Anda di halaman 1dari 55

Pada tahun 1827 Mobius mempublikasikan Der Barycentrische Calcul, sebuah buku

geometri yang mengkaji transformasi garis dan irisan kerucut. Fitur baru dalam hasil
karya ini adalah pengenalan koordinat barycentric. Diberikan sembarang segitiga
ABC maka jika garis berat a, b, dan c berturut-turut dilukis pada A, B, dan C maka
dapat ditentukan sebuah titik P, yaitu titik berat segitiga. Mobius memperlihatkan
bahwa setiap titik P pada bidang datar ditentukan oleh koordinat homogen [a,b,c].
Garis – garis berat yang diperlukan diletakkan pada A,B, dan C untuk menentukan
titik berat P. Yang terpenting disini adalah pandangan Mobius tentang besaran berarah,
sebuah pemunculan awal mengenai konsep vektor.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Rumus Kuartil, Desil, Persentil,
Menghitung Simpangan Rata Rata Dan Baku Beserta Contoh Soal

Pada tahun 1837 Mobius mempublikasikan buku tentang statika di mana ia secara
gamblang menyatakan idenya tentang penyelesaian masalah besaran vektor bersama
dengan dua sumbu koordinat. Di antara dua hasil karya Monius ini, sebuah karya
tentang geometri oleh Bellavitis dipublikasikan tahun 1832 yang juga membahas
besaran yang merupakan vektor. Odjek dasarnya adalah segmen garis AB dan ia
memandang AB dan BA sebagai dua objek yang berbeda. Ia mendefinisikan dua
segmen garis sebagai ‘equipollent’ jika keduanya sama panjang dan paralel. Dalam
notasi modern, dua segmen garis adlah equipollent jika keduanya mewakili dua vektor
yang sama.

Lihat Daftar Inti Pelajaran :

Pengertian Vektor
Vektor adalah besaran yang mempunyai besar/nilai dan arah. Secara geometris vektor
digambarkan sebagai ruas garis berarah, dengan panjang ruas garis menyatakan besar
vektor dan arah ruas garis menyatakan arah vektor .
Dalam matematika vektor digambarkan dalam bentuk garis lurus yang mempunyai
panjang dan arah.
Penulisan nama vektor :
1. dengan menggunakan huruf kapital harus menggunakan dua huruf, sebagai
contoh vektor AB ⃗
2. adalah vektor yang panjangnya sama dengan panjang ruas garis AB dan
arahnya dari A ke B.
3. sedangkan dengan huruf kecil hanya satu huruf, sebagai contoh a̅

Sebagai Contoh
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Rumus Kerucut : Volume Luas
Permukaan, Tinggi, Dan Gambar
Jenis Jenis Vektor

 Vektor Nol adalah vektor yang besarnya nol satuan dan arahnya tak tertentu.
 Vektor Posisi adalah Posisi sebuah titik partikel terhadap sebuah titik acuan
tertentu dapat dinyatakan dengan sebuah vektor posisi.

 Vektor Basis adalah vektor yang panjangnya satu satuan dan arahnya searah
dengan sumbu koordinat.

 Vektor satuan Suatu vektor yang panjangnya satu satuan. Vektor satuan

dari

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Rumus Volume Tabung : Luas
Permukaan, Luas Selimut, Tinggi, & Contoh Soal
Secara aljabar sebuah vektor dapat dinyatakan dengan salah satu cara, sebagai
berikut :

1. Vektor kolom ( matriks kolom )

2. Vektor baris ( matriks baris )

3. Vektor basis

Contoh Soal Vektor Kolom, Baris dan Basis Dan Jawabannya


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 54 Gambar Jaring jaring Balok, Rumus,
Dan Cara Membuat

MODULUS VEKTOR ( PANJANG VEKTOR )


Jika A (x A , y A , z A ) dan B (x B , y B , z B ) maka panjang
vektor OA adalah OA atau a , yaitu :
Contoh Soal PANJANG VEKTOR Dan Jawabannya
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Jaring Jaring Kubus : 11 Gambar Pola
Dan Cara Membuat

PEMBAGIAN RUAS GARIS VEKTOR


Diketahui ruas garis AB. Titik P terletak pada ruas garis tersebut sedemikian hingga
AP : PB = m : n . Maka :

Pada perbandingan AP : PB = m : n ,

1. Jika P terletak di antara A dan B , maka m > 0 dan n > 0 .


2. Jika P terletak pada perpanjangan AB , maka m < 0 dan n > 0 .
3. Jika P terletak pada perpanjangan BA , maka m > 0 dan n < 0 .
Contoh Soal PEMBAGIAN RUAS GARIS VEKTOR Beserta Jawabannya
OPERASI VEKTOR
1. Perkalian Vektor Dengan Bilangan Riil
Contoh Perkalian Vektor Dengan Bilangan Riil

2. Penjumlahan Vektor
Diketahui vektor a dan b . Secara geometris vektor a dan b dapat dijumlahkan dengan
cara sebagai berikut :
Contoh Penjumlahan Vektor
3. Pengurangan Vektor
Diketahui vektor a dan b . Pengurangan vektor a – b dapat dinyatakan dalam bentuk
penjumlahan vektor a + ( – b ) , dengan vektor –
b adalah vektor yang panjangnya sama dengan vektor b dan arahnya berlawanan
dengan vektor b .
Contoh Soal Dan Jawaban Pengurangan Vektor

PERKALIAN SKALAR DUA VEKTOR


PERKALIAN SKALAR DUA VEKTOR adalah Perkalian skalar antara
vektor adan b adalah a · b , dengan :
Contoh Soal PERKALIAN SKALAR DUA VEKTOR Dan Jawaban
SUDUT ANTARA DUA VEKTOR
Jika a adalah sudut antara vektor vektor a dan b , maka nilai a dapat ditentukan dari :

CONTOH SOAL SUDUT ANTARA DUA VEKTOR DAN JAWABAN


PROYEKSI VEKTOR ORTOGONAL

Proyeksi ortogonal vektor a pada vektor b adalah ‘bayangan tegak lurus’ dari
vektor a pada vektor b

Ada dua macam proyeksi vektor ortogonal , yaitu :

1. Proyeksi vektor
Proyeksi vektor ortogonal a pada vektor b hasilnya adalah vektor ‘bayangan’ nya ,
yaitu vektor c , dengan :

2. Proyeksi skalar ortogonal


Proyeksi skalar ortogonal a pada vektor b hasilnya adalah panjang ( modulus ) dari
vektor ‘bayangan’ nya , yaitu c , dengan :

Contoh Soal Proyeksi vektor Proyeksi skalar ortogonal Dan Jawabannya


Contoh Soal Vektor
Tipe Basic
Gerak lurus
Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian

Gerak lurus adalah gerak suatu obyek yang lintasannya berupa garis lurus. Jenis gerak ini disebut juga
sebagai suatu translasi beraturan. Pada rentang waktu yang sama terjadi perpindahan yang besarnya sama.

 1Pengelompokkan
o 1.1Gerak lurus beraturan
o 1.2Gerak lurus berubah beraturan
 2Lihat juga

Pengelompokkan GERAK LURUS


Gerak lurus dapat dikelompokkan menjadi gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan yang
dibedakan dengan ada dan tidaknya percepatan.
Gerak lurus beraturan[sunting | sunting sumber]
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak lurus suatu objek, di mana dalam gerak ini kecepatannya tetap
dikarenakan tidak adanya percepatan, sehingga jarak yang ditempuh dalam gerak lurus beraturan adalah
kelajuan kali waktu.

dengan arti dan satuan dalam SI:

 s = jarak tempuh (m)


 v = kecepatan (m/s)
 t = waktu (s)
Gerak lurus berubah beraturan[sunting | sunting sumber]
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus suatu objek, di mana kecepatannya berubah
terhadap waktu akibat adanya percepatan yang tetap. Akibat adanya percepatan, rumus jarak yang
ditempuh tidak lagi linier melainkan kuadratik.

dengan arti dan satuan dalam SI:

 v0 = kecepatan mula-mula (m/s)


 a = percepatan (m/s2)
 t = waktu (s)
 s = Jarak tempuh/perpindahan (m)

https://id.wikipedia.org/wiki/Gerak_lurus
https://www.google.co.id/search?q=gerak+lurus&oq=gerak+lurus&aqs=chrome..69i57j0l5.4710j0j7&sou
rceid=chrome&ie=UTF-8
Gerak Vertikal : Pengertian, Macam, Ciri, Dan
Rumus Beserta Contoh Soalnya Secara Lengkap
Oleh bitarDiposting pada 31/08/2019

Gerak Vertikal : Pengertian, Macam, Ciri, Dan Rumus Beserta Contoh Soalnya
Secara Lengkap – Tahukah anda apa yang dimaksud dengan Gerak Vertikal ??? Jika
anda belum mengetahuinya anda tepat sekali mengunjungi gurupendidikan.com.
Karena pada kesempatan kali ini akan membahas tentang pengertian Gerak Vertikal,
macam Gerak Vertikal, ciri Gerak Vertikal, dan rumus Gerak Vertikal beserta contoh
soal Gerak Vertikal secara lengkap. Oleh karena itu marilah simak ulasan yang ada
dibawah berikut ini.
Lihat Daftar Inti Pelajaran :
Pengertian Gerak Vertikal
Gerak vertikal merupakan gerak benda yang arahnya vertikal tegak lurus dengan
bidang horisontal. Lintasannya berupa garis lurus ke atas. Ketika sobat punya sebuah
bola kasti yang sobat lemparkan ke atas maka pertama-tama akan terjadi peristiwa
gerak vertikal ke atas bola menuju ke atas dengan lintasan lurus dan setelah bola kasti
mencapai titik tertingginya bola akan jatuh (gerak jatuh bebas) dengan lintasan lurus
pula.

Macam-Macam Gerak Vertikal


1. Gerak Jatuh Bebas
Gerak jatuh bebas ialah gerak jatuh yang hanya dipengaruhi oleh gaya tarik bumi dan
bebas dari hambatan gaya-gaya lain. Gerak jatuh bebas termasuk GLBB dipercepat
dengan kecepatan awal Vo = nol dan percepatan sebesar percepatan gravitasi (g).
Aplikasi nyata dari gerak lurus berubah beraturan dengan percepatan a positif (gerak
lurus dipercepat dengan percepatan a tetap) ini ialah suatu benda yang dijatuhkan dari
ketinggian h meter dengan kecepatan awal nol atau tanpa kecepatan awal. Percepatan
yang dialami oleh benda tersebut ialah percepatan gravitasi bumi g (m/s2). Lintasan
gerak benda ini berupa garis lurus. Gerak benda semacam ini yang disebut dengan
gerak jatuh bebas.
Gerak jatuh bebas didefinisikan sebagai gerak suatu benda yang dijatuhkan dari
ketinggian tertentu di atas tanah tanpa kecepatan awal dan dalam geraknya hanya
dipengaruhi oleh gaya gravitasi.

Rumus Gerak Jatuh Bebas


Gerak jatuh bebas bisa ditunjukkan sebuah benda jatuh tanpa kecepatan awal dari
ketinggian h dan dipengaruhi oleh percepatan gravitasi g.
Secara matematis, gerak jatuh bebas ditulis:
vt = v0 + a.t
Karena v0 = 0 dan a = g, maka rumus di atas berubah menjadi:
vt = g.t
keterangan : vt = kecepatan (m/s), g = percepatan gravitasi (m/s2), dan t = waktu (s).
Adapun rumus untuk mencari suatu ketinggian benda (h) bisa mengganti persamaan
gerak lurus berubah beraturan, sehingga di dapatkan persamaan ketinggian benda
untuk gerak jatuh bebas yakni:
h = ½ g.t2
Untuk menentukan kecepatan benda yang jatuh bebas dari ketinggian h, dapat
ditentukan dengan menggunakan rumus:
vt 2 = 2gh
Contoh soal Gerak Jatuh Bebas
Suatu benda dilepaskan dari ketinggian 20 meter di atas tanah (g = 10 m/s^2).
Berapakah kecepatan benda sesudah mencapai ketinggian 15 meter di atas tanah?
Penyelesaian:
Diketahui:
h1 = 20 m
h2 = 15 m
g = 10 m/s^2
Ditanyakan:
vt = ….?
Jawab:
h = h1 – h2
h = 20 – 15
h = 5 m
Kemudian dapat kita tentukan kecepatan akhirnya:
vt 2 = 2gh
vt 2 = 2.10.5
vt 2 =100
vt = Akar 100
vt =10 m/s
Jadi, kecepatan jatuh dari benda tersebut adalah 10 m/s.

2. Gerak Vertikal Ke Atas


Materi gerak vertikal ke atas berkaitan erat dengan materi gerak jatuh bebas maupun
gerak lurus berubah beraturan. Gerak vertikal ke atas (GVA) ini benda mempunyai
kecepatan awal. Benda akan mengalami perlambatan jika semakin meninggi. Pada
ketinggian yang maksimum, benda akan berhenti sesaat dan akan jatuh ke bawah.
Perhatikan contoh di bawah ini ketika seorang anak melempar bola ke atas, maka akan
mencapai pada ketinggian tertentu dan akan jatuh lagi ke tangan si anak.
Karena benda bergerak ke atas maka benda melawan gravitasi sehingga mengalami
perlambatan. Percepatan benda bernilai negatif karena berlawanan arah dengan
percepatan gravitasi bumi. pada saat benda mencapai ketinggian maksimum,
kecapatan benda sama dengan NOL. Atau kecepatan akhir benda adalah NOL.
Berbeda pada kasus gerak jatuh bebas yang nilainya nol adalah kecepatan awalnya.

Ciri-Ciri Gerak Vertikal Ke Atas


Suatu benda dikatakan bergerak vertikal ke atas jika menunjukan ciri-ciri sebagai
berikut :

 Benda bergerak dengan lintasan berupa garis lurus dalam arah vertikal
 Benda bergerak dari titik terendah ke titik tertinggi
 Kecepatan benda berubah secara teratur (semakin menurun)
 Kecepatan benda pada titik tertinggi (ketinggian maksimum) sama dengan nol
 Benda mengalami perambatan (a=-g)

Rumus Gerak Vertikal Ke Atas


Rumus waktu yang diperlukan benda untuk mencapai ketinggian maksimum:

Rumus waktu yang diperlukan benda untuk jatuh kembali


Keterangan :
tmaks = waktu benda untukmencapai ketinggian maksimum (s)
tc = waktu diperlukan oleh benda untuk jatuh kembali (s)
200%;”>v0 = kecepatan awal (m/s)
g = percepatan gravitasi (10 m/s2)
y = ketinggian benda (m)
Contoh Soal Gerak Jatuh Bebas Ke Atas
Andi melempar bola ke atas dengan kecepatan 12 m/s. Pertanyaannya (a) waktu yang
dicapai bola untuk mencapai ketinggian maksium. (b) berapa ketinggian yang dicapai
oleh bola?

Jawab:
Diketahui:
v0 = 12 m/s g = 10 m/s2
(a) tmaks = v0 : g
penyelesaian
tmaks = 12 : 10 = 1,2 sekon
Jadi waktu untuk mencapai ketinggian maksimum adalah 1,2 sekon.
(b) y = v0t – ½ g t2
y = 12 x 1,2 – ½ x 10 x 1,22
y = 14,4 – 7,2
y = 7,2 m
jadi ketinggian yang dicapai benda adalah 7,2 meter.

3. Gerak Vertikal Ke Bawah


Berbeda dengan jatuh bebas, gerak vertikal ke bawah yang dimaksudkan adalah gerak
benda-benda yang dilemparkan vertikal ke bawah dengan kecepatan awal tertentu.
Jadi seperti gerak vertikal ke atas hanya saja arahnya ke bawah. Sehingga persamaan-
persamaannya sama dengan persamaan-persamaan pada gerak vertikal ke atas, kecuali
tanda negatif pada persamaan-persamaan gerak vertikal ke atas diganti dengan tanda
positif.

Ciri-Ciri Gerak Vertikal Ke Bawah


Pada dasarnya gerak jatuh bebas merupakan gerak vertikal ke bawah tanpa kecepatan
awal. itu artinya ciri-ciri vertikal ke bawah tidak jauh dari gerak jatuh bebas. Yang
membedakan hanya besar kecepatan awal saja.
Suatu benda bergerak vertikal ke bawah jika mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

 Benda bergerak atau dilemapar dari ketinggian tertentu diatas permukaan tanah
 lintasan benda berpa garis lurus dalam arah vertikal
 memiliki kecepatan awal
 perhitungan benda dihitung dari titik tertinggi
 Percepatan benda sama dengan percepatan gravitasi (a=+g)

Rumus Gerak Vertikal Ke Bawah


Persamaan pada GVB diperoleh dari persamaan GLBB.
Vt = V0 + g.t
h = V0t + ½ gt2
Vt2= V02 + 2gh
Keterangan:
Vt = Kecepatan pada saat t (m/s)
V0 = Kecepatan awal (m/s)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian (m)
t = Waktu(s)

Contoh Soal Gerak Vertikal Ke Bawah


Bola dilempar vertikal kebawah dari sebuah bangunan bertingkat dengan kelajuan
awal 10 m/s dan tiba ditanah setelah 2 sekon. Kelajuan bola ketika menyentuh tanah
yaitu ???

Pembahasan:
Diketahui:
v0 = 10 m/s
t = 2 sekong = 10 m/s2
Ditanya: v = …???
Jawab:
v = v0 + g . t = 10 m/s + 10 m/s2 . 2 s = 10 m/s + 20 m/s = 30 m/s
Jadi, kelajuan bola ketika menyentuh tanah 30 m/s
Itulah ulasan tentang Gerak Vertikal : Pengertian, Macam, Ciri, Dan Rumus
Beserta Contoh Soalnya Secara Lengkap Semoga apa yang diulas diatas bermanfaat
bagi pembaca. Sekian dan terimakasih.
Baca juga refrensi artikel terkait lainnya disini :

 Gerak Vertikal Ke Bawah : Pengertian, Ciri, Dan Rumus Beserta Contoh


Soalnya Secara Lengkap
 Gerak Vertikal Ke Atas : Pengertian, Ciri, Dan Rumus Beserta Contohnya
Secara Lengkap
 Gerak Jatuh Bebas : Pengertian, Rumus, Dan Contoh Soalnya Secara
Lengkap
 Gerak Parabola : Pengertian, Jenis, Dan Rumus Beserta Contoh Soalnya
Secara Lengkap
 Pengertian, Ciri, Dan Rumus Gerak Lurus Beraturan Beserta Contohnya
Secara Lengkap
 Pengertian, Ciri, Dan Rumus Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) Secara
Lengkap.
https://www.gurupendidikan.co.id/gerak-vertikal-pengertian-macam-ciri-dan-rumus-beserta-
contoh-soalnya-secara-lengkap/

Gerak melingkar
Gerak melingkar (atau gerak sirkuler; bahasa Inggris: circular motion) adalah gerak suatu benda yang
membentuk lintasan berupa lingkaran mengelilingi suatu titik tetap. Agar suatu benda dapat bergerak
melingkar ia membutuhkan adanya gaya yang selalu membelokkan-nya menuju pusat lintasan lingkaran. Gaya
ini dinamakan gaya sentripetal. Suatu gerak melingkar beraturan dapat dikatakan sebagai suatu gerak
dipercepat beraturan, mengingat perlu adanya suatu percepatan yang besarnya tetap dengan arah yang berubah,
yang selalu mengubah arah gerak benda agar menempuh lintasan berbentuk lingkaran [1].
Ciri-ciri gerak melingkar beraturan:

 1. Besar kelajuan linearnya tetap


 2. Besar kecepatan sudutnya tetap
 3. Besar percepatan sentripetalnya tetap
 4. Lintasannya berupa lingkaran

 1Besaran gerak melingkar


o 1.1Turunan dan integral
o 1.2Hubungan antar besaran sudut dan tangensial
 2Jenis gerak melingkar
o 2.1Gerak melingkar beraturan
o 2.2Gerak melingkar berubah beraturan
 3Persamaan parametrik
o 3.1Hubungan antar besaran linier dan angular
o 3.2Kecepatan tangensial dan kecepatan sudut
o 3.3Percepatan tangensial dan kecepatan sudut
o 3.4Kecepatan sudut tidak tetap
 3.4.1Kecepatan sudut
 4Gerak berubah beraturan
 5Referensi
 6Pranala luar

Besaran gerak melingkar

Besaran-besaran yang mendeskripsikan suatu gerak melingkar adalah , dan atau berturur-
turut berarti sudut, kecepatan sudut dan percepatan sudut. Besaran-besaran ini bila dianalogikan dengan gerak

linier setara dengan posisi, kecepatan dan percepatan atau dilambangkan berturut-turut dengan

, dan .
Besaran gerak lurus dan melingkar

Gerak lurus Gerak melingkar

Besaran Satuan (SI) Satuan (SI)

m rad
posisi

m/s rad/s
kecepatan

m/s2 rad/s2
percepatan

- - s

- - m

Turunan dan integral[sunting | sunting sumber]


Seperti halnya kembarannya dalam gerak linier, besaran-besaran gerak melingkar pun memiliki hubungan satu
sama lain melalui proses integrasi dan diferensiasi.

Hubungan antar besaran sudut dan tangensial[sunting | sunting sumber]

Antara besaran gerak linier dan melingkar terdapat suatu hubungan melalui khusus untuk
komponen tangensial, yaitu
Perhatikan bahwa di sini digunakan yang didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh
atau tali busur yang telah dilewati dalam suatu selang waktu dan bukan hanya posisi pada
suatu saat, yaitu

untuk suatu selang waktu kecil atau sudut yang sempit.

Jenis gerak melingkar[sunting | sunting sumber]


Gerak melingkar dapat dibedakan menjadi dua jenis, atas keseragaman kecepatan

sudutnya , yaitu:

 gerak melingkar beraturan, dan


 gerak melingkar berubah beraturan.
Gerak melingkar beraturan[sunting | sunting sumber]
Gerak Melingkar Beraturan (GMB) adalah gerak melingkar dengan besar kecepatan

sudut tetap. Besar Kecepatan sudut diperolah dengan membagi kecepatan

tangensial dengan jari-jari lintasan .

Arah kecepatan linier dalam GMB selalu menyinggung lintasan, yang berarti

arahnya sama dengan arah kecepatan tangensial . Tetapnya nilai

kecepatan akibat konsekuensi dar tetapnya nilai . Selain itu terdapat

pula percepatan radial yang besarnya tetap dengan arah yang berubah.
Percepatan ini disebut sebagai percepatan sentripetal, di mana arahnya selalu
menunjuk ke pusat lingkaran.

Bila adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu putaran

penuh dalam lintasan lingkaran , maka dapat pula dituliskan

Kinematika gerak melingkar beraturan adalah


dengan adalah sudut yang dilalui pada suatu saat

, adalah sudut mula-mula dan adalah kecepatan sudut


(yang tetap nilainya).
Gerak melingkar berubah beraturan[sunting | sunting
sumber]
Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB) adalah gerak

melingkar dengan percepatan sudut tetap. Dalam gerak ini

terdapat percepatan tangensial (yang dalam hal ini sama dengan


percepatan linier) yang menyinggung lintasan lingkaran (berhimpit

dengan arah kecepatan tangensial ).

Kinematika GMBB adalah

dengan adalah percepatan sudut yang bernilai

tetap dan adalah kecepatan sudut mula-mula.

https://www.google.co.id/search?safe=strict&sxsrf=ACYBGNRayHQ9nfMAbxDMBgsc9HOw9
doe1g%3A1567942520596&ei=eOd0Xdb_I5my9QOvi5rgCw&q=gerak+melingkar+makalah&o
q=gerak+melingkar+makalah&gs_l=psy-
ab.3..0i22i30l10.1798.11158..12334...0.2..0.710.2375.4-1j2j1......0....1..gws-wiz.......0i71.Kx7-
eLtPOUs&ved=0ahUKEwjWm9-HkcHkAhUZWX0KHa-FBrwQ4dUDCAs&uact=5

Definisi
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak dengan percepatan tetap.

1. Gerak Lurus Berubah Beraturan


Pengertian GLBB adalah gerak dengan percepatan tetap. Percepatan yang tetap membawa
konsekuensi kecepatannya berubah secara teratur dan lintasannya lurus.
Percepatan adalah perubahan kecepatan tiap satuan waktu. Sebagai contoh jika batu dipercepat
oleh percepatan gravitasi 10 m/s210 m/s2 hal ini berarti bahwa kecepatan batu bertambah 10
m/s setiap detik.
Dalam bentuk yang lebih umum jika benda yang sedang bergerak dengan kecepatan
awal v0v0 kemudian dipercepat dengan percepatan sebesar aa selama tt maka kecepatan benda
menjadi
vt=v0+atvt=v0+at
Percepatan pada gerak lurus berubah beraturan adalah suatu konstanta yang tidak berubah
terhadap waktu. Berdasarkan definisi percepatan sebagai turunan pertama dari fungsi kecepatan
terhadap waktu maka

dvvtvt=adt=∫0ta dt+v0=at+v0dv=adtvt=∫0ta dt+v0vt=at+v0


Persamaan rumus GLBB (1) dan (2) adalah persamaan yang serupa. Kemudian dari rumus
GLBB persamaan (2) kita dapat menentukan posisi benda yang bergerak GLBB. Karena
kecepatan adalah turunan pertama dari fungsi posisi terhadap waktu maka posisi dapat
ditentukan dengan mengintegralkan fungsi kecepatan terhadap waktu.

drrtrt=vdt=∫0t(at+v0) dt+r0=12at2+v0t+r0dr=vdtrt=∫0t(at+v0) dt+r0rt=12at2+v0t+r0


dengan rtrt adalah posisi akhir dan r0r0 adalah posisi awal. Karena
perpindahan Δr=rt−r0Δr=rt−r0 maka perpindahan juga dapat dituliskan
sebagai Δr=12at2+v0t+r0.Δr=12at2+v0t+r0.

2. Grafik Gerak Lurus Berubah Beraturan


A. Grafik percepatan (a)(a) terhadap waktu (tt)

Karena percepatannya kontsan maka grafik aa terhadap waktu adalah berupa garis lurus seperti
gambar berikut.
B. Grafik kecepatan (v)(v) terhadap waktu (t)(t)

Kecepatan pada gerak lurus berubah beraturan selalu berubah terhadap waktu. Pertambahan atau
pengurangan kecepatan bernilai konstan. Sehingga grafik hubungan antara vv dengan tt adalah
grafik linear seperti grafik 1.2.

Melalui grafik vv terhadap tt, kita dapat menentukan besar jarak dan percepatan. Jarak dapat
ditentukan dengan menghitung luas daerah di bawah kurva. Percepatan dapat dihitung dengan
menghitung gradien grafik v−t.v−t.

C. Grafik posisi (x)(x) terhadap waktu


Posisi merupakan fungsi kuadrat waktu, sehingga grafik posisi terhadap waktu berupa grafik
fungsi kuadrat.

Contoh Soal GLBB & Penyelesaiannya


1. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 36 km/jam, kemudian mobil ini dipercepat
dengan percepatan 1m/s2.1m/s2. Hitunglah kecepatan dan jarak yang ditempuh selama
20 detik setelah mobil dipercepat!
Penyelesaian:
Dari soal diperoleh v0=10v0=10 m/s; a=1 m/s2a=1 m/s2 dan t=20t=20 s.
a. Kecepatan
v=v0+at=10+20=30 m/sv=v0+at=10+20=30 m/s
b. Jarak yang ditempuh
Δx=v0t+12at2=10×20+12×1×202=600 m

Anda mungkin juga menyukai