Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam setiap langkah dan tindakan dari aparat pemerintahan negara yang ada
seharusnya selalu mengingat dan mempertimbangkan nilai-nilai luhur yang ada dalam
sila-sila Pancasila agar dapat mencerminkan kepribadian dan budaya bangsa yang
akan menjadi panutan bagi rakyat pendukungnya. Yaitu penduduk dan warga negara
sehingga terdapat keseimbangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta
1
tegaknya tatanan hukum seperti yang diharapkan bersama .
Setelah berates-ratus tahun Indonesia dijajah onleh negara asing, bangsa dan rakyat
masih dihantui oleh memori pahit masa penjajahan. Kesengsaraan inilah yang
mendorong para perumus dasar negara untuk menetapkan prinsip perhubungan
2
antarbangsa yang harus dianut atau dijalankan di Indonesia . Prinsip inilah yang
tercantum dalam sila kedua Pancasila yang berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab”.
Kemanusiaan berasal dari kata manusia, yaitu makhluk berbudi yang memiliki
potensi pikir, rasa, karsa dan cipta karena berpotensi menduduki (memiliki) martabat
yang tinggi. Dengan akal budinya manysia berkebudayaan dan dengan budi
nuraninya manusia menyadari nilai-nilai dan norma-norma. Adil mengandung arti
bahwa suatu keputusan dan tindakan berdasarkan atas norma-norma yang objektif,
tidak subjektif apalagi berwenang-wenang dan otoriter. Beradab berasal dari kata
adab, memiliki arti budaya yang telah berabad-abad dalam kehidupan manusia. Jadi,
beradab berarti kebudayaan yang lama berabad-abad, bertatakesopanan, berkesusilaan
(bermoral) adalah kesadaran sikap dan perbuatan manusia dalam hubungan dengan
norma dan kebudayaan umumnya baik terhadap diri pribadi, sesama manusia, alam
3
dan Sang Pencipta .

1Pandji Setijo, Pendidikan Pancasila, (Jakarta : PT Grasindo, 2010), h. 10.


2 Bambang Suteng Sulasmono, Dasar Negara Pancasila, (Yogyakarta : PT Kanisius, 2015), h. 116.
3 Setijo, Op. Cit., h. 19.

Negara Kemanusiaan yang Adil dan Beradab | 1


Selain disebutkan di atas, NKRI merupakan negara yang menjunjung tinggi
HAM. Negara memiliki hukum yang adil dan negara berbudaya yang beradab.
Negara ingin menerapkan hukum secara adil berdasarkan supremasi hukum serta
ingin mengusahakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Di samping itu,
mengembangkan budaya IPTEK adab cipta, karsa, rasa dan karya yang berguna bagi
4
nusa dan bangsa tanpa melahirkan primordial dalam budaya .
Kesadaran akan kehendak tentang kemanusiaan adalah jiwa yang merasakan
bahwa manusia itu ingin selalu berhubungan. Manusa yang satu memerlukan manusia
lainnya dan sebaliknya, maka manusia harus bermasyarakat (hidup bermasyarakat).
Tanpa kebutuhan ekonomis, maupun kebutuhan lainnya yang diperlukan oleh
manusia itu sendiri dan berwujud yang tertinggi ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, maka
manusia memiliki identitas sendiri yang disebut kemanusiaan (cipta, karsa dan rasa)
dan kelebihan ini tidak dimiliki oleh makhluk ciptaan Tuhan lainnya (hanya memiliki
insting nafsu, syahwat). Sesuai dengan hakikat dan martabat manusia, maka ia
diperlukan ketentuan dan peraturan (dibatasi) agar tidak ada kesewenangan.
Ketentuan ini akan menimbulkan hak dan kewajiban atas asasi manusia, baik sebagai
5
pribadi maupun sebagai warga masyarakat .
Dalam sila kedua Pancasila mengatur hak-hak warga dalam menjalani hidup di
negara Indonesia. Setiap yang dilakukan ataupun perlakukan warganya diatur dalam
Undang – Undang , yaitu dinamakan dengan Hak Asasi Manusia (HAM). Bahkan
terdapat lembaga khusus yang mengatur hukum dan kasus tentang HAM dinamakan
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNAS HAM). Hak asasi manusia adalah hak
dasar yang melekat pada diri manusia yang sifatnya kodrati dan universal, berfungsi
untuk menjamin kelangsungan hidup, kebebasan, perkembangan manusia dan
masyarakat, yang tidak boleh diabaikan, tidak boleh dirampas dan diganggu gugat oleh
6
siapapun . Pengingkaran terhadap hak dan kewajiban tersebut berarti mengingkari

4Setijo, Op. Cit., h. 19.


5Widjaja.H.A.W, Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dan HAM di Indonesia, (Jakarta : PT R.Cipta,
2004), h.71.
6 Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Kehidupan Bernegara (LPPKB), Pedoman Umum Implementasi
Pancasila dalam Kehidupan Bernegara, (Jakarta : PT Cipta Prima Budaya, 2005), h. 88.

Negara Kemanusiaan yang Adil dan Beradab | 2


martabat manusia. Oleh karena itu negara, pemerintah dan organisasi apapun
7
mengemban kewajiban untuk menjunjung tinggi dan melindungi hak asasi manusia .
Kasus yang kami angkat pada makalah Sila Kedua ini merupakan kasus-kasus
pelanggaran hak asasi manusia. Seperti kasus pertama yang kami jabarkan di makalah
ini adalah sebuah tindakan kekerasan oleh seorang ibu hingga menewaskan anaknya
sendiri. Kemudian pada kasus kedua adalah kasus bullying dan kekerasan oleh
seorang siswa sekolah kepada gurunya sendiri. Kasus ini kami angkat karena sangat
berhubungan sekali dengan Sila kedua Pancasila bahkan instrumen yang berkaitan
dapat terlihat jelas dari rangkaian kasus ini. Kasus-kasus seperti ni sangat banyak di
Indonesia, karena kurangnya penerapan nilai dari Sila Kedua Pancasila itu sendiri.
Maka dari itu, seluruh warga Indonesia termasuk mahasiswa wajib mempelajari serta
mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari – harinya.

1.2 Rumusan Masalah


- Bagaimana pandangan Pancasila tentang Hubungan antarmanusia
atau antarbangsa ?
- Bagaimana Instrumen sila kedua Pancasila ?
- Contoh kasus pelanggaran sila kedua Pancasila dan proses hukumnya ?

7Ibid., h. 92.

Negara Kemanusiaan yang Adil dan Beradab | 3


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pandangan Pancasila Tentang Hubungan Antarmanusia dan Antarbangsa


Sila kemanusiaan yang Adil dan Beradab memberikan prinsip tentang bagaimana
seharusnya hubungan ideal antarbangsa atau antarnegara di dunia ini. Pada intinya
prinsip itu menggarisbawahi bahwa perhubungan antarbangsa harus dilandaskan pada
harga bangsa itu sebagai manusia, harga yang sama pada semua dan tiap-tiap manusia
8
yang hidup membangsa itu .
2.1.1 Pandangan Pancasila Tentang Hubungan Antarmanusia
Terdapat tiga pola hubungan utama yang berkembang antarmanusia yaitu
hubungan perbudakan, ketergantungan dan hubungan yang sama derajat.
Walaupun kecendrungan peradaban manusia dewasa ini telah mengarah pada
dominannya hubungan antarmanusia yang sama derajat, namun pola hubungan
9
perbudakan dan ketergantungan antarmanusia masih terdapat di muka bumi ini .
a. Pola Hubungan Perbudakan
Perbudakan adalah pola hubungan antarmanusia yang dicirikan oleh
adanya ketidaksamaan yang paling eksrem karena ada manusia yang dimiliki
oleh manusia lain sebagai milik/kekayannya. Budak adalah milik dari tuannya,
sehingga mereka diperlakukan sebagai barang layaknya binatang piaraan ataupun
peralatan rumah tangga yang bisa diperjualbelikan antarpara pedagang budak.
Setiap perbudakan selalu disertai dengan kekerasan dalam rangka memelihara
hak-hak istimewa dan penghasilan pemilik budak.Kebijakan penghapusan sistem
perbudakan yang diberlakukan sejak awal abad 20 tidak serta merta mampu
menghentikan praktik perbudakan dari muka bumi. International Human
Trafficking melaporkan bahwa praktik perbudakan masih terus terjadi di abad 21

8Sulasmono, Op. Cit., h. 123..


9 Sulasmono, Op. Cit., h. 117.

Negara Kemanusiaan yang Adil dan Beradab | 4


ini. Di tanah air ada peristiwa perbudakan di pabrik panci di Tangerang, dan yang
10
paling akhir perbudakan terhadap nelayan asal Birma di Benjina Maluku .
b. Pola Hubungan Ketergantungan
Dalam kadar ketergantungan yang lebih ‘ringan’ hubungan ketergantungan
antarmanusia juga terhadap dalam pola hubungannya ‘patron klien’ di
masyarakat. Hubungan patron klien adalah hubungan personal antara seseorang
yang berfungsi sebagai patron dengan satu atau beberapa orang yang berfungsi
sebagai klien. Hubungan ini diwarnai oleh prinsip perlindungan (dari patron)
bagi mereka yang memberi kesetiaan (dari klien). Hubungan semacam ini masih
kuat hidup di masyarakat sehingga warga masyarakat mulai dari lapisan yang
11
terendah masuk ke dalam piramida jaringan patron klien .
c. Pola Hubungan Sama Derajat
Hubungan antarmanusia yang sama derajat adalah perhubungan
antarmanusia yang dilandasi oleh penghargaan atas kodrat manusia sebagai
makhluk yang memiliki kemerdekaan dan kesamaderajataa asasi. Dengan
demikian perhubungan antarmanusia itu diwarnai oleh suasana penghormatan
atas kodrat manusia. Di bawah prinsip saling menghormati itu maka semua
manusia yang terpisah-pisah oleh ikatan kenegaraan maupun kebangsaan itu
dipandang sebagai suatu kesatuan umat manusia yang sama derajat.
Dapatlah disimpulkan bahwa pola hubungan antarmanusia dalam sejarah
peradaban manusia dapat ditempatkan ke dalam satu garis kontinum dari ujung
yang sangat tidak ideal yaitu perbudakan ke ujung bentuk idealnya yaitu
hubungan sama derajat antarmanusia. Di antara ke dua ujung garis kontinum
itulah terserak praksis relasi antarmanusia dengan derajat kesetaraan dan
12
persamaan yang bervariasi .

10 Sulasmono, Op. Cit., h. 118.


11 Sulasmono, Op. Cit., h. 119.
12 Sulasmono, Op. Cit., h. 119.

Negara Kemanusiaan yang Adil dan Beradab | 5


2.1.2 Pandangan Pancasila Tentang Hubungan Antarbangsa
Hubungan antarbangsa pada hakikatnya adalah hubungan antarmanusia,
karena hakikat bangsa adalah manusia. Pihak yang mengadakan hubungan
antarbangsa dan antarnegara adalah juga manusia warga bangsa tersebut.
Manusia, dalam Pancasila, diyakini sebagai makhluk ciptaan Tuhan lainnya,
manusia adalah makhluk yang luhur kedudukannyya karena mempunyai akal
13
budi dan hati nurani .
a. Pola Penjajahan
Dalam pola hubungan ini bangsa yang satu (penjajah) mengisap bangsa
lain. Kalau bangsa penjajah membangun prasarana di daerah jajahan dan
mewariskan alat-alat serta administrasi modern kepada bangsa jajahan, semua itu
sesungguhnya lebih dimaksudkan untuk mendukung kepentingan penjajah.
Keuntungan yang diperoleh bangsa terjajah hanyalah kebetulan saja. Lazimnya
bangsa penjajah tidak memperhatikan kepentingan bangsa terjajah, kepentingan
mereka sengaja diabaikan agar mereka tetap bodoh dan tidak memberontak.
Pola hubungan kolonialistis ini timbul sebagai akibat dari perkembangan
kapitalisme. Sistem kapitalisme membutuhkan bahan mentah bagi industri dalam
negeri dan pasar hasil insdustri yang kian banyak. Oleh karena bahan mentah itu
ada di luar negeri maka timbuk kehendak dan praktik untuk menguasai wilayah
bangsa lain guna mengisap kekayaan bangsa lain adalah inti dan kolonialisme
14
dalam sejarah perhubungan antarbangsa .
b. Pola Hubungan Ketergantungan
Pola hubungan ketergantungan dalam hubungan antar bangsa terjadi antara
negara-negara di dunia ketiga dengan negara maju. Walaupun negara-negara di
dunia ketiga menyatakan dirinya merdeka dan berdaulat, namun karena
ketertinggalan mereka dalam berbagai bidang dibanding negara maju maka
mereka menjadi tergantung pada negara maju.

13 Sulasmono, Op. Cit., h. 123.


14 Sulasmono, Op. Cit., h. 120.

Negara Kemanusiaan yang Adil dan Beradab | 6


Sama dengan negara maju, negara-negara di dunia ketiga juga ingin
menyejahterakan rakyatnya untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat, negera-
negara dunia ketiga harus melakukan pembangunan ekonomi , mengembangkan
industri, dan bersaing dngan negara maju di pasar global. Kebanyakan negara
dunia ketiga tidak memiliki kemampuan untuk mewujudkan hal itu secara
15
mandiri, shingga mereka bergantung kepada modal asing .
c. Pola Hubungan Sama Derajat Antarbangsa
Dalam pola ini hubungan antarbangsa dilakukan bukan dalam rangka
eksploitasi bangsa yang satu terhadap yang lai,atau dalam rangka menguasai
secara diam diam berbagai aspek kehidupan bangsa lain kecuali bidang
politik.Hubungan antar bangsa justru dilakukan dalam rangka kerjaasama untuk
mewujudkan kesejahteraan bersama. Memang dalam kerjasama terkandung
aspek saling ketergantungan, namun hal itu tidak harus dilandasi semangat untuk
mengeksploitasi salah satu pihak.
Pola hubungan semacam ini memang merupakan pola yang ideal, namun
sulit diwujudkan atau minimal harus diperjuangkan, terutamaa oleh negaraa
negaaraa/bangsa bangsa yang serba ketinggalaan dalam berbagaai segi
kehidupannya. Keterbatasan kualitas sumber daya suatu negara/bangsa umumya
juga memengaruhi kapasitas negara/bangsa itu dalam menjain hubungan yang
16
setara dan ssejajaar dengan negara/bangsa lain .

2.1.3 Pandangan Pancasila Tentang Hubungan Antarmanusia/bangsa


Sifat manusia bisa baik dan bisa buruk, tetapi sifat manusia yang harus
menjadi dasar perhubungan antarmanusia anggota bangsa itu adalah sifat yang adil
dan beradab, yaitu tidak berat sebelah dan patut, sejalan dengan kebaikan budi yang
mencerminkan kemajuan peradaban manusia. Berdasarkan pemahaman tentang
manusia dan kemanusiaanya itu maka perhubungan antarbangsa harus dilandasi
perhargaan atas kodrat manusia sebagai makhluk yang memiliki

15 Sulasmono, Op. Cit., h. 120.


16 Sulasmono, Op. Cit., h. 122.

Negara Kemanusiaan yang Adil dan Beradab | 7


kemerdekaan dan kesamaderajatan asasi17. Dengan demikian perhubungan
antarmanusia tersebut harus diwarnai
suasana penghormatan atas kodrat manusia. Di bawah prinsip saling
menghormati itu maka semua manusia yang terpisah-pisah oleh ikatan
kenegaraan maupun kebangsaan itu dipandang sebagai kesatuan umat manusia
yang sam derajat. Maka dari itu, negara indonesia dapat dicandra sebagai negara
kemanusiaan, negara yang bersikap terhadap bangsa/negara lain berdasarkan
martabatnya sebagai manusia.
Dengan prinsip semacam itu maka nasionalise yang dianjurkan oleh sila
ketiga pancasila tidak jatuh kepaham Chauvinism. Namun di lain pihak gagasan
untuk mejalin persahabatan dengan semua bangsa di dunia juga tidak akan jatuh
ke paham kosmopolitisme
Jika sila kedua menghendaki penghormatan hak kesamaderajatan dan
kemerdekaan warga bangsa lain, maka penghormatan itu pun harus dilakukan
kepada sesama warga bangsa sendiri. Sila kedua pancasila juga mengandung
prinsip penghormatan terhadap sesama dalam perhubungan antarmanusia di
negeri ini. Dengan perkaataan lain sila diatas mengandung prinsip penghormatan
hak hak asasi manusia termasuk manusia menjadi warga negara indonesia.
Hak asasi manusia adalah hak yang dimiliki manusia berdasarkan
martabatnya sebagaui manusia. Hak teersebut bukan di berikan oleh masyarakat
atau oleh hukum kepada manusia.hak asasi tidak dapat dihilangkan atau
dinyatakan tidak berlaku oleh negara. Berikut ini adalah pokok hakikat HAM
18
yaitu :
- HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi, HAM adalah bagian dari
manusia secara otomatis.
- HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras,
agama, pandangan politik, atau asal usul social bangsa.

17 Sulasmono, Op. Cit., h. 123.


18 Dr.Ir.Arissetyanto Nugroho, MM.,et.al, Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi,
(Yogyakarta : Graha Ilmu, 2015), h. 113.

Negara Kemanusiaan yang Adil dan Beradab | 8


- HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorang pun mempunyaik hak untuk
membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM
walaupun sebuah negara membuat hukum yang tidak melindungi atau
melanggar HAM (Mansour Fakih, 2003).

Suseno(1994) membedakan adanya empat jenis hak asasi manusia, yaitu hak
19
asasi liberal, hak asasi demokratis, hak asasi positif, dan hak hak asasi sosial .
a. Hak asasi liberal adalah hak asasi yang bersumber pada kebebasan manusia.
Hak hak ini didasarkan pada keyakinan atas kebebasan manusia serta hak
individu untuk mengurus diri sendiri. Hak ini diperjuangkan oleh kaum
liberal dengan tujuan untuk melindungi kehidupan manusia dari campur
tangan negaara dan kekuatan kekuatan sosial lainnya demi kebutuhan
manusia. Hak yang termasuk dalam hak ini dalah hak hak hidup, hak atas
keutuhan jasmani, hak kebebasan bergrak,kebebasan memilih jodoh, hak
perlindungan atas hak milik, dan sebagainya.
b. Hak asasi demokratis adalah hak untuk berperan serta dalam menentukan
arah perkembangan masyarakat dan/ atau negaranya. Hal ini didasaarkan
pada keeyakina atas kedaulatan rakyat atau hak rakyat untuk memerintah diri
sendiri. Hak hak ii diperjuangkan oleh kaum liberal dan kaum republikeun
berdasarkan prinsip bahwa semua orang sama derajatnya. Contoh hak hak
asasi demokratis adalah hak untuk memilih dalam pemilihan umum, hak
kebebasan menyataan pendapat, hak tas kebebasan pers, hak kebebasan
berserikat. Dan hak berkumpul.
c. Hak asasi positif adalah hak atas prestasi prestasi tertentu dari negara. Dasar
anggapanya adalaah bahwa negara merupakan lembaga yang diciptakan dan
dipelihara oleh masyarakat untuk memberikan pelayan pelayan tertentu. Oleh
karena itu warga negara berhak atas layanan tertentu dari negara c.q.
pemerintah. Contoh hak-hak asasi positif adalahhak-hak atas

19 Sulasmono, Op. Cit., h. 124.

Negara Kemanusiaan yang Adil dan Beradab | 9


kewarganegaraan, hak perlindungan oleh hukum, hak perlakuan yang sama
didepan hukum, dan sejenisnya.
d. Hak asasi sosial merupakan perluasan dari hak hak asasi positif.Prinsip yang
melandasi hak ini adalah kesadaran bahwa setiap anggota masyarakat berhak
atas bagian yang adil dari harta benda materiil bangsanya dari bagian yang wajar
atas hasil nilai ekonomis yang diciptakan masyarakat. Oleh karena itu, negara
wajib menciptakan kesamaan minimal antara semua warga masyarakat. Contoh
hak asasi sosial adalah hak atas jaminan sosial, hak atas pekerjaan, hak
atas syarat – syarat kerja yang memadai, hak atas upah yang wajar,hak
membentuk serikat sekerja dan lain sebagainya

Negara Kemanusiaan yang Adil dan Beradab | 10


2.2 Instrumen Sila Kedua Pancasila
2.2.1. Instrumen Impelementasi dalam Hubungan Antarmanusia
Hak asasi manusia bukanlah permberian masyarakat, negara atau ukum. Dengan
demikian ada atau tidaknya hak asasi manusia tidak bergantung pada ada atau
tidaknya aturan hukum yang mnyebutnya. Hanya saja sesuai dengan sifat dan
fungsi dan hukum itu sendiri, hak asasi aan menjadi lebih terjamin
perwujudannya jika dimasukkan ke dalam hukum positif sehingga akan lebih
fungsional – menjamin keadilan kebenaran dan perdamaian maka akan terjamin
20
bahwa hukum itu memang adil dan sesuai dengan martabat manusia . Dalam
perkembangan terakhir melalui Sidang Tahunan 1 Tahun 2000 MPR RI telah
memasukkan berbagai ketentuan tentang hak asasi yang semula telah tercantum
dalam Ketetapan MPR maupun Undang-undang No.39/1999 ke dalam pasal 28
UUD 1945. Adapun hak-hak asasi manusia yang dijamin melalui pasal-pasal
21
UUD 1945 hasil amandemen tersebut adalah sebagai berikut :
1) Hak untuk hidup, mempertahankan hidup dan kehidupan.
2) Hak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan
yang sah.
3) Hak anak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
4) Hak untuk mengembangkan diri demi meningkatkan kualitas hidupnya
dan demi kesejahteraan umat manusia.
5) Hak untuk memajukan diri dengan memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.
6) Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang
adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.
7) Hak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan
layar dalam hubungan kerja.
8) Hak untuk memperoleh kesempatan sama dalam pemerintahan.

20 Sulasmono, Op. Cit., h. 127.


21 Sulasmono, Op. Cit., h. 131.

Negara Kemanusiaan yang Adil dan Beradab | 11


9) Hak atas status kewarganegaraan.
10) Hak kebebasan memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaa, memilih
kewarganegaraan,memilih tempat tingga di wilayah negara dan
meninggalkannya, serta berhak kembali.
11) Hak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakaan pikiran dan
sikap sesuai dengan hati nuraninya.
12) Hak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat.
13) Hak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya.
14) Hak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan
menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang
tersedia.
15) Hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat dan
harta benda yang di bawah kekuasaaanya.
16) Hak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk
berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
17) Hak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan
derajat martabat manusia.
18) Hak untuk memperolah suara politik dari negara lain.
19) Hak untuk hidup sejahtera lahir dan baik, bertempat tinggal dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat.
20) Hak memperoleh pelayanan kesehatan.
21) Hak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh
kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan
keadilan.
22) Hak atas jaminan social yang memungkinkan pengembangan dirinya
secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.
23) Hak untuk mempunyai hak milik pribadi yang tidak boleh diambil alih
secara sewenang-wenang oleh siapapun.

Negara Kemanusiaan yang Adil dan Beradab | 12


Di samping memuat ketentuan tentang hak-hak asasi, pasal 28 I UUD 1945 juga
22
mengatur beberapa aspek perlindungan hak asasi manusia sebagai berikut .
a) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan
hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui
sebagai pribadi di hadapan hukum dan hak untuk tidak dituntut atas dasar
hukum yang berlaku surut dinyatakan sebagai hak asasi manusia yang
tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.
b) Setiap orang memiliki hak untuk bebas dari perlakuan diskriminatif atas
dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan
yang bersifat diskriminatif itu.
c) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan
perkembangan zaman dan peradaban.
d) Perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan hak asasi manusia
adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah.
e) Menjamin dan mengatur hak asasi manusia dan dituangkan dalam
peraturan perundang-undangan.
Kemudian di dalam pasal 28 J UUD 1945 ditentukan pula kewajiban asasi
23
manusia yang mencakup :
a) Kewajiban dalam setiap orang untuk menghormati hak asasi manusia orang
lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
b) Kewajiban setiap orang agar di dalam menjalankan hak dan kebebasannya
tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang
dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta
penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan utuk memenuhi
tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama,
keamanan dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.

22 Sulasmono, Op. Cit., h. 132.


23 Sulasmono, Op. Cit., h. 133.

Negara Kemanusiaan yang Adil dan Beradab | 13


Instrumen implementasi nilai sila kedua : kemanusiaan yang adil dan beradab
24
(nilai kemanusiaan), yaitu :
- Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban
antara sesama manusia.
- Saling menyintai sesama manusia.
- Mengembangkan sikap tenggang rasa.
- Tidak semena-mena terhadap orang lain.
- Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
- Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan diartikan suka sekali melakukan
kegiatan kemanusiaan sehingga setiap manusia dapat hidup layak, bebas,
dan aman.
- Berani membela kebenaran dan keadilan.
- Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia,
karena itu dikembangkan sikap saling menghormati dengan bangsa lain.
- Stop marah – marah, mulailah bersikap ramah.
- Berhenti memaki, mulailah memakai hati.
- Berhenti curiga, mulai menyapa.
2.2.2. Instrumen Impelementasi dalam Hubungan Antarbangsa
Hubungan antar bangsa Indonesia dengan bangsa lain dilandasi oleh sikap
saling menghormati. Penghormatan itu berupa penghormatan terhadap
keberadaannya maupun hak untuk mempertahankan keberadaan bangsa itu,
penghormatan yang tidak memedulikan apa filsafat kenegaraan, bentuk serta
sistem pemerintahan negara lain tersebut.
Politik luar negeri Indonesia bersifat bebas, artinya bangsa Indonesia tidak
boleh melakukan campur tangan terhadap urusan dalam negeri lain. Namun
masih dimungkinkan dalam hal-hal khusus, seperti dalam hal negara yang
bersangkutan terancam keberadaannya oleh pihak lain. Selain itu, politik luar

24 Lusy Liani, Ely Alawiyah Jufri, M.Kharis Umardani, 2017, “Penyuluhan Nilai-NIlai Pancasila
Kepada OSIS SMK Negeri 39 Jakarta”. Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo. Vol.1 No. 1, Juni
2017, h.11

Negara Kemanusiaan yang Adil dan Beradab | 14


negeri juga bersifat aktif membela setiap negara yang terancam oleh tindakan
yang bertentangan dengan prinsip kemerdekaan dan kesamaderajatan
manusia/bangsa.
Dengan demikian politik luar negeri yang dianut bangsa Indonesia adalah
politik damai atau politik perdamaian. Dalam politik perdamaian, perang
sebagai sesuatu yang bertentangan dengan damai merupakan hal yang harus
dihindari.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa berdasarkan sila kedua Pancasila,
Bangsa Indonesia wajib menghormati hak setiap bangsa untuk menentukan
bagi diri mereka sendiri bentuk kehidupan negara masing-masing, serta
menghargai tanggung jawab setiap bangsa atas kesejahteraan bersama. Dan itu
semua dalam rangka “Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan social”.
Penerapan prinsip diatas dapat terhambat besar diakibatkan karena adanya
25
perasaan superior sebagai berikut :
- Superior akibat keunggulan ekonomi dan military, dapat menimbulkan
perasaan superior sebagai manusia yang akan mengakibatkan hubungan
antara kedua negara menjadi kurang manusiawi/tidak sederajat.
- Superior akibat kebanggaan berlebihan dapat merendahkan negara/bangsa
lain sehingga menimbulkan anggarapan diri superior yang meniadakan
hubungan manusiawi antarnegara.

25 Sulasmono, Op. Cit., h. 126.

Negara Kemanusiaan yang Adil dan Beradab | 15


2.3 Kasus Pelanggaran Sila Kedua Pancasila
2.3.1. Kekerasan Ibu Pada Anak Kandungnya
a) Berita kasus
Polres Metro Bekasi, Jawa Barat menetapkan Siti Nurhalifah sebagai
tersangka dalam kasus kekerasan dan penganiayaan Winda Wulansari, anak
kandungnya hingga tewas. Ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin
(5/2/2018), berdasarkan hasil otopsi korban yang dikeluarkan Rumah Sakit
Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Ditemukan sejumlah luka memar dan
pendarahan di kepala yang di duga akibat dibenturkan tersangka. Tersangka
mengaku menyesal telah menganiaya putrinya. Hal itu dilakukan karena dia
kesal tidak pernah diberi nafkah oleh sang suami yang sudah pisah ranjang
dan tidak pernah berkunjung hingga melampiaskan kepada anaknya. Dari
pemeriksaan awal, kekerasan dan penganiayaan telah dilakukan sejak korban
dan ibunya berada di Pemalang, Jawa Tengah, 3 bulan lalu. Penganiayaan
berlanjut ketika keduanya pindah kerumah mertua tersangka di Bekasi.
Meninggalnya korban akibat penganiayaan diketahui ketika warga akan
memandikan jasad korban. Akibat perbuatannya, kini Siti terancam hukuman
26
maksimal 12 tahun penjara .

b) Instrumen Nilai Sila Kedua Pancasila yang Dilanggar


- Saling mencintai sesama manusia
- Tidak semena-mena terhadap orang lain
- Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
c) Instrumen Hukum Kemanusiaan yang Dilanggar
- Pasal 28 UUD 1945 : (ayat 3) Hak anak atas kelangsungan hidup, tumbuh
dan berkembang serta perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
- Pasal 28 I UUD 1945 : (ayat 2) Hak untuk tidak disiksa dan bebas dari
perlakuan deskriminatif atas dasar apapun.

26 Maria Flora,”Suami Tak Nafkahi Jadi Alasan Ibu Aniaya Anak Hingga Tewas,” Liputan 6,
Dikutip dari https://www.liputan6.com/news/read/3259255/suami-tak-nafkahi-jadi-alasan-ibu-aniaya-
anak- hingga-tewas, 15 November 2018, 13.10 WIB

Negara Kemanusiaan yang Adil dan Beradab | 16


- Pasal 76C UU No.35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-
undang Perlindungan Anak : Dilarang menempatkan, membiarkan,
melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan kekerasan
terhadap anak.
- Pasal 30 jo. Pasal 76C UU No. 35 Tahun 2014 ayat (3) : Dalam hal anak
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mati, maka pelaku dipidana
dengan pidana paling lama 15 tahun dan atau denda paling banyak Rp.
3.000.000.000,- (Tiga Miliar Rupiah)
d) Hak-hak sipil dan politik yang dilanggar dalam kasus ini yaitu:

Pasal 6 : Hak untuk hidup

Pasal 7 : Hak untuk tidak disiksa dan diperlakukan secara kejam

Pasal 9 : Hak atas kebebasan dan keamanan pribadi

Pasal 10 : Hak atas orang yang ditahan untuk diperlakukan secara
manusiawi

Pasal 12 : Hak atas kebebasan bergerak dan berdomisili

Pasal 17 : Hak atas kebebasan pribadi, keluarga, dan rumah tangganya

Pasal 26 : Hak atas kesamaan di muka hokum

Negara Kemanusiaan yang Adil dan Beradab | 17


2.3.2. Kekerasan dan Bullying Siswa Pada Gurunya Sendiri
a) Berita kasus
Meski mengaku hanya sebuah candaan, video viral tentang aksi siswa
yang membully gurunya di Kendal, Jawa Tengah mendapat hujatan
warganet hingga sang Bupati Kendal, Mirna Anisa menganggap candaan
tersebut tidak tepat dan meminta pihak sekolah lebih mengedepankan
pendidikan karakter siswa agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.
“Dalam video berdurasi 24 detik ini terlihat seorang guru menegur siswa,
namun siswa mendorong guru tersebut hingga terjadi aksi saling tendang.
Tak hanya itu, lima siswa lain juga ikut mengeroyok guru tersebut hingga
sepatu sang guru terlepas. Video yang direkam salah seorang siswa ini
kemudian viral di media social dan dihujat warganet yang menganggap
kelakuan para pelajar tersebut tidak terpuji. Tak hanya warganet, peristiwa
yang terjadi 8 November lalu di ruang kelas teknik kendaraan ringan
SMKN NU 3 Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah tersebut membuat geram
Bupati, Mirna Anisa langsung menemui 5 siswa dan guru yang ada di
dalam adegan video tersebut senin pagi tadi. Mesi pihak sekolah
menyatakan aksi tersebut hanya sebuah candaan namun Bupati Mirna
etika dan moral para siswa tersebut kurang baik.”
Usai bertemu pihak sekolah pengawas Bupati Kendal dan siswa tersebut
meminta maaf kepada orangtua yang juga ikut dihadirkan. Kelima siswa
27
tersebut berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya .
b) Instrumen Nilai Sila Kedua Pancasila yang Dilanggar
- Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan
kewajiban antara sesama manusia.
- Saling menyintai sesama manusia.
- Mengembangkan sikap tenggang rasa.

27 Eddie Prayitno,”Didatangi Bupati Kendal, Siswa Dalam Video Keroyok Guru Menangis,”
Sindonews, dikutip dari https://daerah.sindonews.com/read/1353941/22/didatangi-bupati-kendal-
siswa-dalam-video-keroyok-guru-menangis-1542009845, 15 November 2018 14.30 WIB

Negara Kemanusiaan yang Adil dan Beradab | 18


- Tidak semena-mena terhadap orang lain.
- Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
- Stop marah – marah, mulailah bersikap ramah.
c) Instrumen Hukum Kemanusiaan yang Dilanggar
- Pasal 28 UUD 1945 : (ayat 16) Hak atas rasa aman dan perlindungan
dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang
merupakan hak asasi, (ayat 17) Hak untuk bebas dari penyiksaan atau
perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia
- Pasal 28 I UUD 1945 (ayat 1) Hak untuk tidak disiksa, (ayat 2) Hak
untuk tidak disiksa dan bebas dari perlakuan deskriminatif atas dasar
apapun, dan (ayat 4) perlindungan adalah tanggung jawab pemerintah.
- Pemendikbud No.82 Tahun 2015 Tentang Pencegahan dan
Penanggulan Tindak kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan,
menyatakan bahwa tindak kekerasan yang dilakukan di lingkungan
sekolah maupun antar sekolah, dapat mengarah kepada suatu tindak
criminal dan menimbulkan trauma bagi peserta didik.
d) Hak-hak sipil dan politik yang dilanggar dalam kasus ini yaitu:
 Pasal 15 : Hak atas perlindungan dari kesewenang-wenangan hukum
pidana
 Pasal 20 : Hak untuk bebas dari propaganda perang dan diskriminasi
 Pasal 24 : Hak anak untuk mendapatkan perlindungan

Negara Kemanusiaan yang Adil dan Beradab | 19


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab adalah perwujudan nilai kemanusiaan
sebagai makhluk yang berbudaya, bermoral dan beragama, dalam kehidupan
kenegaraan, kita harus senantiasa dilandasi moral kemanusiaan, misalnya dalam
kehidupan pemerintah negara, politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya, pertahanan
dan keamanan, serta dalam kehidupan bersama dalam Negara harus dijiwai moral
kemanusiaan untuk saling menghargai meskipun terhadap perbedaan.
Sila kedua menghendaki penghormatan hak kesamaderajatan dan kemerdekaan
warga bangsa lain, maka penghormatan itu pun harus dilakukan kepada sesama
warga bangsa sendiri. Sila kedua pancasila juga mengandung prinsip penghormatan
terhadap sesama dalam perhubungan antarmanusiaa di negeri ini. Dengan
perkaataan lain sila diatas mengandung prinsip penghormatan hak hak asasi
manusia termasuk manusia menjadi warga negara indonesia.
Segala hal yang berhubungan dengan manusia dan bangsa di Indonesia sudah diatur
dalam Hak Asasi Manusia yang diatur UUD 1945. Dengan begitu, jika dilanggar
maka akan mendapat sanksi sesuai dengan pelanggaran. Setiap perlakuan yang
melanggar Hak Asasi Manusia akan di hukum dengan ketentuan dari Undang –
Undang yang telah berlaku.

3.2 Saran
Kita sebagai manusia harus menjunjung tinggi hak – hak asasi manusia, menghargai
akan kesamaan hak dan derajat tanpa membedakan suku, ras, keturunan, status,
social maupun agama. Kita juga harus mengembangkan sikap saling mencintaai,
menghormati dan menghargai, tenggang rasa dan menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan. Berpikir dulu sebelum berbuat, karena setiap individu harus menjaga
diri dari emosi dan khilaf yang sering ditimbulkan jika tidak berpikir panjang.

Negara Kemanusiaan yang Adil dan Beradab | 20


DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Kehidupan Bernegara (LPPKB). (2005).


Pedoman Umum Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Bernegara. Jakarta: PT
Cipta Prima Budaya
Liani, Lusy dkk. (2017). Penyuluhan Nilai-Nilai Pancasila Kepada OSIS SMK
Negeri 39 Jakarta, Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo. Tarakan: Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Borneo Tarakan.
HAW, Widjaja. (2004). Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dan HAM di Indonesia.
Jakarta: PT R. Cipta
Nugroho, Dr.Ir Arissetyanto,MM,dkk. (2015). Pendidikan Kewarganegaraan di
Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Setijo, Pandji. (2010). Pendidikan Pancasila. Jakarta: PT Grasindo
Sulasmono, Bambang S. (2015). Dasar Negara Pancasila. Yogyakarta: PT Kanisius
Undang – Undang Dasar 1945

Sumber berita kasus :


Maria Flora,”Suami Tak Nafkahi Jadi Alasan Ibu Aniaya Anak Hingga Tewas,”
Liputan 6, Dikutip dari https://www.liputan6.com/news/read/3259255/suami-tak-
nafkahi-jadi-alasan-ibu-aniaya-anak- hingga-tewas.

Eddie Prayitno,”Didatangi Bupati Kendal, Siswa Dalam Video Keroyok Guru


Menangis,” Sindonews, dikutip dari
https://daerah.sindonews.com/read/1353941/22/didatangi-bupati-kendal-siswa-dalam-
video-keroyok-guru-menangis-1542009845.

Negara Kemanusiaan yang Adil dan Beradab | 21


LAMPIRAN

STRUKTUR TUGAS KELOMPOK SILA 2


NO. NAMA ANGGGOTA NPM TUGAS
1 NURUL FATIMAH AL 1502018027 Ketua Kelompok
ZAHRAH

DEDE 1502018040 Analisis kasus dan


2 kelengkapan penampilan
kelompok

FITRIA TASYA H.S 1502018036 Mengetik makalah ,


3 penjilidan dan penyelesaian
makalah

4 CHINTYA MUTIARA 1502018024 Analisis kasus dan referensi


PUTRI media

GALI AYUNINGTYAS 1502018002 Analisis rumusan masalah


5 pandangan Pancasila tentang
Hubungan
antarbangsa/manusia

6 DANI DHARMAWAN 1502018057 Analisis instrument sila


kedua dan hak asasi manusia

7 ROYAN MARIFAT 1502018047 Analisis instrument sila


kedua dan hak asasi manusia

8 ARNANTO FADLI 1502018016 Analisis instrument sila


kedua dan hak asasi manusia

9 HAFIZH 1502018014 Analisis Kasus dan referensi


RISDWIANDANU media

10 HERDIANSYAH 1502018011 -
11 YOSUA 1502018006 Membuat dokumentasi,
video dan musik

Negara Kemanusiaan yang Adil dan Beradab | 22

Anda mungkin juga menyukai