Anda di halaman 1dari 5

ISTILAH - ISTILAH

1. Febris : Demam
2. Rhinorrea : Hidung meler
3. Nasal Cavity : Rongga Hidung
4. Sputum : Mukus yang keluar pada saat batuk (dahak)
5. Auskultasi : Mendengarkan suara di dalam tubuh pasien
6. Ronchi :Suara yang dihasilkan saat udara melewati jalan nafas yang penuh
cairan / mukus, terdengar saat inspirasi maupun ekspirasi.
7. Cuping Hidung :
8. Salbutamol : Obat golongan brokondiator yang bekerja dengan cara
melemaskan otot-otot di saluran udara dan meningkatkan aliran udara ke paru-
paru.
9. Nebulizer : Sebuah alat yang digunakan untuk memasukkan obat dalam
bentuk uap untuk dihirup ke dalam paru-paru.

Analisis Berdasarkan TTV :

 Suhu normal anak usia 3 tahun 36,5- 37,5 derajat celcius, dalam kasus suhu
anak 38,5 derajat celcius suhu anak diatas normal.(www.poltekkeskupang.ac.id)
 HR normal anak 80-120 kali /menit. HR anak masih normal
 Dikatakan napas cepat anak 1-5 tahun ≥ 40 kali/menit (RR)
KEMUNGKINAN RESIKO :

 Suhu anak pada kasus 38,5 derajat celcius diatas normal (hiperterni febris) ber
resiko terjadinya kejang-kejang.

Penyebab kejang demam adalah demam yang terjadi secara mendadak. Demam dapat
disebabkan infeksi bakteri atau virus, misalnya infeksi saluran napas atas. Tidak
diketahui secara pasti mengapa demam dapat menyebabkan kejang pada satu anak
dan tidak pada anak lainnya, namun diduga ada faktor genetik yang berperan. Setiap
anak juga memiliki suhu ambang kejang yang berbeda: ada yang kejang pada suhu 38
derajat Celsius, ada pula yang baru mengalami kejang pada suhu 40 derajat Celsius.

Bila melihat anak kejang, usahakan untuk tetap tenang dan lakukan hal-hal berikut:

1. Letakkan anak di tempat yang aman, jauhkan dari benda-benda berbahaya


seperti listrik dan pecah-belah.
2. Baringkan anak dalam posisi miring agar makanan, minuman, muntahan, atau
benda lain yang ada dalam mulut akan keluar sehingga anak terhindar dari
bahaya tersedak.
3. Jangan memasukkan benda apapun ke dalam mulut. Memasukkan sendok,
kayu, jari orangtua, atau benda lainnya ke dalam mulut, atau memberi minum
anak yang sedang kejang, berisiko menyebabkan sumbatan jalan napas apabila
luka
4. Jangan berusaha menahan gerakan anak atau menghentikan kejang dengan
paksa, karena dapat menyebabkan patah tulang.
5. Amati apa yang terjadi saat anak kejang, karena ini dapat menjadi informasi
berharga bagi dokter. Tunggu sampai kejang berhenti, kemudian bawa anak ke
unit gawat darurat terdekat.
6. Apabila anak sudah pernah kejang demam sebelumnya, dokter mungkin akan
membekali orangtua dengan obat kejang yang dapat diberikan melalui dubur.
Setelah melakukan langkah-langkah pertolongan pertama di atas, obat tersebut
dapat diberikan sesuai instruksi dokter.
Mekanisme Kejang

Pada demam, kenaikan suhu 1 derajat celcius akan mengakibatkan kenaikan


metabolisme basal 10 -15 % dan kebutuhan O2 meningkat 20 %.Pada seorang anak
berumur 3 tahun sirkulasi otak mencapai 65% dari seluruh tubuh dibandingkan
dengan orang dewasa (hanya 15%) oleh karena itu, kenaikan suhu tubuh dapat
mengubah keseimbangan membran sel neuron dan dalamwaktu singkat terjadi difusi
dari ion kalium dan

 RR anak diatas normal, berresiko disphenea karena frekuensi napas cepat dengan
kedalaman dangkal, disertai adanya penggunaan otot pernapasan tambahan, dan
adanya pernapasan cuping hidung.sensasi dispnea berasal dari aktivas sistem
sensorik yang terlibat dalam sistem respirasi informasi sensorik sampai pada
pusat pernapasan di otak dan meproses respiratory Arelated signals dan
menghasilkan pengaruh kognitif, kontekstual, dan perilaku sehingga terjadi
sensasi dispnea.

 Suara Paru-Paru Abnormal

Pada saat dilakukan auskultasi, tidak jarang dapat didengar suara paru-paru
yang normal (normal sound) namun terdengar di tempat yang tidak seharusnya
pada bagian interior dan posterior. Hal ini menyebabkan suara paru-paru yang
didengar digolongkan pada suara abnormal. Beberapa bagian dari suara
abnormal menurut Ramadhan,M,Z (2012) seperti berikut :

a. Decreased Breath Sound (Absent)


Sering ditemukan suara paru-paru tidak terdengar pada bagian dada atau
dapat dikatakan suara menghilang yang dapat berarti terdapat suatu
masalah pada bagian tersebut. Masalah yang terjadi dapat disebabkan oleh
penyakit seperti daging yang tumbuh hingga paru-paru yang mengecil.

b. Bronchial

Terdengar suara inspirasi keras disusul dengan ekspirasi yang lebih keras
lagi. Suara bronchial sangat nyaring, pitch tinggi, dan suara terdengar
dekat dengan stetoskop. Terdapat gap antara fasa inspirasi dan ekspirasi
pada pernafasan, dan suara ekspirasi terdengar lebih lama dibanding suara
inspirasi. Jika suara ini terdengar dimana-mana kecuali di manubrium, hal
tersebut biasanya mengindikasikan terdapat daerah konsolidasi yang
biasanya berisi udara tetapi berisi air.

c. Harsh Vesicular

Suara pernafasan vesikular merupakan suara pernafasan normal yang


paling umum dan terdengar hampir di semua permukaan paru-paru.
Suaranya lembut dan pitch rendah. Suara inspirasi lebih panjang
dibanding suara ekspirasi. Apabila suara terdengar lebih kuat dari
biasanya dapat berarti tergolong suara abnormal dan dapat digolongkan
sebagai harsh vesicular.

 Ronchi merupakan jenis suara yang bersifat kontiniu, pitch rendah, mirip seperti
Wheeze. Tetapi dalam ronchi jalan udara lebih besar, atau sering disebut coarse
ratling sound. Suara ini menunjukkan halangan pada saluran udara yang lebih
besar oleh sekresi. Kondisi yang berhubungan dengan terjadinya ronchi yaitu :

 Pneumonia

 Asthma

• Bronchitis
• Bronkopasm

Anda mungkin juga menyukai