Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

BENDA-BENDA LANGIT

Disusun Oleh :

RIFKI ARIF

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA (UNU) CIREBON


KAMPUS ASSALAFIYAH
Sitanggal Kec.Larangan Kab.Brebes 52262
Tahun Akademik

2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “BENDA-BENDA LANGIT”
sebagai tugas dari mata kuliah KONSEP DASAR IPA yang diampu oleh Dosen Tadkiroh, S.
Pd, M. Pd.
Terima kasih juga kepada teman-teman dan pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini. Sehingga makalah ini selesai pada waktunya.
Tidak ada sesuatu yang sempurna. Penulis menyadari akan kekuranngan, baik pengetahuan
ataupun sumber dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan
saran dari pembaca, yang tentunya besifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Terima kasih.

Brebes, November 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................2
A. Benda-benda Langit...................................................................................................2
1. Bumi ..............................................................................................................2
2. Sistem Bumi, Bulan dan Matahari.................................................................2
a. Macam-macam Gerakan Bumi....................................................................2
b....................................................................................................................... Ak
ibat Rotasi Bumi...........................................................................................2
c. Akibat Revolusi Bumi.................................................................................3
d....................................................................................................................... Sat
elit Bumi.......................................................................................................4
e. Gerhana ......................................................................................................6
3. Sistem Tata Surya...........................................................................................6
BAB III PENUTUP...............................................................................................................10
A. Kesimpulan................................................................................................................10
B. Saran .........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11

2
3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pembelajaran tentang benda-benda langit, seperti bumi, bulan matahari dan semua tentang
antariksa di sekolah dasar sangat penting. Karena itu merupakan benda-benda yang kita
jumpai di sepanjang hari. Matahari pada siang hari, bulan dan bintang pada malam hari.
Sehingga itu sangat penting bagi peserta didik di sekolah dasar yang mana masih dalam tahap
pengenalan saja. Hal ini dikarenakan peserta didik di sekolah dasar masih memiliki
pemikiran kongkrit mereka serba ingin tahu tentang hal-hal dengan jelas dan secara nyata.
Untuk itu kami bekerja kelompok menyusun makalah ini untuk membahas inti dari
permasalahan tersebut diatas. Hasil dari pembahasan kerja klompok kami tuangkan dalam
bentuk makalah ini dan semoga dapat bermanfaat untuk kita dan pembaca yang budiman.
Akhirnya semoga pembahasan yang kami susun dalam makalah ini dapat dijadikan bekal
oleh kita sebagai mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar khususnya sebagai bekal kelak.
Kami mohon maaf apabila terdapat kekeliruan dan kesalahan dalam pembahasan kami.
Harapan dan niat baik kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat buat kita semua, mari kita
budayakan belajar seumur hidup.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Jelaskan Tentang Bumi
2. Jelaskan Tentang Sistem Bumi, Bulan dan Matahari
3. Jelaskan Tentang Sistem Tata Surya

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisannya adalah untuk mengetahui:

1. Pengertian Bumi
2. Sistem Bumi, Bulan dan Matahari
3. Sistem Tata Surya

1

BAB II
PEMBAHASAN

A. BENDA-BENDA LANGIT
1. Bumi
Bumi adalah planet ketiga dari matahari yang merupakan planet terpadat dan terbesar kelima
dari delapan planet dalam Tata Surya. Bumi terkadang disebut dengan dunia atau planet biru.
Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan muncul di permukaannya
pada miliar tahun pertama. Biosfer bumi kemudian secara perlahan mengubah atmosfer dan
kondisi fisik dasar lainnya, yang memungkinkan terjadinya perkembangbiakan organisme
serta pembentukan lapisan ozon, yang bersama medan magnet bumi menghalangi radiasi
surya berbahaya dan mengizinkan makhluk hidup mikroskopis untuk berkembang biak
dengan aman di daratan. Sifat fisik, sejarah geologi, dan orbit bumi memungkinkan
kehidupan untuk bisa terus bertahan.
Litosfer bumi terbagi menjadi beberapa segmen kaku, atau lempeng tektonik, yang
mengalami pergerakan di seluruh permukaan Bumi selama jutaan tahun. Lebih dari 70%
permukaan bumi ditutupi oleh air, dan sisanya terdiri dari benua dan pulau-pulau yang
memiliki banyak danau dan sumber air lainnya yang bersumbangsih terhadap pembentukan
hidrosfer. Kutub bumi sebagian besarnya tertutup es, es padat di lapisan es Antartika dan es
laut di paket es kutub. Interior Bumi masih tetap aktif, dengan inti dalam terdiri dari besi
padat, sedangkan inti luar berupa fluida yang menciptakan medan magnet, dan lapisan tebal
yang relatif padat di bagian mantel.
a. Karakteristik Bumi
1) Mempunyai diameter 12.576 km,
2) Massa 5, 77 x 1027 gram,
3) Kecepatan rata-rata 5.500 kg/m3,

4) Gravitasi kira-kira 9,8 m/s2,


5) Permukaan bumi kira-kira 5,1 x 108 km2 dua pertiga diantaranya merupakan lautan dan
sepertiga sisanya adalah daratan.
6) Bumi diselubungi atmosfer yang semakin ke atas semakin renggang. Komposisi udara
kering pada lapisan atmosfer yang dekat dengan permukaan bumi terdiri dari gas-gas
hidrogen (78%) oksigen (21%), dan sisanya adlah gas-gas argon, hidrogen, karbon dioksida,
neon, krypton, helium, xenon, dan sebagainya.
7) Bumi memiliki sifat kemagnetan dengan kutbu-kutubnya terletak di Pulau Bathurst
(sebagai utara Kanada) dan pantai Adelie (Antartika).
2. Sistem Bumi, Bulan dan Matahari
Bumi berinteraksi secara gravitasi dengan objek lainnya di luar angkasa, terutama matahari
dan bulan. Ketika mengelilingi matahari dalam satu orbit, bumi berputar pada sumbunya
sebanyak 366,26 kali, yang menciptakan 365,26 hari matahari atau satu tahun sideris.
Perputaran bumi pada sumbunya miring 23,4° dari serenjang bidang orbit, yang
menyebabkan perbedaan musim di permukaan Bumi dengan periode satu tahun tropis
(365,24 hari matahari).Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, yang mulai mengorbit
bumi sekitar 4,53 miliar tahun yang lalu. Interaksi gravitasi antara bulan dengan bumi
merangsang terjadinya pasang laut, menstabilkan kemiringan sumbu, dan secara bertahap
memperlambat rotasi bumi.
a. Macam-macam Gerakan Bumi

2
1) Rotasi
Bumi berputar pada sumbunya, yang disebut rotasi. Rotasi merupakan suatu peraturan benda
pada sumbu yang tetap, sebagai contohnya perputaran bumi dan perputaran gasing pada
sumbu atau porosnya. Bagi bumi, rotasi ini terjadi pada sumbu/poros/garis
utara-selatan (gerak tegak dan sedikit miring ke kanan). Jadi garis utara-selatan pada bumi
tidak berimpit dengan sumbu rotasi bumi. Sama seperti yang kita lihat pada “globe bola
dunia” yang digunakan pada perjalanan ilmu bumi atau juga ilmu geografi.
Kecepatan putaran ini diukur oleh banyaknya putaran/banyaknya waktu. Sebagai contoh saja,
bumi berputar 1 putaran per 24 jam. Untuk sebuah rotasi mesin yang memiliki putaran lebih
cepat dari rotasi bumi, kita memakai rotasi per menit (rpm). Hasil dari gerak rotasi ini, maka
benda tersebut akan mengalami sebuah gaya yaitu gaya sentrifugal. Hal ini akan terlihat pada
saat kita menaiki sebuah mobil yang melewati sebuah tikungan yang melingkar. Pada saat
mobil bergerak melingkar dengan kecepatan yang agak tinggi, maka penumpang pada mobil
akan merasa seperti terlempar ke samping dari dalam mobil itu ke luar dari sisi lingkaran
sebagai akibat gaya senitrifugal.
Latar belakang munculnya gagasan mengenai gaya sentrifugal. Bumi berotasi pada sumbunya
dari barat ke timur dengan periode 23 jam 56 menit 4 sekon. Lingkaran imajiner pada bola
bumi yang membelah bumimenjadi dua bagian sama, yaitu belahan bumi utara dan belahan
bumi selatan disebut ekuator atau katulistiwa bumi. Salah satu bukti bahwa bumi berotasi
adalah pembelokan arah aliran angin pada permukaan bumi. Aliran angin dibelahan bumi
utara selalu membelok ke kanan dan aliran angin dibelahan bumi selatan selalu membelok ke
kiri.
2) Revolusi
Bumi mengelilingi matahari dengan lintasan elips, yang disebut revolusi. Lintasan bumi yang
mengelilingi matahari disebut ekliptika. Bumi selain berputar pada porosnya, juga berputar
mengelilingi matahari yang juga disebut revolusi bumi. Jika bumi berputar mengelilingi
matahari diperlukan waktu untuk melakukan satu kali revolusi yang disebut kala revolusi.
Pengertian dari kala
revolusi bumi 365 ¼ hari atau disebut dengan 1 tahun masehi. Daerah yang dilewati bumi
ketika melakukan revolusi disebut bidang ekliptika. Sama dengan rotasi bumi, revolusi bumi
juga tidak dapat kita rasakan namun hanya dapat dirasakan akibatnya.
3) Gaya Gravitasi
Gaya tarik gravitasi matahari tehadap gembungan ekuator bumi mengakibatkan perubahan
arah sumbu bumi selama berotasi di sekitar garis yang dibuat tegak lurus bidang ekliptika.
Gerak bumi semacam ini mirip gerak gasing yang disebut presesi.
4) Gerak Nutasi
Karena bidang edar bulan tidak berimpit dengan ekliptika dan perubahan perlahan arah
lintasan bulan, maka sumbu bumi mengalami gerak periodik yang tumpang tindih dengan
gerak presesi, sehingga bulan bergerak sedikit mengangguk-angguk yang disebut nutasi.
b. Akibat dari rotasi bumi antara lain:
1) Gerak semu harian benda-benda langit yang tampak terbit di timur dan tenggelam di barat,
2) Bumi perat pada kedua kutubnya dan mengembung pada ekuatornya,
3) Pergantian siang dan malam, dan
4) Pembagian daerah waktu.
c. Akibat dari Revolusi Bumi
1) Terjadinya pergantian musim. Pergantian musim, selain dari akibat gerak semu tahunan
matahari dan perbedaan dari lamanya saing dan malam.Terlihatnya rasi bintang yang
berbeda-beda Bumi yang terus berevolusi mengakibatkan seorang pengamat bumi melihat
bintang dari arah yang berbeda. Sebab rasi bintang merupakan sekumpulan bintang-bintang
yang memberntuk pola-pola dilangit.

3
2) Terjadinya gerak semu tahunan matahari Posisi matahari tidak selalu telihat pada daerah
khatulistiwa, namun kadangkal berada pada daerah utara khatulistiwa dan daerah selatan
khatulistiwa
3) Terjadinya perbedaan lamanya waktu siang dan malam
Saat berevolusi sumbu bumi miring 23.5⁰ atau sudut inklinasi. Terkadang bagian utara bumi
lebih condong atau miring yang seolah-olah matahari pada posisi utara khatulistiwa bumi.
d. Satelit Bumi
Bulan adalah satelit alami bumi satu-satunya. Bulan juga merupakan satelit alami terbesar di
Tata Surya menurut ukuran planet yang diorbitnya, dengan diameter 27%, kepadatan 60%,
dan massa 1⁄81 (1.23%) dari bumi. Di antara satelit alami lainnya, Bulan adalah satelit
terpadat kedua setelah Io, satelit Yupiter.
Bulan berada pada rotasi sinkron dengan Bumi, yang selalu memperlihatkan sisi yang sama
pada Bumi, dengan sisi dekat ditandai oleh mare vulkanik gelap yang terdapat di antara
dataran tinggi kerak yang terang dan kawah tubrukan yang menonjol. Bulan adalah benda
langit yang paling terang setelah matahari. Meskipun Bulan tampak sangat putih dan terang,
permukaan bulan sebenarnya gelap, dengan tingkat kecerahan yang sedikit lebih tinggi dari
aspal cair.
Sejak zaman kuno, posisinya yang menonjol di langit dan fasenya yang teratur telah
memengaruhi banyak budaya, termasuk bahasa, penanggalan, seni, dan mitologi. Pengaruh
gravitasi bulan menyebabkan terjadinya pasang surut di lautan dan pemanjangan waktu pada
hari di bumi.
Jarak orbit bulan dari bumi saat ini adalah sekitar tiga puluh kali dari diameter bumi, yang
menyebabkan ukuran bulan yang muncul di langit hampir sama besar dengan ukuran
matahari, sehingga memungkinkan bulan untuk menutupi matahari dan
mengakibatkan terjadinya gerhana matahari total. Jarak linear Bulan dari bumi saat ini
meningkat dengan laju 3.82±0.07 cm per tahun, meskipun laju ini tidak konstan.
Bulan diperkirakan terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, tak lama setelah
pembentukan bumi. Meskipun terdapat sejumlah hipotesis mengenai asal usul bulan,
hipotesis yang paling diterima saat ini menjelaskan bahwa bulan terbentuk dari serpihan-
serpihan yang terlepas setelah sebuah benda langit seukuran mars bertubrukan dengan bumi.
Bulan adalah satu-satunya benda langit selain Bumi yang telah didarati oleh manusia.
Program Luna Uni Soviet adalah wahana pertama yang mencapai Bulan dengan pesawat
ruang angkasa nirawak pada tahun 1959, program Apollo NASA Amerika Serikat merupakan
misi luar angkasa berawak satu-satunya yang telah mencapai bulan hingga saat ini, dimulai
dengan peluncuran misi berawak Apollo 8 yang mengorbit bulan pada tahun 1968, dan diikuti
oleh enam misi pendaratan berawak antara tahun 1969 dan 1972, yang pertama adalah Apollo
11. Misi ini kembali ke bumi dengan membawa 380 kg batuan Bulan, yang digunakan untuk
mengembangkan pemahaman geologi mengenai asal usul, pembentukan struktur dalam, dan
sejarah geologi Bulan.
Setelah misi Apollo 17 pada 1972, Bulan hanya disinggahi oleh pesawat ruang angkasa
nirawak. Misi-misi tersebut pada umumnya merupakan misi orbit; sejak tahun 2004, Jepang,
Tiongkok, India, Amerika Serikat, dan Badan Luar Angkasa Eropa telah meluncurkan
wahana pengorbit Bulan, yang turut bersumbangsih terhadap penemuan es air di kawah kutub
Bulan. Pasca Apollo, dua negara juga telah mengirimkan misi rover ke Bulan, yakni misi
Lunokhod Soviet terakhir pada tahun 1973, dan misi berkelanjutan Chang’e 3 RRC, yang
meluncurkan rover Yutu pada tanggal 14 Desember 2013.

Misi berawak ke Bulan pada masa depan telah direncakan oleh berbagai negara, baik yang
didanai oleh pemerintah atau swasta. Di bawah Perjanjian Luar Angkasa, Bulan tetap bebas
dijelajahi oleh semua negara untuk tujuan damai.

4
1) Gerakan Bulan
Bulan merupakan anggota tata surya yang merupakan satelit bumi. Bulan tidak memiliki
cahaya sendiri cahaya bulan yang memancar di malam hari adalah sinar matahari yang
dipantulkan oleh permukaan bulan. Sebagai satelit bumi, bulan melakukan tiga gerakan
sekaligus, yaitu berevolusi terhadap Bumi, berotasi dan bersama-sama bumi mengelilingi
matahari.
Pada saat berputar mengelilingi matahari, bumi diiringi oleh bulan. Permukaan bulan
memantulkan cahaya matahari. Cahaya matahari yang dipantulkan oleh bulan sebenarnya
tidak terlalu banyak. Akan tetapi, karena cahaya matahari demikian terang, cahaya pantulan
yang sedikit itu mampu membuat bulan kelihatan seperti bola berpijar.
Jarak bulan dengan bumi sekitar 284.000 kilometer. Bulan selalu mengelilingi bumi
sebagaimana bulan mengelilingi matahari. Karenanya bulan disebut satelit bumi. Bulan selalu
beredar pada orbit yang tetap akibat adanya gaya gravitasi bumi yang kuat terhadapnya.
Bulan juga berotasi. Kala rotasi bulan sama dengan kala revolusinya, yaitu 29 ½ hari. Karena
kala rotasi bulan sama dengan revolusinya, permukaan bulan yang menghadap bumi selalu
sama.
Fase bulan. Bulan mengitari bumi dalam waktu 29 ½ hari (1 bulan). Selama bulan bergerak,
terjadi perubahan sudut antara posisi matahari, bulan, dan bumi. Perubahan itu menyebabkan
perubahan bentuk bulan yang tampak dari bumi. Perubahan bentuk bulan ini disebut fase
bulan. Fase-fase bulan adalah sebagai berikut:
a) Bulan baru atau bulan mati
Pada saat terjadi bulan baru, posisi bulan berada di antara matahari dan bumi, sehingga
permukaan bulan yang gelap(tidak terkena sinar matahari) mengahadap ke bumi. Oleh karena
itu bulan tidak terlihat dari bumi.
b) Kuartir pertama
Dari posisi bulan muda atau bulan mati, bulan beredar ke arah posisi kuartir pertama begitu
meninggalkan posisi bulan muda, bulan sudah terlihat seperti bentuk sabit. Bulan sabit terus
makin besar sampai membentuk setengah lingkaran. Pada saat ini bulan berada di kuatir
pertama.
c) Kuartir kedua atau bulan purnama
Pada posisi ini, bumi berada di antara bulan dan matahari. Seluruh permukaan bulan yang
terang (terkena sinar matahari) menghadap ke bumi. Oleh karena itu, bulan terlihat lingkaran
penuh dari bumi disebut bulan purnama.
d) Kuartir ketiga
Dari posisi bulan purnama, bulan beredar ke arah kuartir ketiga begitu meninggalkan posisi
bulan purnama, bulan sudah mulai mengecil menjadi bulan sabit penampakan bulan terus
mengecil sampai terlihat sampai posisi pada kuarti pertama dari kuartir ketiga beredar
kembali ke bulan baru atau bulan mati.
Revolusi bulan dan rotasi bulan mengakibatkan terjadinya pasang naik dan pasang surut air
laut. Ketika pasang naik, permukaan air laut akan naik. Sebaliknya jika pasang surut,
permukaan air laut akan turun. Pada saat bulan berevolusi terhadap bumi, air laut di bagian
bumi yang menghadap bulan akan tertarik gravitasi bulan sehingga terjadi pasang naik.
Sebaliknya, air laut di bagian bumi yang tidak menghadap bulan akan pasang surut.
Kalender Hijriah ditentukan berdasarkan kala revolusi Bulan terhadap Bumi. Sekali
berevolusi terhadap bumi, bulan
membutuhkan waktu selama 29 hari 12 jam 44 menit 3 detik. Kala revolusi bulan terhadap
bumi ini dimanfaatkan oleh umat Islam untuk menentukan tahun Hijriah atau Komariah.
Jumlah hari pada setiap bulan di kalender Hijriah berselang-seling 30 dan 29 hari.
Dengan demikian, satu bulan dibulatkan menjadi 29,5 hari. Akibat pembulatan ini, maka pada
tahun Hijriah pun ada tahun kabisat yang jumlah harinya 355 hari. Dalam 30 tahun, terdapat

5
11 tahun kabisat. Satu tahun Hijriah lamanya 354 hari. Sedangkan satu tahun Masehi lamanya
365 hari. Oleh karena itu, tahun Hijriah lebih cepat 11 hari daripada tahun Masehi. Hal ini
menyebabkan hari-hari besar bagi umat Islam selalu berubah-ubah lebih cepat 11 hari dari
pada tahun sebelumnya pada kalender Masehi.
e. Gerhana
1) Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi apabila posisi bumi berada di antara bulan dan matahari. Gerhana bulan
terjadi apabila bulan masuk ke dalam bayangan bumi inti (umbra) sehingga bulan tidak
menerima cahaya matahari. Dari bumi kenampakan bulan mula-mula seluruhnya terang,
kemudian pelan-pelan agak gelap, gelap semua. Pelan-pelan tampak kembali sampai
kelihatan seluruhnya.
2) Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi apabila posisi bulan berada di antara bumi dan matahari sehingga
sebagian bumi tidak mendapatkan cahaya matahari. Perhatikan gambar di bawah ini.
Bumi yang terkena umbra mengalami gerhana matahari total, sedangkan yang terkena
penumbra mengalami gerhana matahari sebagian
3. Sistem Tata Surya
Tata surya terdiri atas matahari, planet-planet dan setelitnya, meteroid, komet, dan debu
antar-planet. Planet-planet itu adalah
merkurius, venus, bumi, mars, jupiter, saturnus, uranus, neptunus, dan pluto.
a. Matahari
Matahari atau Surya adalah bintang di pusat tata surya. Bentuknya nyaris bulat dan terdiri
dari plasma panas bercampur medan magnet. Diameternya sekitar 1.392.684 km, kira-kira
109 kali diameter bumi, dan massanya (sekitar 2×1030 kilogram, 330.000 kali massa Bumi)
mewakili kurang lebih 99,86 % massa total tata surya.
Secara kimiawi, sekira tiga perempat massa matahari terdiri dari hidrogen, sedangkan sisanya
didominasi helium. Sisa massa tersebut (1,69%, setara dengan 5.629 kali massa Bumi) terdiri
dari elemen-elemen berat seperti oksigen, karbon, neon, besi, dan lain-lain.
Matahari terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu akibat peluruhan gravitasi suatu wilayah
di dalam sebuah awan molekul besar. Sebagian besar materi berkumpul di tengah, sementara
sisanya memimpih menjadi cakram beredar yang kelak menjadi Tata Surya. Massa pusatnya
semakin panas dan padat dan akhirnya memulai fusi termonuklir di intinya. Diduga bahwa
hampir semua bintang lain terbentuk dengan proses serupa. Klasifikasi bintang Matahari,
berdasarkan kelas spektrumnya, adalah bintang deret utama G (G2V) dan sering digolongkan
sebagai katai kuning karena radiasi tampaknya lebih intens dalam porsi spektrum kuning-
merah. Meski warnanya putih, dari permukaan Bumi Matahari tampak kuning dikarenakan
pembauran cahaya biru di atmosfer. Menurut label kelas spektrum,G2 menandakan suhu
permukaannya sekitar 5778 K (5505 °C) dan V menandakan bahwa Matahari, layaknya
bintang-bintang lain, merupakan bintang deret utama, sehingga energinya diciptakan oleh fusi
nuklir nukleus hidrogen ke dalam helium. Di intinya, Matahari memfusi 620 juta ton metrik
hidrogen setiap detik.
Dulu, Matahari dipandang para astronom sebagai bintang kecil dan tidak penting. Sekarang,
Matahari dianggap lebih terang daripada
sekitar 85% bintang di galaksi Bima Sakti yang didominasi katai merah. Magnitudo absolut
Matahari adalah +4,83. Akan tetapi, sebagai bintang yang paling dekat dengan Bumi,
Matahari adalah benda tercerah di langit dengan magnitudo tampak −26,74.[19][20] Korona
Matahari yang panas terus meluas di luar angkasa dan menciptakan angin Matahari, yaitu
arus partikel bermuatan yang bergerak hingga heliopause sekitar 100 AU. Gelembung di
medium antarbintang yang terbentuk oleh angin Matahari, heliosfer, adalah struktur
bersambung terbesar di Tata Surya.

6
Matahari saat ini bergerak melalui Awan Antarbintang Lokal (dekat Awan G) di zona
Gelembung Lokal, tepatnya di dalam lingkaran terdalam Lengan Orion di galaksi Bima Sakti.
Dari 50 sistem bintang terdekat dalam jarak 17 tahun cahaya dari Bumi (bintang terdekat
adalah katai merah bernama Proxima Centauri sekitar 4,2 tahun cahaya), Matahari memiliki
massa terbesar keempat. Matahari mengorbit pusat Bima Sakti pada jarak kurang lebih
24.000–26.000 tahun cahaya dari pusat galaksi. Jika dilihat dari kutub utara galaksi, Matahari
merampungkan satu orbit searah jarum jam dalam kurun sekitar 225–250 juta tahun. Karena
Bima Sakti bergerak relatif terhadap radiasi latar belakang gelombang mikro kosmis (CMB)
ke arah konstelasi Hydra dengan kecepatan 550 km/detik, kecepatan Matahari relatif terhadap
CMB sekitar 370 km/detik ke arah Crater atau Leo.
Jarak rata-rata matahari dari bumi sekitar 149.6 juta kilometer (1 AU), meski jaraknya
bervariasi seiring pergerakan Bumi menjauhi perihelion pada bulan Januari hingga aphelion
pada bulan Juli. Pada jarak rata-rata ini, cahaya bergerak dari Matahari ke Bumi selama 8
menit 19 detik. Energi sinar Matahari ini membantu perkembangan nyaris semua bentuk
kehidupan di Bumi melalui fotosintesis dan mengubah iklim dan cuaca Bumi. Dampak luar
biasa Matahari terhadap Bumi sudah diamati sejak zaman prasejarah. Matahari juga
dianggap oleh sejumlah peradaban sebagai dewa. Pemahaman ilmiah yang akurat mengenai
Matahari berkembang perlahan. Pada abad ke-19, beberapa ilmuwan ternama mulai sedikit
tahu tentang komposisi fisik dan sumber tenaga Matahari. Pemahaman ini masih terus
berkembang sampai sekarang. Ada sejumlah anomali perilaku Matahari yang belum dapat
dijelaskan secara ilmiah.
Bagian matahari yang bisa diamati secara langsung adalah bagian luarnya yang disebut
atmosfer matahari terdiri atas tiga lapisan yaitu: fotosfer, kromosfer, korona. Permukaan
matahari yang tampak cemerlang dari bumi adalah fotosfer. Pengamatan teliti menunjukkan
bahwa fotosfer terdiri atas butiran-butiran cahaya cemerlang yang disebut granule. Tebal
lapisan ini kira-kira 260 km dengan temperatur fotosfer bervariasi dari sekitar 4500 K pada
permukaan luar, dan kira-kira 6800 K. Pada fotosfer terdapat bagian-bagian yang realtif
dingin dan tampak sebagai bintik-bintik gelap yang disebut noda-matahari.
Lapisan yang menyelubungi fotosfer disebut kromosfer, yang teramati secara baik ketika
terjadi gerhana matahari. Tebal lapisan ini kira-kira 2000-3000 km, dengan temperatur
bervariasi dari 4500 K pada lapisan fotosfer sampai 100.000 K pada lapisan kromosfer bagian
luar.
Lapisan paling luar atmosfer matahari disebut korona, yang teramati secara jelas pada waktu
gerhana matahari total. Lapisan ini membentang sampai jutaan kilometer dan temperaturnya
bisa mencapai 2000.000 K. Dalam lapisan korona terdapat gejala yang disebut prominens,
yaitu aliran gas panas berupa nyala-nyala api yang besar berasal dari tepi matahari sampai
menembus korona.
b. Bintang
Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat bintang semu dan
bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi
memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah bintang
yang menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan bintang adalah objek luar angkasa
yang menghasilkan cahaya sendiri (bintang nyata).
Menurut ilmu astronomi, definisi bintang adalah Semua benda masif (bermassa antara 0,08
hingga 200 massa matahari) yang sedang dan pernah melangsungkan pembangkitan energi
melalui reaksi fusi nuklir. Oleh sebab itu bintang katai putih dan bintang neutron yang sudah
tidak memancarkan cahaya atau energi tetap disebut sebagai bintang. Bintang terdekat
dengan Bumi adalah Matahari pada jarak sekitar 149,680,000 kilometer, diikuti oleh Proxima
Centauri dalam rasi bintang Centaurus berjarak sekitar empat tahun cahaya.
c. Planet

7
Planet-planet yang mempunyai lintasan lebih kecil daripada
lintasan bumi diklasifikasikan sebagai-sebagai interior. Planet-planet yang mempunyai
lintasan lebih besar daripada lintasan bumi dikelompokkan sebagai planet-planet superior.
Metode mengelompokkan yang lain dilakukan dengan mengelompokkan merkurius, venus,
mars, bumi, maars sebagia planet-planet dalam atau planet-planet terestrial (kebumian)
karena mereka mirip bumi, jupiter, saaturnus, uranus, neptunus dikelompokkan sebagai
planet-planet jovian karena mereka mirip jupiter.
1) Merkurius
Merkurius merupakan planet yang paling dekat dengan matahari dan tidak memiliki satelit.
Merkurius ini dapat terlihat di atas horison barat tepat setelah matahari terbenam atau di atas
horison timur tepat sebelum matahri terbit. Merkurius mengelilingi matahari dengan priode
revolusi 88 hari dan berputar pada porosnya dengan periode rotasi 59 hari.
Merkurius bervariasi dan adanya medan magnetic lemah di sekitar planet ini. Pada siang hari
temperature pernukaannya bisa
mencapai 700 K, tepat setelah matahari terbenam turun menjadi 150 K dan pada tengah
malam turun lagi menjadi 100 K.
2) Venus
Venus merupakan planet terestrial tanpa satelit, yang tampak pada waktu senja atau fajar,
sehingga venus sering disebut sebagai “bintang pagi” atau bintang “bintang sore”/ periode
revolusi Venus adalah 225 hari dan periode rotasinya adalah 243 hari.
3) Bumi
Bumi merupakan planet ketiga dalam tata surya. Bumi merupakan tempat kita hidup
menghirup udaranya, minum airnya, mengolah tanahnya dan memanfatkan kekayaan
alamnya.
4) Mars
Mars adalah planet yang tampak kemerah-merahan jika dilihat dari bumi. Mars mengelilingi
bumi dengan periode revollusi 687 hari. Planet ini berputar pada sumbunya dengan priode 24
jam 37,4 menit. Mars memiliki dua satelit yaitu: phobos dan deimos.
5) Jupiter
Jupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya, dengan masa kira-kira 318 kali bumi dan
kerapatan rata-rata kira-kira 1.330 kg/m3. Percepataan gravitasi pada permukaan jupiter kira-
kira 2,35 kali percepatan gravitasi bumi.
6) Saturnus
Saturnus mempunyai massa 95 kali massa bumi, tetapi kerapatannya kira-kira hanya
700kg/m3. Percepatan gravitasi di permukaan saturnus kira-kira hanya 0,07 kali percepatan
gravitasi bumi. Sebagian besar penyusunnya adalah hidrogen dan helium, bagian pusatnya
diduga terbentuk padat. Komposisi atmosfernya mirip komposisi atmosfer jupiter dengan
temperatur kira-kira -180°C
7) Uranus
Uranus ditemukan oleh William Herschel pada tanggal 13 maret 1781. Uranus mempunyai
massa kira-kira 14,5 massa bumi,
kaerapatan rata-ratanya kira-kira 1.300 kg/m3. Percepatan gravitasi Uranus kira-kira sama
dengan percepatan gravitasi bumi. Komposisi kimia planet ini mirip dengan komposisi
Jupiter dan saturnus dengan temperature kira-kira -214oC.
Uranus mengelilinhi matahari dengan periode revolusi 84 tahun dan periode rotasi 10-25 jam.
Saat ini ditemukan bahwa uranus juga memiliki 9 cinci yang mengelilingi bidang ekuatornya
dan 5 satelit. Mana satelit penemu dan tahun penemunya adalah Miranda ( Kuiper, 1948 ),
Ariel ( Lassel, 1851 ), Titani ( Herschel, 1787) dan Oberon ( Herschel, 1787 ).
8) Neptunus
Neptunus ditemukan berdasarkan perhitungan matematis yang dilakukan oleh Leveire

8
(Perancis) dan Adams (Inggris). Massa Neptunus kira-kira 17,2 kali massa bumi, kerapatan
rata-ratanya kira-kira 1.500 kg/m3. Bagian dalam neptunus diduga mirip dengan uranus,
kemungkinan terdapat teras batuan yang dikelilingi oleh lapisan hydrogen dan helium cair.
Atmosfernya mengandung hydrogen dan metana dengan temperature kira-kira -217oC.
Neptunus mengelilingi matahari dengan periode revolusi 165 tahun dan ini kira-kira 18 jam.
Neptunus memiliki dua buah satelit. Satelit pertama adalah Triton, yang ditemukan oleh
Lassel dalam tahun 1846. Satelit kedua adalah Nereid yang ditemukan oleh Kuiper dalam
tahun 1949.
9) Pluto
Pluto ditemukan oleh Clyde Toumbaugh dalam tahun 1930. Massa planet ini kira-kira hanya
0,002 kali massa bumi. Permukaan tertutup oleh metana beku, yang diselubungi atmosfer
tipis dari garis metana dengan temparatur kira-kira -217oC.
Pluto mengelilingi matahri dengan periode revolusi kira-kira 248,6 tahun dan periode
rotasinya kira-kira 6,4 hari. Pluto memiliki
sebuah satelit, yaitu Charon. Satelit ini ditemukan oleh J.W. Christy dalam tahun 1978.
d. Asteroid
Asteroid adalah benda langit kecil dan padat yang terdapat dalam sistem tata surya
kita.Asteroid adalah contoh dari sejenis planet kecil (atau disebut juga planetoida), namun
jauh lebih kecil dari sebuah planet. Asteroid berada dalam sebuah sabuk antara Mars dan
Yupiter yang disebut sabuk asteroid.
e. Komet
Komet adalah benda angkasa yang mirip asteroid, tetapi hampir seluruhnya terbentuk dari gas
(karbon dioksida, metana, air) dan debu yang membeku. Komet memiliki orbit atau lintasan
yang berbentuk elips, lebih lonjong dan panjang daripada orbit planet.
f. Meteoroid
Meteoroid adalah batu-batu angkasa berukuran kecil-kecil yang melayang-layang bebas di
angkasa dan bergerak cepat. Lintasan meteoroid tidak beraturan dan tidak mengorbit kepada
Matahari.
g. Meteor
Meteor ialah meteoroid yang tertarik masuk ke dalam atmosfer Bumi karena pengaruh
gravitasi Bumi. Karena mereka mengalami gesekan yang hebat oleh atmosfer dan gerakannya
pun yang cepat dapat menuju permukaan Bumi, meteoroid terbakar di atmosfer. Meteoroid
yang terbakar inilah yang disebut meteor. Penduduk Bumi melihat meteor yang terbakar
sebagai bintang jatuh.
h. Meteorit
Meteorit adalah meteoroid yang masuk ke dalam atmosfer Bumi, mengalami gesekan di
atmosfer, dan jatuh ke permukaan tanah. Dari temuan-temuan meteorit inilah, para ahli
mengetahui bahwa meteoroid terdiri atas batuan, besi, dan nikel.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:
Bumi dan antariksa adalah pelajaran yang mencakup keseluruhan dari isi bumi an benda-
benda yang ada diluar angkasa. Pembelajaran di sekolah dasar harus menggunakan media
atau alat peraga yang tepat agar siswa disekolah dasar dapat dengan mudah memahaminya.
Untuk itu inovasi dari guru sangat perlu untuk menunjang kegiatan pembelajaran disekolah
dasar. Pembelajaran tentang sistem bumi, bulan dan matahari disekolah sangat penting terkait
pemahaman dan pengetahuan siswa tentang kedudukan bumi dan matahari.
Pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru disekolah dasar tentang pembelajaran sistem
bumi, bulan dan matahari dapat menggunakan media gambar, video, dan peragaan yang
dilakukan oleh siswa. Pengukuran hasil pembelajaran dapat dilakukan dengan cara yang
inovatif yaitu melalui permainan atau games. Siswa akan terbawa oleh arus permainan
sehingga merasa senang dalam menjawab soal dari guru sekaligus sebagai tingkat mengukur
sejauh mana siswa telah menyerap pembelajaran tersebut.
B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun.

10
DAFTAR PUSTAKA

Pengertian Asteroid, Komet, Meteroid, Meteor, dan Meteorit


http://mbahtomo.com/2014/03/pengertian-asteroid-komet-meteoroid-meteor-dan-meteorit/
diakses pada: 26 April 2017 [online] 11. 00. WIB

Evolusi Sistem Bumi dan Bulan. Diakses pada: 26 april 2017 [online] 11. 20. WIB
http://kliksma.com/2014/12/evolusi-sistem-bumi-dan-bulan.html

Aris kurniawan. 10 februari. 2016. Pengertian Rotasi Dan Revolusi Bumi Besert Akibatnya.
http://googleweblight.com/?lite_url=http://www.gurupendidikan.com/pengertian-rotasi-dan-
revolusi-bumi-berserta-akibatnya/&ei=wkFhbssN&lc=id-
ID&s=1&m=569&host=www.google.co.id&ts=1493179797&sig=AJsQQ1BEUvvm_p8_xH
W2V6auiaZYVUCXsA

11

Anda mungkin juga menyukai