Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVDU

LAPORAN KASUS

SANITASI DAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PUSKESMAS BAKUNASE

Anggita Damayanti, S. Ked

1508010025

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN IKM-IKKOM

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

PUSKESMAS BAKUNASE

KUPANG

2019
LAPORAN KASUS
SANITASI DAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Anggita Damayanti, S.Ked
1508010025
1. PENDAHULUAN

Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia disamping

kebutuhan sandang bagi kelangsungan hidupnya. Makanan yang bersih dan aman

dihasilkan oleh berbagai tempat pengolahan makanan akan memberi manfaat pada

tubuh manusia. Rumah makan merupakan tempat pengolahan makanan yang

memproduksi dan menjual berbagai jenis makanan dan minuman bagi masyarakat

luas yang cenderung berkembang pesat. Hal ini sejalan dengan pergeseran pola

hidup dari kebiasaan makan di rumah menjadi makan di rumah makan.1

Sebagai konsekuensi dari berkembangnya rumah makan diperlukan upaya

penyehatan makanan dan minuman dengan tujuan agar kemampuan masyarakat

dalam mengelola dapat meningkat sehingga masyarakat terhindar dari gangguan

kesehatan atau penyakit bawaan makanan atau keracunan makanan. Puskesmas

sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat juga

berperan aktif dalam menjaga dan memberikan wawasan tentang pengelolaan

makanan melalui program kesehatan lingkungan berupa “Penjamah Makanan”

dengan tujuan untuk mengetahui hyginie dan sanitasi di Rumah Makan dari

faktor orang (pelaku), peralatan dan makanan itu sendiri.1

Menurut keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1098/MENKES/SK/Vll/2003 tentang persyaratan hygiene sanitasi rumah makan

dan restoran disebutkan bahwa rumah makan adalah setiap tempat usaha
komersial yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan makanan dan minuman

untuk umum di tempat usahanya. Kebersihan di rumah makan sangat penting,

mengingat salah satu fungsi dari rumah makan yaitu sebagai tempat menjual

makanan dan dihidangkan kepada pembeli. Sebagaimana tempat umum lainnya,

rumah makan perlu mendapat pengawasan khusus mengenai keadaan sanitasinya.

Bila tidak maka akan menimbulkan hal – hal yang tidak diinginkan seperti

timbulnya penyakit menular.1,2

2. PRESENTASI KASUS

Nama RM : Rm. S

Alamat : Naikoten

Jumlah Pekerja : 13 orang

Lokasi : Jalan HW

 Bagian timur : Apotek

 Bagian barat : Kios

 Bagian selatan : Rumah Warga

 Bagian utara : Jalan Raya

Jam kerja : 07.00-01.00 wita (18 jam)

Kunjungan survei hygien dan sanitasi dilakukan oleh penulis bersama

dengan rekan dokter muda Yosefania Evankyla Dias putri Markus dan petugas

sanitarian Puskesmas Bakunase. Pada kunjungan diawali dengan wawancara

singkat pada pemilik dan karyawan disertai pengukuran tanda-tanda vital beserta

pertanyaan terkait keluhan kesehatan. Didapatkan pemilik rumah makan

menderita hipertensi (sesuai pengakuan) tanpa pengobatan. Sedangkan satu orang


karyawan terukur dengan tensi dibawah normal. Tiga karyawan wanita memiliki

tensi diatas normal. Selain itu karyawan lain memiliki tensi baik. Selanjutnya

dilakukan survei hygien sanitasi dimulai dari dapur hingga tempat

menghidangkan makanan (meja tamu) dalam serangkaian survey ini dilakukan

tanya jawab singkat terkait kondisi kebersihan tempat yang sedang disurvei.

Rumah Makan S terletak di Jl. HW, Kota Kupang. Lokasi dan bangunan

terletak dipinggir jalan raya sehingga memungkinakan menjadi sumber pencemar

seperti debu, bau, asap dan cemaran lainnya sehingga polusi dapat masuk kedalam

rumah makan. Bangunan kokoh, kuat, permanen, tidak ada tanda-tanda

keberadaan tikus, namun terlihat keberadaan serangga seperti semut. Pembagian

ruang terdiri dari dapur, ruang makan, ruang penyimpanan alat makan, toilet dan

kasir dengan lahan parkir yang cukup luas. Rumah makan ini memiliki 13

karyawan yaitu tiga orang koki, dua orang bagian kasir dan delapan orang

pelayan. Dari delapan orang pelayan dua diantaranya memiliki tugas berbelanja di

pasar.

Rumah makan ini menyediakan berbagai macam menu yang dimasak

setelah dipesan. Tahapan penanganan makanan dimulai dari pengolahan bahan

makanan seperti daging, sayur dan buah di dapur. Bahan makanan tersebut diolah

sesuai dengan menu yang tersedia. Makanan yang sudah diolah disajikan pada

pelanggan. Pada proses pemeriksaan hygien sanitasi dilakukan pengamatan pada

dapur dimana tempat pengolahan masakan dilakukan. Dari hasil pemeriksaan

didapatkan dapur yang berbeda untuk proses pembuatan menu berbahan daging

dan sayur dengan dapur roti dan minuman. Tempat pencucian bahan makanan
menjadi satu dengan tempat pencucian piring dan alat dapur. Pada tempat

pencucian tidak dilengkapi alat pengering seperti tissu atau lap tangan. Tempat

pencucian piring tidak dilengkapi dengan penyaring lemak. Sumber air adalah air

sumur. Tempat pembuangan limbah cair adalah saluran got. Pada pemeriksaan

juga didapatkan kondisi frezer daging dijadikan satu dengan frezer minuman

(sedang dibersihkan). Tempat alat makan yang akan digunakan pelanggan berada

pada ruang yang berbeda dengan dapur. Tempat penyimpanan bahan makanan

terpisah antara sayur buah dan daging.

Air limbah mengalir dengan lancar sampai ke penampungan yang terletak

di depan Rumah Makan. Letak toilet terpisah dengan dapur dan ruang makan.

Kebersihannya terjaga dan tersedia air bersih yang cukup terdapat alat pengering

seperti tisu. Tempat sampah terdapat pada setiap ruangan seperti di dapur, tempat

cuci peralatan, dan ruang makan. Di rumah makan S tidak terdapat tulisan pesan-

pesan hygiene sanitasi bagi karyawan. Koki yang sudah lama bekerja pernah

mengikuti kursus (training) dan memiliki sertifikat. Koki dan karyawan bagian

pengolahan makanan tidak menggunakan seragam dan tidak menggunakan tutup

kepala. Selama bekerja koki menggunakan celemek. Semua karyawan tidak

melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, karyawan tidak mengetahui

penyakit apa saja yang dapat menular melalui makanan. Karyawan yang sedang

sakit flu, batuk, dan pilek tetap bekerja dengan menggunakan masker.
3. KESIMPULAN

Telah dilaporkan kasus sanitasi di sebuah Rumah Makan S. Setelah

dilakukan kunjungan dilakukan anjuran kepada pemilik untuk memasang tulisan

tentang pesan-pesan hygiene bagi karyawan, menyediakan alat pengering pada

tempat mencuci piring. Melakukan pendaftaran keanggotaan jaminan kesehatan

bagi seluruh karyawan agar dapat dilakukan pemeriksaan kesehatan rutin bagi

seluruh karyawan. Pada karyawan dilakukan edukasi dan pemberian penjelasan

mengenai penyakit yang dapat menular melalui makanan.


4. DOKUMENTASI

Gambar 1. Karyawan sedang membersihkan frezer

Gambar 2. Proses pengolahan makanan di dapur


DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Kesehatan RI. (1989). Penjamahan Makanan dan Minuman,

DitJen. P2MPLP, Jakarta.

2. Departemen Kesehatan RI. (2003). Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah

Makan dan Restoran, DitJen. P2MPLP, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai