PUSKESMAS MAMSENA
1
KATA PENGANTAR
Meski berat tapi kami sadar bahwa akreditasi Puskesmas Mamsena akan
menjadikan kami lebih baik dalam kualitas pelayanan serta akan membuat kami lebih
percaya diri untuk terus bekerja dan mengabdi kepada masyarakat untuk memberikan
pelayanan yang terbaik dan pada akhirnya tercipta kepuasan pelanggan Puskesmas
Mamsena. Untuk itu tidak ada kata mundur atau menyerah akreditasi Puskesmas
Mamsena harus terus berjalan dan lebih maju seiring perkembangan jaman.
2
DAFTAR ISI
3
PELAYANAN PUSKESMAS, SERTA LINTAS SEKTOR TERKAIT ……………. 29
C. PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA MANAJERIAL ………… 29
D. PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA UKM ………….………… 30
E. PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA UKP …………………….. 30
F. IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO BAIK PADA PELAYANAN
UKM
MAUPUN PELAYANAN UKP ………………………………………………………... 31
4
BAB I
PENDAHULUAN
G. LATAR BELAKANG
5
b. Mengkomunikasikan kebijakan dan sasaran mutu kepada seluruh personel
puskesmas.
c. Menggambarkan keterkaitannya dengan prosedur sistem mutu yang
terdokumentasi.
d. Memberikan gambaran bahwa puskesmas memiliki kebijakan dalam
mengelola organisasi untuk mencapai target mutu yang telah ditentukan.
H. PROFIL ORGANISASI
6
2. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan sesuai Standar Operasional
Prosedur (SOP)
3. Melakukan Advokasi dan Koordinasi dengan Lintas Sektor dan
Masyarakat untuk Melaksanakan Pembangunan yang
Berwawasan Kesehatan.
4. Melaksanakan system informasi kesehatan dan manajemen
puskesmas yang tertib dan terarah
5. Melengkapi sarana dan prasarana melalui perencanaan tingkat
puskesmas yang mantap
c. MOTTO
“Kami ada untuk Melayani Anda Sehat Kami Bahagia”
d. BUDAYA KERJA
”Senyum, Sapa, Salam”
e. TATA NILAI
SEHAT : “
Semangat :
- Partisipasi Aktif
- Pantang Menyerah
- Kerjasama Tim
- Semangat tingkat target
Empati
- Peduli memahami keadaan pasien / teman
- Menerima kritik, saran, rela berkorban
- Responsif
Handal
- Kompetensi/ terampil
- Inovatif
- Responsive
Amanah
- Tanggung jawab
- Dapat dipercaya
- Konsisten
- Jujur
Taat
- Disiplin
- Dapat dipercaya
7
- Sesuai aturan
f. MAKLUMAT PELAYANAN
“DENGAN INI, KAMI MENYATAKAN SANGGUP
MENYELENGGARAKAN PELAYANAN SESUAI STANDAR
PELAYANAN YANG TELAH DITETAPKAN DAN APABILA
TIDAK MENEPATI JANJI INI, KAMI SIAP MENERIMA
SANKSI SESUAI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
YANG BERLAKU”
8
2. STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS MAMSENA
9
3. MAPPING BISNIS PROCESS / PROSES
PELAYANANPUSKESMAS MAMSENA
10
h) Melakukan evaluasi hasil kegiatan urusan Tata Usaha secara
keseluruhan.
i) Menyediakan dan menyimpan data umum Puskesmas serta
data kesehatan yang diperlukan untuk kepentingan semua
pihak yang membutuhkan:
i. Data pencapaian cakupan kegiatan pokok tahun lalu
dan visualisasi datanya.
ii. Data 10 penyakit terbanyak.
iii. Data RKBR (Rencana Kebutuhan Barang Ruangan).
iv. Data lain.
j) Membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan
informasi dan pertanggung jawaban kepada Kepala
Puskesmas.
k) Melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan,
perlengkapan, surat menyurat, hubungan masyarakat dan
urusan umum, perencanaan serta pencatatan dan pelaporan.
l) Mempunyai tugas pokok di bidang kepegawaian:
i. Membuat struktur organisasi Puskesmas.
ii. Membuat daftar/catatan kepegawaian petugas.
iii. Membuat uraian tugas dan tanggung jawab setiap
petugas.
iv. Membuat rencana kerja bulanan bagi setiap petugas
sesuai dengan tugas, wewenang dan tanggung jawab.
v. Membuat penilaian DP3 tepat waktu berdasarkan
konsultasi dengan Kepala Puskesmas.
vi. Melakukan file kepegawaian.
2) Penyelenggaraan Pengorganisasian, meliputi:
a) Melaksanakan pertemuan berkala puskesmas berupa;
i. Lokakarya mini bulanan pertama dilakukan pada
minggu 1 bulan Januari;
ii. Lokakarya mini tribulanan pertama dilakukan pada
minggu ke IV bulan Januari;
iii. Lokakarya mini bulanan dilakukan pada minggu ke III
setiap bulan berjalan;
iv. Lokakarya mini tribulanan dilakukan pada minggu ke
IV setiap tribulan;
11
v. Pertemuan tribulanan Tim Audit Internal dilakukan
setiap akan dilakukan audit internal;
vi. Pertemuan Tim Manajemen Risiko/ Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien (PMKP) dilakukan setiap
bulan atau insidentil berdasarkan kebutuhan;
vii. Pertemuan Tim Survei dan Penanganan Keluhan
Pelanggan dilakukan setiap triwulan atau insidentil
berdasarkan kebutuhan;
viii. Pertemuan Tim Manajemen Mutu dilakukan setiap
triwulan atau insidentil berdasarkan kebutuhan;
b) Pertemuan Tinjauan Manajemen (PTM) dilakukan setahun 4
(empat) kali.
c) Mengkoordinir penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas
berdasarkan data program Dinas Kesehatan.
d) Merumuskan kebijakan operasional dalam bidang pelayanan
kesehatan masyarakat.
e) Memberikan tugas pada staf dan unit-unit, Puskesmas
Pembantu, dan Polindes,
f) Memimpin urusan Tata Usaha, unit-unit pelayanan, Puskesmas
pembantu, Polindes dan staf dalam menyelenggarakan
pelayanan kesehatan masyarakat agar pelaksanaan tugas
berjalan sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan.
g) Pembinaan ke sarana kesehatan pendukung yaitu Pustu oleh
Kepala Puskesmas Mamsena dilakukan 1 (satu) bulan sekali;
h) Pembinaan Bidan Koordinator terhadap
Poskesdes,pustu,polindes dilakukan setiap 1 (satu) bulan
sekali;
i) Bertanggung jawab atas penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
(RUK) melalui analisis dan perumusan masalah berdasarkan
prioritas.
j) Bertanggung jawab atas Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
secara terinci dan lengkap.
12
3) Penyelenggaraan Evaluasi dan Pelaporan, meliputi;
a) Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan Puskesmas
berdasarkan realisasi program kerja dan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku sebagai bahan dalam menyusun
program kerja berikutnya.
b) Memberikan umpan balik hasil kegiatan kepada semua staf
Puskesmas.
c) Mengolah dan menganalisa data, untuk selanjutnya
diinformasikan atau dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, serta pihak yang berkepentingan lainnya.
d) Konsultasi ke Dinkes Kabupaten Timor Tengah Utara terhadap
keberhasilan program dilakukan setiap bulan sekali.
e) Pelaporan keberhasilan cakupan program dilakukan setiap
bulan dan tribulan.
f) Pembuatan Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) tahunan
dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali.
13
g) Membuat pencatatan dan pelaporan kegiatan serta visualisasi
data sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada
Kepala Puskesmas.
h) Melakukan evaluasi hasil kinerja kegiatan surveilans.
2) Kesehatan Ibu dan Anak (KIA):
a) Pembinaan kader oleh bidan desa dilakukan minimal setahun
12 (dua belas) kali;
b) Penyuluhan Kesehatan bagi Bumil, Bufas, Neo, Bayi dan
Balita Resti di masyarakat dilakukan minimal 2 (dua) kali
dalam setahun;
c) Melakukan pemberian imunisasi, sweeping imunisasi,
penyuluhan imunisasi, penanganan KIPI dan koordinasi lintas
program terkait sesuai prosedur dan ketentuan.
d) Pemantauan wilayah setempat dan supervisi fasilitatif.
e) Pembinaan dukun.
f) Melakukan pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data
kegiatan KIA-KB sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas.
g) Melaksanakan evaluasi kegiatan kebidanan dan melaporkan
pelaksanaan kegiatan kebidanan secara berkala kepada
penanggung jawab.
3) Promosi Kesehatan:
a) Refresing kader Posyandu dilakukan 2 (dua) kali setahun.
b) Pertemuan Lintas Sektor promosi kesehatan dilakukan
minimal 2 (dua) kali setahun.
c) Melakukan penyuluhan kesehatan.
d) Pengembangan UKBM.
e) Pengembangan Desa Siaga Aktif.
f) Pemberdayaan masyarakat dalam PHBS serta
mengkoordinasikan dengan lintas program terkait.
g) Membuat pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data
promosi kesehatan sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas.
h) Melakukan evaluasi hasil kegiatan promosi kesehatan secara
keseluruhan.
4) Kesehatan Lingkungan
14
a) Melakukan kegiatan pembinaan kesehatan lingkungan yang
meliputi pengawasan dan pembinaan SAB, pengawasan
dan pembinaan JAGA, pegawasan dan pembinaan TTU
(Tempat Tempat Umum)/ TPM (Tempat Pengolahan
Makanan) Pestisida,
b) Pelayanan klinik sanitasi,
c) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan koordinasi lintas
program terkait.
d) Membuat pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data
kegiatan kesehatan lingkungan sebagai bahan informasi dan
pertanggung jawaban kepada Kepala Puskesmas.
e) Melakukan evaluasi hasil kegiatan kesehatan lingkungan
secara keseluruhan.
f) Menerima kartu rujukan status dari unit pengobatan.
g) Mempelajari kartu status/ rujukan tentang diagnosis oleh unit
pengobatan.
h) Menyalin dan mencatat nama penderita atau keluarganya,
karakteristik penderita yang meliputi umur, jenis kelamin,
pekerjaan dan alamat, serta diagnosis penyakitnya ke
dalam buku register.
i) Melakukan wawancara atau konseling dengan
penderita/keluarga penderita, tentang kejadian penyakit,
keadaan lingkungan, dan perilaku yang diduga berkaitan
dengan kejadian penyakit.
j) Membantu menyimpulkan permasalahan lingkungan atau
perilaku yang berkaitan dengan kejadian penyakit yang
diderita.
k) Memberikan saran tindak lanjut sesuai permasalahan.
l) Sesuai dengan jadwal yang telah disepakati antara penderita
atau keluarganya dengan petugas, petugas kesehatan
lingkungan melakukan kunjungan rumah.
5) Pengendalian Penyakit Menular
a) Melaksanakan penemuan dan pencegahan dini secara aktif
penyakit TB.
b) Melaksanakan penemuan dan pencegahan dini secara aktif
penyakit Kusta.
15
c) Melaksanakan penemuan dan pencegahan dini secara aktif
penyakit Malaria.
d) Melaksanakan penemuan dan pencegahan dini secara aktif
penyakit DBD.
e) Melaksanakan penemuan dan pencegahan dini secara aktif
penyakit ISPA.
f) Melaksanakan penemuan dan pencegahan dini secara aktif
penyakit Diare.
g) Melaksanakan penemuan dan pencegahan dini secara aktif
penyakit HIV-AIDS.
h) Melaksanakan penemuan dan pencegahan dini secara aktif
penyakit filariasis.
i) Imunisasi untuk pencegahan dan pengendalian penyakit
menular tidak langsung.
j) Surveilans dan koordinasi lintas program.
k) Membuat pencatatan dan pelaporan kegiatan serta
visualisasi data sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas.
l) Melakukan evaluasi hasil kinerja kegiatan surveilans.
16
Sistem Manajeman Mutu KOMITMEN
KOMITMEN MANAJEMEN SASARAN
MANAJEMA
MANAJEMA MUTU MUTU
NN
Manual Pengendalian Pengendali
Mutu Dokumen an rekaman KOMUNIKASI TINJAUAN
INTERNAL MANAJEMEN
PASIEN
DATANG
PENDAFTARAN
PERSYARATAN KEPUASAN
PELANGGAN KLINIK SANITASI PELANGGAN
KONSULTASI GIZI
UNIT
PELAYANAN
OBAT / APOTIK
PASIEN PULANG /
RUJUK
KETERSEDIAAN KOMPETENSI,
SUMBER DANA PENDIDIKAN , SURVEI AUDIT ANALISA
PELATIHAN KEPUASAN INTERNAL DATA
PELANGGAN
INFRASTRUKTUR LINGKUNGAN
KERJA PENGENDALIAN TINDAKAN
PRODUK TAK PERBAIKAN
SESUAI DANPENCEGAHAN
17
I. RUANG LINGKUP
Pedoman ini disusun berdasarkan standar akreditasi Puskesmas yang
meliputi pedoman dalam upaya peningkatan mutu dan kinerja pelayanan
UKM, UKP, administrasi manajemen, dan keselamatan pasien.
J. TUJUAN
Pedoman mutu ini disusun agar dapat menjadi acuan dalam upaya
peningkatan mutu puskesmas dan keselamatan pasien.
K. LANDASAN HUKUM DAN ACUAN
Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah:
1. Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116 tambahan lembaran Negara
Nomor 4431);
2. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (
lembaran Negara tahun 2009 Nomor 112);
3. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara tahun 2009 Nomor 140 tambahan Lembaran Negara Nomor
5063);
4. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 tahun 2012 tentang
Sistem Kesehatan Nasional, Lembaran Negara Republik Indonesia tahun
2012 nomor 193;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2013 tentang
Jaminan Kesehatan Nasional.
7. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standart Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 tahun 2015 tentang Akreditasi
Pusat Kesehatan Masyarakat;
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 59 tahun 2015 tentang Komisi
Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016 tentang Manajemen
Pusat Kesehatan Masyarakat;
18
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 tahun 2018 tentang Keselamatan
Pasien;
19
BAB II
KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS
MAMSENA
20
c. Pelaksanaan pertemuan tinjauan manajemen
d. Kajibanding kinerja dengan puskesmas lain
e. Penilaian perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga
10. Perencanaan mutu/kinerja UKM meliputi paling tidak:
a. Penilaian kinerja UKM dan tindak lanjutnya
b. Penilaian perilaku petugas dan tindak lanjutnya
11. Perencanaan mutu/kinerja pelayanan klinis dan keselamatan pasien berisi
paling tidak:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil
monitoring dan evaluasi indikator, maupun keluhan
pasien/keluarga/staf dengan mempertimbangan kekritisan, risiko tinggi
dan kecenderungan terjadinya masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien, antara lain
:
1) Ketepatan Identifikasi Pasien.
2) Meningkatkan Komunikasi Efektif.
3) Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai.
4) Kepastian Tepat Lokasi/Sisi, Tepat Prosedur Dan Tepat Operasi.
5) Pengurangan Risiko Infeksi.
6) Pengurangan Risiko Cidera Karena Pasien Jatuh.
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan
keselamatan pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit
pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan
indikator, pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak
lanjuti dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja UKM, dan
indikator klinis, yang meliputi indikator struktur, proses, dan outcome.
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui
standarisasi, perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik
pelayanan klinis maupun penyelenggaraan UKM.
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel,
kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan
potensial cedera.
21
i. Program dan Kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis
dan keselamatan pasien, termasuk di dalamnya program peningkatan
mutu laboratorium dan program peningkatan mutu pelayanan obat.
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang
dilakukan.
l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan
pasien.
12. Dalam upaya perbaikan mutu/kinerja puskesmas dan keselamatan pasien
melibatkan/memberdayakan lintas sektor, lintas program, dan masyarakat
sebagai pengguna pelayanan untuk berperan mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan tindak lanjut program-program
kegiatan mutu/kinerja puskesmas dan keselamatan pasien.
13. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di bawah
ini:
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, dan
perencanaan Puskesmas,
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, masyarakat, dan staf,
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik
klinis, standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai
panduan dari profesi maupun panduan dari Kementerian Kesehatan,
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di
Puskesmas,
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait,
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem
pelayanan.
14. Seluruh kegiatan mutu/kinerja puskesmas dan keselamatan pasien harus
didokumentasikan.
15. Seluruh hasil kegiatan peningkatan mutu/kinerja puskesmas dan keselamatan
pasien harus diinformasikan kepada seluruh koordinator unit dan
penanggungjawab UKP .
22
16. Penanggung jawab Manajemen Mutu wajib melaporkan kegiatan
peningkatan mutu dan keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas tiap
tribulan.
17. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta
mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka
area prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan
mutu/kinerja pelayanan klinis dan keselamatan pasien adalah:
a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien.
b. Pelayanan Rawat Jalan.
c. Pelayanan Rawat Inap Persalinan.
d. Pelayanan Farmasi.
e. Pelayanan Gawat Darurat.
23
BAB III
STRUKTUR ORGANISASI TIM MUTU
24
Tim Penanggungjawab UKM
Ketua : Yoseph Taklasi, A.Md.Kep
Anggota :
1. Yoseph Nana, S.KM
2. Imelda F. TAena, A.Md.Gz
3. Hermalinde Kapitan, A.Md. KL
4. Maria R.Funan, A.Md. Keb
25
STRUKTUR ORGANISASI TIM MUTU
KETUA
drg.Agustina Maria Usolin
Auditor internal
Ketua
Kresensia M. Seran, A.Md.Keb
Anggota
1. Imelda f. Taena, A.Md Gz
2. Bonefasia Neonbeni, A.Md. Farm
3. Maria G. Boik, A.Md. Keb
26
C. URAIAN TUGAS KETUA TIM MUTU
1. Tugas Pokok : Melaksanakan kegiatan penjaminan mutu sesuai
standar.
2. Fungsi : Melaksanakan urusan penjaminan mutu sesuai
standar.
3. Uraian Tugas :
a. Menyusun Kebijakan dan Strategi Manajemen Mutu.
b. Menyusun Program Indikator Mutu.
c. Melakukan koordinasi dengan tim terkait dalam penyusunan program
penjaminan mutu.
d. Memantau pelaksanaan seluruh program penjaminan mutu.
e. Mengevaluasi pelaksanaan seluruh program penjaminan mutu.
f. Mensosialisasikan hasil pencapaian program penjaminan mutu.
g. Memfasilitasi tindak lanjut hasil rekomendasi.
h. Melakukan koordinasi tentang program patient safety dengan tim
terkait dalam pembuatan RCA dan FMEA.
i. Melakukan koordinasi tentang patient safety dengan tim terkait
tentang pembimbingan Quality and Patient Safety.
j. Memfasilitasi kegiatan terkait penyelenggaraan pengembangan,
inovasi dan kendali mutu.
k. Menanamkan pentingnya memahami dan berperilaku kerja sesuai
dengan SPO dalam memberikan layanan kepada pasien.
27
e. Mendistribusikan bahan rekomendasi hasil pemantauan indikator mutu
dan keslamatan pasien.
f. Membantu berkoordinasi dalam kegiatan internal dan eksternal
program umum Tim Mutu.
g. Mengkoordinasikan program penyegaran dan pelatihan untuk kendali
mutu.
h. Melakukan koordinasi kepada unit terkait terhadap implementasi
standar pelayanan yang berfokus kepada pasien dan manajemen.
28
j. Melakukan koordinasi tentang program Patient Safety dan manajemen
resiko dengan unit terkait dalam pembuatan RCA dan FMEA.
k. Mendorong dan mengkoordinasikan pemenuhan sarana dan prasarana
fisik sesuai standar keamanan berkenaan dengan menjaga keselamatan
pasien dan meminimalkan resiko.
l. Mengontrol dan menilai pelaksanaan sistem informasi dan komunikasi
untuk menjaga keselamatan pasien serta meminimalkan resiko
pelayanan.
m. Menanamkan pentingnya memahami dan berperilaku kerja sesuai
dengan SOP dalam memberikan layanan kepada pasien.
n. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan perbaikan mutu dan
keselamatan pasien.
29
G. PENANGGUNGJAWAB UKP (Usaha Kesehatan Perorangan)
1. Tugas Pokok : Melaksanakan pemantauan kegiatan UKP
2. Fungsi : Melaksanakan evaluasi dan monitoring unit rawat
jalan, rawat inap dan penunjang
3. Uraian Tugas :
a. Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan di unit bidang UKP (Usaha
Kesehatan Perorangan).
b. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di setiap unit
bidang UKP.
c. Mengkoordinasikan program penyegaran dan pelatihan untuk
peningkatan kompetensi petugas.
d. Melakukan koordinasi kepada unit terkait terhadap implementasi
standar pelayanan yang berfokus kepada sasaran dan manajemen.
e. Menyelenggarakan dan menyiapkan kegiatan sosialisasi internal
puskesmas tentang koordinasi tim interprofesi.
f. Menghadiri rapat, pertemuan, workshop dan atau seminar terkait
pengembangan mutu UKP baik internal atau eksternal puskesmas.
30
i. Mendokumentasikan keluhan pelanggan dan melaporkan kepada
Kepala Puskesmas, Kepala TU dan Ketua Tim Mutu.
j. Membahas dan menganalisa tindak lanjut bersama dengan Kepala
Puskesmas, Kepala TU, Ketua Tim Mutu dan unit terkait.
k. Publikasi tindak lanjut.
31
BAB IV
KEGIATAN PERBAIKAN MUTU PUSKESMAS DAN KESELAMATAN
PASIEN
32
3. Pertemuan Tinjauan Manajemen
Pertemuan tinjauan manajemen dilakukan dengan input tinjauan yang
meliputi: hasil audit internal, hasil survei kepuasan pelanggan, umpan
balik/keluhan dari pelanggan dan hasil identifikasi kebutuhan pelanggan,
kinerja proses dan kesesuaian hasil pelayanan, status tindakan pencegahan
dan perbaikan, tindak lanjut dari hasil PTM sebelumnya, dengan output
tinjauan meliputi: perbaikan sistem manajemen mutu dan keselamatan
pasien, usulan kegiatan, usulan perbaikan SARPRAS, pembinaan dan
peningkatan kompetensi petugas, tindak lanjut terhadap keluhan pelanggan.
Pertemuan ini dilakukan minimal empat kali setahun
4. Evaluasi kinerja pihak ketiga:
Kinerja pihak ketiga yang bekerja sama dengan puskesmas perlu dievaluasi
untuk memastikan bahwa produk/jasa yang diberikan pihak ketiga
memenuhi persyaratan mutu dan keselamatan pasien.
J. PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA UKM
1. Penilaian mutu dan kinerja UKM:
a. Penyusunan indikator mutu/kinerja manajerial.
b. Pengumpulan data kinerja dengan menggunakan indikator yang telah
disusun.
c. Analisis data kinerja dan tindak lanjut.
d. Kaji banding kinerja dengan puskesmas lain dan tindak lanjut.
2. Perbaikan mutu dan kinerja UKM:
Perbaikan mutu dan kinerja UKM dilakukan berdasarkan analisis kinerja.
Capaian kinerja yang belum sesuai dengan target yang diharapkan dianalisis
dan ditindaklanjuti. Adanya umpan balik dan keluhan sasaran UKM dan
masyarakat dianalisis dan ditindak lanjuti.
K. PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA UKP
1. Penetapan area prioritas perbaikan pada pelayanan UKP.
2. Pemantuan kinerja pada area prioritas dengan indikator yang ditetapkan.
3. Penerapan manajemen risiko (FMEA) pada area priroitras.
4. Monitoring dan penilaian kinerja pelayanan klinis pada masing-masing unit
pelayanan, dan tindak lanjutnya.
5. Monitoring, penilaian kinerja dan perilaku SDM pemberi layanan klinis, dan
tindak lanjutnya.
33
6. Upaya perbaikan mutu pelayanan klinis pada masing-masing unit kerja
berdasarkan hasil penilaian kinerja maupun umpan balik pelanggan.
7. Pelaporan dan tindak lanjut insiden Keselamatan Pasien.
8. Penyusunan dan penerapan panduan praktik klinis.
9. Monitoring dan tindak lanjut terhadap 6 Sasaran Keselamatan Pasien.
34
BAB V
METODA PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
35
8. Tim Auditor Internal memantau pelaksanaan rencana perbaikan,
pelaksanaan perbaikan, memonitoring dan menilai hasil perbaikan, dan
tindak lanjut, mengikuti siklus PDCA.
9. Tim Auditor Internal melaporkan hasil pemantauannya kepada Kepala
Puskesmas dan Ketua Tim Mutu.
10. Tim Mutu menindaklanjuti masukan dan keluhan pengguna dan masyarakat
megikuti siklus PDCA
11. Menerapkan manajemen risiko baik pada pelayanan manajerial, UKM, dan
UKP, dengan tahapan: menetapkan lingkup manajemen risiko, melakukan
analisis risiko, dan menindak lanjuti.
12. Manajemen risiko diterapkan baik secara reaktif maupun proaktif. Upaya
proaktif dilakukan sebelum ada kejadian dengan menganalisis kemungkinan
terjadinya risiko dengan menggunakan metoda FMEA, sedangkan upaya
reaktif dilakukan untuk mengatasi kejadian yang sudah terjadi dan
mencegah terulangnya kejadian dengan menggunakan metoda RCA.
36
BAB VI
PENCATATAN DAN PELAPORAN
37
BAB VII
MONITORING DAN EVALUASI
38
7. Secara berkala, setiap 3 (tiga) bulan dilakukan Evaluasi kinerja kumulatif
tribulan I/II/III/IV Puskesmas dilakukan oleh Puskesmas dan Dinas
Kesehatan Kab .Timor Tengah Utara.
8. Pada akhir tahun Puskesmas melakukan penilaian standar Puskesmas dan
melaporkan hasil penilaian ke Dinas Kesehatatan Kabupaten Timor Tengah
Utara.
39
INDIKATOR MUTU PUSKESMAS MAMSENA
MANAJEMEN OPERASIONAL PUSKESMAS
I
1. Membuat data pencapaian/cakupan kegiatan pokok tahun lalu dan Sebagian Sebagian (5 - 6 Semuanya 10
di visualisasikan (<5 Program) Program) (7 Program)
4. Melaksanakan Mini Lokakarya bulanan < 5 kali/ tahun 5-8 kali/tahun 9-12 kali/tahun 10
5. Melaksanakan Mini Lokakarya tribulanan (lintas sektor) < 2 kali/tahun 2-3 kali/tahun 4 kali/tahun 10
6. Membuat dan mengirimkan laporan bulanan ke Kabupaten tepat < 6 kali 6-9 kali/ tahun 10-12 kali/tahun 10
waktu
7. Membuat data 10 penyakit terbanyak setiap bulan < 6 kali/tahun 6-8 kali/tahun 9-12 kali/ 10
40
8. Visualisasi data 10 penyakit potensial KLB <5 program 5-6 program > 7 program
7
9. Analisa data 10 penyakit potensial KLB <5 program 5-6 program > 7 program
7
10 Membuat peta daerah rawan bencana 2 macam > 3 macam
< 1 macam bencana bencana bencana 10
II MANAJEMEN ALAT
a. Membuat kartu inventaris dan menempatkan di masing - masing <60% ruang 60 - 70 % ruang 80 - 100% ruang 10
ruangan
b. Melaksanakan updating daftar inventarisasi > 1 tahun 1 tahun 6 bulan 10
c. Melaksanakan perawatan alat kesehatan > 3 bulan 3 bulan setiap bulan 10
d. Melaporkan fungsi dan kondisi alat kesehatan 1 tahun 3x/tahun 12x/tahun 10
e. Melaporkan seluruh inventarisasi alat kesehatan > 1 tahun 1x /tahun 6 bulan sekali 10
III. MANAJEMEN KEUANGAN
a Pembantu kasir pembayar uang
1 Adanya buku kas umum Sebagian < 50% Sebagian 50%- Semuanya 100% 10
80%
2 Adanya buku kas bantu perkode rekening Sebagian Sebagian Semuanya 4
< 50% 50%-80% 100%
41
3. Adanya pemeriksaan kas setiap 1 bulan sekali oleh kepala Sebagian < 50% Sebagian 50%- Semuanya '100% 10
puskesmas 80%
42
80%
1. Membuat daftar atau catatan kepegawaian petugas tdk ada Ada Ada lengkap 10
2. Membuat uraian tugas dan tanggung jawab setiap petugas tdk ada Ada Ada lengkap 10
3. Membuat rencana kerja bulanan bagi setiap petugas sesuai tdk ada Ada Ada lengkap 10
dengan tugas, wewenang tanggung jawab
4. Membuat penilaian DP3 tepat waktu Ada, beberapa Ada, sebagian Ada, seluruh 10
petugas tdk dibuat besar petugas petugas, tepat
dibuat tp tdk
tepat
5. Membuat monitoring mutasi kepegawaian tdk ada Ada tdk lengkap Ada lengkap 10
43
8. Tenaga kesehatan Membuat daftar ijin praktek atau ijin kerja bagi Ada, beberapa Ada, sebagian Ada, seluruh petugas 10
tenaga kesehatan tertentu petugas besar petugas
1 Petugas Pengelola barang/asset Belum ada Ada petugas tapi Ada petugas khusus 7
merangkap
tugas lain
2 Perencanaan Kebutuhan & pemeliharaan barang unit Perencanaan belum Sudah dibuat semua kebutuhan 10
dibuat sebagain sdh dibuat dlm
perencanaan
3 Membuat data aset di masing-masing ruangan Belum ada Ada sebagain Ada seluruh ruangan 7
ruangan
4 Pencatatan data penerimaan barang dan stok barang Belum dibuat Dibuat & tdk Dibuat & sdh 10
diawasi diawasi
5 Melaksanakan sistem penyimpanan barang/asset Belum dibuat sdh dibuat, blm Lap.rutin ke pemda 10
rutin 2x1 thn
44
UNIT / TARGET PENANGGUNG
NO INDIKATOR MUTU UKP
PROGRAM (%) JAWAB
45
10. RUANG 1.Ketepatan Waktu peyerahan obat kepada 80% Benefasia
FARMASI pasien A.Neonbeni,
A.Md.Farm
2.Monitoring kadaluarsa obat di unit 80%
pelayanan obat
46
NO. UNIT / PROGRAM SASARAN KESELAMATAN TARGET PENANGGUNG
PASIEN (%) JAWAB
1 LOKET 1. Ketepatan identifikasi pasien 80% Aloysius Malafu
2. Pengurangan resiko pasien jatuh
2 POLI UMUM 1. Ketepatan identifikasi pasien 80% dr. Bonny
2. Tepat prosedur, tepat lokasi, tepat Adisitri
pasien
3. Pengurangan reisko infeksi terkait
pelayanan kesehatan
4. Pengurangan resiko pasien jatuh
3 POLI GIGI 1. Ketepatan identifikasi pasien 80% drg.Agustina
2. Tepat prosedur, tepat lokasi, tepat Maria Usolin
pasien
3. Pengurangan reisko infeksi terkait
pelayanan kesehatan
4. Pengurangan resiko pasien jatuh
4 KIA/KB 1. Ketepatan identifikasi pasien 80% Kresentia M.
2. Tepat prosedur, tepat lokasi, tepat Seran,
pasien A.Md.Keb
3. Pengurangan reisko infeksi terkait
pelayanan kesehatan
4. Pengurangan resiko pasien jatuh
5 LABORAT 1. Ketepatan identifikasi pasien 80% Setiawan d.
2. Tepat prosedur, tepat lokasi, tepat Swara, A.Md.Ak
pasien
3. Pengurangan reisko infeksi terkait
pelayanan kesehatan
4. Pengurangan resiko pasien jatuh
6 UGD 1. Ketepatan identifikasi pasien 80% Irmawati
2. Peningkatan Komunikasi efektif
3. Peningkatan keamanan obat yang
perlu di waspadai
47
4. Tepat prosedur, tepat lokasi, tepat
pasien
5. Pengurangan reisko infeksi terkait
pelayanan kesehatan
6. Pengurangan resiko pasien jatuh
10 POLI UMUM 1. Ketepatan identifikasi pasien 80% Anjelina Nailape
2. Peningkatan keamanan obat yang
perlu di waspadai
3. Pengurangan resiko pasien jatuh
11 PUSTU 1. Ketepatan identifikasi pasien 80%
2. Peningkatan keamanan obat yang
perlu di waspadai
3. Tepat prosedur, tepat lokasi, tepat
pasien
4. Pengurangan reisko infeksi terkait
pelayanan kesehatan
5. Pengurangan resiko pasien jatuh
12 PKM CORNER 1. Ketepatan identifikasi pasien 80%
2. Peningkatan keamanan obat yang
perlu di waspadai
3. Tepat prosedur, tepat lokasi, tepat
pasien
4. Pengurangan reisko infeksi terkait
pelayanan kesehatan
5. Pengurangan resiko pasien jatuh
48
No Kegiatan Penilaian Kinerja
Puskesmas (PKP)
49
h. Pembinaan sarana TTU 90%
i. TTU yang memenuhi syarat kesehatan 85%
j. Klinik sanitasi 2%
k. Jumlah klien yg sudah mendapat intervensi 100%
l. Jumlah KK yg memiliki akses jamban 72%
m. Jumlah kelurahan yg sudah ODF 24%
n. Jumlah jamban sehat 80%
o. Pelaksanaan STBM di Puskesmas 47%
50
h. Pelayanan bayi paripurna 97%
51
j. Angka keberhasilan pengobatan pasien baru BTA 90%
k. Penyuluhan HIV/AIDS di PKM 100%
l. Insidens kasus DBD 100%
m. Pasien DBD yg ditangani 100%
n. ABJ 95%
o. Jumlah wilayah KLB DBD 100%
p. Pelayanan imunisasi HB 0-7 hari 90%
q. Pelayanann imunisasi BCG 95%
r. Pelayanan imunisasi DPT/HB1 95%
s. Pelayanan imunisasi DPT/HB3 90%
t. Pelayanan imuniasi campak 90%
u. DO DPT/HB1 – campak 10%
v. DO DPT/HB1 – DPT/HB3 10%
w. UCI kelurahan 95%
x. Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD 98%
y. Imunisasi campak pada anak kelas 1 SD (PKP 1th 98%
98% = 786)
z. Imunisasi TT pada anak SD kelas 2 & 3 (PKP 1 th 98%
98% = 1345)
aa. Imunisasi TT5 pada WUS (PKP 1th 85%= 8445) 85%
bb. Imuniasi TT2 pada bumil (PKP 1th 85% = 659) 85%
cc. Pemantauan KIPI, suhu lemari es vaksin &
ketersediaan vaksin
15 Upaya Kesehatan Gigi & Mulut 35%
a. Pembinaan kesehatan gigi di posyandu (PKP 1th 35%
= 26)
b. Pembinaan kesehatan gigi di TK (PKP 1th 100% = 100%
31)
c. Pembinaan & bimbingan sikat gigi massal pada 100%
SD/MI (PKP 1th 100% = 18)
d. Perawatan kesehatan gigi pada SD/MI (PKP 1th 100% 100%
=18)
e. Murid SD/MI mendapat perawatan kesehatan gigi 60%
52
paripurna (PKP 1th 60% = 790
f. Jumlah gigi tetap yang ditambal terhadap gigi yang 35%
dicabut (PKP 1th 35%)
g. Bumil yang mendapat perawatan kesehatan gigi (PKP 40%
1h 40% = 310)
16 Perawatan Kesehatan masyarakat 20%
Kegiatan asuhan keperawatan pada keluarga rawan
53
RENCANA KEGIATAN PERBAIKAN MUTU
Tahun: 2018
No Kegiatan Keterangan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Survei Kebutuhan dan
1 x
harapan masyarakat
Analisis hasil survei
2 kebutuhan dan harapan x
masyarakat
Sosialisasi hasil survei
dan analisa survei
3 x
kebutuhan dan harapan
masyarakat
Evaluasi kejelasan
4 informasi dan akses x
pelayanan
Survei Kepuasan
5 Pelanggan/Sasaran x x x x x
Program
Pengumpulan dan analisis
6 hasil survei kepuasan x x x x
Pelanggan/Sasaran
54
Program
Tindaklanjut terhadap
7 x x x x x x x x x x
hasil survey pelanggan
Penyusunan rencana audit
8 x
internal
9 Pelaksanaan audit internal x x x x
Tindaklanjut audit
10 x x x x x x x x x x x
internal
Tahun: 2018
No Kegiatan Keterangan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Pelaksanaan pertemuan
11 x x x
tinjauan manajemen
Tindak lanjut hasil
12 pertemuan tinjauan x x x x x x x x x x
manajemen
Pelaksanaan program
13 mutu puskesmas dan x x x x x x x x x x
keselamatan pasien
55
Monitoring pelaksanaan
14 program mutu puskesmas x x x x x x x x x x
dan keselamatan pasien
Evaluasi pelaksanaan dan
hasil program mutu
15 x x x
puskesmas dan
keselamatan pasien
Perbaikan kinerja oleh
masing-masing
penanggung jawab dan
16 pelaksana melalui proses x x x x x x x x x
PDCA/PDSA sehingga
terjadi upaya perbaikan
inovatif
Pelaksanaan kegiatan
17 x x x x x x x x x
perbaikan inovatif
Monitoring dan evaluasi
18 terhadap pelaksanaan dan x x x x x x x x
hasil perbaikan inovatif
56
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Identifikasi dan analisisi
risiko baik dalam
19 x
pelayanan UKM maupun
UKP
Tindak lanjut untuk
20 x x x x x x x x x x x
meminimalkan risiko
21 Pelatihan audit internal x
Insidentil bila
22 Kaji banding kinerja
dibutuhkan
Setelah
Tindak lanjut hasil kaji pelaksannan
23
banding kaji banding
kinerja
Setelah
Evaluasi hasil kaji pelaksannan
24
banding kaji banding
kinerja
Setelah
Evaluasi hasil tindak
25 pelaksannan
lanjut hasil kaji banding
kaji banding
57
kinerja
58
CATATAN PERUBAHAN DOKUMEN MANUAL MUTU
59