1 SM PDF
1 SM PDF
Rene Charles Kepel¹, Desy Maria Helena Mantiri², Anton Rumengan², Nasprianto
Abstract
This study was carried out in coastal waters of Blongko Vilage, Sub-District
of Sinonsayang, District of South Minahasa with an objective of knowing the taxa
composition of macroalgae through morphological studies. Data collection used
exploring survey. Results found 14 species that consisted 8 species of green algae,
2 species of brown algae, and 4 species of red algae.
Keyword: Macroalgae, Blongko.
Abstrak
174
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
JurnalIlmiahPlatax Vol. 6:(1),Januari 2018 ISSN: 2302-3589
mencari makan bagi organisme lain. karang, karang mati, kulit kerang, batu,
Adapun penelitian tentang sumberdaya kayu bahkan sebagai epifit dengan
makroalga di Blongko telah dilakukan menancapkan dirinya pada tumbuhan
oleh Kepel dan Rawung (2000), Kepel lain (Trono, 1997).
(2001), Kepel dan Wondal (2001), dan Odum (1996) menjelaskan
Kepel dkk (2001). Oleh sebab itu, perlu bahwa distribusi alga laut dapat dibagi
dilakukan penelitian kembali untuk menurut kedalaman. Alga hijau
melihat biodiversitas makroalga di dominan pada bagian permukaan di
wilayah tersebut. daerah intertidal, dan alga coklat
dominan sepanjang bagian tengah dan
TINJAUAN PUSTAKA
bawah daerah intertidal dan pada
Deskripsi Makroalga bagian permukaan subtidal, dan alga
Alga merupakan tumbuhan merah dominan sepanjang batas
tingkat rendah yang tidak memiliki bawah dari zona fotik. Alga cokelat
perbedaan susunan kerangka seperti berukuran mulai dari epifit mikroskopik
akar atau alat perekat (holdfast), sampai yang paling besar yaitu
batang (stipe) dan daun (blade), Macrocystis, dengan panjang 60 m.
meskipun wujudnya tampak seperti Struktur yang sederhana dari alga
ada perbedaan, tetapi sesungguhnya coklat yaitu tersusun menegak, filamen
hanya merupakan bentuk thallus bercabang atau filamen tidak
belaka (Winarno, 1990). Alga laut yang bercabang dan sistem dasar
mempunyai nilai ekonomis di berfilamen (Bold dan Wynne, 1985).
Indonesia adalah dari jenis alga hijau Dawes (1998) membagi distribusi alga
(Chlorophyta), alga merah laut berdasarkan posisi geografisnya
(Rhodophyta) dan alga coklat sebagai berikut: (i) Alga hijau
(Phaeophyta) (Kadi dan Atmadja, (Chlorophyta) ditemukan pada
1988). perairan tropis dan sub tropis berupa
Menurut Sumich (1992), struktur alga Cladophorales, Siphonocladales,
terdiri dari tiga struktur bagian yaitu Pasicladales, Caulerpales dalam
struktur yang menyerupai daun utama jumlah yang melimpah. Disamping itu
yang dikenal dengan blade yaitu juga terdapat Ulva dan Enteromorpha
bagian yang menyerupai daun pipih yang tersebar luas pada perairan yang
yang biasanya lebar, kemudian kedua memiliki temperatur dingin di Artik
adalah stipe yaitu bagian yang sampai pada perairan tropis; (ii) Alga
menyerupai batang dan berfungsi Cokelat (Phaeophyta) yang berukuran
sebagai penahan goncangan ombak, besar hidup di perairan dingin seperti
dan ketiga yaitu holdfast, yang di pantai Atlantik Utara; dan (iii) Alga
merupakan bagian yang menyerupai Merah (Rhodophyta) ditemukan
akar yang berfungsi sebagagi alat tersebar luas dan melimpah pada
pelekat pada substrat. bagian daerah intertidal dan subtidal,
juga tersebar luas pada perairan dingin
Habitat Makroalga Artik dan perairan tropis.
Habitat merupakan suatu Tomascik dkk (1997)
tempat organisme terbentuk dari menyatakan bahwa di Indonesia pada
keadaan luar, baik secara langsung rataan intertidal ditemukan alga merah
maupun tidak langsung mempengaruhi berkapur seperti Galaxaura, Amphiroa
organisme tersebut. Makroalga dapat dan alga cokelat Turbinaria dan
dijumpai hidup dan melekat pada tipe Sargassum. Pada daerah terumbu tepi
substrat seperti pasir, berlumpur, (fringing reef) pada bagian yang lebih
bahkan pada tipe substrat keras dalam dari parit-paritnya didominasi
seperti karang dan batu. Makroalga oleh alga Penicillus capitatus, P.
hidup dengan menancapkan dirinya firiformus, Caulerpa spp.,
pada substrat berlumpur, pasir, Rhipocephalus dan Udotea. Pada
175
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
JurnalIlmiahPlatax Vol. 6:(1),Januari 2018 ISSN: 2302-3589
176
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
JurnalIlmiahPlatax Vol. 6:(1),Januari 2018 ISSN: 2302-3589
177
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
JurnalIlmiahPlatax Vol. 6:(1),Januari 2018 ISSN: 2302-3589
178
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
JurnalIlmiahPlatax Vol. 6:(1),Januari 2018 ISSN: 2302-3589
179
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
JurnalIlmiahPlatax Vol. 6:(1),Januari 2018 ISSN: 2302-3589
Gambar 8. Avrainvillea erecta (Berkeley) A. Gepp and E.S. Gepp (herbarium dan di
alam)
180
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
JurnalIlmiahPlatax Vol. 6:(1),Januari 2018 ISSN: 2302-3589
181
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
JurnalIlmiahPlatax Vol. 6:(1),Januari 2018 ISSN: 2302-3589
Penelitian beberapa aspek dari diukur dari alat pelekat sampai ke apeks
populasi alga cokelat T. ornata telah 6-8 cm, sedangkan thallus yang diukur
dilakukan oleh Kepel dan Rawung dari alat pelekat sampai ke percabangan
(2000), Kepel (2001), Kepel dkk (2003), pertama 0,5-1,0 cm, memiliki
Masloman dkk (2003), Tupan dkk percabangan dikotom dan multiaksial,
(2004), dan Magenda dkk (2004). pada bagian cabang bundar dan lebar
daun adalah 0,2 cm; pada saat masih
11. Galauxaura oblongata (Ellis
segar spesies ini kemerah-merahan;
and Solander) Lamouroux
hidup pada batu di daerah rataan
Thallus berbentuk rimbun, terumbu (Gambar 12).
dengan ukuran tinggi total thallus yang
Gambar 12. Galaxaura oblongata (Ellis and Solander) Lamouroux (herbarium dan di
alam)
12. Gracilaria edulis (S.G. Gmelin) tidak beraturan, pada bagian pucuk
P.C. Silva biasanya mengecil dan melengkung
waktu kering. Thallus berwarna cokelat
Thallus berbentuk silindris, tinggi
kehijauan di alam dan coklat tua saat
4-14 cm dengan diameter 0,1-0,2 mm.
kering; hidup pada substrat pasir
Bagian alat pelekat berbentuk cakram
berbatu, lumpur di daerah intertidal
kecil. Bercabang dua, kadang dijumpai
(Gambar 13).
182
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
JurnalIlmiahPlatax Vol. 6:(1),Januari 2018 ISSN: 2302-3589
timbul pada setiap bagian antar jernih tapi pada perairan keruh berwarna
segmen; berwarna hijau kekuning- coklat tua; hidup pada substrat berpasir,
kuningan sampai oranye pada perairan lumpur di daerah intertidal (Gambar 14).
Gambar 14. Gracilaria salicornia (C. Agardh) Dawson (herbarium dan di alam)
183
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
JurnalIlmiahPlatax Vol. 6:(1),Januari 2018 ISSN: 2302-3589
184
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
JurnalIlmiahPlatax Vol. 6:(1),Januari 2018 ISSN: 2302-3589
Kepel, R.Ch., L.J.L. Lumingas, dan M. Luarwan, J.N., R.Ch. Kepel, dan L.J.L.
Palyn. 2002. Alga Laut yang Lumingas. 2004a. Komunitas
Tumbuh Secara Alami pada Makroalga di Perairan Pesisir
Sarana Budidaya di Perairan Desa Poopoh, Minahasa, Jurnal
Bentenan, Minahasa, Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan
Perikanan dan Ilmu Kelautan UNSRAT 2(2).
UNSRAT 1(4), 26-32.
Luarwan, J.N., R.Ch. Kepel, dan L.J.L.
Kepel, R.Ch., L.J.L. Lumingas, dan F.N. Lumingas. 2004b. Struktur
Pangau. 2001. Kepadatan dan Komunitas Alga Laut di Perairan
Pertumbuhan Alga Coklat Pesisir Desa Rap-rap, Minahasa,
Padina australis Hauck di Jurnal Perikanan dan Ilmu
Perairan Desa Blongko, Kelautan UNSRAT 2(3), 14-23.
Minahasa, Jurnal Fakultas
Perikanan UNSRAT 3(3), 27-32. Luning, K. 1990. Seaweeds. Their
Environment, Biogeography and
Kepel, R.Ch., L.J.L. Lumingas, dan I. Ecophysiology. John Wiley and
Pulukadang. 2003. Komunitas Sons, Inc. 527 hal.
Alga Halimeda di Perairan
Laboratorium Basah Universitas Magenda, O., R.Ch. Kepel, dan L.J.L.
Sam Ratulangi – Likupang, Lumingas. 2004. Populasi Alga
185
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
JurnalIlmiahPlatax Vol. 6:(1),Januari 2018 ISSN: 2302-3589
186
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
JurnalIlmiahPlatax Vol. 6:(1),Januari 2018 ISSN: 2302-3589
187
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax