Di Susun Oleh :
Niqoyatuh Ardillah
61191085
Teknik/Teknik Sipil (A)
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Mengapa
Manusia Perlu Beragama.” Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Agama Islam Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil Semester I.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh Bapak
A.Musholin,.S.Ag,.M.Pd selaku Dosen Pembimbing. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna, baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan saya
masih dalam tahap pembelajaran.. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Amiin Yaa
Robbal ‘Alamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................
KATA PENGANTAR .......................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang .........................................................................................
Rumusan Masalah ....................................................................................
Tujuan dan Manfaat Penulisan ..................................................................
Metode Penulisan .....................................................................................
Stistematika Penulisan ..............................................................................
BAB II PEMBAHASAN
Agama : Arti dan Ruang Lingkupnya ........................................................
Pengertian Agama ....................................................................................
Pengertian Manusia ..................................................................................
Hubungan Manusia dengan Agama ...........................................................
Mengapa Manusia Perlu Beragama? ..........................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Manusia dan Agama merupakan masalah yang sangat penting, karena keduanya
mempunyai pengaruh besar dalam pembinaan generasi yang akan datang, yang tetap
beriman kepada Allah dan tetap berpegang pada nila-nilai spiritual yang sesuai dengan
agama-agama samawi (agama yang datang dari langit ataua gama wahyu).
Agama merupakan sarana yang menjamin kelapangan dada dalam individu dan
menumbuhkan ketenangan hati pemeluknya. Agama akan memelihara manusia dari
penyimpangan, kesalahan dan menjauhkannya dari tingkah laku yang negatif. Bahkan
agama akan membuat hati manusia menjadi jernih halus dan suci. Disamping itu, agama
juga merupakan benteng pertahanan bagi generasi muda muslim dalam menghadapi
berbagai aliran sesat. Agama juga mempunyai peranan penting dalam pembinaan akidah
dan akhlak dan juga merupakan jalan untuk membina pribadi dan masyarakat yang
individu-individunya terikat oleh rasa persaudaraan, cinta kasih dan tolong menolong.
Agama adalah kepercayaan kepada Tuhan yang dinyatakan dengan mengadakan
hubungan dengan Dia melalui serangkaian kegiatan ibadah yang sesuai dengan ajaran
agama itu. Sudah menjadi kodrat manusia sebagai ciptaan Tuhan. Sejatinya, manusia
adalah makhluk yang lemah, manusia tidak dapat hidup tanpa adanya perlindungan dari
Tuhannya. Dengan agama yang dimiliki, manusia akan memperoleh perlindungan
dengan menjalin hubungan dengan Tuhannya.
Manusia adalah makhluk yang sangat menarik, makhluk yang paling unik, dijadikan
dalam bentuk yang baik, ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Dapat disimpulkan bahwa
agama sangat perlu bagi manusia, terutama bagi orang yang berilmu.
2. Rumusan Masalah
Untuk mengkaji dan mengulas tentang Mengapa Manusia Perlu Beragama, maka
diperlukan subpokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis membuat
rumusan masalah sebagai berikut:
a. Agama : Arti dan Ruang Lingkupnya
b. Pengertian manusia
c. Pengertian Agama
d. Hubungan manusia dan agama?
e. Mengapa manusia perlu beragama?
4. Metode Penulisan
Penulis memakai metode studi e-learning dalam penulisan makalah ini. Referensi
makalah ini bersumber dari media media seperti e-book, web, blog, dan perangkat media
massa yang diambil dari internet.
5. Stistematika Penulisan
Makalah ini disusun menjadi tiga bab, yaitu bab pendahuluan, bab pembahasan, dan
bab penutup. Adapun bab pendahuluan terbagi atas : latar belakang, rumusan makalah,
tujuan dan manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. Sedangkan
bab pembahasan dibagi berdasarkan sebab yang berkaitan dengan agama, manusia, dan
mengapa manusia perlu beragama. Terakhir, bab penutup terdiri atas kesimpulan dan
saran.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Pengertian Agama
Agama menurut bahasa sansekerta, agama berarti tidak kacau (a=tidak gama=kacau)
dengan kata lain, agama merupakan tuntunan hidup yang dapat membebaskan manusia
dari kekacauan. Didunia baratter dapat suatu istilah umum untuk pengertian agama ini,
yaitu: religi, religie, religion, yang berarti melakukan suatu perbuatan dengan penuh
penderitaan atau mati-matian , perbuatan ini berupa usaha atau sejenis per ibadatan
yang dilakukan secara berulang ulang.
Agama menurut KBBI adalah system yang mengatur tata keimanan (kepercayaan)
dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha kuasa serta tata kaidah yang berhubungan
dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungan nya.
Istilah lain bagi agama ini yang berasal dari bahasa arab, yaitu addiin yang
berarti: hukum, perhitungan, kerajaan, kekuasaan, tuntutan, keputusan dan pembalasan.
Kesemuanya itu memberikan gambaran bahwa “addiin” merupakan pengabdian dan
penyerahan, mutlak dari seorang hamba kepada Tuhan penciptanya dengan upacara dan
tingkah laku tertentu, sebagai manifestasi ketaat anter sebut (Moh.Syafaat,1965).
Dan secara umum, Agama adalah suatu system ajaran tentang Tuhan, dimana
penganut-penganut nya melakukan tindakan-tindakan ritual, moral atau social atas dasar
aturan-aturan-Nya. Agama juga memiliki syarat, unsur dan fungsi.
a. Syarat-Syarat Agama
1. Percaya dengan adanya Tuhan
2. Mempunyai kitab suci sebagai pandangan hidup umat-umatnya
3. Mempunyai tempat suci
4. Mempunyai Nabi atau orang suci sebagai panutan
5. Mempunyai hari raya keagamaan
b. Unsur-Unsur Agama
Menurut Leight, Keller dan Calhoun, agama terdiri dari beberapa unsur pokok:
1. Kepercayaan agama, yakni suatu prinsip yang dianggap benar tanpa ada keraguan
lagi
2. Simbol agama, yakni identitas agama yang dianut umatnya.
3. Praktik keagamaan, yakni hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhan-Nya,
dan hubungan horizontal atau hubungan antarumat beragama sesuai dengan
ajaran agama.
4. Pengalaman keagamaan, yakni berbagai bentuk pengalaman keagamaan yang
dialami oleh penganut-penganut secara pribadi.
5. Umat beragama, yakni penganut masing-masing agama.
c. Fungsi Agama
1. Sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok
2. Mengatur tata cara hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan
manusia.
3. Merupakan tuntutan tentang prinsip benar atau salah
4. Pedoman mengungkapkan rasa kebersamaan
5. Pedoman perasaan keyakinan
6. Pengungkapan estetika (keindahan)
7. Memberikan identitas kepada manusia sebagai umat dari suatu agama
2. Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk yang sanagat menarik. Oleh karena itu ia telah menjadi
sasaran studi sejak dahulu , kini dan kemudian hari. Para ahli telah mengkaji manusia
menurut bidang studinay masing – masing , tetapi sampai sekarang para ahli masih
belum mencapai kata sepakat tentang manusia . Terbukti dari banyaknya penamaan
manusia , misalnya homo sapien ( manusia berakal ), homo economicus ( manusia
ekonomi ) yang kadang kala disebut economic animal ( binatang ekonomi ), dan
sebagainya, Al- Qur’an tidak menggolongkan manusia ke dalam kelompok binatang
selama manusia mempergunakan akalnya dan karunia Tuhan lainnya.
Di dalam Al-Qur’an manusia disebut antara lain dengan:
a. Bani Adam (QS. Al Isra (17) : 7 )
ُ سأْت ُ ْم فَلَ َها ۚ فَإِذَا َجا َء َو ْعد ُ ْاْل ِخ َر ِة ِل َي
ُسو ُءوا ُو ُجو َه ُك ْم َو ِل َيدْ ُخلُوا ْال َمس ِْجدَ َك َما دَ َخلُوه َ َ س ْنت ُ ْم ِِل َ ْنفُ ِس ُك ْم ۖ َو ِإ ْن أ
َ ْس ْنت ُ ْم أَح
َ ِْإ ْن أَح
ً ِأَ َّو َل َم َّرةٍ َو ِليُتَبِ ُروا َما َعلَ ْوا تَتْب
يرا
Artinya : Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri
dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila
datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang
lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid,
sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk
membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.
b. Basyar QS. Al Khafi (18) :110)
َ ًاحد ٌ فَ َمن َكانَ يَ ْر ُجو ِلقَاء َر ِب ِه فَ ْليَ ْع َم ْل َع َمال
صا ِلحا ً َو ََل يُ ْش ِر ْك ِ ي أَنَّ َما ِإلَ ُه ُك ْم ِإلَهٌ َو
َّ َقُ ْل ِإنَّ َما أَنَا بَش ٌَر ِمثْلُ ُك ْم يُو َحى ِإل
١١٠﴿ ً ِب ِعبَادَةِ َر ِب ِه أ َ َحدا
Artinya : Katakanlah: “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu,
yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan
Yang Esa”. “Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka
hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan
seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya“.
c. Al-Insan ( QS. Al Insan (76):1 )
Artinya : Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia
ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?
d. An-nas (QS.An-Nas (14):1)
ِ قُ ْل أَعُوذ ُ ِب َر
ِ َّب الن
اس
Artinya: Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan
menguasai) manusia.
Bertolak dari rumusan singkat itu , menurut ajaran Islam , manusia , dibandingkan
dengan makhluk lain , mempunyai berbagai ciri, antara lain ciri utamanya adalah :
a. Makhluk yang paling unik, dijadikan dalam bentuk yang baik , ciptaan Tuhan yang
paling sempurna.
b. Manusia memiliki potensi ( daya atau kemempuan yang mungkin dikembangkan )
beriman kepada Allah.
c. Manusia diciptakan Alloh untuk mengabdi kepada-Nya . Tugas manusia untuk
mengabdi kepada Allah.
d. Manusia diciptakan Tuhan untuk menjadikan Khalifah-Nya di bumi.
e. Di samping akal , manusia dilengkapi dengan perasaan dan kemauan atau kehendak
. Dengan akal dan kehendaknya manusia akan tunduk dan patuh kepada Allah,
menjadi muslim,tetapi dengan akla dan kehendaknya juga manusia dapat tidak
percaya , tidak tunduk dan tidak patuh kepada kehendak Allah, bahkan mengingkari-
Nya .
f. Secara individual manusia bertanggungjawab atas segala perbuatannya.
g. Berakhlak. Berakhlak adalah ciri utama manusia dibandingkan dengan makhluk
lain. Artinya , manusia adalah makhluk yang diberi Allah kemempuan untuk
membedakan yang baik dengan yang buruk.
Manusia berasal dari tanah dan air. Yang dimaksud adalah air mani yang berasal dari
saripati makanan yang timbul di atas tanah .Selain dari air yang berasal dari saripati
tanah , komponen pembentukan manusia adalah ruh (ciptaan) Allah.
Dari uraian singkat mengenai asal manusia itu dapat diketahui bahwa manusia ,
menurut agama islam ,terdiri dari dua unsure yaitu unsure material dan unsure
immaterial . Unsur material adalah tubuh yang berasal dari tanah dan air. Unsur
immaterial adalah ruh yang yang berasal dari alam ghaib.
Dari proses kejadian dan asal manusia m,enurut Al-Qur’an , Ali Syari’ati sejarawan
dan ahli sosiologi islam , mengenukakan pendapatnya berupa interpretasi tenetang
hakikat penciptaan manusia . Menurut beliau ada simbolisme dalam penciptaan manusia
dari tanah dan dari ruh (ciptaan) Alloh. Makna simbolisnya adalh manusia memounyai
dua dimensi : dimensi ketuhanan,dan dimensi dimensi kerendahan atau kehinaan. Ali
Syari’ati lalu memberikan rumusan tentang filsafat manusia sebagai berikut :
pertama,manusia tiadak saja sama, tetapi bersaudara .Perbedaan antara persamaan dan
persaudaraan adalah jelas . Persamaan menunjuk pada esensi yang identik dalam diri
seliruh umat manusia terlepas dari latarbelakang ras, jenis kelamin, dan warna kulit.
Kedua,terdapat persamaan antara pria dan wanita , karena mereka berasal dari sumber
asal yang sama yakni dari Tuhan, kendatipun dalam beberapa aspek terdapat perbedaan-
perbedaan (karena kodratnya atau bawaan sejak lahir).Ketiga,manusia mempunyai drajat
lebih tinggi dibandingkan dengan malaikat karena pengetahuan yang di milikinya.Yang
di maksud adalah pengetahuannya tentang nama-nama.Allah telah mengajarkan nama-
nama pada manusia,dan dengan demikian manusia member nama pada (benda) di
dunianya,menyebutkan segala sesuatu dengan tepat.Keempat,manusia mempunyai
fenomena dualistis: terdiri dari tanah dan roh (ciptaan) Tuhan.Karena fenomena dualistis
itu,manusia bebas untuk memilih.Dengan kebebasanya,manusia bias kemana saja dapat
memilih apa saja,tetapi harus mempertanggung jawabkan pilihannya itu.
Manusia kalau diamati perjalanan hidupnya,tanpa kecuali,melalui beberapa tahap.
Tahap pertama manusia hidup dan berada dialam ghaib dimana alam ghaib berada tidak
ada manusia yang mengetahuinya dengan pasti.Manusia seperti telah di kemukakan
diatas berasal dari saripati tanah dan ruh (ciptaan) Tuhan.Tahap kedua kehidupan
manusia sudah dapat di ketahui dengan pasti yakni dalam kandungan manusia seorang
wanita.Lamanya pun hidup didalam rahim di perkirakan sekitar 9 bulan.Tahap ketiga
lahirlah janin kea lam dunia.Yang menarik adalah setiap bayi normal dan sehat akan
menangis setelah keluar dari nkandungan ibunya,sedangkan keluarga yang menanti
kehadiranya tertawa.Makna simbolistangis itu adalah manusia yang baru lahir ke alam
dunia “merasakan tantangan” yang akan dihadapinya berupa suka duka silih berganti
dalam kehidupan di tahap ketiga itu nanti.Dan setelah sampai waktunya ruh (ciptaan)
Allah yang merupakan hakikat manusia itu dipisahkan malaikat izrail dari tubuh
manusia.Terjadilah kematian yang pada hakikatnya adalah perpisahan ruh dengan jasad
yang bersatu pada diri manusia selama waktu tertentu.Masuklah kehidupan manusia ke
tahap keempat . Di alam ini ruh menunggu sanpai dunia kiamat (berakhir). Setelah itu
semua yang pernah hidup di dunia dibangkitkan untuk diperiksa , dihitung segala
perbuatannya selama kehidupan tahap ketiga , di suatu yempat yang disebut Padang
Mahsyar (tempat dikumpulkan seperti manusia berkumpul disuatu tempat waktu
melakukan ibadah haji di padang Arafah).Orang yang beriman dan bertakwa , mengikuti
pedoman yang diberikan Alloh dan melaksanakannya , dimasukkan ke dalam janah atau
surge. Sebaliknya, jika manusia tidak beriman dan tidak bertakwa serta tidak melakukan
amal saleh selama hidupnya di dunia dimasukkan ke dalam nar atau neraka.
Dari uraian tersebut, dapatlah disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk ciptaan
Allah yang terdiri dari jiwa dan raga , berwujud fisik dan ruh (ciptaan) Allah. Sebagai
makhluk ilahi hidup dan kehidupannya berjalan melalui lima tahap, masing-masing tahap
disebut “alam” yaitu : (1) di alam ghaib,(2) di alam rahim,(3) di alam dunia ,(4) di alam
barzah dan (5) di alam akhirat yakni alam tahap terakhir hidup dan kehidupan manusia.
1. Kesimpulan
Agama berasal dari bahasa Sansekerta, āgama yang berarti "tradisi". Adapun Dîn
berasal dari bahasa Arab dîn diartikan sebagai balasan dan ketaatan. Secara Umum
Agama dapat diartikan penghambaan manusia kepada Tuhannya. Manusia diciptakan
oleh Allah dalam bentuk cenderung beragama , dalam arti manusia mencintai
kesempurnaan yang mutlak dan hakiki serta ingin menyembah Pemilik kesempurnaan
tersebut. Dengan demikian, manusia tidak harus dipaksa beragama, namun cukup
kembali pada dirinya untuk menyebut suara dan panggilan hatinya, bahwa ada sesuatu
yang menciptakan dirinya dan alam sekitarnya.
Bagi kebanyakan orang, agama itu memberikan dan menjaga kebahagiaan hidup.
Pengaruh Agama bagi umat manusia ada yang positif (menyatukan) maupun negatif
(memecah belah). Pada jaman dahulu manusia masih mempercayai adanya kekuatan gaib
atau roh pada suatu benda yang dinamakan Dinamisme dan Animisme, tetapi
Kebanyakan manusia sekarang sudah menganut sifat Monotoisme yaitu mengakui Tuhan
satu, Tuhan Yang Esa, Pencipta Alam semesta.
Agama sangat di perlukan oleh manusia sebagai pegangan hidup sehingga ilmu
dapat menjadi lebih bermakna. Manusia hakikatnya adalah makhluk biologis, psikolsogi
dan sosial yang memiliki dua predikat statusnya dihadapan Allah sebagai Hamba Allah
dan fungsinya didunia sebagai khalifah Allah), mengantur alam dan mengelolanya untuk
mencapai kesejahteraan kehidupan manusia itu sendiri dalam masyarakat dengan tetap
tunduk dan patuh kepada sunnatullah. Rasa agama dan perilaku keagamaan (agama dan
kehidupan beragama) merupakan pembawaan dari kehidupan manusia, atau dengan
istilah lain merupakan “fitrah” manusia.
2. Saran
Agama sangat diperlukan oleh manusia sebagai pegangan hidup sehingga agama
dapat menjadi lebih bermakna maka dari itu kita sebagai manusia hendaknya berpegang
teguh pada nilai-nilai keagamaan. Sehigga kita dapat menjadi manusia yang seutuhnya.
DAFTAR PUSTAKA
Drs.Fathoni Ahmad Miftah, M.Ag, Pengantar Studi Islam, 2001, Semarang, Gunung Jati.
Muhaiman dkk, Dimensi-Dimensi Studi Islam, 1994, Surabaya,Karya Abditama
Supadie Didiek Ahmad,dkk. Pengantar Studi Islam, 2011 , Jakarta, Rajawali Pers.
Syukur Amin Prof. Dr. H. M., MA, Pengantar Studi Islam, 2010, Semarang, Pustaka Nuun
http://aljawad.tripod.com/artikel/agama.html
http://almanhaj.or.id/content/3191/slash/0/karakteristik-agama-islam/
http://hamamburhanuddin.wordpress.com/2012/07/05/memahami-subtansi-dan-bentuk-
agama-agama/#more-427
http://hanapinabink.blogspot.com/2014/11/makalah-pendidikan-agama-mengapa.html.
(Banyuwangi, 09 Oktober 2019 , 13.02)