Anda di halaman 1dari 35

Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu

> UU No 36 Tahun 2OO9 ttg KESEHATAN


> Permenkes RI No 19 Tahun 2016
Latar Belakang

Peningkatan jumlah korban/pasien yang meninggal dan mengalami


kecacatan pada kejadian gawat darurat merupakan dampak dari
penanganan korban/pasien gawat darurat yang kurang optimal

Untuk mewujudkan peningkatan mutu pelayanan dalam


penanganan korban/pasien gawat darurat diperlukan suatu sistem
penanganan korban/pasien yang dilakukan secara terpadu dan
terintegrasi dengan melibatkan berbagai pihak
BAGAIMANA PENANGANAN
PENDERITA GAWAT DARURAT SAAT INI ?
Pelayanan Gawat Darurat :
adalah tindakan medis yang dibutuhkan oleh
Korban/Pasien Gawat Darurat dalam waktu segera
untuk menyelamatkan nyawa dan pencegahan
kecacatan
SISTEM PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU
(SPGDT)

Adalah sebuah sistem koordinasi berbagai unit


kerja (multi sektor, multi disiplin dan multi
profesi) untuk menyelenggarakan pelayanan
terpadu bagi penderita gawat darurat sehari-
hari maupun bencana.
SISTEM PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU
(SPGDT)

Tujuan
Meningkatkan akses mutu dan pelayanan
kegawatdaruratan
Mempercepat waktu penanganan / respon time
Menurunkan angka kecacatan dan kematian
Kegawatdaruratan
Sehari-hari

Korban massal / bencana


MEREKA …………………….!
• MENINGGAL atau MENGALAMI KECACATAN
TANPA PENANGANAN YANG OPTIMUM

Kematian - Kecacatan
Dapat dicegah bila mempunyai :

SISTEM PENANGGULANGAN
PENDERITA GAWAT DARURAT
SECARA TERPADU
( SPGDT )
KOMPONEN SPGDT

Komponen I ----> Fase Deteksi


Komponen II -----> Fase Supresi
Komponen III ----> Fase Pra RS
Komponen IV ----> Fase RS
KOMPONEN V -----> FASE REHABILITASI
KOMPONEN VI -----> PENANGGULANGAN
BENCANA
KOMPONEN VII -----> EVALUASI / QUALITY
CONTROL
KOMPONEN VIII ----> DANA
Fase Deteksi

• Lokasi Rawan Kecelakaan Lalulintas


• Kualitas HELM : BURUK
• Banyak Pabrik Berbahaya
• Banyak Gedung Rawan ROBOH
• Rawan Gempa / EARTHQUAKE DISASTER
MAPPING
• Kelompok manusia RESIKO TINGGI
Fase Supresi
>Perbaikan konstruksi jalan
> Perbaikan kualitas HELM / SABUK PENGAMAN
> UNDANG – UNDANG LALU LINTAS
> DISASTER MAPPING
HOPE
(MFR, CSSR) “Emergency Nurse”
Police (BTLS, BCLS, BNLS, BPLS)
Fire Brigade (Paramedic , “Emergency Physician”
Security Guard CSSR) (ATLS, ACLS, ANLS, APLS)
118 Emergency Surgeon / Trauma Surgeon
Civil Defense
Ambulance (ATLS, BSS, DSTC, Peri OP CC)
Scouts Service DISASTER MANAGEMENT
(BLS) Red Cross
Layman

E.D. I.C.U Ward

Rehabilitation
Access/
CRISIS CENTER Emergency Public
Telephone Number Health
Center
110, 112,113,119

The Right Patient to The Right Hospital by The by The Right Ambulance at The
Right Time

Pre-Hospital Phase Hospital Phase


Dr.Aryono’s Presentation

DISASTER

• 30 – 50 meter
Management Support •  >< wind 
Command & Control
* Security Triage & Stabilisasi 
* Rescue Medical Support
*Ambulance

Mobile Med. black red yellow green


Team ?
DISPATCH

helipad
lat medis ke ambul
LAYMAN CALL CENTER AGD I LOKASI

TRAGE TO

elah bendera hijau
AMBULANS GAWAT DARURAT I

orbanyang meningg
COMMAND AND CONTROL
Bertugas :
1.Melaporkan lokasi kejadian
pada ambulans
2.Jumlah koban
3.Minta bantuan ambulans evakuasi

ntu petugas ambula


4.Melakukan koordinasi dengan jajaran kesehatan,
keamanan, terhadap protap
Salah satu tugas :
Koordinasi dengan rescue untuk memindahkan korban
massal ketempat yang aman / lokasi Rumah Sakit
Lapangan.
Ambulan II Ke RS Lapangan

Bendera merah Penangan label merah


Salah satu petugas ambulan II bertidak sebagai APO
( AmbulanceParking Officer ) Bertugas :
1. Memilih lokasi : Pos medis lapangan / RS. Lapanagan
2.Memilih lokasi evakuasi untuk tempat parkir ambulan
3.Menetapkan & meluncurkan ambulans evakuasi -
permintaan petugas ALO ( Ambulans Looding Officer )
4. Memilih lokasi helipad kalau diperlukan
5. Berkoordinasi dengan aparat keamanan
& unsur muspidamengatur arus lalulintas
kendaraan.
Ambulans III disebelah ambulans II mengikuti arahan
petugas APO & memasang bendera kuning untuk
korban label kuning
Memberikan pertolongan medis.
Salah satu petugas sebagai ALO ( Ambulans Looding Officer )
bertugas :
1.Menempatkan korban sesuai label triage.
2.Memberi pertolongan medis.
3.Berkoordinasi dengan APO apabila membutuhkan
ambulans evakuasi.
4.Membantu & menempatkan pasien ke dalam ambulan
s evakuasi.

Ambulans IV sebelah ambulans III atau bendera kuning &


membuka tenda lapangan & memasang bendera hijau
memberi pertolongan medis label hijau.
Mensuport sebagai alat medis ke ambulans merah /
kuning.

Ambulans V sebelah bendera hijau memasang bendera hitam korbanyang meninggal,


alat medis diberikan kepada ambulans merah / kuning.Membantu petugas ambulans
merah / kuning.Salah satu petugas sebagai ambulans dispatch officer ( ADO ) dipintu
keluarlokasi bencana.
Ambulans V sebelah bendera hijau memasang bendera h
itam korban yang meninggal, alat medis diberikan
kepada ambulans merah / kuning. Membantu petugas
ambulans merah / kuning.
Salah satu petugas sebagai ambulans dispatch officer
(ADO ) dipintu keluar lokasi bencana.
ADO bertugas :
1. Mencatat jumlah korban yang akan dievakuasi
2. Mencatat identitas korban yang akan dievakuasi
3.Mencatat diagnosa korban yang akan dievakuasi
4. Mencatat tujuan RS yang di tuju
5. Mencatat identitas ambulans yang akan mengevakuasi
6.Mencatat data-data korban & data lainnya Pada papan
pengumuman yang jauh di lokasi pos medis lapangan atau
Jauh di lokasi RS lapangan agar pejabat daerah, wartawan,
masyarakat & Lainnya tidak mengganggu proses pertolongan
medis.

-Petugas ALO & ADO selalu berkoordinasi dalam hal


evakuasi dengan radio komunikasi, telepon seluler atau
menggunakan kode warna triage / gerakan anggota tangan
bila ALO terlihat oleh ADO
-Petugas ADO terus berkomunikasi & mengatur
alur masuknya ambulan Selama kegiatan penaggulangan
bencana berlangsung, Command & controlterus melaporkan
kegiatan tim kepada alarm centre ( AC )
-Jajaran kesehatan & keamanan serta muspida.
NCC (National Command Center 119
Pusat Jakarta

Pusat komunikasi Public Safety Center 119 Kaltim


kepolisian
APA ITU PSC ????

• Sarana publik (GADAR, POLISI, DAMKAR, dll) yang


dapat dihubungi dalam waktu singkat.

• PSC berfungsi menerima dispatch layanan GADAR


dari call center 119
Bagaimana cara menghubungi Ambulans ???

1. Hubungi telp 119 atau AGD AWS


081250345119 (24 jam)

2. - No Telp Anda
- Nama Anda
- Keadaan Korban (sadar, sesak napas,
kejang, gelisah, muntah dll)
- Jumlah Korban
- Lokasi Kejadian
- Tanda yang mudah dikenal di lokasi
- Portal ?
Kegawatdaruratan/
Emergency
Ayo kita benahi

* The Day to day Emergency Care in


Indonesia is
Not Up To Standard !!!

It is impossible to manage Disasters &


Mass Casualties properly if Our Day to Day
Emergency Care is Bad !!!
Penanganan gawat darurat
Terima Kasih Semua

Semoga bermanfaat
mbutuhkan
embantu & menem
bulans evakuasi.Am
 III atau bendera ku
ngan & memasang 
olongan medis labe

Anda mungkin juga menyukai