Anda di halaman 1dari 19

REKAM MEDIK

SMF/DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR SOETOMO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
IDENTITAS

Periode : 05 Desember 2016 – 01 Januari 2017


Nama : Atisomya Kinanthi
NIM : 011211132015
Tempat/Tgl Lahir : Surabaya, 21 September 1994
Alamat Asal : Jl Sidosermo Indah XI-7 Surabaya
Telepon : 0318415993
Handphone : +62 859677931597
email : kinankintung@yahoo.com

Tanda Tangan,

Atisomya Kinanthi

1
ROTASI

HARI TANGGAL ROTASI


Rabu 29 Maret 2017 Oftalmologi Pediatrik
Kamis 30 Maret 2017 OK GBPT
Jumat 31 Maret 2017 RSUA
Senin 3 April 2017 Eksterna
Selasa 4 April 2017 Katarak
Rabu 5 April 2017 Refraksi
Kamis 6 April 2017 Retina
Jumat 7 April 2017 Glaukoma
Senin 10 April 2017 Rekonstruksi Oftalmologi
Selasa 11 April 2017 Katarak
Rabu 12 April 2017 Refraksi
Kamis 13 April 2017 OK GBPT
Senin 17 April 2017 RSUA
Selasa 18 April 2017 Eksterna

2
REKAM MEDIK
Rotasi : Poli Pediatrik Oftalmologi
Tanggal : 29 Maret 2017
Nama / Usia : An. MIA/ 2 th
DMK : 12508486
Anamnesis :
Pasien datang dengan mata kiri merah. Pasien dulunya kedua mata juling sejak
lahir, bergantian kanan dan kiri. Pasien sudah dioperasi di RSUA dan diberi obat
Optiman syrup dan disarankan latihan konvergensi. Di RSDS pasien dioperasi.
Riwayat kehamilan ibu, tidak sakit saat hamil, tidak mengkonsumsi obat obatan
Riwayat persalinan, bayi lahir cukup usia 9 bulan dengan operasi Caesar, BBL
3200, pasien langsung menangis, tidak biru, namun kuning, pasien sekarang sudah
dapat berbicara
Pemeriksaan : SAODS FDODS (pupil kecil)
Palpebra Edema (-/-) Fundus reflex (+/+),
TiO Konjunctiva Hiperemi (-/+) Papil N II batas tegas (+/+),
OD: N palpasi Kornea Jernih (+/+) Warna normal (+/+),
OS : N palpasi BMD Dalam (+/+) Perdarahan (-/-),
Iris Radier (+/+) eksudat (-/-).
Visus Naturalis Pupil Bulat (+/+), isokor, Makula reflek (+/+)
OD: Fix Follow + Ø (3mm/3mm), RC
OS : Fix Follow + (+/+) Hirscberg Test
Lensa Jernih (+/+) Kesan ortho

Problem List : Diagnosis :


 Mata kanan merah ODS Intermitten Exotropia post
 Pasien post operasi Karena juling bilateral recess rectus lateral
dari lahir

Terapi :
 -
PKRS :
Pasien untuk sementara diterapi konservatif dahulu karna masih berusia 2
th, pasien juga perlu dilatih konvergensi. Untuk latihan, pasien diberi koreksi
dengan kacamata over minus. Bila juling terus menerus dapat direncanakan operasi

Kesimpulan :
Pasien post bilateral recess rectus lateralis dengan keluhan mata merah
didapatkan tekanan intraocular kesaan normal, visus naturalis ODS fix follow (+),
pada pemeriksaan segmen anterior diddapatkan dalam batas normal dengan
konjungtiva kanan hiperemi. Pada fundus okuli didapatkan dalam batas normal
dengan Hirschberg test kesan ortho

3
REKAM MEDIK
Rotasi : OK
Tanggal : 30 Maret 2017
Nama / Usia : Tn. BAW (59 th)
DMK : 10577456
Operator : dr. Sauli Ari Widjaja Sp.M
Assistant 1 : dr. Arin
Assistant 2 :-
Indikasi Operasi
OD Rhegmatogenous retinal detachment

Prosedur operasi
1. Pasien menandatangani informed consent dan inform to consent
2. Pasien berbaring dimeja operasi dengan anestesi umum
3. Desinfeksi lapanganoperasi dengan desinfektan betadine 10%
4. Mempersempit lapang pandang dengan doek steril
5. Desinfeksi bola mata dengan betadine 5%
6. Peritomy konjungtiva dan sklerotomi pada arah jam 2, 5, dan 9. Dipasang
kanul drainase, oclutum dan illuminating lamp
7. Didapatkan
1. Detach pada arah jam 9-5
2. Break pada arah jam 11
3. PVR grade B-C
8. Dilakukan vitrektomi
9. Dilakukan internal drainase
10. Dilakukan endolaser pada break sekta 360o
11. Dimasukkan gas C3F8
12. Menjahit sklera dan konjungtiva
13. Injeksi dexamethason-Gentamycin
14. Diberikan salep mata dan bebat mata

Tatalaksana post operasi


1. Face down position
2. Tobnadex ed 6 dd gtt IOD
3. Ciprofloxacin 2 x 500 mg po

Kesimpulan
Pasien dengan OD Rhegmatogenous retinal detachment telah dilakukan tindakan
operasi berupa OD vitrektomi + endolaser + tamponade C3F8 + internal drainase
dengan general anesthesi

REKAM MEDIK
Rotasi : RSUA
Tanggal : 31 Maret 2017
Nama / Usia : Ny LSG/ 80 th

4
DMK : 21018
Anamnesis :
Pasien datang mengeluh kedua mata kiri terasa kabur. Kabur tidak disertai mual
muntah, tidak disertai mata mblobok, tidak disertai nyeri dan nerocoh
Pasien riwayat operasi katarak pada tahun 2012 pada mata kanan dan kiri. Tidak
didapatkan riwayat darah tinggi dan kencing manis

Pemeriksaan : SAODS
Palpebra Edema (-/-)
TiO Konjunctiva Hiperemi (-/-)
OD: N palpasi Kornea Jernih (+/+)
OS : N palpasi BMD Dalam (+/+)
Iris Radier (+/+)
Visus Naturalis Pupil Bulat (+/+), isokor,
OD: 5/5 Ø (3mm/3mm), RC
OS : 5/12 (+/+)
Lensa IOL (+/+)

Problem List : Diagnosis :


 Mata kabur kanan dan kiri ODS Pseudofakia
 Riwayat operasi katarak
Terapi :
 Sanbe tear ed 6 dd gtt I OS
PKRS :
Pasien dengan riwayat operasi katarak didapatkan keluhan mata kabur.
Pasien untuk saat ini tidak dikoreksi dengan kacamata Karena telah dimasukkan
lensa baru saat operasi katarak sehingga pasien kontrol saja dengan diberi sanbe
tear untuk memaintenance kesehatan mata

Kesimpulan :
Pasien dengan keluhan mata kabur, pada pemeriksaan visus didapatkan
VOD 5/5 VOS 5/12 pada pemeriksaan segmen enterior didapatkan dalam batas
normal. Pasien dengan riwayat operasi katarak. Diagnosis ODS pseudofakia.
Terapi: sanbe tear ed 6 dd gtt I OS

REKAM MEDIK
Rotasi : Poli Eksterna
Tanggal : 03 April 2017
Nama / Usia : Tn. A / 39 th
DMK : 12550299
Anamnesis :
Pasien datang dengan keluhan mata kiri nyeri setelah terkena biji padi 8 bulan yang
lalu. Awalnya mata gatal, merah, berair, tidak diobati oleh pasien. 1 minggu

5
setelahnya muncul putih putih pada mata, kemudian pasien berobat ke dokter
spesialis mata di trenggalek dikatakan ada benda asing pada mata dan membaik
sedikit. 1 bulan kemudian, mata pasien menjadi kabur bertambah parah kemudian
pasien berobat ke blitar namun tidak ada perbaikan sehingga pasien dirujuk ke
RSDS
Riwayat diabetes melitus dan hipertensi disangkal.

Pemeriksaan : SAODS
Palpebra Edema (-/-)
TiO Spasme (-/-)
OD: N palpasi Konjunctiva Hiperemi (-/+)
OS : N palpasi Kornea Jernih (+/keruh)
FL test + 2x3mm
Visus Naturalis Descematocele +
OD: 6/8,5 Siedel test (+/-)
OS : 1/300 BMD Dalam (+/-)
Iris Radier (+/+) sde
Pupil Bulat (+/+), sde
Lensa Jernih sde

Problem List : Diagnosis :


 Mata kiri nyeri OS Descematocele Impending Prolaps
 Mata kiri gatal
 Mata kiri merah
 Mata kiri berair
 Mata kiri kabur
 Riwayat mata kiri terkena biji padi

Terapi :
 Vigamax ed 6 x I gtt OS
 Natacen ed 6 x I gtt OS
 Atropine d 2 dd gtt I OS

PKRS :
Saat ini pasien dengan Descematocele Impending Prolaps. Direncanakan
operasi Amniotic Membran Transplant dan Bandage Contact Lens pada mata kiri
pasien
Kesimpulan :
Mata kiri nyeri setelah terkena biji padi 8 bulan yang lalu. Pemeriksaan
visus VOD: 6/8,5, VOS : 1/300
. Pemeriksaan SAODS, pada mata kiri didapatkan konjunctiva hiperemi, kornea
keruh, didapatkan descemetocele dan siedel test positif. Diagnosis Descematocele
Impending Prolaps dengan rencana operasi AMT dan BCL

6
REKAM MEDIK
Rotasi : Katarak
Tanggal : 04 April 2017
Nama / Usia : An. RA (5 tahun)
DMK : 12355577
Anamnesis :
Pasien kontrol dengan post operasi katarak saat usia 3.5 tahun pada mata
kiri dan 4 bulan kemudian operasi katarak pada mata kanan. Pasien dioperasi
Karena saat lahir terlihat selaput putih putih pada mata pasien
Riwayat kehamilan: ibu tidak sakit, tidak menggunakan obat obatan & jamu
jamuan
Riwayat kelahiran: persalinan normal, cukup bulan, langsung menangis

Pemeriksaan : SAODS FDODS


Palpebra Edema (-/-) Fundus reflex (+/+),
TiO Konjunctiva Hiperemi (-/-) Papil N II batas tegas (+/+),
OD: N palpasi Kornea Jernih (+/+) Warna normal (+/+),
OS : N palpasi BMD Dalam (+/+) Perdarahan (-/-),
Iris Iradier (+/+) eksudat (-/-)
Visus Naturalis Pupil Bulat (+/+), isokor,
OD: Ø (3mm/3mm), RC
OS : (+/+)
Lensa IOL (+/+), PCO
Visus Refraksi (+/+)
OD: cc S-3.00 C 2.50
OS : cc S-5.00 C 2.50

Problem List : Diagnosis :


 Riwayat operasi katarak saat 3,5 th ODS pseudofakia
 Visus refraksi VOD cc S-3.00 C ODS PCO
2.50 ODS Nystagmus
 Visus refraksi VOS cc S-5.00 C
2.50
Terapi :
 Lyteers ed 4 dd gtt I ODS
PKRS :
Saat ini pasien dengan katarak kongenital yang telah dioperasi, pasien butuh
dikoreksi lagi dengan kacamata minus dan kontrol lagi 2 minggu kemudian untuk
melihat apakah kacamata yang digunakan sudah sesuai atau belum
Kesimpulan :
Pasien riwayat operasi katarak saat 3,5 tahun. Visus refraksi VOD cc S-3.00 C
2.50. Visus refraksi VOS cc S-5.00 C 2.50. Tekanan intraokuler normal per
palpasi, pada pemeriksaan segmen anterior didapatkan dalam batas normal
dengan lensa IOL pada mata kanan dan kiri dan didapatkan PCO pada mata
kanan dan kiri. Pada fundus okuli didapatkan dalam batas normal. Diagnosis:

7
ODS Pseudofakia, ODS PCO, ODS Nystagmus. Terapi: Lyteers ed dd gtt I
ODS

REKAM MEDIK

Rotasi : Poli Refraksi


Tanggal : 5 April 2017
Nama / Usia : Nn RDY/ 12th
DMK : 10925804
Anamnesis :
Pasien kontrol rutin tiap 6 bulan. Tidak didapatkan keluhan pada mata pasien.
Pasien riwayat menggunakan kacamata minus

Pemeriksaan : SAODS
Palpebra Edema (-/-)
TiO Konjunctiva Hiperemi (-/-)
OD: N palpasi Kornea Jernih (+/+)
OS : N palpasi BMD Dalam (+/+)
Iris Radier (+/+)
Visus Naturalis Pupil Bulat (+/+), isokor,
OD: 4/60 Ø (3mm/3mm), RC
OS : 4/60 (+/+)
Lensa Jernih (+/+)
Visus Refraksi
OD: S-2.75
OS : S-2.50

Problem List : Diagnosis :


 Pasien riwayat menggunakan ODS Myopia
kacamata

Terapi :
 Koreksi lensa minus

PKRS :
Pasien didapatkan rabun jauh ringan sehingga perlu dikoreksi dengan
kacamata minus. Pasien disarankan kontrol kembali terutama bila dirasakan ada
keluhan

Kesimpulan :
Pasien dengan riwayat penggunaan kacamata minus, pada pemeriksaan
didapatkan tekanan intra okuli normal per palpasi. Pada pemeriksaan visus
didapatkan VOD 4/60 dan VOS 4/60, dikoreksi dengan lensa spheris negative pada

8
OD S-2.75 dan OS -2.50. pada pemeriksaan segmen anterior didapatkan dalam
batas normal.

REKAM MEDIK
Rotasi : Poli Retina
Tanggal : 6 April 2017
Nama / Usia : Tn PP/ 47 th
DMK : 12526404
Anamnesis :
Pasien kontrol dengan kencing manis. Tidak didapatkan keluhan pada pasien

Pemeriksaan : SAODS FDODS


Palpebra Edema (-/-) Fundus reflex (+/+),
TiO Konjunctiva Hiperemi (-/-) Papil N II batas tegas (+/+),
OD: N palpasi Kornea Jernih (+/+) Warna normal (+/+),
OS : N palpasi BMD Dalam (+/+) Perdarahan (+/+),
Iris Radier (+/+) eksudat (-/-)
Visus Naturalis Pupil Bulat (+/+), isokor, Edema macula (-/-)
OD: 6/20 Ø (3mm/3mm), RC
OS : 6/40 (+/+)
Lensa Jernih (+/+)

Problem List : Diagnosis :


 Pasien dengan riwayat kencing ODS Diabetic Retinopathy
manis
 Visus OD 6/20
 Visus OS 6/40
 FDODS: ODS Perdarahan (+/+)

Terapi :
 Lyteers 6 dd gtt I ODS
PKRS :
Pasien didapatkan kelainan mata karena tingginya gula dalam darah
sehingga pasien akan mengeluhkan beberapa keluhan pada mata seperti missal mata
kabur. Pada pasien perlu kontrol rutin gula darah Karena pada pasien saat ini tidak
ada keluhan tapi bias saja aka nada keluhan mendadak Karena kadar gula yang
tinggi. Pada pasien sudah didapatkan kelainan berupa perdarahan pada retina
namun belum berbahaya oleh Karena itu pasien perlu kontrol kembali bila
didapatkan keluhan yang lebih. Pasien sementara diberi lyteer sebagai penambah
air mata

Kesimpulan :

9
Pasien kontrol dengan riwayat kencing manis. Pada pemeriksaan didapatkan
visus OD 6/20 dan OS 6/40. Pada pemeriksaan segmen anterior tidak
didapatkan kelainan (dalam batas normal). Pada pemeriksaan fundus okuli
didapatkan perdarahan pada kedua mata. Diagnosis: ODS Diabetic
retinopathy. Terapi: Lyteers ed 6 dd gtt I ods

REKAM MEDIK
Rotasi : Poli Glaukoma
Tanggal : 7 April 2017
Nama / Usia : Ny. SA/ 58 th
DMK : 12276908
Anamnesis :
Pasien kontrol. Pasien awal datang dengan keluhan mata kanan kabur. Mata kabur
dirasakan mendadak sejak semalam sebelum masuk rumah sakit. Mata kabur
seperti tertutup kabut. Mata kabur pada pasien hingga membuat jalan pasien
menabrak nabrak
Mata kanan pasien juga dirasakan cekot cekot sejak 1 hari yang lalu. Cekot cekot
diikuti dengan sakit kepala yang menjalar kesekitar mata hingga menjalar keleher
hingga pasien sulit tidur. Nyeri semakin bertambah sejak malam sebelum masuk
rumah sakit. Pasien juga mengeluhkan mata kanan perih, merah, nerocoh, terlihat
cahaya seperti pelangi. Tidak didapatkan mual dan muntah, tidak dirasakan seperti
terlihat kilatan cahaya, tidak terlihat benda berwarna putih melayan laying. Tidak
didapatkan riwayat penggunaan kacamata. Tidak didapatkan riwayat kencing
manis dan darah tinggi

Pemeriksaan : SAODS FDODS


Palpebra Edema (-/-) Fundus reflex (+/+),
TiO Konjunctiva Hiperemi (+/-) Papil N II batas tegas (+/+),
OD: N palpasi Kornea Jernih (+/+) Warna normal (+/+),
OS : N palpasi BMD Dalam (+/+) Perdarahan (-/-),
Iris Radier (+/+) eksudat (-/-).
Visus Naturalis Pupil Bulat (+/+), isokor,
OD: LP (-) Ø (3mm/3mm), RC
OS : 5/10 (+/+)
Lensa Jernih (+/-)

Problem List : Diagnosis :


 Pasien kontrol, tidak didaptkan OD Glaucoma sudut tertutup primer
keluhan

Terapi :
 Timolol 0,5% ed 2 dd gtt I

10
 Lyteers ed 6 dd gtt I

PKRS :
Pasien kontrol dengan glaucoma tidak didapatkaan keluhan, glaucoma
didapatkan Karena tekanan bola mata yang tinggi sehingga untuk menurunkannya
diberikan obat beta blocker seperti timolol. Lyteers digunakan rutin untuk
menyehatkan mata. Pasien disarankan untuk rutin kontrol untuk memonitor apabila
tekanan bola mata kembali tinggi

Kesimpulan :
Pasien saat ini kontrol dengan OD glaucoma sudut tertutup primer
didapatkan segmen anterior normal namun lensa mata kanan keruh. Terapi: timolol
0.5% ed 2 dd gtt I dan lyteers ed 6 dd gtt I

REKAM MEDIK
Rotasi : Poli Rekonstruksi
Tanggal : 10 April 2017
Nama / Usia : An K/ 7 th
DMK : 10923878
Anamnesis :
Pasien kontrol dengan OD post release simblepharon. Mata kanan pasien sejak
lahir kelopak mata lengket dengan bola mata. Sedangkan pada mata kiri, bola
mata tak tampak Karena tertutup Riwayat kehamilan, ibu tidak didapatkan sakit,
tidak didapatkan riwayat penggunaan jamu jamuan dan obat obatan. Riwayat
persalinan normal, langsung menangis tidak didapatkan biru

Pemeriksaan : SAODS Pro Scrapping


Palpebra Edema (+/sde) PMN: Banyak
TiO Konjunctiva Hiperemi (+/sde) MN : Sedikit
OD: N palpasi Kornea Jernih (+/sde) Kuman: taa/-
OS : sde BMD Dalam (+/sde)
Iris Radier (+/sde)
Visus Naturalis Pupil Bulat (+/sde), Ø FDOD
OD: 2/40 (3mm/sde), RC FR +, Papil NII batas
OS : sde (+/sde) tegas warna normal,
Lensa Jernih (+/sde) retinal detachment (-),
exudat (-), perdarahan (-),
macula reflek (+)
Visus Refraksi
OD: S +2.50 C +0.50 A 90o
OS : sde

Problem List : Diagnosis :


 Pasien control dengan post release OD Post Release Simblepharon
simblepharon OS Cryptophtalmus

11
OS Coloboma palpebra
Terapi :
 Levofloxacin ed 6 dd gtt I OD
PKRS :
Pasien dengan OD post release simblepharon kontrol tanpa keluhan, pasien
diberikan antibiotic untuk mencegah infeksi. Antibiotic agar digunakan selama
seminggu kemudian kontrol ke poli

Kesimpulan :
Pasien dengan OD post release simblepharon, visus OD 2/40 OS:sde, visus
refraksi OD S +2.50 C +0.50 A 90, OS: sde. Pemeriksaan segmen anterior mata
kanan normal, pada mata kiri sulit dievaluasi. Terapi: Levofloxacin ed 6 dd gtt I
OD

REKAM MEDIK
Rotasi : Katarak
Tanggal : 11 April 2017
Nama / Usia : Ny. US (59 tahun)
DMK : 12552542
Anamnesis :
Pasien datang dengan keluhan mata kiri kabur sejak 3 tahun yang lalu.
Sebelumnya, pasien melakukan skrining mata di Puskesmas yang diselenggarakan
oleh RS Undaan Surabaya dan dinyatakan katarak ringan. Pasien memiliki riwayat
Hipertensi sejak 4 tahun yang lalu dan rutin minum obat. Riwayat trauma di mata
atau sekitar kepala disangkal. Riwayat Diabetes Melitus disangkal. Pasien
memakai kacamata. Keluhan mata merah, nrocoh, nyeri, melihat bayangan hitam,
tertutup tirai, melihat benang-benang berterbangan, melihat kilatan cahaya
disangkal.

Pemeriksaan : SAODS FDODS


Palpebra Edema (-/-) Fundus reflex (+/+),
TiO Konjunctiva Hiperemi (-/-) Papil N II batas tegas (+/+),
OD: 14.6 mmHg Kornea Jernih (+/+) Warna normal (+/+),
OS : 14.6 mmHg BMD Dalam (+/+) Perdarahan (-/-),
Iris Radier (+/+) eksudat (-/-)
Visus Naturalis Pupil Bulat (+/+), isokor,
OD: 5/20 Ø (3mm/3mm), RC
OS : 5/20 (+/+)
Lensa Keruh (+ minimal/
Visus Refraksi + minimal)
OD: cc S+2.75 C-1.00 A90 5/5
OS : cc S+2.50 C-0.75 A90 5/6 (pinhole)

12
Problem List : Diagnosis :
 Mata kiri kabur ODS Katarak Senilis Imatur
 Dinyatakan katarak ringan
 Riwayat hipertensi, minum obat
 Riwayat memakai kacamata
 Visus naturalis ODS 5/20

Terapi :
 Koreksi refraksi kacamata
 Visual hygien mata

PKRS :
Saat ini pasien dengan Katarak Senilis Imatur hanya dilakukan terapi
koreksi refraksi kacamata, masih belum diperlukan operasi katarak karena dengan
koreksi kacamata tajam penglihatan pasien membaik. Operasi dilakukan jika ada
gangguan dalam tajam penglihatan. Perlu dijaga visual hygien untuk mata.
Kesimpulan :
Mata kiri kabur sejak 3 tahun yang lalu, dinyatakan katarak ringan saat
skrining di Pusekesmas. Riwayat hipertensi 4 tahun, minum obat, riwayat
berkacamata. Pemeriksaan visus OD 5/20 cc S+2.75 C-1.00 A90 5/5; OS 5/20 cc
S+2.50 C-0.75 A90 5/6 (pinhole). Pemeriksaan SAODS lensa keruh minimal (+/+).
Diagnosis Katarak Senilis Imatur. Terapi: koreksi kacamata.

REKAM MEDIK
Rotasi : Poli Refraksi
Tanggal : 12 April 2017
Nama / Usia : Ny. K/ 61 th
DMK : 10103165
Anamnesis :
Pasien konsulan dari poli rehab medik dengan mata kanan melihat bayangan
hitam melayang laying sejak 2 minggu yang lalu, jumlah tidak bertambah banyak.
Tidak didapatkan mata merah, nerocoh, nyeri, melihat kilatan cahaya.
Pasein riwayat kencing manis selama 2 th rutin control, pasien juga riwayat darah
tinggi selama 2 th namun rutin kontrol

Pemeriksaan : SAODS FDODS (pupil kecil)


Palpebra Edema (-/-) Fundus reflex (+/+),
TiO Konjunctiva Hiperemi (-/-) Papil N II batas tegas (+/+),
OD: N palpasi Kornea Jernih (+/+) Warna normal (+/+),
OS : N palpasi BMD Dalam (+/+) Perdarahan (-/-),
Iris Radier (+/+) eksudat (-/-).

13
Visus Naturalis Pupil Bulat (+/+), isokor, Makula reflek +/+
OD: 5/12 Ø (3mm/3mm), RC
OS : 5/20 (+/+)
Lensa Jernih (+/+)
Visus Refraksi
OD: S +1.00
OS : S +1.50

Problem List : Diagnosis :


 Mata kanan merasa melihat OD Floaters
bayangan hitam sejak 2 minggu
 Riwayat kencing manis 2 th
 Riwayat darah tinggi 2 th
 Visus naturalis VOD 5/12, VOS
5/20
Terapi :
 Vitrolenta ed 4 dd gtt I OD

PKRS :
Saat ini pasien dengan OD Floaters diberikan terapi berupa vitrolenta untuk
mengurangi resiko kekeruhan lensa Karena pada pasien didapatkan kencing manis
selama 2 tahun. Pasien dapat control kembali bila tidak membaik

Kesimpulan :
Pasien dengan keluuhan mata kanan merasa melihat bayangan hitam sejak
2 minggu, riwayat kencing manis dan darah tinggi. Pada pemeriksaan visus
didapatkan VOD 5/12 VOS 5/20 dengan koreksi kacamata OD: S +1.00, OS:
S+1.50. Pada pemeriksaan segmen anterior didapatkan segmen anterior dalam batas
normal. Diagnosis pasien OD Floaters. Pasien diterapi dengan Vitrolenta ed 4 gt I
OD

REKAM MEDIK
Rotasi : Oftalmologi anak
Tanggal : 13 April 2017
Nama / Usia : An. A
DMK : 12525258
Anamnesis :
Pasien datang dengan keluhan kedua mata juling sejak lahir. Selain itu,
pasien juga mengeluhkan bulu kelopak mata bawah kanan dan kiri masuk ke dalam
sejak usai 6 bulan yang menyebabkan rasa tidak nyaman. Pasien tidak mengeluhkan
mata merah, gatal, dan nyeri. Pasien tidak mengeluhkan melihat benang-benang
berterbangan, kilatan cahaya, bayangan hitam, tertutup tirai. Riwata kacamata,
trauma, Hipertensi, dan Diabetes Melitus disangkal.

14
Riwayat Kelahiran
Lahir normal, cukup bulan (9 bulan), ditolong dokter, langsung menangis,
biru (-), kuning (-), BBL 3000 gram.

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien tidak pernah mengalami gejala serupa sebelumnya.

Riwayat Keluarga
Tidak ada anggota keluarga dengan gejala serupa.

Pemeriksaan SAODS FDODS (pupil kecil)


Palpebra Edema (-/-), FR (+/+), detail sulit
TiO Ptosis (+/+), dievaluasi
OD: N palpasi Entropion (+/+)
OS : N palpasi Konjunctiva Hiperemi (-/-)
Kornea Jernih (+/+)
Visus BMD Dalam (+/+) Hirschberg test
OD: 5/60 Iris Radier (+/+) OD esotropia 300
OS : 5/60 Pupil Bulat (+/+), isokor, OS esotropia 300
Ø (3mm/3mm),
RC (+/+)
Lensa Jernih (+/+)

Problem List : Diagnosis :


 Mata juling ODS Ptosis
 Bulu mata masuk ke dalam ODS Esotropia 300
 Visus OD 5/60; OS 5/60 ODS Epiblefaron
 SAODS palpebra ptosis (+/+),
entropion (+/+).
 Hirschberg test OD esotropia 300;
OS esotropia 300.

Terapi :
 Pro repair strabismus
 Pro repair epiblefaron
 Polygran edo 3 dd I ODS

PKRS :
Saat ini, pasien dengan ODS ptosis + ODS Esotropia 300 + ODS
Epiblefaron. Saat ini diberikan terapi berupa antibiotik topikal yang berfungsi untuk
mencegah terjadinya infeksi sekunder terkait bulu mata yang masuk ke dalam.
Akan direncanakan perbaikan terhadap mata juling dan kondisi bulu mata yang
masuk ke dalam. Untuk sementara, pencegahan infeksi terhadap mata dapat
dilakukan dengan pencabutan bulu mata dan membersihkan secret apabila muncul.

15
Kesimpulan :
Mata juling, bulu mata masuk ke dalam. Pemeriksaan visus OD 5/60; OS
5/60. Pemeriksaan SAODS palpebra ptosis (+/+), entropion (+/+). Hirschberg test
menunjukkan OD esotropia 300; OS esotropia 300. Diagnosis ODS Ptosis + ODS
Esotropia 300 + ODS Epiblefaron. Terapi: antibiotik topikal, pencabutan bulu mata,
direncakana perbaikan terhadap mata juling dan bulu mata yang masuk ke dalam.

REKAM MEDIK
Rotasi : RSUA
Tanggal : 17 April 2017
Nama / Usia : Ny LSL/ 42 th
DMK : 61493
Anamnesis :
Pasien datang dengan keluhan kesulitan saat membaca dan meminta resep
kacamata. Pasien sebelumnya tidak menggunakan kacamata. Tidak didabatkan
riwayat darah tinggi dan kencing manis. Pasien juga tidak pernah melakukan
operasi mata sebelumnya

Pemeriksaan : SAODS
Palpebra Edema (-/-), Refraksi
TiO Spasme (-/-) ODS
OD: N palpasi Konjunctiva Hiperemi (-/-), Add +1.00
OS : N palpasi Khemosis (-/-)
Kornea Jernih (+/+)
Visus Naturalis BMD Dalam (+/+)
OD: 6/6 Iris Radier (+/+)
OS : 6/6 Pupil Bulat (+/+),
RC (+/+)
Lensa Jernih (+/+)

Problem List : Diagnosis :


 Sulit membaca ODS Presbiopi

Terapi :
 Kacamata lensa positif

PKRS :
Saat ini pasien mengalami proses degenerasi dari lensa mata yang umum
pada usia tua sehingga pasien sulit membaca atau melihat dekat. Oleh Karena itu,
pada pasien disarankan menggunakan kacamata lensa positif untuk mengkoreksi
kesulitan pasien saat melihat dekat terutama saat membaca

Kesimpulan :

16
Pasien datang dengan keluhan kesulitan saat membaca dan meminta resep untuk
penggunaan kacamata. Pada pemeriksaan visus dan segmen anterior didabatkan
mata dalam batas normal tetapi pasien kesulitan membaca sehingga dikoreksi
dengan kacamata lensa positif 1.00 karena pasien menderita presbiopia

REKAM MEDIK
Rotasi : Eksterna
Tanggal : 18 April 2017
Nama / Usia : Tn. S (36 tahun)
DMK : 12577180
Anamnesis :
Pasien datang rujukan dari dokter spesialis mata di lumajang dengan OS
Descematocele Impending Prolaps. Pasien mengeluhkan mata kiri mulai timbul
putih putih dan terasa panas sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu. Pasien
sebelumnya telah berobat di RS Indramata kemudian diberi obat namun tidak
membaik. Tidak didapatkan riwayat penggunaan kacamata, kencing manis dan
darah tinggi. Tidak didapatkan penglihatan ganda, melihat pelangi, mata nerocoh,
dan mual muntah
Pemeriksaan : SAODS
Palpebra Edema (-/-),
TiO spasme (-/-)
OD: N palpasi Konj Hiperemi (-/+)
OS : N palpasi Kornea Jernih
(+/descemetocele)
Visus Naturalis BMD Dangkal (+/sde)
OD: 6/6 Iris Radier (+/sde)
OS : 1/300 Pupil Bulat (+/sde),
isokor, Ø
(3mm/3mm), RC
(+/sde)
Lensa Jernih/sde

Problem List : Diagnosis :


 Mata kiri mengeluh ada putih putih OS Descematocele Impending Prolaps
sejak 1 tahun yang lalu
 Riwayat berobat namun tidak
membaik

Terapi :
 Chloramphenicol eo 3 dd gtt I OS
 Cenfresh ed 6 dd gtt I

PKRS :
Saat ini pasein kontrol dengan OS Descematocele Impending Prolaps,
didapatkan sudah tidak ada keluhan. Pasien disarankan untuk eviscerasi dan implant

17
untuk evaluasi. Pasien dipulangkan dengan disarankan penggunaan antibiotik dan
melengkapi pemeriksaan lab untuk persiapan operasi

Kesimpulan :
Mata kiri pasien didapatkan ada putih putih sejak 1 tahun yang lalu. Pada
pemeriksaan didapatkan visus mata kanan normal dengan visus mata kiri 1/300.
Pada pemeriksaan anterior didapatkan palpebra normal, konjungtiva hiperemi pada
mata kiri, pada kornea didapatkan descemetocele pada mata kiri dan bilik mata
depan, iris, pupil dan lensa mata kiri sulit dievaluasi Karena adanya descemetocele.
Pasien diberikan terapi antibiotic dan disarankan melengkapi pemeriksaan lab
untuk persiapan eviscerasi dan implant

18

Anda mungkin juga menyukai