Anda di halaman 1dari 4

Nama : Milenium Devira Putri

Kelas : 17 Ak E
NRP : 174020174

Tugas Pertanyaan Tinjauan 15-1 sampai 15-10


1. Sebutkan apa yang dimaksud dengan sampel representatif dan jelaskan arti pentingnya
dalam sampling populasi audit.
 Sampel representatif adalah sampel yang memiliki ciri karakteristik yang sama atau relatif
sama dengan ciri karakteristik populasinya.Ini berarti, item-item yang dijadikan sampel
serupa dengan item-item yang tidak dijadikan sampel. Dalam praktiknya, auditor tidak
pernah mengetahui apakah suatu sampel bersifat representative bahkan setelah semua
pengujian selesai dilakukan (satu-satunya cara untukmengetahui apakah suatu sampel
bersifat representative adalah dengan melakukan audit lebih lanjut atas populasi secara
keseluruhan). Akan tetapi, auditor dapat meningkatkankemungkinan sampel dianggap
representative dengan menggunakannya secara cermat ketika merancang proses sampling,
memilihan sampel, dan evaluasi hasil sampel. Hasil sampel dapat menjadi nonrepresentatif
akibat kesalahan nonsampling atau kesalahan sampling. Resiko darikedua jenis kesalahan
yang terjadi tersebut disebut sebagai resiko nonsampling dan resikosampling. Keduanya
dapat dikendalikan.

2. Jelaskan perbedaan utama antara samplig statistik dan non statistik. Apa 3 bagian utama
dari metode statistik dan non statistik ?
 Sampling statistik (statistical sampling) berbeda dari sampling nonstatistik. Sampling
statistik menerapkan aturan matematika, auditor dapat mengkuantifikasi (mengukur)
resiko sampling pada saat merencanakan sampel dan mengevaluasi hasil.

Sampling nonstatistik (statistical sampling) auditor tidak menggunakan kuantifikasi resiko


sampling. auditor memilih item sampling yang diyakini akan memberikan informasiyang
paling bermanfaat. Dalam situasi tertentu, dan mencapai kesimpulan mengenai
populasiatas dasar pertimbangan.

Metode dari sampling statistik dan sampling nonstatistik:

 Perencanaan awal.

 Pemilihan sampel dan pelaksanaan pengujian.

 Pengevaluasi hasil.

3. Jelaskan perbedaan antara sampling pergantian dan sampling tanpa penggantian. Metode
mana yang biasanya diiktui auditor mengapa?
 Sampling dengan dan tanpa pergantian:
 Sampling dengan pergantian adalah setelah sebuah subjek pada populasi terpilih dari
kerangka sampling, maka subjek akan dikembalikan ke kerangka dan dapat dipilih lagi
sabagai sample berikutnya.
 Sampling tanpa pergantian adalah setelah sebuah subjek dipilih dari kerangka sampling,
maka subjek akan dihapus dari populasi dan tidak akan terpilih kembali sebagai sampl
Metode yang biasanya di ikuti oleh auditor adalah metode sampling tanpa pergantian.
Karena sampling tanpa penggantian dinilai lebih efisien daripada sampling dengan
penggantian dalam menghasilkan sample yang representatif.

4. Apa dua jenis metode pemilih sampel acak sederhana? mana dari kedua metode itu yang
paling sering digunakan oleh auditor dan mengapa?
 Pendapat pertama menyatakan bahwa setiap nomor yang terpilih harus dikembalikan lagi
sehingga setiap sampel memiliki prosentase kesempatan yang sama.
 Pendapat kedua menyatakan bahwa tidak diperlukan pengembalian pada pengambilan
sampel menggunakan metode ini.
 Yang paling sering digunakan oleh auditor adalah metode dari pendapat kedua karena
kelebihan metode nya yaitu dapat mengurangi bias dan dapat mengetahui standard error
penelitian.

5. Uraikan pemilihan sampel sistematis dan jelaskan bagaimana auditor akan memilih 40
nomor dari populasi sebanyak 2.800 item dengan menggunakan pendekatan ini. Apa
keunggulan dan kelemahan dari pemilihan sampel sistematis.
 Pengambilan acak secara sistematis (Systematic random sampling) merupakan Metode
pengambilan sampel acak sistematis menggunakan interval dalam memilih sampel
penelitian.
Jika auditor akan memilih 40 nomor dari populasi sebanyak 2.800 item dengan
menggunakan pendekatan ini maka jumlah kelompok intervalnya 2.800/40=70.
Selanjutnya responden dibagi ke dalam masing-masing kelompok lalu diambil secara acak
tiap kelompok.
 Keunggulan Pemilihan Sampel Sistematis :
Sampel sistematis relatif mudah untuk dibangun, dijalankan, dibandingkan dan dimengerti.
Hal ini sangat penting untuk studi atau survei yang beroperasi dengan batasan anggaran
yang ketat. Metode sistematis juga memberi periset dan statistik dengan tingkat kontrol dan
rasa proses. Ini mungkin sangat bermanfaat untuk studi dengan parameter ketat atau
hipotesis yang terbentuk secara sempit, dengan asumsi pengambilan sampel cukup sesuai
agar sesuai dengan parameter tersebut.
 Kelemahan Pemilihan Sampel Sistematis :
Ada risiko manipulasi data yang lebih besar dengan pengambilan sampel yang sistematis
karena periset mungkin dapat membangun sistem mereka untuk meningkatkan
kemungkinan pencapaian hasil yang ditargetkan daripada membiarkan data acak
menghasilkan jawaban yang representatif. Statistik yang dihasilkan tidak dapat dipercaya.
6. Apa tujuan menggunakan samplin non statistik dalam pengujian pengendalian dan
pengujian subtantif atas transaksi?
 Tujuan dari pengujian harus ditetapkan dalam pengertian siklus transaksi apa yang akan
diuji. Biasanya auditor pengedentifikasi tujuan dari pengujian pengendalian dan pengujian
substansif transaksi untuk.

 Menguji efektivitas pelaksanaan pengendalian internal.


 Menentukan apakah terdapat salah saji moneter dan transaki-transaksi.

Tujuan dari pengujian tersebut dalam siklus penjualan dan penagihan biasanya untuk
menguji efektivitas pengendalian internal terhadap penjualan dan penerimaan kas dan
untuk menentukan apakah transaksi pemjualan dan penerimaan kas berisi salah saji
moneter.Auditor biasanya mengedentifikasi tujuan-tujuan ini sebagai bagian dari
perancangan program audit, seperti yang di bahas untuk siklus dan penagihan.

7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pemilihan sampel blok dan jelaskan bagaimana
auditor dapat memperoleh lima blok dari 20 faktur penjualan yang ada dalam jurnal
penjualan.
 Dalam pemilihan sampel blok auditor memilih pos,di dalam suatu blok terlebih dahulu,
kemudian blok sisanya dipilih secara berurutan,sebagai contoh,anggaplah sampel blok
adalah 100 transaksi penjualan yang berurutan dari jurnal penjualan di minggu ke tiga bulan
maret.Auditor dapat memilih total sampel sebesar 100 dengan mengambil 5 blok yang
berisi 20 pos,10 blok yang berisi 10 pos,50 blok yang berisi 2 pos atau 1 blok berisi 100
pos. Biasanya merupakan praktik yang dapat diterima untuk menggunakan sampel blok
hanya jika suatu jumlah blok yang masuk digunakan,probabilitas mendapatkan sebuah
sampel yang representatif akuntansi,sifat musiman dari banyak bisnis .sebagai
contoh,dalam contoh sebelumnya,pengambilan sampel 10 blok yang berisi 10 pos dari
menggu ketiga bulan maret sangat kurang tepat di bandingkan dengan memilih 10 blok
yang berisi 10 pos dari 10 bulan yang berbeda.Pengambilan sampel blok juga dapat
digunakan untuk menambah sampel lainnya ketika terdapat kemungkinan salah saji yang
besar untuk suatu periode tertentu.sebagai contoh,auditor dapat memilih 100 penerimaan
kas dari minggu ketiga bulan mei jika pada saat itu petugas pembukuan sedang berlibur
dan pegawai pengganti yang tidak berpengalaman memproses transaksi peneriamaan kas.

8. Definisikan Setiap istilah berikut :


 Risiko yang dapat diterima atas ketergantungan yang terlalu tinggi (ARO)
Menetapkan risiko yang dpat diterima atas ketergantungan yang terlalu tinggi, auditor
biasanya lebih befokus pada risiko ketergantungan yang lebih tinggi karena hal itu
mempengaruhi efektvitas audit.Risiko audit yang dapat diterima atau ( Acceptable risk
of overreliance = ARO) Mengukur risiko yang bersedia tanggung jawab auditor untuk
menerima suatu pengendalian sebagai efektif apabila tingkat pengecualian populasi
yang sebenarnya lebih besar dari tingkat pengecualian yang dapat di toleransi (TER).
 Tingkat pengecualian atas yang dihitung (CUER)
Batas atas tingkat pengecualian populasi yang mungkin. Tingkat pengecualian tertinggi
dalam populasi dengan ARACR tertentu.
 Tingkat pengecualian atas populasi yang diestimasi (EPER)
Tingkat pengecualian yang diharapkan akan ditemukan auditor dalam populasi sebelum
pengujian dimulai.
 Tingkat pengecualian sampel (SER)
Tingkat pengecualian sampe (sample exception at =SER)dapat dengan mudah dihitung dari
hasil sampel actual. SER sama – sama dengan jumlah actual pengecualian dibagi
denganukuran sampel actual. Jadi, salah jika auditor menyimpulkan bahwa tingkat
pengecualian populasi adalah tepat sama seperti tingkat pengecualian sampel.
 Tingkat pengecualian atas yang dapat ditoleransi (TER)
(Tolerable excetion rate-TER) TER merupakan tingkat pengeculaian yang paling tinggi
yang di izinkan oleh auditor dalam mengandalkan hal yang sedang diuji dan masih bersedia
untuk menyimpulkan bahwa pengendalian berjalan dengan efektif (dan/atau tingkat salah
saji moneter dalam transaksi yang dapat diterima.

9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan unit sampling. Jelaskan mengapa unit sampling untuk
memverifikasi keterjadian penjualan yang tercatat berbeda dengan unit sampling untuk
menguji kemungkinan penjualan yang dihilangkan.
 Unit sampel didefenisikan aleh auditor berdasarkan pada devenisi populasi dan tujuan
pengujian audit.unit sampel merupakan unit fisik yang berkaitan dengan nomor-nomor
acak yang dihasilkan auditor.Sering kali berguna untuk memikirkan unit sampel sebagai
titik awal untuk melakukan pengujian audit.untuk siklus penjualan dan penagihan, unit
sampel biasanya merupakan sebuah faktur penjualan atau nomor dokumen
pengiriman.Sebagai contoh auditor menginginkan untuk menguji keterjadian penjualan,
unit sampel yang tepat adalah faktur penjualan yang di catat pada jurnal penjualan.
.
10. Bedakan antar TER dan CUE, bagaimana masing – masing ditentukan?
 Menetapkan tingkat pengecualian yang dapat diterima (tolerable excetion rate-TER) untuk
setipa atribut memerlukan pertimbangan profesional auditor, TER merupakan tingkat
pengeculaian yang paling tinggi yang di izinkan oleh auditor dalam mengandalkan hal yang
sedang diuji dan masih bersedia untuk menyimpulkan bahwa pengendalian berjalan dengan
efektif (dan/atau tingkat salah saji moneter dalam transaksi yang dapat diterima.
 Dalam menggunakan pengambilan sampel audit untuk tingkat pengecualian, auditor ingin
mengetahui apakah sebagian besar tingkat pengecualiannya sudah tepat dibandingkan
dengan kedalaman interval keyakinannya. Sehingga, auditor memfokuskan pada batas atas
estimasi interval yang disebut juga dengan batas atas tingkat pengecualian yang dihitung
atau diestimasi (computed upper exception rate-CUER) pada pengujian pengendalian
dan pengujian substantfif transaksi. Dengan menggunakan angka-angka pada contoh
sebelumnya, auditor dapat menyimpulkan bahwa CUER untuk faktur penjualan yang tidak
dilampiri dokumen pengiriman adalah 4 persen dengan tingkat risiko pengambilan sampel
sebesar 5 persen.

Anda mungkin juga menyukai