GLOBALISASI
Disusun Oleh:
PURWOKERTO
2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul Pelestarian Lagu Anak Anak pada Era
Globalisasi
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah dengan judul Pelestarian Lagu
Anak Anak pada Era Globalisasi dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
kepada masyarakat selaku pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi ialah suatu fenomena perubahan dalam peradaban manusia
yang ditandai dengan perkembangan teknologi dan informasi yang sangat
pesat.Efek dari globalisasi ini ialah anak-anak saat menjadi lebih sering
menyanyikan lagu dengan tema dewasa, percintaan ataupun lagu sejenis dari
band-band ataupun lagu EDM (electronic dance music) yang sedang tenar
sekarang ini. Seiring berjalannya waktu banyak lagu-lagu yang diciptakan,
namun jarang para pencipta lagu membuat lagu untuk anak-anak.
Semakin lama lagu anak-anak semakin jarang diciptakan dan
dinyanyikan. Kini anak-anak lebih hafal dan menyukai lagu-lagu orang dewasa
yang tidak cocok untuk anak-anak. Lagu remaja atau dewasa dikonsumsi secara
bebas oleh anak-anak. Banyak sekali realita yang ada akibat anak-anak salah
mengkonsumsi lagu-lagu dewasa. Anak-anak SD sekarang sudah mengenal
pacaran. Sudah mulai bertindak jahil terhadap teman lain jenis seperti berbicara
kata-kata jorok yang tidak seharusnya dikatakan
Usia anak Sekolah Dasar antara 6-12 tahun adalah usia dimana anak-
anak mulai memperhatikan orang dewasa disekitarnya dan meniru apa yang
dilakukannya, diusia ini pula anak-anak belum bisa membedakan mana hal baik
dan hal buruk yang harus dijauhi atau dilakukan. Yang mereka tangkap adalah
sesuatu yang mereka anggap menarik dan menyenangkan untuk mereka.
Berdasarkan latar belakang masalah dan seiring dengan adanya tujuan
dari penelitian ini, maka peneliti mengangkat hal tersebut di atas kedalam
sebuah judul penelitian yaitu “Upaya Pelestarian Lagu Anak Anak pada Era
Globalisasi.”
1
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana kondisi lagu anak sekarang?
b. Apa penyebab punahnya lagu anak?
c. Apa peran pemerintah,guru,dan orang tua?
d. Bagaimana upaya melestarikan lagu anak anak pada era globalisasi?
C. Tujuan
a. Memberikan informasi mengenai kondisi lagu anak sekarang
b. Mengetahui penyebab dari punahnya lagu anak
c. Mengetahui peran pemerintah,guru,dan orang tua
d. Memberikan informasi mengenai upaya melestarikan lagu anak anak pada
era globalisasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Penyebab Punahnya lagu anak anak
Di Era Globalisasi ini, anak-anak dimanjakan dengan kemajuan
teknologi. Hadirnya permainan anak elektronik dalam bentuk game dan
maraknya media sosial seperti instagram, twitter, yutoube membuat anak
semakin mudah mengakses segala informasi, budaya dan lagu barat
sehingga anak-anak lebih menyukai lagu-lagu orang dewasa daripada lagu
anak-anak. Selain itu, hiburan anak-anak sekarang cenderung menawarkan
berbagai pilihan, misalnya acara televisi lebih sering menampilkan sinetron,
quiz, konser musik, dan sebagainya. Hal ini akan membuat anak melupakan
kearifan budaya sendiri dan berdampak pada karakternya di masa depan.
Tragisnya, di kalangan anak muda nilai-nilai karakater mulai luntur
4
bahasa yang menarik untuk anak-anak, yang biasanya diterapkan
di PAUD, TK dan di Sekolah Dasar. Melalui bernyanyi peneliti
berharap anak-anak akan menyukai dan memiliki minat, serta
meningkatkan kemampuan untuk menyanyikan lagu anak-anak
melalui kegiatan bernyanyi yang difokuskan di Sekolah Dasar.
c) Peran Orang tua
1) Peran orang tua sebagai pembentuk karakter anak (non-formal)
Pendidikan pada anak pertama kali, bukan dari sekolah
melainkan dari orang tua. Anak anak cenderung mencontoh
pada orang tuanya. Seperti kata pepatah “Apa yang kita tanam
itulah apa yang kita tuai”. Artinya jika orang tua mendidik
anak anaknya dengan baik niscaya anak itu akan tumbuh
dengan baik.
2) Orang tua sebagai pendamping
Orang tua harus selalu mendampingi anaknya ketika
sedang menonton atau bermain gadget dan memberitahukan
mana yang baik di tonton dan mana yang tidak baik. Supaya
tidak salah menonton dan melakukan hal yang tidak pantas di
contoh.
3) Orang tua sebagai pengajar
Cara lain untuk mengajak anak mendengarkan lagu
seusianya adalah dengan cara bernyanyi bersama anak dengan
menggunakan tarian. Ada banyak lagu anak-anak yang bisa
dilengkapi dengan tarian atau gerakan tertentu. Lakukan ini
setiap kali anak ingin menyanyi karena dengan gerakan anak-
anak akan lebih tertarik mendengarkan lagu. Selain itu, saat
berada di sekolah, penting bagi orangtua untuk menjalin
hubungan yang baik dengan guru-guru yang menangani anak.
Pantau setiap perkembangan anak dari mereka. Tanyakan
bagaimana dia di sekolah, lagu-lagu apa yang biasanya
dinyanyikan bersama teman-teman saat mereka bermain.
5
Ketika anak ketahuan mendengar lagu dewasa yang
mengandung makna yang tidak baik, jangan langsung
menyalahkan dan melarang mereka mendengarkan lagu
tersebut. Sebaliknya, ajarkan mereka bahwa lagu itu tidak baik
untuk anak-anak. Berikan pengertian tentang makna lagu itu
dan beberkan akibat yang disebabkan jika mendengarkan lagu
tersebut berulang kali. Jika anak ternyata bersikeras ingin
mendengar lagu, yakinkan dia bahwa lagu-lagu lain jauh lebih
baik dan tak kalah indah dari lagu tersebut
6
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Lagu anak merupakan sebuah karya seni yang dibuat untuk kalangan anak-
anak dimana lirik, wilayah dan tinggi rendahnya disesuaikan dengan kemampuan
anak-anak. Seiring berjalannya waktu banyak lagu-lagu yang diciptakan, namun
jarang para pencipta lagu membuat lagu untuk anak-anak. Semakin lama lagu
anak-anak semakin jarang diciptakan dan dinyanyikan. Kini anak-anak lebih hafal
dan menyukai lagu-lagu orang dewasa yang tidak cocok untuk anak-anak. .
Hadirnya permainan anak elektronik dalam bentuk game dan maraknya media
sosial seperti instagram, twitter, yutoube membuat anak semakin mudah
mengakses segala informasi, budaya dan lagu barat sehingga anak-anak lebih
menyukai lagu-lagu orang dewasa daripada lagu anak-anak. Tanpa peran aktif dari
pemerintah,guru,dan orang pelestarian lagu anak anak tidak dapat
terealisasikan.Upaya pelestarian lagu anak anak pada era globalisasi di harapkan
dapat mendongkrak lagi eksitensi dari lagu anak- anak yang sudah punah.
7
DAFTAR PUSTAKA