Disusun Oleh
20180350003
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka masalah pada
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah pati garut dan natrium alginate dengan tambahan kalsium
klorida bisa menjadi alternatif bahan baku cangkang kapsul?
2. Bagaimanakah formula optimum cangkang kapsul campuran pati
garut dan natrium alginat dengan tambahan kalsium klorida?
3. Bagaimana karakteristik cangkang kapsul yang dihasilkan dari
bahan baku pati garut dan natrium alginat dengan tambahan
kalsium kloridaa.
C. Keaslian Penelitian
Tabel 1. Perbandingan Keaslian Penelitian
1. Pembuatan dan Pada penelitian ini menyatakan Penggunaan pati- Pada penelitian Mawaddatul hanya
karakterisasi kapsul bahwa perbandingan komposisi alginat sebagai bahan mengunakan pati-alginat sedangkan
pati-alginat dari pati-alginat berpengaruh dalam uji baku cangkang kapsul penelitian ini menggunakan tambahan
ekstraksi rumput laut sifat mekanik, Semakin besar crosslinker kalsium klorida
cokelat (Sargassum sp.) komposisi alginate yang
sebagai material drug ditambahkan, maka semakin besar
delivery system. kekuatan tariknya dan semakin
(Karimah, Mawaddatul, kecil swelling airnya.
2016)
2. Sintesis dan Pada penelitian ini menggunakan Penggunaan CaCl2 Pada penelitian Miftahul Jannah
karakterisasi beads varias Cacl2 3; 4 dan 5% sebagai crosslinker menggunakan beads alginate-
alginate-karboksimetil menghasilkan daya swelling cangkang kapsul karboksimetil selulsoa dari batang jagung
selulosa dari batang berturut yaitu 92,64; 85,17; dan sedangkan penelitian ini menggunakan
jagung menggunakan 84,79%, pengukuran diameter yang natrium alginate-pati garut.
variasi CaCl2. dihasilkan adalah 18,59; 17,69; dan
(Munawwaroh, 16,65%, sedangkan hasil uji
Miftahul Jannah, 2019) kekuatan mekanik yang dihasilkan
adalah 109,71 N; 114,15 N; 119,78
N
3. Pembuatan Cangkang Pada penelitian ini nilai berat Penggunaan pati dan Pada penelitian Adya Puspita
kapsul pati kentang- molekul natrium alginat adalah alginat sebagai bahan menggunakan pati kentang sedangkan
alginat rumput laut 33.317,684 g/mol dan dinyatakan baku cangkang kapsul penelitian ini menggunakan pati garut.
coklat (Sargassum bahwa cangkang kapsul pati-alginat dan penggunaan
crassifolium) dengan ditambah crosslinker STPP dan CaCl2 sebagai
crosslinker STPP dan CaCl2 yang lebih bagus adalah crosslinker cangkang
CaCl2 (Yonanda, Adya pada variasi yang sama yaitu 1 : 1. kapsul
Puspita, 2019) Dari hasil swellling dengan
penambahan CaCl2 memiliki %
swelling yang lebih besar dari pada
penambahan STPP. Dan pada
kedua crosslinker didapatkan
pelepasan zat aktif yang paling
lama itu pada kapsul 3 : 1.
D. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui apakah pati garut dan natrium alginate dengan
tambahan crosslinker kalsium klorida bisa menjadi alternatif
bahan baku cangkang kapsul
2. Mengetahui formula optimum cangkang kapsul dari campuran pati
garut dan natrium alginate dengan tambahan crosslinker kalsium
klorida
3. Mengetahui karakteristik cangkang kapsul yang dihasilkan dari
bahan baku pati garut dan natrium alginate dengan tambahan
crosslinker kalsium klorida
E. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi . mengenai manfaat pati garut dan natrium alginat
sebagai salah satu alternatif pengganti gelatin dari hewan untuk
pembuatan cangkang kapsul alami yang aman dan halal serta
memberikan informasi mengenai karakteristik cangkang kapsul
yang dibuat dengan bahan pati garut dan alginat menggunakan
tambahan crosslinker kalsium klorida (CaCl2).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kapsul
Istilah sediaan kapsul berasal dari Bahasa latin yaitu “capsula”
yang artinya kotak kecil (Chaerunissa, dkk, 2009). Kapsul merupakan
sediaan padat yang terdiri obat dalam cangkang lunak atau keras yang
dapat larut, cangkang kapsul umumnya terbuat dari gelatin bisa juga
pati atau bahan lain yang sesuai. (Anonim, 1995).
Cangkang kapsul komersial umumnya terbuat dari bahan
gelatin yang berasal dari babi atau sapi. Sumber gelatin yang berasal
dari babi menjadi masalah untuk kalangan tertentu, khususnya umat
muslim karena terkait kehalalannya. Ikan dan unggas dapat dijadikan
alternatif sumber gelatin, akan tetapi volume gelatin yang dihasilkan
relatif kecil sehingga diperlukan alternatif pengganti gelatin dari bahan
non hewani seperti polisakarida (Suryani et al. 2009, Sahilah et al.
2012). Polisakarida yang dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuat
cangkang kapsul diantaranya adalah pati, karagenan, alginat, pektin
dan gum arab.
Pemberian obat dalam bentuk kapsul bertujuan untuk menutupi
rasa pahit dan bau yang tidak enak dari obat, untuk melindungi bahan
obat yang mudah teroksidasi dan bersifat higroskopis serta untuk lebih
memudahkan cara pemakaian karena kapsul dengan air ludah saja
sudah menjadi licin sehingga mudah ditelan (Ditjen POM, 1995).
(a) (b)
Gambar 1. Gambar (a) Tanaman garut dan Gambar (b) Umbi Garut
(Rukmana, 2000).
Tanaman garut (Maranta arundinacea Linn.) merupakan
tanaman tahunan yang tegak, berumpun, tingginya mencapai 1–1,5
m dengan batang berdaun dan memiliki percabangan
menggarpu (Rukmana, 2000). Batang tanaman garut berbentuk semu,
bulat, membentuk rimpang dan berwarna hijau dengan tinggi 75-90
cm. Daunnya tunggal, bulat memanjang, bertulang menyirip, ujung
runcing, lebar 4,5 cm berpelepah, panjang 10-27 cm, berwarna
hijau, dan berbulu. Bunga majemuk berbentuk tandan, kelopaknya
berwarna hijau muda, mahkotanya berwarna putih, buahnya memiliki
garis tengah 1 cm, berbentuk kotak agak bulat dengan bulu
menyelimuti badan buah (Soedibyo, 1995). Umbi garut berbentuk
silinder berwarna putih ditutupi dengan kulit yang bersisik
berwarna coklat muda, (Anwar, 1999) Adapun komposisi kimia
pada umbi garut dapat dilihat pada Tabel 2
Komposisi Jumlah(%)
Pati 19,4 – 21,7
Air 0,6 – 2,2
Protein 69 – 72
Lemak 0,1 – 0,3
Serat 1–3
Sumber : Rukmana, (2000)
D. Pati Garut
Parameter Deskripsi
Bentuk, warna dan bau Serbuk atau serat, berwarna putih
atau kekuningan, tidak berbau
dan tidak berasa
Kelarutan dalam air 0,3%
Kadar air 16,86%
Densitas 874 kg/m3
Panas pembakaran 2,5 kal/g
Titik leleh >300°C
pH 6-8
L. Kerangka Konsep
Cangkang kapsul
gelatin
Formulasi cangkang
kapsul
Gambar 2. Kerangka Konsep
M. Hipotesis
Pencetakan
1. Pati garut dancangkang
natrium alginate
kapsul dengan tambahan kalsium klorida
bisa menjadi alternatif bahan baku cangkang kapsul
2. Didapatkan formulacangkang
Evaluasi optimumkapsul
cangkang kapsul campuran pati garut
dan natrium alginat dengan tambahan kalsium klorida
3. Dapat diketahui karakteristik cangkang kapsul yang dihasilkan dari
Uji spesipikasi Uji swelling Uji waktu
bahan baku pati garut
air Uji SEM
dan natrium alginat dengan tambahan
Uji FTIR
cangkang hancur
kalsium klorida.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratoris yang
meliputi pembuatan cangkang kapsul pati garut dan alginat dengan
crosslinker kalsium klorida (CaCl2), evaluasi cangkang kapsul
meliputi uji spesifikasi, uji swelling air, uji waktu hancur, uji Scanning
Electron Microscopy (SEM), dan uji fourier-transform infrared
spectroscopy (FTIR).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Formulasi, pencetakan, uji spesifikasi, uji waktu hancur, uji
swelling cangkang kapsul dilakukan di Laboratorium Penelitian
dan Teknologi Farmasi Universitas Muhamadyah Yogyakarta, uji
spektroskopi menggunakan fourier-transform infrared
spectroscopy (FTIR) dilakukan di Laboratorium Kualitas
Lingkungan Universitas Islam Indonesia dan uji morfologi
menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM) dilakukan di
Laboratorium PT Glabs Indonesia Utama Bandung.
2. Waktu Penelitian
C. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Variabel bebas
Variabel bebas pada penelitian ini adalah variasi proporsi
bahan baku yang digunakan yaitu pati garut : natrium alginat :
CaCl2
2. Variabel terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah uji spesifikasi,
uji waktur hancur, uji swelling air, uji morfologi menggunakan
Scanning Electron Microscopy (SEM) dan fourier-transform
infrared spectroscopy (FTIR).
D. Definisi Oprasional
1. Optimasi
Optimasi adalah suatu proses mengoptimalkan sesuatu hal
yang sudah ada, ataupun merancang dan membuat sesusatu secara
optimal untuk mencapai hasil yang ideal atau nilai efektif yang
dapat dicapai.
E. Instrumen Penelitian
1. Alat Penelitian
2. Bahan
F. Cara Kerja
1. Formulasi Cangkang Kapsul
Tabel.5 Rancangan Formula
Formula Bahan
Pati Alginat Gliserin CaCl2 Aquadest
Garut
I 10 gram 0 gram 2 ml 0,15 gram Ad 100 ml
II 5 gram 5 gram 2 ml 0,15 gram Ad 100 ml
III 0 gram 10 gram 2 ml 0,15 gram Ad 100 ml
IV 10 gram 0 gram 2 ml 0,20 gram Ad 100 ml
V 5 gram 5 gram 2 ml 0,20 gram Ad 100 ml
VI 0 gram 10 gram 2 ml 0,20 gram Ad 100 ml
VII 10 gram 0 gram 2 ml 0,25 gram Ad 100 ml
VIII 5 gram 5 gram 2 ml 0,25 gram Ad 100 ml
IX 0 gram 10 gram 2 ml 0,25 gram Ad 100 ml
X 10 gram 0 gram 2 ml 0,30 gram Ad 100 ml
XI 5 gram 5 gram 2 ml 0,30 gram Ad 100 ml
XII 0 10 gram 2 ml 0,30 gram Ad 100 ml
Keterangan:
Q = derajat swelling
(Katime, 2010).
d. Uji Scanning Electron Microscopy (SEM)
Cangkang kapsul yang kualitasnya paling baik
dianalisis struktur morfologi permukaan atau penampang
melintangnya menggunakan Scanning Electron Microscopy
(SEM). Cangkang kapsul dipotong berbentuk balok dengan
ukuran 3 x 3 x 2, kemudian ditempelkan pada specimen holder
dengan diameter 1 cm dan tebal 0,5 cm. Setelah itu, specimen
holder dibersihkan dengan aseton dan diolesi dengan pasta
dotite lalu ditempelkan dengan karbon type yang berfungsi
sebagai alas sampel agar tidak terjadi charging karena elektron
terkena induksi. Terakhir, sampel cangkang kapsul dimasukkan
ke dalam fine coat agar analisis SEM dapat dilakukan sehingga
dapat diperoleh mikroskopi dari permukaan atau penampang
lintang cangkang kapsul pembesaran 100x hingga 10.000x
(Dixit dan Kulkarni, 2012).
e. Uji fourier-transform infrared spectroscopy (FTIR)
Uji fourier-transform infrared spectroscopy (FTIR)
bertujuan untuk melihat gugus fungsi. Sampel cangkang
kapsul yang akan dianalisis dihaluskan, lalu ditambahkan
dengan KBr. Pengukuran dilakukan pada bilangan gelombang
4000-500 cm-¹ (Oprea, et al., 2013).
G. Skema Langkah Kerja
Pencetakkan cangkang
kapsul
Kapsul pati-alginat
Kapsul pati-alginat
optimum