Anda di halaman 1dari 6

UJI EFEKTIVITAS KRIM KOLAGEN CANGKANG KEPITING (Scylla

serrata) TERHADAP LUKA BAKAR PADA TIKUS PUTIH JANTAN


(Rattus norvegicus)

Rosiyan, S.Farm1
H. Ahmad Azrul Zuniarto, M.Farm., Apt2
Anna Pradiningsih., M.Sc.,Apt3
1,2,3
Prodi S1 Farmasi Sekolah Tinggi Farmasi YPIB Cirebon
Email : Rosiyank@gmail.com

ABSTRACT
Shell crabs contains collagen which heals burns. Collagen works in the process of fibrillation in
the proliferation phase. Collagen is formulated into a cream preparation. The study was to know
the effectiveness of crab shell (Scylla serrata) collagen cream on burns in male white rats and
their stability. The study was conducted with 15 rats divided into 5 groups of concentrations of
1%, 2%, 3%, positive control, and negative controls induced by 3 × 3 hot iron. Preparation
evaluation test includes organoleptic, pH, dispersion and homogeneity. Stability Test uses the
cycling test method. The results of treatment with crab shell collagen in each group of healing
time are (1%: 10 days; 2%: 9 days; 3%: 7 days). The cream is semi-solid, white, odorless, pH 6,
spread 5.0-5.6cm and homogeneous. All cream concentrations are stable at various temperatures.

Keywords: Crab shell collagen preparations (Scylla serrata), burns, mice


ABSTRAK

Cangkang Kepiting mengandung zat aktif kolagen sebagai penyembuhan terhadap luka bakar.
Kolagen bekerja pada proses pembentukan fibril dalam fase poliferasi. Kolagen diformulasikan
menjadi sediaan krim. Penelitian dilakukan untuk mengetahui efektivitas krim kolagen cangkang
Kepiting (Scylla serrata) terhadap luka bakar pada tikus putih jantan serta mengetahui
stabilitasnya. Penelitian dilakukan dengan 15 ekor tikus dibagi menjadi 5 kelompok konsentrasi
1%, 2%, 3%, kontrol postif, dan kontrol negatif yang diinduksi dengan besi panas ukuran 3×3. Uji
evaluasi sediaan meliputi organoleptik, pH, daya sebar dan homogenitas. Uji Stabilitas
menggunakan metode cycling test. Hasil perlakuan kolagen cangkang Kepiting pada masing-
masing kelompok berupa lama kesembuhan adalah sebagai berikut (1%:10hari; 2%:9hari;
3%:7hari). Krim memiliki bentuk semi solid, warna putih, tidak berbau, pH 6, daya sebar 5,0-5,6
dan homogen. Semua konsentrasi krim stabil pada berbagai suhu.

Kata kunci : kolagen cangkang Kepiting (Scylla serrata), luka bakar, tikus.
PEDAHULUAN memerlukan tiga komponen utama, yakni sel,
nutrisi, dan scaffold. Kolagen dapat berperan
Kolagen dalam bidang medis adalah sebagai ideal scaffold yang mendukung
mempercepat tumbuhnya jaringan baru. Fase berbagai jaringan ikat yang terdapat pada
regeneratif pada penyembuhan luka kulit, tendon, tulang, kartilago, pembuluh
darah, dan ligamen (Hayashi et al., 2012). 1. Determinasi Kepiting
Maka untuk meningkatkan kenyamanan pada Hewan dideterminasi di laboratorium
pemakaianya, sehingga dibuat menjadi biologi IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Determinasi hewan bertujuan untuk
sediaan krim dari kolagen cangkang kepiting
mengetahui apakah hewan yang akan diteliti
denga tujuan untuk mengobati luka bakar. adalah benar merupakan hewan Kepiting
Berdasarkan hasil penelitian konsentrasi (Scylla serrata).
kolagen dari cangkang kepiting yang paling 2. Pengumpulan bahan
efektif sebagai luka bakar adalah konsentrasi Pengumpulan dilakukan dengan cara
3%. memilih hewan Kepiting yang masih hidup,
Krim adalah bentuk sediaan setengah segar dan berwarna hijau tua. Hewan ini
didapatkan dari daerah pasar kanoman
padat mengandung satu atau lebih bahan obat
cirebon.
terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar 3. Pembuatan Kolagen Cangkang
yang sesuai (Depkes RI, 1995). Kepiting (Scylla serrata).
Dalam penelitian ini dibuat krim Direndam serbuk cangkang Kepiting
kolagen dengan konsentrasi 1%, 2%, 3% dengan dengan NaOH 0,1 M untuk
dimaksudkan untuk melihat efektivitas, menghilangkan protein nonkolagen selama
konsentrasi, dan stabilitas terhadap luka 24 jam dengan perbandingan bobot dan
volume larutan 1:20 (300 g : 6 liter), lakukan
bakar pada tikus putih jantan. Pada penelitian
pencucian sampel dengan aquades hingga pH
Widayanti (2016) dinyatakan bahwa gel air cucian mendekat 7 (netral). Cek
dengan kandungan kolagen tulang ikan Tuna menggunakan pH stick. Diekstraksi kolagen
memiliki kemampuan terapi terhadap luka menggunakan perlakuan larutan Asam Asetat
bakar. Dari peneitian tersebut diketahui konsentrasi 0,75M (b/v 1:10) = (300 g : 3
sebanyak 2% dapat menyembuhkan luka liter) dengan lama waktu inkubasi 16 jam.
Kemudaian disaring hasil ekstraksi dengan
bakar pada tikus putih.
kain saring nylon mesh ukuran 300 mesh
untuk memisahkan residu dan ekstrak
METODE PENELITIAN (supernatan), dipresipitasi supernatan dengan
Alat cara menambahkan NaCl sampai konsentrasi
Alat-alat yang digunakan dalam akhir larutan mencapai 0,9 mol/dm3 hingga
penelitian ini meliputi: Batang pengaduk, didadapatkan presipitat kolagen (saltingout),
beaker glass, cawan penguap, gelas ukur, biarkan presipitat selama 24 jam dalam
kaca alroji kertas saring, mortir dan stemper, kondisi dingin. Didialisis presipitat dengan
pembakar spiritus, kaki tiga, kasa, peralatan cara melarutkan kolagen di dalam larutan
bedah, perkamen, pH stick, pot salep, asam asetat 0,5 M (b/v = 1:10), lakukan
sentrifus, sudip, timbangan analitik. presipitasi kembali dengan NaCl hingga
molaritas 0,9 M, lalu disaring kembali
Bahan dengan nylon mesh, kemudian didapatkan
Kolagen cangkang kepiting, NaOH, hasil kolagen.
asam asetat, butil alkohol, asam asetat, NaCl, 4. Evaluasi Krim Kolagen Cangkang
parafin liquid, adeps lanae, stearic acid, Kepiting
triethanolamin, nipagin, nipasol, aquadest. Evaluasi krim meliputi Organoleptis,
Homogenitas, pH, Daya Sebar. Formula
Metode
Krim Kolagen Cangkang Kepiting tampak Uji Stabilitas dilakukan selama 12
pada tebel 1. hari pada 6 siklus 24 jam pada suhu 4oC dan
Tabel 1. Formula Krim Kolagen 40oC
Cangkang Kepiting
Formula Analisa Data
Komposisi K– X1 X2 X3 Data hasil penelitian yang diperoleh
(Basis Krim) 1% 2% 3% dianalisis mengunakan metode One Way
Kolagen Cangkang Kepiting - 0,8 g 1,6 g 2,4 g Anova. Data dikatakan normal jika nilai (Sig)
Parafin liquid 20 g 20 g 20 g 20 g > 0,05. Nilai 0,05 (5%) didapat dari nilai
Asam stearate 11,6 g 11,6 g 11,6 g 11,6 g probabilitas keyakinan untuk analisa data.
Trietanolamin 1,2 g 1,2 g 1,2 g 1,2 g
Apabila data tidak terdistribusi normal maka
Adeps lanae 2,4 g 2,4 g 2,4 g 2,4 g
dilanjutkan dengan uji Kruskal Wallis yang
Nipagin 0,08 g 0,08 g 0,08 g 0,08 g
dibantu dengan aplikasi SPSS (Statistical
Nipasol 0,04 g 0,04 g 0,04 g 0,04 g
Aquadest ad 100 ad 100 ad 100 ad 100
Product and Service Solutions) 20.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Organoleptis krim kolagen cangkang
Evaluasi Sediaan kepiting terliat pada table 2.
Dari hasil uji identifikasi kolagen
Organoleptis dengan Spektrofotometer UV-Vis yang
Uji organoleptik dilakukan untuk dilakukan didapatkan rentang gelombang
melihat tampilan fisik sediaan dengan cara 200-400 nm dan 200-250 nm sehingga dapat
melakukan pengamatan terhadap warna, bau, disimpulkan bahwa kolagen cangkang
dan tekstur dari sediaan krim. Kepiting (Scylla serrata) positif mengandung
Homogenitas kolagen. Syarat serapan panjang gelombang
Sediaan diamati secara subyektif untuk kolagen terdapat pada panjang
dengan cara mengoleskan sedikit krim diatas gelombang 200-250 nm (Faizal,2014)
kaca objek dan diamati susunan partikel yang Selanjutnya adalah pengujian dengan
terbentuk atau ketidak homogenan partikel menggunakan Ninhidrin dengan cara sampel
terdispersi dalam krim yang terlihat pada dimasukan dalam tabung reaksi, kemudian
kaca objek. dilakukan penambahan basa NaOH 1M, lalu
Uji pH dengan pereaksi Ninhidrin 1% dipanaskan,
pH kulit berkisar antara 4,5-6,5. didapatkan dari uji Ninhidrin adalah
Semakin asam suatu bahan yang mengenai berwarna ungu. Menurut (Stephanie dkk,
kulit dapat mengakibatkan kulit menjadi 2016) setelah melakukan uji Ninhidrin
kering, pecah-pecah, dan mudah terkena dikatakan bila berwarna ungu, biru dan
infeksi kuning pucat adalah positif mengandung
Daya Sebar kolagen. Dapat disimpulkan bahwa dari
Sebanyak 1 gram sediaan Krim kedua uji spektrofotometer UV-Vis dan uji
diletakkan dengan hati-hati di atas kaca Ninhidrin 1% menyatakan positif adalah
berukuran 20 x 20 cm. Selanjutnya ditutup kolagen cangkang Kepiting.
dengan kertas mika dan diberikan pemberat Setelah dibuat sediaan krim kolagen
diatasnya dengan bobot mencapai 125 gram, cangkang Kepiting (Scylla serrata) dengan
kemudian diukur diameter yang terbentuk konsentrasi 1%, 2% dan 3% kemudian
setelah 1 menit dilakukan uji efektivitas krim kolagen
Uji Stabilitas cangkang Kepiting (Scylla serrata) terhadap
luka bakar pada tikus putih jantan (Rattus konsentrasi 2% kesembuhan tikus dimulai
norvegicus). Lokasi luka bakar yaitu di hari ke-8, satu tikus sembuh dan dua tikus
bagian kanan perut tikus putih jantan (Rattus luka bakar masih terlihat kering, dihari ke-9
norvegicus). Tahap awal yaitu bulu pada ketiga tikus dengan konsentrasi 2% sembuh,
perut kanan tikus putih yang akan dibuat luka selanjutnya dengan konsetrasi 3% di hari ke-
bakar dicukur dengan ukuran diameter 7 semua tikus sembuh, kemudian kontrol
sekitar 20 mm dengan menggunakan gunting positif (diberikan terapi Burnazim krim)
dan diolesi veet agar bulu yang menempel dengan hasil dihari ke-8 ketiga tikus sembuh
pada badan tikus terlepas seluruhnya. dan yang terakhir adalah kontrol negatif
Selanjutnya diberikan alkohol 70% dioleskan (tanpa perlakuan) didapatkan hasil, dihari ke-
kebadan tikus yang akan dibuat luka bakar. 11 ketiga tikus sembuh.
Setelah itu dilakukan pembuatan luka bakar
pada kulit perut tikus sebelah kanan Tabel 2. Evaluasi dan Stabilitas Krim
mengunakan logam panas dengan diameter Kolagen Cangkang Kepiting
20 mm yang telah dipanaskan dalam api
Cycling test
bunsen selama 1 menit dan kemudian Evalua
Uji Sediaan si
ditempelkan selama 5 detik pada kulit perut sediaan
Siklus Siklus Siklus Siklus Siklus Siklus
1 2 3 4 5 6
tikus sebelah kanan sampai terbentuk luka
bakar derajat II dangkal, yang ditandai Warna Putih Putih Putih Putih Putih Putih Putih
Or
dengan adanya warna kemerahan dan ga Bentuk
Semi Semi Semi Semi Semi Semi Semi
Padat Padat Padat Padat Padat Padat Padat
terbentuk bula (gelembung air) pada kulit nol
ept
perut tikus sebelah kanan. Luka bakar pada is Tidak
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Tidak
Bau Berba Berba Berba Berba Berba
tikus yang sudah dilukai pada bagian perut K- Berbau
u u u u u
Berbau

kanan tikus masing- masing diberi perawatan pH 6 6 6 6 6 6 6


berdasarkan kelompok kontrol yang telah
Daya Sebar 5,0 5,0 5,1 5,0 5,1 5,1 5,0
ditentukan. Kontrol negatif (tanpa
perlakuan), kontrol positif (diberikan terapi Homog Homo Homo Homo Homo Homo Homog
Homogenitas
en gen gen gen gen gen en
Burnazim krim) dan diberikan kolagen pada
Warna Putih Putih Putih Putih Putih Putih Putih
3 kelompok perlakuan dengan 3 konsentrasi
Or
yang berbeda yaitu 1%, 2% dan 3%. ga Bentuk
Semi Semi Semi Semi Semi Semi Semi
Padat Padat Padat Padat Padat Padat Padat
Perawatan tersebut dilakukan mulai hari ke-1 nol
ept Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
sampai hari ke-14 sebanyak 2 kali sehari pagi is Bau
Tidak
Berba Berba Berba Berba Berba
Tidak
Berbau Berbau
dan sore hari pada perut tikus yang terbakar, X1 u u u u u
luka bakar dirawat secara terbuka setiap satu pH 6 6 6 6 6 6 6
hari sekali dilihat perubahan luka bakar Daya Sebar 5,5 5,5 5,5 5,5 5,7 5,7 5,6
apakah ada peningkatan tingkat kesembuhan
Homog Homo Homo Homo Homo Homo Homog
setelah pemberian krim kolagen cangkang Homogenitas
en gen gen gen gen gen en
Kepiting untuk mengetahui efektivitas dari
Warna Putih Putih Putih Putih Putih Putih Putih
masing-masing perakuan ditandai dengan Or
Semi Semi Semi Semi Semi Semi Semi
merapatnya dan menutupnya luka bakar. ga Bentuk
Padat Padat Padat Padat Padat Padat Padat
nol
Dari hasil uji efektivitas krim kolagen X2 ept Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
cangkang Kepiting (Scylla serrata) terhadap is Bau
Tidak
Berba Berba Berba Berba Berba
Tidak
Berbau Berbau
luka bakar pada tikus putih jantan (Rattus u u u u u

norvegicus) didapatkan hasil konsentrasi 1% pH 6 6 6 6 6 6 6


kesembuhan pada tikus dimulai hari ke-10
ketiga tikus sembuh bersamaan, kemudian Analisa Data
Data yang akan dianalisa pada Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
penelitian adalah data yang didapat dari uji Indonesia
efektivitas. Dari data pengamatan efektivitas Faizal, Fiqi. 2014. Isolasi dan Karakteristik
diuji statistik dengan Analisa (One Way Widiyawati 2013. Formulasi Sediaan
Anova). Hasil uji ANOVA satu arah Gel Kolagen Ikan Tuna (Thunnus
dilanjutkan dengan Kruskal Wallis untuk albacares) Dengan Hidroksiprofil
melihat perbedaan yang bermakna pada tiap Metilselulosa (HPMC) Sebagai Gelling
formulasi. Agent

12
10
8
HARI KE-

6
BASAH SEKALI
4
BASAH
2
KERING
0
SEMBUH

FORMULA

Gambar 1 Grafik Rata-Rata Rekapitulasi berdasarkan


hari Kesembuhan Luka Bakar

Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian Kolagen dari Kulit Ikan Buntal Pisang
yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa (Tetraodon lunaris). Skripsi.
krim kolagen cangkang kepiting mempunyai Dapartemen Teknologi Hasil Perairan
efektivitas sebagai penyembuh luka bakar, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
paling efektif sebagai penyembuhan luka Institut Perairan Bogor.
bakar yaitu pada konsentrasi 3% memiliki Hayashi, Y., Ikeda, T., Yamada, S., Koyama,
tingkat kesembuhan paling cepat, dan krim Z., 2012, Chapter 11: Dish Collagen
kolagen cangkang kepiting semua and Tissue Repair Kim, S.K., Marine
konsentrasi memiliki stabilitas yang baik Cosmeceuticals: Trends and Prospects,
terhadap waktu penyimpanan. New York: CRC Press Taylor and
Francis Group.
Daftar Pustaka Stephanie, TW Ata. Risfa Y. Fitriyanti J.S.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Naimah R. 2016. Isolasi Kolagen dari
1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Kulit dan Tulang Ikan Cangkelang
(Katsuwonus pelamis). Makasar:
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makasar.

Anda mungkin juga menyukai