Bagaimana tingkat kesuburan tanaman cabai terhadap persentase sentuhan yang berbeda?
Untuk mengetahui tingkat kesuburan tanaman cabai pada persentase sentuhan yang berbeda
Agar pembahasan lebih mengarah, maka laporan ini dibatasi dengan pembahasan tentang
Tingkat Kesuburan Tanaman Cabai pada Persentase Sentuhan yang Berbeda.
1.5 Hipotesis
Thigmomorfogenesis (Thigma -> sentuhan dalam bahasa Yunani) adalah respons oleh
tanaman terhadap sensasi mekanis (sentuhan) dengan mengubah pola pertumbuhannya. Di alam
liar, pola-pola ini dapat ditimbulkan oleh angin, hujan, dan tersentuh oleh hewan yang melewati.
Ahli botani telah lama mengetahui bahwa tanaman yang tumbuh di rumah kaca cenderung lebih
tinggi dan lebih kurus daripada tanaman yang tumbuh di luar. Respons pertumbuhan disebabkan
oleh perubahan ekspresi gen. Hal ini kemungkinan terkait dengan protein tenangodulin yang
mengikat kalsium, menunjukkan keterlibatan Ca2+ dalam memediasi respons pertumbuhan.
Seorang ahli fisiologi tanaman bernama Mark Jaffe menerbitkan karya pertama terkait
fenomena ini - dan menciptakan istilah pertamanya dengan sebutan thigmomorphogenesis
(dalam bahasa Yunani, thigmo berarti "sentuhan," morpho berarti "bentuk," dan genesis berarti
"asal".) Dari selusin spesies tanaman yang ia libatkan dalam studinya, enam tanaman terlambat
tumbuh setelah disentuh setiap hari. Namun, setelah beberapa hari tidak bersentuhan dengan
tangan manusia, tanaman tersebut justru tumbuh dengan tingkat pertumbuhan reguler mereka.
Hal yang sama terjadi di bagian lain tanaman yang belum disentuh, meskipun pada tingkat
yang lebih rendah. Mitokondria mengubah genom dengan mengutak-atik sistem kekebalan
tanaman dan kadar hormon. Hal ini menyebabkan terjadinya pengeluaran energi yang sangat
besar yang diambil dari pertumbuhan tanaman. Jika sentuhan itu diulang, maka pertumbuhan
tanaman berkurang.
BAB III METODE PENELITIAN
Percobaan/eksperimen, yaitu suatu set tindakan dan pengamatan, yang dilakukan untuk mengecek
atau menyalahkan hipotesis atau mengenali hubungan sebab akibat antara gejala.
2. Disentuh 5 kali
3. Disentuh 10 kali
4. Disentuh 15 kali
5. Disentuh 20 kali
2. Jumlah daun
3. Variabel kontrol :
0 kali
5 kali
10
kali
15
kali
20
kali
25
kali
4.2 Pembahasan
Dari Tabel 4.1.1 tentang Pengaruh sentuhan terhadap tinggi tanaman cabai menunjukkan bahwa
tanaman yang disentuh 0 kali, sebagai variabel kontrol, memiliki rata-rata pertambahan tinggi
sebesar ...cm/hari. Sedangkan, tanaman yang disentuh 25 kali, memiliki rata-rata pertambahan tinggi
sebesar ...cm/hari. Berdasarkan tabel, semakin banyak tanaman disentuh, maka semakin kecil pula
pertambahan tingginya.
Dari Tabel 4.1.2 Pengaruh sentuhan terhadap jumlah daun tanaman cabai menunjukkan bahwa tanaman
yang disentuh 0 kali, sebagai variabel kontrol, memiliki rata-rata jumlah daun sebanyak ... helai.
Sedangkan tanaman yang disentuh 25 kali, memiliki rata-rata jumlah daun sebanyak ... helai.
Berdasarkan tabel, semakin banyak tanaman disentuh, maka semakin sedikit pula jumlah daunnya.
Kedua tabel di atas menunjukkan bahwa persentase sentuhan memang berpengaruh terhadap
kesuburan tanaman cabai. Kesuburan yang dimaksud, berkaitan dengan tinggi tanaman dan jumlah daun
yang tumbuh pada tanaman tersebut. Semakin banyak persentase sentuhan, maka semakin rendah pula
tingkat kesuburannya.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Sentuhan manusia berpengaruh terhadap kesuburan tanaman cabai. Tanaman yang sering
disentuh/tanaman dengan persentase sentuhan lebih banyak akan lebih terhambat
pertumbuhannya, dibandingkan dengan tanaman yang tidak pernah atau lebih sedikit disentuh.
5.2 Saran
Dari penelitian ini, kami merasa masih belum sepenuhnya akurat. Hal ini disebabkan karena variabel
kontrol belum sepenuhnya sama kami berikan kepada keenam sampel. Misalnya, berkaitan dengan
intensitas cahaya, meskipun tanaman sudah kami letakkan di tempat yang sama, namun belum tentu
intensitas cahaya yang diterima setiap sampel sama, tentunya hal ini berpengaruh terhadap hasil
penelitian.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA