Anda di halaman 1dari 7

PENANGANAN ANSIETAS DENGAN CARA HIPNOTIS LIMA JARI

DAN MENDENGARKAN MUSIK PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS


TIPE 2 DAN GAGAL GINJAL KRONIK DI RSMM

Lidia Simatupang1, Yossie Susanti Eka Putri2

1. Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Kampus FIK UI, Jl. Prof. Dr. Bahder
Djohan, Depok, Jawa Barat – 16424
2. Departemen Keperawatan Jiwa, Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Kampus FIK
UI, Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan, Depok, Jawa Barat – 16424

E-mail: lidia.lwsimatupang15@gmail.com

ABSTRAK

Masalah fisik sering sekali disertai dengan masalah psikososial dan tidak jarang menjadi penyebab
ketidakefektifan terapi medis terhadap masalah fisik. Hal ini menunjukkan bahwa kesehatan psikososial
sangat penting terhadap kesehatan klien dan jika diabaikan akan menimbulkan keterlambatan
penyembuhan dan peningkatan risiko komplikasi. Salah satu masalah psikososial yang sering muncul
adalah ansietas yaitu perasaan tidak nyaman dan kekhawatiran, sering sekali penyebabnya tidak
diketahui. Karya ilmiah ini bertujuan mendeskripsikan asuhan keperawatan ansietas pada bapak P yang
mengalami diabetes mellitus tipe dua dengan komplikasi gagal ginjal kronik. Asuhan keperawatan
diberikan selama enam hari perawatan berupa hipnotis lima jari dan distraksi mendengarkan musik. Hasil
intervensi menunjukkan masalah ansietas teratasi ditandai penurunan tanda dan gejala ansietas yang
dimiliki bapak P. Disimpulkan bahwa hipnotis lima jari dan mendengarkan musik dapat menurunkan
cemas pada pasien diabetes mellitus tipe dua dengan komplikasi gagal ginjal kronik.

Kata kunci: Ansietas, diabetes mellitus tipe dua dengan gagal ginjal kronik, asuhan keperawatan
ansietas.

ABSTRACT

Anxiety nursing care for type diabetes mellitus. Physical problems often accompanied by psycosocial
problems and cause ineffectiveness of medical therapy to physic.This suggests that psycosocial health is
very important to the health of client and if ignored will cause delay healing and increase the risk of
complication. One of the psycosocial problem is anxiety which psycosocial problems signed by
discomfort and worry feeling and the cause is often unknown. This work aims to describe anxiety nursing
care on Mr. P experiencing type two diabetes mellitus with complications chronic renal failure.
Intervenstion was given during six days. The interventions were five fingers hynotic and listening music.
The results showed that problem solves by five fingers hypnotic and music marked by decrease of signs
and symptoms of anxiety on Mr. P. It was conclude that five fingers hypnotic and listening music could
reduce anxiety for type 2 diabetes mellitus with complications chronic renal failure.

Key words: Anxiety, type two diabetes mellitus with complication chronic renal failure, anxiety nursing
care.

66 Jurnal Keperawatan Jiwa . Volume 3, No. 1, Mei 2015; 66-72


Pendahuluan Penelitian lain mengenai DM tipe 2 dengan
CKD juga dilakukan pada daerah urban
Kehidupan kota yang menuntut cepat dan (perkotaan) di Indonesia. Salah satu daerah
tepat dalam bekerja menjadi penyebab urban yang menjadi target penelitian
perubahan gaya hidup masyarakat prevalensi DM dengan CKD adalah Bogor.
perkotaan. Selain itu, aktivitas pekerjaan Bogor dapat dikategorikan sebagai daerah
yang padat serta tuntutan untuk mampu urban karena memiliki ciri-ciri kepadatan
bersaing dengan era globalisasi membuat penduduk mencapai 1.349.533 jiwa dengan
masyarakat kota sibuk dan mengalami jumlah urbanisasi mencapai 8,8% dari total
perubahan pola makan. Perubahan tersebut penduduk Bogor. Bogor juga memiliki
berupa pola makan yang tidak teratur, telat jumlah imigran 2,5% (BPS, 2012) membuat
makan, makan berlebihan, mengonsumsi Bogor memiliki berbagai macam suku, ras,
makanan yang cepat saji, dan makanan gizi dan etnis didalamnya (Hartono, 2007;
tidak seimbang. Hal tersebut menimbulkan Utoyo, 2007; Waluya, 2007).
berbagai dampak pada kesehatan
masyarakat perkotaan sehingga masyarakat Riskesdas (2010) menemukan prevalensi
perkotaan cenderung mengalami hipertensi, DM dengan CKD di Bogor sebanyak 1,8%
penyakit jantung koroner (PJK), obesitas, tahun 2006 dan meningkat menjadi 4,9%
dan diabetes mellitus (Khomar & Anwarm pada tahun 2008. Nainggolan, Kristanto dan
2008; Maria, 2013). Edison (2013) juga melakukan penelitian di
kota Bogor dan ditemukan sebanyak
Diabetes Mellitus (DM) merupakan 74,27% dari total sampling 1939 orang
sekelompok penyakit metabolik yang mengalami DM dengan CKD dari berbagai
ditandai dengan adanya peningkatan kadar umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
glukosa dalam darah (hiperglikemi) yang dan sosial ekonomi. Peningkatan jumlah
diakibatkan oleh kelainan dalam sekresi penderita dalam waktu dua tahun
insulin, aksi insulin, atau keduanya membuktikan bahwa Bogor berisiko tinggi
(American Diabetes Association (ADA), mengalami peningkatan prevalensi
2010). Diabetes Mellitus seperti DM tipe 2 penderita DM dengan CKD. Kondisi
sering menimbulkan komplikasi salah demikian dapat diperjelas lagi dengan
satunya ginjal (nefropati) yang semakin meningkatnya jumlah pasien yang
menyebabkan gagal ginjal (CKD) (Lewis, dirawat di salah satu rumah sakit Bogor.
Dirksen, Heitkemper dkk, 2011). Rekam Medik rumah sakit tersebut
menemukan data penderita DM dengan
Kerusakan ginjal akibat DM tipe 2 sudah CKD pada tahun 2013 mencapai 3062
sangat banyak ditemukan. Menurut World orang, pasien rawat jalan rata-rata 246
Health Organisation (WHO) (2012), orang, dan 412 orang pasien rawat inap,
prevalensi penderita DM dengan CKD di tahun 2014 mencapai 1209 rawat jalan dan
dunia pada tahun 2010 sebanyak 171 juta 120 orang rawat inap.
jiwa dan diprediksikan akan meningkat
menjadi 366 juta jiwa pada tahun 2030. Penderita DM selain memiliki masalah fisik
Penelitian lain oleh Whitining et al., (2011) seperti CKD biasanya juga memiliki
dari 110 negara menemukan sebanyak 366 masalah psikososial. Salah satu masalah
juta prevalensi DM dengan CKD dan psikososial yang muncul adalah ansietas
diperkirakan akan meningkat menjadi 552 (Lee dkk, 2013). Grigsby dkk (2008) dalam
juta jiwa. Di Indonesia, hasil penelitian penelitiannya menemukan 14% dari 2.584
menemukan prevalensi DM dengan CKD klien DM mengalami gangguan kecemasan
tahun 2007 sebesar 5,9%, tahun 2008 umum (GAD). Penelitian lain juga
sebesar 6,9%, dan tahun 2013 mencapai menemukan bahwa dari 30 penderita DM
36,6% dan ditemukan kematian akibat DM sebanyak 53,3% mengalami ansietas
dengan CKD sebanyak 14,7 % (Riskesdas, (David, 2008; Amidah, 2012). Data rekam
2010; Riskesdas, 2014). medik salah satu ruang rawat inap di RS
kota Bogor juga melaporkan bahwa jumlah

Penanganan Ansietas Dengan Cara Hipnotis Lima Jari dan Mendengarkan Musik 67
Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Gagal Ginjal Kronik di RSMM
Lidia Simatupang, Yossie Susanti Eka Putri
penderita DM dengan komplikasinya yang Asuhan keperawatan dilakukan dengan
mengalami ansietas sebanyak 69,3% tahun proses pengkajian, analisa data, penetapan
2014 dan 52,5% pada tahun 2015. diagnosa fisik dan psikososial, menyusun
rencana asuhan keperawatan, melakukan
Ansietas pada pasien DM sebaiknya tidak implementasi berdasarkan rencana asuhan
dibiarkan berlangsung terlalu lama karena yang telah disusun dan melakukan evaluasi
bisa berdampak buruk terhadap berdasarkan implementasi yang telah
psikososialnya dan fisik. Menurut dilakukan. Penulis menganalisis
penelitian Jayanti (2010) dan Widyati kesenjangan antara teori dan hasil dari
(2012) ansietas dapat meningkatkan asuhan keperawatan yang diberikan.
glukosa pada penderita DM. Hal ini Intervensi keperawatan yang mampu
tentunya akan memperparah kondisi DM. menyelesaikan masalah dibahas lebih
Oleh karena itu, pasien DM diharapkan mendalam untuk nantinya digunakan dalam
untuk tenang. intervensi keperawatan pada klien dengan
ansietas.
Menurut Stuart & Laraia (2008) ada
beberapa asuhan keperawatan ansietas baik Hasil Asuhan Keperawatan
pada pasien DM maupun non DM. Dua
diantaranya adalah relaksasi hipnotis lima Bapak P merupakan salah satu warga kota
jari dan terapi musik. Relaksasi hipnotis Bogor yang menjadi pesien kelolaan untuk
lima jari menurunkan cemas dengan cara diberikan asuhan keperawatan oleh penulis.
menciptakan suatu sugesti kepada individu Bapak P sudah lima tahun mengalami DM
yang akan dihipnotis (Rusli & Wijaya, tipe 2 dan saat ini DM pada bapak
2009) sedangkan musik dapat menurunkan menimbulkan komplikasi yaitu CKD dan
ansietas dengan cara mempengaruhi mood. bapak P harus dilakukan hemodialisa
Musik mengaktivasi ventral striatum, seumur hidupnya. Bapak P tersentak dan
ventral tegmental, dan hipotalamus agar ansietas saat tahu bahwa bapak P
individu menikmati moment saat mengalami gagal ginjal kronik dan harus
mendengarkan musik (Koelsch, 2010). segera dihemodialisa. Tanda dan gejala
Tujuan dari laporan ilmiah ini adalah untuk ansietas pada bapak P seperti gelisah,
memaparkan asuhan keperawatan ansietas termenung tidak menentu tentang hal yang
pada Bapak P yang mengalami DM tipe 2 difikirkan, sering mengulang-ulang topik
dengan komplikasi CKD. yang sama saat interaksi, melihat sepintas,
ekspresi khawatir, sedih, dan karena
Metode perubahan dalam hidup, insomnia dan
koping tidak efektif (mengonsumsi
Penulisan ini dilakukan menggunakan makanan tinggi glukosa saat ansietas)
metode studi kasus. Penulis melakukan (Nanda,2014).
penelitian di ruang rawat inap umum
sebuah RS di Kota Bogor. Prosedur Bapak P dirawat di RS kota Bogor selama
pengambilan data diperoleh melalui enam hari dan selama itu juga penulis
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan melalui memberikan asuhan keperawatan ansietas.
data sekunder seperti rekam medik dan Intervensi yang diberikan oleh penulis
catatan perkembangan perawatan pasien. adalah hipnotis lima jari dan distraksi yaitu
Penulis memberikan semua intervensi mendengarkan musik. Hasil intervensi
perawat generalis dalam mengatasi ansietas. menunjukkan penurunan tanda dan gejala
ansietas. Hasil tersebut dapat dilihat pada
tabel tabel 1.

68 Jurnal Keperawatan Jiwa . Volume 3, No. 1, Mei 2015; 66-72


Tabel 1. Efektivitas Intervensi Manajemen Pembahasan
Ansietas Melalui Pengurangan Tanda dan
Gejala Ansietas Penulis dalam laporan ilmiah ini melakukan
berbagai asuhan keperawatan ansietas.
Post Intervensi Akan tetapi, penulis hanya membahas dua
Perilaku Ansietas Pre intervensi yang sangat efektif menurunkan
Kaperawatan
Intervensi cemas pada bapak P selama penulis
Hipnotis musik
Perilaku melakukan studi kasus. Penulis menemukan
- Produktivitas turun - - bahwa intervensi yang efektif menurunkan
- Gerakan irrelevan √ - cemas bapak P adalah hipnotis lima jari dan
- Gelisah - - mendengarkan musik.
- Melihat sepintas - -
- Insomnia - - Hasil studi kasus pada tabel 1 menunjukkan
- Kontak mata buruk - - bahwa tanda dan gejala ansietas pada bapak
- Khawatir - - P cukup banyak sebelum diberikan asuhan
Afektif keperawatan ansietas. Secara garis besar,
- Gelisah - - tanda dan gejala tersebut dibagi dalam
- Sedih - - bentuk perilaku, afektif, fisiologi, simpatik,
- Ketakutan - - parasimaptik, dan kognitif. Akan tetapi,
- Perasaan tidak - - tanda dan gejala tersebut secara perlahan
adekuat - - mengalami penurunan setelah diberikan
- Fokus pada diri √ - asuhan keperawatan ansietas.
sendiri
- Menyesal Asuhan keperawatan ansietas yang pertama
Fisiologis dilakukan penulis adalaha hipnotis lima jari.
- Wajah tegang - - Hasil studi kasus menunjukkan bahwa
- Peningkatan - - tanda dan gejala ansietas lebih banyak yang
ketegangan teratasi dari pada yang tidak teratasi. Pada
Simpatik tabel 1 dapat dilihat bahwa hipnotis lima
- Anoreksia - - jari tidak efektif mengatasi gerakan
- Takikardi - - irrelevan, menyesal, dan gangguan tidur.
- TD meningkat - - Akan tetapi, hipnotis lima jari efektif
- Denyut nadi cepat - - mengatasi tanda dan gejala ansietas lainnya.
- RR meningkat - - Hal ini membuktikan bahwa hipnotis lima
- Kesulitan bernafas - - jari dapat diaplikasikan untuk mengatasi
- Lemah - - ansietas. Hal ini sesuai dengan penelitian
Parasimpatik Maliya dan Anita (2011) yang mengatakan
- Letih - - ada pengaruh hipnotis lima jari terhadap
- Gangguan tidur √ - penurunan ansietas, penelitian Golden, W.L
Kognitif (2012) hipnotis lima jari dapat memperbaiki
- Sulit konsentrasi - - kognitif pada pasien dengan cemas berat,
- Penurunan - - Vickers, A & Zolman, C (2012) hipnotis
kemampuan belajar lima jari menurunkan cemas dan
- Ketakutan yang tidak - - meningkatkan sugesti sehat, dan penelitian
spesifik McCarty (2010) hipnotis lima jari dapat
- Khawatir - - mengatasi gangguan tidur akibat ansietas.
- Melamun - -
Hipnotis lima jari dilakukan hanya dengan
Keterangan: cara menginstruksikan klien untuk
√ = Tanda dan gejala massih ada membayangkan hal-hal seperti ketika klien
_ = Tanda dan gejala sudah tidak ada sehat (jari telunjuk), sedang bersama orang
yang disenangi (jari tengah), ketika klien
menerima penghargaan (jari manis) dan

Penanganan Ansietas Dengan Cara Hipnotis Lima Jari dan Mendengarkan Musik 69
Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Gagal Ginjal Kronik di RSMM
Lidia Simatupang, Yossie Susanti Eka Putri
ketika klien berada di tempat yang striatum, ventral tegmental, dan
disenangi (jari kelingking). Hipnotis lima hipotalamus agar individu menikmati
jari menurunkan ansietas dengan cara moment saat mendengarkan musik
bekerja pada pikiran bawah sadar yaitu (Koelsch, 2010).
gelombang alpha sampai dengan theta.
Pikiran bawah sadar ini ibarat gudang yang Penulis dalam studi kasus ini melihat bahwa
menyimpan emosi, memori, kepribadian, memang tidak bisa dipastikan mana yang
intuisi, persepsi, kepercayaan terhadap lebih banyak mengatasi cemas pada bapak
suatu hal dan kebiasaan. Sifat pikiran P apakah hipnotis lima jari atau
bawah sadar adalah tidak memilih-milih mendengarkan musik. Akan tetapi, penulis
dan tidak menolak apa yang ditanamkan membuktikan bahwa ketika hipnotis lima
sehingga sekali pikiran bawah sadar jari dipadukan dengan mendengarkan musik
menerima suatu sugesti maka sugesti maka semua tanda dan gejala ansietas pada
tersebut langsung dilakukan dan bapak P mengalami penurunan. Oleh karena
diwujudkan. Oleh karena itu, penurunan itu, penulis dalam studi kasus ini memilih
ansietas akibat hipnotis lima jari adalah kedua intervensi tersebut dalam mengatasi
dengan cara meningkatkan sugesti yang ansietas pada bapak P.
dapat membantu pasien meluapkan segala
emosi di dalam pikiran bawah sadar (Stuart Kesimpulan
& Laraia, 2008; Rusli & Wijaya, 2009).
Penulis melakukan perawatan pada bapak P
Asuhan keperawatan ansietas berikutnya selama enam hari dan penulis memperoleh
yang diberikan penulis adalah teknik kesimpulan bahwa karakteristik bapak P
distraksi yaitu mendengarkan musik. Hasil adalah laki-laki berusia 60 tahun. Bapak P
studi kasus menunjukkan bahwa semua memiliki masalah fisik yaitu Diabetes
tanda dan gejala ansietas pada bapak P Mellitus tipe 2 disertai komplikasinya yaitu
mengalami penurunan. Hal ini CKD. Masalah fisik yang dialami oleh
menunjukkan bahwa mendengarkan musik bapak P merupakan masalah perkotaan
sangat efektif untuk mengatasi cemas pada karena bapak P tinggal dan bekerja di
bapak P. daerah urban dan masalah kesehatan fisik
muncul akibat gaya hidup yang tidak sehat.
Hasil studi kasus ini sesuai dengan Bapak tidak menyangka bahwa ginjalnya
penelitian Buffum dkk (2006) yang sudah tidak berfungsi sehingga harus
mengatakan bahwa mendengarkan musik dilakukan hemodialisa. Hal ini
dapat mengurangi cemas. Hal ini juga menimbulkan masalah psikososial berupa
sesuai dengan penelitian oleh David, ansietas pada bapak P. Masalah psikososial
Bradshaw, dan Gary (2011) dan Lee (2011) pada bapak P perlu diintervensi karena akan
juga mengatakan bahwa musik apapun mempengaruhi perkembangan penyakit
efektif menurunkan cemas pada berbagai fisiknya. Oleh karena itu, intervensi
usia sekaligus mengatasi nyeri, sesuai keperawatan untuk masalah ansietas
dengan penelitian Thoma (2013) dalam berfokus pada meningkatkan kemampuan
penelitiannya juga menemukan bahwa bapak P mengatasi cemas dengan
musik dapat mencegah terjadinya respon menggunakan koping yang efektif. Koping
ansietas demikian juga pada penelitian yang diajarkan penulis berupa hipnotis lima
Haynes (2004) dan Sezer (2009) yang jari dan distraksi berupa mendengarkan
intinya sangat mendukung bahwa musik musik selama enam hari perawatan mampu
efektif menurunkan ataupun mencegah menurunkan ansietas bapak P. Perawat
ansietas. perlu memiliki pengetahuan tentang asuhan
keperawatan masalah psikososial agar
Musik dapat menurunkan ansietas dengan perawat mampu memberikan pelayanan
cara mempengaruhi mood. Mood secara holistik yaitu biologi, psikologi,
merupakan aktivitas dopamin pada otak. sosial, dan spiritual.
Oleh karena itu, musik mengaktivasi ventral

70 Jurnal Keperawatan Jiwa . Volume 3, No. 1, Mei 2015; 66-72


Referensi Hartono, 2007. Upaya-upaya Hidup Sehat
Sampai Tua. Jakarta : Depot
American Dietetic Association. (2010). Informasi Obat.
Diabetic care. Journal of American
Dietetic Association, 10.2337/dc10- Jayanti, T. N. (2010). Hubungan kadar gula
S062. darah dengan kecemasan pada
pasien diabetes mellitus di Rumah
Amidah, Yun.(2002). Gangguan Sakit Islam Surakarta. Journal
Kecemasan pada Penderita Diabetes University of Muhammadiyah:
Mellitus. Malang: UPT Perpus Surakarta.
Universitas Munammdiyah Malang.
Jurnal Ilmiah Kesehatan Khomar ,A. & Anwar, F. (2008). Sehat itu
Keperawatan, Volume 5, No. 3, mudah; wujudkan hidup sehat
Oktober 2009. dengan makanan yang tepat.
Jakarta ; Mizan Publikasi.
Atyanti I, Sarwono. (2010).Hubungan
depresi dan dukungan keluarga Lederbogen, F., Kirsch, P., Haddad, L. et al.
terhadap kadar gula darah Pada (2011). City living and urban
pasien diabetes mellitus tipe 2 Di upbringing affect neural social
RSUD Sragen. Jurnal Keperawatan stress processing in humans.
Soedirman (The Soedirman Journal Nature, 474, 498–501.
of Nursing), Volume 5, No.1, doi:10.1038/nature10190
Maret 2010.
Lee, C.K., Chao, Y.H., Yin, J.J. (2011).
BPS , (2012). http:// www. bps. go.id Efectiveness of difference music-
playing advices for reducing
Bradshaw, D.H., Gary, W., Donaldson. et preoperative anxiety: a clinical
al. (2011). Individual differences in control study. PLoS One, 2013;
the effects of music engagements 8(8): e70156. doi:
on responses to painful stimulation. 10.1371/journal.pone.0070156
The journal of pain, 12 (12), 1262.
doi: 10.1016/j.jpain.2011.08.010. Livneh, H. & Antonak, F.R (2005) .
Psychosocial adaptation to chronic ilness
Collin, S. (2015). Good communication and disability: a primer for
helps to build therapeutik counselor. Journal of counseling &
relationship. development. Winter 2005 volume
http://www.nursingtimes.net/good- 83.
communication-helps-to-build-a-
therapeutik-relationship. Tanggal Maria, Lia. (2013). Penyakit tidak menular
13 Mei pukul 15.00 WIB. mendominasi penyakit di
perkotaan.
Golden, W.L. (2012). Cognitive Indonesiarayanews.com/news/kese
hypnotherapy for anxiety hatan/05-0-2013-18-24/ diunduh
disorders. American Journal of tanggal 23 Mei 2014 jam 23.30
Clinical Hypnosis, 54, 4, 263-274. WIB.

Haynes, S. E. (2004). The effect of Maliya, A., Anita. (2011). The effect of
background music on the hypnosis therapy toward insomnia
mathematics test anxiety of college of elderly at posyandu of Karang
algebra student (Doctor in Village kecamatan Baki of
Education). West Virginia Sukoharjo.Tesis. Tidak diterbitkan.
University, West Virginia. FKIK Unsoed.

Penanganan Ansietas Dengan Cara Hipnotis Lima Jari dan Mendengarkan Musik 71
Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Gagal Ginjal Kronik di RSMM
Lidia Simatupang, Yossie Susanti Eka Putri
McCarty, D.E. (2010). Beyond Ockham’s Berhubungan Dengan Terjadinya
Razor: Redefining problem-solving Hipertensi Essential di Rumah
clinical sleepmedicine using a Sakit Islam Jakarta Tahun 2005.
“five-finger” approach. J Clin Sleep Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Med. 6(3): 292-296. Vol.1 No.2.

NANDA (2014). Nursing disgnoses: Vicker, A., Zollman, C., Payne, D. K.


Definition and classification 2012- Hypnosis and relaxation therapies.
2014. Philadelphia- USA. American journal of clinical
Nanda International. hypnosis, 10(71)579.

Riskesdas. (2014). Laporan riset kesehatan Waluya, Bagja. (2007). Sosiologi:


dasar 2014. Diunduh dari Menyelami fenomena sosial di
http://www.riskesdas.litbang.depke masyarakat. Setia Purna Inves:
s.go.id pada tanggal 20 Juni 2014. Bandung.

Whiting DR, Guariguata L, Weil C, Shaw J.


Rowe, R, & Calnan, M. (2006). Trust (2011). IDF diabetes atlas: global
relation in health care. The estimates of the prevalence of
European Journal of Public Health, diabetes for 2011 and 2030
004 4-6. doi http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed
10.1093/eurpub/ckl004. /22079683 diperoleh 12 Juli 2014

Rusli & Wijaya, J. 2009. The Secret of WHO (2010), The global forum on
Hynopsis. Jakarta. urbanization and health, WHO,
Tokyohttp://dmc122011.delmar.edu
Stuart, G.W. & Laraia, M.T. (2008). /socsci/rlong/problems/chap-06.htm
Principle and practice of
psychiatric nursing. 8th ed. St. Widyati, Loriana, R, & Lusty, J. (2012).
Louis: Mosby Year Book. Hubungan tingkat kecemasan
dengan kadar gula darah pada
Thoma, M.V., Marka, L.R., Brönnimann, penderita diabetes mellitus yang
R. (2011). The effect of music on dirawat di ruang flamboyan RSUD
human stress response. West J Med, Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.
175(4): 269–272. Journal University of
Muhammadiyah: Surakarta.
Utoyo. 2007. Faktor-Faktor Yang

72 Jurnal Keperawatan Jiwa . Volume 3, No. 1, Mei 2015; 66-72

Anda mungkin juga menyukai