Anda di halaman 1dari 3

Obat Golongan Azole, mekanisme kerja, dan dosisnya dalam Kedokteran Hewan

1. Ketokonazole
Ketokonazole biasanya digunakan dalam kedokteran hewan, tetapi kini fungsinya digantikan
oleh beberapa antifungal terbaru. Ketoconazole tersedia dalam bentuk tamblet 200mg
Dosis
Anjing : 5-10mg/kg BB per-oral tiap 8-24jam
Kucing : 5-10mg/kg BB per-oral tiap 8-12jam
Mekanisme Kerja
Mekanisme ketokolnazole mempengaruhi pada permeabilitas membrane sel dan
mengurangi pertumbuhan metabolisme seluler. Antifungal Azole menghambat enzim jamur
P-40 untuk mengurangi jumlahnya, menghambat sistem enzim P-450 pada mamalia.
Menghambat enzim P-450 pada mamalia adalah mekanisme untuk mengurangi sintesis
steroid (cortisol dan testosterone). Ketokonazole mempunya beberapa anti inflamasi yang
menekan produksi Limfosit T.
Ketokonazole dimetabolisme oleh hati dan dieksresikan melalui feses. Didistribusikan
melalui jaringan tubuh, termasuk jaringan kulit bagian dalam dan luar, hati, ginjal, kelenjar
adrenal, kelenjar pituitary, jantung, kantung kemih, sumsum tulang, dan miokardium. Dan
tidak bisa menembus cairan serebrospinal. Ketokonazol relative rendah penyerapannya
pada kondisi asam

2. Itraconazole
Itraconazole lebih disukai daripada ketokonazol untuk infeksi jamur dikarenakan aktifitas
yang tinggi dan mengurangi efek yang merugikan. Itraconazole tersedia dalam bentuk kapsul
100mg dan suspense 10mg/ml.
Dosis
Anjing : 2,5mg/kg BB per-oral tiap 12jam
Kucing : 5mg/kg bb per-oral tiap 12jam
Mekanisme kerja
Menghambat 14-αdemethylase yang merupakan enzim sitokrom P-450 yang bertanggung
jawab untuk merubah lanosterol menjadi ergosterol pada dinding jamur. IItrakonazole
memiliki efek yang minimum pada konsentasi kortisol dan testosterone. Itraconazole
menghambat metabolisme CYP sama seperti ketoconazole tetapi jangkauannya sempit.

3. Flukonazole
Flukonazol tersedia dalam bentuk tablet (50,100,150,200 mg) dan suspense 10mg/ml
Dosis
Anjing : 10-12mg/kg BB per-oral tiap 24 jam
Kucing : 10mg/kg BB per-oral tiap 24 jam
Mekanisme kerja
Menghambat 14-α-ateroldemethylase, menyebabkan akumulasi 14-α-methylsterol
(lanosterol) sehingga dapat mencegah sintesis ergosterol.
4. Voriconazole
Voriconazole adalah turuna fluconazole tetapi lebih tinggi aktivitasnya dalam melawan
jamur. Voriconazole tersedia dalam bentuk tablet 50-200mg.
Dosis
Anjing : 4-5mg/kg BB per-oral tiap 12 jam
Kucing : 4-5mg/kg BB per-oral tiap 12 jam
Mekanisme kerja
merusak membran sel jamur. Jika membran sel jamur rusak, maka sel tersebut akan
mengalami kematian. Menghambat 14-α-ateroldemethylase, menyebabkan akumulasi 14-
α-methylsterol (lanosterol) sehingga dapat mencegah sintesis ergosterol.
5. Posaconazole
Posaconazole adalah turunan dari itraconazole dan tersedia dalam suspense 40mg/ml
Dosis
Anjing : 5mg/kg BB per-oral tiap 24 jam
Kucing : 5mg/kg BB per-oral tiap 24 jam
Mekanisme kerja
Posaconazole menghambat enzim lanosterol 14-α-demethylase (CYP51), yang mengkatalisis
biosintesis ergosterol, komponen utama dari membran sitoplasma jamur. Akibatnya,
posaconazole memiliki spektrum yang luas dari aktivitas anti jamur. Aktif terhadap ragi dan
jamur patogen infeksi jamur, termasuk strain, resisten terhadap obat antijamur lain.

Sumber

Forney, B. 2004. Ketoconazole for veterinary use. Artikel.


https://www.wedgewoodpetrx.com/learning-center/professional-
monographs/ketoconazole-for-veterinary-use.html. Diakses 6 oktober 2019.

Forney, B. 2004. Itroconazole for veterinary use. Artikel.


https://www.wedgewoodpetrx.com/learning-center/professional-
monographs/itraconazole-for-veterinary-use.htmlDiakses 6 oktober 2019.
KuKanich, B. 2008. A review of selected systemic antifungal drugs for use in dogs and cats. Artikel.
http://veterinarymedicine.dvm360.com/review-selected-systemic-antifungal-drugs-use-
dogs-and-cats?id=&sk=&date=&%0A%09%09%09&pageID=6. Diakses 6 Oktober 2019.

Anda mungkin juga menyukai