Anda di halaman 1dari 17

KIMIA FORENSIK

• Aplikasi kimia analitik


• Kimia analitik : analisis kualitatif dan kuantitatif
• Kimia forensik : “comparative analysis”
• Analisis spektroskopi dengan cepat dapat
menentukan apakah fiber terbuat dari nilon, plastik
dr polietilen?
• Pertanyaan : apa itu? Berapa banyak?
• Kimia analitik : mberikan data kualitatif dan
kuantitatif yang diperlukan untuk menjawab
pertanyaan forensik :
• Dimana fiber itu berasal?
• Apakah plastik itu berasal dari tas sampah plastik?
• Apakah gasolin yang dipakai untuk membakar?
• Apakah keping cat berasal dari mobil?
Tiga hal yang perlu dilakukan
• Identifikasi :
Analisis obat : identifikasi kualitatif, kdg2 anal
kuantitatif. Analisis fiber: identifikasi ad bagian yang
mudah.
• Klasifikasi bukti
• Apakah fiber : nilon 6 atau nilon 66? Warnanya
merah, kuning atau biru? Berapa umurnya? Apakah
contohnya representatif?
• Jawaban : mengurangi klas yang dipunyai fiber.
Semakin kecil klasnya, semakin berarti buktinya.
• Konklusi : klasifikasi menempatkan fiber dalam
suatu klas dengan hanya satu anggota. Proses
ini : Individualisasi atau pembuktian suatu
sumber
Fiber diperoleh pada suatu tempat kejahatan.
Ahli forensik menentukan bahwa fiber adalah
nilon dan berwarna merah.
Seseorang yang dicurigai yang memakai jaket
nilon merah ditangkap.
Fiber nilon dari jaket (K : “known”) dan fiber nilon
dari tempat kejahatan (“Q”) : diuji dgn tes yg
sama : hasil yang sama. → Q dan K mempunyai
klas yang sama → bukan bukti dari suatu sumber.
Dkl : uji fiber dari jaket dan dari tempat kejahatan
bukan individualisasi, dan analis tidak dapat
menetapkan suatu sumber (jaket) Q dan K.
Ini bukan berarti bahwa bukti tidak berguna,
tetapi ini membatasi apa yang disebut kepastian.

Jaket : sumber yang mungkin.


Analisis obat : bukti fisika dan biologi, keluar dari
kerangka forensik “Identifikasi-Klasifikasi-
Individualisasi”.

Instrumentasi analitik, digunakan dengan baik :


identifikasi yang jelas dari suatu senyawa kimia →
obat or metabolit.

Klasifikasi memainkan peranan penting melalui uji


praduga dan uji skrining (Bab 7), tetapi
identifikasi mengikuti klasifikasi daripada yang
terdahulu, seperti dalam kasus fiber hipotetika.

Bagaimanapun juga, identifikasi, klasifikasi, dan


individualisasi termasuk dalam kimia forensik.
Analisis Forensik
Analisis forensik : s/proses “narrowing-down” (Gbr 1.2).

Walaupun matriks contoh diketahui (darah, urin,


puing2 kebakaran, dll), kebanyakan contoh adalah
campuran kompleks yang memerlukan suatu
pendekatan sistematik untuk mengkarakterisasinya.

Ahli forensik membagi 3 kelompok teknik


pemeriksaan:

- pemeriksaan visual dan inspeksi (makroskopik dan


mikroskopik), analisis kimia organik, dan analisis kimia
anorganik.

Contoh atau bukti : unknown (walaupun analisis selalu


punya ide apa yang mungkin ada dalam suatu
contoh).
Analisis mulai dengan uji kualitatif yang menyempit
ke bawah daftar analit potensial dan lansung analisis
berikutnya.
Uji perkiraan adalah suatu teknik analisis berkenaan
dgn metode kimia basah.
Kebanyakan adalah didasarkan pada hasil observasi
bila pereaksi spesifik ditambahkan pada sedikit
contoh.
Uji warna dan kristal (umum digunakan) dipakai
dalam menganalisis obat, residu senjata, dan
ledakan.
Uji perkiraan mengfokuskan analisis pada sejumlah
kecil komponen yang potensial,
tahap berikutnya : pemisahan & isolasi komponen
target, apakah uji skrining atau identifikasi pasti.
Setiap tahap: ekstraksi dan khromatografi (TLC).
TLC : analisis tinta dan obat karena mengikuti uji
prakira, sedangkan toksikologi menggunakan
immunoassay untuk menyempitkan bidang analit
potensial.
Khromatografi dapat juga digunakan untuk
membersihkn contoh dan isolasi analit, ekstraksi
pelarut, metode headspace dan SPE (solid-phase
extraction).
Konfirmasi identifikasi tentativ menggunakan teknik
instrumentasi : IR dan GC/MS.
GCMS : mampu memisahkan, mengidentifikasi,
analisis kuantitatif walaupun derajat analisisnya
bervariasi.
Dlm analisis toksikologi, GCMS juga digunakan,
sedangkan tujuan yg lain, seperti analisis puing2
kebakaran & fiber, GCMS kurang penting atau malah
tidak berguna.
Kimia analitik dlm bidang forensik dibagi
dalam dua area : - Toksikologi forensik →
bukti biologi dan mengikuti jejak obat2an, dan
racun yg diisap manusia or organisme lain.
Selalu berhubungan dengan investigasi
kematian.
Toksikologis forensik adalah juga ahli kimia
forensik.

- Kimia forensik :
Istrumentasi

• Mikroskop

• Spektroskopi (UV/VIS dan IR)

• Analisis unsur (X-ray) dan Spektroskopi Atom

• Mikrospektrofotmetri

Anda mungkin juga menyukai