Anda di halaman 1dari 6

Makalah Model-model Komunikasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.

Komunikasi merupakan hal mutlak yang dilakukan oleh setiap manusia. Karena dengan
berkomunikasilah manusia bisa saling berinteraksi dalam hidupnya dalam kepentingan suatu hal.
Dapat juga dikatakan bahwa komunikasi merupakan salah satu kebutuhan yang tidak kalah penting
dengan kebutuhan lainnya bagi manusia. Pentingnya komunikasi bagi kehidupan social, budaya
pendidikan dan politik sudah disadarai oleh para cendikiawan sejak Aristoteles yang hidup ratusan
tahun lalu sebelum masehi.1

Komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai model yang tentunya mempunyai sisi positif dan juga
sebaliknya yaitu negatif. Menurut Sereno dan Mortensen model komunikasi merupakan deskripsi
ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Model komunikasi
mempresentasikan secara abstrak cirri-ciri penting dan menghilangkan rincian komunikasi yang
tidak perlu dalam dunia nyata.2 Dengan adanya model komunikasi tentu akan mempermudah
penyampaian dengan berbagai model penyampaian. Adanya model-model dalam komunikasi juga
tentunya akan membuat komunikator mampu mengetahui dengan model apa yang harus di
terapkannya dalam menyampaikan sesuatu guna mencapai sasaran dengan lebih efektif. Secara
tidak disadari sudah banyak sekali contoh-contoh model-model komunikasi yang selama ini terjadi di
lingkungan baik di lingkungan masyarakat maupun dalam lingkungan lembaga dan lainnya yang
kesemuanya adalah fenomena nyata tentang bagaimana penerapan model-model komunikasi yang
akan dibahas dalam makalah ini.

1Onong Uchjana Effendy, Ilmu KOmunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2009, hlm. 9.2Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010, hlm. 132.

Model komunikasi dibuat untuk membantu dalam memberi pengertian tentang komunikasi dan juga
untuk menspesifikasi bentuk-bentuk komunikasi yang ada dalam hubungan antar manusia.3 Model
tidak hanya memberi manfaat kepada para ilmuan namun model juga menyediakan kerangka
rujukan untuk memikirkan masalah bila modal awal tidak berhasil memprediksi.4 Model memberikan
kita kerangka kerja yang bisa kita gunakan untuk mempertimbangkan suatu masalah, meskipun
dalam versi awalnya modal tidak akan membawa kita menuju prediksi yang berhasil.5

1.2. Maksud dan Tujuan.

Maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :

1. Menambahnya wawasan akan beraneka model-model komunikasi.


2. Mampu menerapkan model-model komunikasi sesuai kelebihannya.
3. Menjadi komunikator yang peka akan komunikannya.
1.3. Rumusan Masalah.

Rumusan masalah yang kami bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana model komunikasi menurut Gerbner ?


2. Bagaimana model komunikasi menurut Lasswell ?
3. Bagaimana model komunikasi menurut Newcomb ?
4. Bagaimana model komunikasi menurut Westley dan Maclean ?

1.4. Batasan Masalah.

Sangat banyak model-model komunikasi yang dikemukakan oleh para pakar dalam ilmu komnikasi.
Model-model yang diungkapkan oleh tokoh-tokoh dunia yang dikenal oleh dunia. Dalam
pembahasan kali ini kami membataskan pembahasan masalah hanya dalam ruang lingkup model-
model komunikasi menurut Gerbner, Lasswell, Newcomb, Westley dan Maclean.

3
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 1998.

4
Yasir, Pengantar Ilmu Komunikasi, Pekanbaru: CV Witra Irzami, 2009.

5
Werner J Severin dan James W Tankord, Teori Komunikasi Sejarah, Metode, dan Terapan di
Dalam Media Massa, Jakarta: Kencana, 2009.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Model Komunikasi Menurut Gerbner (1956).

Model Gerbner (1956) merupakan perluasan dari model Lasswell.6 Model ini terdiri dari model verbal
dan model diagramatik. Model verbal adalah sebagai berikut :

1. Seseorang (sumber, komunikator)


2. Mempresepsi suatu kejadian.
3. Dan bereaksi.
4. Dalam suatu situasi.
5. Melalui suatu alat (saluran dan media untuk distribusi dan kontrol).
6. Untuk menyediakan materi.
7. Dalam suatu bentuk.
8. Dan konteks.
9. Yang mengandung isi.

10.Yang mempunyai suatu konsekuensi.

Sementara itu, model diagramatik Gerbner adalah sebagai berikut :


1. Seseorang diperlihatkan sebagai M yang berarti manusia (man).
2. E’ adalah kejadian (event) sebagaimana dipersepsi oleh M.
3. S/E adalah pernyatan mengenai peristiwa.
4. SSE adalah pernyataan mengenai pernyatan mengenai kejadian.
5. SSSE adalah hasil yang dikomunikasikan.

Jadi, model Gerbner menunjukkan bahwa seseorang mempersepsi suatu kejadian dan mengirimkan
pesan kepada suatu transmitter yang pada gilirannya mengirimkan sinyal kepada penerima
(receiver), dalam transmisi itu sinyal menghadapi gangguan dan muncul sebagai SSSE bagi
sasaran (destination).7

6
Deddy Mulyana, op.cit, hlm.159.

7
Ibid, hlm. 161-162.

2.2. Model Komunikasi Menurut Lasswell (1948).

Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan secara efektif, para peminat
komunikai sering kali mengutip paradigm yang dikemukakan oleh Harold Laswell dalam karyanya
“The Structure and Function of Communication in Society”. Lasswell mengatakan bahwa cara yang
baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut, “Who Says What In
Which Channel To Whom With What Effect?”.8 Paradigma Lasswell tersebut menunjukkan bahwa
komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni :

1. Komunikator (communicator, source, sender).


2. Pesan (message).
3. Media (channel, media).
4. Komunikan (communicant, communicate, receiver, recipient).
5. Efek (effect, impact, influence).

Jadi, berdasarkan paradigm Lasswell tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Lasswell
menghendaki agar komunikasi dijadikan objek studi ilmiah, bahkan setiap unsur diteliti secara
khusus.9

Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect, model ini dikemukakan Harold
Lasswell pada tahun 1948yang menggambarkan proses komunikasi dan fungsi-fungsi yang
diembannya dalam masyarakat. Lasswell mengemukakan 3 fungsi, yaitu pengawasan lingkungan
mengingatkan anggota-anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan, kemudian
korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan, dan kemudian
transmisi warisan social dari suatu generasi ke generasi lainnya. Lasswell berpendapat bahwa
terdapat tiga kelompok spesialis yang bertanggung jawab melaksanakan fungsi-fungsi
ini.10 Misalnya, pemimpin politik dan diplomat

8 Onong Uchjana Effendy, op.cit, hlm. 10.


9
Ibid.

10 Deddy Mulyana, op.cit, hlm. 147.

termasuk ke dalam kelompok pengawas lingkungan. Pendidik, jurnalis dan penceramah membantu
mengkorelasikan atau mengumpulkan respon orang-orang terhadap informasi baru. Anggota
keluarga dan pendidik sekolah mengalihkan warisan social. Menurut Lasswell, suatu fungsi penting
komunikasi adalah menyediakan informasi mengenai negara-negara kuat lainnya di dunia. Lasswell
menyimpulkan bahwa penting bagi masyarakat untuk menemukan dan mengendalikan factor-faktor
yang mungkin mengganggu komunikasi efisien.

Model Lasswell sering diterapkan dalam konumikasi massa. Model tersebut mengisyaratkan bahwa
lebih dari satu saluran bisa membawa pesan. Model Lasswell dikritik karena model itu tampaknya
mengisyaratkan kehadiran komunikator dan pesan yang bertujuan. Model itu juga dianggap terlalu
menyederhanakan masalah. Tetapi, seperti setiap model yang baik, model Lasswell memfokuskan
perhatian pada aspek-aspek penting komunikasi.

2.3. Model Komunikasi Menurut Newcomb (1953).

Theodore Newcomb(1953) memandang komunikasi itu dari perspektif psikologi-sosial. Model


komunikasi yang diungkapkannya sering disebut sebagai model ABX atau model simetri. Newcomb
menggambarkan bahwa seseorang (A) menyampaikan informasi kepada seorang lainnya (B)
mengenai sesuatu (X).11 Model tersebut mengasumsikan bahwa orientasi A (sikap) terhadap B dan
terhadap X saling bergantung, dan ketiganya merupakan suatu sistem yang terdiri dari empat
orientasi :

1. Orientasi A terhadap X, yang meliputi sikap terhadap X.


2. Orientasi A terhadap B, yang meliputi sikap terhadap B.
3. Orientasi B terhadap X.
4. Prientasi B terhadap A.

Dalam model Newcomb, komunikasi adalah cara lazim dan efektif yang memungkinkan orang-orang
mengorientasikan diri terhadap lingkungan mereka.

11 Ibid, hlm. 154.

Simetri yang diungkapkan Newcomb dimungkinkan karena seseorang (A) yang siap
memperhitungkan seorang lainnya (B). Simetri juga mengesahkan orientasi seseorang terhadap X.
Ini merupakan cara untuk mengatakan bahwa kita memperoleh dukungan sosial dan psikologi bagi
orientasi yang kita lakukan. Jika B yang kita hargai menilai X dengan cara yang sama seperti kita,
kita cenderung lebih meyakini orientasi kita. Maka kitapun berorientasi dengan orang-orang yang
kita hargai mengenai objek, peristiwa, orang, dan gagasan (semuanya termasuk X) yang penting
bagi kita untuk mencapai kesepakatan atau menggunakan istilah Newcomb simetri.

Selanjutnya asimetri adalah bagian dari model Newcomb ketika orang “setuju untuk tidak setuju”.
Dengan kata lain, bila A dan B saling menyukai namun mereka tidak sependapat mengenai X atau
bila mereka saling membenci namun sependapat mengenai X, maka hubungan mereka bukan
simetri. Dalam konteks ini, ketegangan mungkin akan muncul yang menuntut mereka untuk mencari
keseimbangan dengan cara mengubah sikap satu pihak terhadap pihak lainnya, atau sikap mereka
terhadap X. Maka dapat dipahami, bila seseorang pria yang memutuskan untuk menikahi wanita
atau membeli mobil yang menurut sebagian orang kurang pantas baginya, terus saja meminta
pendapat orang-orang lain yang kira-kira mendukung keputusannya itu dan menghindari pendapat
yang bertentangan.

2.4. Model Komunikasi Menurut Westley dan Maclean (1957).

Tahun 1957, Bruce Wetsley dan Malcolm Maclean, keduanya merupakan teoritikus komunikasi,
merumuskan suatu model yang mencakup komunikasi antarpribadi dan komunikasi massa, dan
memasukkan umpan balik sebagai bagian integral dalam proses komunikasi.

Menurut kedua pakar ini, perbedaan dalam umpan balik inilah yang membedakan komunikasi
antarpribadi dengan komunikasi massa.Umpan balik dari penerima bersifat segera dalam komunikai
anarpribadi, sementara dlam komunikasi massa bersifat minimal dan atau tertunda. Sumber dalam
komunikasi antarpribadi lebih beruntung daripada dalam komunikasi massa dalam arti bahwa dalam
komunikasi antarpribadi sumber dapat langsung memanfaatkan umab balik dari penerima untuk
mengetahui apakah pesannya mencapai sasaran dan sesuai dengan tujuan komunikainya atau
tidak. Dalam komunikasi massa sumber misalnya pemceramah agama, calon presiden yang
berdebat dalam rangka kampanye politik, atau pemasang iklan, yang disiarkan di televise, tidak
dapat secara langsung mengetahui bagaimana penerimaan pesannya oleh khalayak pemirsa.
Umpan balik dapat saja diterima pengirim pesan, namun mungkin beberapa hari atau beberapa
minggu kemudian. Dalam komunikasi Westley dan Meclean ini terdapat lima unsure, yaitu, objek
orientasi, pesan, sumber, penerima, dan umpan balik. Sumber (A) menyoroti suatu objek atau
peristiwa tertentu dalam lingkungannya (X) dan menciptakan pesan mengenai (X’) yang ia kirimkan
kepada penerima (B). Pada gilirannya, penerima mengirimkan umpan balik (fBA) mengenai pesan
kepada sumber. Westley dan Maclean menambahkan suatu unsure lain (C). C adalah “penjaga
gerbang” (gatekeeper) atau pemimpin pendapat (opinion leader).

Model Westley dan Maclean mencakup beberapa konsep penting, yaitu : umpan balik, perbedaan
dan kemiripan komunikasi antarpribadi dengan komunikasi massa, dan pemimpin pendapat yang
penting sebagai unsur tambahan dalam komunikasi massa. Model ini juga membedakan pesan
yang bertujuan (purposif) dengan pesan yang tidak bertujuan (nonpurposif). Pesan yang bertujuan
adalah pesan yang dikirimkan untuk mengubah citra penerima mengenai sesuatu dalam lingkungan.
Ketika anda menyampaikan pesan kepada seseorang mahasiswa bahwa dosen yang member anda
nilai ujian yang buruk sebagai killer, anda mengirimkan pesan yang purposif. Pesan yang
nonpurposif adalah pesan yang dikirimkan sumber kepada penerima secara langsung atau melalui
penjaga gerbang namun tidak dimaksudkan untuk mempengaruhi penerima. Bila anda mendengar
seorang dosen yang berkomentar mengenai seorang mahasiswa kepada dosen lainnya, pesan
tersebut bersifat nonpurposif. Dalam kasus ini, pesan tersebut sebenarnya merupakan objek
orientasi dalam lingkungan penerima.12

12
Ibid, hlm. 159.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan.

Dari berbagai pembahasan yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwasanya Gerbner
mengemukakan model verbal dan diagramatik. Lasswell mengemukakan bahwa cara baik untuk
menyampaikan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan “Who Says What In Which
Channel To Whom With What Effect?”. Newcomb memandang komunikasi itu dari perspektif
psikologi-sosial. Model komunikasi yang diungkapkannya sering disebut sebagai model ABX atau
model simetri. Bruce Wetsley dan Malcolm Maclean merumuskan suatu model yang mencakup
komunikasi antarpribadi dan komunikasi massa, dan memasukkan umpan balik sebagai bagian
integral dalam proses komunikasi.

Dalam ilmu komunikasi sebenarnya terdapat ratusan model komunikasi. Satu model mempunyai
kelebihan dan kekurangannya masing-masing yang jelas tidak ada model yang benar atau
salah.Setiap model hanya dapat diukur berdasarkan kemanfaatannya ketika dihadpakan dengn
dunia nyata, khusunya ketika digunakan untuk menjaring data dalam penelitian. Selain itu, model
yang dirancang, unsur-unsur model dan hubungan antar berbagai unsur tersebut, bergantung pada
perspektif yang digunakan si pembuat model. Sebagaimana gajah, yang menurut pribahasa,
menampilkan realitas yang berlainan ketika diperiksa oleh enam orang buta, maka komunikasipun
dapat dikaji dari berbagai sudut pandang yang berbeda tergantung pada pribadi masing-masing.

3.2. Pesan dan Saran.

Dalam makalah ini kami selaku tim penyusun ingin menyarankan beberapa hal untuk pribadi dan
untuk pembaca sekalian, yaitu :

1. Gunakan model komunikasi yang sesuai agar pesan tersampaikan efektif.


2. Berkomunikasi bukan dengan ego diri tetapi dengan dasar pemikiran.
3. Berkomunikasi untuk semakin memperbaiki diri.

Anda mungkin juga menyukai