RINGKASAN
Ada beragam kelompok masyarakat yang ada di Indonesia baik berdasarkan ras, etnis, agama,
kelompok kerja termasuk juga kelompok transpuan. Kelompok transpuan menjadi kelompok
yang sering termaginalkan dan mendapat streotipe sehingga mnyebabkan keterbatasan dalam
mengakses pekerjaan yang layak. Hal ini menyebabkan para kelompok transpuan hidup dalam
kondisi kemiskinan seperti pada komunitas trasnpuan Ketarim di Kota Medan.
Pemberdayaan dibidang ekonomi kreatif dengan memanfaatkan teknologi digital menjadi
solusi yang diusung untuk permasalahan mitra untuk menciptakan alternatif pekerjaan baru.
Perkembangan teknologi kini menjadi peluang bagi sebagai media dalam mengekspresikan diri
termasuk bagi para kemunitas Ketarim. Memberdayakan masyarakat mitra menjadi content
creator sebagai bentuk alternatif pekerjaan baru bagi masyarakat mitra.
Program pemberdayaan dilaksanakan dengan beberapa teknik seperti melakukan kegiatan
edukasi terkait pemanfaatan media sosial dan teknologi, pelatihan pengambilan suara dan
audio, pelatihan editing video, hingga kegiatan pendampingan sebagai implementasi rangkaian
pelatihan. Pelaksanaan pemberdayaan ini telah memberikan dampak positif secara sosial dan
ekonomi pada masyarakat mitra serta hasil luaran. Hasil luaran PKM-PM dari program ini
meliputi, laporan kemajuan, laporan akhir, buku pedoman dan media sosial. Sementara dampak
positif pada aspek sosial sebagai output kegiatan pemberdayaan yakni pemahaman dan
pengetahuan tentang pemanfaatan media sosial dan teknologi sementara dibidang ekonomi
yakni keberlanjutan program yakni para trasnpuan yang kreatif dan inovatif sebagai content
creator. Keberhasilan program nantinya dapat menjadi upaya yang inovatif bagi para transpuan
untuk mendapatkan pekerjaan yang cukup menjanjikan dimasa sekarang ini.
Kata kunci : Content Creator, Media Sosial, Transpuan
1
DAFTAR ISI
RINGKASAN...............................................................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................................................1
BAB 1............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................3
1.3 Tujuan..................................................................................................................................3
1.4 Manfaat................................................................................................................................3
1.5 Luaran..................................................................................................................................3
BAB 2............................................................................................................................................4
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MITRA.......................................................................4
2.1 Gambaran Umum Masyarakat Mitra...................................................................................4
2.2 Ketepatan Solusi Bagi Masyarakat Mitra............................................................................4
BAB 3............................................................................................................................................4
3.1 Persiapan dan Koordinasi....................................................................................................6
3.2 Penyusunan Kegiatan..........................................................................................................6
3.3 Pelaksanaan Kegiatan..........................................................................................................7
3.4 Pendampingan.....................................................................................................................7
BAB 4............................................................................................................................................9
HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KEBERLANJUTAN.................................................9
4.1 Hasil Luaran PKM-PM........................................................................................................9
4.2 Hasil Perubahan Komunitas Transpuan...............................................................................9
BAB 5..........................................................................................................................................12
PENUTUP...................................................................................................................................12
5.1 Simpulan............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................13
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengelompokan masyarakat di Indonesia sangat heterogen, salah satunya adalah
komunitas transpuan. Kehadiran transpuan bukanlah merupakan hal yang baru. Para
kaum transpuan terus mengarungi ruang dan waktu dalam menghadapi stigma yang ada
demi eksistensi mereka sebagai manusia biasa. Perjuangan transpuan tidaklah mudah
karena mereka harus berjuang mengekspresikan identitas mereka di ruang public yang
pada tingkatan tertentu penuh stigma dan labeling. Transpuan hidup dalam kemiskinan
dan kesenjangan serta mengalami diskriminasi dan tindak kekerasan (Purwosiharjo dan
Sukmaningrum, 2021). Kehadiran transpuan di jalanan kota biasa dan mudah dikenali
dari penampilan fisiknya. Wajah dengan dandanan tebal, busana yang cukup mencolok,
dan gerak tubuh yang menarik perhatian orang sekitar dan tak jarang dicibir.
Transpuan atau waria merupakan seseorang yang berdasarkan jenis kelaminnya
laki-laki, kemudian mengubah identitas gendernya menjadi perempuan. Hal ini berbeda
dengan istilah transgender yang lebih tepat untuk menggambarkan seseorang yang
mengubah identitas gendernya menjadi laki-laki atau wanita. Olehsebab itu, transpuan
sebenarnya tidak dapat dinilai hanya melalui tampilan fisiknya saja, tetapi juga
mencakup orientasi seksual dan psikologis yang lebih mendasar. Meskipun sejak
dilahirkan umumnya manusia memiliki jenis kelamin yang menentukan gendernya, hal
ini tidak serta-merta menentukan orientasi seksual dan ekspresi gendernya.
Merujuk pada American Psychological Association (2006), orientasi seksual
(faktor internal individu) mengacu pada ketertarikan secara seksual kepada jenis seks
tertentu misalnya ketertarikan kepada sesama jenis (gay dan lesbian), kepada jenis seks
yang lain (heteroseksual) atau keduanya (biseksual). Untuk ekspresi gender lebih
berkutat soal kemaskulinan dan kefeminiman seseorang yang ditampilkan orang lain
atau lingkungan (faktor eksternal individu).
Berkaitan dengan faktor eksternal, keputusan untuk menjadi transpuan dalam diri
seseorang juga sangat dipengaruhi oleh faktor keluarga. Dari segi pola asuh, perlakuan
diskriminatif, dan retaknya hubungan kedua orang tua menjadi beberapa contoh
pemicu hal ini. Di samping itu, orientasi seksual dan ekspresi gender pun tentunya dapat
dipengaruhi oleh lingkungan seperti lingkup pertemanan atau pergaulan. Sayangnya,
fenomena terkait transpuan itu relatif sulit untuk dibuktikan secara administratif. Tidak
ada data pasti tentang jumlah transpuan di Indonesia. Hal ini kian membuktikan bahwa
kehadiran transpuan masih problematik secara identitas gender, baik dari segi
administratif hukum maupun pengakuan masyarakat.
Komunitas transpuan dalam tulisan ini adalah komunitas transpuan Ketarim yang
terdapat di Jalan Bunga Sedap Malam 9. Para transpuan tersebut berkumpul dalam satu
komunitas karena merasa membutuhkan teman yang senasib seperjuangan agar bisa
mengertidirinya dan juga memiliki kesamaan rasa. Sebagai kelompok yang dianggap
berbeda dengan masyarakat pada umumnya, transpuan harus hidup berdampingan
dengan stigma dan penerimaan yang beragam.
2
menjadi langkah yang positif juga menarik dalam membantu mereka yang
termarginalkan serta menjadi cara yang positif dalam mengekspresikan diri. Sehingga
kami tertarik untuk melakukan pemberdayaan masyarakat dengan judul Pemberdayaan
Transpuan di Bidang Ekonomi Kreatif Melalui Program TRANSKOTA (Transpuan
Sebagai Konten Kreator) Alternatif Pekerjaan Baru Komunitas Transpuan Ketarim.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya maka
permasalahan masyarakat Transpuan komunitas Ketarim adalah sebagai berikut:
1. Tingginya angka kemiskinan pada kelompok masyarakat tersebut.
2. Maraknya stereotip dan marginalisasi terhadap kelompok transpuan.
1.3 Tujuan
Program ini diharapkan dapat mencapai tujuan sebagai berikut:
1. Memberikan solusi terkait oermasalahan kemiskinan yang dihadapi oleh para
kelompok transpuan
2. Terciptanya program pemberdayaan masyarakat dibidang ekoomi kreatif dengan
melalui pemanfaatan teknologi
1.4 Manfaat
a. Bagi mahasiswa
1. meningkatkan kepedulian mahasiswa terkait masalah-masalah yang ada di
masyarakat
2. menjadi sarana aktualisasi diri mahasiswa dalam mewujudkan kontribusi dalam
membantu penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat
b. Bagi kelompok Transpuan
1. memberdayakan para transpuan menjadi content creator sebagai alternatif
pekerjaan baru
2. meningkatkan kemampuan para transpuan dalam memanfaatkan teknologi dan
media sosial.
1.5 Luaran
Luaran yang diharapkan dari pembuatan Program Kreativitas Mahasiswa
Bidang Pengabdian Masyarakat ini, yaitu:
1. Laporan kemajuan
2. Laporan akhir
3. Buku pedoman pelaksanaan kegiatan
4. Media sosial
4
BAB 2
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
Program TRANSKOTA merupakan program pemberdayaan yang bergerak dibiang ekonomi
kreatif dengan menjadikan para transpuan di kota Medan menjadi konten kreator sebagai
alternatif pekerjaan baru. Ada beberapa metode dalam kegiatan pemberdayaanini yaitu:
3.1 Persiapan dan Koordinasi
5
BAB 4
b. Pengumpulan Data
Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan dengan metode need assisment dan
PRA(Participatory Rural Apraisal) melalui observasi baik secara langsung maupun
mencari informasi melalui media online serta berdiskusi dengan mitra secara langsung
sebelum dilaksanakannya program untuk mengetahui kondisi transpuan, pekerjaan
serta kemampuan, kondisi sosial ekonomi masyarakat, dan ketersediaan perangkat
yang akan digunakan. Pada tahap ini kami melihat ketersediaan perangkat smartphone
masing-masing anggota serta melakukan wawancara kepada mereka mengenai
seberapa paham mereka dengan media sosial serta platform media sosial apa saja yang
mereka punya. Dari hasil wawancara diketahui bahwa mereka hanya mengetahui
beberapa platform media sosial seperi facebook, instagram, youtube, michat, tiktok,
dan twitter atau x. Tetapi yang mereka gunakan hanya facebook, michat, tiktok, dan
satu orang menggunakan instagram.
4.2 Penyusunan Kegiatan
4.2.1 Perancangan dan Pembentukan Program TRANSKOTA
Setelah melakukan pertemuan dan diskusi terkait permasalahan memperoleh
berbagai data mengenai kondisi transpuan dan ketersediaan perangkat yang akan
digunakan, data tersebut kami gunakan untuk menyusun berbagai rangkaian program
yang akan dilaksanakan. Perancangan dan pembentukan program dibuat bersama
secara langsung mulai dari proses pengenalan IPTEK sampai pembuatan dan
pengunggahan konten.
4.2.2 Penyusunan Timeline kegiatan
Penyusunan timeline dilakukan secara langsung dengan metode berdiskusi
meliputi jadwal pelaksanaan kegiatan edukasi, pelatihan hingga pendampingan. Pada
timeline kegiatan kami menyusn jadwal kegiatan secara berurut dari pelaksanaan
sosialisasi, pembelian alat dan bahan, edukasi iptek, pelatihan penagmbilan video dan
audio, pelatihan editing, pendampingan, unggah konten dan evaluasi.
4.2.3 Persiapan Alat dan Bahan
Pada tahap ini kami mempersiapkan segala kebutuhan untuk pelatihan dan
pelaksanaan seperti tripod, ring light untuk pencahayaan, greenscreen sebagai
background, canva berbayar, dan capcut berbayar.
4.3 Pelaksanaan
Pada pelaksanaan pemberdayaan ini diberikan beberapa pelatihan kepada mitra
mencakup:
mengetahui secara
9
umum tentang teknologi dan media sosial yang di perkenalkan, akan tetapi mereka
belum mengetahui secara rinci bagaimana pembuatan akun dan penggunaan media
sosial tersebut (youtube dan tiktok) sehingga dapat menghasilkan pendapatan bagi
penggunanya.
4.3.2 Pelatihan Pengambilan Video dan Audio
Pengambilan video dan audio meliputi cara pengambilan sudut pengambilan
gambar yang bagus, pencahayaan yang mendukung, intonasi suara yang baik saat
pengambilan audio asli. Pada awalnya pelatihan ini dilakukan di sekretariatan
komunitas Ketarim yang dihadiri oleh seluruh anggota komunitas, akan tetapi proses
ini tidak berjalan secara efektif karena masih sangat awamnya anggota komunitas
dengan pelatihan yang diberikan di tambah faktor usia anggotakomunitas yang sudah
masuk kategori paru baya sehingga sulit memahami materi yang disampaikan.
Melihat kondisi tersebut maka dilakukan modifikasi model pelatihan yang awalnya
dilakukan secara kolektif menjadi pelatihan individu agar materi yang disampaikan
lebih mudah di serap dan dipahami. Saat melakukan pelatihan individu kami
mengajak para transpuan untuk mempraktekkan langsung materi yang telah
disampaikan dan hasilnya cukup baik, para transpuan mengambilvideo dengan sudut
dan pencahayaan yang sesuai, serta merekam suara dengan cukup jernih.
4.3.3 Pelatihan Mengedit Video
Editing video meliputi cara-cara menyatukan potongan-potongan video,
membuat teks dalam video, membat transisi, memilih backsound , memfilter gambar,
pembuatan narasi dan sebagainya. Sama halnya dengan penerapan pelatihan
sebelumnya, metode pelatihan ini awalnya dilakukan secara kolektif laludi ubah
menjadi pelatihan secara individu, tim pelaksana pengabdian mendatangi langsung
rumah kerumah tiap anggota untuk melakukan pelatihan dan praktek langsung
individu utuk melihat seberapa paham tiap-tiap anggota pada materi yang telah
disampaikan. Pelatihan ini berlangsung selama dua bulan dengan hasil yang cukup
memuaskan dimana beberapa transpuan yakni kak dinda dan kak dewi mempu
mempraktekkan dan menghasilkan video yang di edit mereka sendiri dengan hasil
yang sudah bagus menurut kami. Akan tetapi beberapa lainnya masih cukup kesulitan
4.4 Pendampingan
4.4.1 Pendampingan pengimplementasian pelatihan
Pendampingan dilakukan secara langsung untuk melihat sejauh mana
keberhasilan dalam pengimplemtasian pelatihan-pelatihan yang telah dilakukan.
Setiap anggota diharuskan untuk mempraktekkan secara langsung setiap materi yang
telah diterima. Kegiatan pendampingan juga dilakukan dengan menyelesaikan
kendala- kendala yang kemungkingan dohadapi oleh anggota komunitas dalam
pembuatan konten seperti, tata letak smartphone yang tidak stabil, hasil video buram,
audio tidak jenih, dll. Pada tahap ini, kami mengarahkan para transpuan untuk
membuat masing- masing satu video dengan memilih satu dari beberapa tema yang
kami berikan. Kak dwei memilih tema makeup, kak sonya memilih tema a day in my
life, kak ema memilih tema pekerjaannya, kak dinda memilih tema podcast, kak lana
memilih tema memasak, dan kak moris memilih tema a day in my life. Saat membuat
videonya masing-masing disitulah mereka mengimplementasikan materi yang telah
diberikan saat pelatihan. Dan dari situ terlihat mereka cukup antusias membuat
videonya masing-masing, hanya saja butuh waktu yang sangat lama untuk mereka
menyelesaikan videonya. Hingga saaat ini baru kak sonya yang sudah menyelesaikan
videonya dan sudah mengunggah video tersebut di channel youtube Transkota
Ketarim.
Pada tahapan pemberdayaan ini terkait laporan luaran akun media sosial
PKM-PM sedang dalam proses pengembangan. Saat ini, sudah ada akun youtube
mitra dengan nama akun : Transkota Ketarim. Sejuah ini sudah ada satu konten yang
di unggah hasil karya transpuan ketarim. Tim pelaksana juga memiliki akun media
sosial instagram dengan jumlah pengikut 117 pengikut dengan jumlah feed sebanayak
18 postingan serta unggahan video sebanyak 5 dengan jumlah viewers mencapai 3000
lebih. Untuk postingan wajib sebanyak 5 konten sudah di unggah dengan berbagai
respon positif dari berbagai penonton.
b. Persentase Hasil Ketercapaian
Tabel 4.2 Persentasi Hasil Ketercapaian
Kegiatan Persentase
Target Ketercapaia
n
1. Pengenalan dan Pertemuan tim pelaksana, dosen 5% 5%
pendamping, dan ketua mitra
2. Perencanaan Kegiatan
2.1 kegiatan diskusi dosen 5% 5%
pendamping, anggota tim, dan komunitas Ketarim 10% 10%
2.2 Kegiatan diskusi dosen pendamping dan anggota
tim
3. Edukasi Teknologi dan Media Sosial
3.1 Pengenalan secara umum teknologi dan media sosial 5% 5%
olehtim pendamping
3.2 Pengenalan secara khususmedia sosial oleh mentor 5% 5%
4. Pelatihan Pengambilan Video danPerekaman
4.1 Pelatihan secara kolektif olehmentor 2% 2%
4.2 pelatihan secara individu 12% 12%
5. Pelatihan Editting video
5.1 Pelatihan editting oleh mentor 2% 2%
5.2 Pelatihan editting secara individu 12% 12%
6. Pendampingan Implementasi Pelatihan 8% 8%
7. Unggah Konten 8% 8%
8. Evaluasi dan survei kepuasan mitra dengan implementasi 5% 5%
program
9. Gathering 5% 5%
10
10. Luaran
10.1 Laporan akhir 4% 4%
10.2 Laporan kemajuan 4% 4%
10.3 Buku panduan mitra 4% 4%
10.4 Media sosial 4% 4%
Jumlah 100% 100%
11
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Program keativitas mahasiswa Pengabdian Masyarakat TRANSKOTA (Transpuan
Sebagai Konten Kreator) merupakan salah satu bentuk kepedulian mahasiswa dan upaya
yang diwujudkan dalam menagangi permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat seperti
kemiskinan pada kelompok Trasnpuan di Kota Medan . melalui pemberian edukasi terkait
IPTEK dan media sosial memberikan pemahaman kepada para transpuan tentang meendia
sosial dan manfaatnya. Pemanafaatan media sosial yang baik dapat menambah pendapatan
bagi para transpuan melalui karya-karya yang dihasilkan dari konten yang dihasilkan. Melalui
program ini menjadi solusi dalam mengatasi masalah kemiskinan yang dihadapi oleh para
Transpuan di Kota Medan
Terlaksanaya program TRANSKOTA ini memberikan hasil yang positif yang
dirasakan oleh parra kelompok transpuan komunitas KEtarim dengan hasil pemahaman dan
keterampilan baru yang dimiliki seperti dalam pemanfaatan teknologi dengan baik serta cara
menjadi konten creator yang dapat menjadi alernatif baru bagi para kelomook transpuan
dalam meningkatkan perekonomian mereka dan menjadi solusi atas kondisi kemiskinan yang
dihadapi. Selain itu juga, para transpuan dapat memberikan pemahaman yang dimiliki
sehingga bisa lebih bermanfaat bagi banyak orang.
5.2 Saran
Harapannya program TRANSKOTA dapat dilaksanakan secara berkelanjutan oleh
para kemunitas Transpuan serta ilmu yang sudah diberikan dapat dibagaikan kepada yang
lainnya. Menjalin kerjsama yang baik agar program dapat bermafaat dan terus berlanjut
dengan baik sehingga para kelompok transpuan dapat berdaya dalam meningkatkan
perekonomiannya.
12
DAFTAR PUSTAKA
American Psychological Association. 2006. Sexual Orientation and Gender Diversity
Arfanda, F., dan Anwar, S. 2015. Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Waria. Jurnal
Nasional Ilmu Kesehatan/ 1(1): 93-102.
Febriani, N. I., dan Irwanto, I. 2021. Gambaran Resiliensi Transpuan yang Bekerja sebagai
Pekerja Seks di Jakarta. Jurnal Psikodimensia. 20(1):35-45.
Indraswari, L. D. 2022. Perjuangan dan Harapan Hidup
Transpuan. https://www.kompas.id/baca/riset/2022/07/26/perjuangan-dan-harapan-
hiduptranspuan. Diakses tanggal 17 November 2022.
Jasruddin, J., dan Daud, J. 2015. Transgender dalam persepsi masyarakat. Equilibrium: Jurnal
Pendidikan. 3(1):19-28.
Jati, F. P., Mukhosiyah, C., dan Febriani, H. 2021. Pengakuan Identitas Waria di Indonesia
(Studi Kasus Waria yang Berhadapan dengan Hukum di Yogyakarta.
Jurnal Masalah-Masalah Hukum. 50(3):254-264.
Khafsoh, N. A., Bintang, I. S., Rilana, G. Z. A., Khoirunnisa, M., Sari, R. D. P., Pratiwi, O.
M., dan Shidiq, A. F. R. 2022. Tipologi penerimaan transgender di dalam keluarga (studi di
pondok pesantren waria al fatah dan yayasan waria crisis center yogyakarta). Journal of
Islamic Studies and Humanities. 7(1):91-114.
Purnawati, A. 2022. Membuka Ruang Penerimaan Transpuan.
https://www.kompas.id/baca/riset/2022/07/26/membuka-ruang- penerimaantranspuan.
Diakses tanggal 17 November 2022
1
LAMPIRAN
Judul Pemberdayaan Transpuan di Bidang Ekonomi Kreatif Melalui
Program TRANSKOTA (Transpuan Sebagai Konten
Kreator) Alternatif Pekerjaan Baru Komunitas Transpuan
Ketarim.
Skema Tahun Pendanaan Penggunaan Sisa
Pengabdian
Masyarakat 2023 6.750.000 5.093.330 1.656.670
(PM)
1. Penggunaan Dana
Tanggal Keterangan Harga Jumla Total Berkas Validasi
Satuan h
18/06/20 Biaya transportasi 10.000/ 10 100.000 Terlampir Disetujui
23 anggota ke lokasi ltr
mitra
19/06/20 Biaya pembelian 100.000 1 100.000 Terlampir Disetujui
23 kuota internet /bln
09/07/20 Biaya transportasi 10.000/ 25 250.000 Terlampir Disetujui
23 untuk perencanaan ltr
program bersama
mitradan dosen
pendamping
10/07/20 Biaya pembelian 100.000 1 100.000 Terlampir Disetujui
23 kuota internet /bln
11/07/20 Biaya jasa 200.000 1 200.000 Terlampir Disetujui
23 mentor videografi /orang
15/07/202 Biaya Promosi 100.000/ 1 100.000 Terlampir Disetujui
3 Konten Wajib 3 hari
16/07/20 Biaya jasa 200.000 1 200.000 Terlampir Disetujui
23 mentor /orang
videografi
19/07/20 Biaya jasa mentor 200.000 1 200.000 Terlampir Disetujui
23 videografi /orang
26/07/202 Biaya transportasi 10.000/ 10 100.000 Terlampir Disetujui
3 anggota ke lokasi ltr
mitra dengan dosen
pendamping
26/07/20 Pembelian 20.000/ 2 40.000 Terlampir Disetujui
23 minyak bimoli ltr
15/08/202 Biaya Promosi 100.000/ 1 100.000 Terlampir disetujui
3 Konten Wajib 3 hari
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
Silverqueen
30/08/20 Pembelian snack 2000/pc 5 10.000 Terlampir Disetujui
23 untuk buket s
31/08/20 Pembelian snack 14.200 1 14.200 Terlampir Disetujui
23 untuk buket Piattos
31/08/20 Pembelian snack 12.400 1 12.400 Terlampir Disetujui
23 untuk buket Apella
Coklat
31/08/20 Pembelian snack 9.200 1 9.200 Terlampir Disetujui
23 untuk buket Blastoz
31/08/20 Pembelian snack 6.800 2 13.600 Terlampir Disetujui
23 untuk buket permen
Alpellibe strawberry
31/08/20 Pembelian snack 2.000 5 10.000 Terlampir Disetujui
23 untuk buket Kalpa
Wafer
31/08/20 Pembelian snack 5.500 2 11.800 Terlampir Disetujui
23 untuk buket Nextar
Brownies
31/08/20 Pembelian snack 9.900 2 19.800 Terlampir Disetujui
23 untuk buket
Silverqueen
31/08/20 Pembelian snack 2.000 5 10.000 Terlampir Disetujui
23 untuk buket
Goodtime
31/08/20 Pembelian snack 15.000 1 15.000 Terlampir Disetujui
23 untuk buket Pita
Satin
31/08/20 Pembelian snack 2.300 5 11.500 Terlampir Disetujui
23 untuk buket Nextar
Brownies
10/09/20 Transportasi 10.000/ 10 100.000 Terlampir Disetujui
23 ltr
09/07/20 Pembelian Tripod 150.000 1 150.000 Terlampir Disetujui
23 IM 3120 untuk /item
pembuatan konten
09/07/20 Pembelian Tripod 200.00. 1 200.000 Terlampir Disetujui
23 Ugreen 90235 untuk /item
7
8
JUMLAH 6.203.330
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
Lampiran 3 : Kegiatan
13
14
14