OLEH :
PAKALIS (9974100088)
M.RIZAL (9985023856)
HALAMAN PENGESAHAN
Nama : Pakalis
M. Rizal
Jurusan : Agribisnis Tanaman Perkebunan
Du/Di : PT. Nunukan Jaya Lestari (NJL)
Disetujui:
Mengetahui:
KATA PENGANTAR
Penulis
12
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1
12
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah Menengah Kejuruan sebagai salah satu Sub Sistem
Pendidikan Nasional, memiliki kedudukan sangat penting dalam fungsi
menyiapkan tenaga kerja terampil untuk menunjang sistem pendidikan
nasional. Upaya penyiapan tenaga kerja yang terampil sesuai dengan
kebutuhan dunia usaha dan industri, didekati mealui kebijakan “link and
match” adalah penyelenggaraan kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin)
pada dasarnya Praktek Kerja Industri (Prakerin) merupakan penyelenggaraan
yang mengintegrasikan secara tersistem pendidikan dunia usaha dan industri.
Pengintegrasian kegiatan pendidikan ini akan menghilangkan perbedaan
standar nilai sekolah dan dunia kerja serta sekaligus mendekatkan supply dan
demand ketenaga kerjaan.
Untuk program keahlian Agribisnis perkebunan khususnya, pihak
sekolah telah bekerjasama dengan perusahaan Nunukan Jaya Lestari (NJL)
sebagai salah satu tempat dilaksankannya Praktek Kerja Industri. Hal ini
dilaksanakan dalam rangka peningkatan mutu dari tamatan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) dalam mencapai tujuan yang relevan antara dunia pendidikan
dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.
Kegiatan penyelenggaraan Prakerin diharapkan dapat meningkatkan
keahlian dan etos kerja siswa yang meliputi : kemampuan bekerja, motivasi
kerja, inisiatif, kreativitas, disiplin dan kerajinan dalam bekerja.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Sebatik Barat
merupakan sekolah di Kabupaten Nunukan yang dapat menghasilkan
siswa/siswi yang berpotensi dibidang tertentu dan siap menjadi tenaga kerja
yang berkualitas dibidangnya. Untuk itu SMK Negeri 1 Sebatik Barat
merupakan sistem Praktek Kerja Industri/Prakerin sebagai salah satu
rangkaian pembelajaran yang diberikan didalam proses pembelajaran.
12
B. Tujuan Prakerin
Praktek Kerja Industri (Prakerin) ditunjukan untuk membentuk
supaya memiliki professional kerja antara lain:
1. Meningkatkan, memperluas dan menetapkan keterampilan yang
membentuk kemampuan siswa sebagai bekal untuk memasuki
lapangan kerja yang sesuai dengan program keahlian dan disiplin
ilmunya.
2. Menumbuh kembangkan dan memanfaatkan siswa professional yang
diperlukan siswa untuk memasuki lapangan kerja sesuai dengan
bidangnya.
3. Meningkatkan pengalaman siswa pada aspek aspek usaha yang
potensial dalam lapangan kerja antara lain: Struktur Organisasi Usaha,
Asosiasi Usaha, Jenjang Karir, dan Menengah Usaha.
4. Memberikan kesempatan pada siswa untuk memasyarakatkan diri pada
sesuatu atau iklim lingkungan kerja yang sebenarnya, baik sebagai
pekerja, sebagai penerima upah maupun sebagai pekerja mandiri,
terutama yang berkenaan dengan disiplin kerja.
5. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan proses peyerapan
teknologi baru dari lapangan ke sekolah dan sebaliknya.
6. Memperoleh masukan dan upah baik untuk memperbaiki dan
mengembangkan kesesuaian pendidikan kejuruan.
12
C. Manfaat Prakerin
1. Manfaat Sekolah
a. Membina hubungan kerja sama yang baik antara pihak sekolah dengan
perusahaan atau lembaga instansi lainnya.
b. Menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan antara pihak
sekolah dengan pihak perusahaan.
c. Meningkatkan popularitas sekolah di mata masyarakat
d. Memberikan kontribusi dan tenaga kerja bagi perusahaan
2. Manfaat Siswa
a. Membentuk pola pikir siswa-siswi agar terkonstruktif baik serta
memberikan pengalaman dalam dunia industri maupun dunia kerja.
b. Menambah keterampilan gagasan-gagasan seputar dunia usaha serta
industri yang profossional dan handal.
c. Mengasah keterampilan yang diberikan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK).
d. Sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan bahwa pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan.
BAB II
MENGENAL TENTANG PT NUNUKAN JAYA LESTARI
BAB III
KEGIATAN YANG DILAKUKAN
A. Mantainance
1. Pengendalian Gulma (Weeding)
a. Pengertian gulma
Gulma adalah tumbuhan pengganggu yang tumbuhnya tidak
dikehendaki oleh tanaman tanaman budidaya, karna gulma dapat
menjadi saingan bagi tanaman budidaya dalam perebutan pasokan
makanan yang berupa unsur hara, air dan cahaya matahari.
b. Babat Anak Kayu (Slashing)
Babat anak kayu adalah suatu kegiatan pengendalian gulma
dengan metode pengendalian gulma secara manual yaitu dengan
menebas anak kayu atau rumput yang dianggap menjadi pesaing
bagi tanaman budiudaya dengan menggunakan parang sebagai alat
menebas gulma tersebut. Metode pengendalian gulma tersebut
sangat diperlukan karna bagi tanaman yang masih berumur 1-18
bulan masih sangat bergantung pada metode tersebut, karna pada
tanaman yang masih muda tidak diperbolehkan mengendlikan
gulma disekitar tanaman budidaya. Pengendalian gulma dengan
metode tersebut juga sering dilaksanakan pada areal tanaman yang
dianggap dapat mencemarkan lingkungan, seperti tempat
penampungan air bagi kegunaan masyarakat sekitar dan
sebagainya. Biasanya pengendalian gulma dengan menggunakan
metode tersebut sasaran gulmanya antara lain;
1) Sendudu merah (Melastoma malabatricum)
2) Sendudu putih (Clidimia hirta)
3) Pakis kawat (Dicronopteris linearis)
2. Selective sprayin
Selective spary merupakan salah satu pengendalian gulma secara
chemis yang tepat sasaran. Di mana pengendalian dapat digunakan
12
B. Manuring
1. Pemupukan
a. Pengertian pupuk
Pemupukan adalah kegiatan pemberian pupuk pada media
tanah atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang
diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi secara baik.
Pemupukan ini biasakan dilakukan 2 kali dalam setahun, dan
waktu yang paling tepat melakukan pemupukan yaitu diwaktu
diawal musim kemarau dan diakhir musim penghujan.
b. Tujuan Pemupukan
1) Untuk memperbaiki sifat fisika tanah yang terdiri;
a) Tekstur Tanah
b) Konsistensi Tanah
c) Warna Tanah
d) Suhu Tanah
2) Untuk memperbaiki sifat kimia tanah
Tanah sebagai bagian dari tubuh alam yang mempunyai
komposisi kimia berbeda-beda. Tanah terdiri atas berbagai
macam unsur kimia. Penentu sifat kimia tanah antar lain;
a) Kandugan bahan organik Tanah
b) Kangdungan Unsur Hara Tanah
c) Kangdungan PH Tanah
3) Untuk memperbaiki sifat biologi tanah
Tanah sebagai tempat tumbuh tanaman dan tempat hidup
organisme didalamnya menyediakan unsur-unsur yang
dibutuhkan tanaman dan organisme lainnya. Didalam tanah
terjadi proses yang menghasilkan sifat biologi tanah misalnya
adanya cacing tanah akan meningkatkan unsur Nitrogen,
12
g. Cara Pemupukan
Cara pemupukan yang dipratekan di PT NJL adalah dengan
menabur pupuk pada pinggiran tumpukan pelepah kelapa sawit
dengan tujuan agar akar kuartir kelapa sawit yang ada di sekitar
dapat menyerap hara pupuk tersebut secara maksimal karena akar
kuartir adalah akar yang produktif dalam menyerap hara dan juga
pada sekitar tumpukan pelepah tanahnya lembab sehingga
memudahkan akar untuk menjalar dan menyerap hara.
12
h. Pentingnya Pemupukan
Pemupukan harus dikelola dengan baik sehingga dapat
menjamin tercapainya tujuan pemupukan, mengingat biaya
pemupukan merupakan salah satu komponen biaya produksi yang
besar. Menurut Suwandi, et.al., 1987, bahwa biaya pemupukan
sekitar 40 – 60% dari biaya perawatan atau sekitar 20% dari total
biaya produksi. Pada Perkebunan Sinar Mas, biaya pemupukan
adalah sebesar US $ 38.74 / ton produk kelapa sawit atau sekitar
21% dari total biaya (Tan, 1998). Oleh karena itu sangat penting
selalu diupayakan meningkatkan efektifitas dan efisiensi
pemupukan.
Efektifitas pemupukan berhubungan dengan tingkat/persentase
hara pupuk yang diserap tanaman. Pemupukan dikatakan efektif
jika sebagian besar hara pupuk diserap tanaman. Sedangkan
efisiensi pemupukan berkaitan dengan hubungan antara biaya
(bahan pupuk, alat kerja, dan upah) dengan tingkat produksi yang
dihasilkan. Efisiensi pemupukan terkait dengan tindakan
12
D. Descreeping
Descreeping adalah menyingkirkan mucuna dari pohon kelapa tanpa
membenuh macuna agar pohon kelapa tumbuh tanpa hambatan dan hal ini
juga dilakuakan agar mempermudah pemugutan biji kelapa sawit yang
sudah di panen.
1. Tujuan
Desreeping dilakukan agar tanaman kelapa sawit bisa hidup tanpa
hambatan, pemanen tidak kesulitan dalam memanen buah.
2. Manfaat
Agar tidak ada mucuna yang melilit dipohon kelapa sawit karena
kalau mucuna yang melilit dikelapa sawit dianggap sebagai gulma.
E. Bersihkan Bunga
Bersihkan gulma di tanaman yang bermanfaat merupakan salah satu
kerja yang sering dilakukan, agar tanaman yang bermanfaat tidak
terganggu dan kurang persaingan maka gulma yang mengganggu haruslah
12
7. Sistem Panen
Sistem Panen meliputi sistem panen jongkok untuk pohon setinggi
2-5 meter dengan menggunakan alat Tombak, sistem panen berdiri
untuk pohon setinggi 5-10 meter dengan menggunakan alat panen
Sabit.
12
8. Interval Panen
Interval panen adalah waktu yang diperlukan antara panen terakhir
hingga panen berikutnya ditempat yang sama. Interval panen
tergantung dari cepatnya buah matang. Pada panen permulaan ,
interval panen biasanya 15 hari, selanjutnya 10 hari dan yang terakhir
7 hari.
a. Tujuan interval
Supaya tidak terjadinya penurunan kadar minyak dalam buah
b. Akibat interval tinggi
1) Memperlambat aktivitas panen
2) Mempengaruhi perahan minyak
3) Meningkatnya kadar FFA
4) Mempengaruhi kualitas berat buah
c. Cara Mengatasi Tingginya Interval
1) Menghentikan semua aktivitas kecuali panen
2) Menambah tenaga kerja
3) Minta bantuan Estate
4) Lepas biji
12
9. Pengawasan Panen
Pengawasan panen dilakukan oleh mandor panen. Tugas mandor
panen yaitu aktif dalam mengawasi kegiatan panen dan mengontrol
kegiatan pemanenan. Dengan demikian akan di peroleh hasil yang
maksimal sebagai berikut:
a. Semua buah matang normal tidak ada yang tertingal di pokok
b. Tangkai buah dipotong
c. Pelepah di potong dan di susun rapi
d. Semua biji atau berondolan dikumpulkan dan di angkut ke TPH
e. Semua buah yang telah di panen dari pokok harus di angkut ke
TPH
Jika semua aspek di atas sudah terpenuhi maka dengan
demikian kegiatan panen yang di laksanakan mendapatkan hasil
yang maksimal atau telah mencapai standar kegiatan panen.
10. Hal-Hal Yang Tidak di Benarkan Dalam Pemanenan
a. Tidak di benarkan memanen buah mentah
b. Tidak memotong tangkai TBS yang telah di panen
c. Tidak memungut berondolan
d. Tidak megeluarkan buah yang telah di panen ke TPH.
G. Pengangkutan Tandan Buah Segar (TBS) (Transport)
1. Pengertian pengangkutan transport
Pengangkutan yang dimaksudkan di sini suatu kegiatan
pengangkutan tandan buah segar (TBS) dari tempat penyimpanan hasil
(TPH) menuju ke pabrik Kelapa sawit (PKS).
Pengangkutan transport TBS haruslah memiliki managemen yang
tepat agar TBS dapat diangkut dengan maksimal serta meminimalkan
buah yang tertinggal dikebun dan buah yang rusak dengan biaya
angkut buah yang rasional.
2. Tujuan pengangkutan
Tujuan pelaksanaan pengangk utan tbs adalah mengangkut tbs
dari kebun ke pabrik kelapa sawit dengan menghindari kerusakan
12
6. Keberhasilan pengangkutan
keberhasilan pengangkutan adalah koordinasi antara bagian kebun,
bagian angkutan dan bagian pabrik menjadi sangat penting guna
menyelaraskan sirkulasi transportasi buah dari kebun ke pabrik. Prinsip
utamanya hasil panen berupa tbs dan brondolan harus diangkut pada
hari yang sama setelah panen untuk menjaga kualitas Crude Palm Oil
(CPO) yang akan dihasilkan.
12
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Gulma adalah sebagai tumbuhan yang tumbuh pada areal yang tidak
dikehendaki tumbuh pada areal pertanaman, pengenalan suatu jenis gulma
dapat dilakukan dengan melihat keadaan morfologinya, habitatnya, dan
bentuk pertumbuhannya. Ditanaman perkebunan kelapa sawit terdapat
gulma air, gulma semusi,, dan gulma tahunan.
Diperkebunan kelapa sawit cara pengendalian gulma dilakukan
dengan dua cara yaitu dengan cara mekanis dan chemis.
B. Saran
Dalam melakukan praktek kerja hendaknya memperhatikan SOP
(Standar Operasional Procedure), dan mengetahui definisi, jenis-jenis
racun yang digunakan, jenis-jenis gulma yang dikendalikan dan cara
pengendalian gulma.