Anda di halaman 1dari 9

Rancangan penyuluhan pertanian (menanam ubi jalar)

Tema : Penyuluhan dengan tema cara menanam ubi jalar

Sasaran : masyarakat petani

Masalah :1. Banyaknya hama yang merusak tanaman

2. Cuaca yang tidak mendukung

3. Kurangnya pemahaman masyarakat petani dalam langkah-langkah menanam


ubi jalar

Hal-hal yang akan dipelajari atau disampaikan kepada peserta penyuluhan:

1. Cara menanam ubi jalar yang baik dan benar


2. Penggunaan pupuk dalam menanam ubi jalar
3. Hama yang dapat merusak tanaman
4. Cara pencegahan hama dan membasmi hama yang ada

Tujuan :

1. Untuk meningkatkan hasil panen


2. Meningkatkan pemahaman tentang pemahaman ubi jalar
3. Cara mencegah dan membasmi hama

Media dan bahan yang dipilih dan dikembangkan:

1. Media yang digunakan


a. Meida visual (PPT) tentang penjelasan materi dengan gambar-gambar tentang ubi
jalar,
b. Media audio visual (Video tentang ubi jalar)
2. Bahan yang digunakan
Computer,infocus dan materi yang sudah diprint yang berisi tentang materi penyuluhan
yang akan dijelaskan

Menggunakan media dan bahan

a. Menggunakan media:
media audiovisual atau video yang digunakan dengan menggunakan laptop dan in focus
yang akan di tampilkan lewat layar in focus sehingga peserta penyuluhan (ibu-ibu dan
bapak-bapak kelompok pertanian) dapat melihatnya seksama sehingga bisa fokus pada
layar dan agar dapat menangkap materi yang disampaikan.
Media visual ditampilkan dengan cara menampilkan PPT disertai dengan gambar pada
saat pemaparan materi

b. Menggunakan bahan
Selebaran yang berisi materi dibagikan kepada peserta penyuluhan atau masyarakat yang
ada, sebelum penyampaian materi berlangsung karena dengan adanya materi yang dimiliki
juga oleh peserta akan memudahkan peserta untuk memahami dan menandai apa saja
yang tidak dipahami tentang materi menanan ubi jalar ini dan setelah pemaparan materi
selesai, peserta penyuluhan bisa menanyakan kepada penyuluh atau yang menyampaikan
materi.

Melibatkan Peserta Penyuluhan (Masyarakat petani):

a. Para peserta penyuluhan dilibatkan untuk melakukan proses tanya jawab.

Metode pembelajaran :

1. Metode ceramah : peserta penyuluhan yang ada di masyarakat petani desa menggunakan
metode ceramah agar mereka lebih terfokus kepada bahasan materi yang diberikan oleh
penyulu tanpa ada campur tangan terlebih dahulu dari peserta penyuluhan.
2. Metode Tanya jawab: dalam penyuluhan juga memakai metode Tanya jawab agar
peserta penyuluhan makin memahami materi dan menanyakan apa yang kurang jelas
pada materi yang diberikan. Tidak hanya bertanya peserta penyulhan juga diizinkan dan
dilatih untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyulu maupun oleh peserta
penyuluhan yang lain. Dengan metode ini, akan menerapkan para peserta penyuluhan
menjadi subjek dari pembelajaran secara aktif dan akan lebih memahami materi secara
mendalam lagi.

Strategi pembelajaran:

1. Strategi ekspositori yaitu dimana pemberian materi atau penyuluhan memfokuskan pada
pemberian materi oleh penyulu kepada peserta pelatihan secara verbal dan terfokus dengan
maksud agar peserta penyuluhan dapat memahami secara maksimal atau optimal apa yang
dijelaskan oleh penyuluha mengenai materi.
2. Strategi inquiry yaitu bagaimana penyuluhan menekankan atau menerapkan pembelajaran
yang dapat mengajak dan membuat para peserta penyuluhan lebih aktif serta berpikir kritis
dalam mencari dan menemukan jawabannya sendiri mengenai materi yang diberikan.

Penilaian dan revisi:

- Penilaian kepada para peserta dan penilaian kepada pelaksanaan pembelajaran dilakukan
dari:
1. Keaktifan dan tingkat keterlibatan atau partisispasi terhadap pelaksanaan pembelajaran
2. Keberhasilan dapat dilihat dari hasil yang dicapai apakah telah sesuai dengan tujuan yang
telah dirumuskan sebelumnya atau belum sesuai
3. Keberhasilan juga dapat dilihat melalui masalah yang ada apakah masalah tersebut
ssudah dapat dipecahkan atau dijawab dengan pembelajaran atau pelaksanaan sosialisasi
ini atau justru tidak membantu masyarakat sama sekali di dalam kehidupan sehari-harinya
4. Keberhasilan pembelajaran atau sosialisasi ini dinilai juga dengan melihat penerapan
setelah pemberian materi ini dilakukan yaitu diterapkan pada bidang pertanian oleh
masyarakat sendiri
5. Pembelajaran dan sosialisasi pada bidang pertanian ini juga dilihat keberhasilannya pada
pemilihan media dan alat yang disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan peserta
sosialisasi sehingga materinya akan dimengerti

- Revisi
1. Sebelum materi pembelajaran atau sosialisasi diberikan kepada peserta atau sasaran yang
ada di masyarakat harus dianalisis atau diidentifikasi terlebih dahulu apa yang menjadi
kebutuhan masyarakat agar pemberian materi pembelajarannya sesuai dengan masalah
dan menjadi solusi bagi masalah yang dirasakan sasaran sosialisasi ini
2. Memilih media dan bahan yang akan membantu penyampaian materi pembelajaran atau
sosialisasi ini haruslah disesuaikan dengan karakteristik peserta sosialisasi, media yang
manakah yang bisa di[ilih agar peserta lebih mudah mengerti
3. Revisi atau perbaikan juga dapat dilaksanakan dengan melihat tingkat kepuasan atau
perubahan yang dterapkan para peserta pelatihan, jika belum bisa tercapai atau sesuai
dengan tujuan sosialisasi ini maka kita harus mengidentifikasi apakah yang harus
diperbaiki dalam perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi pada sosialiasi atau
pembelajran yang lainnya.
BUDIDAYA UBI JALAR

1. Persiapan Lahan
a. Lahan Sawah
Babat jerami sebatas permukaan tanah, kemudian tanah diolah dengan cangkul atau bajak diluar
bidang tumpukan jerami kemudian tanah ditimbun pada tumpukan jerami sambil membentuk
guludan-guludan dengan ukuran lebar 60 cm, tinggi 30-40 cm, jarak antar guludan 70-100 cm,
panjang guludan disesuaikan dengan keadaan lahan.
b. Lahan Tegal
Lahan dibersihkan dari gulma, lalu tanah digemburkan dengan cangkul atau bajak sambil
membenamkan rumput-rumput liar kemudian dikering anginkan selama 1 minggu. Buat
guludan-guludan dengan lebar 60 cm, tinggi 30-40 cm, jarak antar guludan 70-100 cm, panjang
guludan disesuaikan dengan keadaan lahan.
2. Persyaratan Benih
a. Bibit dari stek
· Batang/Pucuk diambil dari varietas/klon unggul
· Tanaman telah berumur 2 bulan atau lebih, keadaan pertumbuhannya sehat dan normal
· Panjang stek 20-25 cm, ruas dan buku-bukunya tidak berakar dan
· Sudah mengalami masa penyimpanan ditempat teduh selama 1-7 hari
b. Bibit dari Tunas-tunas Ubi
· Ubi dipetik yang cukup tua, sehat dan berukuran 3 telur ayam
· Ubi ditanam pada lahan khusus penunasan dengan jarak 70x30 cm
Setelah bertunas dan berumur ³ 2 bulan dilakukan pemotongan tanaman (bibit) sama seperti
pada stek batang/pucuk

Bebrapa varieta unggul ubi jalar

No Varietas Unggul Tahun relis Ciri khas


1 Sari 2001 v Hasil : 30-35 ton/ha
v Umur panen : 3.5-4 bulan
v Warna daging umbi kunimg, rasa enak
dan manis
v Agak tahan hama boleng, tahan
penyakit kudis
2 Papua Solossa 2006 v Hasil : 24-30 ton/ha
v Umur panen : 4,5-6 bulan
v Warna daging umbi kunimg tua,
v Betakarotin 533.80 ug/100 g
v Agak tahan hama boleng, tahan
penyakit kudis
v Cocok pada dataran tinggi
3 Papua Patippi 2006 v Hasil : 26-33 ton/ha
v Umur panen : 4,5-6 bulan
v Warna daging umbi kunimg, pucat.
v Agak tahan hama boleng, penyakit
kudis
v Cocok pada dataran tinggi
4 Sawentar 2006 v Hasil : 25-30 ton/ha
v Umur panen : 4,5-6 bulan
v Warna daging umbi kunimg tua,
v Betakarotin 347.84 ug/100 g
v Agak tahan hama boleng, penyakit
kudis
v Cocok pada dataran tinggi
5 Beta 1 2009 v Hasil : 25-35 ton/ha
v Umur panen : 4-4.5 bulan
v Warna daging umbi oranye gelap
v Betakarotin 12.032 ug/100 g
v Bahan kering 25,3 %
v Agak tahan hama boleng, penyakit
kudis
6 Beta 2 2009 v Hasil : 25-35 ton/ha
v Umur panen : 4-4.5 bulan
v Warna daging umbi oranye
Betakarotin 12.032 ug/100 g
v Bahan kering 28,1 %
v Agak tahan hama boleng, penyakit
kudis
7 Antin 1 2009 v Hasil : 26-36 ton/ha
v Umur panen : 4-4.5 bulan
v Warna daging sembur ungu, menarik,
cocok untuk keripik
v Kandungan antosianin 33.89 mg/100 g
v Agak tahan hama boleng, penyakit
kudis
v Toleran kekeringan
8 Ris 03065-03 calon varietas v Hasil rata-rata 20.4 ton/ha
v Umur panen : 4-4.5 bulan
v Warna daging ungu
v Kandungan antosianin 510.80 mg/100
g
v Agak tahan hama boleng, penyakit
kudis
9 MSU 03028-10 calon varietas v Hasil rata-rata 27 ton/ha
v Umur panen : 4-4.5 bulan
v Warna daging ungu
v Rasa enak
v Kandungan antosianin 590.80 mg/100
g

3. Penanaman
a. Waktu Tanam
· Di lahan kering dilakukan pada awal musim hujan (Oktober)
· Di lahan sawah ditanam setelah padi rendengan (padi gadu)/ pada awal musim kemarau
b. Cara Tanam
· Sistem tanam secara tunggal (monokultur)
· Penanaman miring, tegak, L atau V
· Jumlah bibit satu stek per lubang
· Sebaiknya penanaman dilakukan pada pagi atau sore hari
· Jarak tanam dalam barisan 25cm sedangkan jarak barisan 100 cm
· Kebutuhan Benih : 32.000 stek per ha.

4. Pemeliharaan
a. Penyulaman
Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang mati dilakukan pada umur 3 minggu
setelah tanam. Sebaiknya dilakukan pada pagi/sore hari.
b. Penyiangan dan Pembubunan
Penyiangan dan pembubunan dilakukan minimal dua (2) kali, pertama dilakukan pada umur 10-
12 HST (Hari Setelah Tanam) dan kedua umur 30 HST yaitu sebelum tanaman berbunga.

c. Pemupukan
· Pemupukan dasar dengna bahan organik (pupuk kandang) dilakukan dengan dosis = 15-22
ton/ha, pemberian dilakukan pada saat pengolahan tanah (dicampur dengan tanah) atau sekaligus
sebagai mulsa
· Pemupukan anorganik diberikan dosis : Urea = 100 kg/ha; KCl = 100 kg/ha; SP-36 = 75-100
kg/ha (atau sesuai rekomendasi setempat)
pemberian :
Ø 1/3 dosis Urea dan semua SP-36 pada saat pertanaman bibit serta 1/3 dosis KCl;
Ø Pemberian kedua pada saat tanaman berumur 30-45 hari setelah tanam bersamaan dengan
pengembalian tanah keprasan kedua sisi guludan.
Cara pemberian : buat larikan/lubang tugal 7-10 cm dari kiri kanan lubang tanam, lalu masukan
pupuk.
D. Siilak
Singklak dilaksanakan 2 (dua ) kali yaitu pada umur 15 hari dan 1 ( satu )
bulan atau di kepis

E. Pengairan
Pengairan dilaksanakan sesuai kebuuhan, contoh untuk benih dilakukan tiap 10 hari selama
pertumbuhan sampai 2 minggu sebelum panen dengan cara dileb selama 15-30 menit kemudian
air disalurkan ke saluran pembuangan. Sebaiknya dilakukan pada pagi/sore hari. Pengairan yang
cukup menghindarkan ub jalar dari serangan hama boleng Cylas formicus.

F. Pengendalian Hama dan Penyakit


Ø Hama
· Boleng Cylas formicus
· Penggerek Batang Omphisa anastomasalis
· Nematoda Meloidogyne sp
· Pengerek Ubi Jalar
Pengendalian Hama secara terpadu dengan cara :
· Menggunakan varietas yang agak tahan
· Menggunakan stek dari tanaman sehat
· Perlakuan stek dengan cara mencelupkan stek ke dalam larutan insektisida Marshal dengan
dosis sesuai anjuran selama 2-3 menit
· Pemberian Furadan 3G secara larikan 5-7 cm dari barisan tanaman
· Pengairan yang cukup
· Pembumbunan
· Penyemprotan insektisida nabati yaitu ekstrak daun atau biji mimba dengan konsentrasi 4%
· Rotasi tanaman
· Panen tepat waktu
Ø Penyakit utama yang menyerang ubi jalar adalah kudis (scab)
· Disebabkan cendawan Sphaceloma batatas atau Elsinoe batatas
· Patogen ini tumbuh di daerah tropis dan mamu menurunkan hasil hngga 30 % pada varietas
yang rentan terhadap kudis
· Kondisi lingkungan lembab dan curah hujan tinggi sangat mendukung perkembangan
cendawan Sphaceloma batatas atau Elsinoe batatas
· Sumber inkulum berasal dari stek yang sakit, umumnya ubi jalar diperbanyak dari stek, maka
penyebaran cendawan ini sangat mudah
· Penyakit berkembang pada suhu 13-270C
· Bercak daun karat
· Busuk Batang

Gejala Kerusakan Penyakit Kudis


· Terdapat kudis pada daun dan batang
· Awal gejala, adanya bercak bundar atau elips pada batang panjangnya sampai 1 cm
· Kemudian daun berubah jadi keriting atau berkerut dan tunas menjadi keriting atau berkerut,
sedangkan tunas muda menjdi kerdil
· Daun ubi jalar menjadi tidak produktif dalam melakukan fotosintesis
Pengendalian Penyakit Kudis
· Melakukan perbanyakan bibit dengan ubi dan pergiliran tanaman
· Menanam ubi jalar dari klon campuran yang punya daya hasil tinggi
· Memperbaiki draenase
· Memberikan mulsa jerami pada bedengan
· Menggunakan stek yang bebas dari penyakit
· Sanitasi kebun
· Memangkas tanaman yang sakit dan membakarnya

Anda mungkin juga menyukai