk dan menyebabkan infeksi.
Luka yang sudah terinfeksi semacam ini sanngat berbahaya, sebab gangren
diabetes basah dapat menyebar. Operasi merupakan salah satu jalan yang
dapat ditempuh untuk menghindari penyebaran gangren diabetes secara
berkelanjutan.
Gangren diabetes gas hampir menyerupai gangren diabetes basah.
Hanya saja pada gangren diabetes gas, luka yang terbuka akibat kecelakaan
atau tusukan benda tajam tercemari oleh spora yang tentu saja mengandung
bakteri jahat. Spora tersebut terbawa lewat udara yang sebelumnya berasal
11
dari limbah kotoran atau feses hewan apapun. Oleh sebab itu, sangat
dianjurkan bagi penderita diabetes untuk tetap berada di lingkungan yang
sangat sehat dan jauh dari limbah kotoran untuk mencegah gangren diabetes
gas terjadi.
Berbeda dengan gangren basah dan gas, gangren diabetes kering
terjadi ketika kulit menjadi keriput atau kisut dan berwarna seperti lebam
(ungu kehitaman). Hal ini terjadi karena bagian tubuh tersebut tidak
mendapat asupan nutrisi yang cukup yang biasanya dibawa melalui aliran
darah. Biasanya gangren diabetes kering terjadi di area kaki atau tangan.
Jeniss gangren yang satu ini telah terbukti dapat ditangani dengan cepat dan
baik, sebab penyebaran gangren diabetes kering tidak secepat gangren yang
basah maupun gas.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari pembahasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa, home
care merupakan bagian integral dari pelayanan keperawatan yang
dilakukan oleh perawat untuk membantu individu, keluarga dan
masyarakat mencapai kemandirian dalam menyelesaikan masalah
kesehatan yang mereka hadapi. Perawatan di rumah selain dapat
mengurangi kecemasan juga dapat menghemat biaya dari beberapa segi
misal biaya kamar, biaya transpor dan biaya lain-lain yang terkait dengan
penjaga yang sakit. Tetapi perlu diingat bahwa pasien yang dapat layanan
home care adalah pasien yang secara medis dinyatakan aman untuk dirawat
di rumah dengan kondisi rumah yang memadai.
3.2 Saran
Kepada penulis selanjutnya agar menggunakan lebih banyak sumber
baik itu melalui media cetak seperti buku maupun penelusuran internet
seperti jurnal.
13
EVALUASI
SOAL
14
DAFTAR PUSTAKA
Brooker, Christine. 2001.Kamus Saku Keperawatan edisi 31. Jakarta : EGC
Behrman, Richard E, dkk.2001. Ilmu Kesehatan, Volume 2.Edisi 15. Alih Bahasa
A.Samik Wahab.Jakarta: EGC
Nies & McEwen (2001). Community Health Nursing Promoting The Health of
Populations. Philadelphia: WB Saunders Company
https://www.scribd.com/presentation/251173061/Home-Care-Pada-Pasien-
Diabetes-Melitus
http://repository.ump.ac.id/4604/3/KHAERUL%20ANWAR%20ROSADI%20B
AB%20II.pdf
15