FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
I. Tujuan
Mengidentifikasi kation dan anion yang terdapat dalam suatu larutan
dengan metode kualitatif
II. Prinsip
2.1 Reaksi pengendapan
Reaksi pengendapan adalah reaksi yang menunjukkan adanya
senyawa ionik dan dalam suatu cairan yang menunjukkan padatan yang
tidak larut (memisahkan diri dari larutan) dan. (Chang, 2005).
2.2 Uji nyala
Uji nyala ini dilakukan dengan menggunakan api dalam bunsen
atau spiritus yang biasanya diujikan pada pengujian logam dan
menimbulkan warna yang khas. (Fullick dan Fullick, 2001).
2.3 Uji kelarutan
Uji kelarutan adalah uji dengan proses larutnya suatu padatan
menjadi suatu larutan yang homogen dengan mencampurkan satu sama
lainnya. (Padjaatmoko, 1990).
2.4 Uji Organoleptis
Uji organoleptis adalah uji yang dilakukan menggunakan alat
indra yang kita punya, dan yang diuji adalah mulai dari entuk,
wujudnya, maupun fisik luarnya. (Sari, et.al, 2014).
III. Reaksi
3.1 Identifikasi Kation
K+ + H2C4H4O6 → KHC4H4O2 +O2
KHC4H4O2 → H2O + KNH4C4HO6
3.2 Identifikasi Anion
2I- +Cl2 → 2Cl- + I2
I2 + 5Cl2 + 6H2O → 2IO3- +10Cl- + 12H+
2I- +2NO3- +4H+ → I2 +2NO + 2H2O
Ag+ + I- → AgI
AgI + HNO3 →AgNO3 + HI
(Farmakope V, 2014)
5.2 Pereaksi
AgNO3
Asam Tartat
BaCl2
CH3COOH
HNO3
Kloroform
Kanji
NH4OH
PtCl4
5.3 Sampel
KI
VI Data Pengamatan
6.1 Uji Kation dan Anion
No Sampel Prosedur Hasil Pengamatan Reaksi
(Svehla, 1985)
Ditambahkan Tidak ada reagen 2K+ + [PtCl6]2-→
Platinum (IV) sehingga reaksi tidak K2[PtCl6]
Klorida dilakukan.
(Svehla, 1985)
Uji flame test: Senyawa tersebut saat
diuji flame test berwarna
-Siapkan
ungu terang yang sedikit
senyawa yang
terlihat. Hal ini
akan
menunjukkan adanya
dimasukkan ke
unsur kalium yang
dalam plat tetes.
terkandung di dalamnya.
-Siapkan HCl
dalam plat tetes
sebagai
pembersih
kawat Ni.
-Bakar terlebih
dahulu dan
totolkan ke HCl
kawat Pt sampai
tidak ada
percikan api.
-Totolkan pada
senyawa tadi
dan bakar
kembali sampai
terlihat warna
yang khas.
2. I- Ditambahkan Saat ditambahkan dengan 2I- +Cl2 → 2Cl- + I2
BaCl2 barium klorida ini I2 + 5Cl2 + 6H2O →
menghasilkan warna 2IO3- +10Cl- + 12H+
Ditambahkan
putih keruh dan timbul
kloroform
gelembung gas.
Kemudian, saat
ditambahkan dengan
kloroform langsung
memberntuk endapan
putih dan masih ada gas
didalamnya.
(Svehla, 1985)
(Svehla, 1985)
VII Perhitungan
𝜌×10×%
N. NH3 = × 𝑉𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖
𝑀𝑟
0,73×10×25
= × 1 = 10,7352
17
N1 x V1 = N2 x V2
10,7532 × 𝑉 𝑁𝐻4𝑂𝐻 = 4 × 25
VNH4OH = 9,315 mL
V aquadest = 15,6 mL
VIII Pembahasan
Dalam percobaan identifikasi garam kali ini, saya akan membahas 16
sampel yang telah diidentifikasi masing-masing dengan prosedur dari
farmakope III dan V. Percobaan ini juga melakukan beberapa pengujian
pada masing-masing sampel tersebut. Uji yang dilakukan dibagi menjadi,
yaitu uji organoleptis, uji kelarutan, uji kation, dan uji anion. Pengujian
yang pertama dilakukan adalah uji organoleptis. Organoleptik berhubungan
dengan pengindraan suatu produk makanan yang meliputi rasa, warna, bau,
bentuk, dan sentuhan.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa uji organoleptik pada sampel
ini melibatkan panca indra yang dimiliki. Namun, tidak semua panca indra
dapat melakukan uji ini karena senyawa yang diuji bisa saja merupakan
senyawa yang berbahaya. Seperti contohnya, penggunaan lidah sebagai
indra pengecap untuk mengetahui rasa dari senyawa tersebut. Hal ini sangat
tidak disarankan untuk dilakukan bahkan dilarang karena dapat
membahayakan sistem kerja tubuh karena bisa saja terdapat reaksi sampel
terhadap senyawa yang ada di dalam tubuh tersebut apabila dilakukan
pencicipan.
Kemudian, untuk memakai indra penciuman juga tidak dianjurkan
bahkan juga dilarang karena senyawa-senyawa tersebut bisa saja berbau
menyengat dan menusuk ke dalam saluran pernafasan yang dapat
mengganggu sistem syaraf penciuman kita. Seperti contohnya, mencium
sampel seperti kloroform yang dapat membuat praktikan pingsan. Selain
itu, untuk indra penyentuh, yaitu tangan seharusnya berhati-hati karena
beberapa senyawa bersifat korosif dan berbahaya, seperti contohnya adalah
asam klorida yang bersifat korosif dapat membuat pakaian berlubang dan
jika tangan kita yang terkena asam klorida ini dapat gatal-gatal bahkan jika
pekat sekalipun dapat berakibat fatal.
Lalu, untuk mata (indra penglihatan) dapat dilakukan dengan bebas,
tetapi tetap saja harus berhati-hati. Indra penglihatan ini dapat digunakan
untuk uji organoleptis dalam melihat bentuk dan wujud dari senyawa yang
akan diuji ini. Oleh karena itu, hanya penglihatan dan peraba yang biasa
digunakan dalam pengujian organoleptik. Namun, perabaan sampel
dilakukan jika tangan sudah terbalut oleh sarung tangan lateks/ sintetis.
Untuk sampel yang pertama adalah BaCl2. Mulai dari bentuknya adalah
kristal putih dan tidak berbau. Kemudian, untuk uji kelarutannya ini bahwa
sampel ini sangat larut dalam air. Sesuai dengan persamaannya adalah
Ba + H 2O → Ba2+ + H2 ↑ + 2OH-
Untuk sampel keempat adalah asam borat. Uji organoleptik pada asam
borat ini adalah berbentuk hablur halus berwarna putih dan tidak berbau.
Untuk uji kelarutannya adalah larut dalam air. Kemudian, untuk uji kation
ini dilakukan dengan mencampur sampel pada asam klorida dan dites
dengan kertas lakmus dan langsung berubah warna menjadi merah. Untuk
tabung selanjutnya ditambahkan dengan larutan iodium 3-4 tetes dan
hasilnya adalah timbul gelembung gas. Kemudian, saat diuji dengan
mencampuran asam borat dengan asam sulfat dan methanol, hasil yang
didapatkan adalah warna hijau.
Untuk sampel keempat belas, yaitu kalium iodide (KI), ini adalah garam
yang saya dapatkan saat percobaan dilakukan. Untuk organoleptiknya
adalah hablur sedikit halus berwarna putih dan tidak berbau. Untuk uji
kelarutannya juga sangat larut dalam air, etanol, maupun gliserin.
Kemudian dilakukan beberapa percobaan untuk pengujian kation, dengan
cara flame test dan didapatkan hasilnya adalah warna ungu violet saat
dibakar. Kemudian, dilakukan percobaan lagi yaitu penambahan asam
asetat pada garam tersebut, dan didapatkan hasilnya adalah bau ammonia
dan keluar gelembung gas kecil-kecil.
IX Kesimpulan
Berdasarkan percobaan kali ini, didapatkan bahwa setiap garam sampel
memiliki pengujiannya masing-masing, dan spesifik untuk sampel yang saya
dapatkan, yaitu KI (kalium Iodida), yang diidentifikasi berdasarkan dengan
prosedur farmakope V. Kemudian, hasil yang didapatkan ini juga sesuai dengan
literatur yang say abaca, sehingga bagian kation dalam garam KI adalah K+ dan
bagian anionnya adalah Cl-.
X Daftar Pustaka
Bidart, C., Romel Jiménez, Carlos Carlesi, Mauricio Flores, dan Álex Berg. 2011.
Synthesis and Usage of Common and Functionalized Ionic Liquids for Biogas
Upgrading. Chemical. Engineering Journal. Vol. 175: 388 – 395.
Chang, R. 2005. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti. Edisi Ketiga. Jakarta:
Erlangga.
Depkes, RI. 1979. Farmakope III. Jakarta: Depkes RI.
Depkes, RI. 2014. Farmakope V. Jakarta: Kemenkes RI.
Fullick, A, dan Fullick, P. 2001. Chemistry For AQA. London: Oxford Heinamann
Educational Publisher.
Harjadi, W. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta: Gramedia.
Hidayati, R., Arif Hidayat dan Susila Arita. 2012. Pengaruh Penambahan H 3PO4
dan Resin Kation Anion Terhadap Persen Total Gliserol Hasil Samping
Pembuatan Biodiesel. Jurnal Teknik Kimia No.4 Vol.18, Halaman 31-38.
Kapoor, K.L. 1989. Systematic Qualitative Analysis. New Delhi: Discovery
Publishing House.
Padjaatmoko.1990. Analisis Anorganik Kualitatif. Jakarta: PT Kalman Pustaka.
Oxtoby, D.W., H.P. Gillis, N.H. Nachtrieb. 2001. Kimia Modern. Jakarta:
Erlangga.
Roto, Iqmal, T., dan Umi, N. S. 2009. Aplikasi Pengolahan Polutan Anion Kirom
(VT) Dengan Menggunakan Agen Penukar Ion Hydrotalcitbzn-Al-Sol.
Jurnal Manusia dan Lingkungan. Volume 16 (1): 42-53.
Sahirman. 2013. Analisis Kimia Dasar 2. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Sari, D.K, Sri Anna. M, Lilik. K, Ali. K, Tommy. M. K. 2014. Uji Organoleptik
Formulasi Biskuit Berbasis Tepung Ikan Gabus (Ophiocephalus striatus).
Jurnal Agroteknologi Pangan. Vol 34(2). 120-125.
Sikanan. 2016. Analisis Kualitatif Kandungan Formalin Pada Tahu Yang Dijual Di
beberapa Pasar Di Kota Palu. Tersedia Secara Online.
https://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php /kovalen /article/download. [Diakses
2 Oktober 2019].
Svehla, G. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro.
Ed 5. Jakarta: PT Kalman Media Pusaka.