1. Pengertian Cystitis
2. Etiologi Cystitis
3. Gejala Klinis Cystitis
4. Cara Penularan Penyakit Cystitis
5. Diagnosis Penyakit Cystitis
6. Terapi/pengobatan Penyakit Cystitis
7. Pencegahan Penyakit Cystitis
Pembahasan
1. Pengertian Cystitis
Cystitis ialah peradangan pada vesika urinaria yang umum terjadi pada hewan domestik
sebagai bagian dari infeksi saluran urinaria. Gejala klinis dari penyakit cystitis yaitu nyeri
abdomen bagian bawah pada saat dilakukan palpasi, dysuria (hewan menunjukkan tanda-tanda
nyeri pada setiap usaha urinasi) dan hematuria. Pada beberapa hewan yang menderita cystitis
terjadi general malaise dan pyrexia. Pada keadaan cystitis terjadi penebalan dinding mural
vesika urinaria (Widmer et al., 2004).
1.1 Cystitis primer merupakan radang yang mengenai kandung kemih radang ini dapat
terjadi karena penyakit lain seperti batu pada kandung kemih, divertikel, hipertropi
prostat dan striktura uretra.
1.2 Cystitis sekunder, merukan gejala yang timbul kemudian sebagai akibat dari penyakit
primer misalnya uretritis dan prostatitis
2. Etiologi Cystitis
Sistem saluran kencing melibatkan sejumlah organ dalam tubuh yakni ginjal, ureter,
kandung kandung kemih dan uretra. Semua ini berperan dalam proses pengeluaran sampah dari
dalam tubuh. Ginjal — sepasang organ berbentuk kacang yang terletak di sisi belakang bagian
perut atas — berfungsi menyaring sampah dari darah dan mengatur konsentrasi cairan. Ureter
berfungsi mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih, di mana urin untuk sementara
disimpan sampai saatnya nanti dikeluarkan melalui uretra.
Infeksi saluran kemih terjadi ketika bakteri masuk ke dalam saluran kemih melalui uretra dan
bereplikasi. Infeksi pada kandung kemih dapat terjadi saat hewan koitus. Pada saat melakukan
aktivitas koitus, bakteri masuk ke dalam kandung kemih melalui uretra. Banyak kasus cystitis
disebabkan oleh
1. Escherichia coli
2. Klebsiella pneumoniae
3. Enterobacter aerogenes
4. Proteus
5. Providencia
6. Citrobacter
b. Pseudomonas aeruginosa
c. Acinetobacter
d. Enterokokus faecalis
e. Stafilokokus sarophyticus
Tidak jelas apa yang menyebabkan peradangan kronis pada kandung kemih.Banyak
kasus didiagnosis terjadi pada hewan betina.
Perawatan radiasi dapat menyebabkan peradangan dan berubanya jaringan lunak pada
ginjal
2.5 Foreign-body cystitis.
Penggunaan kateter dalam waktu yang lama dapat memperngaruhi infeksi bakteri,
kerusakan jaringan dan infeksi bakteri. Keduanya dapat menyebabkan peradangan
Beberapa hewan yang hipersensitif terhadap zat kimia pada peroduk tertentu akan
mungkin memiliki reaksi alergi. Dan dapat disertai allergic-type reaction di dalam
kandung kemih, menyebabkan peradangan
Gejala klinis lainnya depresi, lemah, muntah, nafsu makan menurun, biasanya
disertai infeksi saluran urinaria bagian bawah, adanya sumbatan (debris dan kristal
membentuk sumbatan di urethra), uremia (akumulasi produk toksik seperti nitrogen dan
kreatinin dalam aliran darah), hematuria (adanya darah dalam urine), polliuria
(peningkatan frekuensi urinasi), periuria merupakan urinasi tidak pada tempatnya (tidak
di litter box), sering menjilati daerah genital dan mengeong ketika urinasi, karena terasa
sakit (Nelson et al., 2003).
1) Eradikasi organisme yang disebabkan oleh efek pembilasan dan pemgenceran urin
2) Efek antibakteri dari urin, karena urin mengandung asam organik yang bersifat
bakteriostatik. Selain itu, urin juga mempunyai tekanan osmotik yang tinggi dan pH
yang rendah
3) Mekanisme pertahanan mukosa kandung kemih yang intrinsik
c. Naiknya bakteri dari kandung kemih ke ginjal
Hal ini disebabkan oleh refluks vesikoureter dan menyebarnya infeksi dari pelvis ke
korteks karena refluks internal. Refluks vesikoureter adalah keadaan patologis karena
tidak berfungsinya valvula vesikoureter sehingga aliran urin naik dari kandung kemih
ke ginjal.
a. Sulfonamida
b. Trimetoprim-sulfametoksazol.
c. Penicillin
d. Cephaloporin
e. Tetrasiklin
f. Quinolon
g. Nitrofurantoin
h. Azithromycin
i. Methanamin Hippurat dan Methanamin Mandalat
Jus cranberi atau tablet yang mengandung proanthocyanidin adalah pengobatan rumah
untuk mengurangi risiko terkena infeksi kandung kemih.