Anda di halaman 1dari 19

TUGAS

SEMINAR AUDITING INTERNAL


PT PINDAD

OLEH :
SURYANINGSI 120620150002

JURUSAN MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PADJAJARAN
2016
AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PT. PINDAD

LATAR BELAKANG
Sejalan dengan era globalisasi dan berkembangnya dunia usaha maka sebagai
konsekuensinya makin banyak masalah yang akan dihadapi oleh suatu perusahaan dalam
persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks, sehingga keadaan ini menuntut
para pemimpin atau manajemen perusahaan agar dapat mengelola kegiatan perusahaannya
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut diatas, umumnya manajer akan
menghadapi masalah karena kompleksnya kegiatan perusahaan. Hal ini membuat manajemen
tidak dapat secara langsung mengawasi aktivitas perusahaan, maka harus mendelegasikan
sebagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang dipikulnya kepada pihak lain untuk
mengontrol aktivitas perusahaan. Untuk dapat mengelola perusahaan dengan baik dalam
mencapai tujuan organisasi tidak dapat diabaikan bahwa suatu pengendalian intern yang
memadai mutlak harus ada.
PT. PINDAD (Persero) adalah perusahaan industri manufaktur yang bergerak dalam
bidang produk militer dan produk komersial. Adanya bidang-bidang produk tersebut
membuat lingkup divisi-divisi semakin luas. Untuk meningkatkan daya saingnya, PT.
PINDAD (Persero) mengembangkan desain organisasi yang akan meningkatkan divisi-divisi
untuk lebih gesit dalam menjalankan tugasnya. Selain dari itu dengan adanya audit intern
sangat membantu terhadap kegiatan PT. PINDAD (Persero) karena audit intern sebagai
penilai yang bebas terhadap seluruh kegitan perusahaan secara berlanjut.
Audit intern merupakan aktivitas yang dilakukan untuk menguji dan menilai kekayaan
maka, kebutuhan akan adanya suatu pengendalian intern dalam penyelenggaraan kegiatan PT.
PINDAD (Persero) sangat penting sekali. Tujuan audit intern dituntut untuk membantu
manajemen agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif dan efisien,
untuk itu audit intern akan melakukan analisis, penilaian dan megajukan saran-saran. Audit
intern juga bertanggung jawab mendukung pencegahan kecurangan dengan cara menguji dan
mengevaluasi kecukupan dan keefektifan pengendalian intern sesuai dengan tingkat kerugian
atau risiko yang potensial dalam berbagai kegiatan perusahaan sehingga dapat diketahui
kelemahan-kelemahan yang dapat menghambat terwujudnya tujuan itu sendiri.
Dengan adanya audit intern dapat memberikan pengaruh positif kepada PT. PINDAD
(Persero) sehingga dapat mencegah terjadinya penyimpangan, penyelewengan.

SEJARAH

Masa Kolonial Belanda Dan Pendudukan Jepang


PT Pindad memulai sejarah panjangnya sebagai salah satu industri
manufakturpertahanan di Indonesia sejak zaman kolonial Belanda. Cikal bakal PT Pindad
bermula sejaktahun 1808 saat Belanda mendirikan Constructie Winkel (CW), sebuah bengkel
untukpengadaan, pemeliharaan, dan perbaikan alat-alat perkakas senjata Belanda, di
Surabaya.Pada tanggal 1 Januari 1851, CW diubah namanya menjadi Artilerie Constructie
Winkel(ACW).Atas pertimbangan strategis, pada era 1918-1920, ACW dipindahkan ke
Bandung.Pada tahun 1932 ACW kemudian digabung dengan Proyektiel Fabriek (PF),
PyrotechnischeWerkplaats (PW), laboratorium Kimia dari Semarang, dan Institut Pendidikan
Pemeliharaandan Perbaikan Senjata, Geweemarkerschool. Kelima instalasi tersebut diberi
nama ArtilerieInrichtingen (AI).Di era pendudukan Jepang, AI mengalami perubahan
administrasi dan organisasisesuai dengan sistem kekuasaan militer Jepang. Perubahan juga
terjadi dari segi nama sepertiACW menjadi Daichi Ichi Kozo dan PF menjadi Dai San Kozo.

Bagian Dari TNI AD


Pada masa kemerdekaan, Laskar Pemuda Pejuang merebut ACW dari tangan
Jepangdan menamakannya Pabrik Senjata Kiaracondong. Namun, ketika Belanda kembali
keIndonesia, Belanda mengambil alih Pabrik Senjata Kiaracondong. Pabrik ini kemudian
Belandanamakan Leger Produktie Bedrijven (LPB) yang merupakan gabungan dari ACW,
PF, dan PW.Setelah pengakuan kedaulatan Indonesia, LPB menjadi aset nasional dan
bergantinama menjadi Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM). Ketika itu, pemerintah
menyerahkanpengelolaan PSM kepada Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-
AD). Pada tanggal1 Desember 1958 PSM berubah nama menjadi Pabrik Alat Peralatan
Angkatan Darat (PabalAD).Pada tahun 1962, nama Pabal AD diubah menjadi Perindustrian
TNI Angkatan Darat(Pindad). Nama Pindad pernah diubah menjadi Kopindad (Komando
Perindustrian TNIAngkatan Darat). Tetapi, nama ini hanya bertahan sampai 28 April 1976,
ketika Kopindadkembali menjadi Pindad. Perubahan nama ini diiringi dengan perubahan
status Pindad darikomando utama menjadi badan pelaksana utama di lingkungan TNI AD.

Pindad Sebagai Perseroan


Memasuki dekade 1980-an, pemerintah Indonesia semakin gencar
menggalakkanprogram alih teknologi. Pada saat inilah muncul gagasan untuk mengubah
status Pindadmenjadi perusahaan berbentuk perseroan terbatas. Untuk menindaklanjuti hal
tersebut Ketua Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) saat itu, BJ Habibie
membentuk timCorporate Plan Pindad untuk sepuluh tahun ke depan. Akhirnya, status
Pindad berubahmenjadi perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di
industri logam.Pindad secara resmi diserahterimakan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat
(Kasad), JenderalRudini kepada Menteri Negara Riset dan Teknologi BJ Habibie pada
tanggal 29 April 1983 dankemudian diberi nama PT Pindad.Pada tahun 1989, Pindad
ditetapkan sebagai salah satu Badan Usaha Milik NegaraIndustri Strategis (BUMNIS).
Bersama sembilan BUMN lain, PT Pindad berada di bawahpembinaan Badan Pengelola
Industri Strategis (BPIS) yang diketuai BJ Habibie. Pada masainilah produkproduk awal yang
menjadi andalan PT Pindad mulai diproduksi. Produk iniseperti SS1 berbagai macam versi,
revolver, granat, dan Munisi Kaliber Kecil (MKK) produksiTuren, Malang.Krisis moneter
tahun 1998 juga sempat menyebabkan Pindad berada dalam krisis. Dipenghujung Juli 1998,
BJ Habibie mengumumkan pembubaran BPIS, PT Pindad pun berubahmenjadi anak
perusahaan PT Pakarya Industri (PI). Kurang dari setahun, PT PI berganti namamenjadi PT
Bahana Pakarya Industri Strategis (BPIS). Tugas perusahaan ini adalah untukmenyehatkan
anak perusahaannya, termasuk PT Pindad. Pada tahun 2002 PT BPIS dibubarkanoleh
pemerintah dan seluruh sahamnya dijadikan penyertaan modal negara bagiperseropersero
yang dinaunginya, termasuk PT Pindad. Mulai tahun 2003, PT Pindad resmiberada di bawah
naungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
VISI DAN MISI

Visi Perusahaan
Menjadi produsen peralatan pertahanan dan keamanan terkemuka di Asia pada
tahun2023, melalui upaya inovasi produk dan kemitraan strategis.
Misi Perusahaan
Melaksanakan usaha terpadu di bidang peralatan pertahanan dan keamanan
sertaperalatan industrial untuk mendukung pembangunan nasional dan secara khusus
mendukungpertahanan dan keamanan negara.

NILAI-NILAI PERUSAHAAN
Nilai-nilai yang diterapkan pada PT Pindad Persero adalah:
1. Loyalitas, Integritas dan Dedikasi. Berpegang teguh pada tujuan perusahaan,kejujuran
dan keutuhan sikap dalam interaksi organisasi dan pengabdian padaperusahaan.
Ketiga hal ini merupakan sikap keseharian setiap anggota organisasiyang mendasari
setiap aksi individual dan organisasi.
2. Keunggulan Teknologi. Keyakinan bahwa penguasaan dan pemanfaatan
teknologisangat penting dalam mencapai tujuan perusahaan untuk meningkatkan
efisiensidan efektivitas kerja, inovasi produk dan inovasi bisnis.3.
3. Kerja sama Kelompok. Keberhasilan merupakan hasil dari kerja sama. Sinergi
yangmuncul dari kelompok yang dilandasi integritas anggota kelompok
mampumemberikan kesuksesan yang sebelumnya tak mungkin diraih.
4. Berbisnis untuk saling menguntungkan. Menekankan pentingnya memperoleh
kepercayaan dari semua pihak yang berbisnis dengan PT Pindad. Merupakan hal
penting untuk memikirkan dan menjamin manfaat yang diperoleh oleh mitrausaha,
pelanggan, pemasok dan tentu untuk PT Pindad sendiri, memikirkan bagaimana
menambahkan nilai kepada mereka. Dalam berbisnis, PT Pindad tidak akan mencari
korban dan selalu berusaha untuk tidak jadi korban. Etika bisnis perusahaan yang
diterapkan adalah melaksanakan aktivitas perusahaan sepenuhnya berlandaskan
prinsip-prinsip Good Corporate Governance; yang terdiri dari keterbukaan
(transparancy), akuntabilitas (accountability), pertanggung jawaban(responsibility),
kemandirian (independency), adil/ wajar (fairness).

TUJUAN PERUSAHAAN
Mampu menyediakan alutsista secara mandiri untuk mendukung
penyelenggaraanpertahanan dan keamanan Indonesia

KEGIATAN USAHA
Kegiatan usaha PT Pindad terbagi ke dalam enam divisi, yaitu Divisi Munisi, Divisi
Senjata, Divisi Kendaraan Khusus, Divisi Mesin Industri dan Jasa, Divisi Tempa dan Cor,
dan Divisi Bahan Peledak Komersial
STRUKTUR ORGANISASI

Bagan diatas merupakan struktur organisasi di PT. Pindad (Persero).

Tugas dan Kewajiban Direktur Utama:


1. Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan sesuai tugas pokok untuk mencapai
maksud dan tujuan perusahaan.
2. Mengambil kebijakan tugas untuk kepentingan perusahaan yang tidak bertentangan dengan
ketentuan perundang-undangan serta peraturan yang berlaku.

Tugas dan Kewajiban Kepala Sekretariat Perusahaan:


1. Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan di lingkungan sekretariat perusahaan dan
unit-unit pusat.
2. Merencanakan, mengatur, mengendalikan dan mengawasi seluruh kegiatan di lingkungan
secretariat dan unit-unit pusat.
3. Memelihara tata tertib dan disiplin di lingkungan secretariat perusahaan dan unit-unit
pusat.
4. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya serta memberikan saran kepada direktur utama

Tugas dan Kewajiban Satuan Pengawas Internal:


1. Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan di lingkungan SPI
2. Merencanakan, mengatur, mengendalikan dan mengawasi seluruh kegiatan di lingkungan
SPI
3. Memelihara tata tertib dan disiplin di lingkungan SPI
4. Melaksanakan fungsi pengawasan
5. Melaporkan semua kegiatan di bidang instansi terkait

Tugas dan Kewajiban Kepala Pusat Pengamanan:


1. Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan di lingkungan pusat pengamanan
2. Merencanakan, mengatur, mengendalikan dan mengawasi seluruh kegiatan di lingkungan
pusat pengamanan
3. Memelihara tata tertib dan disiplin di lingkungan pusat pengamanan
4. Melaksanakan fungsi dan admionistrasi umum
5. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya serta memberikan saran kepada Direktur Utama.

Tugas dan Kewajiban Direktur Produk Komersil:


1. Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan di lingkungan Direktur Produk Komersil
2. Merencanakan, mengatur, mengendalikan dan mengawasi seluruh kegiatan di lingkungan
Direktur Produk Komersil
3. Memelihara tata tertib dan disiplin di lingkungan Direktur Produk Komersil
4. Melaksanakan:
a. Dibantu oleh deputi direktur produk komersil bidang sales dan marketing
dalam melaksanakan fungsi penjualan dan pemasaran
1) Menyusun kebijakan dalam bidang penjualan dan pemasaran
2) Melakukan pengkajian dan menetapkan system pembinaan penjualan dan pemasaran
3) Mengadakan penelitian pasar, penyusunan rencana/strategi pemasaran dan promosi serta
melaksanakan pemasaran
4) Menyeleksi dan mengadakan hubungan serta ikatan kerja dengan pihak ketiga di bidang
pemasaran
5) Mencari peluang bisnis baru
b.Dibantu oleh Deputi Direktur Produk Komersil bidang penelitian dan pengembangan dalam
fungsi alih teknologi:
1) Menyusun kebijakan dalam teknologi, penelitian dan pengembangan
2) Melakukan pengkajian dan menetapkan system pembinaan teknologi, penelitian dan
pengembangan
3) Menyiapkan perangkat lunak seperti gambar teknik, proses, daftar bahan dan spesifikasi
untuk mengemban produk baru
4) Mengusahakan dan mendapatkan hak paten produk-produk hasil pengembangan
c. Dibantu oleh kepala Divisi Elektrik, kepala Divisi Mekanik, Kepala Divisi Tempa dan Cor,
Kepala Unit Usaha Perkakas, Kepala Unit Usaha Stampaing dalam melaksanakan:
1) Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan di lingkungan divisi atau unit usaha yang
bersangkutan
2) Merencanakan, mengatur, mengendalikan dan mengawasi seluruh kegiatan dan kebutuhan
di lingkungan divisi atau unit usaha yang bersngkutan
3) Memelihara tata tertib dan di siplin di lingkungan divisi atau unit usaha yang bersangkutan
d. Dibantu oleh kepala unit usaha laboratorium dalam melaksanakan:
1) Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan di lingkungan unit usaha laboratorium
2) Merencanakan, mengatur, mengendalikan dan mengawasi seluruh kegiatan dan kebutuhan
di lingkungan unit usaha laboratorium
3) Memelihara tata tertib dan disiplin di lingkungan unit usaha laboratorium
e. Melaporkan semua kegiatan dan hasinya serta memberikan saran/usul kepada direktur
utama.

Tugas dan Kewajiban Direktur Produk Militer:


1. Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan di lingkungan direktur produk militer
2. Merencanakan, mengatur, mengendalikan dan mengawasi seluruh kegiatan dan kebutuhan
di lingkungan direktur produk militer
3. Memelihara tata tertib dan disiplin di lingkungan direktur produk militer
4. Dibantu oleh deputi direktur produk militer bidang sales dan marketing
dalam melaksanakan fungsi penjualan dan pemasaran.

Kepala Satuan Pengawas Internal mempunyai tugas dan kewajiban:


1. Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan di lingkungan SPI
2. Merencanakan, mengatur, mengendalikan dan mengawasi seluruh kegiatan di lingkungan
SPI
3. Memelihara tata tertib dan disiplin di lingkungan SPI
4. Melaksanakan fungsi pengawasan:
a. Menyusun kebijakan dalam bidang pengawasan
b. Menyusun pengkajian dan menetapkan system pembinaan pengawasan
c. Merencanakan program audit jangka panjang dan program kerja audit tahunan
d. Melaksanakan audit internal keuangan dan audit operasional maupun audit khusus
berdasarkan undang-undang, peraturan, norma dan ketentuan yang berlaku
e. Mengkaji dan menyumbangkan system pengawasan/audit
f. Mengajukan usul dan saran kepad direktur utama dalam rangka penyelesaian hambatan dan
perbaikan terhadap system pengendalian manajemen
g. Melaksanakan koordinasi di bidang instasi terkait.

Kepala Satuan Pengawas Internal membawahi:


1. Fungsi Pemeriksaan Operasional Umum (DEPRIKOPSUM), membawahi:
a. Pemeriksaan operasional bidang umum
b. Pemeriksaan operasional bidang person
c. Pemeriksaan operasional bidang legal
2. Fungsi Pemeriksaan Operasional Keuangan (DEPRIKOPSKU), membawahi:
a. Pemeriksaan operasional bidang keuangan umum
b. Pemeriksaan operasional bidang material dan fasilitas.
c. Pemeriksaan operasional bidang bisnis
3. Departemen Pemeriksaan Operasional Teknik dan Produksi (DEPRIKOPSTEK
& PRODUKSI):
a. Pemeriksaan operasional teknologi dan produk militer
b. Pemeriksaan operasional bidang teknik dan produk komersil.

Tugas dan kewajiban kepala fungsi pemeriksaan opersional:


1. Menyusun kebijakan dalam bidang pengawasan
2. Merumuskan konsep sasaran audit umum
3. Merencanakan pengkajian, menetapkan serta mengembangkan system audit pengawasan
umum
4. Merencanakan program audit jangka panjang dan program audit tahunan
5. Menyelenggarakan pengolahan data, audit masalah-masalah kepegawaian, hokum, asuransi
dan masalah hokum lainnya.

Tugas dan Kewajiban Pemeriksa Operasional Bidang Umum:


1. Melaksanakan audit hasil service alat-alat kantor, mesin kantor dan inventaris lian
2. Melaksanakan audit kebersiahan lingkungan, sarana umum dan instasi
3. Melaksanakan audit penggunaan listrik,air, gas, telepon dan kendaraan dinas
4. Melaksanakan audit spt dan prosedur pengobatan serta penggunaan biaya
5. Melaksanakan audit perjalanan dinas dan kegiatan umum personil perusahaan
6. Mengevaluasi kegiatan dan hasilnya, melaporkannya serta memberikan saran/usul kepada
kepala DEPRIKOPSUM.

Tugas dan Kewajiban Pemeriksa Operasional Bidang Personil:


1. Melaksanakan audit dan pengawasan kegiatan personil yang meliputi personil serta mutasi-
mutasi lainnya
2. Melaksanakan pengawasan pemberian dan perolehan hak-hak dan kewajiban personil
perusahaan
3. Melaksanakan pengawasan absensi dan kerja lembur personil
4. Melaksanakan koordinasi masalah personil dengan unit terkait
5. Mengevaluasi kegiatan dan hasilnya, melaporkannya serta memberikan saran/usul kepada
kepala deprikopsum.

Tugas dan Kewajiban Pemeriksa Operasional Bidang Legal:


1. Melaksanakan audit dan pengawasan polis assuransi kebakaran, asset bangunan, mesin,
material dan tenaga kerja
2. Melaksanakan audit data atas penetapan asuransi serta memeriksa rate premi asuransi
untuk berbagai jenis tanggungan
3. Melaksanakan koordinasi tentang segi teknis asuransi/tagihan
4. Melaksankan evaluasi pelaksanaan ketentuan dan peraturan-peraturan yang berlaku di
dalam perusahaan dan di luar perusahaan, termasuk prjanjian pt. pindad (persero) dengan
pihak ketiga
5. Mengevaluasi kegiatan dan hasilnya, melaporkannya serta memberikan saran/usul kepada
kepala deprikopsum

Departemen Pemeriksaan Operasional Keuangan (DEPRIKOPSKU):


1. Melaksanakan audit dan pengawasan laporan keuangan baik yang masih berupa akuntansi
manjaemen maupun berupa akuntansi keuangan serta audit operasional dalam bentuk tim
matriks dengan deprikokops lainnya di lingkungan SPI sesuai dengan program kerja audit
tahunan.
2. Melaksanakan Audit Kas (Opname Kas) pada unit-unit operasional dan perwakilan secara
periode.
3. Melaksanakan audit dan pengawasan rutin (non tahunan) pada semua unit seperti daftar
gaji, lembur, restitusi, pajak.
4. Melaksanakan audit pelaksanaan anggaran perusahaan serta revisinya.

Tugas dan Kewajiban Pemeriksa Operasional Bidang Material dan Fasilitas:


1. Melaksanakan audit dan pengawasan operasional material yang meliputi proses pengajuan,
pengadaan, penyimpanan sampai dengan pergeseran/pengeluaran
2. Melaksanakan audit dan pengawasan fasilitas yang meliputi bangunan, instalasi listrik, air
dan telepon
3. Melaksanakan audit operasional (manajemen audit) dalam bentuk tim secara matriks
dengan fungsi audit operasional material lainnya di lingkungan SPI sesuai dengan program
kerja audit tahunan.
4. Melaksanakan audit operasional material dan fasilitas yang sifatnya non program kerja
audit tahunan
5. Mengevaluasi hasil kegiatan yang telah dilaksanakan dan memberikan saran konsultatif
6. Melaporkan kegiatan dan hasilnya serta memberikan saran/usul kepada
kepala DEPRIKOSKU.

Tugas dan Kewajiban Pemeriksa Operasional Bidang Bisnis:


1. Melaksanakan audit dan pengawasan penjualan dan pemasaran baik produk
militer maupun produk komersil
2. Melaksanakan koordinasi tentang realisasi dan prestasi pelaksanaan penjualan
dan pemasaran dengan unit terkait termasuk perhitungan keuangan
3. Melaksanakan audit kegiatan penjualan kepad pihak ketiga yang belum terpenuhi termasuk
perhitungan keuangan
4. Mengevaluasi hasil kegiatan yang telah dilaksanakan dan memberikan saran konsultatif
5. Melaporkan kegiatan dan hasilnya serta memberikan saran/usul kepada
kepala DEPRIKOSKU.

Tugas dan Kewajiban Kepala Fungsi Pemeriksaan Operasional Teknik dan Produksi:
1. Menyusun kebijakan dalam pengawasan
2. Merumuskan konsep sasarn audit operasional teknologi dan produksi
3. Melakukan pengkajian penyesuaian peraturan dan prosedur bidang teknologi dan produksi
dengan perubahan organisasi agar mempermudah audit kegiatan.
4. Mengadakan pengkajian penyesuaian peraturan dan prosedur bidang teknologi
dan produksi
5. Merencanakan program audit jangka panjang dan program kerja audit tahunan
6. Menyelenggarakan audit baik preventif maupun resfentif dalam bentuk audit penelitian dan
pembangunan dan pembiayaan produksi produk militer/komersil berdasarkan perundang-
undangan, peraturan, norma dan ketentuan yang berlaku dalam bentuk tim secara matriks
sesuai program kerja audit tahunan
7. Mendiskusikan secara konsultatif dengan unit operasional untuk memperoleh optimasi
pemecahan masalah
8. Merencanakan program pemeriksaan rutin masing-masing unit
9. Mengevaluasi hasil kegiatan yang telah dilaksanakan
10. Melaporkan kegiatan dan hasilnya serta memberikan saran kepada satuan pengawas
internal (SPI)

Tugas dan Kewajiban Pemeriksa Operasional Bidang Teknologi Produk Militer:


1. Melakukan audit dan pengawasan teknologi dan produktivitas agar tercapai suatu
tingkat efisiensi dan produktivitas yang optimal melalui prosedur produksi yang selalu
dikembangkan.
2. Melakukan audit dan pengawasan penggunaan jam orang, jam mesin material didasarkan
pada rencana dan jadwal produksi yang telah ditetapkan
3. Mengevaluasi hasil kegiatan yang telah dilaksanakan dan memberikan saran konsultatif
pemecahan masalah.
4. Melaporkan kegiatan dan hasilnya serta memberikan saran/usul kepada kepala fungsi
pemeriksaan operasional teknik dan produksi

Tugas dan Kewajiban Pemeriksa Teknik dan Komersil Produk Komersil:


1. Melakukan audit dan pengawasan teknologi dan produksi produk komersil agar tercapai
suatu tingkat efisiensi dan produktivitas yang optimal melalui prosedur produksi yang selalu
dikembangkan
2. Melakukan audit Litbang (penelitian dan pengembangan) tingkat pusat maupun kaitannya
dengan unit operasional agar diperoleh strategi litbang perusahaan
3. Melakukan audit dan pengawasan penggunaan jam orang, jam mesin dan
material didasarkan pada rencana dan jadwal produk yang telah ditetapkan
4. Mengevaluasi hasil kegiatan yang telah dilaksanakan dan memberikan saran konsultatif
pemecahan masalah
5. Melaporkan kegiatan dan hasilnya serta memberikan saran/usul kepada kepala fungsi
pemeriksaan operasional teknik dan produksi.
TANTANGAN
Dari dulu hingga sekarang PT. Pindad (Persero) dipercaya untuk memproduksi alat-
alat yang dapat membantu keamanan negara. Saat menjalankan tugasnya, perusahaan ini juga
sering mendapatkan masalah atau tantangan, contohnya dalam pengiriman bahan baku.
PT. Pindad (Persero) sering kesulitan mendatangkan bahan baku karena bahan yang
diperlukan termasuk kategori bahan berbahaya. Perusahaan ini juga memilih bahan
berkualitas baik yang diimpor dari Jerman. Namun karena penjagaan yang super ketat saat
pengiriman barang, hal ini jadi terhambat dan meninggal resiko denda yang cukup tinggi.

FAKTOR – FAKTOR GO PUBLIC PT PINDAD

Keuntungan Produk
PT. Pindad (Persero) merupakan satu-satunya perusahaan yang bergerak dibidang
pertahanan dan keamanan negara sebagai penghasil produk yang terdapat di Indonesia.
Perusahaan ini menghasilkan produk yang berkualitas. PT. Pindad memproduksi berbagai
senjata ringan yang sudah digunakan TNI dan Polri, seperti senapan serbu, senapan mesin,
pistol, pistol mitraliur, senapan runduk dan masih banyak lagi.
Keuntungan menggunakan produk buatan perusahaan ini yaitu perushaan ini telah
dipercaya sepenuhnya oleh Pemerinta Indonesia dalam menghasilkan produk-produk yang
dibutuhkan untuk membantu program-program pemerintah dalam memenuhi kebutuhan
keamanan negara.

Budaya Organisasi
A. Jujur
 Jujur dalam sikap, kata, dan tindakan
 Bebas dari kepentingan (vested interest)
 Menjaga integritas di setiap aspek
B. Belajar
 Belajar tanpa henti, mengajari tanpa henti
 Terus mengembangkan diri
 Melakukan perbaikan berkelanjutan
C. Unggul
 Menjaga keunggulan mutu, harga, waktu
 Berdaya saing tinggi
 Mampu menjadi pemain global
D. Selamat
 Menjunjung tinggi aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan menjaga Lingkungan
Hidup
 Menaati hukum dan perundang-undangan
 Menjalankan prinsip Good Corporate Governance (GCG)

Pengolahan Limbah
Limbah yang dihasilkan PT.Pindad (Persero) berbahaya karena cairan yang dihasilkan
berpotensi terakumulasi dan sewaktu-waktu bisa meledak.
Sebuah industri, entah berskala kecil ataupun besar, selain menghasilkan produk
utama, juga menghasilkan produk sampingan. Produk sampingan itu salah satunya adalah
limbah. Limbah tersebut bisa berupa limbah padat, cair, atau gas.
Limbah atau produk buangan, umumnya mengandung bahan yang harus diproses
terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan sekitar. Kandungan yang ada dalam limbah
sebagian berasal dari bahan berbahaya. Bahkan, bisa mengancam kehidupan di lingkungan
sekitar.
Karena itu, proses pengolahan limbah harus benar-benar dilakukan dan diawasi
dengan ketat agar tidak berdampak pada masyarakat dan lingkungan. Saat ini, berbagai
pengembangan teknologi pengolahan limbah terus dibenahi dan disempurnakan hingga
menghasilkan proses buangan yang ramah lingkungan.
Salah satu limbah yang berbahaya adalah cairan hasil proses produksi bahan peledak
atau mesiu. Limbah ini berbahaya karena cairan yang dihasilkan masih mengandung bahan
kimia yang berpotensi untuk terakumulasi dan sewaktu-waktu bisa meledak.
Industri yang memproduksi bahan peledak adalah perusahaan di bidang pertahanan
dan keamanan, yaitu PT Pindad. Limbah yang dihasilkan bentuknya cairan. Limbah ini
berbahaya dan harus diolah sendiri dan tak bisa dibawa ke mana-mana.
Pengolahan limbah yang cukup sulit ini membuat PT Pindad bekerja sama dengan
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam mengembangkan teknologinya.
Penelitian yang mengembangkan teknologi pengolahan limbah bahan peledak dilakukan oleh
Pusat Penelitian Kalibrasi, Instrumentasi, dan Metrologi (KIM) LIPI.

Strategi Dan Proses Bisnis


PT. Pindad memiliki tradisi yang kuat dalam bidang desain dan produksi senjata
maupun amunisi. Aktivitas utama PT. Pindad adalah melakukan bisnis alat dan peralatan
yang dapat mendukung kebijakan yang independen dalam bidang pertahanan dan keamanan.
Industri pertahanan dalam hal ini adalah Pindad merupakan salah satu produsen
alutsista di Indonesia sehingga perlu mempertahankan konsitensinya, salah satunya dengan
menjaga hubungan baik dengan pelanggan untuk memperoleh image dan kepercayaan
sehingga informasi merupakan pendukung penting dalam kegiatan ini. Tools marketing
merupakan media yang digunakan untuk memberikan informasi kepada konsumen, tools
marketing yang saat ini ada di unit pemasaran dan penjualan adalah brosur, katalog, X-
banner, maket munisi, alat instruksi (senjata belahan), website dan company profile.
Disamping untuk memenuhi kebutuhan peluru TNI/Polri, PT. Pindad juga telah
mengekspor peluru ke beberapa negara tetangga antara lain Singapura Filipina dan
Bangladesh.Pemasaran produk amunisi di AS sangat menjanjikan, permintaan amunisi untuk
keperluan olahraga menembak di AS sangat tinggi. Pemenuhan pesanan dari klub olahraga
menembak di AS tersebut juga diharapkan dapat membuka jalan bagi pemasaran amunisi
produksi PT. Pindad untuk militer AS. Produk Pindad juga dinilai berkualitas baik.
Dengan melihat kemampuan yang dimiliki PT. Pindad dan dalam rangka menunjang
program revitalisasi industri pertahanan dalam negeri, maka menjadi kewajiban semua pihak
termasuk TNI/Polri untuk menggunakan senjata dan amunisi buatan PT. Pindad untuk
memenuhi kebutuhan masing-masing. Hal ini senada dengan petunjuk Presiden RI yang
mewajibkan penggunaan industri pertahanan dalam negeri, kecuali hal – hal yang belum bisa
diproduksi sendiri.
PRESTASI PT PINDAD 2016

Senjata Pindad Dukung TNI AD Raih Juara Umum AARM 2016

Kontingen Indonesia yang diwakili prajurit TNI AD terbaiknya menjadi juara umum
pada lomba tembak ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) 2016 yang digelar di Filipina pada
21 November sampai 7 Desember 2016. Indonesia berhasil menjadi juara dengan
menggunakan senjata buatan PT Pindad (Persero), Karaben SS2 V2 Heavy Barrel dan
Senapan SS2 V4 Heavy Barrel beserta munisinya.
Indonesia secara total memenangkan 21 medali emas, 15 Perak , 14 Perunggu, dan 6
piala. Peringkat kedua ditempati oleh Thailand sedangkan peringkat ketiga oleh tuan rumah,
Filipina Perlombaan juga disaksikan oleh Kasad Jenderal TNI Mulyono, Wakasad Letjen TNI
Moh. Erwin Syafitri, Danjen Kopassus Mayor Jenderal TNI Madsuni, Wadanjen Kopassus
Brigjen TNI Teguh Muji, Dirtekbang Pindad Ade Bagdja dan Kadiv LPJ Agus Iriyono.
Materi lomba yang dipertandingkan meliputi materi tembak senapan, tembak pistol
kategori pria dan wanita, tembak senapan otomatis serta karaben. Kejuaraan ini rutin digelar
setiap tahun yang diikuti oleh 10 negara anggota ASEAN, yaitu Malaysia, Thailand,
Indonesia, Singapura, Vietnam, Brunei, Filipina, Laos, Myanmar, dan Kamboja.
Direktur Utama Pindad, Abraham Mose mengapresiasi prestasi prajurit TNI AD yang
kembali menjuarai lomba tembak bergengsi tingkat internasional dengan menggunakan
produk dalam negeri. “Saya mengapresiasi setingi-tingginya kontingen TNI AD yang
berhasil meraih juara umum AARM 2016 dengan menggunakan senjata dan munisi buatan
Pindad dalam materi tembak senapan dan karaben,” tutur Abraham.
“Sekali lagi ini membuktikan bahwa produk buatan dalam negeri bisa bersaing dan
Berjaya di lomba tembak internasional. Kedepannya diharapkan kualitas produk Pindad
semakin meningkat dan lebih baik lagi sehingga semua senjata dan munisi kontingen
Indonesia menggunakan buatan Pindad,” lanjut Abraham.
Dengan keberhasilan pada tahun ini, Indonesia total telah menjuarai AARM sebanyak
11 kali dari 26 kali penyelenggaraan sejak tahun 1991. Ajang ini juga bertujuan untuk
mengembangkan dan memperkuat hubungan antara tentara dari berbagai negara di ASEAN.
(Ryan)
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Pedoman Tatakelola Perusahaan mempunyai prinsip dasar yaitu :
Transparansi,Akuntabilitas,Responsibilitas(pertanggungjawaban),Independensi (kema
ndirian) dan Fairness (kewajaran) untuk meningkatkan kinerja dan citra perusahaan.
Penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada PT Pindad (Persero) merupakan salah
satu sarana untuk mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan secara efektif dan lebih cepat,
sehingga dapat memberikan kepercayaan kepada stakeholders bahwa perusahaan dikelola
dengan baik dan benar untuk mendapatkan hasil yang wajar dan bernilai tinggi. Penerapan
GCG juga mendorong pengelolaan perusahaan secara profesional, transparan dan efisien
dengan pengelolaan risiko dan sumber daya yang lebih efektif serta untuk mendorong setiap
unsur pimpinan dapat mengambil keputusan dan menjalankannya dengan landasan nilai
moral yang tinggi dan kepatuhan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta
kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial perusahaan terhadap stakeholders dan
mencegah penyimpangan pada proses bisnis perusahaan.
Penjabaran dari prinsip-prinsip GCG tertuang dalam kode etik perilaku perusahaan dengan
muatan ; Komitmen dengan stakedolders, Nilai-nilai Perusahaan, Benturan kepentingan,
Pemberian hadiah dan donasi, Kepedulian K3LH, Kesempatan kerja dan promosi, Integritas
laporan keuangan, Perlindungan informasi perusahaan, Perlindungan harta perusahaan,
Kegiatan sosial politik, Etika dengan stakeholders, Mekanisme penegakan serta pelaporan
atas pelanggaran berikut sanksi.
Asesmen terhadap penerapan GCG dapat dilakukan oleh pihak eksternal (konsultan) dan juga
oleh pihak internal perusahaan sendiri. Asesmen difokuskan pada capaian aktual kualitas
penerapan GCG di perusahaan. Asesmen dilakukan dengan menggunakan instrument berupa
Indikator yang dijabarkan ke dalam Parameter-parameter yang bersifat kuantitatif untuk
masing-masing dilengkapi dengan Faktor Uji Kesesuaiannya.

Kronologis Roadmap Penerapan GCG di PT Pindad (Persero) sampai dengan tahun


buku 2015
Sejalan dengan dasar-dasar pelaksanaan GCG di PT Pindad (Persero), sejak tahun 2004
perusahaan telah menerapkan GCG, dengan kegiatan asesmen penerapan GCG sebagai
berikut :
1. Tahun buku yang berakhir 31 Desember 2004, asesmen dilakukan oleh asesor dari
BPKP Perwakilan ProvinsiJ awa Barat.
2. Tahun buku yang berakhir 31 Desember 2005, berikut mereview rekomendasi tindak
lanjut penerapan GCG hasil asesmen tahun 2004 oleh asesor BPKP Perwakilan Provinsi Jawa
Barat dilaksanakan Maret 2006.
3. Tahun buku yang berakhir 31 Desember 2006, Self Assessment penerapan GCG
dilaksanakan Juli 2007.
4. Tahun buku yang berakhir 31 Desember 2007, Perusahaan mengikuti program riset dan
pemeringkatan Corporate Governance Perception index 2006 yang dilakukan oleh The
Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) bekerjasama dengan majalah SWA,
dengan peringkat “Cukup Terpercaya”.
5. Tahun buku yang berakhir 31 Desember 2008, Asesmen oleh BPKP Perwakilan
Provinsi Jawa Barat dilakukan Agustus 2009.
6. Tahun buku yang berakhir 31 Desember 2010, Self asesmen penerapan GCG dilakukan
Juli 2011.
7. Tahun buku yang berakhir 31 Desember 2012, Asesmen dilakukan oleh asesor
independen yaitu BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat dengan hasil predikat "Baik"
dilaksanakan September 2013.
8. Tahun buku yang berakhir 31 Desember 2013, Self Assessment atas penerapan GCG
dengan metode review tindak lanjut rekomendasi, dilaksanakan Desember 2014
9. Tahun buku yang berakhir 31 Desember 2014, Perusahaan melakukan asesmen
terhadap penerapan GCG oleh BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat dengan skor 83,015
kategori "Baik"• dilaksanakan Mei 2015.
10. Tahun buku yang berakhir 31 Desember 2015, Perusahaan melakukan self asesmen
terhadap penerapan GCG dilaksanakan Maret 2016 dengan skor 83,596 kategori “Baik”

MANAJEMEN RISIKO
IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO TAHUN 2016
Implementasi atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : Per-
01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011, tentang penerapan tata kelola perusahaan yang baik
(Good Corporate Governance) saat ini Pindad akan memasuki tahap manajemen risiko
terintegrasi hal ini diindikasikan dengan setiap fungsi melakukan identifikasi, antisipasi dan
secara efektif merespon beragam peristiwa yang dapat mempengaruhi kemampuan memenuhi
strategis dan mencapai tujuan.
Tujuan penerapan menajemen risiko adalah sebagai berikut :
1. Melindungi perusahaan dari risiko yang dapat merugikan dan menghambat pencapaian
sasaran kinerja perusahaan
2. Membantu manajemen dalam menganalisis pelaksanaan kegiatan usaha agar memberikan
nilai tambah bagi perusahaan dalam rangka membangun keunggulan operasional
3. Mendorong setiap pegawai perusahaan untuk bertindak hati-hati dalam menghadapi risiko
perusahaan, sebagai upaya untuk memaksimalkan nilai perusahaan
4. Meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan
Dalam rangka memastikan pelaksanaan proses identifikasi, pengelolaan dan pemantauan
risiko setiap Divisi fungsi manajemen risiko dan owner risk Divisi telah melaksanakan
assessment manajemen risiko dan terjaring risiko sebanyak 270 risiko dengan sebaran risiko
sebagai berikut Extrim 2 buah, Moderat 122 buah, Rendah 63 buah dan tidak signifikan 25
buah risiko.
Dari 270 risiko Divisi yang terkumpul dikategorikan menjadi sebagai berikut :
1. Risiko Hukum 22 buah risiko
2. Risiko Keuangan 36 buah risiko
3. Risiko Pemasaran 25 buah risiko
4. Risiko pengadaan 41 buah risiko
5. Risiko Pengawasan 4 buah risiko
6. Risiko Pengembangan 5 buah risiko
7. Risiko SDM 86 buah risiko
8. Risiko sistem imformasi 45 buah risiko
Adapun Profil Risiko Korporat tahun 2016 dikategorikan menjadi lima kategori yaitu
Pemasaran, Pengadaan, Sistem Informasi, SDM dan Keuangan, sebagaimana dalam tabel
Profil Risiko Korporat tahun 2016.

Anda mungkin juga menyukai