Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN

PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PT NUNUKAN JAYA LESTARI (NJL)

OLEH :

PAKALIS (9974100088)
M.RIZAL (9985023856)

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KOMPETENSI KEAHLIAN
AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN
SMK NEGERI 1 SEBATIK BARAT
2017
12

HALAMAN PENGESAHAN

Nama : Pakalis
M. Rizal
Jurusan : Agribisnis Tanaman Perkebunan
Du/Di : PT. Nunukan Jaya Lestari (NJL)

Sei Mengggaris, September 2017

Disetujui:

Ketua Jurusan, Pembimbing Internal,

Suriani Bakri, STP Muhamad Mukhlas,SP


NIP.19800615 201101 2 003 NIP. 19820728 2015503 1 004

Mengetahui:

Kepala Sekolah, PT. Nunukan Jaya Lestari


Pimpinan,

La Mija, S.Pd Sutejo


NIP. 19740421 200012 1 004
12

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT


yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan hasil pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin).
Penyusunan laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin) ini adalah salah satu
syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan Ujian Akhir Nsional
(UAN) tahun diklat 2017/2018 dan laporan ini juga sebagai bukti bahwa penulis
telah melaksanakan dan menyelesaikan Praktik Kerja Industri (Prakerin) di PT.
Nunukan Jaya Lestari (NJL).
Laporan ini dapat terbuat dan diselesaikan dengan adanya bantuan dari
pihak pembimbing materi maupun teknis, oleh karena itu penulis mengucapkan
banyak terima kasih.
1. Khususnya kedua orang tua yang telah memberikan doa restu dan amanat
yang sangat berguna
2. Bapak La Mija, S.Pd selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Sebatik Barat
3. Ibu Suriani Bakri, STP selaku kepala Kompetensi Keahlian Perkebunan
4. Bapak Muhamad Mukhlas, SP selaku pembimbing intenal yang sangat
membantu dalam mengkritik laporan ini.
5. Bapak Andi Halim Colleng selaku pimpinan Belian Estate PT.Nunukan Jaya
Lestari (NJL) yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melakukan Praktek Kerja Industri (Prakerin) di Belian Estate PT.Nunukan
Jaya Lestari (NJL)
6. Guru-guru SMK Negeri 1 Sebatik Barat yang telah memberi ilmu petunjuk
pemikiran sehingga laporan ini tersusun dengan baik
7. Seluruh karyawan dan karyawati PT.Nunukan Jaya Lestari
Seluruh pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu yang
senantiasa selalu membantu penulis, sehingga penulis dapat melanjutkan
penulisan ini hingga selesai pada akhirnya.
12

Meskipun penulis telah berusaha dengan sebaik-baiknya dalam penulisan


laporan ini, namun penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, baik
dari sistematika maupun susunan kalimatnya.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua terutama bagi penulis sendiri. Amin.

Sei Menggaris, September 2017

Penulis
12

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................
B. Tujuan Prakerin ................................................................................
C. Manfaat Prakerin ...............................................................................
D. Waktu dan Tempat Prakerin..............................................................
BAB II MENGENAL TENTANG NJL CABANG PRAKERIN
A. Profil PT NJL ....................................................................................
B. Monografi PT NJL ............................................................................
C. Jenis Usaha / Pelayanan Du/Di .........................................................
D. Hambatan dan Kendala dalam Kegiatan Prakerin ............................
BAB III KEGIATAN YANG DILAKUKAN
A. Maintanance ......................................................................................
B. Manuring ...........................................................................................
C. Descreeping .......................................................................................
D. Panen .................................................................................................
E. Mulching ...........................................................................................
F. Pengangkutan TBS ............................................................................
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan ...........................................................................................
B. Saran ..................................................................................................
LAMPIRAN
12

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1.1
12

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 ..................................................................................................


Gambar 1.2 ..................................................................................................
Gambar 1.3 ..................................................................................................
Gambar 1.4 ..................................................................................................
Gambar 1.5 ..................................................................................................
Gambar 2.1 ..................................................................................................
Gambar 2.2 ..................................................................................................
Gambar 2.3 ..................................................................................................
Gambar 2.4 ..................................................................................................
Gambar 3.1 ..................................................................................................
Gambar 3.2 ..................................................................................................
Gambar 3.3 ..................................................................................................
Gambar 3.4 ..................................................................................................
Gambar 4.1 ..................................................................................................
Gambar 5.1 ..................................................................................................
Gambar 5.2 ..................................................................................................
Gambar 6.1 ..................................................................................................
Gambar 6.2 ..................................................................................................
Gambar 6.3 ..................................................................................................
12

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah Menengah Kejuruan sebagai salah satu Sub Sistem
Pendidikan Nasional, memiliki kedudukan sangat penting dalam fungsi
menyiapkan tenaga kerja terampil untuk menunjang sistem pendidikan
nasional. Upaya penyiapan tenaga kerja yang terampil sesuai dengan
kebutuhan dunia usaha dan industri, didekati mealui kebijakan “link and
match” adalah penyelenggaraan kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin)
pada dasarnya Praktek Kerja Industri (Prakerin) merupakan penyelenggaraan
yang mengintegrasikan secara tersistem pendidikan dunia usaha dan industri.
Pengintegrasian kegiatan pendidikan ini akan menghilangkan perbedaan
standar nilai sekolah dan dunia kerja serta sekaligus mendekatkan supply dan
demand ketenaga kerjaan.
Untuk program keahlian Agribisnis perkebunan khususnya, pihak
sekolah telah bekerjasama dengan perusahaan Nunukan Jaya Lestari (NJL)
sebagai salah satu tempat dilaksankannya Praktek Kerja Industri. Hal ini
dilaksanakan dalam rangka peningkatan mutu dari tamatan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) dalam mencapai tujuan yang relevan antara dunia pendidikan
dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.
Kegiatan penyelenggaraan Prakerin diharapkan dapat meningkatkan
keahlian dan etos kerja siswa yang meliputi : kemampuan bekerja, motivasi
kerja, inisiatif, kreativitas, disiplin dan kerajinan dalam bekerja.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Sebatik Barat
merupakan sekolah di Kabupaten Nunukan yang dapat menghasilkan
siswa/siswi yang berpotensi dibidang tertentu dan siap menjadi tenaga kerja
yang berkualitas dibidangnya. Untuk itu SMK Negeri 1 Sebatik Barat
merupakan sistem Praktek Kerja Industri/Prakerin sebagai salah satu
rangkaian pembelajaran yang diberikan didalam proses pembelajaran.
12

Adapun pelaksanaan sistem Praktek Kerja Industri/Prakerin yang


diterapkan SMK Negeri 1 Sebatik Barat pada awalnya dilaksanakan pada
semester 5 atau kelas XII.
Saat ini SMK Negeri 1 Sebatik Barat memiliki tiga mata kejuruan
antara lain Program Keahlian Agribisnis Perkebunan, Program Keahlian
Agribisnis Perikanan, dan Program Keahlian Agribisnis Akuntansi.

B. Tujuan Prakerin
Praktek Kerja Industri (Prakerin) ditunjukan untuk membentuk
supaya memiliki professional kerja antara lain:
1. Meningkatkan, memperluas dan menetapkan keterampilan yang
membentuk kemampuan siswa sebagai bekal untuk memasuki
lapangan kerja yang sesuai dengan program keahlian dan disiplin
ilmunya.
2. Menumbuh kembangkan dan memanfaatkan siswa professional yang
diperlukan siswa untuk memasuki lapangan kerja sesuai dengan
bidangnya.
3. Meningkatkan pengalaman siswa pada aspek aspek usaha yang
potensial dalam lapangan kerja antara lain: Struktur Organisasi Usaha,
Asosiasi Usaha, Jenjang Karir, dan Menengah Usaha.
4. Memberikan kesempatan pada siswa untuk memasyarakatkan diri pada
sesuatu atau iklim lingkungan kerja yang sebenarnya, baik sebagai
pekerja, sebagai penerima upah maupun sebagai pekerja mandiri,
terutama yang berkenaan dengan disiplin kerja.
5. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan proses peyerapan
teknologi baru dari lapangan ke sekolah dan sebaliknya.
6. Memperoleh masukan dan upah baik untuk memperbaiki dan
mengembangkan kesesuaian pendidikan kejuruan.
12

C. Manfaat Prakerin
1. Manfaat Sekolah
a. Membina hubungan kerja sama yang baik antara pihak sekolah dengan
perusahaan atau lembaga instansi lainnya.
b. Menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan antara pihak
sekolah dengan pihak perusahaan.
c. Meningkatkan popularitas sekolah di mata masyarakat
d. Memberikan kontribusi dan tenaga kerja bagi perusahaan
2. Manfaat Siswa
a. Membentuk pola pikir siswa-siswi agar terkonstruktif baik serta
memberikan pengalaman dalam dunia industri maupun dunia kerja.
b. Menambah keterampilan gagasan-gagasan seputar dunia usaha serta
industri yang profossional dan handal.
c. Mengasah keterampilan yang diberikan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK).
d. Sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan bahwa pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan.

D. Waktu dan Tempat Prakerin


Penulis melaksanakan Praktik Kerja Industri (Prakerin) selama kurang
lebih 3 bulan, yang terhitung mulai tanggal 12 Juli 2017 sampai dengan 30
September 2017.
Adapun tempat pelaksanaan yang penulis tempati adalah PT. NJL
(Nunukan Jaya Lestari) yang beralamat di Sei Menggaris Rt. 11 Desa
Tabur Lestari.
12

BAB II
MENGENAL TENTANG PT NUNUKAN JAYA LESTARI

A. Profil PT Nunukan Jaya Lestari (NJL)


PT. Nunukan Jaya Lestari adalah sebuah Perusahan swasta yang bergerak
di bidang Agroindustri Perkebunan dan pengolahan kelapa sawit dengan Luas
HGU (Hak Guna Usaha) kurang lebih 20.000 Ha. (Company Profile PT.Njl,
2014)
PT. Nunukan Jaya Lestari didirikan pada tanggal 31 Mei 2001 oleh Bapak
Alm. Muhammad Sampa dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) Dan kemudian pada tanggal 6 Juni 2006 telah terjadi perubahan
setatus menjadi Penanaman Modal Asing (PMA) di mana PT. Nunukan Jaya
Lestari telah di kelolah oleh Fima Corporation Berhad Menangeman Sdn. Bhd
(Malaysia) dengan Derektur utama Bapak Roslan Bin Hamir sampai sekarang
yang berkantor pusat di Desa Tabur Lestari Rt.11 Seimanggaris Kabupaten
Nunukan dan kantor cabang di Jln. Hasanuddin Rt.06,No.62 Kabupaten
Nunukan.
Kegiatan perkebunan dan pabrik pengelolahan kelapa sawit (PKS) PT.
Nunukan Jaya Lestari secara admistrasi terletak di kabupaten Nunukan,
propinsi Kalimantan Utara.
PT. Nunukan Jaya Lestari di dirikan dengan tujuan utama adalah
menjalankan usaha dibidang perkebunan kelapa sawit dan pengelolahan
kelapa sawit (PKS). PT Nunukan Jaya Lestari telah membuka perkebunan
kelapa sawit dengan kebun inti seluas 6374,07 Ha dengan luas tanaman yang
belum menghasilkan seluas 95,82 Ha dan satu unit pabrik pengelolahan
Kelapa sawit dengan luas area pabrik 2,6 Ha dengan kapasitas yang terpasang
60 Ton TBS/jam.
12

B. Monografi PT Nunukan Jaya Lestari (NJL)


1. Sejarah
Sejarah perusahaan berawal pada tahun 2002 dengan penanaman
perdana bibit kelapa sawit dengan areal seluas 2,500 Ha di Sei manggaris
Kecamatan Nunukan.
PT. Nunukan Jaya Lestari adalah sebuah perusahaan Agribisnis
yang memfokuskan kegiatan bisnisnya di sektor perkebunan kelapa sawit.
PT. Nunukan Jaya Lestari didirikan dengan tujuan utama adalah
menjalankan usaha dibidang perkebunan kelapa sawit dan pabrik
pengelolaan kelapa sawit (PKS). PT. Nunukan Jaya Lestari telah membuka
perkebunan kelapa sawit dengan kebun inti seluas 6,380,14 Ha dengan
luas kawasan yang menghasilkan seluas 6,380,14 Ha dan satu unit pabrik
pengelolaan kelapa sawit dengan luas area pabrik 2,6 Ha dengan kapasitas
yang terpasang 60 Ton Tbs/jam.
Kegiatan perkebunan dan pabrik pengelolaan kelapa sawit PT.
Nunukan Jaya Lestari secara administratif beralokasi di Seimenggaris di
Kecamatan Nunukan Kabupaten Nunukan. Propinsi Kalimantan Utara.
Secara geografis PT. Nunukan Jaya Lestari terletak secara 3*00 LU- 4*00
LU dan 116*00- 117*00 BT.
PT. Nunukan Jaya Lestari didirikan pada tanggal 31 Mei 2001
dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Dankemudian
pada tanggal 06 Juni 2006 telah menjadi perubahan status menjadi
Penanaman Modal Asing (PMA), dimana PT. Nunukan Jaya Lestari telah
dikelola dengan FCB. Management Sdn. Bhd(Malaysia) sampai sekarang
yang berkantor pusat di Desa Tabur Lestari RT. 11 Sei Menggaris,
Kabupaten Nunukan dan kantor cabang di Jln. Hasanuddin RT. 06, No. 62
Kabupaten Nunukan.
Saat itu PT. Nunukan Jaya Lestari telah menampung kurang lebih
1.320 karyawan tetap dengan terikat oleh UUD. No. 13 dan perpatokan
pada peraturan perusahaan yang telah disetujui oleh Disnaker Kabupaten
Nunukan pada 03 Februari 2011.
12

2. Visi dan Misi PT Nunukan Jaya Lestari (NJL)


a. Visi
PT.Nunukan Jaya Lestari (NJL) adalah perusahaan agroindustri
kelapa sawit yang beraspirasi menjadi sebuah perusahaan yang utama
dan terdepan dalam pengelolaan kelapa sawit yang berkelanjutan.
b. Misi
1) Mengembangkan bisnis dan memberikan keuntungan bagi
pemegang saham
2) Menjalankan operasi dengan efektif dan efesien yang mengacu
pada standar lokal dan berlaku di bisnisnya
3) Menjadi tempat kerjapilihan bagi karyawannya yang aman, sehat,
kompetitif dan berdaya saing
4) Penggunaan sumber daya yang efesien, ramah lingkungan,
bertanggung jawab sosial dan memberikan nilai ekonomi kepada
masyarakat sekitar
5) Menghasilkan produk pilihan yang aman dan bermutu tinggi

C. Produksi Utama PT.Nunukan Jaya Lestari


1. Crude Palm Oil (CPO)
2. Crude Palm Karnel Oil (CPKO)

D. Produksi Sampingan PT, Nunukan Jaya Lestari


1. Palm Kamel (PK)
2. Palm Oil Mill Effluen (POME)
3. Pamel Kemal Cake (PKC)
4. Empty Fruit Bunch (EFB)
5. Shell
6. Kompos
12

BAB III
KEGIATAN YANG DILAKUKAN

A. Mantainance
1. Pengendalian Gulma (Weeding)
a. Pengertian gulma
Gulma adalah tumbuhan pengganggu yang tumbuhnya tidak
dikehendaki oleh tanaman tanaman budidaya, karna gulma dapat
menjadi saingan bagi tanaman budidaya dalam perebutan pasokan
makanan yang berupa unsur hara, air dan cahaya matahari.
b. Babat Anak Kayu (Slashing)
Babat anak kayu adalah suatu kegiatan pengendalian gulma
dengan metode pengendalian gulma secara manual yaitu dengan
menebas anak kayu atau rumput yang dianggap menjadi pesaing
bagi tanaman budiudaya dengan menggunakan parang sebagai alat
menebas gulma tersebut. Metode pengendalian gulma tersebut
sangat diperlukan karna bagi tanaman yang masih berumur 1-18
bulan masih sangat bergantung pada metode tersebut, karna pada
tanaman yang masih muda tidak diperbolehkan mengendlikan
gulma disekitar tanaman budidaya. Pengendalian gulma dengan
metode tersebut juga sering dilaksanakan pada areal tanaman yang
dianggap dapat mencemarkan lingkungan, seperti tempat
penampungan air bagi kegunaan masyarakat sekitar dan
sebagainya. Biasanya pengendalian gulma dengan menggunakan
metode tersebut sasaran gulmanya antara lain;
1) Sendudu merah (Melastoma malabatricum)
2) Sendudu putih (Clidimia hirta)
3) Pakis kawat (Dicronopteris linearis)
2. Selective sprayin
Selective spary merupakan salah satu pengendalian gulma secara
chemis yang tepat sasaran. Di mana pengendalian dapat digunakan
12

dengan cara menyemprot dengan mengunakan racun dan dosis yang


ditentukan. Secara umumnya gulma yang di basmi adalah gulma anak
kayu Chlidemia herta dan pakis kawat Dicraropteris linearis tanaman
ini di basmi karena dianggap sanggat mengganggu. Tanaman
perkebunan yaitu kelapa sawit,
a. Tujuan Selective sprayin
1) Untuk membasmi/membunuh gulma-gulma yang tidak
bermanfaat dengan system pilih-pilih.
2) Unttuk memudahkan aktivitas kerja dalam blok, seperti :
panen, pemupukan dll.
3) Mengurangi perebutan unsur hara tanaman kelapa sawit.
Gulma-gulma yang diberantas/disemprot adalah:
a) Woodies (Gulma Berkayu/anak kayu)
b) Steno (Tanaman Paku Kawat)
c) Bracken (Tanaman Paku-paku/pakis)
d) Sedges ( Rumput Segitiga)
e) VOP’ ( Volunture Oil Palm Seeding)

Gambar 1.1 woodies Gambar 1.2 Bracken


12

Gambar 1.3 Steno Gambar 1.4 Sedges

Gambar 1.5 VOP’S

b. Manfaat Selective sprayin


1) Agar kegiatan pemupukan akan lebih maksimal karena tidak
ada gangguan gulma-gulma yang tidak dibutuhkan.
2) Agar kegiatan panen lebih mudah karena tidak ada lagi gulma
yang mengganggu.
3) Agar hasil panen ( hasil perahan minyak) menjadi lebih baik.
c. Dosis Racun Selective sprayin
Racun yang digunakan dalam mengendalikan gulama yaitu
1) Bahan aktif Supretox/paraquat 75 ml
2) Campuran atau pelekat Centalon 10 ml
12

Gambar.2.1. Mengukur dosis racun Gambar.2.2. Dosis yang digunakan


yang ditentukan 75 mil

d. Cara Kerja Racun


1) Kontak
Kontak yaitu bagian mana tumbuhan yang terkena racun ,
maka bagian tanaman itu yang akan mati ( setelah 2 jam gulma
disemprot). Gulma yang disemprot akan cepat mati namun
gulma tersebut juga akan cepat tumbuh kembali setelah 6 bulan
penyemprotan.
12

Gambar 2.3. Pengaplikasian Gambar.2.4. Membunuh gulma


menyemprot gulma anak kayu

e. Persiapan Alat Kerja


1) Masker
2) Kaca Mata
3) Sarung tangan getah
4) Sepatu boot
5) Baju apron
6) Knapsack sprayer

3. CDA (Controlled Droplet Application) Spraying


CDA sprayer, merupakan salah satu cara pengendalian gulma
dengan cara chemis/kimia. CDA sparayer bisa digunakan untuk
membasmi gulma yang beradda disekitar pokok kelapa sawit. CDA
sprayer berbeda dengan selective spray, CDA sprayer penyemprotan
otomatis yang menggunakan baterai sedangkan selective spray dengan
cara manual. CDA spayer membasmi gulma secara rata tidak memilih.
Gulma yang dibasmi di sekitar pokok di spray.
12

a. Tujuan CDA Spraying


1) Untuk memudahkan aktivitas panen (Pungut brondolan)
2) Menghindari terjadinya persaingan dalam perebutan makanan
yang berupa unsur hara
3) Membersihkan lorong jalan bagi kelancaran aktivitas
pengeluaran buah ke Platform.
b. Manfaat CDA Spraying
1) Agar mempermudahkan pengambilan biji kelapa sawit dan agar
pemanenan tidak terhambat.
2) Menghindari terjadinya persaingan dalam perebutan makanan
yang berupa unsur hara
3) Membersihkan lorong jalan bagi kelancaran aktivitas
pengeluaran buah ke Platform.
c. Dosis Racun CDA Spraying
1) Bahan aktif Supremo 400 ml
2) Campuran atau pelekat Trendi 3 gram
12

B. Manuring
1. Pemupukan
a. Pengertian pupuk
Pemupukan adalah kegiatan pemberian pupuk pada media
tanah atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang
diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi secara baik.
Pemupukan ini biasakan dilakukan 2 kali dalam setahun, dan
waktu yang paling tepat melakukan pemupukan yaitu diwaktu
diawal musim kemarau dan diakhir musim penghujan.
b. Tujuan Pemupukan
1) Untuk memperbaiki sifat fisika tanah yang terdiri;
a) Tekstur Tanah
b) Konsistensi Tanah
c) Warna Tanah
d) Suhu Tanah
2) Untuk memperbaiki sifat kimia tanah
Tanah sebagai bagian dari tubuh alam yang mempunyai
komposisi kimia berbeda-beda. Tanah terdiri atas berbagai
macam unsur kimia. Penentu sifat kimia tanah antar lain;
a) Kandugan bahan organik Tanah
b) Kangdungan Unsur Hara Tanah
c) Kangdungan PH Tanah
3) Untuk memperbaiki sifat biologi tanah
Tanah sebagai tempat tumbuh tanaman dan tempat hidup
organisme didalamnya menyediakan unsur-unsur yang
dibutuhkan tanaman dan organisme lainnya. Didalam tanah
terjadi proses yang menghasilkan sifat biologi tanah misalnya
adanya cacing tanah akan meningkatkan unsur Nitrogen,
12

Fosfor, kalium serta Kalsium tanah sehingga dapat


meningkatkan kesuburan tanah.
c. Manfaat Pemupukan
Untuk mendukung ketersediaan makanan yang berupa unsur
hara bagi pertumbuhan tanaman yang normal.
d. Penyimpanan pupuk di PT.NJL
Di gudang terjadi 3 kegiatan adalah penerimaan, penyimpanan
dan pengeluaran pupuk. Pada saat penerimaan pupuk dari gudang
yang berada di pangkalan, pupuk langsung di simpan di tempat
penyimpanan yaitu di gudang estate, lalu dilakukan pengecekan
tentang jenis, jumlah, dan kondisi pupuk.
e. Dosis
Dosis pupuk yang diberikan pada tanaman haruslah sesuai
rekomendasi atau hasil setelah dilakukan pengambilan sampel
duan. Tidak boleh ada tanaman yang mengalami kelebihan atau
mengalami kekurangan unsur hara. Untuk dosis pupuk NPK adalah
2 kg. Masing-masing dosis setiap unsur pupuk majemuk NPK,
yaitu N:6%, P:12%, K: 22%, Mg:3%.
f. Jenis pupuk
Pupuk yang digunakan harus sesuai kebutuhan yang
diperlukan tanaman tersebut, karena apabila jenis pupuk yang
diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan, hal itu akan
mengakibatkan defisiensi/kekurangan satu unsur hara atau juga
dapat menyebabkan kelebihan satu unsur hara yang menjadikan
tanaman tersebut keracunan.
Jenis pupuk yang digunakan di PT NJL tahun ini ada enam
jenis pupuk termasuk satu jenis pupuk buatan. Jenis-jenis
pupuknya adalah:
1) MOP
2) NPK
3) RP
12

Gambar3.1. Pupuk NPK Gambar.3.2. Pupuk NPK

g. Cara Pemupukan
Cara pemupukan yang dipratekan di PT NJL adalah dengan
menabur pupuk pada pinggiran tumpukan pelepah kelapa sawit
dengan tujuan agar akar kuartir kelapa sawit yang ada di sekitar
dapat menyerap hara pupuk tersebut secara maksimal karena akar
kuartir adalah akar yang produktif dalam menyerap hara dan juga
pada sekitar tumpukan pelepah tanahnya lembab sehingga
memudahkan akar untuk menjalar dan menyerap hara.
12

Gambar.3.3. Cara mengangkat Gambar.3.4. Pengaplikasian


gendongan system tabur

h. Pentingnya Pemupukan
Pemupukan harus dikelola dengan baik sehingga dapat
menjamin tercapainya tujuan pemupukan, mengingat biaya
pemupukan merupakan salah satu komponen biaya produksi yang
besar. Menurut Suwandi, et.al., 1987, bahwa biaya pemupukan
sekitar 40 – 60% dari biaya perawatan atau sekitar 20% dari total
biaya produksi. Pada Perkebunan Sinar Mas, biaya pemupukan
adalah sebesar US $ 38.74 / ton produk kelapa sawit atau sekitar
21% dari total biaya (Tan, 1998). Oleh karena itu sangat penting
selalu diupayakan meningkatkan efektifitas dan efisiensi
pemupukan.
Efektifitas pemupukan berhubungan dengan tingkat/persentase
hara pupuk yang diserap tanaman. Pemupukan dikatakan efektif
jika sebagian besar hara pupuk diserap tanaman. Sedangkan
efisiensi pemupukan berkaitan dengan hubungan antara biaya
(bahan pupuk, alat kerja, dan upah) dengan tingkat produksi yang
dihasilkan. Efisiensi pemupukan terkait dengan tindakan
12

rekomendasi pemupukan dan manajemen operasional. Jadi


peningkatan efektifitas dan efisiensi pemupukan dapat dicapai
melalui perbaikan manajemen operasional dan rekomendasi
pemupukan.
Disamping itu, pemupukan sangat penting bagi pertumbuhan
dan perkembangan tanaman. Tanaman menyerap unsur hara dari
tanah dan udara. Hara yang diserap dari tanah berasal dari tanah itu
sendiri dan dari pupuk yang diaplikasikan. Beberapa hal yang
menjadi alasan dilakukan pemupukan adalah:
1) Tanah tidak mampu menyediakan unsur hara yang cukup bagi
tanaman,
2) Tanaman kelapa sawit memerlukan hara yang cukup untuk
tumbuh produksi tinggi,
3) Penggunaan varietas unggul yang membutuhkan hara lebih
besar, dan Unsur hara yang terangkut berupa produksi tidak
seluruhnya dikembalikan ke tanah. Karena itu pemupukan
mempunyai tujuan agar tanaman mampu tumbuh normal dan
produksi sesuai dengan potensinya, serta untuk
mempertahankan atau meningkatkan kesuburan tanah.
i. Penyerapan Unsur Hara
1) Unsur Hara
Terdapat 17 unsur hara esensial yang dibutuhkan
tanaman. Berdasarkan tingkat kebutuhannya dibagi menjadi
unsur makro dan mikro. Unsur makro: C, H, O, N, P, K, Ca,
Mg, S ; Unsur Mikro: Fe, Mn, B, Zn, Cu, Mo, Cl, Co. Tidak
semua unsur tsb dibutuhkan oleh semua tanaman, tergantung
dari jenisnya. Unsur makro berarti dibutuhkan tanaman dalam
jumlah banyak, sedang unsur mikro dibutuhkan dalam jumlah
sangat sedikit. Proporsi banyak sedikitnya unsur hara yang
diserap tanaman tergantung jenis tanaman. Unsur C dan O
diserap tanaman dari udara sebagai CO2 melalui proses
12

fotosintesis sedangkan H diambil dari air tanah (H2O). Unsur


lainnya diserap melalui tanah.
2) Jenis, Sifat, dan Ciri Pupuk
Pupuk adalah bahan yang mengandung unsur hara yang
diberikan kepada tanaman karena dibutuhkan oleh
tanaman. Dalam arti yang lebih sempit, pupuk adalah bahan
organik dan anorganik yang ditambahkan ke dalam tanah atau
disemprotkan pada tanaman untuk menambah unsur hara
tanaman dan meningkatkan produksi. Jenis dan sifat-sifat
pupuk yang umum digunakan di perkebunan kelapa sawit
disajikan pada lampiran.

Penggolongan pupuk dapat didasarkan pada beberapa hal:


a) Kebutuhan tanaman: pupuk makro dan pupuk mikro.
Pupuk makro adalah pupuk yang mengandung unsur
hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak, yaitu
Nitogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), dan Magnesium
(Mg). Sedangkan pupuk mikro adalah pupuk yang
mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam
jumlah sedikit, yaitu Boron (B), Copper (Cu), Zinc (Zn),
dan Ferrum (Fe).
j. Kandungan unsur hara: pupuk tunggal dan pupuk majemuk.
Pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya mengandung satu
jenis unsur hara makro. Sedangkan pupuk majemuk adalah pupuk
yang mengandung lebih dari satu macam unsur hara makro.
1) Jenis unsur hara
Pupuk nitrogen, pupuk fosfat, pupuk kalium, pupuk mag
nesium, pupuk NPK, dll. Pupuk nitogen adalah pupuk yang
mengandung unsur nitrogen.
2) Sumbernya: pupuk alam dan pupuk buatan.
12

Pupuk alam adalah pupuk yang diambil langsung dari alam


sebagai bahan tambang tanpa adanya pemrosesan kimiawi.
Pupuk alam sejauh ini belum digunakan di PT.NJL, perusahan
ini masih mengandalkan pupuk kimia dan pupuk
buatan, Sedangkan pupuk buatan adalah pupuk yang
dihasilkan dari proses secara buatan baik khemis maupun fisik.
Pupuk buatan yang dihasilkan oleh PT.NJL untuk digunakan
untuk memenuhi kebutuhan tanaman kelapa sawit adalah
kompos.
3) Reaksi di dalam tanah: pupuk bersifat masam, pupuk bersifat
basa, dan pupuk bersifat netral. Ini didasarkan pada pengaruh
pupuk terhadap sifat kemasaman tanah.

C. Susun Tandan Kosong (Mulching)


Tandan kosong merupakan salah satu pupuk atau limbah organik yang
sering digunakan untuk memupuk tanaman kelapa sawit. Tandan kosong
juga merupakan pupuk organik yang menggantikan pupuk anorganik
seperti pupuk majemuk, NPK, Mg, Pospate, dll. Tandan kosong ini adalah
hasil dari pengolahan kelapa sawit di kilang yang di bawa ke blok untuk
diberikan tanaman kelapa sawit.pengaplikasian tandan kosong ini hamper
sama dengan pupuk anorganik, tandan kosong ini dsusun di pinggiran
pelepah antara kelapa sawit. Kandungan nutrisi tandan kosong, C: 35%, N:
2,34%, C/N: 15%, P: 0,31%, K: 5,53%, Ca:1,46%, Mg: 0,96%, dan
air: 52%, denagan kandungan yang dimiliki tandan kosong dipercayai
dapat menunjang pertumbuhan kelapa sawit dengan di simpannya kompos
tandan kosong dapat meningkatan pertumbuhan akar dalam tanah sehingga
dapat meningkatkan produksi akar-akar cabang dalam tanah.
1. Tujuan
a) Menahan laju kecepatan air dan butir-butir tanah yang hanyut pada
proses aliran permukaan
b) Melembabkan tanah yang padat.
12

c) Memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologis tanah


d) Menyimpan unsur hara dan dijadikan pupuk.
e) Tandan kosong diberikan ke tanaman kelapa sawit supaya akar
kuartir dapat menyerap hara yang cukup, pertumbuhan akarnya
normal dan hasil produksi maksimal.
2. Manfaat
Agar tanaman tidak mati dan tidak kerdil, pelepah dan buahnya
terjaga, hasilnya baik dan berat buah juga maksimal jika
mendapatkan hara yang cukup. Bisa mengantikan bahan bakar
minyak yang telah ada atau diesel.
3. Dosis
Tandan kosong atau kompos di simpan 18 gerobak dalam 1
tumpukan pelepah. Dosis 300 kilo.

D. Descreeping
Descreeping adalah menyingkirkan mucuna dari pohon kelapa tanpa
membenuh macuna agar pohon kelapa tumbuh tanpa hambatan dan hal ini
juga dilakuakan agar mempermudah pemugutan biji kelapa sawit yang
sudah di panen.
1. Tujuan
Desreeping dilakukan agar tanaman kelapa sawit bisa hidup tanpa
hambatan, pemanen tidak kesulitan dalam memanen buah.
2. Manfaat
Agar tidak ada mucuna yang melilit dipohon kelapa sawit karena
kalau mucuna yang melilit dikelapa sawit dianggap sebagai gulma.

E. Bersihkan Bunga
Bersihkan gulma di tanaman yang bermanfaat merupakan salah satu
kerja yang sering dilakukan, agar tanaman yang bermanfaat tidak
terganggu dan kurang persaingan maka gulma yang mengganggu haruslah
12

dibasmi. Tanaman bermanfaat merupakan salah satu tanaman yang sengaja


ditanam untuk melindungi kepala sawit, penangkis ulat, dan pendingin.
1. Tujuan
a) Agar tidak terjadi persaingan merebut unsur hara, cahaya, dan air
b) Sekitar tanaman terlihat bersih
c) Untuk meyediakan makanan dan tempat bagi serangga sebgai
musuh alami bagi ulat pemakan daun kelapa sawit
2. Manfaat
Agar tanaman bermanfaat dapat hidup dan bisa melindungi
tanaman kelapa sawit dari serangan ulat atau hama tanaman dan
melembabkan tanah di sekitar tanaman kelapa sawit.
3. Tujuan penanaman
Tempat predator ulat api yang dewasa untuk mendapatkan
makanan.
F. Panen (Harvesting)
1. Pengertian Panen
Panen merupakan subsistem produksi di perkebunan kelapa sawit
yang menghubungkan kebun dan pabrik kelapa sawit (PKS).
Kegiatannya meliputi melepaskan buah dari pohon, mengumpulkan
hasil dan mengangkut hasil panen ke pabrik kelapa sawit.
2. Tujuan Panen
Tujuan panen adalah untuk mendapatkan Tandan Buah Segar
(TBS) yang dapat diolah secara ekonomis.
3. Persiapan panen
Panen merupakan substansi produksi di perkebunan kelapa sawit
yang menghubungkan kebun dan pabrik kelapa sawit (PKS).
Kegiatannya meliputi memungut atau melepaskan buah dari
pohon, mengumpulkan hasil, mengangkut hasil panen ke pabrik,
memaksimalkan hasil panen dengan meminimalkan kehilangan dan
melakukan sortasi hasil panen.
4. Sasaran panen
12

Sasaran panen adalah menekan kehilangan dan penurunan mutu


hasil panen. Selain itu, kegiatan panen juga untuk menjaga kelestarian
tanaman dan mempertahankan produktivitas yang akan datang. Di sisi
lain, panen yang baik di harapkan dapat menciptakan kelancaran dan
keamanan panen dalam hal perolehan Tandan Buah Segar (TBS).
5. Kegiatan Pemanen
Pekerjaan panen meliputi memotong tandan buah segar (TBS),
mengutip brondolan dan mengangkutnya ke tempat pengumpulan hasil
(TPH). Faktor yang mempengaruhi keberhasilan panen diantaranya
pengorganisasian pemanenan, penyediaan peralatan panen, serta
persiapan jalan panen dan tempat pengumpulan hasil panen (TPH).
6. Kriteria Matang Panen
Tanaman kelapa sawit dapat di panen mulai tahun ketiga hingga
keempat tahun setelah ditanam. Sementara itu, buah kelapa sawit yang
sudah dianggap matang sekitar 6 bulan setelah penyerbukan.
Karakteristik hasil panen kelapa sawit diantaranya tingkat kemasakan
yang ditentukan secara visual, jatuhnya brondolan dari TBS.
12

Gambar.4.1. Kriteria TBS yang matang

7. Sistem Panen
Sistem Panen meliputi sistem panen jongkok untuk pohon setinggi
2-5 meter dengan menggunakan alat Tombak, sistem panen berdiri
untuk pohon setinggi 5-10 meter dengan menggunakan alat panen
Sabit.
12

Gambar 5.1. System Panen Gambar.5.2.System Panen


Jongkok Berdiri

8. Interval Panen
Interval panen adalah waktu yang diperlukan antara panen terakhir
hingga panen berikutnya ditempat yang sama. Interval panen
tergantung dari cepatnya buah matang. Pada panen permulaan ,
interval panen biasanya 15 hari, selanjutnya 10 hari dan yang terakhir
7 hari.
a. Tujuan interval
Supaya tidak terjadinya penurunan kadar minyak dalam buah
b. Akibat interval tinggi
1) Memperlambat aktivitas panen
2) Mempengaruhi perahan minyak
3) Meningkatnya kadar FFA
4) Mempengaruhi kualitas berat buah
c. Cara Mengatasi Tingginya Interval
1) Menghentikan semua aktivitas kecuali panen
2) Menambah tenaga kerja
3) Minta bantuan Estate
4) Lepas biji
12

9. Pengawasan Panen
Pengawasan panen dilakukan oleh mandor panen. Tugas mandor
panen yaitu aktif dalam mengawasi kegiatan panen dan mengontrol
kegiatan pemanenan. Dengan demikian akan di peroleh hasil yang
maksimal sebagai berikut:
a. Semua buah matang normal tidak ada yang tertingal di pokok
b. Tangkai buah dipotong
c. Pelepah di potong dan di susun rapi
d. Semua biji atau berondolan dikumpulkan dan di angkut ke TPH
e. Semua buah yang telah di panen dari pokok harus di angkut ke
TPH
Jika semua aspek di atas sudah terpenuhi maka dengan
demikian kegiatan panen yang di laksanakan mendapatkan hasil
yang maksimal atau telah mencapai standar kegiatan panen.
10. Hal-Hal Yang Tidak di Benarkan Dalam Pemanenan
a. Tidak di benarkan memanen buah mentah
b. Tidak memotong tangkai TBS yang telah di panen
c. Tidak memungut berondolan
d. Tidak megeluarkan buah yang telah di panen ke TPH.
G. Pengangkutan Tandan Buah Segar (TBS) (Transport)
1. Pengertian pengangkutan transport
Pengangkutan yang dimaksudkan di sini suatu kegiatan
pengangkutan tandan buah segar (TBS) dari tempat penyimpanan hasil
(TPH) menuju ke pabrik Kelapa sawit (PKS).
Pengangkutan transport TBS haruslah memiliki managemen yang
tepat agar TBS dapat diangkut dengan maksimal serta meminimalkan
buah yang tertinggal dikebun dan buah yang rusak dengan biaya
angkut buah yang rasional.
2. Tujuan pengangkutan
Tujuan pelaksanaan pengangk utan tbs adalah mengangkut tbs
dari kebun ke pabrik kelapa sawit dengan menghindari kerusakan
12

kualitas buah dengan tetap mempertimbangkan faktor biaya. Jika hal


tersebut dilakukan dengan sebaik mungkin, maka kualitas buah terjaga
dan maksimal. (sunarko.2014)
3. Prosuder pengangkutan TBS
a) Pengangkutan dimulai dengan mengangkut tbs yang berada
diplofom lalu dibawa ke tempat penyimpanan hasil (TPH) yang
mencakup stamping ataupun rem dengan menggunakan alat
transportasi yaitu person.
b) Pengangkutan selanjutnya yaitu mengangkut tbs yang berada di
tempat penyimpanan hasil panen menuju ke pabrik kelapa sawit
(pks) dengan menggunakan alat transportasi yaitu truk.
4. Sistem kerja stamping dan rem
a) Sistem kerja stamping
sistem kerja stamping meliputi menuangkan tbs dari person
langsung menuju ke dalam truk, kemudian tenaga kerja mencakup
beberapa orang menyusun tbs yang sudah dimasukkan kedalam
truk dengan sebaik-baiknya agar buah yang diangkut dapat
terangkut dengan kapasitas truk yang ditentukan

Gambar.6.1.Tempat Stamping Gambar.6.2.System Kerja


Stamping Penuangan Langsung
ke lorry
12

5. Sistem kerja ramp


Sistem kerja ramp meliputi person langsung menuang tbs kedalam
ramp yang memiliki tempat peluncuran buah dengan bentuk luasan
tempat tersebut ditas besar dan semakin kebawah semakin kecil. Ramp
tersebut memiliki sebuah penutup agar buah tidak langsung jatuh ke
bawah dimana ketika buah tersebut ingin dibawah ke pabrik,pada saat
itu penutup tersebut bisa dibuka untuk mengisi truk pengangkutan.

Gambar.6.3.System kerja ramp


penuangan buah keramp

6. Keberhasilan pengangkutan
keberhasilan pengangkutan adalah koordinasi antara bagian kebun,
bagian angkutan dan bagian pabrik menjadi sangat penting guna
menyelaraskan sirkulasi transportasi buah dari kebun ke pabrik. Prinsip
utamanya hasil panen berupa tbs dan brondolan harus diangkut pada
hari yang sama setelah panen untuk menjaga kualitas Crude Palm Oil
(CPO) yang akan dihasilkan.
12

BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Gulma adalah sebagai tumbuhan yang tumbuh pada areal yang tidak
dikehendaki tumbuh pada areal pertanaman, pengenalan suatu jenis gulma
dapat dilakukan dengan melihat keadaan morfologinya, habitatnya, dan
bentuk pertumbuhannya. Ditanaman perkebunan kelapa sawit terdapat
gulma air, gulma semusi,, dan gulma tahunan.
Diperkebunan kelapa sawit cara pengendalian gulma dilakukan
dengan dua cara yaitu dengan cara mekanis dan chemis.

B. Saran
Dalam melakukan praktek kerja hendaknya memperhatikan SOP
(Standar Operasional Procedure), dan mengetahui definisi, jenis-jenis
racun yang digunakan, jenis-jenis gulma yang dikendalikan dan cara
pengendalian gulma.

Anda mungkin juga menyukai