Metode Pelaksanaan Pekerjaan Beton Bertulang
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Beton Bertulang
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan beton ini akan meliputi semua pengadaan material dan tenaga
kerja untuk produksi serta pelaksanaan pekerjaan beton dan beton
bertulang, termasuk uji kekuatan dan perawatannya, yang akan meliputi
antara lain :
• Material pembentukan beton
• Pengadaan beton
• Baja tulangan
• Pekerjaan beton bertulang
• Perawatan beton
• Uji kelayakan dan kekuatan beton
17 | P a g e
(f) Mutu beton untuk masing-masing elemen struktur bangunan
memenuhi pada umumnya kriteria dibawah ini, kecuali bila ditentukan
lain secara khusus dalam spesifikasi :
3. BAHAN-BAHAN
(a) Semen Portland
1. Semen yang dipakai adalah jenis Porland Cement normal tipe-I yang
segara dengan tidak ada tanda-tanda prahidrasi (proses pembatuan),
dan yang memenuhi semua ketentuan dan kriteria standar SII 0013-81
dan Standar Umum Bahan Bangunan Indonesia 1986, atau ASTM-C150.
2. Semen disimpan di dalam gudang yang kedap air, berventilasi baik, di
atas lantai tumpuan setinggi + 30 cm, dengan tumpukan kantong
semen tidak melebihi sepuluh lapis.
3. Penyimpanan selalu terpisah untuk setiap pengiriman serta
dipakai sesuai urutan pengirimannya.
18 | P a g e
standar yang berlaku. Pasir laut tidak dipakai sebagai agregat halus
untuk semua mutu beton.
(e) Air
1. Air untuk pembuatan dan perawatan beton adalah air YANG tidak
mengandung minyak, asam, alkali, bahan- bahan organik atau bahan-
bahan lain yang bisa merusak beton dan/atau baja tulangan.
Dalam hal ini sebaiknya dipakai air yang lulus pengujian di laboratorium
sebagai air tawar yang dapat diminum.
2. Apabila terdapat keraguan mengenai air dianjurkan untuk mengirimkan
contoh air ke lembaga pemeriksaan bahan-bahan yang diakui untuk
diselidiki sampai seberapa jauh air itu mengandung zat-zat yang bisa
merusak beton dan/atau baja tulangan.
3. Apabila pemeriksaan contoh air seperti disebutkan diatas tidak
dapat dilakukan, maka dalam hal adanya keragu-raguan mengenai air,
diadakan percobaan perbandingan antara tekanan kekuatan mortar
(semen dan pasir) dengan memakai air itu dan dengan memakai air
minum. Air tersebut dianggap dapat dipakai, apabila kekuatan tekan
mortar dengan menggunakan air itu pada umur 7 dan 28 hari paling
sedikit 90% dari kekuatan tekan mortar dengan memakai air minum.
4. Jumlah air yang dipakai untuk membuat adukan beton diusahakan
secermat-cermatnya dan setepat-tepatnya, dengan sudah
19 | P a g e
memperhitungkan semua koreksi yang perlu dilakukan akibat kadar air
yang berbeda yang dikandung agregat di lapangan.
20 | P a g e
"Specification for welded steel wire fabricated for concrete
reinforcement" ASTM-A185.
Prosedur pengujian bak uji tekan maupun uji slump dilakukan berdasarkan
peraturan yang berlaku. Hasil dari pengujian ini segera diserahkan kepada
Manajemen Konstruksi untuk dievaluasi. Jumlah dan prosedur pembuatan
contoh benda uji sesuai dengan ketentuan dalam SKSNl-T15-1991,
dengan benda uji berbentuk silinder berdiameter 150 mm dan tinggi 300
mm, dimana mutu beton diperiksa pada umur 3 (tiga) hari, 7 (tujuh) hari
dan 28 (dua puluh delapan) hari untuk setiap macam adukan yang diambil
contohnya
21 | P a g e
(c) Standar mutu ( Standar of Acceptance )
Pihak Kami dikan membuat pengujian pendahuluan (trial test) atas benda
uji silinder sejumlah minimum 30 buah untuk setiap proporsi adukan yang
dikehendaki, yang diuji pada umur beton 3 hari, 7 hari dan 28 hari. Trial
test ini sudah dilaksanakan segera setelah adanya Surat Perintah Kerja atau
penunjukan Pihak Kami.
5. PELAKSANAAN
KOND Minim
ISI um
(m
Seluruh beton yang
A di cor 75
dan
Balok berhubungan
pondasi, langsungpoer
pelat pondasi,
B pondasi, 50
Balok,pondasi
kolom diatas
yang lantai
c berhubungan atau terkena 50
langsung dengan
Balok, kolom cuaca.
yang tidak
D berhubungan atau 40
tidak terkena
Pelat, langsung
dinding dengan
beton yang
E berhubungan/ 40
terkena
Pelat, langsung
dinding dengan
beton yang tidak
F berhubungan 25
atau tidak terkena
5. Tulangan dipasang sedemikian rupa sehingga sebelum dan selama
pengecoran tidak akan berubah tempatnya.
6. Ketebalan selimut beton dibuat dengan pengganjal yang umum
dipakai dalam praktek, seperti terbuat dari beton (dengan mutu paling
sedikit sama dengan mutu beton yang akan dicor), dengan jumlah
minimum 4 buah setiap m2 cetakan atau lantai kerja, atau seperti yang
diinstruksikan oleh Manajemen Konstruksi, dan tersebar merata.
25 | P a g e
7. Pada tulangan rangkap, tulangan atas ditunjang dari tulangan bawah
oleh batang-batang penunjang, atau ditunjang langsung dari tepi bawah
cetakan atau lantai kerja oleh blok-blok beton yang tinggi.
27 | P a g e
Flow Chart of Concrete Placement for Pile cap and Sloof
INS
P
T
Y
Periksa Mengatur jumlah
semua yang dibutuhkan
peralatan dari beton
dan alat
Menuangkan
Beton
Pengawet
an
Checking level as
required
INS
P
Taha
p
Selanjut
nya
28 | P a g e
Dinding dan Beton Kolom
Rebar kolom I
dinding
Barang itu akan tertanam seperti
lengan, jangkar untuk pintu
palang balok / jendela, dll
T
INS
P
Pembentukan Dinding
kolom
INS
P
Tah
ap
Selanjutny
a
Pekerjaan Balok dan Slab
INS
P
Pembuatan
Betuk
Balo
Pembentukan Balok /
k
Slab
Rebar
pembuatan
Rebar
pengaturan &
memperbaiki
INS
P
pengawet
an
Langkah
selanjutn
ya
13 | P a g e