KARAOKE
KARAOKE
PENDAHULUAN
Kota Yogyakarta memiliki predikat sebagai kota pelajar dan kota pariwisata.
perguruan tinggi negeri maupun swasta. Salah satu universitas terbaik di Indonesia
pun ada di kota ini yaitu Universitas Gadjah Mada. Sebab itulah yang membuat
Wisata Yogyakarta dengan basis budaya menjadi daya tarik yang kuat bagi
peran sebagai pusat kebudayaan Jawa. Ragam kekayaan budaya ada di kota ini mulai
dari tata kotanya, kesenian, peri kehidupan sehari-hari, bangunan bersejarah, upacara
adat, tradisi, maupun kerajinan dan kulinernya menjadi sebuah ragam kekayaan yang
objek wisata alam berupa pantai, gumuk pasir, goa, air terjun, gunung api, telaga,
hutan, dsb. Wisata alam ini tersebar di seluruh penjuru daerah di Yogyakarta. Wisata
untuk membuka lapangan usaha yang menjanjikan. Hal ini secara otomatis akan
1
menambah pula tenaga kerja dari berbagai daerah sehingga ragam penduduk pun
bertambah. Ragam penduduk yang memiliki jumlah cukup besar membuat industri
hiburan semakin gencar memadati kota Yogyakarta, salah satunya adalah hiburan
karaoke.
Tidak perlu susah-susah untuk menghapal syair lagu karena telah tersedia pada layar
monitor. Tersedia pula perangkat audio visual untuk menuntun sang penyanyi kapan
mulai bernyanyi dan kapan harus jeda dengan urutan pewarnaan naskah di layar
Yogyakarta. Hiburan yang mampu menjadi pelepas penat ini telah digandrungi semua
kalangan. Tempat karaoke yang terjaga privasinya memberi ruang bebas untuk
bernyanyi sepuasnya. Stigma negatif dalam masyarakat tentang hiburan karaoke yang
lekat dengan seksualitas dan obat-obatan terlarang lambat laun mulai berkurang
kemudian mengurangi adanya karaoke penyedia wanita pemandu lagu atau biasa
dalam dunia karaoke di Yogyakarta, Lady Companion atau biasa disingkat dengan
istilah LC adalah sebuah istilah yang populer di Yogyakarta sebagai wanita pemandu
lagu. Bagi tamu yang menginginkan ditemani wanita saat berkaraoke, mereka dapat
2
membooking LC melalui mami1 ataupun server2 karaoke. LC bertugas menemani
tamu bernyanyi, berjoget, ngobrol, hingga minum alkohol bersama. Dalam satu room
LC memikat tamu dengan penampilan dan aksinya yang nakal. Tubuhnya seksi
pahanya yang mulus. Mereka mengenakan sepatu highheels atau sepatu berhak
tinggi. Mereka bernyanyi, bergoyang, dan merayu tamu dengan tutur katanya yang
manja. Trik ini bisa menjadi cara untuk menjaga hubungan baik supaya tamu datang
kembali.
Ketrampilan dalam bernyanyi pun bukan menjadi prioritas. Mereka hanya dituntut
memiliki penampilan yang menarik, sesuai dengan rata-rata tamu yang menginginkan
LC berparas cantik nan seksi. Pada profesi pekerjaan yang dilakoninya, LC tidak
hanya sekedar mengiringi tamu bernyanyi, tetapi juga memiliki tanggung jawab atas
kepuasan tamu. Nilai kepuasan tamu didasarkan pada pelayanan LC yang baik dan
hal ini merupakan penentu bayaran yang diterima oleh LC. Semakin tamu merasa
puas dengan pelayanan LC maka semakin besar pula uang tip yang akan diterima
oleh LC.
1
Mami adalah istilah wanita yang berprofesi sebagai penyalur LC pada club malam.
2
Server adalah istilah pelayan pada sebuah tempat karaoke. Pada beberapa tempat karaoke di
Yogyakarta, tak jarang server menawari LC pada tamu.
3
Demi menjaga eksistensi dirinya terhadap profesi yang dilakoninya mereka
dirinya maka semakin banyak pelanggan yang akan memilih dirinya. Kecantikan
bukanlah sebuah konstruk fisik yang dapat diukur secara eksak, tetapi kecantikan
adalah suatu konstruk sosial yang subyektif dan sangat dipengaruhi oleh budaya dan
karakteristik masyarakat. Bahkan dapat dikatakan sangat dipengaruhi oleh tren, mode
dan kesukaan temporer banyak orang (Nasiruddin, 2008:1). Cantik bagi LC dapat
ditunjukkan dengan kulitnya yang putih mulus tanpa jerawat dengan paras wajahnya
yang dapat dilihat dari bentuk setiap bagian wajah yang sempurna.
Para LC berupaya untuk ‘memoles’ bagian tubuh yang mereka rasa masih
zat-zat kimia berdasarkan kebutuhan setiap bagian tubuh LC. Tak heran jika LC
senang mencoba-coba produk kimia ketika dirinya merasa tidak cocok pada suatu
produk karena tidak ada perubahan yang signifikan atau timbul rasa ‘sakit’. Mereka
Menjadi sosok yang cantik dan seksi pun saat ini tidak mahal lagi, banyak cara
yang dapat diakses. Saat ini telah banyak produk-produk kecantikan yang
menawarkan para LC agar badannya lebih langsing, kulit menjadi putih dan cerah,
4
rambut yang dapat diwarna sesuka hati, dsb. Toko kosmetik maupun klinik
kecantikan pun saat ini telah banyak ditemui di Yogyakarta. Akses produk yang
bermacam juga dipermudah dengan transaksi melalui internet atau biasa disebut
Salah satu tuntutan sebagai LC adalah melayani tamu dengan minum alkohol,
oleh karena itu maka mereka sangat lekat dengan minum-minuman alkohol. LC
biasanya akan ditawari tamu untuk minum bersama hingga mabuk bersama. Demi
menjaga pelayanan atau servis yang terbaik, sebisa mungkin LC tidak menolak setiap
permintaan tamu. Kebiasaan LC minum alkohol ini berakibat pada tubuhnya seperti
sakit atau badan drop. Stamina tubuh LC yang menurun mempengaruhi performa saat
Setiap produk-produk kimia yang menempel pada tubuh LC memiliki peran dan
adalah 2 hal yang menjadi perhatian LC. Make-up, skin care, dan zat adiktif3 adalah
komponen penunjang pekerjaan pada umumnya LC. Cara ini dilakukan agar menjadi
berkompetisi diantara para LC. Mereka berkompetisi dengan membawa tubuh mereka
3
Zat adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif yang apabila dikonsumsi oleh organism hidup,
maka dapat menyebabkan kerja biologi serta menimbulkan ketergantungan atau adiksi yang sulit
dihentikan dan berefek ingin menggunakannya secara terus-menerus. Jika dihentikan dapat member
efek lelah luar biasa atau rasa sakit luar biasa. (http://id.wikipedia.org/wiki/Zat_adiktif)
5
yang dipasarkan. Setiap geliat dari tubuhnya memiliki fungsi dalam merangsang tamu
Semakin cantik dan seksi tubuh LC maka semakin menunjukkan kelas LC yang
tinggi, terlebih ditunjang dengan kenakalan aksi juga akan mempengaruhi. Dibalik
Penggunaan zat-zat kimia inilah yang mampu menunjang setiap penampilan, aksi,
B. Tinjauan Pustaka
Tidak banyak tulisan yang meneliti tentang kehidupan LC terlebih dalam hal
konsumsi produk-produk kimia. Bukan berarti tidak ada tulisan yang membahas
fenomena LC sebagai pemandu lagu pada suatu daerahnya. Seperti penelitian yang
dilakukan oleh Aprizal Wahyu Darmawan yang berjudul Konstruksi Sosial Pekerja
Purel Karaoke: (Studi Deskriptif tentang Arti Purel pada para Pekerja Purel yang
Aktif Berstatus Pelajar), menjelaskan mengenai arti makna purel dimana dalam
masyarakat luas definisi purel atau Public Relation lebih dikenal sebagai serangkai
atau system kegiatan yang terjadi dalam suatu organisasi. Disisi lain masyarakat juga
mengenal arti purel itu sendiri seperti wanita panggilan yang pekerjaannya menemani
tamunya untuk bernyanyi di tempat karaoke. Fokus penelitian ini adalah bagaimana
pemaknaan seorang purel terhadap sebuah perilaku purel yang berstatus sebagai
6
purel pelajar melalui tiga tahapan, yaitu eksternalisasi sebagai tahap awal seorang
pelajar mengetahui dan memahami pekerjaan sebagai purel, mulai dari apa itu purel,
hingga bagaimana pekerjaan purel itu. Hingga pada akhirnya ia mengalami posisi
dilematis, ketika yang dipahami di awal (realitas objektif) mulai bertolak dengan apa
Penelitian yang lain mengenai perilaku pemandu lagu dilakukan oleh Satria
Indra Wiguna yang berjudul Perilaku Seorang Pemandu Lagu Karaoke di Kota
konsep panggung depan (front stage), dan panggung belakang (back stage).
Permainan peran yang diteliti oleh Satria ini memperlihatkan bagaimana perilaku
pemandu karaoke ketika mereka dihadapkan dengan tamu sehingga mereka berperan
seperti layaknya aktris pada sebuah drama. Pada panggung belakang (back stage)
seutuhnya, dan perilaku yang tumbuh pada dirinya adalah hasil dan cara ia
bersosialisasi di lingkungan, baik dalam profesi maupun diluar profesi (Satria 2013).
Buku yang ditulis oleh Emka berjudul “Jakarta Undercover #3; Forbidden
City” mengungkap situasi, dan kondisi kehidupan malam menjelang akhir tahun
Jakarta yang penuh dengan transaksi seks yang bervariasi. Para laki-laki ‘berduit’
menghabiskan waktunya di karaoke, nite club, kelab kebugaran, atau strip-bar yang di
dalamnya menyediakan aneka macam jasa sex-entertainment. Salah satu pelaku jasa
hiburan seks ini adalah Lady Companion (Emka, 2006). Dalam tulisan ini Emka
7
menyorot pengalamannya dalam membooking LC dan menceritakan pengalaman
adalah ladang pekerjaan LC. Penelitian mengenai karaoke telah dilakukan oleh Frieda
Rizqi Agustin dimana penulisan hasil penelitian ini berjudul Karaoke: Sebuah
bahwa karaoke merupakan kebudayaan yang muncul pada era Jepang kontemporer
dan sejak itu terus berkembang dan semakin diminati oleh berbagai lapisan
hiburan karaoke di Jepang. Dalam tulisan ini pula diungkapkan bahwa karaoke
wanita peneman karaoke. Hal ini merupakan fenomena yang terjadi pada masyarakat
kalangan pebisnis yang ingin mengobati rasa stres kerjanya. Bergulirnya waktu
industri karaoke semakin berkembang dengan mengikuti penikmat karaoke yang juga
beragam. Muncullah tempat karaoke bebas alkohol yang dapat dinikmati oleh semua
dengan LC yang bekerja dengan modal tubuhnya seksi dan wajahnya yang cantik
sebagai upaya menarik hati tamu. Mahetasari, dalam penelitiannya yang berjudul
8
kecantikan sebelum dan sesudah ke klinik kecantikan. Penelitian yang dilakukannya
di Solo ini juga berlatar belakang ingin mengetahui perubahan sosial-budaya sejak
ialah perawatan tubuh di klinik kecantikan dipilih sebagai alternatif perawatan tubuh
yang cukup singkat dan hasil yang memuaskan daripada perawatan di rumah yang
memakan banyak waktu dan banyak resiko karena tidak ditangani oleh ahlinya
(Mahetasari 2008).
Belum banyak tulisan mengenai LC dan belum ada yang mengkaji mengenai
penggunaan zat-zat kimia sebagai upayanya dalam menunjang pekerjaan LC. Dalam
tulisan ini dibahas bagaimana setiap pekerjaan yang dilakukan oleh LC dapat
mempengaruhi macam produk kimia yang dikonsumsi. Klasifikasi zat-zat kimia ini
club malam lainnya, kosmetik menjadi hal yang tidak boleh ditinggalkan. Demi
memoles wajahnya secara tebal dan mendapatkan kesan yang lebih glamour.
pramuniaga, yang kemudian ditulis dalam ujian akhirnya pada tahun 1997 dengan
9
Pramuniaga Wanita. Dalam tulisannya dijelaskan bahwa perilaku pemakaian
kosmetika pada awalnya timbul karena tuntutan atau kewajiban pekerjaan, tetapi
kemudian berubah menjadi kebiasaan. Bila kebiasaan ini tidak dilakukan maka akan
timbul akibat yang tidak diinginkan, misalnya kurang percaya diri atau hati menjadi
kacau.
Kehidupan dunia malam tidak bisa lepas dengan konsumsi rokok, alkohol,
hingga narkoba. Tidak hanya laki-laki saja, perempuan pun saat ini mengkonsumsi
produk-produk kimia tersebut begitu pula dengan LC. Telah banyak kajian yang
belum ada yang secara spesifik membahas di kalangan LC. Kajian ini diantaranya
adalah;
Mangunwijaya ditulis pada 2011 oleh Atika Rusy Kuncoro dimana dalam penelitian
ini terdapat sebuah penemuan yang didapatkan dari novel Rara Mendut bahwa wanita
merokok sebagai sosok yang jauh dari moral buruk. Sebaliknya dalam masyarakat
berbagai penilaian moral miring sangat mudah terlontar bagi perempuan yang
dapat mudah terbersit dalam benak masyarakat ketika melihat seseorang wanita
merokok. Terlebih lagi penggambaran wanita merokok dalam media yang cenderung
negatif. Di sisi lain pada novel Rara Mendut disebutkan wanita merokok telah ada
sejak zaman Mataram. Dalam novel ini Atika mendapatkan sebuah temuan bahwa
10
wanita merokok digambarkan sebagai wanita dengan kekuatan dan pendirian serta
penindasan, serta kekuasaan atas diri sendiri. Selain itu diperoleh pula pesan bahwa
kaum istana zaman kerajaan menggunakan kekuasaannya untuk memperoleh apa saja
Tulisan lain mengenai perokok perempuan juga ditulis oleh Yuni Lestari pada
tahun 2010 dengan mengangkat judul Perilaku Kesehatan Reproduksi pada Perokok
Wanita di Kota Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti karakteristik social
dan keinginan untuk mencoba hal baru menjadi penyebab wanita menjadi perokok.
Wanita merokok dianggap wanita yang modern, seksi, glamour, matang, dan mandiri.
Tidak hanya itu saja, wanita memilih untuk merokok yang kemudian menjadi
kebiasaan disebabkan lingkungan. Biasanya wanita yang banyak dililit oleh masalah
yang pelik lebih memilih merokok sebagai tempat pelarian dan ada yang beralibi
Salah satu syarat dalam kerja LC adalah bisa minum alkohol. Hal ini
dipastikan karena setiap tamu LC pasti membawa minuman alkohol dan LC sebagai
terbaik dengan tidak menolak tawaran minum dari tamu. Mengkonsumsi zat adiktif
11
seperti rokok dan minuman alkohol menjadi kebiasaan sehari-hari. Kebiasaan ini
lebih menenangkan yaitu berupa narkoba. Penemuan ini juga belum ada yang
mengkaji sebelumnya. Di sisi lain penelitian tentang konsumsi minuman alkohol dan
Wanita Usia Dewasa Awal yang Bekerja sebagai Waiters di Bar, memperlihatkan
muda yang bekerja di bar sebagai waiters, dan faktor-faktor penyebab wanita dewasa
muda tersebut dapat menjadi penyalahguna alkohol. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa subjek menjadi penyalahguna alkohol karena faktor lingkungan kerja subjek
yang cenderung selalu banyak hal-hal negatif didalamnya. Selain faktor lingkungan
ada juga faktor diri sendiri, maksudnya semua yang terjadi pada subjek dapat
dihindari jika memang ada niat dari subjek sendiri. Namun memang dirasa sulit
Penelitian oleh Ilyas Roni Hartoto pada 2001 dengan judul Pengalaman
Empat Orang Mahasiswa dan Seorang Mantan Bandar Ekstasi sebagai Pemakai
para pemakai sebagai wujud dari ketertarikan pemakai terhadap shabu-shabu tersebut.
Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa pemakaian shabu-shabu dengan kadar
12
yang cukup tinggi dapat mengakibatkan efek impotensi bagi para pemakainya. Oleh
karena itu sangatlah tidak tepat apabila shabu-shabu digunakan sebagai obat
perangsang seksual.
belum pernah dilakukan. Di sisi lain mengenai hal-hal terkait produk-produk kimia
berupa kosmetik, zat adiktif, konstruksi tubuh perempuan, dan perilaku perempuan
bahwa kehidupan LC tak lepas dari pemakaian zat-zat kimia sebagai tuntutan dalam
kerjanya.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan penelitian ini yaitu
1. Apa saja zat-zat kimia yang digunakan oleh LC dalam menunjang pekerjaan
yang mereka geluti dan mengapa mereka banyak menggunakan zat-zat kimia
tersebut?
sebagai LC?
pendidikan tinggi?
13
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Untuk mengetahui produk kimia apa saja yang telah digunakan LC sebagai
LC.
sebagai kota budaya dan pendidikan terdapat pekerja LC yang justru tidak
1. Manfaat Akademis
Harapan dari penelitian ini dari segi akademis yakni dapat memberikan
masalah manusia dan budayanya, terutama dalam konteks ini adalah masalah
2. Manfaat Praktis
Diharapkan dari penelitian ini memberikan hasil yang sarat informasi mengenai
latar belakang pekerja LC dalam mengkonsumsi zat-zat kimia dan dapat memberikan
informasi bagaimana tubuh begitu memiliki nilai jual yang tinggi bagi LC dengan
14
E. Kerangka Pemikiran
Hubungan keduanya tidak bisa lepas. Istilah karaoke terdiri dari dua kata bahasa
Jepang, yaitu kara yang merupakan singkatan dari karappo yang berarti kosong, dan
oke singkatan dari okesutora yang berarti orkestra. Jadi secara harafiah karaoke
berarti melodi yang tidak ada vokalnya. Kepopuleran karaoke sekarang ini tak bisa
lepas dari asal usul lahirnya entertainment yang berbasis pada lagu kosong ini.
hiburan ringan yang biasa disajikan para pebisnis Jepang selepas jam kantor atau saat
menjamu klien. Berkat kepiawaian karaoke yang bisa menetralisir perasaan stres
dengan cara bernyanyi, hiburan ini pun berkembang ke arah yang lebih massal. Maka
karaoke sebagai pelepas penat melalui bernyanyi, tempat karaoke di Jepang semakin
bervariasi dengan ditambahnya pelayanan berupa host dan hostess. Host dan hostess
ini adalah seorang pria dan wanita yang bekerja sebagai peneman tamu
15
(Sebuah jenis hiburan dimana sebuah mesin memainkan
hanya musik dari lagu-lagu popular sehingga orang-orang
dapat menyanyikan lirik lagu tersebut sendiri).
yang menyukai jenis hiburan ini. Pelaku bisnis yang mengembangkan hiburan
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 507) karaoke di artikan sebagai salah satu
jenis hiburan dengan menyanyikan lagu-lagu popular dengan iringan musik yang
hiburan ini. Tak heran tempat hiburan karaoke selalu ramai hingga malam hari.
Karaoke menjadi satu kebutuhan masyarakat ketika mereka dilanda stress entah
Menurut pasal 1 ayat 9 Permen Kebudayaan dan Pariwisata tentang tata cara
sebagai usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas menyanyi dengan atau tanpa
pemandu lagu. Pemandu lagu atau biasa disebut dengan istilah Lady Companion
menjadi satu fasilitas yang disediakan oleh beberapa tempat karaoke. Mereka menjadi
16
Pekerjaannya sebagai LC tidak lepas dari perhatian akan penampilan dan
stamina tubuhnya dalam menghandle tamu. Berhadapan dengan tamu yang akan
membeli jasanya membuat LC harus selalu menjaga kecantikan wajahnya dan seksi
tubuhnya. Selain itu, jam kerja yang tinggi ditambah dengan seringnya LC
perdagangan, kategori ini menjadi semakin jauh lagi dari (definisi) profesi penghias
di masa awalnya, menjelma sebagai sebuah versi dari apa yang disebut dalam
peraturan diskriminasi seks Amerika Serikat sebagai BFOQ (a bona fide occupational
Apa yang terjadi sekarang adalah semua profesi yang dirambah oleh perempuan
terkategorisasikan.
perawatan yang dilakukan dari dalam maupun dari luar. Menurut Irwan Abdullah
(1998), ada tiga alasan yang dapat menjadi dasar penjelasan mengapa kecenderungan
perawatan tubuh di kalangan wanita menjadi sangat penting. Alasan pertama adalah
17
alasan ekonomis. Merawat dan memperindah tubuh sama artinya dengan memberikan
nilai tambah pada tubuh, yang dapat mempertinggi nilai jual tubuh. Semakin ideal
dan indah bentuk tubuh, semakin tinggi nilai tukar (nilai) ekonomi yang diperoleh.
Alasan yang kedua adalah penolakan terhadap ketuaan dan nasib. Ketakutan untuk
tampil tua dan tidak cantik hampir identik dengan trauma kematian. Kematiaan atau
Alasan yang ketiga adalah bentuk pelarian dari rutinitas. Dari ketiga alasan tersebut,
bagi LC alasan yang pertama adalah alasan pokok mengapa mereka merawat
bagian tubuhnya yang kurang. Hal ini sesuai dengan konsep Bourdieu tentang “body
capital” (modal tubuh), yang memerlihatkan bahwa aset-aset fisik tertentu dapat
berfungsi sebagai modal yang dapat ditukar untuk mendapatkan keuntungan. Karena
itu, banyak usaha yang dilakukan untuk memperbaiki penampilan agar dapat
mencapai citra tubuh yang ideal (1984, hal. 201-8). Dalam budaya konsumen,
penampilan adalah faktor utama dalam menentukan “nilai jual”, karena tubuh
diyakini sebagai sarana untuk menikmati kesenangan dan ekspresi diri sehingga ia
18
Kosmetik adalah hal yang tidak bisa lepas dalam kerja LC. Bisa dikatakan
pun menjadi aturan tak tertulis guna menonjolkan wajah cantiknya terlebih pada
ruangan yang kurang cahaya seperti room karaoke. Kosmetika adalah bahan atau
disemprotkan pada badan atau bagian badan manusia dengan maksud untuk
membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau mengubah rupa, dan tidak
termasuk golongan obat. Definisi tersebut jelas menunjukkan bahwa kosmetika bukan
satu obat yang dipakai untuk diagnosis, pengobatan maupun pencegahan penyakit
(Wasitaatmadja, 1997).
surya.
3. Make up : foundation, eye make up, lipstick, rouges, blushers, enamel kuku.
Dunia LC tidak jauh dengan konsumsi zat adiktif berupa rokok, alkohol, hingga
zat-zat psikotropika. Awalnya zat-zat adiktif ini digunakan untuk penghilang setres
19
atau penambah semangat. Tamu yang selalu minum alkohol dalam berkaraoke
87) adalah membakar tembakau kemudian dihisap asapnya baik menggunakan rokok
maupun menggunakan pipa. Asap rokok yang dihisap atau asap rokok yang dihirup
melalui dua komponen. Pertama, komponen yang lekas menguap berbentuk gas.
Dengan demikian, asap rokok yang dihisap dapat berupa gas sejumlah 85 persen dan
Menurut Shiffman (dalam Davison, Neale & Ann M. Kring, 2006 dikutip dalam
Skripsi Afrinanda berjudul Self-Esteem pada Wanita Usia Dewasa Awal yang
menyalahgunakan lebih dari satu zat pada satu waktu. Diperkirakan, bahwa 80 hingga
85 persen penyalahguna alkohol adalah perokok. Selain itu, alkohol berfungsi sebagai
isyarat merokok, frekuensi merokok dua kali lebih sering dalam berbagai situasi
dimana orang tersebut juga minum alkohol. Tingkat komorbilitas yang sangat tinggi
tersebut dapat terjadi karena alkohol dan nikotin berkorelasi silang yaitu, nikotin
juga sebaliknya. Oleh karena itu, konsumsi kedua zat tersebut dapat lebih tinggi
20
untuk mempertahankan efeknya yang menyenangkan. Sama halnya dengan
zat atau obat bukan narkotik tetapi berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif
pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental
dan perilaku. Melalui pengaruhnya pada susunan saraf pusat, ia dapat menyebabkan
b. Ice adalah bentuk amfetamin baru yang pada akhir-akhir ini memasuki
4
Diambil dari BNN “Pedoman Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba bagi Pemuda”, 2004,
Jakarta, hal 19-22
21
Lady Companion dalam bekerja yang menuntut dirinya bertubuh seksi dan
memoles tubuhnya yang dirasa sangat perlu. Simone de Beauvoir (dikutip dalam
Wolf, 2004) dalam gagasannya yang menyentil bahwa tak seorang lelakipun yang
harus menganggap dirinya sendiri sebagai objek, sebagai objek terbaik, sebagai alat
tukar yang paling berharga, agar dapat berdiri pada tingkat tubuh yang melemah
para kapitalis karena mereka mudah dibuat untuk tidak percaya diri dan tidak nyaman
dengan kondisi fisiknya (Kompas, 15 Maret 2004), dan karena ‘cantik’ kerap
penampilan rasanya menjadi hal yang prioritas diperhatikan. Beberapa pihak juga
berguna untuk dirinya sendiri, LC menjadi satu aset yang menjual sebuah club
mereka mampu mengeluarkan uang sebagai patokan nilai tukar. Inilah mengapa
22
penampilan tubuhnya. Konsumsi zat-zat kimia bukan lagi menjadi kebutuhan
F. Metode Penelitian
Awalnya istilah LC atau lady companion sangat asing di telinga saya. Tidak
semua pun tahu apa itu LC. Beberapa orang akan paham dengan istilah yang berbeda
dibooking oleh tamu laki-laki untuk menemani karaoke. LC ini dikenal dengan
Kesempatan mengkaji LC pertama kali datang dari teman saya yang akan
menelitinya saat awal bergabung dalam sebuah proyek Chemical Youth 2013,
penelitian yang mengkaji tentang penggunaan zat-zat kimia di kalangan remaja. Awal
penelitian, teman saya merasa kesulitan dengan kurangnya informasi dan akses untuk
masuk ke dunia LC, sehingga ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari proyek
dan lepas dari penelitian LC. Keingintahuan saya terhadap dunia LC membuat saya
Penelitian pun tidak semulus yang dibayangkan. Saya sempat ingin menyerah
23
penggunaan zat-zat kimia di kalangan LC. Penelitian ini dilakukan secara mandiri
dengan memanfaatkan ilmu yang didapatkan dari penelitian Chemical Youth 2013.
menyediakan LC. Banyak masalah yang muncul saat proses pencarian LC terlebih
saya sebagai peneliti melakukan observasi seorang diri. Awalnya saya melakukan
pendekatan dengan tukang parkir pada tempat karaoke untuk menjembatani saya
dengan LC. Metode ini tidak berjalan karena LC curiga dengan identitas saya seorang
parkir merayunya dengan bahasanya yang akrab. Tidak mampunya saya memberikan
uang tip yang besar juga menjadi alasan penguat LC menolak saya.
dengan berbagai sumber yang sekiranya dapat langsung menjembatani antara saya
dan LC di tempat dimana mereka tinggal. Sumber pihak ketiga ini adalah pemilik kos
LC, dan pelanggan LC. Kedua perantara pihak ketiga ini adalah orang yang memiliki
jasa besar bagi LC. Awal kedatangan saya di kos LC ditemani oleh ibu kos yang
sangat akrab dengan para penghuni kos. Inilah gerbang yang baik untuk bisa
mengambil hati 3 LC sekaligus. Kendala datang di akhir, ketika pada suatu waktu
ketiga LC ini ternyata sudah tidak di kos lagi. Menurut informasi ibu kos, ada yang
24
pindah kos dan ada pula yang pindah kerja di Jakarta. Nomor kontak tidak bisa
Pendekatan dengan LC ternyata lebih efektif saat saya mengajak teman SMA
saya yang pernah menjadi pelanggan LC. Hubungan yang pernah terjalin intens
dirasa lebih mudah. Bukan berarti kemudian saya lancar menghubungi LC untuk
follow up. Bahkan mereka menghapus kontak bbm (blackberry message) saya di
waktu tanpa melakukan janji terlebih dulu adalah jalan keluar walaupun tak jarang
metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah yang terdapat pada
yang terbangun secara sosial, hubungan erat antara peneliti dengan subyek yang
diteliti.
25
mendapatkan informasi dimana peneliti bisa menemukan LC saat bekerja di tempat
karaoke ataupun di tempat tinggalnya diluar jam kerja. Wawancara dilakukan guna
memperoleh penampilan yang menarik guna menunjang dirinya agar memiliki nilai
interview) dengan strategi head to toe (HTT)5. Observasi pertama dilakukan dengan
membooking LC melalui tukang parkir. Hal ini dilakukan sebagai upaya pendekatan
awal dengan sumber yang mampu digali informasinya. Selain itu observasi ini
penelitian. Langkah awal ini tak semulus yang dibayangkan, bahkan bisa dikatakan
gagal karena tak ada LC yang mau dibooking dengan gadis berjilbab seorang diri
penelitian. Langkah kedua adalah dengan teknik sampling yakni dengan metode
snowball sampling dimana informan didapatkan dari bantuan seorang teman yang
5
Strategi head to toe (HTT) adalah strategi yang dilakukan dengan menggali informasi
mengenai zat-zat kimia yang digunakan pada setiap bagian tubuh, dari rambut hingga kaki. Pada
strategi HTT ini peneliti membuat sebuah gambar tubuh manusia dimana informan diminta untuk
mengisi zat-zat kimia yang telah digunakan pada setiap bagian tubuh tersebut.
26
Yogyakarta. Beberapa informan yang lain dikenalkan oleh pemilik kos belakang
Boshe VVIP Club dimana area kos tersebut dihuni oleh pekerja-pekerja LC tetap di
Liquid ataupun Boshe. Observasi pun dilakukan kembali untuk melihat secara
langsung zat-zat kimia macam apa yang digunakan oleh LC. Selain itu observasi ini
dilakukan guna mengetahui setiap kegiatan LC dan lingkungan tempat tinggal LC.
untuk saling terbuka. Penggunaan strategi head to toe (HTT) dimaksudkan agar
informan diberikan kewenangan untuk mengisi zat kimia apa saja yang mereka
gunakan pada setiap bagian tubuhnya. Hal ini dapat menjadi strategi efektif guna
atau susah mengingat apa saja zat kimia yang telah mereka pakai.
Metode head to toe (HTT) dalam wawancara digunakan untuk desentizing topik
penelitian mengingat bahwa penelitian dengan topik zat-zat kimia selalu dianggap
sebagai topik sensitif. Temuan spesifik dari penelitian ini adalah terkait dengan
penggunaan zat kimia untuk kecantikan, membentuk tubuh seksi, dan menjaga
stamina tubuh. Ketiga aspek tersebut bagi LC adalah kriteria untuk berpenampilan
27
F.3 Etika Penelitian
ini juga dilakukan untuk menjaga kenyamanan dari informan dan memberikan
antara peneliti dan informan dilakukan sesuai kesepakatan kedua belah pihak dengan
untuk membaca sendiri information and consent form serta menandatangani jika
setuju dengan keterlibatan dalam penelitian ini. Tidak lupa untuk selalu memberikan
informasi tentang kerahasiaan identitas pribadi, setiap nama orang, nama klinik, dan
semua yang sekiranya dapat diakses akan disamarkan. Saling menjaga privasi dari
setiap informan adalah keharusan, hak dari mereka perlu di pahami. Karena
wawancara ini direkam maka data dan rekaman disimpan di file pribadi peneliti.
Kesulitan dalam melakukan wawancara disini adalah tidak semua informan mau
tiap waktu.
28