Laporan Tutorial Modul BB Naik Sindrom Metabolik
Laporan Tutorial Modul BB Naik Sindrom Metabolik
OLEH:
KELOMPOK XII :
MUH. SALAHUDDIN SAHMUDIN
NUR RAHMI APRIADIN LAODE DANE
SRI WULAN REZKY SYARIFUDDIN
ANDI SUCI JUWITA L.A. ALFITRAYANA WAODE K.
DEBI NINGTYAS DYAH FAUZIAH ILYAS
ATRISIA AYYUNING TYAS MUH. IRHAM RAMLI
STEVIE DWI HARYANI SICI ARIFUDDIN
PUTU RESTY APRIANI IDA IRMAYANTI
TUTOR: dr. Rara
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015
SKENARIO
KATA KUNCI
• Seorang pria
• 44 tahun
• Riwayat ibu diabetes
• Tidak merokok
• Tb 160 cm
• Bb 78 kg
• LP 95 cm
• Td 150/95 mmhg
• Gdp 110 mg/dl
• Kol total 280 mg/dl
• Ldl kol 180 mg/dl
• Hdl kol 32 mg/dl
• As urat 9 mg/dl
• Pemfis dan pem.lab lain normal
PERTANYAAN
PEMBAHASAN
Asetoasetat
Ketogenesis
hidroksibutirat Aseton
Siklus
asamsitrat
ATP H2O
CO2
Nukleus arkuata yang terletak di sekeliling dasar ventrikel III, memiliki dua
populasi neuron yang berbeda untuk mengatur asupan makanan. Neuron yang
memproduksi neuropeptida Y (NPY) bertindak sebagai akselerator yang bekerja
untuk menstimulasi makan. Sedangkan populasi neuron yang lain didekatnya yang
memproduksi proopiomelanocortin (POMC) bekerja pada area otak yang sama
dengan area NPY untuk menyebabkan inhibisi makan. Ketika salah satu neuron
teraktivasi, maka populasi lain mengalami inhibisi. Contohnya,ketika neuron NPY
teraktivasi oleh penurunan kadar leptin, maka NPY yang disekresikan akan
berikatan dengan reseptornya di neuron POMC (reseptor Y1) dan menyebabkan
inhibisi terhadap aktivitas neuron POMC tersebut. Neuron yang memproduksi NPY
juga menghasilkan agouti related peptide (AgRP) yang dapat memblok reseptor
MC4R (reseptor bagi α-MSH, turunan POMC) di neuron orde kedua.
3. Faktor resiko peningkatan berat badan
a. Konsumsi lemak berlebihan.
b. Keturunan/ genetik
c. Perilaku pasif
d. Usia
e. Lingkungan
4. Mekanisme peningkatan berat badan pada penyakit tertentu
a) Definisi
Sindroma metabolik merupakan suatu kumpulan faktor risiko
metabolik yang berkaitan langsung terhadap terjadinya penyakit
kardiovaskuler artherosklerotik. Faktor risiko tersebut antara lain terdiri
dari dislipidemia atherogenik, peningkatan tekanan darah, peningkatan
kadar glukosa plasma, keadaan prototrombik, dan proinflamasi.
b) Etiologi
Etiologi Sindrom Metabolik belum dapat diketahui secara pasti. Suatu
hipotesis menyatakan bahwa penyebab primer dari Sindrom Metabolik
adalah resistensi insulin. Menurut pendapat Tenebaum (2003) penyebab
sindrom metabolik adalah
1. Gangguan fungsi sel β dan hipersekresi insulin untuk
mengkompensasi resistensi insulin. Hal ini memicu terjadinya
komplikasi makrovaskuler
2. Kerusakan berat sel β menyebabkan penurunan progresif sekresi
insulin, sehingga menimbulkan hiperglikemia. Hal ini menimbulkan
komplikasi mikrovaskuler (Mis: nephropathy diabetica)
DAFTAR PUSTAKA