Pendahuluan
Dalam kebudayaan masyarakat Jawa, kepercayaan terhadap roh-roh nenek
moyang maupun benda-benda mistik seakan tak dapat benar-benar ditanggalkan.
Seakan zaman modern takkan bisa menghapus hal tersebut. Tak terkecuali di
daerah Jawa Timur. Di Jawa Timur masih sangat banyak kota dan kabupaten yang
mempercayai dan berpegang teguh pada adat dan kebudayaan nenek moyang,
termasuk pada animisme, dinamisme dan totemisme sendiri. Pada pemikiran
masyarakat Jawa hal-hal tersebut masih sangat melekat dan sulit dipisahkan.
Nah, satu dari banyak wilayah yang penduduknya masih terikat dengan
animisme dan sejenisnya adalah Kabupaten Jember. Kabupaten yang kini cukup
ramai dan terkenal dengan JFC ini juga masih menganut adat-adat jawa alias
kejawen. Kesenian-kesenian yang disimpan oleh wilayah ini sendiri juga sangat
kental dengan kepercayaan masyarakat terhadap roh-roh nenek moyang.
Kesenian-kesenian itu seperti, tak buthakan, musik patrol, jaran kencak,
hadrah, terbangan, kentrung, singo ulung, can-macanan kadduk, lengger, dan
banyak lagi.
Metodologi Penelitian
Metodologi yang dilakukan dalam penelitian ini menggabungkan
metodologi sejarah dengan pendekatan antropologi budaya. Dalam metodologi
sejarah terdapat empat tahapan yaitu, heuristik, kritik, intepretasi, dan
historiografi. Heuristik dilakukan dengan cara mengumpulkan berbagai macam
sumber tertulis yang relevan dengan judul penelitian, sehingga didapatkan sumber
penelitian yang memadai. Kritik sumber diperlukan untuk menilai otensitas
sumber yang ada, sehingga diperoleh sumber sejarah yang paling otentik. Hasil
dari proses kritik sumber yaitu diperolehnya fakta tentang masa lalau, dalam hal
ini berkaitan dengan lahir dan berkembangnya budaya Pandhalungan di Jember.
Intepretasi bertujuan untuk menafsirkan fakta-fakta sejarah sehingga dapat
diperoleh penjelasan berkaitan dengan sebab akibat, motivasi, analogi, dan lain
sebagainya. Yang terakhir adalah tahap historiografi. Historiografi atau penulisan
sejarah merupakan ekspose atau penyajian data hasil analisis sejarah dalam bentuk
tulisan. Historiografi ini pada nantinya merupakan metode sejarahwan dalam
mengembangkan ilmu sejarah sebagai disiplin ilmu akademis dalam setiap karya
sejarah.
Antropologi budaya merupakan salah satu cabang dari ilmu antropologi
yang fokus kajiannya terletak pada variasi kebudayaan pada manusia. Pendekatan
antropologi budaya digunakan untuk menafsirkan perilaku sosial masyarakat
Pandhalungan di Jember. Metode penelitian yang umum digunakan dalam
pendekatan ini adalah pengamatan partisipatif, wawancara, survey. Namun,
dikarenakan keterbatasan penulis, penulis melakukan pendekatan antropologi
budaya melalui artikel wawancara yang digunakan oleh peneliti lain (artikel
terlampir).
Penutup
Tak buthakan hanyalah salah satu contoh kecil produk kesenian hasil
penggabungan dua budaya besar Jawa dan Madura. Tentunya di daerah-daerah
Jawa Timur masih banyak kebudayaan yang unik dan belum terjamah oleh pihak
pemkab dan belum begitu terblow up oleh media.
Oleh karena itulah, perhatian dari Pemkab Jember amat dibutuhkan di sini.
Masyarakat berharap pihak Pemkab dapat meningkatkan kelestarian ondel-ondel
khas Jember ini. Bapak Kusnadi yang merupakan kepala Desa Kamal ini juga
berharap Pemkab juga memberikan bimbingan lebih pada pihak masyarakat dalam
rangka pelestarian dan pengenalan kesenian tak buthakan ini. Semoga ke
depannya, kesenian ini dapat lebih dilirik dan ditoleh masyarakat luas hingga
dapat menyusul kesenian budaya lainnya untuk unjuk gigi di kancah internasional
dan tidak diculik oleh negara lain.
Daftar pustaka
Arifin, Edy Burhan. 2006. Pandhalungan Kota Jember dan Munculnya Budaya
Pandhalungan. Jakarta (Makalah ini dipresentasikan dalam konferensi nasional
sejarah VIII di Jakarta pada Bulan November 2006)
UKMF- LIMAS FISIP UNEJ. 2015. TULISAN REALIS VII : Kesenian Tak
Butakan Sebagai Kearifan Lokal Masyarakat Desa Panduman Kecamatan Jebluk
Kabupaten Jember. (Diakses pada 20 September pukul 16.45
https://limasfisipunej.wordpress.com/2016/03/09/tulisan-realis-viii-kesenian-tak-
butakan-sebagai-kearifan-lokal-masyarakat-desa-panduman-kecamatan-jelbuk-
kabupaten-jember/ )
Linda, Rosa. 2018. Seni Budaya Tak Butak’an, Jember. (Diakses pada 20
September 2019 pukul 19.09 https://budayajawa.idseni-budaya-tak-butakan-
jember )