OLEH :
SURYANINGSI 120620150002
LATAR BELAKANG
Sejalan dengan era globalisasi dan berkembangnya dunia usaha maka sebagai
konsekuensinya makin banyak masalah yang akan dihadapi oleh suatu perusahaan dalam
persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks, sehingga keadaan ini menuntut
para pemimpin atau manajemen perusahaan agar dapat mengelola kegiatan perusahaannya
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut diatas, umumnya manajer akan
menghadapi masalah karena kompleksnya kegiatan perusahaan. Hal ini membuat manajemen
tidak dapat secara langsung mengawasi aktivitas perusahaan, maka harus mendelegasikan
sebagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang dipikulnya kepada pihak lain untuk
mengontrol aktivitas perusahaan. Untuk dapat mengelola perusahaan dengan baik dalam
mencapai tujuan organisasi tidak dapat diabaikan bahwa suatu pengendalian intern yang
memadai mutlak harus ada.
PT. PINDAD (Persero) adalah perusahaan industri manufaktur yang bergerak dalam
bidang produk militer dan produk komersial. Adanya bidang-bidang produk tersebut
membuat lingkup divisi-divisi semakin luas. Untuk meningkatkan daya saingnya, PT.
PINDAD (Persero) mengembangkan desain organisasi yang akan meningkatkan divisi-divisi
untuk lebih gesit dalam menjalankan tugasnya. Selain dari itu dengan adanya audit intern
sangat membantu terhadap kegiatan PT. PINDAD (Persero) karena audit intern sebagai
penilai yang bebas terhadap seluruh kegitan perusahaan secara berlanjut.
Audit intern merupakan aktivitas yang dilakukan untuk menguji dan menilai kekayaan
maka, kebutuhan akan adanya suatu pengendalian intern dalam penyelenggaraan kegiatan PT.
PINDAD (Persero) sangat penting sekali. Tujuan audit intern dituntut untuk membantu
manajemen agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif dan efisien,
untuk itu audit intern akan melakukan analisis, penilaian dan megajukan saran-saran. Audit
intern juga bertanggung jawab mendukung pencegahan kecurangan dengan cara menguji dan
mengevaluasi kecukupan dan keefektifan pengendalian intern sesuai dengan tingkat kerugian
atau risiko yang potensial dalam berbagai kegiatan perusahaan sehingga dapat diketahui
kelemahan-kelemahan yang dapat menghambat terwujudnya tujuan itu sendiri.
Dengan adanya audit intern dapat memberikan pengaruh positif kepada PT. PINDAD
(Persero) sehingga dapat mencegah terjadinya penyimpangan, penyelewengan.
SEJARAH
Visi Perusahaan
Menjadi produsen peralatan pertahanan dan keamanan terkemuka di Asia pada
tahun2023, melalui upaya inovasi produk dan kemitraan strategis.
Misi Perusahaan
Melaksanakan usaha terpadu di bidang peralatan pertahanan dan keamanan
sertaperalatan industrial untuk mendukung pembangunan nasional dan secara khusus
mendukungpertahanan dan keamanan negara.
NILAI-NILAI PERUSAHAAN
Nilai-nilai yang diterapkan pada PT Pindad Persero adalah:
1. Loyalitas, Integritas dan Dedikasi. Berpegang teguh pada tujuan perusahaan,kejujuran
dan keutuhan sikap dalam interaksi organisasi dan pengabdian padaperusahaan.
Ketiga hal ini merupakan sikap keseharian setiap anggota organisasiyang mendasari
setiap aksi individual dan organisasi.
2. Keunggulan Teknologi. Keyakinan bahwa penguasaan dan pemanfaatan
teknologisangat penting dalam mencapai tujuan perusahaan untuk meningkatkan
efisiensidan efektivitas kerja, inovasi produk dan inovasi bisnis.3.
3. Kerja sama Kelompok. Keberhasilan merupakan hasil dari kerja sama. Sinergi
yangmuncul dari kelompok yang dilandasi integritas anggota kelompok
mampumemberikan kesuksesan yang sebelumnya tak mungkin diraih.
4. Berbisnis untuk saling menguntungkan. Menekankan pentingnya memperoleh
kepercayaan dari semua pihak yang berbisnis dengan PT Pindad. Merupakan hal
penting untuk memikirkan dan menjamin manfaat yang diperoleh oleh mitrausaha,
pelanggan, pemasok dan tentu untuk PT Pindad sendiri, memikirkan bagaimana
menambahkan nilai kepada mereka. Dalam berbisnis, PT Pindad tidak akan mencari
korban dan selalu berusaha untuk tidak jadi korban. Etika bisnis perusahaan yang
diterapkan adalah melaksanakan aktivitas perusahaan sepenuhnya berlandaskan
prinsip-prinsip Good Corporate Governance; yang terdiri dari keterbukaan
(transparancy), akuntabilitas (accountability), pertanggung jawaban(responsibility),
kemandirian (independency), adil/ wajar (fairness).
TUJUAN PERUSAHAAN
Mampu menyediakan alutsista secara mandiri untuk mendukung
penyelenggaraanpertahanan dan keamanan Indonesia
KEGIATAN USAHA
Kegiatan usaha PT Pindad terbagi ke dalam enam divisi, yaitu Divisi Munisi, Divisi
Senjata, Divisi Kendaraan Khusus, Divisi Mesin Industri dan Jasa, Divisi Tempa dan Cor,
dan Divisi Bahan Peledak Komersial
STRUKTUR ORGANISASI
Tugas dan Kewajiban Kepala Fungsi Pemeriksaan Operasional Teknik dan Produksi:
1. Menyusun kebijakan dalam pengawasan
2. Merumuskan konsep sasarn audit operasional teknologi dan produksi
3. Melakukan pengkajian penyesuaian peraturan dan prosedur bidang teknologi dan produksi
dengan perubahan organisasi agar mempermudah audit kegiatan.
4. Mengadakan pengkajian penyesuaian peraturan dan prosedur bidang teknologi
dan produksi
5. Merencanakan program audit jangka panjang dan program kerja audit tahunan
6. Menyelenggarakan audit baik preventif maupun resfentif dalam bentuk audit penelitian dan
pembangunan dan pembiayaan produksi produk militer/komersil berdasarkan perundang-
undangan, peraturan, norma dan ketentuan yang berlaku dalam bentuk tim secara matriks
sesuai program kerja audit tahunan
7. Mendiskusikan secara konsultatif dengan unit operasional untuk memperoleh optimasi
pemecahan masalah
8. Merencanakan program pemeriksaan rutin masing-masing unit
9. Mengevaluasi hasil kegiatan yang telah dilaksanakan
10. Melaporkan kegiatan dan hasilnya serta memberikan saran kepada satuan pengawas
internal (SPI)
Keuntungan Produk
PT. Pindad (Persero) merupakan satu-satunya perusahaan yang bergerak dibidang
pertahanan dan keamanan negara sebagai penghasil produk yang terdapat di Indonesia.
Perusahaan ini menghasilkan produk yang berkualitas. PT. Pindad memproduksi berbagai
senjata ringan yang sudah digunakan TNI dan Polri, seperti senapan serbu, senapan mesin,
pistol, pistol mitraliur, senapan runduk dan masih banyak lagi.
Keuntungan menggunakan produk buatan perusahaan ini yaitu perushaan ini telah
dipercaya sepenuhnya oleh Pemerinta Indonesia dalam menghasilkan produk-produk yang
dibutuhkan untuk membantu program-program pemerintah dalam memenuhi kebutuhan
keamanan negara.
Budaya Organisasi
A. Jujur
Jujur dalam sikap, kata, dan tindakan
Bebas dari kepentingan (vested interest)
Menjaga integritas di setiap aspek
B. Belajar
Belajar tanpa henti, mengajari tanpa henti
Terus mengembangkan diri
Melakukan perbaikan berkelanjutan
C. Unggul
Menjaga keunggulan mutu, harga, waktu
Berdaya saing tinggi
Mampu menjadi pemain global
D. Selamat
Menjunjung tinggi aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan menjaga Lingkungan
Hidup
Menaati hukum dan perundang-undangan
Menjalankan prinsip Good Corporate Governance (GCG)
Pengolahan Limbah
Limbah yang dihasilkan PT.Pindad (Persero) berbahaya karena cairan yang dihasilkan
berpotensi terakumulasi dan sewaktu-waktu bisa meledak.
Sebuah industri, entah berskala kecil ataupun besar, selain menghasilkan produk
utama, juga menghasilkan produk sampingan. Produk sampingan itu salah satunya adalah
limbah. Limbah tersebut bisa berupa limbah padat, cair, atau gas.
Limbah atau produk buangan, umumnya mengandung bahan yang harus diproses
terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan sekitar. Kandungan yang ada dalam limbah
sebagian berasal dari bahan berbahaya. Bahkan, bisa mengancam kehidupan di lingkungan
sekitar.
Karena itu, proses pengolahan limbah harus benar-benar dilakukan dan diawasi
dengan ketat agar tidak berdampak pada masyarakat dan lingkungan. Saat ini, berbagai
pengembangan teknologi pengolahan limbah terus dibenahi dan disempurnakan hingga
menghasilkan proses buangan yang ramah lingkungan.
Salah satu limbah yang berbahaya adalah cairan hasil proses produksi bahan peledak
atau mesiu. Limbah ini berbahaya karena cairan yang dihasilkan masih mengandung bahan
kimia yang berpotensi untuk terakumulasi dan sewaktu-waktu bisa meledak.
Industri yang memproduksi bahan peledak adalah perusahaan di bidang pertahanan
dan keamanan, yaitu PT Pindad. Limbah yang dihasilkan bentuknya cairan. Limbah ini
berbahaya dan harus diolah sendiri dan tak bisa dibawa ke mana-mana.
Pengolahan limbah yang cukup sulit ini membuat PT Pindad bekerja sama dengan
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam mengembangkan teknologinya.
Penelitian yang mengembangkan teknologi pengolahan limbah bahan peledak dilakukan oleh
Pusat Penelitian Kalibrasi, Instrumentasi, dan Metrologi (KIM) LIPI.
Kontingen Indonesia yang diwakili prajurit TNI AD terbaiknya menjadi juara umum
pada lomba tembak ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) 2016 yang digelar di Filipina pada
21 November sampai 7 Desember 2016. Indonesia berhasil menjadi juara dengan
menggunakan senjata buatan PT Pindad (Persero), Karaben SS2 V2 Heavy Barrel dan
Senapan SS2 V4 Heavy Barrel beserta munisinya.
Indonesia secara total memenangkan 21 medali emas, 15 Perak , 14 Perunggu, dan 6
piala. Peringkat kedua ditempati oleh Thailand sedangkan peringkat ketiga oleh tuan rumah,
Filipina Perlombaan juga disaksikan oleh Kasad Jenderal TNI Mulyono, Wakasad Letjen TNI
Moh. Erwin Syafitri, Danjen Kopassus Mayor Jenderal TNI Madsuni, Wadanjen Kopassus
Brigjen TNI Teguh Muji, Dirtekbang Pindad Ade Bagdja dan Kadiv LPJ Agus Iriyono.
Materi lomba yang dipertandingkan meliputi materi tembak senapan, tembak pistol
kategori pria dan wanita, tembak senapan otomatis serta karaben. Kejuaraan ini rutin digelar
setiap tahun yang diikuti oleh 10 negara anggota ASEAN, yaitu Malaysia, Thailand,
Indonesia, Singapura, Vietnam, Brunei, Filipina, Laos, Myanmar, dan Kamboja.
Direktur Utama Pindad, Abraham Mose mengapresiasi prestasi prajurit TNI AD yang
kembali menjuarai lomba tembak bergengsi tingkat internasional dengan menggunakan
produk dalam negeri. “Saya mengapresiasi setingi-tingginya kontingen TNI AD yang
berhasil meraih juara umum AARM 2016 dengan menggunakan senjata dan munisi buatan
Pindad dalam materi tembak senapan dan karaben,” tutur Abraham.
“Sekali lagi ini membuktikan bahwa produk buatan dalam negeri bisa bersaing dan
Berjaya di lomba tembak internasional. Kedepannya diharapkan kualitas produk Pindad
semakin meningkat dan lebih baik lagi sehingga semua senjata dan munisi kontingen
Indonesia menggunakan buatan Pindad,” lanjut Abraham.
Dengan keberhasilan pada tahun ini, Indonesia total telah menjuarai AARM sebanyak
11 kali dari 26 kali penyelenggaraan sejak tahun 1991. Ajang ini juga bertujuan untuk
mengembangkan dan memperkuat hubungan antara tentara dari berbagai negara di ASEAN.
(Ryan)
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Pedoman Tatakelola Perusahaan mempunyai prinsip dasar yaitu :
Transparansi,Akuntabilitas,Responsibilitas(pertanggungjawaban),Independensi (kema
ndirian) dan Fairness (kewajaran) untuk meningkatkan kinerja dan citra perusahaan.
Penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada PT Pindad (Persero) merupakan salah
satu sarana untuk mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan secara efektif dan lebih cepat,
sehingga dapat memberikan kepercayaan kepada stakeholders bahwa perusahaan dikelola
dengan baik dan benar untuk mendapatkan hasil yang wajar dan bernilai tinggi. Penerapan
GCG juga mendorong pengelolaan perusahaan secara profesional, transparan dan efisien
dengan pengelolaan risiko dan sumber daya yang lebih efektif serta untuk mendorong setiap
unsur pimpinan dapat mengambil keputusan dan menjalankannya dengan landasan nilai
moral yang tinggi dan kepatuhan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta
kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial perusahaan terhadap stakeholders dan
mencegah penyimpangan pada proses bisnis perusahaan.
Penjabaran dari prinsip-prinsip GCG tertuang dalam kode etik perilaku perusahaan dengan
muatan ; Komitmen dengan stakedolders, Nilai-nilai Perusahaan, Benturan kepentingan,
Pemberian hadiah dan donasi, Kepedulian K3LH, Kesempatan kerja dan promosi, Integritas
laporan keuangan, Perlindungan informasi perusahaan, Perlindungan harta perusahaan,
Kegiatan sosial politik, Etika dengan stakeholders, Mekanisme penegakan serta pelaporan
atas pelanggaran berikut sanksi.
Asesmen terhadap penerapan GCG dapat dilakukan oleh pihak eksternal (konsultan) dan juga
oleh pihak internal perusahaan sendiri. Asesmen difokuskan pada capaian aktual kualitas
penerapan GCG di perusahaan. Asesmen dilakukan dengan menggunakan instrument berupa
Indikator yang dijabarkan ke dalam Parameter-parameter yang bersifat kuantitatif untuk
masing-masing dilengkapi dengan Faktor Uji Kesesuaiannya.
MANAJEMEN RISIKO
IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO TAHUN 2016
Implementasi atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : Per-
01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011, tentang penerapan tata kelola perusahaan yang baik
(Good Corporate Governance) saat ini Pindad akan memasuki tahap manajemen risiko
terintegrasi hal ini diindikasikan dengan setiap fungsi melakukan identifikasi, antisipasi dan
secara efektif merespon beragam peristiwa yang dapat mempengaruhi kemampuan memenuhi
strategis dan mencapai tujuan.
Tujuan penerapan menajemen risiko adalah sebagai berikut :
1. Melindungi perusahaan dari risiko yang dapat merugikan dan menghambat pencapaian
sasaran kinerja perusahaan
2. Membantu manajemen dalam menganalisis pelaksanaan kegiatan usaha agar memberikan
nilai tambah bagi perusahaan dalam rangka membangun keunggulan operasional
3. Mendorong setiap pegawai perusahaan untuk bertindak hati-hati dalam menghadapi risiko
perusahaan, sebagai upaya untuk memaksimalkan nilai perusahaan
4. Meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan
Dalam rangka memastikan pelaksanaan proses identifikasi, pengelolaan dan pemantauan
risiko setiap Divisi fungsi manajemen risiko dan owner risk Divisi telah melaksanakan
assessment manajemen risiko dan terjaring risiko sebanyak 270 risiko dengan sebaran risiko
sebagai berikut Extrim 2 buah, Moderat 122 buah, Rendah 63 buah dan tidak signifikan 25
buah risiko.
Dari 270 risiko Divisi yang terkumpul dikategorikan menjadi sebagai berikut :
1. Risiko Hukum 22 buah risiko
2. Risiko Keuangan 36 buah risiko
3. Risiko Pemasaran 25 buah risiko
4. Risiko pengadaan 41 buah risiko
5. Risiko Pengawasan 4 buah risiko
6. Risiko Pengembangan 5 buah risiko
7. Risiko SDM 86 buah risiko
8. Risiko sistem imformasi 45 buah risiko
Adapun Profil Risiko Korporat tahun 2016 dikategorikan menjadi lima kategori yaitu
Pemasaran, Pengadaan, Sistem Informasi, SDM dan Keuangan, sebagaimana dalam tabel
Profil Risiko Korporat tahun 2016.