Identifikasi ekstrak
a. Tujuan
Tujuan pada percobaan ini adalah untuk melakukan identifikasi ekstrakvdengan metode
kromatografi lapis tipis
b. Tinjaan pustaka
Kromatografi merupakan pemisahan komponen senyawa dalam suatu sampel
berdasarkan perbedaan interaksi sampel dengan fase diam dan fase gerak. Fase diam dapat
berupa padatan dan cairan yang diletakkan pada permukaan fasa pendukung.fase gerak
dapatberupa gas atau cairan.
Kromatografi lapis tipis adalah salah satu bentuk teknik kromatografi paling populer
dan sederhana yang digunakan untuk pemisahan senyawa. Membentuk evaluasi obat
herbal KLT digunakan secara luas karena KLT memungkinkan analisis cepat. Ekstrak herbal
dalam persyaratan pembersihan sampel minimun dan memberikan informasi kualitatif dan
semi kualitatif dari senyawa.
Prinsip KLT sentrifugal adalah gaya sentrifugal dihasilkan oleh permintaan disk
pendukung dan fase gerak diterapkan pada laju aliran konstan. Ketika asegerak terelusi akan
membawasampel bersama sehingg menciptakan pitapita bulat dari komponen hingga
membentuk komponen yang terpisah.
c. Prosedur kerja
Hasil pengamatan ?
d. Hasil pengamatan
sampel Hasil Nilai Rf
Ekstrak rimpang etlingera Polar 0,25
rubroloba
e. Pembahasan
kromatografi lapis tipis merupakan salah satu metode pemisahan komponen
menggunakan fase diam yang berupa adsorben dan fase gerak yang berupa eluen. KLT
merupakan jenis kromatografi analitiik, KLT sering digunakan untuk identifikasi awal karena
banyak keuntungan menggunakan KLT diantaranya yaitu sederhana dan murah KLT
teramasuk dalam katergori kromatografi planar.
Tujuan dilakukan pengamatan KLT yakni untuk mengetahui cara mengindentifikasi
noda dengan menggunakan metode KLT. Prinsip KLT yakni adsorpsi dan partisi yang dimana
pada percobaanini yang digunakan ebagaipartisi yaitu eluen yang biasa disebu fase gerak
dikatakan fase gerak karena eluen akan teradsorbsi pada permukaan silika gel yang berupa
fase diam sampai pada batas atas silika gel.
Pada percobaan digunakan eluen yaitu pelarut N-heksana-kloroform-dan atil asetat.
Silika gel berupa polar sehingga eluen akan naik dan membawa senyawa yang nonpolar,
sehingga semakin nonpolar akan semakin tinggi kenaikan pada silika gel dan terbentuk noda
yang akan terlihat saat peberiaan sinat UV 366 dan UV 254 nm dan pereaksi semprot.
Percobaan yang dilakukan yaitu sampel ekstrak rimpang etlingera rubroloba pada
eluen perbandingan 4:4:2 dihasilkan nilai Rf 0.25 yang dmana nilai Rf diperoleh dari
perbandinga jarak noda yang terbentuk dengan jarak tempuh eluen. Manfaat pada bidang
faramasi yaitu mengindetifikasi kandungan dalam tanaman yang dapat digunakan sebagai
dalam pembuatan bahan obat erbal terstandar dan dapat lebih lanjut di buat dalam sediaan
faramasi berbahan baku herbal.
f. Kesimpulan