Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Audiens

Secara harfiah audiens sama saja dengan khalayak. Audiens adalah sekumpulan orang yang
menjadi pembaca, pendengar, dan pemirsa berbagai media atau komponen beserta isinya, seperti
pendengar radio dan atau penonton televisi.
Sebelum media massa ada, audiens adalah sekumpulan penonton drama, permainan dan
tontonan. Setelah ada kegiatan komunikasi massa, audiens sering diartikan sebagai penerima
pesan-pesan media massa.

Analisis Audiens

Untuk dapat melakukan presentasi bisnis yang baik, salah satu persyaratannya, pembicara harus
dapat menganalisis audiens (audience analysis) secara tepat. Ketidaktepatan dalam menganalisis
audiens akan membuat pembicara gagal atau kecewa karena tidak mampu menyampaikan
presentasi dengan baik. Oleh karena itu, dalam menganalisis audiens seorang pembicara harus
mampu menjawab enam pertanyaan mendasar berikut ini.

1. Siapa Audiensnya?
Analisis audiens ini berkaitan dengan kepada siapa seseorang itu berbicara. Semakin banyak
informasi yang dapat diperoleh dari para audiens, pembicara semakin mudah melakukan
presentasi secara tepat. Audiens tersebut dapat ditinjau dari berbagai hal, misalnya dari sisi
pekerjaan atau jabatan, status, pekerjaan, usia, jenis kelamin, agama, asal daerah, pendidikan,
dan sebagainya.

2. Apa yang Diinginkan Audiens?


Agar penyampaian pesan-pesan bisnis sesuai seperti yang diharapkan, pembicara yang baik perlu
mengetahui apa yang diinginkan oleh audiens. Dengan memahami apa yang menjadi harapan
audiens, seorang pembicara tentunya akan berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan
presentasi sebaik mungkin, sehingga dapat memuaskan keinginan audiens.

3. Dimana Melakukan Presentasi?


Bagi pembicara, pemahaman terhadap tempat presentasi dilakukan sangat penting. Pemahaman
tempat presentasi akan membantu pembicara untuk menyusun strategi yang tepat. Misalnya,
apakah tempat presentasi bisnis dilakukan di kota atau desa; apakah ruangan untuk presentasi
ber-AC atau tidak; apakah presentasi bisnis dilakukan sebelum atau sesudah makan siang;
apakah presentasi bisnis menggunakan podium, meja, atau gaya panggung.

4. Kapan Melakukan Presentasi?


Seorang pembicara perlu memperhatikan secara seksama kapan melakukan presentasi bisnis
(rincian mengenai tanggal, bulan, hari dan jam berapa). Sebagaimana dalam waktu sehari
terdapat berjam-jam ketika Audiens masih “segar”, tetapi juga terdapat jam-jam saat stamina
audiens telah menurun, melemah, bahkan cendrung mengantuk. Pagi hari sangat baik untuk
melakukan presentasi bisnis. Adapun waktu siang hari setelah makan siang merupakan waktu
yang cukup berat untuk presentasi bisnis, karna audiens cendrung ngantuk.

5. Mengapa Melakukan Presentasi?


Sebelum melakukan presentasi bisnis, seorang pembicara harus mampu menjawab pertanyaan
mengapa harus melakukan presentasi bisnis. Tentunya akan sangat bervariasi antara seseorang
dengan yang lain. Mungkin bagi pembicara yang lainnya bagi presentasi bisnis dimaksud untuk
memberikan alternatif solusi atas merosotnya omset penjualan buku-buku referensi peguruan
tinggi di tanah air akhir-akhir ini.

6. Bagaimana Melakukan Presentasi?


Seorang pembicara yang satu dengan pembicara dengan pembicara yang lain tentunya memiliki
strategi presentasi bisnis yang berbeda-beda. Misalnya, presentasi dilakukan dengan
memegagang catatan atau naskah lengkap, menggunakan tranparansi overbead, slide,
proyektor LCD, computer atau multimedia, atau lainnya.

Semakin banyak informasi yang diperoleh, semakin matang persiapan yang dapat dilakukan.
Oleh karna itu, diharapkan presentasi bisnis yang dilakukan dapat berlangsung sesuai dengan
tujuan yang dikehendaki pembicara.

http://situkangtugas.blogspot.com/2014/10/tugas-kelompok-makalah-komunikasi.html

Anda mungkin juga menyukai