Bahan Ajar Mutu Bensin
Bahan Ajar Mutu Bensin
Bensin merupakan salah satu fraksi minyak bumi terpenting yang berguna sebagai bahan bakar
mesin dan kendaraan bermotor. Bensin (gasoline) terdiri dari campuran isomer-isomer heptana
(C7H16) dan oktana (C8H18).
Dewasa ini, dikenal tiga jenis bensin yaitu premium, pertamax dan pertamax plus. Ketiganya
mempunyai mutu atau perilaku yang berbeda. Mutu bahan bakar bensin dikaitkan dengan jumlah
ketukan (knocking) yang ditimbulkannya dan dinyatakan dengan bilangan oktan. Makin sedikit
ketukan makin baik mutu bensin, makin tinggi nilai oktannya.
Ketukan(knocking) adalah keadaan dimana bensin dapat terbakar secara spontan. Hal ini
merupakan suatu prilaku yang kurang baik dari bahan bakar, yaitu pembakaran yang terjadi terlalu
dini sebelum piston berada pada posisi yang tepat.
Di dalam mesin, campuran udara dan bensin (dalam bentuk gas) ditekan oleh piston sampai
dengan volume yang sangat kecil dan kemudian dibakar oleh percikan api yang dihasilkan busi.
Karena besarnya tekanan ini, campuran udara dan bensin juga bisa terbakar secara spontan
sebelum percikan api dari busi keluar. Jika campuran gas ini terbakar karena tekanan yang tinggi
(dan bukan karena percikan api dari busi), maka akan terjadi knocking atau ketukan di dalam
mesin. Knocking ini akan menyebabkan mesin cepat rusak, sehingga sebisa mungkin harus kita
hindari.
Bilangan oktan adalah angka yang menunjukkan tingkat ketukan (knocking) yang ditimbulkan
bensin terhadap mesin saat terjadi pembakaran. Nama oktan berasal dari oktana (C8), karena dari
seluruh molekul penyusun bensin, oktana yang memiliki sifat kompresi paling bagus. Oktana dapat
dikompres sampai volume kecil tanpa mengalami pembakaran spontan, tidak seperti yang terjadi
pada heptana, misalnya, yang dapat terbakar spontan meskipun baru ditekan sedikit.
Untuk menentukan nilai oktan, ditetapkan dua jenis senyawa sebagai pembanding yaitu
isooktana dan n-heptana dengan ketentuan sebagai berikut :
Bensin yang tersusun oleh hidrokarbon berantai lurus, ternyata kualitasnya kurang baik. Hal ini
karena bensin tersebut dapat mengakibatkan penyalakan (knocking atau ketukan) tak terkendali
pada mesin sehingga mesin bergetar sangat hebat dan menimbulkan panas yang terlalu tinggi.
11
Suatu campuran yang terdiri dari 80% isooktana dan 20% n-heptana mempunyai nilai oktan
sebesar (80/100 x 100) + (20/100 x 0) = 80. Pertamax mempunyai nilai oktan 92, berarti mutu
bahan bakar itu setara dengan campuran 92% isooktana dan 8% n-heptana. Premium mempunyai
nilai oktan 88 dan Pertamax Plus mempunyai nilai oktan 95.
Bilangan oktan bensin dapat ditingkatkan dengan cara menambah zat aditif antiketukan,
seperti TEL, MTBE, dan etanol
TEL memiliki rumus molekul (Pb(C2H5)4). Pembakaran bensin yang diperkaya TEL akan
menghasilkan oksida timbal hitam yang akan keluar bersama asap kendaraan atau menempel
pada komponen mesin. Untuk mencegah oksida timbal menempel pada mesin, maka kedalam
bensin bertimbal ditambahkan pula etilen btromida, C2H5Br. Atom bromin dari etilen bromida
dapat membentuk timbal bromidaa, PbBr2 yang mudah menguap. Sayangnya senyawa timbal
ini merupakan racun yang dapat merusak otak.
3. Etanol
Etanol lebih unggul dibandingkan TEL dan MTBE karena tidak mencemari udara dengan
timbal dan lebih mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Selain itu, etanol juga dapat
diperoleh dari fermentasi tumbuhan sehingga bahan baku untuk pembuatannya tersedia
dalam jumlah yang cukup melimpah di alam dan dapat dibudidayakan.
12