Tanda Tangan,
Atisomya Kinanthi
1
ROTASI
2
REKAM MEDIK
Rotasi : Poli Pediatrik Oftalmologi
Tanggal : 29 Maret 2017
Nama / Usia : An. MIA/ 2 th
DMK : 12508486
Anamnesis :
Pasien datang dengan mata kiri merah. Pasien dulunya kedua mata juling sejak
lahir, bergantian kanan dan kiri. Pasien sudah dioperasi di RSUA dan diberi obat
Optiman syrup dan disarankan latihan konvergensi. Di RSDS pasien dioperasi.
Riwayat kehamilan ibu, tidak sakit saat hamil, tidak mengkonsumsi obat obatan
Riwayat persalinan, bayi lahir cukup usia 9 bulan dengan operasi Caesar, BBL
3200, pasien langsung menangis, tidak biru, namun kuning, pasien sekarang sudah
dapat berbicara
Pemeriksaan : SAODS FDODS (pupil kecil)
Palpebra Edema (-/-) Fundus reflex (+/+),
TiO Konjunctiva Hiperemi (-/+) Papil N II batas tegas (+/+),
OD: N palpasi Kornea Jernih (+/+) Warna normal (+/+),
OS : N palpasi BMD Dalam (+/+) Perdarahan (-/-),
Iris Radier (+/+) eksudat (-/-).
Visus Naturalis Pupil Bulat (+/+), isokor, Makula reflek (+/+)
OD: Fix Follow + Ø (3mm/3mm), RC
OS : Fix Follow + (+/+) Hirscberg Test
Lensa Jernih (+/+) Kesan ortho
Terapi :
-
PKRS :
Pasien untuk sementara diterapi konservatif dahulu karna masih berusia 2
th, pasien juga perlu dilatih konvergensi. Untuk latihan, pasien diberi koreksi
dengan kacamata over minus. Bila juling terus menerus dapat direncanakan operasi
Kesimpulan :
Pasien post bilateral recess rectus lateralis dengan keluhan mata merah
didapatkan tekanan intraocular kesaan normal, visus naturalis ODS fix follow (+),
pada pemeriksaan segmen anterior diddapatkan dalam batas normal dengan
konjungtiva kanan hiperemi. Pada fundus okuli didapatkan dalam batas normal
dengan Hirschberg test kesan ortho
3
REKAM MEDIK
Rotasi : OK
Tanggal : 30 Maret 2017
Nama / Usia : Tn. BAW (59 th)
DMK : 10577456
Operator : dr. Sauli Ari Widjaja Sp.M
Assistant 1 : dr. Arin
Assistant 2 :-
Indikasi Operasi
OD Rhegmatogenous retinal detachment
Prosedur operasi
1. Pasien menandatangani informed consent dan inform to consent
2. Pasien berbaring dimeja operasi dengan anestesi umum
3. Desinfeksi lapanganoperasi dengan desinfektan betadine 10%
4. Mempersempit lapang pandang dengan doek steril
5. Desinfeksi bola mata dengan betadine 5%
6. Peritomy konjungtiva dan sklerotomi pada arah jam 2, 5, dan 9. Dipasang
kanul drainase, oclutum dan illuminating lamp
7. Didapatkan
1. Detach pada arah jam 9-5
2. Break pada arah jam 11
3. PVR grade B-C
8. Dilakukan vitrektomi
9. Dilakukan internal drainase
10. Dilakukan endolaser pada break sekta 360o
11. Dimasukkan gas C3F8
12. Menjahit sklera dan konjungtiva
13. Injeksi dexamethason-Gentamycin
14. Diberikan salep mata dan bebat mata
Kesimpulan
Pasien dengan OD Rhegmatogenous retinal detachment telah dilakukan tindakan
operasi berupa OD vitrektomi + endolaser + tamponade C3F8 + internal drainase
dengan general anesthesi
REKAM MEDIK
Rotasi : RSUA
Tanggal : 31 Maret 2017
Nama / Usia : Ny LSG/ 80 th
4
DMK : 21018
Anamnesis :
Pasien datang mengeluh kedua mata kiri terasa kabur. Kabur tidak disertai mual
muntah, tidak disertai mata mblobok, tidak disertai nyeri dan nerocoh
Pasien riwayat operasi katarak pada tahun 2012 pada mata kanan dan kiri. Tidak
didapatkan riwayat darah tinggi dan kencing manis
Pemeriksaan : SAODS
Palpebra Edema (-/-)
TiO Konjunctiva Hiperemi (-/-)
OD: N palpasi Kornea Jernih (+/+)
OS : N palpasi BMD Dalam (+/+)
Iris Radier (+/+)
Visus Naturalis Pupil Bulat (+/+), isokor,
OD: 5/5 Ø (3mm/3mm), RC
OS : 5/12 (+/+)
Lensa IOL (+/+)
Kesimpulan :
Pasien dengan keluhan mata kabur, pada pemeriksaan visus didapatkan
VOD 5/5 VOS 5/12 pada pemeriksaan segmen enterior didapatkan dalam batas
normal. Pasien dengan riwayat operasi katarak. Diagnosis ODS pseudofakia.
Terapi: sanbe tear ed 6 dd gtt I OS
REKAM MEDIK
Rotasi : Poli Eksterna
Tanggal : 03 April 2017
Nama / Usia : Tn. A / 39 th
DMK : 12550299
Anamnesis :
Pasien datang dengan keluhan mata kiri nyeri setelah terkena biji padi 8 bulan yang
lalu. Awalnya mata gatal, merah, berair, tidak diobati oleh pasien. 1 minggu
5
setelahnya muncul putih putih pada mata, kemudian pasien berobat ke dokter
spesialis mata di trenggalek dikatakan ada benda asing pada mata dan membaik
sedikit. 1 bulan kemudian, mata pasien menjadi kabur bertambah parah kemudian
pasien berobat ke blitar namun tidak ada perbaikan sehingga pasien dirujuk ke
RSDS
Riwayat diabetes melitus dan hipertensi disangkal.
Pemeriksaan : SAODS
Palpebra Edema (-/-)
TiO Spasme (-/-)
OD: N palpasi Konjunctiva Hiperemi (-/+)
OS : N palpasi Kornea Jernih (+/keruh)
FL test + 2x3mm
Visus Naturalis Descematocele +
OD: 6/8,5 Siedel test (+/-)
OS : 1/300 BMD Dalam (+/-)
Iris Radier (+/+) sde
Pupil Bulat (+/+), sde
Lensa Jernih sde
Terapi :
Vigamax ed 6 x I gtt OS
Natacen ed 6 x I gtt OS
Atropine d 2 dd gtt I OS
PKRS :
Saat ini pasien dengan Descematocele Impending Prolaps. Direncanakan
operasi Amniotic Membran Transplant dan Bandage Contact Lens pada mata kiri
pasien
Kesimpulan :
Mata kiri nyeri setelah terkena biji padi 8 bulan yang lalu. Pemeriksaan
visus VOD: 6/8,5, VOS : 1/300
. Pemeriksaan SAODS, pada mata kiri didapatkan konjunctiva hiperemi, kornea
keruh, didapatkan descemetocele dan siedel test positif. Diagnosis Descematocele
Impending Prolaps dengan rencana operasi AMT dan BCL
6
REKAM MEDIK
Rotasi : Katarak
Tanggal : 04 April 2017
Nama / Usia : An. RA (5 tahun)
DMK : 12355577
Anamnesis :
Pasien kontrol dengan post operasi katarak saat usia 3.5 tahun pada mata
kiri dan 4 bulan kemudian operasi katarak pada mata kanan. Pasien dioperasi
Karena saat lahir terlihat selaput putih putih pada mata pasien
Riwayat kehamilan: ibu tidak sakit, tidak menggunakan obat obatan & jamu
jamuan
Riwayat kelahiran: persalinan normal, cukup bulan, langsung menangis
7
ODS Pseudofakia, ODS PCO, ODS Nystagmus. Terapi: Lyteers ed dd gtt I
ODS
REKAM MEDIK
Pemeriksaan : SAODS
Palpebra Edema (-/-)
TiO Konjunctiva Hiperemi (-/-)
OD: N palpasi Kornea Jernih (+/+)
OS : N palpasi BMD Dalam (+/+)
Iris Radier (+/+)
Visus Naturalis Pupil Bulat (+/+), isokor,
OD: 4/60 Ø (3mm/3mm), RC
OS : 4/60 (+/+)
Lensa Jernih (+/+)
Visus Refraksi
OD: S-2.75
OS : S-2.50
Terapi :
Koreksi lensa minus
PKRS :
Pasien didapatkan rabun jauh ringan sehingga perlu dikoreksi dengan
kacamata minus. Pasien disarankan kontrol kembali terutama bila dirasakan ada
keluhan
Kesimpulan :
Pasien dengan riwayat penggunaan kacamata minus, pada pemeriksaan
didapatkan tekanan intra okuli normal per palpasi. Pada pemeriksaan visus
didapatkan VOD 4/60 dan VOS 4/60, dikoreksi dengan lensa spheris negative pada
8
OD S-2.75 dan OS -2.50. pada pemeriksaan segmen anterior didapatkan dalam
batas normal.
REKAM MEDIK
Rotasi : Poli Retina
Tanggal : 6 April 2017
Nama / Usia : Tn PP/ 47 th
DMK : 12526404
Anamnesis :
Pasien kontrol dengan kencing manis. Tidak didapatkan keluhan pada pasien
Terapi :
Lyteers 6 dd gtt I ODS
PKRS :
Pasien didapatkan kelainan mata karena tingginya gula dalam darah
sehingga pasien akan mengeluhkan beberapa keluhan pada mata seperti missal mata
kabur. Pada pasien perlu kontrol rutin gula darah Karena pada pasien saat ini tidak
ada keluhan tapi bias saja aka nada keluhan mendadak Karena kadar gula yang
tinggi. Pada pasien sudah didapatkan kelainan berupa perdarahan pada retina
namun belum berbahaya oleh Karena itu pasien perlu kontrol kembali bila
didapatkan keluhan yang lebih. Pasien sementara diberi lyteer sebagai penambah
air mata
Kesimpulan :
9
Pasien kontrol dengan riwayat kencing manis. Pada pemeriksaan didapatkan
visus OD 6/20 dan OS 6/40. Pada pemeriksaan segmen anterior tidak
didapatkan kelainan (dalam batas normal). Pada pemeriksaan fundus okuli
didapatkan perdarahan pada kedua mata. Diagnosis: ODS Diabetic
retinopathy. Terapi: Lyteers ed 6 dd gtt I ods
REKAM MEDIK
Rotasi : Poli Glaukoma
Tanggal : 7 April 2017
Nama / Usia : Ny. SA/ 58 th
DMK : 12276908
Anamnesis :
Pasien kontrol. Pasien awal datang dengan keluhan mata kanan kabur. Mata kabur
dirasakan mendadak sejak semalam sebelum masuk rumah sakit. Mata kabur
seperti tertutup kabut. Mata kabur pada pasien hingga membuat jalan pasien
menabrak nabrak
Mata kanan pasien juga dirasakan cekot cekot sejak 1 hari yang lalu. Cekot cekot
diikuti dengan sakit kepala yang menjalar kesekitar mata hingga menjalar keleher
hingga pasien sulit tidur. Nyeri semakin bertambah sejak malam sebelum masuk
rumah sakit. Pasien juga mengeluhkan mata kanan perih, merah, nerocoh, terlihat
cahaya seperti pelangi. Tidak didapatkan mual dan muntah, tidak dirasakan seperti
terlihat kilatan cahaya, tidak terlihat benda berwarna putih melayan laying. Tidak
didapatkan riwayat penggunaan kacamata. Tidak didapatkan riwayat kencing
manis dan darah tinggi
10
Lyteers ed 6 dd gtt I
PKRS :
Pasien kontrol dengan glaucoma tidak didapatkaan keluhan, glaucoma
didapatkan Karena tekanan bola mata yang tinggi sehingga untuk menurunkannya
diberikan obat beta blocker seperti timolol. Lyteers digunakan rutin untuk
menyehatkan mata. Pasien disarankan untuk rutin kontrol untuk memonitor apabila
tekanan bola mata kembali tinggi
Kesimpulan :
Pasien saat ini kontrol dengan OD glaucoma sudut tertutup primer
didapatkan segmen anterior normal namun lensa mata kanan keruh. Terapi: timolol
0.5% ed 2 dd gtt I dan lyteers ed 6 dd gtt I
REKAM MEDIK
Rotasi : Poli Rekonstruksi
Tanggal : 10 April 2017
Nama / Usia : An K/ 7 th
DMK : 10923878
Anamnesis :
Pasien kontrol dengan OD post release simblepharon. Mata kanan pasien sejak
lahir kelopak mata lengket dengan bola mata. Sedangkan pada mata kiri, bola
mata tak tampak Karena tertutup Riwayat kehamilan, ibu tidak didapatkan sakit,
tidak didapatkan riwayat penggunaan jamu jamuan dan obat obatan. Riwayat
persalinan normal, langsung menangis tidak didapatkan biru
11
OS Coloboma palpebra
Terapi :
Levofloxacin ed 6 dd gtt I OD
PKRS :
Pasien dengan OD post release simblepharon kontrol tanpa keluhan, pasien
diberikan antibiotic untuk mencegah infeksi. Antibiotic agar digunakan selama
seminggu kemudian kontrol ke poli
Kesimpulan :
Pasien dengan OD post release simblepharon, visus OD 2/40 OS:sde, visus
refraksi OD S +2.50 C +0.50 A 90, OS: sde. Pemeriksaan segmen anterior mata
kanan normal, pada mata kiri sulit dievaluasi. Terapi: Levofloxacin ed 6 dd gtt I
OD
REKAM MEDIK
Rotasi : Katarak
Tanggal : 11 April 2017
Nama / Usia : Ny. US (59 tahun)
DMK : 12552542
Anamnesis :
Pasien datang dengan keluhan mata kiri kabur sejak 3 tahun yang lalu.
Sebelumnya, pasien melakukan skrining mata di Puskesmas yang diselenggarakan
oleh RS Undaan Surabaya dan dinyatakan katarak ringan. Pasien memiliki riwayat
Hipertensi sejak 4 tahun yang lalu dan rutin minum obat. Riwayat trauma di mata
atau sekitar kepala disangkal. Riwayat Diabetes Melitus disangkal. Pasien
memakai kacamata. Keluhan mata merah, nrocoh, nyeri, melihat bayangan hitam,
tertutup tirai, melihat benang-benang berterbangan, melihat kilatan cahaya
disangkal.
12
Problem List : Diagnosis :
Mata kiri kabur ODS Katarak Senilis Imatur
Dinyatakan katarak ringan
Riwayat hipertensi, minum obat
Riwayat memakai kacamata
Visus naturalis ODS 5/20
Terapi :
Koreksi refraksi kacamata
Visual hygien mata
PKRS :
Saat ini pasien dengan Katarak Senilis Imatur hanya dilakukan terapi
koreksi refraksi kacamata, masih belum diperlukan operasi katarak karena dengan
koreksi kacamata tajam penglihatan pasien membaik. Operasi dilakukan jika ada
gangguan dalam tajam penglihatan. Perlu dijaga visual hygien untuk mata.
Kesimpulan :
Mata kiri kabur sejak 3 tahun yang lalu, dinyatakan katarak ringan saat
skrining di Pusekesmas. Riwayat hipertensi 4 tahun, minum obat, riwayat
berkacamata. Pemeriksaan visus OD 5/20 cc S+2.75 C-1.00 A90 5/5; OS 5/20 cc
S+2.50 C-0.75 A90 5/6 (pinhole). Pemeriksaan SAODS lensa keruh minimal (+/+).
Diagnosis Katarak Senilis Imatur. Terapi: koreksi kacamata.
REKAM MEDIK
Rotasi : Poli Refraksi
Tanggal : 12 April 2017
Nama / Usia : Ny. K/ 61 th
DMK : 10103165
Anamnesis :
Pasien konsulan dari poli rehab medik dengan mata kanan melihat bayangan
hitam melayang laying sejak 2 minggu yang lalu, jumlah tidak bertambah banyak.
Tidak didapatkan mata merah, nerocoh, nyeri, melihat kilatan cahaya.
Pasein riwayat kencing manis selama 2 th rutin control, pasien juga riwayat darah
tinggi selama 2 th namun rutin kontrol
13
Visus Naturalis Pupil Bulat (+/+), isokor, Makula reflek +/+
OD: 5/12 Ø (3mm/3mm), RC
OS : 5/20 (+/+)
Lensa Jernih (+/+)
Visus Refraksi
OD: S +1.00
OS : S +1.50
PKRS :
Saat ini pasien dengan OD Floaters diberikan terapi berupa vitrolenta untuk
mengurangi resiko kekeruhan lensa Karena pada pasien didapatkan kencing manis
selama 2 tahun. Pasien dapat control kembali bila tidak membaik
Kesimpulan :
Pasien dengan keluuhan mata kanan merasa melihat bayangan hitam sejak
2 minggu, riwayat kencing manis dan darah tinggi. Pada pemeriksaan visus
didapatkan VOD 5/12 VOS 5/20 dengan koreksi kacamata OD: S +1.00, OS:
S+1.50. Pada pemeriksaan segmen anterior didapatkan segmen anterior dalam batas
normal. Diagnosis pasien OD Floaters. Pasien diterapi dengan Vitrolenta ed 4 gt I
OD
REKAM MEDIK
Rotasi : Oftalmologi anak
Tanggal : 13 April 2017
Nama / Usia : An. A
DMK : 12525258
Anamnesis :
Pasien datang dengan keluhan kedua mata juling sejak lahir. Selain itu,
pasien juga mengeluhkan bulu kelopak mata bawah kanan dan kiri masuk ke dalam
sejak usai 6 bulan yang menyebabkan rasa tidak nyaman. Pasien tidak mengeluhkan
mata merah, gatal, dan nyeri. Pasien tidak mengeluhkan melihat benang-benang
berterbangan, kilatan cahaya, bayangan hitam, tertutup tirai. Riwata kacamata,
trauma, Hipertensi, dan Diabetes Melitus disangkal.
14
Riwayat Kelahiran
Lahir normal, cukup bulan (9 bulan), ditolong dokter, langsung menangis,
biru (-), kuning (-), BBL 3000 gram.
Riwayat Keluarga
Tidak ada anggota keluarga dengan gejala serupa.
Terapi :
Pro repair strabismus
Pro repair epiblefaron
Polygran edo 3 dd I ODS
PKRS :
Saat ini, pasien dengan ODS ptosis + ODS Esotropia 300 + ODS
Epiblefaron. Saat ini diberikan terapi berupa antibiotik topikal yang berfungsi untuk
mencegah terjadinya infeksi sekunder terkait bulu mata yang masuk ke dalam.
Akan direncanakan perbaikan terhadap mata juling dan kondisi bulu mata yang
masuk ke dalam. Untuk sementara, pencegahan infeksi terhadap mata dapat
dilakukan dengan pencabutan bulu mata dan membersihkan secret apabila muncul.
15
Kesimpulan :
Mata juling, bulu mata masuk ke dalam. Pemeriksaan visus OD 5/60; OS
5/60. Pemeriksaan SAODS palpebra ptosis (+/+), entropion (+/+). Hirschberg test
menunjukkan OD esotropia 300; OS esotropia 300. Diagnosis ODS Ptosis + ODS
Esotropia 300 + ODS Epiblefaron. Terapi: antibiotik topikal, pencabutan bulu mata,
direncakana perbaikan terhadap mata juling dan bulu mata yang masuk ke dalam.
REKAM MEDIK
Rotasi : RSUA
Tanggal : 17 April 2017
Nama / Usia : Ny LSL/ 42 th
DMK : 61493
Anamnesis :
Pasien datang dengan keluhan kesulitan saat membaca dan meminta resep
kacamata. Pasien sebelumnya tidak menggunakan kacamata. Tidak didabatkan
riwayat darah tinggi dan kencing manis. Pasien juga tidak pernah melakukan
operasi mata sebelumnya
Pemeriksaan : SAODS
Palpebra Edema (-/-), Refraksi
TiO Spasme (-/-) ODS
OD: N palpasi Konjunctiva Hiperemi (-/-), Add +1.00
OS : N palpasi Khemosis (-/-)
Kornea Jernih (+/+)
Visus Naturalis BMD Dalam (+/+)
OD: 6/6 Iris Radier (+/+)
OS : 6/6 Pupil Bulat (+/+),
RC (+/+)
Lensa Jernih (+/+)
Terapi :
Kacamata lensa positif
PKRS :
Saat ini pasien mengalami proses degenerasi dari lensa mata yang umum
pada usia tua sehingga pasien sulit membaca atau melihat dekat. Oleh Karena itu,
pada pasien disarankan menggunakan kacamata lensa positif untuk mengkoreksi
kesulitan pasien saat melihat dekat terutama saat membaca
Kesimpulan :
16
Pasien datang dengan keluhan kesulitan saat membaca dan meminta resep untuk
penggunaan kacamata. Pada pemeriksaan visus dan segmen anterior didabatkan
mata dalam batas normal tetapi pasien kesulitan membaca sehingga dikoreksi
dengan kacamata lensa positif 1.00 karena pasien menderita presbiopia
REKAM MEDIK
Rotasi : Eksterna
Tanggal : 18 April 2017
Nama / Usia : Tn. S (36 tahun)
DMK : 12577180
Anamnesis :
Pasien datang rujukan dari dokter spesialis mata di lumajang dengan OS
Descematocele Impending Prolaps. Pasien mengeluhkan mata kiri mulai timbul
putih putih dan terasa panas sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu. Pasien
sebelumnya telah berobat di RS Indramata kemudian diberi obat namun tidak
membaik. Tidak didapatkan riwayat penggunaan kacamata, kencing manis dan
darah tinggi. Tidak didapatkan penglihatan ganda, melihat pelangi, mata nerocoh,
dan mual muntah
Pemeriksaan : SAODS
Palpebra Edema (-/-),
TiO spasme (-/-)
OD: N palpasi Konj Hiperemi (-/+)
OS : N palpasi Kornea Jernih
(+/descemetocele)
Visus Naturalis BMD Dangkal (+/sde)
OD: 6/6 Iris Radier (+/sde)
OS : 1/300 Pupil Bulat (+/sde),
isokor, Ø
(3mm/3mm), RC
(+/sde)
Lensa Jernih/sde
Terapi :
Chloramphenicol eo 3 dd gtt I OS
Cenfresh ed 6 dd gtt I
PKRS :
Saat ini pasein kontrol dengan OS Descematocele Impending Prolaps,
didapatkan sudah tidak ada keluhan. Pasien disarankan untuk eviscerasi dan implant
17
untuk evaluasi. Pasien dipulangkan dengan disarankan penggunaan antibiotik dan
melengkapi pemeriksaan lab untuk persiapan operasi
Kesimpulan :
Mata kiri pasien didapatkan ada putih putih sejak 1 tahun yang lalu. Pada
pemeriksaan didapatkan visus mata kanan normal dengan visus mata kiri 1/300.
Pada pemeriksaan anterior didapatkan palpebra normal, konjungtiva hiperemi pada
mata kiri, pada kornea didapatkan descemetocele pada mata kiri dan bilik mata
depan, iris, pupil dan lensa mata kiri sulit dievaluasi Karena adanya descemetocele.
Pasien diberikan terapi antibiotic dan disarankan melengkapi pemeriksaan lab
untuk persiapan eviscerasi dan implant
18