Anda di halaman 1dari 16

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

ETIKA MORAL DAN AKHLAK SERTA AKTUALISASINYA DALAM


KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Disusun Oleh:
Intan Salsabila – 21101155310512
Magribi Ramadani – 21101155310516
Mustica Citra Mulya – 21101155310519
Rivaldi Harmelindo – 21101155310530

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG 2021
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun laporan praktikum biologi ini
dengan baik. Laporan ini berisi tentang makalah “Etika Moral dan Akhlak Serta Aktualisasinya
Dalam Kehidupan Sehari-hari”. Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa hasil
kerja ini masih jauh dari kata sempurna. Sehingga kami selaku penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Akhir kata Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat untuk kelompok kami dan para pembaca.

PADANG , 20 Oktober 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI
Cover.............................................................................................................................................1

Kata Pengantar..............................................................................................................................2

Daftar Isi.......................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................4

1. Latar Belakang..................................................................................................................4
2. Rumusan Masalah.............................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................6

1. Faktor-faktor yang melatarbelakangi penyimpangan perilaku yang terjadi dalam


masyarakat.........................................................................................................................6
2. Menjelaskan peran akhlak islam membawa perubahan dalam masyarakat......................7
3. Tantangan akhlak islam dalam pergaulan masa kini.........................................................11
4. Pentingnya akhlak islam dalam pergaulan sosial budaya.................................................13

BAB III PENUTUP......................................................................................................................15

1. Kesimpulan.......................................................................................................................15
2. Saran..................................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


  Islam menempatkan akhlak pada tempat yang sangat strategis, hal ini terwujud dalam
bebrapa hal diantaranya; Rassulullah SAW diutus kepada umatnya untuk membawa risalah yang
telah diwahyukan Allah SWT melalui Malaikat Jibril AS, diantaranya yaitu untuk
menyempurnakan Akhlak. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam salah satu
hadisnya; “Sesungguhnya Aku diutus untuk menyempurnakan keluluran Akhlak.
(HR.Malik). mendefinisikan agama sebagai akhlak yang baik. Dalam sabda Rasulullah SAW,
ketika beliau ditanya tentang makna agama, Beliu menjawab; “bahwa agama adalah akhlak
yang baik”. Rasulullah SAW juga bersabda “Timbangan yang berat pada hari perhitungannanti
adalah Takwa kepad Allah dan Akhlak yang mulia”.

Sejarah Agama menunjukkan bahwa kebehagiaan yang ingin dicapai dengan


menjalankan syariah agama itu hanya dapat terlaksana dengan adanya akhlak yang baik.
Kepercayaan yang hanya berbentuk pengetahuan tentang keesaan Tuhan, ibadah yang dilakukan
hanya sebagai formalitas belaka, muamalah yang hanya merupakan peraturan yang tertuang
dalam kitab saja, semua itu bukanlah merupakan jaminan untuk tercapainya kebahagiaan
tersebut.

Timbulnya kesadaran akhlak dan pendirian manusia terhadap-Nya adalah pangkalan yang
menetukan corak hidup manusia. Akhlak, atau moral, atau susila adalah pola tindakan yang
didasarkan atas nilai mutlak kebaikan. Hidup susila dan tiap-tiap perbuatan susila adalah
jawaban yang tepat terhadap kesadaran akhlak, sebaliknya hidup yang tidak bersusila dan tiap-
tiap pelanggaran kesusilaan adalah menentang kesadaran itu.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Faktor-faktor yang melatarbelakangi penyimpangan perilaku yang terjadi dalam
masyarakat.
2. Menjelaskan peran akhlak islam membawa perubahan dalam masyarakat.
3. Tantangan akhlak islam dalam pergaulan masa kini.
4. Pentingnya akhlak islam dalam pergaulan sosial budaya.

5
BAB II
PEMBAHASAN

1. FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PENYIMPANGAN


PERILAKU YANG TERJADI DALAM MASYARAKAT
a. Faktor Sosialisasi
Perilaku menyimpang terjadi salah satunya karena ketidaksesuaian pesan, norma,
dan nilai yang disampaikan oleh masing-masing agen sosialisasi atau individu lain.
Individu yang mempelajari perilaku-perilaku tersebut akhirnya tidak merasa bahwa hal
tersebut menyimpang, dan menganggap bahwa perilaku yang ia pelajari normal untuk
dilakukan.

b. Faktor Anomie
Secara umum, anomie dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan di mana
masyarakat kehilangan pegangan norma. Menurut Emile Durkheim, anomie adalah suatu
keadaan tanpa norma dan tanpa arah, sehingga dalam masyarakat tersebut tidak tercipta
kesesuaian antara kenyataan yang diharapkan dan kenyataan sosial yang ada. Hal ini
sering terjadi pada masyarakat yang memiliki banyak norma dan nilai, tetapi nilai dan
norma itu saling bertentangan. Sehingga yang terjadi kemudian adalah konflik nilai,
bukan kesepakatan nilai. Masyarakat menjadi sulit untuk mencari pegangan dalam
menentukan arah perilaku yang teratur. Gejala ini sering ditemui pada masyarakat
modern, yang salah satu contohnya adalah nilai kebebasan berekspresi yang saat ini
banyak dianut oleh orang-orang di negara demokratis dan liberal. Namun di masyarakat
Indonesia, kebebasan berekspresi tetap ada batasnya agar tidak melanggar adat-adat
ketimuran. Contohnya bisa dilihat dengan masih adanya stigma negatif pada orang-orang
yang mengunggah foto-foto dengan pakaian minim di media sosial.

c. Faktor Differential Association
Menurut Edwin H. Sutherland, perilaku menyimpang terjadi akibat
adanya differential association atau asosiasi yang berbeda terhadap suatu kejahatan.
Semakin tinggi interaksi seseorang dengan orang yang berperilaku menyimpang, semakin

6
tinggi pula kemungkinan orang tersebut untuk bertingkah laku yang menyimpang.
Derajat interaksi ini pun bergantung pada frekuensi, durasi, dan intensitas, sehingga
interaksi tersebut tidak cukup sekali-dua kali untuk membuat seseorang bisa terpengaruh.

d. Faktor Labeling
Itulah penjelasan tentang beberapa faktor penyebab perilaku menyimpang dalam
masyarakat. Semoga faktor-faktor tersebut bisa segera dituntaskan ya RG Squad.
Paling enggak yaaaa…. sedikit demi sedikit perilaku menyimpang di masyarakat bisa
berkurang. Betul gak? Faktor ini menyebutkan bahwa perilaku menyimpang muncul
karena adanya cap, julukan, atau sebutan atas individu yang melakukan suatu perbuatan
yang dianggap menyimpang. Bila kita memberi cap terhadap seseorang sebagai orang
yang menyimpang, maka secara tidak langsung cap atau sebutan tersebut akan
mendorong orang itu untuk berprilaku yang menyimpang pula.

2. MENJELASKAN PERAN AKHLAK ISLAM MEMBAWA PERUBAHAN DALAM


MASYARAKAT

Macam-Macam Akhlak
a) Akhlak kepada Allah
 Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah untuk menyembah-
Nya sesuai dengan perintah-Nya. Seorang muslim beribadah
membuktikanketundukkan terhadap perintah Allah.
 Berzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi dan kondisi,
baik diucapkan dengan mulut maupun dalam hati. Berzikir kepada Allah
melahirkan ketenangan dan ketentraman hati.
 Berdo’a kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada Allah. Do’a merupakan
inti ibadah, karena ia merupakan pengakuan akan keterbatasan dan
ketidakmampuan manusia, sekaligus pengakuan akan kemahakuasaan Allah
terhadap segala sesuatu. Kekuatan do’a dalam ajaran Islam sangat luar biasa,
karena ia mampu menembus kekuatan akal manusia. Oleh karena itu berusaha
dan berdo’a merupakan dua sisi tugas hidup manusia yang bersatu secara utuh
dalam aktifitas hidup setiap muslim.Orang yang tidak pernah berdo’a adalah

7
orang yang tidak menerima keterbatasan dirinya sebagai manusia karena itu
dipandang sebagai orang yang sombong ; suatu perilaku yang tidak disukai
Allah.
 Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan
menunggu hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan.
 Tawaduk kepada Allah, yaitu rendah hati di hadapan Allah. Mengakui bahwa
dirinya rendah dan hina di hadapan Allah Yang Maha Kuasa, oleh karena itu
tidak layak kalau hidup dengan angkuh dan sombong, tidak mau memaafkan
orang lain, dan pamrih dalam melaksanakan ibadah kepada Allah.
b) Akhlak kepada diri sendiri
 Sabar, yaitu prilaku seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai hasil dari
pengendalian nafsu dan penerimaan terhadap apa yang menimpanya. Sabar
diungkapkan ketika melaksanakan perintah, menjauhi larangan dan ketika ditimpa
musibah.
 Syukur, yaitu sikap berterima kasih atas pemberian nikmat Allah yang tidak bisa
terhitung banyaknya. Syukur diungkapkan dalam bentuk ucapan dan perbuatan.
Syukur dengan ucapan adalah memuji Allah dengan bacaan alhamdulillah,
sedangkan syukur dengan perbuatan dilakukan denganmenggunakan dan
memanfaatkan nikmat Allah sesuai dengan aturan-Nya.
 Tawaduk, yaitu rendah hati, selalu menghargai siapa saja yang dihadapinya, orang
tua, muda, kaya atau miskin. Sikap tawaduk melahirkan ketenangan jiwa,
menjauhkan dari sifat iri dan dengki yang menyiksa diri sendiri dan tidak
menyenangkan orang lain.

c) Akhlak kepada keluarga


Akhlak terhadap keluarga adalah mengembangkann kasih sayang di antara anggotakeluarga
yang diungkapkan dalam bentuk komunikasi.
Akhlak kepada ibu bapak adalah berbuat baik kepada keduanya dengan ucapan dan perbuatan.
Berbuat baik kepada ibu bapak dibuktikan dalam bentuk-bentuk perbuatan antara lain :
menyayangi dan mencintai ibu bapak sebagai bentuk terima kasih dengan cara bertutur kata

8
sopan dan lemah lembut, mentaati perintah, meringankan beban, serta menyantuni mereka jika
sudah tua dan tidak mampu lagi berusaha.
Komunikasi yang didorong oleh rasa kasih sayang yang tulus akan dirasakan oleh seluruh
anggota keluarga. Apabila kasih sayang telah mendasari komunikasi orang tua dengan anak,
maka akan lahir wibawa pada orang tua. Demikian sebaliknya, akan lahir kepercayaan orang tua
pada anak oleh karena itu kasih sayang harus menjadi muatan utama dalam komunikasisemua
pihak dalam keluarga.
Dari komunikasi semacam itu akan lahir saling keterikatan batin,keakraban, dan
keterbukaan di antara anggota keluarga dan menghapuskan kesenjangan di antara mereka.
Dengan demikian rumah bukan hanya menjadi tempat menginap, tetapi betul-betul menjadi
tempat tinggal yang damai dan menyenangkan, menjadi surge bagi penghuninya. Melalui
komunikasi seperti itu pula dilakukan pendidikan dalam keluarga, yaitu menanamkan nilai-nilai
moral kepada anak-anak sebagai landasan bagi pendidikan yang akan mereka terima pada masa-
masa selanjutnya.

d) Akhlak kepada sesama manusia


 Akhlak terpuji ( Mahmudah )
a. Husnuzan
Berasal dari lafal husnun ( baik ) dan Adhamu (Prasangka). Husnuzan berarti prasangka,
perkiraan, dugaan baik. Lawan kata husnuzan adalah suuzan yakni berprasangka buruk terhadap
seseorang. Hukum kepada Allah dan rasul nya wajib, wujud husnuzan kepada Allah dan Rasul-
Nya antara lain:
 Meyakini dengan sepenuh hati bahwa semua perintah Allah dan Rasul-Nya  Adalah
untuk kebaikan manusia
 Meyakini dengan sepenuh hati bahwa semua larangan agama pasti berakibat buruk.
Hukum husnuzan kepada manusia mubah atau jaiz (boleh dilakukan). Husnuzan kepada
sesama manusia berarti menaruh kepercayaan bahwa dia telah berbuat suatu kebaikan. Husnuzan
berdampak positif berdampak positif baik bagi pelakunya sendiri maupun orang lain.

b. Tawaduk

9
Tawaduk berarti rendah hati. Orang yang tawaduk berarti orang yang merendahkan diri
dalam pergaulan. Lawan kata tawaduk adalah takabur. Allah berfirman , Dan rendahkanlah
dirimu terhadap keduanya, dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ”Wahai Tuhanku!
Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.” (Q.S.
Al Isra/17:24)
Ayat di atas menjelaskan perintah tawaduk kepada kedua orang tua.
c. Tasamu
Artinya sikap tenggang rasa, saling menghormati dan saling menghargai sesama manusia. Allah
berfirman, ”Untukmu agamamu, dan untukku agamaku (Q.S.Alkafirun/109: 6)
Ayat tersebut menjelaskan bahwa masing-masing pihak bebas melaksanakan ajaran agama yang
diyakini.
d. Ta’awun
       Ta’awun berarti tolong menolong, gotong royong, bantu membantu dengansesama manusia.
Allah berfirman, ”…dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,
dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan…”(Q.S. Al Maidah/5:2)

 Akhlak tercela ( Mazmumah )


a. Hasad
Artinya iri hati, dengki. Iri berarti merasa kurang senang atau cemburu melihat orang lain
beruntung. Allah berfirman, ”Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan
Allah kepada sebagian kamu atassebagian yang lain.(Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa
yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari mereka usahakan.
Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya…” (Q.S. AnNisa/4:32)
b. Dendam
Dendam yaitu keinginan keras yang terkandung dalam hati untuk membalas kejahatan. Allah
berfirman, ”Dan jika kamu membalas, maka balaslah dengan (balasan) yang sama dengan
siksaan yang ditimpakan kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar, sesungguhlah itulah yang terbaik
bagi orang yang sabar” (Q.S. An Nahl/16:126)

c. Gibah dan Fitnah

10
Membicarakan kejelekan orang lain dengan tujuan untuk menjatuhkan nama baiknya.
Apabila kejelekan yang dibicarakan tersebut memang dilakukan orangnya dinamakan gibah.
Sedangkan apabila kejelekan yang dibicarakan itu tidak benar, berarti pembicaraan itu disebut
fitnah. Allah berfirman, ”…dan janganlah ada diantara kamu yang menggunjing sebagian yang
lain. Apakah ada diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu
kamu merasa jijik…” (Q.S. Al Hujurat/49:12).
d. Namimah
Adu domba atau namimah, yakni menceritakan sikap atau perbuatan seseorang yang belum
tentu benar kepada orang lain dengan maksud terjadi perselisihan antara keduanya. Allah
berfirman, ”Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu
membawa suatu berita maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum
karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.” (Q.S. Al
Hujurat/49:6).

3. TANTANGAN AKHLAK ISLAM DALAM PERGAULAN MASA KINI

a. Munculnya fenomena pergaulan antar mereka yang jauh dari tuntunan syariat Islam,
bergandengan tangan, berpelukan bahkan jauh lebih dari itu dianggap sesuatu yang lumrah,
hidup hura-hura, pulang larut malam menjadi hal yang biasa, sehingga dapat dikatakan bebas
gaul atau gaul bebas. Sementara ada sebagian pemuda yang memakai sarung peci berangkat ke
masjid, menuju majlis ta’lim dikatakan sok alim, ada maunya dan lain sebagainya. Islam tidak
antipati dengan sebuah pergaulan/ukhuwah, Islam mengajarkan kepada kita untuk bergaul
kepada siapapun bahkan kepada non muslim sekalipun sebagaimana Firman-Nya “Alloh
ciptakan manusia laki-laki dan perempuan, bersuku-suku dan berbangsa-bangsa-bangsa agar
saling mengenal”. Islam mengajarkan kepada kita dengan tiga ukhuwah agar hidup ini damai,
ukhuwah Islamiyah (hubungan saudara se-Iman), ukhuwah basyariyah (hubungan
kemasyarakatan) dan ukhuwah wathoniyah (hubungan dengan para pemimpin). Kita ketahui
bersama bahwa dilingkungan kita adalah masyarakat heterogen dengan berbagai jenis kelamin
dan umurnya, strata dan latar belakangnya, bahkan agama serta keyakinannya. Kalau kita tidak
bisa menjaga maka hancurlah peradaban ini. Terkait dengan GAUL BEBAS dikalangan remaja
ini sungguh sangat mengkhawatirkan, sebuah catatan dari BKKBN dikatakan bahwa hampir 2,4

11
juta wanita usia remaja setiap tahun melakukan aborsi, ini barangkali merupakan fenomena
Bebas Gaul yang sudah tidak dilandasi dengan ajaran Islam yang benar. Mau jadi apa negeri ini
jika para generasi muda Islam tidak dapat menghindari hal tersebut. Dalam Alqur’an Surat Al-
Isra ayat 32 Allah SWT firmankan “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina
itu adalah perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”.

b. Media dan dunia intertaint, gemerlapnya dunia hiburan yang didukung dengan media
membuat kita umumnya dan para generasi muda dapat terlena olehnya, sebuah catatan hampir
90% tayangan yang ada kurang mendidik dan kurang bermanfaat untuk membangun generasi
islami yang cerdas, dan yang lebih membahayakan lagi terhadap perkembangan pola pikir
anak, dapat kita lihat mereka lebih hafal dengan lagu-lagu orang dewasa, cara bicara orang
dewasa bahkan tindakan yang dilakukan oleh orang dewasa, mereka lebih hafal dengan para
seleb daripada tokoh dan pejuang agama Islam, mereka lebih hafal tema sinetron percintaan
dari pada menghafal Al-qur’an dan membaca buku pelajaran. Jadi tidak aneh jika generasi
muda dan anak-anak lebih hafal ratusan judul lagu dan sinetron dari pada mendalami ajaran
Islam yang fundamen. Seperti juga tayangan hiburan dengan kostum yang tidak sesuai dengan
adat ketimuran dan agama Islam, gaya hidup, pergaulan hidup modern, perbuatan kurang baik
bahkan tidak terpuji hampir sudah mengakar dikalangan generasi muda. Ini menjadi tantangan
berat generasi muda Islam sebagai agen perubahan untuk melakukan sebuah inovasi agar
generasi Islam dapat terselamatkan. Sebagai umat Islam seharusnya ingat dan sadar bahwa
hidup ini hanya sekali, dan kehidupan ini adalah sendau gurau, sebagaimana Firman Allah
SWT dalam surat Al-An’am 32 yang artinya “Dan tiadalah kehidupan dunia ini selain dari
main-main dan sendau gurau belaka. Dan sungguh kampung akherat itu lebih baik bagi
orang-orang yang bertaqwa, maka tidaklah kamu memahaminya”.?.

c. Kemajuan Teknologi saat ini sebagai penunjang kebutuhan hidup tidak dapat di elakkan
oleh semua orang dari yang muda hingga tua. Majunya teknologi tidak dapat kita hadang, justru
harus kita manfaatkan untuk sesuatu yang yang positif. Akan menjadi salah jika kemajuan
bidang teknologi tersebut untuk memfitnah orang, menghancurkan karakter orang, sebagaimana
majunya berbagai media sosial yang didukung dengan teknologi android. Akan menjadi
peluang bagi generasi Islam yang dapat menguasai teknologi tersebut agar dapat digunakan
sebagai media da’wah, bisnis dan sharing ilmu agama dan tentunya sesuatu yang bermanfaat.

12
d. Gaya hidup, mungkin kita masih ingat sebuah fenomena tentang jilboobs, mungkin
kebanyakan masih ingat dan pernah menjadi trend dikalangan muslimah. Jilboobs sendiri
adalah gaya pakaian muslimah yang menggunakan jilbab namun dibalut dengan pakaian yang
kelihatan ketat, sehingga menonjolkan sebuah benda yang berada tepat didepan dan belakang.
Kita menjadi bingung, sebenernya mereka itu menutup aurat ataukah membentuk aurat ?.
Fenomena tersebut merupakan salah satu dari gaya hidup yang amburadul dan masih di diikuti
oleh kalangan ramaja, dan masih banyak lagi gaya hidup amburadul yang dapat kita saksikan
saat ini.

4. PENTINGNYA AKHLAK ISLAM DALAM PERGAULAN SOSIAL BUDAYA.

Dalam pandangan Islam, pendidikan akhlak merupakan salah satu hal penting dalam rangka
membangun pribadi-pribadi, masyarakat dan budaya. Dalam keseluruhan ajaran Islam akhlak
menempati kedudukan yang istimewa dan penting. Akhlak mencakup semua ajaran dalam Islam.
Diantaranya yaitu perilaku dalam beribadah dan juga dalam bermasyarakat. Karena seorang
mukmin melakukan ibadah bukan hanya semata menggugurkan kewajiban, tetapi juga ada
akhlak-akhlak dalam beribadah yang harus dilakukan. Begitu juga dalam bersosial, banyak orang
yang bermasyarakat lebih memilih memikirkan dirinya sendiri tanpa dilandasi dengan akhlak.
Akhlak yang baik dapat mencegah dekadansi moral, degradasi nilai, serta kemerosotan hati
dan pikiran. Akhlak menuntun manusia kepada nilai-nilai kemuliaan dan kedamaian serta saling
menghargai satu sama lain. Kehidupan muslim yang baik adalah yang dapat menyempurnakan
akhlaknya sesuai dengan apa yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. sebagai sumber suri
tauladan kehidupan.
Akhlak sangatlah penting bagi manusia. Akhlak tidak hanya dirasakan manusia dalam
kehidupan perseorangan, tetapi juga dalam kehidupan berkeluarga dan masyarakat. Akhlak
merupakan mustika hidup bagi manusia, yang menjadi pembeda antara manusia dengan makhluk
lain. Jika manusia sudah tidak memiliki akhlak maka kehidupan akan menjadi berantakan.
Manusia sudah tidak lagi merasa peduli tentang halal atau haram, benar atau salah, baik atau
buruk.

13
Islam memandang bahwa akhlak sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari, bahkan Islam
menegaskan akhlak merupakan misinya yang paling utama. Rasulullah S.A.W banyak berdoa
kepada Allah agar dirinya dihiasi akhlak dan perangai yang mulia.
Akhlak sangat penting dalam kehidupan manusia. Karena akhlak bersumber pada Al-Qur’an dan
hadist yang menjelaskan tentang baik dan buruknya tingkah laku manusia. Dengan demikian
tidak ada alas an lagi bagi seorang untuk meninggalkan akhlak. Mengingat akhlak sangat penting
dalam kehidupan manusia. Karena akhlak mencakup semua aspek kehidupan manusia. Oleh
sebab itu, sebagai manusia haruslah berakhlak sesuai dengan Al-Qur’an dan hadist, karena
akhlak seseorang tercermin pada baik dan buruknya sifat seseorang.

14
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Akhlak adalah hal yang terpenting dalam kehidupan manusia karena akhlak mencakup
segala pengertian tingkah laku, tabi’at, perangai, karakter manusia yang baik maupun yang buruk
dalam hubungannya dengan Khaliq atau dengan sesama makhluk. Akhlak merupakan hal yang
paling penting dalam pembentukan akhlakul karimah seorang manusia. Dan manusia yang paling
baik budi pekertinya adalah Rasulullah S.A.W.  Akhlak baik terhadap Allah Swt.,terhadap
Rasulullah Saw,Pribadi, Sesama Manusia dan Lingkungan hidup perlu diaktualisasikan dalam
kehidupan sehari-hari.

2. Saran
Dan diharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini, baik pembaca maupun penyusun
dapat menerapkan akhlak yang baik dan sesuai dengan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari.
Walaupun tidak sesempurna Nabi Muhammad S.A.W, setidaknya kita termasuk kedalam
golongan kaumnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.ruangguru.com/blog/faktor-penyebab-perilaku-menyimpang-dalam-
masyarakat

https://www.unisba.ac.id/peranan-akhlak-dalam-kehidupan-seorang-muslim/

http://peko.unpam.ac.id/2021/03/05/tantangan-generasi-muda-muslim-di-era-
modern-kajian-ahad-dhuha-rutin-pendidikan-ekonomi/

http://www.jejakpendidikan.com/2017/11/pentingnya-akhlak.html?m=1

16

Anda mungkin juga menyukai