Anda di halaman 1dari 32

1

RINGKASAN

Ada beragam kelompok masyarakat yang ada di Indonesia baik berdasarkan ras, etnis, agama,
kelompok kerja termasuk juga kelompok transpuan. Kelompok transpuan menjadi kelompok
yang sering termaginalkan dan mendapat streotipe sehingga mnyebabkan keterbatasan dalam
mengakses pekerjaan yang layak. Hal ini menyebabkan para kelompok transpuan hidup dalam
kondisi kemiskinan seperti pada komunitas trasnpuan Ketarim di Kota Medan.
Pemberdayaan dibidang ekonomi kreatif dengan memanfaatkan teknologi digital menjadi
solusi yang diusung untuk permasalahan mitra untuk menciptakan alternatif pekerjaan baru.
Perkembangan teknologi kini menjadi peluang bagi sebagai media dalam mengekspresikan diri
termasuk bagi para kemunitas Ketarim. Memberdayakan masyarakat mitra menjadi content
creator sebagai bentuk alternatif pekerjaan baru bagi masyarakat mitra.
Program pemberdayaan dilaksanakan dengan beberapa teknik seperti melakukan kegiatan
edukasi terkait pemanfaatan media sosial dan teknologi, pelatihan pengambilan suara dan
audio, pelatihan editing video, hingga kegiatan pendampingan sebagai implementasi rangkaian
pelatihan. Pelaksanaan pemberdayaan ini telah memberikan dampak positif secara sosial dan
ekonomi pada masyarakat mitra serta hasil luaran. Hasil luaran PKM-PM dari program ini
meliputi, laporan kemajuan, laporan akhir, buku pedoman dan media sosial. Sementara dampak
positif pada aspek sosial sebagai output kegiatan pemberdayaan yakni pemahaman dan
pengetahuan tentang pemanfaatan media sosial dan teknologi sementara dibidang ekonomi
yakni keberlanjutan program yakni para trasnpuan yang kreatif dan inovatif sebagai content
creator. Keberhasilan program nantinya dapat menjadi upaya yang inovatif bagi para transpuan
untuk mendapatkan pekerjaan yang cukup menjanjikan dimasa sekarang ini.
Kata kunci : Content Creator, Media Sosial, Transpuan
1

DAFTAR ISI

RINGKASAN...............................................................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................................................1
BAB 1............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................3
1.3 Tujuan..................................................................................................................................3
1.4 Manfaat................................................................................................................................3
1.5 Luaran..................................................................................................................................3
BAB 2............................................................................................................................................4
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MITRA.......................................................................4
2.1 Gambaran Umum Masyarakat Mitra...................................................................................4
2.2 Ketepatan Solusi Bagi Masyarakat Mitra............................................................................4
BAB 3............................................................................................................................................4
3.1 Persiapan dan Koordinasi....................................................................................................6
3.2 Penyusunan Kegiatan..........................................................................................................6
3.3 Pelaksanaan Kegiatan..........................................................................................................7
3.4 Pendampingan.....................................................................................................................7
BAB 4............................................................................................................................................9
HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KEBERLANJUTAN.................................................9
4.1 Hasil Luaran PKM-PM........................................................................................................9
4.2 Hasil Perubahan Komunitas Transpuan...............................................................................9
BAB 5..........................................................................................................................................12
PENUTUP...................................................................................................................................12
5.1 Simpulan............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................13
1

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengelompokan masyarakat di Indonesia sangat heterogen, salah satunya adalah
komunitas transpuan. Kehadiran transpuan bukanlah merupakan hal yang baru. Para
kaum transpuan terus mengarungi ruang dan waktu dalam menghadapi stigma yang ada
demi eksistensi mereka sebagai manusia biasa. Perjuangan transpuan tidaklah mudah
karena mereka harus berjuang mengekspresikan identitas mereka di ruang public yang
pada tingkatan tertentu penuh stigma dan labeling. Transpuan hidup dalam kemiskinan
dan kesenjangan serta mengalami diskriminasi dan tindak kekerasan (Purwosiharjo dan
Sukmaningrum, 2021). Kehadiran transpuan di jalanan kota biasa dan mudah dikenali
dari penampilan fisiknya. Wajah dengan dandanan tebal, busana yang cukup mencolok,
dan gerak tubuh yang menarik perhatian orang sekitar dan tak jarang dicibir.
Transpuan atau waria merupakan seseorang yang berdasarkan jenis kelaminnya
laki-laki, kemudian mengubah identitas gendernya menjadi perempuan. Hal ini berbeda
dengan istilah transgender yang lebih tepat untuk menggambarkan seseorang yang
mengubah identitas gendernya menjadi laki-laki atau wanita. Olehsebab itu, transpuan
sebenarnya tidak dapat dinilai hanya melalui tampilan fisiknya saja, tetapi juga
mencakup orientasi seksual dan psikologis yang lebih mendasar. Meskipun sejak
dilahirkan umumnya manusia memiliki jenis kelamin yang menentukan gendernya, hal
ini tidak serta-merta menentukan orientasi seksual dan ekspresi gendernya.
Merujuk pada American Psychological Association (2006), orientasi seksual
(faktor internal individu) mengacu pada ketertarikan secara seksual kepada jenis seks
tertentu misalnya ketertarikan kepada sesama jenis (gay dan lesbian), kepada jenis seks
yang lain (heteroseksual) atau keduanya (biseksual). Untuk ekspresi gender lebih
berkutat soal kemaskulinan dan kefeminiman seseorang yang ditampilkan orang lain
atau lingkungan (faktor eksternal individu).
Berkaitan dengan faktor eksternal, keputusan untuk menjadi transpuan dalam diri
seseorang juga sangat dipengaruhi oleh faktor keluarga. Dari segi pola asuh, perlakuan
diskriminatif, dan retaknya hubungan kedua orang tua menjadi beberapa contoh
pemicu hal ini. Di samping itu, orientasi seksual dan ekspresi gender pun tentunya dapat
dipengaruhi oleh lingkungan seperti lingkup pertemanan atau pergaulan. Sayangnya,
fenomena terkait transpuan itu relatif sulit untuk dibuktikan secara administratif. Tidak
ada data pasti tentang jumlah transpuan di Indonesia. Hal ini kian membuktikan bahwa
kehadiran transpuan masih problematik secara identitas gender, baik dari segi
administratif hukum maupun pengakuan masyarakat.
Komunitas transpuan dalam tulisan ini adalah komunitas transpuan Ketarim yang
terdapat di Jalan Bunga Sedap Malam 9. Para transpuan tersebut berkumpul dalam satu
komunitas karena merasa membutuhkan teman yang senasib seperjuangan agar bisa
mengertidirinya dan juga memiliki kesamaan rasa. Sebagai kelompok yang dianggap
berbeda dengan masyarakat pada umumnya, transpuan harus hidup berdampingan
dengan stigma dan penerimaan yang beragam.
2

Keberadaan transpuan yang dipandang berbeda dari masyarakat pada umumnya


menimbulkan ragam penerimaan di kalangan masyarakat. Alih-alih menerima, stigma
hingga diskriminasi justru sering dialamatkan kepada kelompok marginal yang juga
disebut waria itu. Bahkan di lingkungan keluarga mereka pun sering dikucilkan.
Keluarga mengharapkan anggotanya untuk berperilaku sebagaimana jenis kelaminnya.
Namun, pada kenyataannya, terdapat keberagaman ekspresi pada individu tertentu yang
berbeda dengan jenis kelaminnya. Penolakan itu tak jarang membuat transpuan enggan
tinggal bersama keluarga mereka. Tindakan tersebut tidak terlepas dari masih
beredarnya narasi bahwa transpuan adalah aib dan kelompok menyimpang yang dapat
mendatangkan malapetaka seperti perusak moral dan penyebar penyakit menular.
Meskipun sering diabaikan, sejumlah transpuan mencoba berusaha dengan berkarya di
berbagai bidang.
Selain bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup, mereka juga bekerja untuk
mengikis stigma yang ada dengan menjadi yang berdaya guna di tengah masyarakat.
Adanya stigma-stigma negatif terhadap transpuan menyebabkan sulitnya akses para
transpuan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik, bahkan sangat jarang atau mungkin
tidak ada instansi pekerjaan formal yang mau menerima transpuan sebagai karyawan
atau pekerjanya.
Merujuk pada data Profil Waria dalam Program PEDULI (PKBI), profesi para
transpuan cenderung lebih banyak di sektor nonformal. Sebanyak 65% mengaku sebagai
pegawai salon, 19% sebagai pekerja seks, dan 2% sebagai pengamen (Sopjan, Pujiati,
Soemarto, Citra, Leonardo, Rere, Yuyun, Stella, Dora, Dwi, dan Ade, 2020). Sama
halnya dengan data dari PKBI pada komunitas transpuan Ketarim, para transpuan juga
bekerja di sektor nonformal yaitu bekerja sebagai pekerja seks, pegawai salon, biduan,
dan pengamen. Hal ini yang menjadi faktor rentannya berbagai kekerasan yang diterima
oleh transpuan, mulai dari kekerasan verbal hingga kekerasan seksual.
Kelompok transpuan hingga kini masih termarjinalkan di lingkungan masyarakat
baik di dunia nyata atau dunia maya. Kelompok transpuan yang sering mendapat
stereotip di masyarakat biasa membuat mereka kesulitan dalam berbaur dengan yang
lain hingga kesulitan mendapat pekerjaan karena pelabelan negatif yang diberikan
kepada mereka. Media sosialnya kini menjadi tempat yang sangat terbuka hampir tanpa
batasan dapat diakses oleh siapapun termasuk kelompok transpuan tersebut. Media
sosial melalui perkembangan teknologi digital kini menjadi tempat baru untuk orang-
orang mengekspresikan diri mereka.
Kemajuan teknologi banyak dimanfaatkan oleh orang-orang untuk menghasilkan
income atau pendapatan bagi mereka melalui konten-konten yang dibagikan di platform
media sosial seperti youtube, Instagram, tiktok, facebook dan sebagainya. Mereka yang
mampu memanfaatkan peluang tersebut dapat menjadikannya sumber pendapatan dan
membantu perekonomian mereka. Membagikan konten edukasi oleh kelompok
transpuan adalah hal yang cukup menarik karena kita lihat sejauh ini, mereka sulit atau
menutup diri untuk tampil ke tempat umum karena dibatasi oleh stereotip yang
disandingkan pada mereka. Melalui konten edukasi yang dibawa oleh kelompok
transpuan diharapkan
3

menjadi langkah yang positif juga menarik dalam membantu mereka yang
termarginalkan serta menjadi cara yang positif dalam mengekspresikan diri. Sehingga
kami tertarik untuk melakukan pemberdayaan masyarakat dengan judul Pemberdayaan
Transpuan di Bidang Ekonomi Kreatif Melalui Program TRANSKOTA (Transpuan
Sebagai Konten Kreator) Alternatif Pekerjaan Baru Komunitas Transpuan Ketarim.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya maka
permasalahan masyarakat Transpuan komunitas Ketarim adalah sebagai berikut:
1. Tingginya angka kemiskinan pada kelompok masyarakat tersebut.
2. Maraknya stereotip dan marginalisasi terhadap kelompok transpuan.
1.3 Tujuan
Program ini diharapkan dapat mencapai tujuan sebagai berikut:
1. Memberikan solusi terkait oermasalahan kemiskinan yang dihadapi oleh para
kelompok transpuan
2. Terciptanya program pemberdayaan masyarakat dibidang ekoomi kreatif dengan
melalui pemanfaatan teknologi
1.4 Manfaat
a. Bagi mahasiswa
1. meningkatkan kepedulian mahasiswa terkait masalah-masalah yang ada di
masyarakat
2. menjadi sarana aktualisasi diri mahasiswa dalam mewujudkan kontribusi dalam
membantu penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat
b. Bagi kelompok Transpuan
1. memberdayakan para transpuan menjadi content creator sebagai alternatif
pekerjaan baru
2. meningkatkan kemampuan para transpuan dalam memanfaatkan teknologi dan
media sosial.
1.5 Luaran
Luaran yang diharapkan dari pembuatan Program Kreativitas Mahasiswa
Bidang Pengabdian Masyarakat ini, yaitu:
1. Laporan kemajuan
2. Laporan akhir
3. Buku pedoman pelaksanaan kegiatan
4. Media sosial
4

BAB 2

GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MITRA


2.1 Gambaran Umum Masyarakat Mitra
Komunitas Ketarim adalah kelompok transpuan di Medan yang berdiri selama 6 bulan.
Mereka bersatu karena rasa empati dan kesulitan yang sama, menciptakan ikatan seperti
keluarga baru bagi mereka yang sering diabaikan oleh masyarakat dan keluarga asli. Dengan
6 anggota dari latar belakang pekerjaan yang beragam seperti juru masak, make-up artist, dan
karyawan swasta, mereka juga berbagi pekerjaan sampingan sebagai pekerja seks komersial
online. Basis operasi komunitas ini berada di rumah pendiri, Dinda, yang juga seorang
karyawan perusahaan swasta. Komunitas ini tumbuh dari keinginan Dinda untuk
mempertemukan teman transpuannya melalui arisan, yang akhirnya berkembang menjadi
komunitas dengan 6 anggota. Ketarim sering mengadakan pertemuan informal dan seminar di
kediaman Dinda, dengan tujuan memberikan semangat dan nasihat kepada anggota dan
transpuan lainnya untuk menghadapi tantangan sosial. Dinda juga memberikan sumbangan
kepada yang berpartisipasi, menjunjung kebersamaan di antara sesama transpuan yang sering
diabaikan.
2.2 Ketepatan Solusi Bagi Masyarakat Mitra
Berdasarkan masalah yang dialami oleh kelompok Transpuan pada Komunitas Ketarim di
Kota Medan solusi yang dapat ditawarkan adalah dengan melakukan program TRANSKOTA.
Program TRANSKOTA adalah sebuah program pemberdayaan yang bergerak dibidang
ekonomi kreatif dengan menjadikan para transpuan sebagai konten kreator. Program ini
dilakukan dengan memanfaatkan media social dan teknologi sebagai alternatif pekerjaan baru
yang bertujuan membantu para transpuan meningkatkan perekonomiannya. Sementara itu,
dalam usaha mengikis streotipe dan stigma negatif, program TRANSKOTA menciptakan ide-
ide konten yang menarik dan menunjukkan sisi lain dari transpuan yang khalayak umum
belum ketahui. Adapun kegiatan pemberdayaan yang dilakukan meliputi kegiatan edukasi
terkait teknologi dan media social (Youtube dan Tiktok), memberikan pelatihan skill dalam
pengambilan video dan audio serta pelatihan editing video. Dari kegiatan pelatihan yang
diberikan, dilakukan juga kegiatan pendampingan dari implementasi pelatihan yang diberikan
kegiatan pemberdayaan ini menjadikan para transpuan sebagai konten kreator diharapkan
dapat menjadi solusi dalam memperbaiki perekonomian dan upaya dalam mengikis streotipe
yang dialami oleh para transpuan menjadi lebih baik.

BAB 3
METODE PELAKSANAAN
Program TRANSKOTA merupakan program pemberdayaan yang bergerak dibiang ekonomi
kreatif dengan menjadikan para transpuan di kota Medan menjadi konten kreator sebagai
alternatif pekerjaan baru. Ada beberapa metode dalam kegiatan pemberdayaanini yaitu:
3.1 Persiapan dan Koordinasi
5

Melakukan kegiatan diskusi sebelum melakukan kerjasama. Diskusi beretujuan untuk


mengetahui permasalahan yang tengah di hadapi oleh transpuan khususnya para anggota
komunitas ketarim. Setelah dilakukan diskusi dan menemukan permasalahan yang cukup
kompleks, selanjutnya tim pelaksana mengajak mitra untuk bekerjasama sebagai Upaya
membantu mitra menyelesaikan permasalhan yang ada. Lalu, dilakukan pengumpulan data
dengan metode need assisment dan PRA(Participatory Rural Apraisal)
3.2 Penyusunan Kegiatan
Pada tahap ini tim pelaksana merancang dan membentuk program yang tepat sebagai upaya
membantu penyelesaian permaslahan mitra, maka dari itu terbentuklah program
TRANSKOTA yang bertujuan menciptakan pekerjaan baru bagi para transpuan ketarim
melalui ekonomi kreatif dengan memanfaatkan media sosial menjadikan transpuan sebagai
konten kreator yang sukses sehingga mampu menambah pendapatan para transpuan.
Melakukan penyusunan timeline dilakukan agar pelaksanaan program berjalan secara
sistematis dan sesui target yang diinginkan. Serta mempersiapkan segala kebutuhan dalam
pelaksanaan program baik itu peralatan untuk pelatihan, peralatan membuat konten, serta
bahan untuk mengisi konten.
3.3 Pelaksanaan
3.3.1 Edukasi Teknologi dan Media Sosial. Edukasi menjadi tahap awal pelaksanaan
program TRANSKOTA dimana para transpuan diberikan materi mengenai teknologi dan
bagaimana cara memanfaatkan teknologi tersebut dalam hal ini media sosial untuk
meningkatkan pendapatan mereka.
3.3.2 Pelatihan Pengambilan Video dan Audio. Pelatihan dasar yang dilakukan yaitu
pengambilan video dan audio untuk membuat konten dengan hasil yang bagus dan audio
yang jernih. Pelatihan ini dilakukan selama dua minggu.
3.3.3 Pelatihan Mengedit Video. Pelatihan selanjuitnya sudah masuk pada tahap bagaimana
cara mengedit video yang baik juga aplikasi apa yang paling tepat digunakan untuk pemula
yang baru ingin berkecimpung di dunia perkontenan.
3.4 Pendampingan
Tahap selanjutnya yaitu melakukan pendampingan, monitoring serta evaluasi mengenai
pelatihan yang telah diberikan untuk selanjutnya dilakukan perbaikan agar hasil yang inging
dicapai terlaksana secara maksimal.
6

BAB 4

HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KEBERLANJUTAN


4.1 Rincian Kegiatan
1. Persiapan dan Koordinasi
a. Menjalin kerjasama dengan Mitra
 Diskusi dan sosialisasi
Diskusi pertama dilakukan secara langsung bersama ketua komunitas ketarim
di kesekretarian komuitas Ketarim yang beralamat di jalan Bunga Sedap Malam No
IX, Medan. Dari hasil diskusi di ketahui bahwa permasalahan yang Tengah dihadapi
taranspuan yaitu kemiskinan yang terjadi akibat marginalisasi di tengah Masyarakat.
Saat diskusi ketua komunitas ketarim juga memperlihatkan bagaimana kondisi tempat
tinggal masing-masing anggotanya, disitu terlihat kondisi tempat tinggalnya masih
sangat sederhana, ada yang mengekost di pemukiman padat penduduk dengan ukuran
3x4 dengan kamar mandi umum, ada yang tinggal di rumah berdindingkan papan
dengan air sumur yang keruh, juga ada yang dirumahnya hanya di terangi satu lampu
untuk seisi ruangan agar menghemat tagihan listrik.

Diskusi kedua, dilakukan bersama dosen pendamping, tim pelaksana, ketua


komunitas dan seluruh anggota komunitas Ketarim. Hasil kegiatan diskusi ini
diketahui pekerjaan masing-masing anggota ketarim yaitu ada yang bekerja sebagai
pegawai salon, pengamen jalanan, pekerja seks komersial, dan ketua tim bekerja
sebagai desain grafis di sebuah perusahaan swasta. Meskipun beberapa dari
mereka mempunyai pekerjaan yang berbeda, namun mereka mempunyai pekerjaan
sampingan yang sama yaitu menjadi PSK (Pekerja Seks Komersial) di aplikasi michat
dan facebook. Hal ini tentu di kerjakan bukan tanpa sebab, mereka terpaksa
menjajahkan diri melalui aplikasi karena gaji yang diperoleh dari pekerjaan menjadi
pegawai salan dan mengamen tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Selain menananyakan pekerjaan, kami juga bertanya tentang skill/kemampuan yang
mereka punya seperti kak Dewi mempunyai skill membuat bouqet karena sebelumnya
pernah bekerja sebagai wedding organizer bagian menghias pelaminan. Kak Ema dan
Sonya mempunyai skill bernyanyi, kak Moris mempunyai skill berbahasa Inggris, dan
kak Lana mempunyai skill memasak.
7

b. Pengumpulan Data
Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan dengan metode need assisment dan
PRA(Participatory Rural Apraisal) melalui observasi baik secara langsung maupun
mencari informasi melalui media online serta berdiskusi dengan mitra secara langsung
sebelum dilaksanakannya program untuk mengetahui kondisi transpuan, pekerjaan
serta kemampuan, kondisi sosial ekonomi masyarakat, dan ketersediaan perangkat
yang akan digunakan. Pada tahap ini kami melihat ketersediaan perangkat smartphone
masing-masing anggota serta melakukan wawancara kepada mereka mengenai
seberapa paham mereka dengan media sosial serta platform media sosial apa saja yang
mereka punya. Dari hasil wawancara diketahui bahwa mereka hanya mengetahui
beberapa platform media sosial seperi facebook, instagram, youtube, michat, tiktok,
dan twitter atau x. Tetapi yang mereka gunakan hanya facebook, michat, tiktok, dan
satu orang menggunakan instagram.
4.2 Penyusunan Kegiatan
4.2.1 Perancangan dan Pembentukan Program TRANSKOTA
Setelah melakukan pertemuan dan diskusi terkait permasalahan memperoleh
berbagai data mengenai kondisi transpuan dan ketersediaan perangkat yang akan
digunakan, data tersebut kami gunakan untuk menyusun berbagai rangkaian program
yang akan dilaksanakan. Perancangan dan pembentukan program dibuat bersama
secara langsung mulai dari proses pengenalan IPTEK sampai pembuatan dan
pengunggahan konten.
4.2.2 Penyusunan Timeline kegiatan
Penyusunan timeline dilakukan secara langsung dengan metode berdiskusi
meliputi jadwal pelaksanaan kegiatan edukasi, pelatihan hingga pendampingan. Pada
timeline kegiatan kami menyusn jadwal kegiatan secara berurut dari pelaksanaan
sosialisasi, pembelian alat dan bahan, edukasi iptek, pelatihan penagmbilan video dan
audio, pelatihan editing, pendampingan, unggah konten dan evaluasi.
4.2.3 Persiapan Alat dan Bahan
Pada tahap ini kami mempersiapkan segala kebutuhan untuk pelatihan dan
pelaksanaan seperti tripod, ring light untuk pencahayaan, greenscreen sebagai
background, canva berbayar, dan capcut berbayar.
4.3 Pelaksanaan
Pada pelaksanaan pemberdayaan ini diberikan beberapa pelatihan kepada mitra
mencakup:

4.3.1 Edukasi Teknologi dan Media Sosial


Edukasi terkait pengenalan media sosial (Youtube) mulai dari cara pembuatan
akun Youtube, ketentuan adsenses hingga cara mendapatkan uang (adsense) dari
video Youtube. Pelatihan ini dilakukan secara langsung di sekretariatan komunitas
Ketarim dan diikuti oleh seluruh anggota komunitas Ketarim. Respon yang diberikan
pada saat pelatihan cukup baik, dimana para transpuan sebenarnya sudah
8

mengetahui secara
9

umum tentang teknologi dan media sosial yang di perkenalkan, akan tetapi mereka
belum mengetahui secara rinci bagaimana pembuatan akun dan penggunaan media
sosial tersebut (youtube dan tiktok) sehingga dapat menghasilkan pendapatan bagi
penggunanya.
4.3.2 Pelatihan Pengambilan Video dan Audio
Pengambilan video dan audio meliputi cara pengambilan sudut pengambilan
gambar yang bagus, pencahayaan yang mendukung, intonasi suara yang baik saat
pengambilan audio asli. Pada awalnya pelatihan ini dilakukan di sekretariatan
komunitas Ketarim yang dihadiri oleh seluruh anggota komunitas, akan tetapi proses
ini tidak berjalan secara efektif karena masih sangat awamnya anggota komunitas
dengan pelatihan yang diberikan di tambah faktor usia anggotakomunitas yang sudah
masuk kategori paru baya sehingga sulit memahami materi yang disampaikan.
Melihat kondisi tersebut maka dilakukan modifikasi model pelatihan yang awalnya
dilakukan secara kolektif menjadi pelatihan individu agar materi yang disampaikan
lebih mudah di serap dan dipahami. Saat melakukan pelatihan individu kami
mengajak para transpuan untuk mempraktekkan langsung materi yang telah
disampaikan dan hasilnya cukup baik, para transpuan mengambilvideo dengan sudut
dan pencahayaan yang sesuai, serta merekam suara dengan cukup jernih.
4.3.3 Pelatihan Mengedit Video
Editing video meliputi cara-cara menyatukan potongan-potongan video,
membuat teks dalam video, membat transisi, memilih backsound , memfilter gambar,
pembuatan narasi dan sebagainya. Sama halnya dengan penerapan pelatihan
sebelumnya, metode pelatihan ini awalnya dilakukan secara kolektif laludi ubah
menjadi pelatihan secara individu, tim pelaksana pengabdian mendatangi langsung
rumah kerumah tiap anggota untuk melakukan pelatihan dan praktek langsung
individu utuk melihat seberapa paham tiap-tiap anggota pada materi yang telah
disampaikan. Pelatihan ini berlangsung selama dua bulan dengan hasil yang cukup
memuaskan dimana beberapa transpuan yakni kak dinda dan kak dewi mempu
mempraktekkan dan menghasilkan video yang di edit mereka sendiri dengan hasil
yang sudah bagus menurut kami. Akan tetapi beberapa lainnya masih cukup kesulitan

melakukan tahap editing ini.


10

4.4 Pendampingan
4.4.1 Pendampingan pengimplementasian pelatihan
Pendampingan dilakukan secara langsung untuk melihat sejauh mana
keberhasilan dalam pengimplemtasian pelatihan-pelatihan yang telah dilakukan.
Setiap anggota diharuskan untuk mempraktekkan secara langsung setiap materi yang
telah diterima. Kegiatan pendampingan juga dilakukan dengan menyelesaikan
kendala- kendala yang kemungkingan dohadapi oleh anggota komunitas dalam
pembuatan konten seperti, tata letak smartphone yang tidak stabil, hasil video buram,
audio tidak jenih, dll. Pada tahap ini, kami mengarahkan para transpuan untuk
membuat masing- masing satu video dengan memilih satu dari beberapa tema yang
kami berikan. Kak dwei memilih tema makeup, kak sonya memilih tema a day in my
life, kak ema memilih tema pekerjaannya, kak dinda memilih tema podcast, kak lana
memilih tema memasak, dan kak moris memilih tema a day in my life. Saat membuat
videonya masing-masing disitulah mereka mengimplementasikan materi yang telah
diberikan saat pelatihan. Dan dari situ terlihat mereka cukup antusias membuat
videonya masing-masing, hanya saja butuh waktu yang sangat lama untuk mereka
menyelesaikan videonya. Hingga saaat ini baru kak sonya yang sudah menyelesaikan
videonya dan sudah mengunggah video tersebut di channel youtube Transkota
Ketarim.

4.4.2 Monitoring program


Monitoring dilakukan secara online melalui whatsapp grup untuk
membersamai anggota komunitas bekerja secara mandiri, berkelanjutan, dan sesuai
dengan prosedur yang telah disusun. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
perkembangan setiap konten yang telah mereka kerjakan.
11

4.4.3 Evaluasi program


12

Berdasarkan hasil pendampingan dan monitoring didapati bahwa setiap


anggota komunitas memiliki ketertarikan dan kemampuan yang berbeda-beda dalam
pelaksanaan pembuatan konten seperti : Kak Moris dan Kak Lana lebih menonjol
dalam proses pengambilan video dan tata letak smartphone. Sementara kak Dinda dan
kak Sonya lebihi menonjol pada editting video serta kak Ema dan kak Lana yang
kurang memiliki kemampuan dalam pengunaan smartphone dan aplikasi editing juga
lebih menonjol dalam mengeluarkan ide-ide untuk membuat narasi video. Sehingga
adanya pembagian jobdesk pada setiap anggota komunitas berdasarkan kemampuan
yang mereka tonjolkan yaitu kak Moris dan Kak Sonia menjadi kameramen, kak
Dinda dan Kak Dewi sebagai editor, serta kak Ema dan Kak Lana sebagai penulis
script.
a. Kesesuaian Jenis dan Jumlah Luaran yang Dihasilkan
Luaran yang dihasilkan:
1. Laporan akhir: pada tahap ini, luaran yaitu laporan akhir masih dalam
proses pengerjaan oleh tim.
2. Laporan kemajuan : pada tahap ini laporan kemajuan sudah selesai dikerjakan
3. Buku panduan mitra: buku panduan mitra pada tahap ini sudah diselesaikan
dan sudah diserahkan kepada mitra

Gambar 4.2.1 Buku Panduan Mitra


4. Akun media sosial saat ini sudah memenuhi ketentuan yakni melakukan
5 kali unggah konten wajib.

Gambar 4.2.2 Akun Media Sosial Tim PKM PM


13

Pada tahapan pemberdayaan ini terkait laporan luaran akun media sosial
PKM-PM sedang dalam proses pengembangan. Saat ini, sudah ada akun youtube
mitra dengan nama akun : Transkota Ketarim. Sejuah ini sudah ada satu konten yang
di unggah hasil karya transpuan ketarim. Tim pelaksana juga memiliki akun media
sosial instagram dengan jumlah pengikut 117 pengikut dengan jumlah feed sebanayak
18 postingan serta unggahan video sebanyak 5 dengan jumlah viewers mencapai 3000
lebih. Untuk postingan wajib sebanyak 5 konten sudah di unggah dengan berbagai
respon positif dari berbagai penonton.
b. Persentase Hasil Ketercapaian
Tabel 4.2 Persentasi Hasil Ketercapaian
Kegiatan Persentase
Target Ketercapaia
n
1. Pengenalan dan Pertemuan tim pelaksana, dosen 5% 5%
pendamping, dan ketua mitra
2. Perencanaan Kegiatan
2.1 kegiatan diskusi dosen 5% 5%
pendamping, anggota tim, dan komunitas Ketarim 10% 10%
2.2 Kegiatan diskusi dosen pendamping dan anggota
tim
3. Edukasi Teknologi dan Media Sosial
3.1 Pengenalan secara umum teknologi dan media sosial 5% 5%
olehtim pendamping
3.2 Pengenalan secara khususmedia sosial oleh mentor 5% 5%
4. Pelatihan Pengambilan Video danPerekaman
4.1 Pelatihan secara kolektif olehmentor 2% 2%
4.2 pelatihan secara individu 12% 12%
5. Pelatihan Editting video
5.1 Pelatihan editting oleh mentor 2% 2%
5.2 Pelatihan editting secara individu 12% 12%
6. Pendampingan Implementasi Pelatihan 8% 8%
7. Unggah Konten 8% 8%
8. Evaluasi dan survei kepuasan mitra dengan implementasi 5% 5%
program
9. Gathering 5% 5%
10

10. Luaran
10.1 Laporan akhir 4% 4%
10.2 Laporan kemajuan 4% 4%
10.3 Buku panduan mitra 4% 4%
10.4 Media sosial 4% 4%
Jumlah 100% 100%
11

BAB 5

PENUTUP
5.1 Simpulan
Program keativitas mahasiswa Pengabdian Masyarakat TRANSKOTA (Transpuan
Sebagai Konten Kreator) merupakan salah satu bentuk kepedulian mahasiswa dan upaya
yang diwujudkan dalam menagangi permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat seperti
kemiskinan pada kelompok Trasnpuan di Kota Medan . melalui pemberian edukasi terkait
IPTEK dan media sosial memberikan pemahaman kepada para transpuan tentang meendia
sosial dan manfaatnya. Pemanafaatan media sosial yang baik dapat menambah pendapatan
bagi para transpuan melalui karya-karya yang dihasilkan dari konten yang dihasilkan. Melalui
program ini menjadi solusi dalam mengatasi masalah kemiskinan yang dihadapi oleh para
Transpuan di Kota Medan
Terlaksanaya program TRANSKOTA ini memberikan hasil yang positif yang
dirasakan oleh parra kelompok transpuan komunitas KEtarim dengan hasil pemahaman dan
keterampilan baru yang dimiliki seperti dalam pemanfaatan teknologi dengan baik serta cara
menjadi konten creator yang dapat menjadi alernatif baru bagi para kelomook transpuan
dalam meningkatkan perekonomian mereka dan menjadi solusi atas kondisi kemiskinan yang
dihadapi. Selain itu juga, para transpuan dapat memberikan pemahaman yang dimiliki
sehingga bisa lebih bermanfaat bagi banyak orang.
5.2 Saran
Harapannya program TRANSKOTA dapat dilaksanakan secara berkelanjutan oleh
para kemunitas Transpuan serta ilmu yang sudah diberikan dapat dibagaikan kepada yang
lainnya. Menjalin kerjsama yang baik agar program dapat bermafaat dan terus berlanjut
dengan baik sehingga para kelompok transpuan dapat berdaya dalam meningkatkan
perekonomiannya.
12

DAFTAR PUSTAKA
American Psychological Association. 2006. Sexual Orientation and Gender Diversity
Arfanda, F., dan Anwar, S. 2015. Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Waria. Jurnal
Nasional Ilmu Kesehatan/ 1(1): 93-102.
Febriani, N. I., dan Irwanto, I. 2021. Gambaran Resiliensi Transpuan yang Bekerja sebagai
Pekerja Seks di Jakarta. Jurnal Psikodimensia. 20(1):35-45.
Indraswari, L. D. 2022. Perjuangan dan Harapan Hidup
Transpuan. https://www.kompas.id/baca/riset/2022/07/26/perjuangan-dan-harapan-
hiduptranspuan. Diakses tanggal 17 November 2022.
Jasruddin, J., dan Daud, J. 2015. Transgender dalam persepsi masyarakat. Equilibrium: Jurnal
Pendidikan. 3(1):19-28.
Jati, F. P., Mukhosiyah, C., dan Febriani, H. 2021. Pengakuan Identitas Waria di Indonesia
(Studi Kasus Waria yang Berhadapan dengan Hukum di Yogyakarta.
Jurnal Masalah-Masalah Hukum. 50(3):254-264.
Khafsoh, N. A., Bintang, I. S., Rilana, G. Z. A., Khoirunnisa, M., Sari, R. D. P., Pratiwi, O.
M., dan Shidiq, A. F. R. 2022. Tipologi penerimaan transgender di dalam keluarga (studi di
pondok pesantren waria al fatah dan yayasan waria crisis center yogyakarta). Journal of
Islamic Studies and Humanities. 7(1):91-114.
Purnawati, A. 2022. Membuka Ruang Penerimaan Transpuan.
https://www.kompas.id/baca/riset/2022/07/26/membuka-ruang- penerimaantranspuan.
Diakses tanggal 17 November 2022
1

LAMPIRAN
Judul Pemberdayaan Transpuan di Bidang Ekonomi Kreatif Melalui
Program TRANSKOTA (Transpuan Sebagai Konten
Kreator) Alternatif Pekerjaan Baru Komunitas Transpuan
Ketarim.
Skema Tahun Pendanaan Penggunaan Sisa
Pengabdian
Masyarakat 2023 6.750.000 5.093.330 1.656.670
(PM)

1. Penggunaan Dana
Tanggal Keterangan Harga Jumla Total Berkas Validasi
Satuan h
18/06/20 Biaya transportasi 10.000/ 10 100.000 Terlampir Disetujui
23 anggota ke lokasi ltr
mitra
19/06/20 Biaya pembelian 100.000 1 100.000 Terlampir Disetujui
23 kuota internet /bln
09/07/20 Biaya transportasi 10.000/ 25 250.000 Terlampir Disetujui
23 untuk perencanaan ltr
program bersama
mitradan dosen
pendamping
10/07/20 Biaya pembelian 100.000 1 100.000 Terlampir Disetujui
23 kuota internet /bln
11/07/20 Biaya jasa 200.000 1 200.000 Terlampir Disetujui
23 mentor videografi /orang
15/07/202 Biaya Promosi 100.000/ 1 100.000 Terlampir Disetujui
3 Konten Wajib 3 hari
16/07/20 Biaya jasa 200.000 1 200.000 Terlampir Disetujui
23 mentor /orang
videografi
19/07/20 Biaya jasa mentor 200.000 1 200.000 Terlampir Disetujui
23 videografi /orang
26/07/202 Biaya transportasi 10.000/ 10 100.000 Terlampir Disetujui
3 anggota ke lokasi ltr
mitra dengan dosen
pendamping
26/07/20 Pembelian 20.000/ 2 40.000 Terlampir Disetujui
23 minyak bimoli ltr
15/08/202 Biaya Promosi 100.000/ 1 100.000 Terlampir disetujui
3 Konten Wajib 3 hari
2

26/07/20 Pembelian beras 15.000/ 2 30.000 Terlampir Disetujui


23 kg
26/07/20 Pembelian kecap 27.000/ 1 27.000 Terlampir Disetujui
23 bangau pcs
26/07/20 Pembelian telur 33.000/ 1 33.000 Terlampir Disetujui
23 kg
26/07/20 Pembelian saus 22.000/ 1 22.000 Terlampir Disetujui
23 Indofood pcs
26/07/20 Pembelian kecap 28.000/ 1 28.000 Terlampir Disetujui
23 asin angsa pcs
26/07/20 Pembelian bawang 37.000/ 1 37.000 Terlampir Disetujui
23 merah kg
26/07/20 Pembelian bawang 28.000/ 1 28.000 Terlampir Disetujui
23 putih kg
26/07/20 Pembelian cabe 48.000/ 1 48.000 Terlampir Disetujui
23 merah kg
26/07/20 Pembelian cabe 25.000/ 1 25.000 Terlampir Disetujui
23 rawit kg
26/07/20 Pembelian daun 5.000/i 1 5.000 Terlampir Disetujui
23 bawang kat
26/07/20 Pembelian daun sop 5.000/i 1 5.000 Terlampir Disetujui
23 kat
26/07/20 Pembelian kentang 15.000/ 2 30.000 Terlampir Disetujui
23 kg
26/07/20 Pembelian timun 12.000/ 1 12.000 Terlampir Disetujui
23 kg
26/07/20 Pembelian tomat 12.500/ 2 25.000 Terlampir Disetujui
23 kg
26/07/20 Pembelian bihun 25.000/ 1 25.000 Terlampir Disetujui
23 kg
26/07/20 Pembelian santan 42.000/ 1 42.000 Terlampir Disetujui
23 instan ltr
26/07/20 Pembelian bawang 10.000/ 1 10.000 Terlampir Disetujui
23 goreng pcs
26/07/20 Pembelian 6.000/b 2 12.000 Terlampir Disetujui
23 bumbu jadi ks
26/07/20 Pembelian 10.000/ 1 10.000 Terlampir Disetujui
23 bumbu kering bks

2
3

26/07/20 Pembelian gula 16.500/ 2 33.000 Terlampir Disetujui


23 kg
26/07/20 Pembelian sirup 28.000/ 1 28.000 Terlampir Disetujui
23 kurnia btl
26/07/20 Pembelian nata de 15.000/ 1 15.000 Terlampir Disetujui
23 coco bks
26/07/20 Pembelian biji 13.500/ 1 13.500 Terlampir Disetujui
23 selasih bks
26/07/20 Pembelian es kristal 3.000/b 2 6.000 Terlampir Disetujui
23 ks
26/07/20 Pembelian mentega 40.000/ 2 80.000 Terlampir Disetujui
23 kg
26/07/20 Pembelian cokelat 20.000/ 2 40.000 Terlampir Disetujui
23 batang pcs
26/07/20 Pembelian tepung 16.000/ 3 48.000 Terlampir Disetujui
23 terigu kg
26/07/20 Pembelian 7.000/p 1 7.000 Terlampir Disetujui
23 pengembang cs
26/07/20 Pembelian pondan 35.000/ 1 35.000 Terlampir Disetujui
23 cokelat pcs
26/07/20 Pembelian susu 15.000/ 1 15.000 Terlampir Disetujui
23 kental manis pcs
cokelat
26/07/20 Pembelian keju 20.000/ 1 20.000 Terlampir Disetujui
23 procise pcs
01/08/20 Biaya transportasi 10.000/ 15 150.000 Terlampir Disetujui
23 pembelian bahan ltr
02/08/20 Biaya pembelian 100.000 1 100.000 Terlampir Disetujui
23 kuota internet /bln
02/08/20 Pembelian bedak 40.500/ 1 40.500 Terlampir Disetujui
23 azzura two way pcs
cake
02/08/20 Pembelian sarung 20.000/ 1 20.000 Terlampir Disetujui
23 tangan plastik box
02/08/20 Pembelian liptint 30.000/ 1 30.000 Terlampir Disetujui
23 hanasui pcs
02/08/20 Pembelian lip cream 65.000/ 1 65.000 Terlampir Disetujui
23 wardah pcs

3
4

02/08/20 Pembelian cat 142.000 1 142.000 Terlampir Disetujui


23 rambut dyosis /btl
02/08/20 Pembelian celak 15.000/ 2 30.000 Terlampir Disetujui
23 implora pcs
02/08/20 Pembelian bulu mata 5.000/p 4 20.000 Terlampir Disetujui
23 cs
02/08/20 Pembelian lipstick 34.500/ 1 34.500 Terlampir Disetujui
23 emina pcs
02/08/20 Pembelian penutup 10.000/ 3 30.000 Terlampir Disetujui
23 kepala pcs
02/08/20 Pembelian creambath 98.000/ 2 192.000 Terlampir Disetujui
23 makarizo btl
02/08/20 Pembelian make 150.000 1 150.000 Terlampir Disetujui
23 over /pcs
02/08/20 Pembelian bedak 140.000 1 140.000 Terlampir Disetujui
23 lux cream two /pcs
way cake
02/08/20 Pembelian 200.000 1 200.000 Terlampir Disetujui
23 foundation dearmy /pcs
beauty
02/08/20 Pembelian eye 27.000/ 1 27.000 Terlampir Disetujui
23 liner wardah pcs
02/08/20 Pembelian esqa eye 170.000 1 170.000 Terlampir Disetujui
23 shadow /pcs
02/08/20 Pembelian lipcream 105.000 1 105.000 Terlampir Disetujui
23 my beline /pcs
02/08/20 Pembelian micellar 27.000/ 1 27.000 Terlampir Disetujui
23 watergarnier pcs
02/08/20 Pembelian kapas 8.000/p 1 8.000 Terlampir Disetujui
23 wajah cs
02/08/20 Pembelian 82.000/ 2 164.000 Terlampir Disetujui
23 conditioner pcs
02/08/20 Pembelian minyak 70.000/ 1 70.000 Terlampir Disetujui
23 zaitun pcs
02/08/20 Pembelian hair mask 95.000/ 1 95.000 Terlampir Disetujui
23 nature pcs
02/08/20 Pembelian NR hair 80.000/ 2 160.000 Terlampir Disetujui
23 tonic pcs

4
5

18/08/20 Biaya transportasi 10.000/ 10 100.000 Terlampir Disetujui


23 pembelian bahan ltr
29/08/20 Pembelian pita tarik 1.50 8 12.000 Terlampir Disetujui
23 salju 2 warna ( pink, 0/pcs
hijau)
29/08/20 Pembelian pita tarik 999/pcs 5 4.995 Terlampir Disetujui
23 salju warna olive
29/08/20 Pembelian pita tarik 1.500/p 5 7.500 Terlampir Disetujui
23 salju warna hijau cs
muda
29/08/20 Pembelian 1.150/p 5 7.750 Terlampir Disetujui
23 Cellophane Full cs
Colour (biru)
29/08/20 Pembelian 1.150/p 5 7.750 Terlampir Disetujui
23 Cellophane Full cs
Colour (pin)
29/08/20 Pembelian kertas 1.700/p 5 8.500 Terlampir Disetujui
23 Bouqet warna Taro cs
29/08/20 Pembelian kertas 1.700/p 5 8.500 Terlampir Disetujui
23 Bouqet warna cs
transparan
29/08/20 Pembelian kertas 1.700/p 5 8.500 Terlampir Disetujui
23 Bouqet warna cs
transparan
29/08/20 Pembelian flawer 1.99 5 9.995 Terlampir Disetujui
23 wrapping korea 9/pcs

29/08/20 Pembelian Lem 900/pcs 12 10.800 Terlampir Disetujui


23 tembak bakar 7mm
29/08/20 Pembelian lidi untuk 10.200/ 2 20.400 Terlampir Disetujui
23 Buket 30 cm pcs
29/08/20 Pembelian kertas 1.700/p 10 17.000 Terlampir Disetujui
23 buket hitam dan cs
warna salem
29/08/20 Pembelian Floral 12.000/ 2 24.000 Terlampir Disetujui
23 Foam pcs
29/08/20 Pembelian plastik 600/pcs 5 3.000 Terlampir Disetujui
23 bunga mawar

5
6

29/08/20 Pembelian pita tarik 999/pcs 5 4.995 Terlampir Disetujui


23 warna maroon
29/08/20 Pembelian 1.550/p 5 7.750 Terlampir Disetujui
23 cellophane FC cs
moroon
30/08/20 Biaya transportasi 10.000/ 20 200.000 Terlampir Disetujui
23 pembelian bahan ltr
30/08/20 Pembelian snack 10.100/ 2 20.200 Terlampir Disetujui
23 untuk buket J&J pcs
Piattos
30/08/20 Pembelian snack 2.000/p 3 6.000 Terlampir Disetujui
23 untuk buket Macito cs
jagung bakar
30/08/20 Pembelian snack 9.600/p 2 19.200 Terlampir Disetujui
23 untuk buket Delfi cs
Twiss
30/08/20 Pembelian snack 6.900/p 1 6.900 Terlampir Disetujui
23 untuk buket Deka cs
Mini Chocolate
30/08/20 Pembelian snack 2000/pc 5 10.000 Terlampir Disetujui
23 untuk buket Tango s
waffle
30/08/20 Pembelian snack 7.200/p 1 7.200 Terlampir Disetujui
23 untuk buket deka cs
mini bites
30/08/20 Pembelian snack 2.000/p 6 12.000 Terlampir Disetujui
23 untuk buket good cs
time
30/08/20 Pembelian snack 1.000/p 5 5.000 Terlampir Disetujui
23 untuk buket delfi top cs
black and white
30/08/20 Pembelian snack 1.000/p 5 5.000 Terlampir Disetujui
23 untuk buket delfi top cs
strawberry
30/08/20 Pembelian solasiban 8.000/p 1 8.000 Terlampir Disetujui
23 cs
30/08/20 Pembelian snack 9.900/p 2 19.800 Terlampir Disetujui
23 untuk buket cs

6
7

Silverqueen
30/08/20 Pembelian snack 2000/pc 5 10.000 Terlampir Disetujui
23 untuk buket s
31/08/20 Pembelian snack 14.200 1 14.200 Terlampir Disetujui
23 untuk buket Piattos
31/08/20 Pembelian snack 12.400 1 12.400 Terlampir Disetujui
23 untuk buket Apella
Coklat
31/08/20 Pembelian snack 9.200 1 9.200 Terlampir Disetujui
23 untuk buket Blastoz
31/08/20 Pembelian snack 6.800 2 13.600 Terlampir Disetujui
23 untuk buket permen
Alpellibe strawberry
31/08/20 Pembelian snack 2.000 5 10.000 Terlampir Disetujui
23 untuk buket Kalpa
Wafer
31/08/20 Pembelian snack 5.500 2 11.800 Terlampir Disetujui
23 untuk buket Nextar
Brownies
31/08/20 Pembelian snack 9.900 2 19.800 Terlampir Disetujui
23 untuk buket
Silverqueen
31/08/20 Pembelian snack 2.000 5 10.000 Terlampir Disetujui
23 untuk buket
Goodtime
31/08/20 Pembelian snack 15.000 1 15.000 Terlampir Disetujui
23 untuk buket Pita
Satin
31/08/20 Pembelian snack 2.300 5 11.500 Terlampir Disetujui
23 untuk buket Nextar
Brownies
10/09/20 Transportasi 10.000/ 10 100.000 Terlampir Disetujui
23 ltr
09/07/20 Pembelian Tripod 150.000 1 150.000 Terlampir Disetujui
23 IM 3120 untuk /item
pembuatan konten
09/07/20 Pembelian Tripod 200.00. 1 200.000 Terlampir Disetujui
23 Ugreen 90235 untuk /item

7
8

09/07/20 Pembelian Ring 85.000/ 1 85.000 Terlampir Disetujui


23 Light untuk item
pembuatan konten
09/07/20 Pembelian Green 100.000 1 100.000 Terlampir Disetujui
23 Screen 3x3 m untuk /item
pembuatan konten
02/08/20 Pembelian Catok 300.000 1 300.000 Terlampir Disetujui
23 Rambut untuk /item
pembuatan konten
02/08/20 Pembelian Senus 250.000 1 250.000 Terlampir Disetujui
23 Hair Dryer untuk /item
pembuatan konten
02/08/20 Pembelian Handuk 25.000/ 1 25.000 Terlampir Disetujui
23 Mini untuk item
pembuatan konten
19/09/ 2023 Biaya promosi 100.000/ 1 100.000 Terlampir Disetujui
konten wajib 3 hari

15 / 10/ Biaya promosi 100.000/ 1 100.000 Terlampir Disetujui


2023 konten wajib 3 hari

22/10/2023 Biaya Transportasi 10.000/ 4 40.000 Terlampir Disetujui


liter

13/11/ 2023 Biaya promosi 100.000/ 1 100.000 Terlampir Disetujui


konten wajib 3 hari

JUMLAH 6.203.330

Rekapitulasi sudah divalidasi


Sumber dana Jumlah dana Pengeluaran Sisa (Rp)
(Rp)
Belmawa 6.750.000 6.743.330 6.667
Perguruan 1.000.000 1.000.000 0
Tinggi
Instansi lain - - -
Jumlah 7.750.000 5.203.330 546.670
Persentasi 100 % 99% 1%

8
9

Lampiran 2. Bukti-Bukti Pendukung Kegiatan

9
10

10
11

11
12

12
13

Lampiran 3 : Kegiatan

Gambar 1. Pertemuan dengan mitra Komunitas Transpuan Medan (Ketarim)

Gambar 2. Kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian bersama


Dosen Pendamping

13
14

Gambar 3. Kegiatan Pelatihan Pembuatan Konten bersama


salah satu anggota komunitas transpuan medan

Gambar 4. Kegiatan diskusi membahas video konten dan


penyusunan laporan kemajuan

14

Anda mungkin juga menyukai