Makalah Pemasaran Farmasi Kel 4
Makalah Pemasaran Farmasi Kel 4
Disusun oleh:
Kelompok
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat,
inayah, taufik, dan ilham-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk melaksanakan tugas
mata kuliah Pemasaran Farmasi dengan judul “Perbandingan Life Circle dari
Produk Kosmetik Wardah®, Sunsilk®, dan Citra® ”.
Penyusun
DAFTAR ISI
1.3. Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan penyusunan
makalah ini adalah untuk mengetahui product life cycle pada beberapa
perusahaan kosmetik dalam menentukan startegi pemasaran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Kotler (2000) daur hidup produk terdiri dari empat tahap,
yaitu:
1. Tahap Perkenalan (Introduction)
Tahap ini baru dimulai saat produk baru diluncurkan, karena
diperlukan waktu untuk meluncurkan produk ke beberapa pasar dan
memenuhi saluran penyalur, pertumbuhan penjualan mungkin lambat.
Laba negatif atau rendah dan biaya distribusi dan promosi yang berat.
Banyak dana di perlukan untuk menarik distributor. Penyalur promosi
berada pada rasio yang tinggi terhadap penjualan karena diperlukan
usaha promosi yang gencar untuk menginformasikan pembeli potensial
tentang produk baru dan belum dikenal, membujuk orang agar membeli
produk tersebut, Mdan mengamankan distribusi di toko – toko eceran.
Perusahaan memusatkan penjualan pada pembeli yang paling siap
untuk membeli,biasanya kelompok berpendapatan tinggi. Selain itu harga
cenderung tinggi karena biaya tinggi karena tingkat keluaran ( output )
relatif rendah, masalah teknologi dalam produksi mungkin belum dikuasi
sepenuhnya, dan diperlukan margin yang tinggi untuk menoppang
pengeluaran promosi besar – besaran yang diperlukan untuk mencapai
pertumbuhan .
Untuk melalui tahapan ini diperlukan kerja keras dan kesabaran yang
sangat tinggi, agar produk yang dihasilkan dapat diterima oleh
konsumen.
2. Pertumbuhan
Tanda lahirnya tahapan ini yaitu terjadinya pelonjakan hasil
penjualan. Para pengadopsi dini (early adopter) yang merupakan
konsumen pelopor merasa terpuaskan dengan produk perusahaan yang
selanjutnya akan diikuti oleh konsumen mayoritas. Bagi perusahaan
perintis, fase ini merupakan fase memperoleh keuntungan yang sangat
tinggi karena penjualan sangat besar sehingga biaya promosi per unitnya
menjadi kecil dan adanya penurunan biaya produksi per unit yang lebih
besar jika dibandingkan dengan penurunan harga jual.
3. Kedewasaan
Tahapan kedewasaan biasanya berlangsung lebih lama
dibandingkan tahap-tahap sebelumnya dan manajemen pemasaran lebih
banyak menghadapi tantangan. Pada tahapan ini ditandai dengan
penurunan pertumbuhan penjualan produk. Dalam tahap ini pula akan
muncul tiga taraf kedewasan yaitu kedewasaan pertumbuhan,
kedewasaan amntap dan kedewasaan mangusang.
4. Kemunduran
Hasil penjualan dari hampir semua produk dan merk pada akhirnya
akan mengalami penurunan. Laju penurunan ini bisa lambat maupun
cepat. Kadang-kadang penjualan jatuh sampai pada suatu titik yang
cukup rendah dan pada titik itulah penjualan tetap tertahan sampai
beberapa tahun. Kemunduran ini bisa disebabkan beberapa hal misalnya
karena adanya perkembangan teknologi, perubahan selera konsumen atau
meningkatnya persaingan baik di dalam maupun di luar negeri.
Dalam Penetrasi pasar Wardah berusaha untuk mencapai tiga tujuan utama:
1. Mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar produk ini, hal ini dapat
dicapai oleh kombinasi dari strategi harga yang kompetitif, iklan, promosi
penjualan dan mungkin lebih banyak sumber daya pribadi yang didedikasikan
untuk menjual, Wardah menerapkan cara di atas dengan menyusun ulang
strategi IMC nya, mulai dari menjadikan model muslimah ternama sekelas
Anneke Koesherawati, sampai mualaf selebritis menawan Dewi Sandra dan
juga hingga barisan terdepan Sales Promotion Girl Wardah.
Facial wash
Cleanser
Instan remover
Hydrating toner
Mouisturizer cream
Mouisturizer gel
Peeling cream
Facial scrub
Facial mask
Sabun
Sampo
Minyak wangi
2. Penanganan Quality Qontrol di PT Paragon Technology & Innovation
Ada banyak cara yang dilakukan Wardah untuk mengaplikasikan strategi ini,
termasuk:
1. Geografis pasar baru misalnya produk ekspor ke negara yang baru contohnya
dengan jaringan pemasaran kosmetik Wardah Indonesia yang telah
menjangkau Malaysia. Kosmetik Wardah di Malaysia dan di Indonesia
memiliki jenis dan kualitas yang sama, tapi Wardah Indonesia bisa
menggunguli Wardah Malaysia
2. Dimensi atau kemasan produk yang baru, Produk kosmetika Wardah demikian
memikat hati konsumen. Dari tampilan luarnya atau kemasannya berwarna
indah, menyejukkan mata sehingga konsumen Ingin secepatnya mencoba dan
mendulang manfaatnya.
4. Menerapkan kebijakan harga yang berbeda untuk menarik pelanggan baru atau
membuat segmen pasar yang baru.
5. Pengembangan Produk (Product Development)
Non Photosensitisasi, tidak bereaksi terhadap cahaya karena zat pewarna yang
digunakan aman. Dan terdaptar di BPOM dan telah memperoleh sertifikat
halal dari LPPOM MUI.
1.1.3. Tahap pendewasaan
Terlihat melejit sejak lima tahun terakhir, Wardah berkembang menjadi salah satu
merek kosmetik terbesar di Indonesia. Tahun lalu, PT Paragon Technology &
Innovation (perusahaan holding yang menaungi Pusaka TradisiIbu) mengklaim
kinerja produknya mampu melampaui merek Martina Berto, dengan pertumbuhan
bisnis mencapai 50%. Kepada Majalah SWA bulan lalu, Wardah berhasil meraih
market share kira-kira 30%. Marketing Manager Wardah Beauty Salman Subakat
mengatakan 300 varian produk kosmetiknya yang beredar di pasaran saat ini telah
diterima dengan baik oleh masyarakat. Bahkan pihaknya bangga karena menjadi
perusahaan kosmetik asli dalam negeri yang mampu menjadi kompetitor produk
asing.
Pada tahap ini pembeli memiliki kekuatan besar, dan pembeli bisa secara
tiba-tiba switching (beralih) ke produk kompetitor dan mengacuhkan Wardah.
Salah satu faktor switching adalah kekecewaan pembeli terhadap produk Wardah.
Untuk itu, diperlukan layanan konsumen untuk mengantisipasi hal tersebut.
Dalam hal ini Wardah membuka layanan konsultasi pelanggan di situs Wardah.
Dalam mengantisifasi ancaman produk subsitusi Wardah Kosmetika selalu meng
up to date teknologi, yang mana konsumen biasanya selalu manja dan tidak
senang dengan hal-hal yang rumit, disinilah Wardah Kosmetika selalu
memadukan teknologi terbaru dalam produk dengan keinginan pasar saat ini,
sehingga produk penganti yang melengkapi kekurangan dapat diminimalir.
Citra adalah merek lokal di Indonesia yang mempunyai visi untuk menjadi merek
perawatan kulit lengkap yang memberikan kecantikan alami secara keseluruhan.
Selama 30 tahun, Citra sudah berevolusi dan melahirkan berbagai inovasi untuk
menjaga komitmennya dalam memahami serta memenuhi kebutuhan wanita
Indonesia yang menginginkan kulit cantik terawat yang sehat. 1984 – 1994 Citra
pertama kali dikenal oleh wanita Indonesia pada tahun 1984.
Pada tahap ini merupakan ancaman bagi produk Citra karena banyak
pesaing yang memunculkan produknya dengan menyesuaikan perubahan kegiatan
pesaing, seperti yang kita ketahui pada zaman sekarang ini banyak wanita yang
bekerja dari pagi hingga malam. Sehingga mereka tidak mempunyai waktu untuk
merawat dan memanjakan kulit disalon. Tentunya mereka harus mampu merawat
kulitnya dengan baik, melalui cara/alternatif yang lain. Nah.. para pesaing ini
memanfaatkan keadaan perubahan kegiatan tersebut dengan memunculkan produk
yang mampu merawat kulit pada siang dan malam hari terutama kulit bagian
wajah. Perubahan kegiatan ini sempat memundurkan produk Citra ini karena pada
awalnya produk ini terkenal hanya pada hand and body lotion. Tetapi citra dapat
mempertahankan nama produknya agar tetap dapat dikonsumsi oleh konsumen
dengan mengeluarkan produk yang dapat digunakan pada area wajah bahkan
bukan hanya wajah, tetapi Citra juga mengeluarkan banyak produk yang dapat
digunakan diseluruh kulit tubuh wanita. Citra juga selalu melakukan inovasi pada
setiap produknya.
BAB IV
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
Yang pertama yaitu tahap perkenalan, dimana sebuah perusahaan
melahirkan sebuah produk yang baru. Kemudia perusahaan yang
bersangkutan selaku induk dari produk tersebut dituntut untuk
memperkenalkan suatu produk ke konsumen dengan berbagai upaya dan
strategi. Dalam tahapan ini dibutuhkan kesabaran, kerja keras juga biaya
yang sangat tinggi untuk mempromosikan produk tersebut. Umumnya
Perusahaan belum mendapatkan keuntungan maksimal pada tahapan ini.