Anda di halaman 1dari 6

AMNIOTIC FLUID INDEX (AFI)

Amniotic fluid index (AFI) adalah perkiraan atau perhitungan kasar terhadap jumlah
cairan amnion dan merupakan indeks untuk menilai kesejahteraan janin. AFI juga merupakan
bagian dari profil biofisik.
Pengukuran indeks cairan amnion (ICA) atau amniotic fluid index (AFI) dilakukan
melalui pemeriksaan USG dengan cara penilaian semikuantitatif. Cara pengukuran AFI :
1) Pada pengukuran indeks cairan amnion, uterus
dibagi ke dalam 4 kuadran yang dibuat oleh garis
mediana melalui linea nigra dan garis horisontal
setinggi umbilikalis.
2) Pada setiap kuadran uterus, dicari kantong amnion
terbesar, bebas dari bagian tali pusat dan
ekstremitas janin.
3) Indeks cairan amnion merupakan hasil
penjumlahan dari diameter vertikal terbesar
kantong amnion pada setiap kuadran.
4) Nilai indeks cairan amnion yang normal adalah 5-25 cm.
Interpretasi :
♣ < 5 cm = very low (oligohydramnions)
♣ 5.1-8 cm = low
♣ 8.1-25 cm = normal
♣ > 25 cm = polyhydramnions
 20-30 cm = polihidramnion derajat ringan
 30-40 cm = polihidramnion derajat sedang
 > 40 cm = polihidramnion derajat berat

Four Quadrant Amniotic Fluid Index (mm)

The amniotic fluid index in normal human pregnancy


(Moore TR and Cayle JE, Am J Obstet Gynecol 1990;162:1168-1173)
Referensi :
1. Karsono B. Ultrasonografi dalam Obstetri. Dalam Saifuddin AB, Rachimhadhi T,
Wiknjosastro GH, editor. Ilmu Kebidanan. Edisi Keempat, Cetakan Ketiga. 2010. PT
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Jakarta.
2. Moore TR, Cayle JE. The Amniotic Fluid Index in Normal Human Pregnancy. Am J
Obstet Gynecol. 1990 May; 162(5):1168-73. Department of Obstetrics and Gynecology,
U.S. Naval Hospital, San Diego, CA. Accessed on June 14th 2012. Available at :
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2187347
METHODS FOR DETERMINING GESTATIONAL AGE

Berbagai metode dapat digunakan untuk menentukan usia kehamilan, diantaranya :

 Last Menstrual Period


Penentuan usia kehamilan biasanya ditentukan berdasarkan identifikasi hari pertama
siklus haid terakhir. Metode penentuan usia kehamilan ini dipertimbangkan memiliki
akurasi + 2 minggu. Dalam hal ini digunakan rumus Naegle untuk menentukan hari
perkiraan persalinan. Rumus ini terutama berlaku untuk wanita dengan siklus 28 hari
sehingga ovulasi terjadi pada hari ke 14. Rumus Naegle memperhitungkan umur
kehamilan berlangsung selama 288 hari. Perhitungan kasarnya dapat dipakai dengan
menentukan hari pertama haid dan ditambah 288 hari, sehingga perkiraan kelahiran
dapat ditetapkan. Rumus Naegle dapat dihitung hari haid pertama ditambah 7 (tujuh)
dan bulannya dikurang 3 (tiga) dan tahun ditambah 1 (satu).

 Bimanual Exam
Pemeriksaan bimanual dapat digunakan untuk memperkirakan ukuran uterus pada
trimester pertama dan juga menentukan usia kehamilan. Akurasi dari perhitungan ini
secara umum dipertimbangkan + 2 minggu karena ukuran uterus dapat dipengaruhi
oleh jaringan fibroid, malposisi uterus, multiple gestation, dan maternal obesity.

 Serum ß-hCG Testing


Uji kehamilan didasarkan pada adanya produksi hormon chorionic gonadotropic
(hCG) oleh sel-sel sinsitiotrophoblast pada awal kehamilan. Hormon ini disekresikan
ke dalam sirkulasi ibu hamil dan diekskresikan melalui urin. hCG dapat dideteksi
pada sekitar 26 hari setelah konsepsi dan peningkatan ekskresinya sebanding dengan
meningkatnya usia kehamilan antara 30-60 hari. Produksi puncaknya adalah pada usia
kehamilan 60-70 hari dan kemudian menurun secara bertahap dan menetap hingga
akhir kehamilan setelah usia kehamilan 100-130 hari. Jadi mean serum hCG levels
memiliki korelasi yang tinggi dengan usia gestasi selama awal kehamilan. Kadar hCG
yang rendah ditemui pada kehamilan ektopik dan abortus imminens. Kadar yang
tinggi dapat dijumpai pada kehamilan majemuk, mola hidatidosa, chorio-carcinoma.

 Denyut Jantung Janin


Jantung janin mulai berdenyut sejak awal minggu keempat setelah fertilisasi, tetapi
baru pada usia kehamilan 20 minggu bunyi jantung janin dapat dideteksi dengan
fetoskop. Dengan menggunakan teknik ultrasound atau sistem Doppler, bunyi jantung
janin dapat dikenali lebih awal (12-20 minggu usia kehamilan). Bunyi jantung janin
harus dapat dibedakan dengan pulsasi maternal, bising usus, gerakan janin, dan bising
arteri uterina.

 Gerakan Janin
Gerakan janin juga bermula pada saat usia kehamilan mencapai 12 minggu, tetapi
baru dapat dirasakan oleh ibu pada usia kehamilan 16-20 minggu karena di usia
kehamilan tersebut, dinding uterus mulai menipis dan gerakan janin menjadi lebih
kuat. Pada kondisi tertentu, ibu hamil dapat merasakan gerakan halus hingga
tendangan kaki bayi di usia kehamilan 16-18 minggu. Gerak pertama bayi yang
dirasakan oleh ibu disebut dengan quickening, yang sering diartikan sebagai kesan
kehidupan. Gerakan awal janin ini dapat dikategorikan sebagai tanda pasti kehamilan
dan estimasi usia kehamilan.

 Perkiraan Tinggi Fundus Uteri


Perkiraan tinggi fundus uteri dilakukan dengan palpasi fundus dan membandingkan
dengan patokan.

Umur Kehamilan Tinggi Fundus Uteri

12 minggu 1/3 di atas simpisis

16 minggu ½ simpisis-pusat

20 minggu 2/3 di atas simpisis

24 minggu Setinggi pusat

28 minggu 1/3 di atas pusat

34 minggu ½ pusat-prosessus xifoideus

36 minggu Setinggi prosessus xifoideus

40 minggu 2 jari di bawah prosessus xifoideus

 Ultrasound (USG)
Ultrasound adalah metode paling akurat untuk menentukan usia kehamilan. Pada
ultrasound dapat dinilai crown-rump length, fetal femur length, head circumference,
abdominal circumference, dan biparietal diameter yang digunakan untuk menentukan
usia gestasi. Penilaian sonographic penting terutama jika siklus menstruasi tidak
teratur, HPHT tidak diketahui, dan membuktikan kecurigaan terhadap kehamilan
ektopik. Jadi tujuan dilakukan USG adalah untuk konfirmasi kehamilan dan
mengetahi usia kehamilan. Embrio dalam kantong gestasi tampak pada awal
kehamilan 5,5 minggu dan detak jantung janin tampak jelas dalam usia 7 minggu.

Referensi :
1. Adriaansz G, Hanafiah TM. Diagnosis Kehamilan. Dalam Saifuddin AB,
Rachimhadhi T, Wiknjosastro GH, editor. Ilmu Kebidanan. Edisi Keempat, Cetakan
Ketiga. 2010. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Jakarta.
2. Karsono B. Ultrasonografi dalam Obstetri. Dalam Saifuddin AB, Rachimhadhi T,
Wiknjosastro GH, editor. Ilmu Kebidanan. Edisi Keempat, Cetakan Ketiga. 2010. PT
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Jakarta.
3. Mongelli M. Evaluation of Gestation. Medscape. 2012 March 29. Accessed on June
14th 2012. Available at : http://emedicine.medscape.com/article/259269-overview

Anda mungkin juga menyukai