Anda di halaman 1dari 8

Oseana, Volume XXXVI, Nomor 2, Tahun 2011: 41-48 ISSN 0216-1877

UDANG PASm (Thenus spp.)


YANG BELUM BANYAK DIKENAL

Oleh

Rianta Pratiwi J)

ABSTRACT

Thenus spp. THE UNWELL KNOWN SAND SHRIMPS. (This paper discusses about
Thenus spp. (sand shrimp). which are not widely known, especially in indonesia. Thefishermen
known them as sand shrimps and they are not catagorized as a seafood source with high economic
value comparing with to commercial shrimpsfrom thefamily of Penaeidae and Metapenaeidae. In
general, people are only familiar to commercial shrimps that have been widely consumed and
shipped overseas. One of shrimps that are also now beginning to put into commercial shrimps is
Thenus spp., but its existence isstill lesspopular in the community. The taste of the meat is tasty and
nutritious and now start to put of selling in the sea food restaurants. Eventhough the presence in
nature is still abundant. the utilization and their kind of product is stillfew due to the appearence
of Thenus spp. that are not like common shrimps. In thispaper will discuss the aspects of biology
and distribution).

PENDAHULUAN Singapura, Philipina dan Thailland, udang


tersebut sangat dieari dan digemari. Beberapa
Pepatab mengatakan"tak kenal, maka restoran hidangan laut (seafood), menawarkan
tak sayang", mungkin sebutan ini tepat sekali menunya berupa olahan udang pasir dengan
diberikanbagi udangpasir (Thenusspp.)karena rasa yang sangat lezat (JONES, 2007). Di
udangjenis ini kurangsekali dikenalmasyarakat Australia bagian utara, udang Thenus spp.
Indonesia. Bentuknyasangat unik, tidak terlalu yang lebih dikena1 dengan sebutan " Bay
mirip dengan udang-udangniagayangmemiliki Lobsters" merupakan jenis umum yang sangat
ketebalan daging, menyebabkan masyarakat berlimpah ditemukan oleh para nelayan trawl,
kurang yakin apakah udang tersebut dapat sehingga udang tersebut tergolong ke dalam
dikonsumsi? Hal inilah yang membuat udang ekonomipenting penunjang hingga kini.
rnasyarakatdi Indonesia, kurangmenyukainya. Penelitian-penelitian di bidang biologi dan
Tetapi sesungguhnyabewanini memilikidaging perikanan mengenai udang tersebut sudah
yang sangat gurib dan bergizi, serta dipasaran dimulaipada tahun 1980an, bahkanmerupakan
memilikinilaiekonornitinggi. hal penting bagi managemen perikanan dan
Berbeda halnya dengan penggemar- perekonomian di Negara Australia (JONES,
penggemar hidangan laut di negara-negara 2007).
seperti: Australia, Peraneis, Belgia, Belanda,
II Bidang Sumberdaya Laut, Pusat Penelitian Oseanografi-LlPl, Jakarta.

41
Udang pasir banyak dijumpai di Marga : Thenus
perairan dangkal tropik maupun sub tropik, Jenis : Thenus orienta/is
tetapi ada pula yang ditemui hingga kedalaman Thenus indicus
50 meter dengan substrat yang lembut seperti
lumpur dan pasir. Udang-udang terse but Udang pasir, memiliki tubub mirip
memiliki kemampuan yang unik. untuk dapat dengan udang marga Scyllarid (udang kipas)
beradaptasi dengan lingkungannya, dapat suku Scyllaridae. Perbedaannya adalab terletak
berenang dengan jarak tempub yang jauh dan pada posisi mata (orbit) yang berada di sudut
rnembenamkan diri dalam sedimen (substrat tepi (lateral) dari karapas, sehingga terlihat
lumpuratau pasir) (LAVALLl& SPANIER,2(07). sangat berbeda dengan semua marga Scyllarid
lainnya. Tubuhnya pipib (dorsoventrally)
TAKSONOMI DAN MORFOLOGI dengan karapas yang lebih lebar daripada
panjang tubuhnya. Bagian tepi anterolateral
Secara taksonomi, Thenus spp. hingga karapas rnelebar ke arab depan dan tangkai mata
saat ini merupakan udang yang ber-marga letaknya sangat dalam, serta dilindungi oleh
tunggal tmonospecific genus), dan banya beberapa duri yang kokoh atau kuat. Bagian
memiliki dua jenis yaitu: Thenus orientalis dan kepala (cephalothorax), dari udang pasir
Thenus indicus, Udang Thenus terse but berbentuk pipih, tipis dan lebar. Bagian rostrum
dikelompokkan ke dalam suku Scyllaridae yang juga berbentuk pipih, lebar dan terdapat duri-
terdiri dari 20 marga, 85 jenis, serta tersebar ke duri tajam dibagian tepi rostrum. Sedangkan
dalam empat anak suku yaitu: Arctidinae, udang Scyllarid (udang kipas), bagian kepalanya
lbacinae, Scyllarinae dan Theninae. Ahli-ahli berbentuk lebih panjang, silindris dan
taksonomi krustasea dunia bersama-sama rostrumnya memhulat dibagian ujung, serta tidak
mempelajari sejarah taksonomi dari suku terdapat duri-duri dibagian tepi (LAVALLI &
Seyllaridae dengan cara melihat ciri-eiri karakter, SPANIER, 2007)(Gambar 1).
perkembangan karakteristik, morfologi, ekologi, Secara umum, morfologi bagian tubub
sebaran, evolusi dan fosil dari udang scylarid, dari udang Thenus sama seperti jenis udang
berdiskusi, mengumpulkan data dan ScyJlarid (Gambar 2), yaitu memiliki ruas-ruas
merevisinya guna membuat klasifikasi yang atau bersegmen (20 sampai 21 segmen) dan
benar secara taksonomi. Pada akhirnya terbagi atas tiga bagian yaitu bagian kepala
tertatalah klasifikasi bagi udang Thenus secara (cephnlothorax = bagian kepala dan dada);
taksonomi. Kedua jenis udang Thenus terse but bagian perut (abdomen) dan bagian ekor
dimasukkan dalam anak suku Theninae dan (telson). Semua bagian badan beserta anggota-
menurut HOLTHUIS (1985, 1991 dan 2002) anggotanya terdiri dan ruas-ruas (segmen).
dapat dijelaskan sebagai berikut: Bagian kepala terdiri dari 6 segmen bergabung
Filum : Arthropoda dengan 8 segmen di bagian dada. Sedangkan di
Induk Kelas : Crustacea abdomen (6 segmen) dan telson (kadang-kadang
Anak Kelas : Eumalacostraca dihitung segmen ke tujuh dari abdomen atau
Induk Bangsa : Eucarida sebagai segmen tambahan diantara segmen ke
Bangsa : Decapoda enam abdomen). Antenula terletak pada segmen
Anak Bangsa : Reptantia ke dua, antena terletak pada segmen ke- 3 dan
Suku :Scyllaridae organ mulut terletak pada segmen ke- 4 sampai
Anak Suku : Theninae ke- 6 dari bagian kepala. Tiap ruas badan
mempunyai sepasang anggota badan yang

42
beruas-ruas pula. Sepasang kaki jalan atau (segmen 20) rnerupakan modifikasi dari pleiopod
pereiopod terletak pada segmen ke- 10 hingga yaitu uropod berfungsi sebagai ekor (telson)
14, sepasang kaki renang atau p/eiopod pada dan berbentuk kipas (SCHRAM, 1986;
segmen 15 -19 dan segmen terakhir abdomen HOLTHUIS,I99I)

A. Thenus spp. (udang pasir) B. Scyllarid spp. (udang kipas)


Gambar I. Perbedaan udang pasir (Thenus spp.) dengan udang kipas Seyl/arid spp. (HOLTHUlS,
1991).

Gambar2. Morfologi udang Scyllarid dan ciri-ciri utama bagian eksternal (COUTURES &
WEBBER, 2005).

Antara kedua udang T. orienta/is dan Agar lebih mudah mengidentifikasi atau
T. Indicus, seringkali sangat sulit dibedakan membedakan antara keduanya, maka JONES
secara sepintas, karena hampir memiliki (1990) mencoba membuat tabel berdasarkan
kemiripan, sehingga nelayanpun kadang kala karakteristik morfologi sebagai berikut (Tabel
sering salah untuk memberi nama (identifikasi). 1).

43
Tabel 1. Perbedaan antara T. indicus dan T. orientalis berdasarkan karakteristik morfologi menurut
JONES (1990).

T. indicus T. orientalis
Namaumum Kutu lumpur (Mud bug) Kntu karang (Reef bug)
Wama tubuh Coklattua Merah muda/coklat muda
Telsonluropod Kuning Merah muda/merah
Pleopod Kuning Merah muda/merah
Pigmentasi Tidak terdapat bintik Terdapat bintik hitam pigmen
pigmen di pereiopod dan yang jelas pada pereipod dan
telson tel son
Pereiopod Pipih Kokoh/kuat
Bentuk bagian dorsal Agak eekung, pipih Agak eernbung, kokoh
Bentuk bagian rostrum Tajam dan mengarah ke Tumpul, kokoh dan lebih
bagian atas anteriorly tinggi bentuknya
Segmen kedua antena Beberapa gigi di bagian Gigi di bagian anteromarginal
anteromarginal tajam, besar dan lebar, gigi-gigi di
yang paling rneneolok bagian anterolateral kurang .
adalah di bagian tepi jelas dan melengkung ke
anterolateral mengarah belakang. Ada empat gigi
ke depan dan ke luar.
Ada 5 gigi
Ukuran tubuh Lebih kecil, berukuran Lcbih besar, berukuran 95 rom
65 mm panjang karapas panjang karapas
Kedalaman 10-30meter 30-60 meter
Substrat Pasir halus dan lumpur Pasir dengan butiran yang
agak kasar
Rata-rata bertelur 12.455 telur 32.230 telur

"ekor''(telsoni, sedangkan T. orienta/is yang


SPF$IFIK KARAKTERISTIK dikenal sebagai " kutu karang" (reef bug)
. tubuhnya eenderung berwarna lebih kemerahan
Secara umum, meskipun nelayan
dan memiliki bintik pigmen pada kaki jalan dan
mengenali perbedaan dari Thenus spp. ditempat
ekornya. Karakteristik morfologis untuk
lokasi penangkapan, tetapi bila sudah masuk ke
membedakan antara dua spesies Thenus dapat
pasar, spesies tersebut tidak dibedakan jenisnya
dilihat pada Tabell.
oleh pedagang, sehingga orang awam sulit
membedakannya. Pedagang hanya
mengenalnya sebagai "kuru lumpur" (mud bug)
MORFOME1RIK
atau ndang pasir yang berwama coklat untuk T. JONES (1990) melakukan studi
indicus, Sebenamya bila dilihat lebih teliti, T. morfometrik terhadap spesies Thenus spp.
indicus tidak memiliki "titik pigmen" (pigment secara luas diAustralia timur laut, yang mewakili
spotting) pada "kakijalan" (pereiopods) dan masing-masing jenis kelamin, dua spesies, dari

44
lima lokasi geografis. Analisis variabilitas dan lebih kuat dalam bentuk tubuhnya daripada
morfometri dilakukan dengan membandingkan T. indicus. Hal ini mungkin sangat dipengaruhi
masing-masing dari cnam dimensi tubuh oleh faktor lingkungan. T orientalis mendiami
(panjang total, panjang karapas (CL), lebar wilayah antar-tcrumbu, dengan sedimen
karapas, panjang pereiopod 2, lebar 2 segrnen (substrat) berwama merah, seperti karang dan
perut, dan panjang telson), serta berat total hal tersebut akan sangat menguntungkan bagi
antara sampel dcngan menggunakan regresi jcnis tersebut untuk menguburkan dirinya yang
tinier dan analisis kovarians. Panjang karapas kokoh ke dalam sedimen. Sedangkan T. indicus
terbukti menjadi indeks yang paling akurat dan mendiami daerah pantai yang ditandai dengan
tepat sebagai ukuran dimensi morfomctrik. substrat pasir yang halus atau lumpur, sehingga
Berdasarkan beberapa ratus pengukuran indeks karapas dengan "exoskeleton" yang dimiliki
morfometrik untuk kcdua jenis kelamin dari T. kurang kuat (JONES, 1988).
indicus dan T. orientalis dari lima lokasi yang T. orientalis biasanya lebih besar dari
telah diidentifikasi, tampak jelas bahwa T. T. indicus yang dibuktikan dengan
orienta/is memiliki tubuh yang lebih besar perbandingan rata-rata paojang karapas antara
daripada T. indicus, dan terlihat pula bahwa kedua spesies. Perbedaan dalam ukuran berarti
betina dari kedua spesies meneapai ukuran Icbih menunjukkan bahwa T. orienta/is adalah antara
besar dari jantan (Gambar 3). 27 dan 28% lebih besar panjang total daripada
Berdasarkan perbedaan morfometri dari T. indicus. Jni merupakan perbedaan berat total
dua spesies Thenus menunjukkan adanya rata-rata sekitar 111% pada jantan dan 90% pada
perbedaan morfometrik yaogjelas terlihat sceara bctina antara spesies (ATEMA & ENGSTROM,
konsisten pada T. orienta/is yang lebih berat 1971; LYONS et a/., 1981; NEGRETE-SOTO et
a/., 2002; BUTLER, 2003).

• • •GI • ,
!I • .. 15
.~(7MrI'
Gambar 3. Morfometri udang T. orientalis dan T. indicus berdasarkan ukuran karapas dan jenis
kelamin(JONES, 1990).

45
REPRODUKSl di bagian anterior. Bagian posterior ovarium
masing-masing memiliki saJuran telur tip is yang
Morfologi Organ Reproduksi melewati ventrolaterally ke lubang kelarnin
T. indicus dan T. orientalis memiliki pada coxae di pereiopods ketiga. Lobster
kelamin terpisah secara jelas "dioecious", kadang-kadang memiliki lubang kelamin
Walaupun menurut JONES (1988) lobster tambahan pada coxae di pereiopods keempat.
ditemukan deugan lebih dari dua lubang genitaJ Lubang ini juga terhubung ke ovarium dengan
yang kedua jaringan ovarium dan testis jelas saluran telur. Telur (ova) kasar dan berbentuk
terlihat, tetapi tidak terbukti adanya bulat dengan diameter rata-rata 1,12 mm (kisaran
"intersexuality ", sebagaimana telah dilaporkan 0,90-1,49 mm), berwama oranye cerah ketika
pada nephros dan lobster lainnya (FARMER, pertama kali dikeluarkan (untuk beberapa lama),
1972). Perbedaan ini berbubungan dengan daya dan akan berubah warna menjadi coklat
dukung telur. Berkenaan dengan perbedaan transparan hingga beberapa had sebelum
kelarnin jantan dan betina dapat dilihat bahwa menetas.
betina ditandai dengan pleopods yang lebih
besar, dilengkapi dengan setae (rambut-rarnbut), PENUfUP
merniliki tingkat pertumbuhan yang lebih besar, Thenus spp merupakan udang yang
bentuk abdomen lebar dan telson panjang. sangat berbeda dari suku udang karang yang
Karakteristik ini berpeogaruh terhadap kapasitas sangat umum dikenal dari marga Panulirus,
telur yang dikandungnya atau dibawanya. Jasus, Nephros dan Homarus. Perbedaannya
Pada periopod kelima, betina Thenus terutarna pada morfologi, distribusi dan tingkah
spp. dactyl dilengkapi dengan chela yang lakunya. Sebagai hewan tropis dan sub tropis,
berfungsi sebagai pembersih telur dan kedua udang ini memiliki sebaran yang sangat
pelepasan spenna dari spennatopbore (AIKEN luas, mempunyai kemampuan berenang dan
& WADDY, 1980). Sedangkan pad a udang mengubur diri dalam sedimen. Udang pasir juga
Scylla rides spp. chela berbentuk pendek, kaku, memiliki perbedaan bentuk tubuh yang jelas
dan merniliki rarnbut-rambut setae yang sama dengan udang kipas (Scyl/arid spp.), keduanya
fungsinya dengan betina Thenus spp. merupakan hewan yang menyukai hidup di
(SPANlER& LAVALLI,2006). dalam sedimen yang berlurnpur halus, sedimen
Secara internal, sistem reproduksi baik yang kasar seperti di daerab terumbu karang.
lobster jantan dan betina memiliki mekanisme Udang pasir memiliki rasa yang tidak
yang sederhana (AREMA & COBB, 1980; kalah gurihnya dengan udang-udang karang
FARMER, 1975;PmLLIPSetal .. 1980;RUPERT lainnya, dan juga sudah mulai banyak dijual di
& BARNES, 1994). Lubang kelarnin dari kedua restoran-restoran makanan laut sebagai
jenis udang tersebut terdiri dari struktur yang hidangan dari laut. Di Australia, udang pasir
sederhana pula, tidak memiliki (tbelycum) pada tersebut sudah merupakan komoditas ekspor.
betina (JONES, 1988), seperti yang terdapat Sebagai upaya pengenalan udang pasir untuk
pada nephropids (FARMER, 1974), atau organ lebih dikenal dan dapat disejajarkao dengan
kopulasi lainnya (intromittent) pada jantan udang-udang niaga lainnya, sangat dibutuhkan
(FIELDER, 1964). data biologi, perikanan, distribusi dan budidaya
JONES (1988) menggambarkan dari udang tersebut, sebingga bisa menjadi
morfologi umum Thenus spp. ovarium terdiri dari hidangan laut yang menjanjikan dan selalu
dua, tabung sederhana, bergabung dengan diminati oleh konsumen penggemar makanan
sebuab organ yang melintang pada suatu titik
laut.

46
DAFTAR PUSfAKA FARMER, A.S.D., 1975. Synopsis of biological
data on the Norway lobster, Nephros
AIKEN, D.E. and S.1. WADDY, 1980. norvegicus (Linnaeus, 1758). F.A.O.
Reproductive biology. In: The Biology Fisheries Synopsis. 112: 1-97.
and Management of Lobsters, Vol. 1.
Physiology and Behavior COBB, J.S & HOLTHUIS, L.B., 1985. A revision of the family
PHILLIPS, B.F. (eds). New York, Scyllaridae (Crustasea: Decapoda:
Academic Press. 216-276. Macrura). 1. Subfamily Ibacinae.
Zool. Verhand, 218: 1-130.
ATEMA, J. and DJ. ENGSTROM., 1971. Sex
pheromone in the lobsters, Homarus HOLTHUIS, L.B.,1991. Marine Lobsters of the
americanus. Nature (London) 232: 261- world. An annotated and Illustrated
263. Cataloque of the Spesies of Interest
to Fisheries Known to Date. FAO
ATEMA, J. and J.S. COBB., 1980. Social Species Catalogue No. 125, Vol 13: 1-
behavior. In: The Biology and '1!J2.
Management of Lobsters, Vol. 1.
Physiology and Behavior. COBB, J.S HOLTHUIS, L.B.,2002.The Indo Pacific
& PHILLIPS, B.F. (eds). New York, Scyllarinae lobsters (Crustasea:
Academic Press. 409-450. Decapoda: Scyllaridae). Zoosystema
24:499-683.
BUTLER, M., 2003. Incorporating ecological
process and environmental change into JONES, C.M., 1988. The Biology and behaviour
spiny lobster population models using of Lobsters Bay, Thenus spp.
a spatially explicit, individual based (Decapoda: Scyllaridae) in Northern
approach. Fish. Res. 65: 63-79. Queensland, Australia Ph.D.
dissertation: Brisbane, University of
COUTURES, E. and R. WEBBER., 2005. Queensland, Australia. 190 pp.
Phyllosoma and nisto stage of
Scyllarinae sp. (Crustasea: Decapoda: JONES, C.M., 1990. Morphological characteristic
Scyllaridae) from the south west lagoon of bay lobsters (Decapoda:
ofNewCaledonia. Zootaxa 873: 1-20. Scyllaridae) (Thenus spp.) from
Northern Australia. Crustaceana 59:
FIEDLER,D.R., 1964.The process offertiI ization 265-275.
in the spiny lobster Jasus la/andii (H.
Milne. Edwards). Trans. R. Soc. South JONES, C.M, 2007. Biology and Fisheries of the
Aust. 88: 161-166. Bay Lobster; Thenus spp. In: The
Biology and Fisheries of the Slipper
FARMER, A.S.D.,1972. A bilateral Lobster. KARI.L.LAVALU and EHUD
gynandromorph of (Decapoda: SPANIER (eds). CRC Press, London
Nepropidae).Mar: Bioi. 15: 344-349. New York.325- 358.

FARMER, A.S.D.,1974. Reproduction in LAVALLI, K.L. and E. SPANIER, 2007.


Nephros norvegicus (Decapoda: Introduction to the Biology and
Nepropidae).J. Zool. 174: 161-183. Fisheries of Slipper Lobsters. In: The

47
Biology and Fisheries of the Slipper PHILLIPS, B.F., M.1.PALMER., R. CRUZ., and
Lobster. KARI.L.LAVALLI and EHUD J.T. TREDALL., 1980. Estimating
SPANIER (eds). CRe Press, London growth of the spiny lobsters
New York, 4()()pp. Panulirus cygnus, P Argus and P
ornatus .. 43: Aust. J. Mar.Freshw. Res
LYONS, W.G, D.G BARBER., S.M. FOSTER, 1177-1188.
F.S.KENNEDY., Jrand GR MILANO.,
1981. The spiny lobster, Panulirus RUPERT, E.E. and R.D. BARNES., 1994.
argus, in the middle and upper Florida Invertebrate Zoology, 6th Edition.
Keys: Population structure, seaseonal Philladelphia, P.A: Saunders College
dynamics and reproduction, F.L. Dep. 158pp.
Nat.Res.Mar.Res.Lab.Mar.Res.Rep. 38:
38pp. SCHRAM, F.R., 1986. Crustacea. New York,
Oxford University Press, 620 pp.
NEGRETE-SOTO, F., A. E. LOZANO., and F.P.
BRIONES., 2()()2.Population dynamics SPANIER, E. and K.L. LAVALLI., 2006.
of the spiny lobster Panulirus guttatus Scylla ride spp. In: Lobsters: Biology,
(Latreille) in a coral reef on the Mexican Management, Aquaculture and
Caribbean, J. Shellfish Res. 21: 279-88. Fisheries: PHILLIPS,B.F. (Ed). Oxford,
UK. Blackwell PubIishing, 462-496.

48

Anda mungkin juga menyukai