Anda di halaman 1dari 16

Akuntansi Keuangan 1

PERTEMUAN 10
SURAT BERHARGA

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu :
1. Mengklasifikasi surat berharga investasi berdasarkan jangka
waktunya
2. Mengklasifikasi surat berharga berdasarkan transaksinya.
3. Menentukan biaya perolehan surat berharga berdasarkan kurs dan
nilai nominal yang berlaku.
4. Membuat ayat jurnal untuk mencatat transaksi saham dan obligasi.
Baik itu transaksi pembelian, penerimaan dividen, penjualan, hingga
penurunan nilai.
5. Mengidentifikasi trading securities, securities available to sale, dan
securities held to maturity berdasarkan karakteristiknya.
6. Membuat ayat jurnal untuk mencatat transaksi trading securities,
securities available to sale, dan securities held to maturity.

B. URAIAN MATERI
10.1. SURAT BERHARGA INVESTASI
Surat-surat berharga (security) atau sekuritas yang dimiliki perusahaan
tergolong pada kategori aset. Surat berharga yang dimaksud bukanlah sertifikat
tanah, ataupun surat bukti kepemilikan yang lainnya, tetapi surat keterangan
investasi. Jenis investasi yang dibentuk dalam surat berharga diantarannya
adalah surat saham, obligasi, wesel, dan sejenisnya. Oleh karena itu, dasar dari
dimilikinya surat berharga yaitu sebagai bagian dari investasi, dimana
perusahaan yang memiliki kas yang tinggi, tentu tidak akan membiarkan kas
tersebut mengendap terlalu banyak, melainkan akan disalurkan menjadi
investasi. Baik itu investasi jangka pendek, maupun investasi jangka panjang.
Investasi jangka pendek adalah investasi yang waktunya diharapkan
tidak lebih dari 1 periode berjalan. Artinya, investasinya tersebut dapat dicairkan
kembali menjadi kas dalam jangka waktu dekat. Investasi surat berharga dalam

D3 AKUNTANSI Universitas Pamulang [131]


Akuntansi Keuangan 1

jangka pendek, harus memenuhi syarat yaitu, 1) surat berharga itu harus dapat
dijual kembali dengan harga yang berlaku pada tanggal penjualannya (biasanya
surat berharga yang dibeli dari bursa efek), dan 2) Penjualan kembali
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan uang yang mendesak sekalipun.
Jenis surat berharga jangka pendek seperti ini biasa dicatat dengan akun
marketable securities dan diposisikan sebagai aset lancar.
Adapun investasi jangka panjang, merupakan investasi yang diharapkan
dapat mendatangkan keuntungan secara terus menerus dalam jangka waktu
yang relatif panjang. Investasi jangka panjang, lazimnya dicatat sebagai
investasi jangka panjang dengan menggunakan akun Investment.Baik itu
investasi surat berharga jangka pendek maupun panjang dapat berupa surat
berharga yang berbeda-beda.

10.2. JENIS-JENIS SURAT BERHARGA


Secara umum, surat berharga yang dapat dijadikan sebagai investasi
baik itu jangka pendek maupun jangka panjang digolongkan menjadi 2, yaitu
sekuritas utang dan sekuritas ekuitas. Sekuritas utang diantarannya berupa
wesel dan obligasi. Sedangkan sekuritas ekuitas adalah saham, baik itu saham
preferen maupun saham biasa.
10.2.1. SAHAM
Saham (stock) merupakan bukti kepemilikan suatu perusahaan. Saham
diperjual belikan di bursa efek. Ketika memiliki aset lancar yang besar dengan
rasio terhadap liabilitas yang relatif kecil, maka perusahaan cenderung akan
melakukan investasi, baik itu jangka pendek maupun jangka panjang. Apabila
jangka panjang, maka investasi yang dianggap cukup tepat adalah dengan
menanamkan saham dengan membeli saham milik perusahaan tertentu.
Membeli saham suatu perusahaan, berarti memiliki sebagian
perusahaan tersebut. Besar kecilnya prosentase kepemilikan perusahaan
tersebut bergantung dari jumlah saham yang dimiliki. Dalam konteks ini,
terdapat 2 jenis kepemilikan perusahaan berdasarkan prosentase kepemilikan
saham, yaitu pihak pengendali dan pihak non pengendali. Pertama-tama,
saham dipecah menjadi 80 % dan 20 %. Pihak pengendali adalah pihak yang

D3 AKUNTANSI Universitas Pamulang [132]


Akuntansi Keuangan 1

memiliki saham sebesar 80 % perusahaan atau istilahnya adalah saham


mayoritas. Tipe kepemilikan jenis ini memiliki kontrol yang kuat atas
perusahaan tersebut.
Sementara, pihak yang hanya memiliki prosentase 20 % saham, disebut
sebagai pihak non pengendali, yaitu pihak yang tidak memiliki kontrol apa-apa
atas perusahaan. Apabila saham yang dibeli jumlahnya besar dan termasuk
kepada jenis mayoritas, maka investasi saham tersebut biasanya bersifat
jangka panjang. Sebaliknya, apabila jumlah saham yang dibeli cenderung
sedikit, maka investasinya jangka pendek.
Namun demikian, 80 % saham mayoritas tersebut tidak musti dimiliki
hanya oleh satu pihak saja, melainkan bisa dimiliki oleh beberapa pihak,
misalnya 3 atau 4 pihak. Mereka semua, adalah para pemegang saham
mayoritas. Sedangkan prosentase 20 % saham minoritas, biasanya dimiliki oleh
banyak pihak. Bahkan, seorang mahasiswa sekalipun dapat juga ikut memiliki
saham minoritas ini dengan tabungan saham yang relatif kecil.
Sebagai contoh, perusahaan XYZ modal sahamnya adalah 100 M.
Sebanyak 80 M saham dimiliki oleh 3 perusahaan yaitu PT Dudung 25 M
(20%), PT UTAMA 40 M (32%), dan PT Seblu 15 M (12 %). Ketiga perusahaan
inilah yang dikategorikan sebagai pihak pengendali, meski tentu saja, kontrol
dan hak atas perusahaan tersebut berbeda-beda, disesuaikan dengan jumlah
saham yang dimiliki. Sedangkan sisa sahamnya yang sebesar 20 M, bisa saja
dimiliki oleh lebih dari 1.000 orang, dimana mahasiswa sekalipun dapat ikut
memilikinya.
10.2.1.1. JENIS-JENIS SAHAM
Berdasarkan kedudukan akunnya, saham dibagi menjadi 2 yaitu saham
yang dimiliki sebagai aset, dan saham yang dimiliki sebagai ekuitas. Saham
yang dimiliki sebagai aset ini berarti suatu perusahaan memiliki saham atau
sekuritas milik perusahaan lain. Sementara saham yang diposisikan sebagai
ekuitas, adalah saham yang merupakan bukti kepemilikan perusahaan tersebut.
Oleh karena itu, sederhananya adalah apabila suatu perusahaan menerbitkan
saham untuk dijual kepada pihak lain, maka saham tersebut dicatat sebagai

D3 AKUNTANSI Universitas Pamulang [133]


Akuntansi Keuangan 1

modal saham. Sedangkan apabila suatu perusahaan membeli saham milik


suatu perusahaan lain, maka itu adalah aset saham.
Adapun berdasarkan kelasnya, saham dibagi menjadi 2 yaitu saham
biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). Saham biasa
adalah apabila perusahaan hanya menerbitkan satu jenis saham, dimana setiap
saham memiliki hak yang sama. Sedangkan saham preferen, adalah saham
yang memiliki hak keistimewaan, diantarannya yaitu memperoleh dividen
terlebih dahulu, dan adapenentuan persentase dividen yang diprioritaskan,
misalnya 12 % dari nilai nominal, atau berapa persen sesuai kesepakatan. Oleh
karena itu, saham preferen harga nominalnya cenderung lebih besar daripada
saham biasa.
Berdasarkan harga jualnya, saham juga dibedakan menjadi 2 yaitu
saham yang dijual pada harga premium, dan saham yang dijual dengan harga
diskon. Saham harga premium atau juga yang dikenal sebagai agio merupakan
saham yang dijual dengan harga yang lebih tinggi daripada nilai nominalnya.
Sementara saham harga diskon atau yang juga dikenal sebagai disagio adalah
saham yang dijual dengan harga yang lebih rendah daripada nilai nominalnya.
10.2.1.2. CONTOH TRANSAKSI SAHAM
Transaksi saham dalam aktivitas investasi baik itu jangka pendek
maupun jangka panjang berkaitan dengan transaksi pembelian, penerimaan
dividen, dan penjualan. Sedangkan transaksi saham dalam aktivitas pendanaan
berarti kedudukan akun saham itu adalah sebagai ekuitas atau modal saham
yang bentuk transaksinya adalah penerbitan saham untuk mendapatkan
pendanaan dan pembayaran dividen. Terkait dengan transaksi saham yang
kedudukannya modal, tidak akan banyak dibahas dalam bagian ini karena akan
dipelajari dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan 2. Namun demikian, tetap
akan diberikan sedikit contohnya.
Contoh Transaksi Pembelian Saham Investasi Jangka Panjang dengan
Harga Premium
PT XYZ pada tanggal 1 Juni 2015 membeli saham PT Samyong untuk
keperluan investasi jangka panjang sebanyak 2.000 lembar saham preferen
nilai nominal 120.000 dengan kurs 105%. Biaya provisi dan materai senilai

D3 AKUNTANSI Universitas Pamulang [134]


Akuntansi Keuangan 1

420.000. Persentase dividen preferen yang akan didapatkan per-tahunnya


adalah 12% yang akan dibayarkan setiap tanggal 30 Desember. Maka
perhitungan biaya perolehan dan jurnalnya adalah :
Nilai Saham 2.000 lembar x 120.000= 240.000.000
Nilai saham dikali kurs 240.000.000 x 105/100= 252.000.000
Biaya administrasi 420.000
Total Biaya Perolehan 252.420.000
Dividen yang akan didapatkan per-tahunnya adalah
240.000.000 x 12/100 = 28.800.000

Pada saat membeli saham


Investment – Stock on PT Samyong Dr. 252.420.000
Cash Cr. 252.420.000
Pada saat menerima dividen
Cash Dr. 28.800.000
Dividen revenue Cr. 28.800.000

Meskipun pemegang saham preferen akan mendapatkan prioritas atas


pembagian dividen, tetapi pada kenyataannya perusahaan tidak dapat
menjamin hal itu. Sebab, apabila perusahaan merugi, maka kemungkinan
dividen tidak dapat dibayarkan adalah cukup besar.
Masih berdasarkan contoh di atas, misalnya apabilaseluruh saham
tersebut dijual pada tanggal 21 Mei 2016 pada kurs 110 dan biaya penjualan
senilai 600.000, maka jurnalnya adalah :
Pada saat menjual saham
Cash Dr. 263.400.000
Gain from selling stock Cr. 10.920.000
Investment – Stock on PT Samyong Cr. 252.420.000
Rincian perhitungan :
Harga kurs 110/100 x 240.000.000 = 264.000.000
Biaya penjualan = 600.000
Total nilai penjualan = 263.400.000

D3 AKUNTANSI Universitas Pamulang [135]


Akuntansi Keuangan 1

Meskipun pada awalnya pembelian saham ini ditujukan untuk investasi


jangka panjang, tetapi apabila perusahaan merasa investasi tersebut perlu
dijual (karena misalnya kurs sedang tinggi/atau alasan lainnya), maka bisa saja
investasi saham tersebut dijual. Baik itu dijual seluruhnya ataupun juga hanya
sebagian. Tetapi, kasus seperti ini bisa dikatakan cukup jarang terjadi.
Pada transaksi investasi jangka panjang, lazimnya terdapat penurunan
nilai saham. Penurunan nilai ini terjadi apabila harga pasar berada di bawah
harga perolehan. Misalnya, masih berdasarkan contoh di atas, apabila pada
akhir periode harga pasar saham yang dimiliki PT XYZ kursnya turun menjadi
101%, maka perusahaan perlu membuat ayat jurnal sebagaimana berikut :
Mencatat penurunan nilai saham
Loss from impairment – stock Dr. 10.020.000
Allowance for impariment-stock Cr. 10.020.000
Rincian perhitungan :
Harga perolehan = 252.420.000
Harga kurs pasar 101/100 x 240.000.000 = 242.400.000
Kerugian penurunan nilai saham = 10.020.000

Sebaliknya, apabila harga pasar saham tersebut ternyata malah naik


melebihi nilai nominalnya, maka perlu direvaluasi sebagai pendapatan. Dari
contoh PT XYZ, apabila misalnya harga pasar di akhir periode justru naik
dengan ditandai oleh kurs 115%, maka ayat jurnal yang perlu dibuat oleh
perusahaan pada 31 Desember adalah :
Mencatat revaluasi saham
Investment – Stock on PT Samyong Dr. 23.580.000
Gain from revaluation stock Cr. 23.580.000
Rincian perhitungan :
Harga kurs pasar 115/100 x 240.000.000 = 276.000.000
Harga perolehan = 252.420.000
Keuntungan/ Kerugian penurunan nilai = 23.580.000
saham

D3 AKUNTANSI Universitas Pamulang [136]


Akuntansi Keuangan 1

Nilai gain from revaluation stock atau keuntungan dari revaluasi saham
ini dilaporkan sebagai Other Comprehensif Income (OCI) dalam laporan laba
rugi. Biasanya, terdapat tarif pajak dalam revaluasi aset seperti ini. Pajak
disesuaikan dengan tarif yang berlaku, dan apabila ada pajaknya, maka dicatat
dengan menggunakan akun pajak tangguhan (Deffered Tax).
Contoh Transaksi Pembelian Saham Investasi Jangka Pendek dengan
Harga Premium
PT Sasmita membeli saham biasa PT Prima Jaya sebanyak 1.000
lembar untuk keperluan investasi jangka pendek dengan harga nominal
110.000, kurs a pari. Biaya administrasi pembelian senilai 120.000. Kemudian 2
bulan selanjutnya, saham tersebut seluruhnya dijual pada kurs 112% dengan
biaya penjualan 100.000. Maka jurnalnya adalah :
Pada saat pembelian
Marketable Securities – stock Dr. 11.120.000
Cash Cr. 11.120.000
Harga perolehan didapatkan dari 1.000 x 110.000 (karena kurs nya
adalah 100% atau sama dengan harga nominal) ditambah dengan
biaya administrasi 120.000
Pada saat penjualan
Cash Dr.12.220.000
Gain from selling stock Cr. 1.100.000
Marketable Securities – Stock Cr.11.120.000
Harga jual didapatkan dari 1.000 x 110.000 x 112/100 ditambah
dengan biaya administrasi 100.000

Contoh Transaksi Penerbitan Saham Harga Premium


PT Indofood menerbitkan 10.000 lembar saham biasa dengan nilai
nominal senilai 120.000 pada kurs 104%. Biaya administrasi penerbitan
sebesar 1.200.000. Maka jurnalnya adalah :
Pada saat penerbitan
Cash Dr. 1.247.880.000

D3 AKUNTANSI Universitas Pamulang [137]


Akuntansi Keuangan 1

Administration Expense Dr. 120.000


Common Stock Cr. 1.200.000.000
Share Premium Cr. 48.000.000

Akun share premium adalah agio saham yang merupakan nilai kelebihan
antara penjualan saham dengan nilai nominalnya. Agio saham ini saldo
normalnya adalah kredit karena merupakan akun yang menambah ekuitas.
Sebaliknya, apabila saham yang diterbitkan dan dijual dibawah nilai
nominalnya, maka selisihnya dicatat sebagai Share Disagio atau disagio
saham.
Saham yang sudah dijual, tidak menutup kemungkinan dapat kembali
dibeli oleh perusahaan penerbit saham. Apabila terjadi kondisi seperti ini, maka
saham yang dibeli tersebut disebut sebagai saham treasury. (Warren, 2015)
menyebutkan, suatu perusahaan dapat membeli saham miliknya untuk 3 alasan
utama yaitu, 1) untuk dijual kembali kepada karyawanannya, 2) untuk
diterbitkan kembali sebagai bonus untuk karyawan, dan 3) untuk mendukung
nilai pasar saham
Saham treasury yang dimiliki membuat perusahaan tidak perlu
membayar dividen atas saham tersebut, karena masih milik perusahaan. Oleh
karena itu, semakin banyak saham treasury yang dimiliki, maka prosentase
laba bersih dari aktivitas operasi perusahaan akan semakin besar untuk
perusahaan.
Contoh Transaksi Pembelian Saham Treasury
PT Sundari memiliki saham biasa (yang beredar) sebesar 800.000.000.
Selanjutnya pada tanggal 21 Agustus 2017, PT Sundari membeli sebagian
saham biasa tersebut sebanyak 1.000 lembar dengan harga nominal senilai
65.000 per-lembar dengan kurs 100%. Maka jurnalnya adalah :
Treasury Stock Dr. 65.000.000
Cash Cr. 65.000.000

Dengan dibelinya saham treasury, maka komposisi saham biasa


perusahaan menjadi berkurang karena digantikan dengan saham treasury. Lalu

D3 AKUNTANSI Universitas Pamulang [138]


Akuntansi Keuangan 1

apabila saham treasury ini dijual kembali, maka komposisi saham biasa
dikembalikan.
10.2.2. OBLIGASI
Obligasi adalah sekuritas hutang yang diperjualbelikan di bursa efek.
Oleh karena itu, apabila suatu perusahaan membeli surat obligasi milik
perusahaan lain, berarti ia tidak memiliki hak kepemilkan atas perusahaan
penerbit obligasi. Melainkan hanya memiliki bukti bahwa perusahaan penerbit
obligasi memiliki hutang obligasi terhadap perusahaannya.
Surat obligasi tidak hanya diterbikan oleh perusahaan, tetapi pemerintah
pun dapat menerbitkannya. Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan disebut
sebagai obligasi, sedangkan surat obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah
disebut dengan Surat Utang Negara (SUN). Mayoritas hutang negara Republik
Indonesia berasal dari penerbitan SUN. Nama-nama surat obligasi yang
dikeluarkan oleh setiap negara dapat berbeda-beda.
Menurut (Thomas, 2013), pembelian obligasi dapat mengalami
bermacam-macam harga yaitu, 1) Harga sama dengan nilai nominal atau yang
dikenal sebagai kurs a pari atau kurs 100%. 2) Harga diatas nilai nominal yang
dikenal sebagai kurs diatas kurs a pari, misalnya adalah 110%, 3) Harga di
bawah nilai nominal, yang dikenal sebagai kurs dibawah kurs a pari, misalnya
80%.
Pendapatan dari obligasi dilakukan dengan menggunakan kupon.
Adapun besarnnya, disesuaikan dengan bunga yang ditetapkan. Selain itu,
pemilik surat berharga obligasi juga bisa mendapatkan keuntungan dari
penjualan obligasi, apabila posisi kurs yang berlaku sedang berada di atas kurs
pada saat pembelian.
Dilihat dari bunganya, obligasi dibagi menjadi 2 yaitu, obligasi berbunga,
dan obligasi tidak berbunga (zero coupon bonds). Apabila obligasnya berbunga,
maka penentuan harga perolehan obligasi juga harus memperhatikan tanggal
kupon. Jika tanggal pembelian obligasi tepat pada tanggal kupon, maka tidak
perlu memperhitungkan bunga dalam harga perolehannya. Sebaliknya, apabila
tanggal pembelian obligasi tidak sama dengan tanggal kupon, maka ada bunga

D3 AKUNTANSI Universitas Pamulang [139]


Akuntansi Keuangan 1

berjalan yang harus dihitung juga sebagai bagian dari harga perolehan. Berikut
contoh-contoh transaksi obligasi.
Contoh Transaksi Pembelian Obligasi dengan kurs diatas nilai nominal:
Pada tanggal 1 Oktober 2015, PT Samiudin membeli obligasi PT Gugun
sebanyak 100 lembar dengan nilai nominal 120.000 dengan kurs 110%. Kupon
bunga obligasi tersebut adalah 12% per-tahun yang akan dibayarkan setiap
tanggal 1 Oktober, 1 Februari, dan 1 Juni. Terdapat beban administrasi pada
saat pembelian senilai 110.000. Maka harga perolehan obligasi ini
diperhitungkan sebagaimana berikut :
Nilai obligasi 100 lembar x 120.000= 12.000.000
Nilai obligasi dikali kurs 12.000.000 x 110/100= 13.200.000
Biaya administrasi 220.000
Total Biaya Perolehan 13.420.000

Biaya administrasi pembelian obligasi biasanya berupa biaya propisi dan


materai.Nilai perolehan 13.420.000 didapatkan karena pembelian obligasi
dilakukan tepat pada tanggal kupon. Selanjutnya, berdasarkan total biaya
perolehan di atas, dapat dibuat jurnal pada saat pembelian sebagaimana
berikut :
Marketable Securities – Bond Dr. 13.420.000
Cash Cr. 13.420.000

Contoh berikutnya apabila misalnya PT Samiudin membeli obligasi


tersebut pada tanggal 1 Desember (lewat 2 bulan atau 60 hari dari tanggal
kupon), maka harga perolehannya adalah :
Nilai obligasi 100 lembar x 120.000= 12.000.000
Nilai obligasi dikali kurs 12.000.000 x 110/100= 13.200.000
Biaya administrasi 220.000
Bunga Berjalan (12.000.000 x 12% :12 x 2 bulan) 240.000
Total Biaya Perolehan 13.660.000

D3 AKUNTANSI Universitas Pamulang [140]


Akuntansi Keuangan 1

Perlu diketahui, penghitungan bunga berjalannya menggunakan


perhitungan bulanan karena waktunya tepat 2 bulan. Apabila waktunya tidak
tepat menunjukan bulan, misalnya 39 hari, atau tidak genap dihitung bulan,
maka estimasi bunga berjalan dihitung berdasarkan bunga harian. Perhitungan
bunga harian hampir sama dengan perhitungan bunga bulanan, hanya tinggal
dibagi 360 dan dikalikan dengan jumlah harinya saja.Sebagai ilustrasi, dari
contoh di atas, asumsikan bahwa selisih jumlah harinya adalah 39 hari, maka
perhitungan bunga berjalannya adalah :Bunga Berjalan (12.000.000 x 12% :360
x 39 hari = 156.000).
Contoh Transaksi Penjualan Investasi Obligasi
Saldo surat berharga obligasi yang dimiliki PT Samiudin pada 31
Desember 2015 adalah 13.660.000. Selanjutnya pada tanggal 27 Januari 2016,
PT Samiudin menjual seluruh surat berharga tersebut dengan harga jual bersih
17.200.000. Maka jurnalnya adalah :

Cash Dr. 17.200.000


Marketable Securities - Bond Cr. 13.660.000
Gain from selling marketable Cr. 3.540.000
securities

10.2.3. SEKURITAS TRADING


Sekuritas trading merupakan surat berhaga baik itu yang termasuk
sekuritas utang atau ekuitas yang sengaja dibeli untuk mendapatkan
keuntungan jangka pendek. Ini berarti, sekuritas trading dapat berupa saham
maupun obligasi tetapi untuk keperluan investasi jangka pendek. Dikarenakan
jangka pendek, maka sekuritas trading dicatat sebagai aset lancar. Oleh karena
itu akun yang dapat digunakan untuk mencatat sekuritas trading dapat berupa
marketable securities, ataupun juga trading securities.
Sekuritas trading biasanya dipegang oleh lembaga-lembaga keuangan
seperti bank, reksadana, hingga perusahaan asuransi. Tujuannya adalah
menjadi sarana untuk mendapatkan keuntungan dari uang nasabah yang

D3 AKUNTANSI Universitas Pamulang [141]


Akuntansi Keuangan 1

tersedia. Pencatatan akuntansi untuk sekuritas trading dilakukan secara


kumulatif atau berkelompok atau juga yang disebut dengan portofolio.
Keuntungan atau kerugian dari sekuritas trading berasal dari perubahan
nilai wajar atau harga pasar. Apabila biaya perolehan lebih kecil daripada nilai
wajar, maka akan dicatat sebagai keuntungan (gain), namun apabila
sebaliknya, maka akan menjadi kerugian (loss). Perusahaan atau lembaga
keuangan yang memiliki sekuritas treding lazimnya akan segera menjual
sekuritasnya ketika berada dalam kurs yang cukup menguntungkan.Namun
apabila sekuritas tersebut sampai pada akhir periode akuntansi (31 Desember)
belum juga dijual, maka perusahaan dapat melakukan penyesuaian untuk nilai
biaya perolehan sekuritas dengan nilai wajarnya.
Contoh Penyesuaian Untuk Sekuritas Trading
PT XYZ memiliki 3 sekuritas trading yang dibeli pada tahun 2015. Pada
akhir periode, sekuritas tersebut belum dijual, padahal sudah terjadi perubahan
nilai wajar.
Berikut data sekuritas tersebut :
Tabel 10.1. Contoh Portofolio Sekuritas Trading

Jumlah lembar Total Biaya Nilai Wajar/Harga


Keterangan
sekuritas Perolehan Pasar

PT Sentra 1,200 64,200,000 66,000,000


PT Berna 2,000 91,000,000 95,500,000
PT Mulia 2,400 109,000,000 119,500,000
TOTAL 264,200,000 281,000,000

Berdasarkan tabel diatas, terdapat selisih nilai harga pasar atau nilai
wajar dengan total biaya perolehan atau nilai yang tercatat dalam buku besar.
Selisih senilai 16.800.000 (281.000.000 – 264.200.000) ini merupakan
keuntungan yang dihasilkan dari peningkatan nilai wajar. Keuntungan ini dicatat
dengan mendebit Akun Penyisihan Investasi Trading (Valuation Allowance for
Trading Invesment). Saldo normal untuk akun ini adalah debit karena
merupakan bagian dari aset yang dalam laporan posisi keuangan, akan
menjadi penambah aset.

D3 AKUNTANSI Universitas Pamulang [142]


Akuntansi Keuangan 1

Adapun akun yang dikredit, adalah Akun Laba yang belum direalisasi
dari investasi trading (Unrealized gain on Trading Investment) yang akan
dilaporkan dalam laporan laba rugi. Saldo normal akun ini adalah kredit, karena
merupakan bagian dari akun yang menambah pendapatan. Apabila dituliskan
dalam ayat jurnal, maka jurnal untuk mencatat penyesuaian nilai biaya
perolehan dangan nilai wajar adalah :
Valuation Allowance for Trading Dr. 16.800.000
Invesment
Unrealized gain on Cr. 16.800.000
Trading Invesment

10.2.4. SEKURITAS TERSEDIA UNTUK DIJUAL


Sekuritas yang tersedia untuk dijual (securities available to sale) atau
yang juga dikenal sebagai investasi tersedia untuk dijual merupakan sekuritas
investasi jangka pendek yang mirip dengan sekuritas treding. Perbedaannya,
terletak dari segi pelaporan nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar sekuritas
trading dilaporkan sebagai laba atau rugi belum direalisasi, sedangkan
sekuritas tersedia untuk dijual dilaporkan sebagai bagian dari ekuitas sehingga
pelaporannya dilakukan dalam laporan perubahan ekuitas.
Sekuritas yang tersedia untuk dijual merupakan salah satu unsur dari
Other Comprehensif Income (OCI) yang merupakan bagian dari ekuitas, tetapi
dalam pos ini akan direklasifikasi ke dalam laporan laba rugi pada saat aset
keuangan tersebut dilepas. Terkait dengan hal ini, diatur dalam PSAK nomor 1
revisi tahun 2013. Sekuritas tersedia untuk dijual dapat berupa sekuritas saham
maupun obligasi dan wesel yang secara langsung mempengaruhi akun ekuitas
pemilik.
Contoh Transaksi Sekuritas Tersedia untuk Dijual
PT Indozone membeli 2 sekuritas saham dalam kurun waktu tahun 2016
yang dicatat sebagai sekuritas tersedia untuk dijual. Pada 31 Desember 2016,
biaya perolehan dan nilai wajar sekuritas tersebut antara lain :

D3 AKUNTANSI Universitas Pamulang [143]


Akuntansi Keuangan 1

Tabel 10.2. Contoh Portofolio Sekuritas AFS

Nilai
Jumlah Saham Total Biaya
Keterangan Wajar/Harga
(lembar) Perolehan
Pasar
PT INDOFOOD 1,200 57,200,000 59,000,000
PT WINGSFOOD 2,000 84,000,000 88,500,000
TOTAL 141,200,000 147,500,000

Berdasarkan tabel diatas, terdapat selisih nilai harga pasar atau nilai
wajar dengan total biaya perolehan atau nilai yang tercatat dalam buku besar.
Selisih senilai 6.300.000 (147.500.000 – 141.200.000) ini merupakan
keuntungan yang dihasilkan dari peningkatan nilai wajar. Untuk mencatat
keuntungan ini, perusahaan dapat membuat suatu akun yang disebut dengan
akun Penyisihan Investasi Tersedia untuk Dijual (Valuation Allowance for
Available for Sale Investment). Saldo normal untuk akun ini adalah debit karena
merupakan bagian dari aset yang dalam laporan posisi keuangan, akan
menjadi penambah aset.
Sementara di posisi kredit, akun yang dapat dibuat perusahaan adalah
akun Laba/Rugi Belum direalisasi Investasi Tersedia untuk Dijual (Unrealized
gain on Investment availaible to sale). Akun ini saldo normalnya kredit karena
merupakan akun yang menambah ekuitas. Sehingga, pelaporannya pun
dilakukan dalam laporan perubahan ekuitas, bukan dalam laporan laba rugi.
Jurnalnya adalah sebagai berikut :
Valuation Allowance for Available Dr. 6.300.000
for Sale Investment
Unrealized gain on Cr. 6.300.000
Investment availaible to
sale

Selanjutnya, apabila sekuritas investasi tersedia untuk dijual ini benar-


benar dijual (dilepaskan), maka barulah akan direklasifikasi ke dalam laporan
laba rugi. Pada saat direklasifikasi ke laporan laba rugi, maka akan dicatat
sebagai OCI.

D3 AKUNTANSI Universitas Pamulang [144]


Akuntansi Keuangan 1

10.2.5. SEKURITAS DIPEGANG HINGGA JATUH TEMPO


Sekuritas yang dipegang hingga jatuh tempo (securities held to maturity)
merupakan investasi yang dilakukan pada sekuritas hutang seperti obligas,
maupun wesel. Jadi, sekuritas ini umumnya tidak akan dijual, hingga jatuh
tempo. Tujuan utamanya, adalah untuk memperoleh penghasilan bunga.
Dalam investasi sekuritas dipegang hingga jatuh tempo yang bersifat
jangka pendek, akun sekuritas ini dicatat sebagai aset lancar. Sebaliknya,
apabila jangka waktu investasinya lebih dari satu tahun (jangka panjang), maka
dicatat sebagai aset non lancar.

C. LATIHAN/TUGAS
1. Berikan penjelasan logis mengenai perbedaan antara sekuritas hutang
dengan sekuritas modal. Terangkan juga, apa perbedaan antara saham
biasa dengan saham preferen.
2. Berikan penjelasan logis berdasarkan kedudukan akun mengenai
perbedaan antara transaksi pembelian dan transaksi penerbitan
sekuritas.
3. PT XYZ pada tanggal 1 Juni 2015 membeli saham PT Samyong untuk
keperluan investasi jangka panjang sebanyak 1.000 lembar saham
preferen nilai nominal 150.000 dengan kurs 108%. Biaya provisi dan
materai senilai 620.000. Persentase dividen preferen yang akan
didapatkan per-tahunnya adalah 9% yang akan dibayarkan setiap
tanggal 30 Desember. Tentukanlah, 1) Biaya perolehan dan nilai
penerimaan dividen, 2) Jurnal pada saat pembeliannya, 3) Jurnal pada
saat penerimaan dividen.
4. Berdasarkan contoh soal nomor 3, misalnya pada 1 Juni 2019 seluruh
saham tersebut dijual pada saat kurs 112%, dengan biaya penjualan
810.000. Tentukanlah ayat jurnal penjualannya.
5. PT Samiudin menerbitkan saham preferen sebanyak 10.000 lembar
dengan nilai nominal per-lembar 75.000 pada kurs 106%. Biaya
penjualan saham senilai 720.000. Tentukanlah ayat jurnal penjualan
sahamnya.

D3 AKUNTANSI Universitas Pamulang [145]


Akuntansi Keuangan 1

6. Berikan penjelasan logis mengenai perbedaan antara, 1) Sekuritas


Trading, 2) Sekuritas tersedia untuk dijual, 3) Sekuritas dipegang hingga
jatuh tempo.
7. Pada tanggal 31 Desember 2014, penyisihan investasi trading memiliki
saldo nol. Selanjutnya pada 31 Desember 2015, biaya perolehan
portofolio sekuritas trading adalah 98.300.000, dengan nilai wajar senilai
93.200.000. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat kerugian yang belum
direalisasi pada sekuritas trading ini.

D. DAFTAR PUSTAKA
Martani, D. (2016). Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Jakarta:
Salemba Empat.

Thomas, P. (2013). Akuntansi Menengah. Semarang: Widya Karya.

Warren, R. (2015). Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia. Jakarta Selatan:


Salemba Empat.

D3 AKUNTANSI Universitas Pamulang [146]

Anda mungkin juga menyukai