Makalah Audit Bank Syariah
Makalah Audit Bank Syariah
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tahap terakhir dari penugasan audit adalah melaporkan semua temuan
yang didapat. Proses audit akan menghasilkan sebuah laporan audit. Laporan
audit berisi tentang opini auditor yang merupakan pernyataan kewajaran, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha dan arus kas sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Laporan Audit dari seorang Auditor dipergunakan sebagai alat komunikasi
antara Auditor dengan pihak Manajemen mengenai temuan (finding) dari setiap
audit yang telah dilakukan auditor.
Dari setiap audit yang telah diselesaikan harus dibuat satu laporan tertulis
dan ditanda tangani demikian standar internal audit mengharuskan hal ini.
Namun, standar tidak merekomendasikan bentuk atau format laporan tertentu.
Untuk hal tersebut standar menyerahkan kepada masing-masing auditor.
Laporan audit harus ditandatangani oleh auditor yang berhak, penunjukkan
auditor yang menandatangani hal tersebut di tentukan oleh Kepala Satuan
Internal Audit. Tandatangan dapat dilakukan (diterakan) pada body laporan
atau pada cover letter (Surat Pengantar).
Opini yang terdapat dalam laporan audit sangat penting sekali dalam
proses audit atapun proses atestasi lainnya karena opini tersebut merupakan
informasi utama yang dapat diinformasikan kepada pemakai informasi tentang
apa yang dilakukan auditor dan kesimpulan yang diperolehnya.
Laporan audit merupakan media yang dipakai oleh auditor dalam
berkomunikasi dengan lingkungannya. Opini audit diberikan oleh auditor
melalui beberapa tahap audit sehingga auditor dapat memberikan kesimpulan
atas opini yang harus diberikan atas laporan keuangan yang diauditnya.
Auditor dalam memberikan opini sudah didasarkan pada keyakinan
profesionalnya.
1
Menurut IAI(2001) dalam SA Seksi 326 bahwa tujuan audit atas laporan
keuangan oleh auditor independen pada umumnya adalah untuk menyatakan
pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan,
hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia. Laporan auditor juga merupakan sarana bagi
auditor untuk menyatakan pendapatnya atau apabila keadaan mengharuskan,
untuk menyatakan tidak memberikan pendapat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan audit laporan keuangan?
2. Bagaimana Hubungan yang Harus Dipertahankan oleh Auditor?
3. Apa saja tahapan audit laporan keuangan?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian audit laporan keuangan
2. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana hubungan yang harus
dipertahankan oleh auditor
3. Untuk mengetahui dan memahami apa saja tahapan audit laporan
keuangan
D. Metode Penulisan
Adapun metode penelitian yang digunakan dalam karya tulis ini adalah
Library Research (Penelitian Kepustakaan) yang dilakukan dengan cara
membaca dan meringkas serta mengambil kesimpulan dari pembahasan yang
terdapat dalam buku-buku literatur, artikel-artikel, serta sumber pembahasan
masalah dari berbagai situs di internet yang relevan dengan materi yang dikaji
dan dibahas oleh pemakalah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Empat alasan perlunya audit keuangan di atas secara bersama-sama
membentuk adanya risiko informasi, yaitu risiko bahwa laporan keuangan
mungkin tidak benar atau tidak lengkap.1
Adapun manfaat audit secara ekonomis bagi perusahaan yaitu:
1. Meningkatkan kredibilitas perusahaan
2. Meningkatkan efisiensi dan kejujuran
3. Meningkatkan efisiensi operasional perusahaan
4. Mendorong efisiensi pasar modal2
Sedangkan Manfaat Audit dilihat dari sisi pengawasan juga membawa
manfaat yang cukup besar. Sofyan Safri Harahap mengemukakan manfaat
audit dari sisi pengawasan sebagai berikut:
1. Preventive Control
Tenaga akuntansi akan bekerja lebih berhati-hati dan akurat bila
mereka menyadari akan diaudit.
2. Detective Control
Suatu penyimpangan atau kesalahan yang terjadi lazimnya akan
dapat diketahui dan dikoreksi melalui suatu proses audit.
3. Reporting Control
Setiap kesalahan perhitungan, penyajian atau pengungkapan yang
tidak dikoreksi dalam keuangan akan disebutkan dalam laporan
pemeriksaan. Dengan demikian pembaca laporan keuangan terhindar dari
informasi yang keliru atau menyesatkan.3
B. Pemisah Tanggung Jawab Manajemen dan Auditor
Ada perbedaan tanggung jawab antara auditor independen dengan
manajemen. Tanggung jawab utama mereka adalah sebagai berikut:
1. Manajemen bertanggung jawab atas pembuatan dan isi laporan keuangan
yang dimuat dalam asersi atau pertanyaan manajemen.
1
Abdul Halim, AUDITING Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan, Yogyakarta:Sekolah
Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, 2015, hal. 62.
2
Ibid., hal. 64.
3
Ibid., hal. 65.
4
2. Auditor independen bertanggung jawab untuk memberikan pendapat
mengenai kewajaran laporan keuangan yang dihasilkan manajemen.
Untuk melaksanakan tanggung jawabnya, manajemen wajib membuat
struktur pengendalian internal yang mampu menjaga harta perusahaan, dan
menjamin penyusunan laporan keuangan yang handal.4
E. Laporan Audit
4
Ibid., hal. 66.
5
Laporan audit merupakan alat formal auditor untuk
mengkomunikasikan suatu kesimpulan yang diperoleh mengenai laporan
keuangan auditan kepada pihak yang berkepentingan.5
Y LAPORAN KEUANGAN
AKUNTANSI AUDITING
5
Ibid., 72.
6
2. Lengkap informasinya
Dengan demikian suatu laporan keuangan yang wajar dapat ditafsirkan
bahwa laporan keuangan tersebut bebas dari keragu-raguan dan
ketidakjujuran serta lengkap informasinya.6
6
Ibid., hal. 76.
7
7
utama ditambahkannya suatu paragraf penjelas atau modifikasi kata-kata
dalam laporan audit baku adalah:
8
Kebutuhan pemakai jasa profesi auditor independen terhadap jenis dan
mutu jasa yang dihasilkannya semakin berkembang. Masyarakat dan pemakai
mengharapkan auditor untuk:
1. Melaksanakan audit dengan kompetensi teknik, integritas, dan objektif.
2. Mencari dan mendeteksi salah saji material baik akibat kekeliruan
maupun ketidakberesan
3. Mencegah laporan keuangan yang menyesatkan terutama akibat
kecurangan dan pelanggaran hukum
4. Mengungkapkan kemungkinan ketidakmampuan perusahaan untuk
meneruskan usahanya dimasa mendatang
Ada perbedaan antara apa yang diharapkan masyarakat dan pemakai
laporan keuangan dengan apa yang sesungguhnya menjadi tanggung jawab
auditor. Perbedaan ini sering disebut expectation gap. Banyaknya kritik dan
keluhan masyarakat terhadap profesi akuntan publik menyebabkan profesi
terus melakukan pembenahan dan penyempurnaan seperti pembenahan
standar auditing.
Menurut Australian educational recearch,expectation gap adalah gap
antara standar aktual kinerja yang dilakukan auditor dengan standar
ekspektasian kinerja yang diharapkan oleh masyarakan atau publik. Banyak
anggota publik yang berharap bahwa:
a. Auditor seharusnya menerima tanggung jawab yang utama terhadap
laporan keuangan
b. Auditor mensertifikasi laporan keuangan
c. Opini yang jelas memberikan garansi terhadap keakuratan laporan
keuangan
d. Auditor melaksanakan pengujian 100%
e. Auditor seharusnya memberikan peringatan awal mengenai kemungkinan
kebangkrutan bisnis
f. Auditor diharapkan dapat mendeteksi kecurangan.
Komponen-komponen dari ekspectation gap.Ekspectation gap pada
dasarnya dipecah menjadi 2 komponen yaitu:
9
1. Rekuerements gap
2. Feasibility gap8
Standar Auditing
Standar Umum
8
Ibid., hal. 80.
10
Penerimaan Perencanaan Pelaksanaan Pelaporan Hasil
Penugasan Audit Audit Temuan
Audit
Pengujian atau tes audit dimaksudkan untuk menghimpun bukti
mengenai efektivitas struktur pengendalian intern dan untuk memberikan
dasar bagi pemberian pernyataan pendapat mengenai kewajaran laporan
keuangan klien. Tahap pelaksanaan audit berkaitan erat dengan standar umum
dan standar lapangan. Pelaporan hasil audit, yang didasarkan atas berbagai
temuan, dilakukan dalam bentuk laporan auditor independen. Auditor juga
dapat melaporkan temuan lain, misalnya pelaporan mengenai struktur
pengendalian intern. Tahap pelaporan temuan berkaitan erat dengan standar
umum dan standar pelaporan.9
9
Ibid., hal.89.
11
6. Perbedaan pendapat dengan manajemen
7. Konsultasi dengan akuntan lain
8. Kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan audit
Perbedaan utama antara audit perusahaan tertutup dan terbuka adalah
bahwa auditor perusahaan terbuka harus melakukan audit kombinasi yang
menghasilkan dua laporan. Pertama, laporan auditor perusahaan terbuka atas
laporan keuangan manajemen. Kedua laporan auditor atas pengendalian
internal dalam pelaporan keuangan.10
10
Ibid., hal. 90.
12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang
menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh berbagai
pihak. Laporan keuangan yang utama terdiri atas neraca, laporan laba rugi dan
laporan aliran kas. Laporan keuangan tersebut disajikan oleh manajemen
perusahaan.
Ada perbedaan tanggung jawab antara auditor independen dengan
manajemen. Tanggung jawab utama mereka adalah sebagai berikut:
1. Manajemen bertanggung jawab atas pembuatan dan isi laporan keuangan
yang dimuat dalam asersi atau pertanyaan manajemen.
2. Auditor independen bertanggung jawab untuk memberikan pendapat
mengenai kewajaran laporan keuangan yang dihasilkan manajemen.
13
DAFTAR PUSTAKA
14