0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
74 tayangan12 halaman
Dokumen tersebut membahas analisis ekonomi dan pasar modal secara top-down, dimulai dari analisis variabel makro ekonomi, industri, hingga perusahaan. Variabel makro seperti PDB, inflasi dan suku bunga berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dan pasar modal.
Dokumen tersebut membahas analisis ekonomi dan pasar modal secara top-down, dimulai dari analisis variabel makro ekonomi, industri, hingga perusahaan. Variabel makro seperti PDB, inflasi dan suku bunga berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dan pasar modal.
Dokumen tersebut membahas analisis ekonomi dan pasar modal secara top-down, dimulai dari analisis variabel makro ekonomi, industri, hingga perusahaan. Variabel makro seperti PDB, inflasi dan suku bunga berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dan pasar modal.
investor bisa melakukan analisis fundamental secara “top-down” untuk menilai prospek perusahaan. Analisis secara “top-down” meliputi: 1. Analisis variabel-variabel ekonomi makro yang mempengaruhi kinerja seluruh perusahaan. 2. Analisis industri-industri pilihan yang berprospek paling baik. 3. Analisis perusahaan dan penentuan saham perusahaan mana yang terbaik. GAMBAR 13.1 PROSES DALAM TOP-DOWN APPROACH Analisis Ekonomi dan Pasar Modal Tujuan: Membuat keputusan alokasi penginvestasian dana di beberapa negara atau dalam negeri dalam bentuk saham, obligasi ataupun kas. Analisis Industri Tujuan: Berdasarkan analisis ekonomi dan pasar, tentukan jenis-jenis industri mana saja yang menguntungkan dan mana yang tidak berprospek baik. Analisis Perusahaan Tujuan: Berdasarkan hasil analisis industri, tentukan perusahaan-perusahaan mana dalam industri terpilih yang berprospek baik. ANALISIS KONDISI EKONOMI DAN PASAR MODAL
Mengapa tahap ini penting?
1. Karena adanya kecenderungan hubungan
yang kuat antara apa yang terjadi pada lingkungan ekonomi makro dan kinerja suatu pasar modal. 2. Pasar modal mencerminkan apa yang terjadi pada perekonomian makro. HUBUNGAN PERUBAHAN KONDISI EKONOMI DAN HARGA SAHAM Siegel (1991), menyimpulkan adanya hubungan yang kuat antara harga saham dan kinerja ekonomi makro, dan perubahan pada harga saham selalu terjadi sebelum terjadinya perubahan ekonomi. Mengapa demikian? 1. harga saham yang sudah terbentuk akan merefleksikan ekspektasi investor atas kondisi ekonomi di masa datang. 2. kinerja pasar modal akan bereaksi lebih dahulu terhadap perubahan-perubahan ekonomi makro yang akan terjadi seperti perubahan tingkat bunga, inflasi, ataupun jumlah uang beredar. VARIABEL EKONOMI MAKRO Beberapa variabel ekonomi makro yang bisa berpengaruh terhadap kinerja dan prospek perusahaan misalnya adalah: 1. Produk Domestik Bruto (PDB). 2. Tingkat Pengangguran. 3. Inflasi. 4. Tingkat Bunga. Tabel 13.1 Matriks Hubungan Beberapa Faktor Makro Ekonomi Terhadap Profitabilitas Perusahaan INDIKATOR PENGARUH PENJELASAN EKONOMI PDB Meningkatnya PDB Meningkatnya PDB mempunyai merupakan sinyal pengaruh positif terhadap daya yang baik (positif) beli konsumen sehingga dapat untuk investasi dan meningkatkan permintaan sebaliknya jika PDB terhadap produk perusahaan. menurun. Inflasi Peningkatan inflasi Inflasi meningkatkan pendapatan secara relatif dan biaya perusahaan. Jika merupakan sinyal peningkatan biaya produksi lebih negatif bagi pemodal tinggi dari peningkatan harga di pasar modal. yang dapat dinikmati oleh perusahaan maka profitabilitas perusahaan akan turun. Tabel 13.1 Matriks Hubungan Beberapa Faktor Makro Ekonomi Terhadap Profitabilitas Perusahaan INDIKATOR PENGARUH PENJELASAN EKONOMI Tingkat Tingkat bunga Tingkat suku bunga yang meningkat Bunga yang tinggi akan menyebabkan peningkatan suku merupakan sinyal bunga yang disyaratkan atas negatif terhadap investasi pada suatu saham. harga saham. Disamping itu tingkat suku bunga yang meningkat bisa juga menyebabkan investor menarik investasinya pada saham dan memindahkannya pada investasi berupa tabungan ataupun deposito. Investasi Menigkatnya Meningkatnya investasi swasta akan Swasta investasi swasta meningkatkan PDB sehingga dapat adalah sinyal meningkatkan pendapatan konsumen. positif bagi pemodal. Tabel 13.1 Matriks Hubungan Beberapa Faktor Makro Ekonomi Terhadap Profitabilitas Perusahaan INDIKATOR PENGARUH PENJELASAN EKONOMI Kurs Menguatnya kurs Menguatnya kurs rupiah terhadap Rupiah rupiah terhadap mata mata uang asing akan menurunkan uang asing biaya impor bahan baku untuk merupakan sinyal produksi, dan akan menurunkan positif bagi tingkat suku bunga yang berlaku. perekonomian yang mengalami inflasi Anggaran Merupakan sinyal Anggaran defisit akan mendorong Defisit positif bagi ekonomi konsumsi dan investasi pemerintah, yang sedang sehingga dapat meningkatkan mengalami resesi, permintaan terhadap produk tetapi merupakan perusahaan. Akan tetapi, di sisi lain sinyal yang negatif justru akan meningkatkan jumlah bagi ekonomi yang uang beredar dan akibatnya akan mengalami inflasi. mendorong inflasi. Tabel 13.1 Matriks Hubungan Beberapa Faktor Makro Ekonomi Terhadap Profitabilitas Perusahaan INDIKATOR PENGARUH PENJELASAN EKONOMI Neraca Defisit neraca Defisit neraca perdagangan dan Perdaganga perdagangan dan pembayaran harus dibiayai dengan n dan pembayaran menarik modal asing. Untuk merupakan sinyal melakukan hal ini, suku bunga harus Pembayaran negatif bagi dinaikkan. pemodal. MERAMAL PERUBAHAN PASAR MODAL Untuk membuat keputusan investasi, kemampuan untuk mengetahui perubahan apa yang sedang terjadi di pasar modal belumlah cukup bagi investor. Investor memerlukan kemampuan untuk ‘meramalkan’ apa yang mungkin terjadi di kemudian hari pada pasar modal, dan apa kira- kira dampaknya bagi keputusan investasi yang akan diambil. MERAMAL PERUBAHAN PASAR MODAL Peramalan perubahan pasar modal bisa dilakukan dengan berbasis pada data-data: 1. Perubahan siklis ekonomi. 2. Perubahan variabel-variabel ekonomi makro.