Anda di halaman 1dari 27

DINAMIKA ALIRAN-ALIRAN SESAT

TUGAS KELOMPOK
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
PENDIDIKAN AGAMA

DI SUSUN OLEH :

NAMA ANGGOTA NIM


1. ALLA SIFA CONSA 65180044
2. ASEP SYAHRU MUHAMMAD SOLEH 65180002
3. DEVI OKTAVIANI 65180011

JURUSAN AKUNTASI
UNIVERSITAS BSI BANDUNG
JL.SEKOLAH INTERNASIONAL NO.1-2
ANTAPANI,BANDUNG
TELP;022-7100124

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan nikmat, rahmat dan karunia-Nya kepada Kami, sehingga

penyusunan makalah dengan judul “DINAMIKA ALIRAN ALIRAN SESAT”

ini dapat Kami selesaikan dengan baik, sebagai salah satu tugas mata kuliah

Pendidikan Agama.

Makalah ini disusun dengan tujuan memberikan informasi mengenai aliran-

aliran sesat yang berada di Indonesia.

Sesungguhnya kesempurnaan itu hanyalah milik Allah SWT, maka dari itu

Kami mohon maaf jika ada kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini, baik

dalam penulisan atau bahasa yang kami gunakan. Kami menerima semua kritik

dan saran yang membangun, agar kami mampu melakukan perbaikan dan

peningkatan dalam penyusunan makalah ini. Walaupun demikian kami

berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak.

Aamiin….

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………......…..….....…………………… 2


Daftar Isi ………………………….……........…......……………………. 3

BAB I Pendahuluan …………..……......................................………..... 4


1.1 Latar Belakang …………………...............................……….....…. 4
1.2 Maksud Dan Tujuan ………………….....................................…… 4
BAB II Pembahasan …………………...........................…….........…….. 5
2.1 Defenisi Aliran Sesat ………………….............................……….. 5
2.2 Kriteria Aliran Sesat …………………..................................…….. 5
2.3 Riwayat Munculnya Aliran Sesat …………………….....................6
2.4 Faktor Timbulnya Aliran Sesat ……………..........……………….. 8

BAB III Analisa Masalah …………………...........................………....…. 13


3.1 Pengaruh Aliran Sesat ……….............................………………….. 14
3.2 Contoh Aliran Sesat ……........................................……………….. 14
3.3 Cara Menghindari Aliran Sesat ………………….......................….. 20

BAB IV Penutup …………………............…………………..........…….. 24

BAB V Daftar Pustaka ……………................................………………… 27

3
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Islam adalah satu-satunya agama yang benar dan dirahmati Allah SWT.
Islam itu indah apabila kita benar-benar memahami dan mendalaminya, karena
Islam itu penuh dengan sopan santun dan akhlak yang baik. Serta mengajarkan
kebaikan terhadap sesama dan Islam itu agama yang dapat menyelamatkan kita
di dunia dan akhirat.
Namun sangat disayangkan apabila ada oknum-oknum yang tidak bertanggung
jawab menodai Islam. Mereka menyebarkan ajaran yang jauh berbeda dari
ajaran Islam yang sesungguhnya. Oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab
tersebut juga berupaya sekuat tenaga untuk menebarkan paham-paham maupun
pencucian otak untuk mendapatkan pengikut atau jama’ah dan dapat disebut
dengan aliran yang sesat.
Aliran-aliran sesat muncul dan menyebabkan konflik atau pertentangan diantara
kaum muslimin dengan pengikut aliran sesat tersebut. Kelompok-kelompok
yang menodai agama islam sudah pasti merupakan aliran sesat karena telah
keluar jalur dari jalan yang lurus menuju jalan yang sesat alias jalan yang salah.
Orang-orang yang mengikuti aliran sesat tersebut sangat disayangkan sekali,
karena mereka diperdaya oleh setan-setan dari golongan manusia untuk
menjerumuskan mereka ke dalam kesesatan yang sudah pasti menjadi penghuni
neraka. Para pengikut aliran sesat hanya akan dijadikan alat untuk mewujudkan
impian pemimpin dari aliran sesat tersebut.
1.2 Maksud Dan Tujuan
Kami sebagai penulis bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Agama Islam. Disamping itu melalui makalah ini kami juga ingin
memberikan wawasan kepada masyarakat Muslim tentang kriteria, faktor
munculnya dan contoh aliran sesat Islam yang ada di Indonesia , serta cara
supaya kita tidak terpengaruh dan terjerumus kedalam aliran-aliran sesat.

4
II. PEMBAHASAN

2.1 Definisi Dinamika Aliran Sesat


Dinamika diartikan sebagai pergerakan yang menimbulkan perubahan
dalam tata hidup masyarakat. Aliran diartikan sebagai paham atau ajaran. Serta,
sesat dapat diartikan sebagai penyimpangan. Dan pengertian “Sesat
Menyesatkan” (Dallun Mudillun) adalah paham atau pemikiran yang di anut
dan diamalkan oleh sebuah kelompok yang bertentangan dengan aqidah dan
syariat Islam serta dinyatakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI)
menyimpang dalil Syar’i.
Menurut Ketua Dewan Fatwa MUI, KH. Ma’ruf Amin, mendefinisikan Aliran
Sesat adalah aliran diluar kesepakatan wilayah perbedaan dan melenceng diluar
manhaj/norma yang shahih.
Dari bahasan diatas dapat disimpulkan Dinamika Aliran Sesat dapat
didefinisikan sebagai suatu pergerakan yang dilakukan melalui kepercayaan
yang menyimpang dan berbeda dari kaidah ataupun aturan yang telah
ditetapkan oleh suatu agama. Namun pada intinya, aliran sesat adalah aliran
yang paham atau ajarannya tidak sesuai dengan Al – Quran.
2.2 Kriteria Aliran Sesat
Pengertian sesat dalam Al–Quran dan Al–Hadits mencakup semua jenis
penyimpangan dari jalan yang lurus, baik dalam level kecil atau besar,
disengaja atau tidak disengaja. Sementara pengertian sesat dalam istilah aliran
sesat adalah penyimpangan dari dasar-dasar Islam yang dirumuskan oleh
Majelis Ulama Indonesia pada Tanggal 06 Nopember 2007 kedalam 10 kriteria.
Adapun 10 kriteria aliran sesat yang telah dirumuskan tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Mengingkari rukun iman dan rukun Islam.
2. Meyakini dan atau mengikuti aqidah yang tidak sesuai dalil syar`i (Al-Quran
dan
As-Sun nah).
3. Meyakini turunnya wahyu setelah Alquran.
4. Mengingkari Kebenaran Al-Quran.
5. Melakukan penafsiran Alquran yang tidakk berdasarkan kaidah tafsir.
6. Mengingkari kedudukan hadis Nabi sebagai sumber ajaran Islam.

5
7. Melecehkan dan atau merendahkan para nabi dan rasul.
8. Mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul terakhir.
9. Mengubah, menambah, dan mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah
ditetapkan syariah.
10. Mengkafirkan sesama Muslim tanpa dalil syar'i, seperti mengkafirkan
seseorang
muslim hanya karena bukan kelompoknya.
2.3 Sejarah Munculnya Aliran Sesat
Aliran-aliran di Indonesia

Kemunduran peradaban Islam yang berlangsung sejak masa penjajahan Barat,


membuat kaum Muslimin harus membangun kembali dari awal. Usaha untuk
memulihkan kembali kejayaan Islam dikenal dengan istilah pembaharuan Islam.

Gerakan pembaharuan Islam yang didengungkan oleh Pan-Islamisme


Jamaluddin al-Afghani di Mesir, pada awal abad ke 20 merambah ke negeri-
negeri muslim lainnya, termasuk ke Indonesia. Dari situlah muncul organisasi
sosial-keagamaan (ormas) Islam Sunni seperti Muhammadiyah, Sarekat Islam
(SI), Persatuan Islam (Persis), dan lain sebagainya. Sedangkan Nadlatul Ulama
(NU) dianggap sebagai gerakan Sunni yang berupaya mempertahankan tradisi
Islam ala ulama salaf as-shalih. Mereka semua merupakan ormas Islam Sunni
yang—meskipun berbeda—namun tidak dianggap sesat. Sebab, perbedaan di
antara mereka hanya bersifat furu’iyyah (masalah-masalah kecil dalam agama
yang bersifat partikular/cabang, bukan masalah dasar/azas agama).

Pasca kemerdekaan Indonesia, terutama sejak tahun 1960an, mulai muncul


aliran-aliran baru yang dianggap menyimpang karena ajarannya bertentangan
dengan dasar-dasar hukum Islam (al-Qur’an dan as-Sunnah). Namun jumlahnya
“hanya” sedikit sehingga tidak menyita perhatian publik. Menurut data Depag,
sejak tahun 1960an hingga akhir dekade 1990an, aliran sesat di Indonesia
“hanya” berjumlah 50an.

6
Perkembangan cukup pesat terjadi antara akhir 2000an hingga awal 2010. Data
menyebutkan, sejak 2001 hingga 2007 saja, sedikitnya ada 250 aliran sesat di
Indonesia. Sebanyak 50 di antaranya tumbuh subur di Jawa Barat.

Yang menarik, ada aliran sesat yang hanya berkembang di satu kabupaten saja.
Misalnya di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Sejak tahun 2001 s/d 2009, di sana
terdapat 5 aliran sesat lokal, seperti Aliran Purbokayun di Desa Bendosewu,
Kecamatan Talun dengan ritual zikir perdukunan. Kemudian aliran Podo
Bongso di Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, dengan ritual salat boleh
menghadap ke mana saja. Selanjutnya, aliran tanpa nama di Desa Wonotirto
dengan ritual salat menghadap ke timur dan free sex sesama pengikut. Kemudian,
aliran tanpa nama di Desa Bangsari, Kecamatan Nglegok dengan ritual salat
sambil melakukan kegiatan lain, seperti salat Jumat sambil bekerja atau
mencangkul di sawah. Ada juga aliran Safaatus Sholawat atau Dunung
Urip pimpinan Suliyani di Desa Ngembul Kecamatan Binangun, dengan ritual
menyembah Jibril atau roh kudus.

Sedangkan aliran-aliran lain yang berskala nasional dan sudah divonis sesat, baik
oleh Pemerintah maupun MUI, antara lain aliran Kalam Santriloka, Lembaga
Kerasulan, Aliran Baha’i, Aliran Al Haq, Al Qiyadah al-Islamiyah, Al Quran
Hijau, Amanat Keagungan Ilahi, Bumi Segandu, Hidup di Balik Hidup, Ingkar
Sunnah, Isa Bugis, Islam Jamaah, Islam Sejati, Jam’iyyah Islamiyah, Aliran NII,
Pimpinan Juhata, Salamullah, Aliran Sayuti, Shalat Dua Bahasa, dan sebagainya.
Sedangkan Ahmadiyah dan Jaringan Islam Liberal (JIL) hanya mendapat vonis
sesat dari MUI, belum mendapat vonis/keputusan pembubaran dari Pemerintah.

Terdapat penyebab yang beragam berkenaan dengan kemunculan berbagai aliran


dan mazhab dalam Islam. Di antaranya adalah ketidakpedulian sekelompok umat
Islam terhadap wasiat-wasiat dan ucapan Rasulullah SAW berkenaan dengan
masalah khilafah dan keimamahan Imam Ali AS, masuknya para pemeluk agama
lain di kalangan umat Islam, percampuran dan pertukaran budaya dengan

7
mereka, adanya jarak masa yang jauh antara umat Islam dengan ajaran Islam
yang sebenar dan pengetahuan terhadap peranan Ahlubait AS, adanya pelarangan
atas penulisan hadis-hadis Nabi SAW hingga berlangsung satu abad lamanya,
campur tangan-tangan jahil para khalifah Bani Umayyah dalam membuat hadis-
hadis palsu untuk memuji sebahagian sahabat yang munafik, adanya campur
tangan para khalifah Bani Umayyah dan Bani Abbasiyyah dengan menciptakan
perselisihan mazhab di antara kaum muslimin dengan tujuan untuk menangkap
ikan di air keruh agar mereka tetap boleh mempertahankan kekuasaan mereka,
kebodohan umat dan terpengaruhnya mereka dengan berbagai propaganda
busuk.

Sudah tentu, bahwa sebahagian faktor itu sengaja diciptakan untuk tujuan
merobah dan menghancurkan ajaran Islam. Khusus mengenai gerakan dan
perubahan yang dilakukan oleh sebahagian kaum Yahudi, iaitu dengan
membuat hadis-hadis palsu yang dikenal dengan sebutan “Israiliyyat”.
sebahagian faktor lainnya yang diciptakan kerana sifat haloba dan tamak
terhadap dunia, dan kerana hasad dan dengki hati yang mendalam terhadap
Ahlulbait AS. Setiap kelompok dengan menggunakan politik berhasil
menjauhkan sebahagian besar umat Islam dari para Imam Ahlulbait AS yang
merupakan hidayah kepada shirat al-mustaqim (petunjuk jalan lurus) dengan
menciptakan berbagai aliran tertentu. Tetapi sebahagian aliran tersebut telah
musnah ditelan masa dan sebahagian lainnya muncul kembali pada abad-abad
moden sekarang ini. Walaupun mereka bersungguh-sungguh untuk
menghancurkan Islam, tetapi berkat bimbingan dan usaha keras para Imam
Ahlulbait AS dengan penuh kesabaran, istiqamah dan juga dengan usaha keras
para pengikut setia Imam-imam suci Ahlulbait AS, ajaran Islam yang asli dan
sumber wahyu Ilahi yang agung masih tetap terjaga secara turun temurun dari
generasi ke generasi berikutnya hingga hari ini.

2.4 Faktor Timbulnya Aliran Sesat


Munculnya fenomena aliran sesat tidak terlepas dari problem psikologis
baik para tokoh pelopornya, pengikutnya serta masyarakat secara keseluruhan.
Adapun faktor-faktor yang dapat menimbulkan aliran sesat yaitu :

8
1. Sikap berlebihan (ghuluw) dalam beragama.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Hai ahli kitab (baca: Yahudi & Nasrani),
janganlah kalian melampaui batas (berlebihan) dalam agama kalian, dan jangan
kalian mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar.” [An Nisa': 171]
“Katakanlah (Muhammad), ‘Hai ahli kitab, jangan kalian berlebih-lebihan
dengan cara yang tidak benar dalam agamamu.'” [Al Maidah: 77]
Nabi shollallohu ‘alaihi wa alihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian
bersikap berlebihan dalam agama. Sesungguhnya yang menyebabkan binasa
orang-orang sebelum kalian hanyalah sikap berlebihan.” [Riwayat Ibnu
Majah]“Bakal binasa orang-orang yang berlebihan,” beliau mengatakannya
sebanyak tiga kali. [Riwayat Muslim]
Secara etimologi, ghuluw adalah melampaui batas. Sedang menurut terminologi
adalah mendudukkan sesuatu di atas kedudukan aslinya.
A. Contoh aliran sesat yang disebabkan sikap ghuluw ini adalah:
Syi’ah. Mereka telah bersikap ghuluw terhadap ‘Ali bin Abi Thalib dan ahlul
bait. Bahkan ada di antara mereka yang mengatakan bahwa ‘Ali adalah tuhan,
dan Jibril telah melakukan kesalahan dalam menyampaikan wahyu kepada
Muhammad bin ‘Abdullah, semestinya kepada ‘Ali!?
B. Khawarij. Mereka telah bersikap berlebihan dalam menilai pelaku dosa
besar, bahwa pelaku pelaku dosa besar adalah kafir kekal di neraka.
C. Shufi. Mereka telah berlebihan dalam beribadah sehingga orang yang
melakukan yang dzikirnya sudah mencapai puncak, ia bakal bisa melebur
dengan Robbul ‘alamin. Inilah keyakinan wihdatul wujud yang kafir itu.
2. Reaksi (roddul fi’l) terhadap aliran sesat lainnya.
Ada kalanya ketika seseorang itu melihat suatu aliran sesat, ia ingin
merubahnya dan merasa geram dibuatnya. Maka jika ia menolak aliran sesat itu
dengan ilmu -dalam hal ini sunnah-, benarlah ia (bid’ah ditolak dengan sunnah).
Akan tetapi jika ia menolaknya dengan kebodohan -dalam hal ini bid’ah dan
kesesatan- (bid’ah ditolak dengan bid’ah pula), maka akan timbul kesesatan
yang lain.
A. Contoh aliran sesat yang disebabkan roddul fi’l ini adalah:
Murji’ah. Respon mereka terhadap faham takfir Khawarij. Pendapat mereka
terhadap pelaku dosa besar adalah pelaku dosa baik besar maupun kecil
imannya tetap sempurna, tidak berkurang. Oleh karena itu menurut faham

9
Murji’ah antara imannya pelaku maksiat seperti pelacur atau pembunuh tak
ubahnya seperti imannya para shahabat & ahli ibadah. Karena iman itu tidak
bisa bertambah atau berkurang.
B. Mu’tazilah. Yaitu, respon mereka terhadap faham Khawarij & Murji’ah
dalam masalah status pelaku dosa & maksiat. Dalam masalah ini mereka
berpendapat bahwa pelaku dosa itu di dunia tidak beriman tapi juga di saat yang
sama tidak pula kafir, sedang di akhirat kekal di neraka. Inilah yang dikenal
dengan akidah manzilah baina manzilatain (akidah antara-antara).
C. Musyabbihah. Respon mereka terhadap Jahmiyyah yang manafikan shifat
Alloh, sedangkan Musyabbihah menetapkannya namun menyamakannya
dengan shifat makhluk.
3. Konspirasi kaum kuffar (makarul kuffar).
Di antara sebab munculnya aliran sesat adalah hasil usaha orang-orang kafir
yang menyelundup ke dalam wilayah Islam dan membuat profokasi sesat
seperti:
A. ‘Abdulloh bin Saba’ Al Yahudi, pendiri firqah Syi’ah.
B. Ma’bad bin Dirham bin … bin Yahudi, pengasas firqah Jahmiyyah.
C. Orang-orang kafir sekaligus Ingris yang merupakan tokoh di balik ajaran
Ahmadiyyah Qadiyaniyyah.

4. Mendahulukan akal daripada nash Al Quran & Sunnah (naql).


Bisa jadi seseorang yang tersesat itu disebabkan ketertipuannya terhadap
akal-akal kerdil mereka. Karena mereka menyangka bahwa akal itu tidak
mungkin salah. Maka jika ada nash Al Quran atau Sunnah yang tidak sesuai
dengan akal mereka, berarti nash harus diotak-atik agar selaras dengan akal
mereka yang rusak itu. Nah, dengan ke-PeDe-annya inilah seseorang bisa
tersesat dari jalan yang lurus.
Padahal Al Quran & Sunnah itu tidak mungkin menyelisihi akal yang masih
sehat. Hanya saja mungkin akal itu sendiri yang sakit atau sehat namun karena
akal manusia itu terbatas, tidak semua hal bisa dipikirkan manusia. Maka kalau
sudah seperti ini, seseorang tidak diperbolehkan memaksakan diri untuk
memikirkannya dan menyerahkan ilmunya kepada Alloh ‘Azza wa Jalla.
Di antara aliran sesat yang muncul karena faktor ini adalah:

10
A. Mu’tazilah. Aliran yang satu ini sudah tidak asing lagi di telinga kita, bahwa
mereka sudah bisa dikenal dengan aliran rasionalis.
B. JIL atau Jaringan Islam Liberal.
5. Diterjemahkannya buku-buku Yunani ke dalam bahasa ‘Arab, terutama di
masa pemerintahan Khalifah Al Ma’mun.
Dari sini, aliran Mu’tazilah menampakkan panjinya yang berkiblat kepada
ajaran-ajaran Yunani kuno ala Aristoteles dan muridnya.
6. Adanya ulama yang buruk semacam Nur Hasan ‘Ubaidah perintis faham
LDII (sebelumnya bernama Darul Hadits, lalu Lemkari, lalu LDII).
Biasanya ulama-ulama macam ini hanya mementingkan dunia. Demi
kedudukan dan harta mereka membodohi orang-orang awam yang mau mereka
bodohi. Dan LDII terkenal dengan faham semacam ini. Mengeruk harta benda
pengikutnya buat orang-orang yang di atas.
7. Menjamurnya kebodohan di tengah kaum muslimin.
Faktor yang satu ini tidak perlu dijelaskan lagi karena sudah sangat jelas. Hal
ini pun sudah diwanti-wanti oleh Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam
dalam sabdanya:
‫ حتى إذا لم يبق عالماً؛‬،‫ ولكن يق ِبض العلم بقبض العلماء‬،‫إن هللا ال يق ِبض العلم انتزاعا ً ينتزعه من العباد‬
‫ فضلّوا وأضلوا‬،‫ فسئِلوا ؟ فأفتوا بغير العلم‬،‫اتَّخذ الناس رؤوساًَ ج َّهاال‬.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengangkat ilmu dengan sekali cabutan dari
manusia. Namun Allah akan mengangkat ilmu dengan mewafatkan para ulama.
Hingga ketika tidak tersisa lagi seorang berilmu (di tengah mereka), manusia
mengangkat para pemimpin yang jahil. Mereka ditanya, dan mereka pun
berfatwa tanpa ilmu. Hingga akhirnya mereka sesat dan menyesatkan (orang
lain).” [Riwayat Al Bukhori & Muslim]
8. Aliran sesat itu tidak memiliki tolak ukur (mi’yar) dalam memahami agama.
Tolak ukur yang benar menurut madzhab Ahlussunnah wal Jama’ah adalah
dengan menjadikan pemahaman para salafu sholih dalam menafsirkan Al Quran
& Sunnah Shohihah.
Namun demikian, adakalanya suatu aliran sesat itu menjadikan akal yang
terbatas itu sebagai tolak ukur untuk memahami & menafsirkan Al Quran &
Sunnah. Akibatnya banyak nash-nash -terutama yang mutasyabih- yang mereka
selewengkan.

11
9. Keikutsertaan hawa nafsu dalam perselisihan fikih.
10. Hasad & dengki.
Allahua’lam.

12
III. ANALISA MASALAH

3.1 Pengaruh Aliran Sesat


Adapun Faktor yang menyebabkan mengapa seseorang bisa terjerumus ke
dalam aliran sesat jika ditinjau dari orang yang mengikutinya yaitu :
1. Keawaman Tentang Agama
Pengetahuan yang kurang tentang Agama, mengaku Islam tetapi tidak
banyak
tahu tentang ajaran yang ada, seperti sholat, puasa, zakat, dan haji.
2. Kekaguman
Banyak orang yang memutuskan unntuk mengikuti paham seseorang
tentang agama semata-mata karena kagum pada kemampuan pribadi orang
tersebut, seperti Hafal Al-Quran & Hadits, Sering mengeluarkan dalil,
mengemukakan pemikiran yang terkesan baru ditemui, kepribadian yang
menyenangkan,membuat seseorang merasa baru menemukan pencerahan &
jalan kebenaran didalam agama,dsb.
3. Kebutuhan Materi / Faktor Ekonomi
Orang-orang yang berasal dari golongan sesat yang berkelebihan dana
dapat dengan mudah merekrut pengikut, terutama pengikut yang berasal dari
orang-orang yang takut lapar & kesusahan. Mereka dapat menarik simpati dari
korbannya melalui program santunan & bantuan bahan makanan.
Ditinjau Dari Ulama atau Ahli Agama
1. Belum mampu menyebarkan informasi Islam yang benar dan lengkap
kesemua komponen masyarakat, serta menyumbangkan solusi praktis bagi
permasalahan umat.
2. Belum bisa memberikan teladan kepada masyarakat.
3. Belum mampu mengantisipasi secara dini hal yang baru dari pihak asing.
Sedangkan Pengaruh dari seseorang mengikuti aliran sesat baik terhadap
diri sendiri, keluarga ataupun Masyarakat adalah Lupa tanggung jawab
terhadap keluarga Mengikuti kumpulan ajarn sesat juga boleh menyebabkan
seseorang lupa tanggung jawabnya terhadap keluarga karena mempunyai sifat
taksub dan melampau dalam beragama.

13
Keluarga tidak terurus dengan sempurna seperti mana yang diamanahkan oleh
Allah SWT dan keadaan ini juga boleh menyebabkan berlakunya keruntuhan
institusi kekeluargaan itu sendiri.
3.2 Contoh Aliran Sesat
1. AGAMA AHMADIYAH
Agama ini didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad di India. Mirza dianggap
sebagai Nabi yang disejajarkan dengan Nabi Isa as., Nabi Musa as., Nabi Daud
as. Agama ini bermaksud untuk menyaingi Kenabian Muhammad SAW.
Ahmadiyah masuk Indonesia tahun 1935 dan tersebar, kini sudah mempunyai
200 cabang. Pusatnya sekarang di Parung Bogor. Mempunyai majalah Nur
Islam (sebagai pengganti Sinar Islam yang telah dilarang). Aliran ini sudah
dilarang namun hanya secara lokal. MUI serta organisasi Islam lainnya telah
mengirim surat kepada Pemerintah (Kejagung RI) tetapi belum mendapat
tanggapan. Pokok-Pokok Ajaran Ahmadiyah :
a. Mirza Ghulam Ahmad mengaku dirinya Nabi dan Rasul utusan Tuhan.
b. Mengaku menerima wahyu di India. Kitab suci mereka bernama Tadzkirah.
Isinya memutarbalikkan ayat-ayat suci Al Qur'an, ayat yang awal diputar ke
belakang, ayat yang satu disambung ayat lainnya sesuai dengan selera nabi
India tersebut.
c. Mengakui Kitab mereka sama sucinya dengan Al Qur'an.
d. Wahyu tetap turun sampai hari kiamat begitu juga Nabi dan Rasul diutus
sampai hari kiamat.
e. Mempunyai tempat suci sendiri yaitu Qadian dan Rabwah. Nabi Mirza tidak
pernah naik haji ke Makkah.
f. Mereka mempunyai surga sendiri yang letaknya di Qadian dan Rabwah dan
sertifikat kapling surga tersebut di jual kepada jama'ahnya dengan harga sangat
mahal.
g. Wanita Ahmadiyah haram nikah dengan laki-laki bukan Ahmadiyah tetapi
sebaliknya boleh.
h. Tidak boleh bermakmum dibelakang orang yang bukan Ahmadiyah.
i. Ahmadiyah mempunyai tanggal, bulan dan tahun sendiri yaitu Suluh,
Tabliqh, Aman, Syahadah, Hijrah, Ikhsan, Wafa', Zuhur, Tabuk, Ikha',
Nubuwah, Fatah. Nama tahunnya adalah Hijri Syamsi (HS).

14
Fatwa MUI / Dasar Hukum lain yang melarang · No. 05/kep/munas
II/MUI/1980 yang menyatakan ajaran tersebut sesat. · Rabithah alam silami
(liga dunia islam) di makkah menyatakan aliran kafir di luar islam. Tindakan
Pemda dan Polri · Dibeberapa daerah di Jabar telah dilakukan pelarangan
walaupun sifatnya masih lokal/Kab/Kota tersebut saja. · Hasil Sementara Rakor
Aparat terkait bahwa plang/bilboard identitas Jemaah Ahmadiyah dilarang
dipasang didepan Masjid Ahmadiyah atau Pontrennya.
2. AGAMA SALAMULLAH AJARAN LIA AMINUDDIN
Lia Aminuddin atau lebih popular Lia Eden, umur 51 tahun tinggal di Jl.
Mahoni 30 Jakarta Pusat. Ada beberapa buku yang sudah dikarang olehnya :
a. Perkenankan aku menjelaskan sebab taqdir.
b. Pancasila menuju Zam-zam.
c. Lembaga Al Hira, fatwa Jibril as. VS fatwa MUI.
d. Puisi-puisi mendalami kerukunan Nasional.
Pokok-Pokok Ajarannya :
Malaikat Jibril akan muncul lagi ke Bumi dan bersemayam di diri Lia, maka
dimanapun Lia berada selalu bersama Malaikat Jibril as.
Lia mengakui menjadi juru bicara Jibris as. dan mengaku sebagai
Nabi/Rasul.
Lia mengaku mendapatkan wahyu. d. Lia mengaku mendapatkan mukjizat.
Agama yang dibawa oleh Lia bernama Salamullah / Agama Perenialisme
yang menghimpun segala agama.
Lia mengaku sebagai Imam Mahdi.
Imam Mukti (anaknya) dianggap sebagai Nabi Isa as.
Abdul Rahman diyakini sebagai wa'sil/Imam besar.
Mencukur semua jenis rambut lalu membakarnya dianggap sebagai bentuk
ibadah yang diperintahkan Jibris melalui Lia Aminuddin (seperti bayi yang
baru lahir).

Fatwa MUI / Dasar Hukum lain yang melarang · Fatwa MUI No. Kep-
768/MUI/XII/1997 tanggal 22 Desember 1997 fatwa sesat ajaran Lia
Aminudin. Tindakan Pemda dan Polri · Hasil rapat koordinasi Aparat terkait
Pemda Kab. Bogor bahwa untuk kegiatan LIA EDEN di Cisarua Kab. Bogor

15
pada tahun 1997 telah dihentikan kegiatannya sesuai Fatwa MUI Bogor karena
kegiatannya ditolak oleh masyarakat setempat.
3. ALQIYADAH DAN ALHISMANIYAH
yang dipimpin oleh Ahmad Musadeq yang tidak mengakui Nabi
Muhammad sebagai nabinya dan menafsirkan Al-Qur’an secara sembarangan.
4. INKARUSSUNNAH
Aliran Al-Qur’an suci yang tidak mengakui hadist nabi sebagai pedoman.
5. ISA BUGIS
Yang menganggap Umat islam yang sekarang masih dalam periode
Mekkah.
6. DARUL AQRAM
Yang menganggap Imam Mahdi sebagai pimpinan mereka dan mendapatkan
wahyu dari dalam mimpi.
7. LDII (ISLAM JAMA’AH)
Yang menganggap orang diluar kelompok LDII sebagai najis dan kafir.
8. NII (NEGARA ISLAM INDONESIA)

Sesuai dengan namanya adalah sebuah gerakan politik yang ingin


memisahkan diri dari NKRI. Berawal dari kelompok TNI yang menyempal di
bawah komando Sekarmadji Maridjan Kartosoewiryo. Awalnya hanya ketidak-
puasan politik di kalangan tentara, tetapi kemudian berkembang menjadi
doktrin aqidah tersendiri dan eksklusif.

Kasus-kasus seperti ini memang bukan yang pertama terjadi. Konflik berdarah
syiah sunni sekarang ini, awalnya dahulu hanya berangkat dari ketidak-puasan
di bidang politik, tetapi entah bagaimana kemudian berkembang menjadi aliran
aqidah tersendiri.

Saat ini secara resmi NII dan TII sudah ditumpas habis dan tidak punya
kekuatan apa pun. Namun secara spirit, banyak kelompok sempalan yang hari
ini masih mengaku-ngaku sebagai ‘titisan’ dari NII. Sayangnya, jumlah
kelompok ini banyak sekali dan beragam. Bahkan banyak yang malah sudah
ditunggangi oleh kekuatan politik tertentu untuk sekedar menjadi boneka, tentu
dengan maksud-maksud tertentu.

16
Tetapi saya yakin 100% bahwa semua kelompok dan alirannya yang begitu
banyak, datanya semua sudah ada di tangah pemerintah. Sebab kasus dimana
kelompok NII digulung secara masal sudah seringkali terjadi di masa lalu.
Maka hari ini pun sangat mudah bagi penguasa untuk melakukannya kembali.
Ibarat sebuah kapal besar pecah menabrak karang, masing-masing
penumpangnya mencari selamat masing-masing dengan menumpang sekoci-
sekoci kecil. Tetapi kemudian sekoci-sekoci itu masih berpencar dan masing-
masing bertabrakan sekali lagi dengan karang, akhirnya tinggal ‘perahu-
perahuan’ dari kertas dalam jumlah ribuan. Masing-masing mengklaim sebagai
pewaris resmi dari kapal besar itu.
Kelompok yang ada sekarang ini tentu tidak pernah
mengalamipenumpasanpisik secara langsung sebagaimana di zaman Karto
Suwiryo, sebab mereka adalah orang-orang baru yang direkrut kemudian. Tentu
dengan doktrin yang sudah diramu sedemikian rupa. Bahkan tidak sedikit di
dalamnya justru orang-orang ‘titipan’ penguasa untuk melakukan manuver-
manuver tertentu dan dalam posisi on mission.

Ciri-ciri dan Doktrin


Sebenarnya NII itu pecah dan pecahannya menjadi sangat beragam. Kita
tidak bisa menggeneralisir semuanya menjadi satu ciri yang sama. Kadang ada
satu ciri yang bisa dikenali pada satu kelompok, tetapi ciri itu tidak terdapat
pada kelompok lain.

Diantara ciri yang seringkali kita temukan antara lain :


1. Gerakan Rahasia
Ciri khas dari sebagain dari NII banyak yang mengembangkan sistem kerahas
dalam gerakan, baik struktur maupun doktrin ajaran. Barangkali asal-muasalnya
karena dulu sempat ditumpas dan dikejar-kejar aparat, sehingga sampai
sekarang mereka masih saja terbawa-bawa untuk selalu berpikir seolah-olah
masih jadi incaran aparat.
Maka mereka terbiasa merasiakan segala sesuatu, sehingga umumnya bergerak
di bawah tanah. Walaupun sebagian dari mereka ada yang muncul dengan
wajihah ammah, seperti berbentuk pesantren, yayasan, jamaah pengajian dan

17
sebagainya. Namun di balik semua itu, tetap saja ada struktur yang mereka
rahasiakan.

2. Paham Takfir
Ada juga sebagiannya yang mengembangkan paham takfir, sehingga
semua orang yang tidak ikut dalam kelompok mereka dianggap bukan orang
Islam.
Atau setidaknya orang yang tidak berbai’at atau bergabung dengan mereka
dianggap tidak akan selamat, sesat atau dianggap keluar dari jamaah Islam.

3. Menghalalkan Darah Orang Luar


Bukan berhenti sampai kepada paham takfir, ternyata ada sebagain
mereka yang juga sampai menghalalkan darah orang yang tidak ikut dalam
kelompok mereka.
Maka agak masuk akal kalau sampai terjadi pengeboman massal atas nyawa
manusia menjadi halal. Sebab doktrin mereka mengatakan bahwa yang bukan
ikut kelompok mereka dianggap kafir, atau setidaknya halal darahnya.

4. Harta Fai’
Selain mengkafirkan orang lain dan menghalalkan darah mereka,
kadang mereka juga menghalalkan harta milik orang lain di luar kelompok
mereka.
Meski tidak semuanya, namun tidak jarang sebagian dari kelompok NI masih
menghalalkan hak milik dan harta semua orang, selama orang itu tidak ikut
kelompok mereka, karena dianggap kafir.
Sehingga perampokan, perampasan, penipuan, penjambretan dan penggelapan
hukumnya halal kepada siapa pun, baik kepada sesama muslim apalagi kepada
orang kafir. Alasannya adalah bahwa harta milik orang kafir itu halal. Dan
kalau didapat tanpa lewat perang, istilahnya adalah fai’.

5. Syahadat Ulang
Ciri yang sering kita dapati dalam kelompok NII adalah bahwa setiap
orang yang bergabung seringkali diminta untuk melakukan syahadat ulang. Ini
cukup banyak kita temukan di berbagai pecahan kelompok itu.

18
Dasarnya keyakinan bahwa tanpa itu, seseorang dikatakan belum beragama
Islam.

6. Bai’at dan Ketaatan Mutlak


Ciri khas yang paling sering didapati dari kelompok-kelompok NII dan
turunannya adalah kewajibkan berbai’at.
Kalau belum berbai’at, maka dianggap masih belum menjadi bagian dari
mereka. Bai’t itu berbuah ketaatan kepada pimpinan sampai ke level MUTLAK
TANPA KECUALI.
Dan tidak dikenal yang namanya suara kritis atau masukan dari bawah. Kalau
pun ada majelis syuro, statusnya cuma pemberi saran dan pertimbangan saja,
tidak lebih. Tetapi keputusan akhir adanya pada pimpinan.
Majelis Syura ternyata bukan majelis tertinggi, sehingga apa yang telah
ditetapkan dalam majelis syuro bisa saja digugurkan oleh sang pemimpin. Maka
dalam tubuh NII dan gerakan yang segaris, pengarus sang pemimpin bisa tanpa
batasan alias mutlak.

7. Upeti
Kewajiban membayar upeti nyaris seragam selalu ada di hampir semua
bentuk gerakan NII dan berbagai gerakan turunanya.
Namun seringkali dikemas dengan beragam istilah, seperti zakat, infaq, pajak,
kaffrat atau apa pun namanya. Jadi zakat tidak disetor ke lembaga amil zakat
yang resmi, tetapi disetorkan ke pihak atasan.
Tentu saja upeti yang sudah masuk ke pihak pimpinan sudah tidak bisa lagi
diganggu gugat. Dan pihak pimpinan tidak merasa perlu untuk membuat rekap,
laporan atau audit harta setoran yang diterimanya.
Para anggotanya pun sudah dibai’at untuk tsiqah 100% tanpa tawar menawar.
Maka kalau ada anggota yang iseng minta keuangan kelompok itu diaudit,
ujung-ujungnya bisa dipecat dan dibuang jauh-jauh. Alasannya karena
menyalahi rukun bai’at, yang salah satunya adalah tsiqah (percaya) kepada
pimpinan.

8. Menabrak Syariah

19
Sebagian NII yang beraliran sesat seringkali ngawur dan nyeleneh
dalam urusan syariah. Entah bagaimana prosesnya, yang pasti rata-rata
pengikutnya memang bukan orang yang paham ilmu syariah. Sehingga atas
nama ketaatan dan dasar ikatan bai’at, apapun yang dikatakan oleh pimpinan
mereka dianggap bagian dari syariah.
Lucunya terkadang malah tidak mewajibkan shalat, dengan alasan fase
perjuangan mereka masih marhalah Makkah. Padahal kewajiban shalat justru
sudah ada sejak awal mula turun wahyu.
Untuk itu gerakan NII biasanya malah menghindari diri dari kritisi dan debat
dari para ulama ahli syariah secara terbuka, karena mereka tahu bahwa apa
yang mereka ajarkan memang tidak punya argumen syariah. Mereka tahu
bahwa mereka sesat dan menyesatkan.

9. Rekruitmen Anggota Diam-diam Atau Lewat Kamuflase Pengajian,


Pesantren dsb
Tentu saja umat Islam yang punya akal dan punya bekal pemahaman
agama yang lumayan, akan menolak mentah-mentah doktrin-doktrin di atas.
Sehingga ‘dagangan’ mereka ini tidak akan laku kalau ‘dijual’ di tempat-tempat
yang banyak ulama dan kiyai serta orang-orang yang melek syariah.
Maka asongan itu mereka dagangkan di tempat-tempat yang sepi dari ulama
dan para ahli syariah. Sasaran objek rekruitmen mereka adalah orang-orang
berada tapi awam dalam agama.
Sehingga dengan dicukilkan sepotong ayat Quran atu hadits nabawi, yang
ditafsirkan semaunya, bahkan tanpa rujukan dari kitab-kitab yang muktamad,
mulailah berjatuhan para korban. Kasihan sekali, seharusnya orang-orang itu
mendapat hidayah dan ilmu yang benar, tetapi dengan aksi-aksi seperti ini,
tenggelamlah mereka di dalam kubangan kejahilan.

3.3 Cara Menghindari Aliran Sesat


1. Kenalilah agama anda lebih mendalam lagi.
Manfaatkan keberadaan anda di perantauan ini dengan menuntut ilmu,
mengikuti majelis-majelis taklim, kuliah studi islam, membaca buku islami,
mendengarkan kaset-kaset ceramah agama, yang dapat menambah pengetahuan
anda tentang agama .rAllah, dan menambah kedekatan anda dengan kitabullah

20
dan sunnah Rasulullah. Kami pernah bertemu dengan salah seorang da'i aliran
sesat, ketika kami minta untuk tilawah Al Qur'an ternyata bacaannya seperti
orang yang belum tamat belajar Iqra', dengan demikian kami yakin dia
disesatkan karena ketidaktahuannya (kealpaannya) dengan agamanya,
kemudian karena sedikit bisa berdiplomasi maka dinobatkan sebagai da'i.
2. Pererat hubungan anda dengan ustadz (orang yang anda yakini kebenaran
akidahnya).
Mungkin anda tidak sempat mengikuti majelis taklim dan kuliah, akan
tetapi anda dapat mendiskusikan (bertanya) kepada para ustadz-ustadz melalui
telepon atau sms untuk hal-hal yang musykil bagi anda dalam masalah agama.
Logikanya, andai seekor anjing disanjung Allah dalam Kitab Suci-Nya lantaran
keakrabannya dengan 7 orang pemuda shalih, apatah lagi seorang bani Adam
yang memang telah dimuliakan Allah.
3. Bertemanlah dengan orang-orang yang mengingatkan anda akan Allah.
Kalau saja anda tidak bisa menghadiri majelis taklim, kuliah serta
sungkan bertanya kepada para ustadz, pererat hubungan anda dengan teman
sejawat yang mengikuti aktivitas-aktivitas keislaman tersebut, semoga anda
mendapatkan bau wangi dan wewangian dari mereka di Dunia dan Akhirat.
Jangan sampai anda beranggapan bahwa tidak akan terjerat oleh kelompok-
kelompok sesat, walau tanpa melakukan salah satu langkah-langkah di atas,
dalam kata lain: anda menghindar dari majlis taklim, tidak bertanya kepada
ustaz dan tidak berteman dengan orang-orang aktif telah bersabda bahwa
serigalardalam keislaman. Karena dalam permisalannya Nabi hanya memangsa
domba yang tertinggal dari rombongan.
4. Baca dan Pelajari Al Qur’an dan Hadits
“Kitab Al Quran ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertaqwa” [Al Baqarah:2]
”Hai orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah RasulNya, dan ulil amri di
antara kamu. Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah ia
pada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman
kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama bagimu dan
lebih baik.” [An Nisaa’:59]
“Aku telah meninggalkan pada kamu dua hal. Kitab Allah dan sunnahku, kamu
tidak akan sesat selama berpegang padanya. (Riwayat Tirmidzi)

21
Dalam Al Qur’an ada perintah sholat, zakat, puasa, haji, berbuat baik, dan
sebagainya. Dalam Al Qur’an juga ada larangan berzina, mencuri, berpecah-
belah, fanatik golongan, dan sebagainya. Dalam Hadits juga dijelaskan
bermacam-macam perintah dan larangan Allah.
Jika ucapan dan tindakan pemimpin dan anak buahnya bertentangan dengan Al
Qur’an dan Hadits (misalnya sholat hanya 1 kali atau mengajarkan perzinahan)
maka mereka adalah kelompok sesat.
Jika meragukan kebenaran Al Qur’an maka dia sesat. Contohnya paham
Liberalisme yang meragukan Al Qur’an berdasarkan hadits palsu yang dibuat
oleh orientalis:
“Kitab Al Quran ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertaqwa” [Al Baqarah:2]
“Dan jika kamu tetap dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan
kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat yang semisal Al Quran
itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang
benar. “ [Al Baqarah:23]
“Dan sesungguhnya mereka (orang-orang kafir Mekah) dalam keraguan yang
menggelisahkan terhadap Al Quran.” [Huud:110]
Jika mengingkari Hadits/Sunnah Nabi maka sesat. Kelompok ini termasuk
kelompok Ingkar Hadits/Sunnah
”Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan
ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian.
Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” [An
Nisaa’:59]
“Aku telah meninggalkan pada kamu dua hal. Kitab Allah dan sunnahku, kamu
tidak akan sesat selama berpegang padanya. (Riwayat Tirmidzi)
5. Hati-hati dalam menafsirkan Al Qur’an
Ciri Aliran sesat adalah menafsirkan Al Qur’an semaunya untuk
menimbulkan perpecahan. Ayat Al Qur’an yang jelas tidak perlu ditafsirkan
lagi. Ada pun Ayat Al Qur’an yang kurang jelas ditafsirkan dengan memakai
ayat Al Qur’an lain yang berkaitan. Jika tak ada dengan hadits Nabi yang sahih.

22
“Dia menurunkan Al Quran kepadamu. Di antaranya ada ayat yang muhkamaat
[jelas], itulah pokok isi Al qur'an dan yang lain ayat mutasyaabihaat [tak jelas].
Orang yang condong pada kesesatan mengikuti ayat-ayat yang mutasyaabihaat
untuk menimbulkan fitnah dengan mencari-cari artinya, padahal tak ada yang
tahu selain Allah. Orang yang dalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada
ayat yang mutasyaabihaat, semua itu dari Tuhan kami." [Ali ‘Imran:7]

23
IV. PENUTUP

Aliran sesat bukan semata masalah kesesatan berpikir, tetapi juga masalah
psikologis individu dan masyarakat secara keseluruhan. Dinamika kehidupan
yang berat, kekacauan sistem sosial dan ketidakpastian nilai-nilai yang
ditawarkan oleh kapitalisme dan liberalisme menyebabkan orang-orang dengan
kecenderungan psikiatrik menempuh kehidupan yang sesat dan menyesatkan
tanpa disadarinya. Meskipun kasus-kasus demikian jarang menjadi ranah para
psikolog dan psikiater tetapi fakta menunjukkan bahwa problem psikologis
dengan gejala psikiater delusi, halusinasi dan mimpi aneh menjadi bagian yang
perlu dicermati secara ilmiah terutama pada para pemimpin aliran dan gerakan.
Hal ini penting agar dapat melakukan deteksi dini akan adanya keanehan
perilaku.
Apalagi bila informasi (dakwah) yang disajikan kurang sistematis, memberi
solusi dan menyehatkan jiwa akan semakin mudah terbentuknya komunitas atau
gerakan kesesatan dengan variasi yang tidak pernah berhenti. Lebih parah lagi
apabila kesesatan dibiarkan sejak awal dan menunggu menguat menjadi
komunitas besar, maka kesesatan akan dipahami sebagai keniscayaan
kebenaran. Sudah saatnya dakwah dikelola dengan lebih membumi dan menjadi
solusi bagi persoalan hidup serta ketersediaan sistem sosial yang mampu
mencegah kesesatan semakin mendapat ruang. Sementara bagi mereka yang
baru terlibat/terkena/terjebak/tertipu oleh aliran (pikiran, pengetahuan, dan
keyakinan) sesat agar diberi kesempatan untuk memperoleh informasi yang
memadai, mendalam dan intensif agar mereka menyadari kekeliruannya.
Kesempatan tersebut disertai sikap empti, memaklumi, tidak menghakimi,
bersifat argumentatif dan penuh kasih sayang dalam kerangka dakwah.
Sedangkan bagi kesesatan yang bersifat masif, telah menjadi gerakan, dipimpin
dengan terencana dan tersetruktur maka segera dihentikan agar tidak
menyebabkan komplikasi sosiologis dab psikologis yang merepotkan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Aku tinggalkan di tengah-
tengah kalian dua hal, kalian tidak akan sesat jika berpegang teguh pada
keduanya, yaitu Kitabullah (Al Qur’an) dan Sunnah (Hadits).” (HR. Al Hakim.
Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih mengatakan bahwa hadits ini
hasan). Dari hadits ini jelaslah bahwa cara agar terhindar dari kesesatan adalah
berpegang teguh terhadap Al Qur’an dan Hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam. Yaitu dengan mempelajarinya, lalu mengamalkannya.
Abu Bakar Ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu berkata, “Tidaklah aku biarkan
satupun yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam amalkan kecuali aku
mengamalkannya karena aku takut jika meninggalkannya sedikit saja, aku akan

24
menyimpang.” (HR. Bukhari dan Muslim) Pada hadits tersebut terdapat isyarat
pentingnya mempelajari iimu agama, yaitu Al Qur’an dan Hadits. Karena pada
hakekatnya, orang yang terjerumus dalam kesesatan adalah orang yang tidak
paham dan tidak mengerti iimu agama dengan baik dan benar.
Sebagaimana Allah Ta’ala mensifati orang-orang musyrikin yang sesat sebagai
orang-orang yang tidak paham : (yang artinya): “Atau apakah kamu mengira
bahwa kebanyakan mereka itu mendengar dan memahami? Mereka itu tidak
lain hanyalah seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat jalannya dari binatang
ternak itu” (QS. Al Furqan : 44)
Karena ilmu agama akan menjaga seseorang dari kemaksiatan dan kesesatan.
Semakin tinggi iilmunya, semakin tebal perisainya terhadap kemaksiatan dan
kesesatan. Sebagaimana perkataan para ulama kita terdahulu ketika
membandingkan iimu dan harta : “Iimu akan menjaga pemiliknya di dunia dan
akhirat. Sementara harta tidak dapat menjagamu. Bahkan dirimulah yang
menjaga harta-hartamu di dalam kotak dan lemari”. (Dinukil dari Kayfa
Tatahammas fi Thalabil ‘Ilmi Ady Syar’i, Abul Qa’qa Alu Abdillah). Secara
ringkas, ada beberapa tips yang dapat dilakukan agar seseorang terhindar dari
pengaruh aliran sesat, antara lain :
1. Mempelajari ilmu agama. Selain karena hukumnya wajib, dengan
mempelajari agama seseorang akan mampu mengetahui ajaran-ajaran yang
tidak sesuai dengan Islam namun disamarkan seolah merupakan ajaran Islam.
Hadirilah majelis-majelis ta’lim yang dibimbing oleh ustadz yang terpercaya.
2. Kenali dan pahami ciri-ciri aliran sesat.
3. Sering bergaul dengan ahlul ‘ilmi, yaitu orang-orang yang memiliki
kapasitas ilmu agama yang baik, atau orang-orang yang semangat menuntut
ilmu agama.
4. Jadilah insan yang ilmiah, yang senantiasa melakukan sesuatu atas dasar
yang kokoh. 5. Taruhlah rasa curiga bila menemukan sekelompok orang
yang berdakwah Islam namun dengan cara sembunyi-sembunyi dan takut
diketahui orang banyak.
6. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ulama atau ustadz yang
terpercaya ketika menemukan sebuah keganjilan dalam praktek beragama.
7. Berdoa memohon pertolongan Allah agar dihindarkan dari kesesatan dan
dimantapkan dalam kebenaran.
Sebagaimana dicontohkan pula oleh Rsulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
beliau berdoa : Yaa muqollibal quluub, tsabbit qolbii ‘alaa diinik. Artinya : “Ya

25
Allah, Dzat Yang Membolak-balikan Hati, tetapkanlah hatiku pada agama-
Mu”. (HR. Muslim).
Terakhir, penulis menasehati diri sendiri dan kaum muslimin sekalian agar
membudayakan sikap saling menasehati dalam kebaikan. Karena Rasulullah
shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, Agama adalah nasehat” (HR. Bukhari
dan Muslim).
Maka tulisan ini adalah bentuk nasehat di balik sebuah harapan besar agar
kaum muslimin sekalian terhindar dari jalan-jalan kesesatan dan bersatu di jalan
kebenaran. Sehingga jika pembaca menemukan ciri-ciri aliran sesat
sebagaimana telah disebutkan, kewajiban pertama adalah menasehati. Bukan
menyesat-nyesatkan, mencaci-maki, melakukan aksi anarkis apalagi memvonis
kafir. Sebab, terjerumus dalam jalan kesesatan belum tentu kafir. Dan juga
kami mengharap melalui masukan dari rekan-rekan sekalian. Wa Allah A’ alam
bi shawab.

26
V. DAFTAR PUSTAKA

1. http://belajarpintar-id.blogspot.com/2017/06/makalah-dinamika-aliran-
sesat.html
2. http://bsihendri.blogspot.com/2013/06/normal-0-false-false-false-in-x-
none-x.html

27

Anda mungkin juga menyukai